Anda di halaman 1dari 10

RESUME PREEKLAMPSIA

MATERNITAS I

Nama : Hilfi noer hafizha dewi

Nim : AK118074

Kelas : 2c

A. DEFINISI

Preeklampsia terjadi pada umur kehamilan di atas 20 minggu, paling banyak

terlihat pada umur kehamilan 37 minggu, tetapi dapat juga timbul kapan saja pada

pertengahan kehamilan. Preeklampsia dapat berkembang dari preeklampsia yang

ringan sampai preeklampsia yang berat ( George, 2007 ).

B. ETIOLOGI

Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum di ketahui dengan pasti. Tetapi

terdapat suatu kelainan yang menyertai penyakit ini yaitu :

1. Spasmus arteori

2. Retensi Na dan air

3. Koagulasi intravaskuler

Adapun teori-teori tersebut yang merupakan kemungkinan penyebab

preeklampsia adalah :

1. Peran prostasiklin dan Tromboksan

Pada preeklampsia dan eklampsia di dapatkan kerusakan pada endotel

vaskuler, sehingga sekresi vasodilator prostasiklin oleh sel-sel endotelial

plasenta berkurang, sedangkan pada kehamilan normal prostasiklin

meningkat. Sekresi trombosan oleh trombosit bertambah sehingga timbul

vasokontikso generisata dan sekresi aldosteron menuru. Akibat perubahan


ini menyebabkan pengurangan perfusi plasenta sebanyak 50% hipertensi

dan penurunan volume plasma. ( Y.Joko,2002 )

2. Peran faktor imunologis

Preeklampsia sering terjadi pada kehamilan I karena pada kehamilan I

terjadi pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak

sempurna. Pada preeklampsia terjadi komplek imun humoral dan aktivasi

komplemen. Hal ini dapat di ikuti dengan terjadinya pembentukan

proteinuria.

3. Peran faktor genetik

Preeklampsia hanya terjadi pada manusia. Preeklampsia meningkat

pada anak dari ibu yang menderita preeklampsia.

4. Iskemik dari uterus terjadi karena penurunan aliran darah di uterus

5. Definisi kalsium. Diketahui bahwa kalsium berfungsi membantu

mempertahankan vasodilatasi dari pembuluh darah ( joanne, 2006 ).

C. PATOFISIOLOGI

Pada saat ini ada 4 hipotesa yang mendasari patofisiologi dan patogenesa dari

preeklampsia menurut Dokter G.A., Sibai B. M., (1998) sebagai berikut :

1. Iskemik plesenta

Peningkatan deportasi sel tropoblast yang akan menyebabkan kegagalan

invansi ke arteri sperialis. Dan akan menyebabkan iskemia pada plasenta.

2. Mal adapsi imun

Terjadi nya mal adapsi imun dapat menyebabkan dangkalnya invansi sel

tropoblastpada arteri spiralis. Dan terjadi nya disfungsi endothel di picu oleh

bembentukan sitokin, enzim proteolikik, dan radikal bebas.

3. Genetic inprenting
Terjadinya preeklampsia dan eklampsia mungkin di dasarkan pada gen resesif

tunggal atau gen dominan dengan penetrasi yang tidak sempurni. Penetrasi

mungkin tergantung genotip janin.

4. Perbandingan Very Low Density Lipoprotein (VLDL) dan Toxicity

Preventing Activity (TxPA)

Sebagai kompensasi untuk peningkatan energi selama kehamilan, asam

lemak non-esterifikasi akan di mobilisasi. Pada wanita hamil dengan kadar

albumin yang rendah, pengangkatan kelebihan asam lemak non-esterifikasi

dari jaringan lemak ke dalam hepar akan menurunkan aktivitas antitoksik

albumin sampai pada titik dimana VLDL tereksperesikan. Jika kadar VLDL

melebihi TxPA maka efektoksik dari VLDL akan muncul.

D. MANIFESTASI KLINIS

Tanda dan gejala pada ibu hamil dengan preeklampsia secara umum adalah

sebagai berikut :

Pada preeklampsia di dapatkan sakit kepala di daerah frontal, skotoma,

diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah-

muntah. Gejala-gejala ini sering di temukan pada preeklampsia yang meningkat

dan merupakan petunjuk bahwa eklamsia akan timbul. Tekanan darah pun akan

meningkat lebih tinggi, edema dan proteinuria bertambah meningkat ( Trijatmo,

2005 ).

E. PENATALAKSANAAN

1. Anjurkan istirahat baring 2 jam siang hari dan tidur >8 jam malam hari jika

susah tidur beri fenobarbital 3 x 30 mg / hari

2. Di berikan obat penunjang antara lain : vit B komplex, vit C / vit E dan zat

besi
3. Kunjungan ulang di lakukan 1 minggu kemudian untuk menilai perkembangan

kehamilan dan kesejahtraan janin

4. Diet biasa ( tidak perlu diet rendah garam )

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Laboratorium

a. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah

1. Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin

untuk wanita hamil adalah 12-14 gr % )

2. Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37-43 vol % )

3. Trombosit menurun ( nilai rujukan 150-450 ribu/mm3 )

b. Uranalisis

Di temukan protein dalam urine

c. Pemeriksaan fungsi hati

1. Bilirubin meningkat ( N=<1mg/dl )

2. LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat

3. Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60ul.

G. Diagnosis

Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa preeklampsia didefinisikan


sebagai hipertensi yang baru terjadi pada kehamilan / diatas usia kehamilan 20
minggu disertai adanya gangguan organ. Jika hanya didapatkan hipertensi saja,
kondisi tersebut tidak dapat disamakan dengan peeklampsia, harus didapatkan
gangguan organ spesifik akibat preeklampsia tersebut. Kebanyakan kasus
preeklampsia ditegakkan dengan adanya protein urin, namun jika protein urin
tidak didapatkan, salah satu gejala dan gangguan lain dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosis preeklampsia, yaitu:
a. Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter
b. Gangguan ginjal : kreatinin serum >1,1 mg/dL atau didapatkan
peningkatan kadar kreatinin serum pada kondisi dimana tidak ada kelainan
ginjal lainnya.
c. Gangguan liver : peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali normal dan
atau adanya nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen
d. Edema Paru
Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
e. Gangguan pertumbuhan janin yang menjadi tanda gangguan sirkulasi
uteroplasenta : Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau
didapatkan adanya absent or reversed end diastolic velocity (ARDV).
H. Pencegahan
Pencegahan preeklampsi ini dilakukan dalam upaya untuk mencegah
terjadinya preeklampsi pada wanita hamil yang memiliki resiko terjadinya
preeklampsi. Menurut Prawirohardjo (2013), pencegahan dapat dilakukan dengan
2 cara yaitu:
a. Pencegahan non medikal
Yaitu pencegahan dengan tidak memberikan obat, cara yang paling
sederhana yaitu dengan tirah baring. Kemudian diet, ditambah suplemen
yang mengandung:
1. Minyak ikan yang kaya akan asam lemak tidak jenuh, seperti omega-3
dan PUFA.
2. Antioksidan berupa vitamin C, vitamin E, dan sebagainya. c) Elemen
logam berat seperti zinc, magnesium, dan kalium.
b. Pencegahan dengan medikal
Pemberian diuretik tidak terbukti mencegah terjadinya hipertensi bahkan
memperberat terjadinya hipovolemia. Sehingga dapat diberikan kalsium
1.500-2.000 mg/hari, selain itu dapat pula diberikan zinc 200 mg/hari, atau
magnesium 365 mg/hari. Obat trombolitik yang dianggap dapat mencegah
preeklampsi adalah aspirin dosis rendah rata-rata <100 mg/hari atau
dipiridamole, dan dapat juga diberikan obat anti oksidan misalnya vitamin
C, atau Vitamin E.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. U

DENGAN DIAGNOSA PREEKLAMPSIA

A. PENGKAJIAN

1. Identitas Klien

Nama : Ny. U

Usia : 20 tahun

Diagnosa : Preeklamsia

2. Anamnesa

Kunjungan : Pertama

Keluhan-keluhan :

Klien mengatakan mengeluh nyeri kepala

Klien mengatakan penglihatan kabur

3. Pemeriksaan fisik

Tanda vital

TD : 160 / 110

HR : 98 x / menit

RR : 22 x / menit

4. Pemeriksaan laboratorium

Proteinuria +5 pada urin midstream


B. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. Ds : Faktor resiko Gangguan rasa

Klien mengatakan mengeluh nyaman ( nyeri )


Preeklampsia
nyeri kepala hebat b.d kontraksi
Spasme pembuluh darah
Do : uterus

- Hasil anamnesa Tidak mendapat informasi

perawat di dapatkan
Cemas
data Ny.U G1POAO

- Hasil pemeriksaan Maladapsi uterus

obstetri TFU 30 cm,


Iskemi
DJJ bayi dalam batas

normal Pelepasan renin uterus

- TD 160/110, HR 98
Endhotheliosis pada
x/menit, RR 22 x/ glomerulus

menit
Pendarahan

Nyeri
2 Ds : Faktor resiko Gangguan

Klien mengatakan penglihatan psikologis

kabur Preeklampsia ( cemas ) b.d

Do : koping yang

- Kenaikan BB 1 kg/ Spasme pembuluh darah tidak efektif

minggu terhadap proses

- Pitting edema (+) Tidak mendapat informasi persalinan

- Kedua ekstremitas

bawah dan wajah serta Cemas

uliguri

- Reflek fatella

- TD 160/110, HR 98

x/menit, RR 22x/

menit

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) b.dkontraksi uterus

2. Gangguan psikologis ( Cemas ) b.d koping yang tidak efektif terhadap proses

persalinan

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO Diangnosa kep. NOC NIC


1 Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat

nyaman (nyeri) keperawatan ibu mengerti intensitas nyeri


b.d kontraksi penyebab nyeri dan dapat pasien

uterus mengantisipasi nyerinya 2. Jelaskan

Kriteri hasil : penyebab nyeri

1. Ibu mengerti nya

penyebab nyeri nya 3. Ajarkan ibu

2. Ibu mampu mengadaptasi

beradaptasi nyeri dengan

terhadap nyeri mya nafas dalam bila

HIS timbul
2 Gangguan Setelah di lakukan tindakan 1. Kaji tingkat

psikologis (cemas) keperawatan kecemasan kecemasan ibu

b.d koping yang ibu berkurang atau hilang 2. Beri support

tidak efektif Kriteria hasil system pada ibu

terhadap proses 1. Ibu tampak tenang

persalinan 2. Ibu dapat menerima

kondisi yang di

alami sekarang
DAFTAR PUSTAKA

Achadiat. Chisdiono. 2003. Prosedur Tetap Obstetri dan Ginekologi.Jakarta : EGC

Triatmojo. 2005. Ilmu kandungan. Yayaan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo : Jakarta

Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologi.

Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai