Anda di halaman 1dari 21

PERUBAHAN FISIOLOGI

MASA NIFAS
DOSEN PENGAMPU : ETIKA KHOIRIYAH, SST,
M.Keb

OLEH :
GHINA NUR HIKMAH
119010
PERUBAHAN SISTEM
REPRODUKSI
Involusi uterus
1. Proses involusi uterus karena adanya retraksi dan
kontraksi pd otot uterus setelah plasenta lahir,
masing-masing sel mjd kecil dan proses autolisis.
2. Pelepasan plasenta dan selaput janin dari dinding
rahim terjadi pada lapisan stratum spongiosum
bagian atas.
3. Setelah 2-3 hari tampak lapisan ini nekrotis,
sedangkan lapisan bawahnya yang berhubungan
dengan lapisan otot terpelihara dg baik.
Bobot Diameter Palpasi
Uterus Uterus Serviks
Pada akhir 900 gram 12,5 cm Lembut/
persalinan lunak
Pada akhir minggu 450 gram 7,5 cm 2 cm
ke-1
Pada akhir minggu 200 gram 5,0 cm 1 cm
ke-2
Sesudah akhir 6 60 gram 2,5 cm menyempit
minggu
1. Segera setelah bayi lahir TFU 2 cm di
atas pusat. Setelah plasenta lahir TFU
sepusat, kecuali ibu y sudah berkali-
kali partus atau bayinya kembar TFU
di atas pusat.
2. Pada hari ke 1 - 2 PP TFU 1 cm di
bawah pusat
3. Pada hari ke 3 - 4 PP TFU 2 jari di
bwh pusat
4. Pada hari ke 5 - 7 PP TFU 1/2 pusat -
symfisis
5. Pada minggu 1 - 2 PP TFU tidak
teraba.
1.Corpus uterus
Setelah plasenta lahir, uterus berangsur – angsur menjadi kecil
sampai akhirnya kembali seperti sebelum hamil.

2.Endometrium
Perubahan–perubahan endometrium ialah timbulnya trombosis
degenerasi dan nekrosis di tempat inplantasi plasenta.

3.Involusi tempat plasenta.


Uterus pada bekas inplantasi plasenta merupakan luka yang
kasar dan menonjol ke dalam cavum uteri. Segera setelah
plasenta lahir, penonjolan tersebut dengan diameter  7,5 cm,
sesudah 2 minggu diameternya menjadi 3,5 cm dan 6 minggu
telah mencapai 24 mm.
4. Perubahan pada pembuluh darah uterus.
5. Perubahan servix
Segera setelah post partum, servix agak menganga seperti
corong, karena corpus uteri yang mengadakan kontraksi.
6. Vagina dan pintu keluar panggul membentuk lorong berdinding
lunak dan luas yang ukurannya secara perlahan mengecil.
7. Perubahan di peritoneum dan dinding abdomen
Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang
sewaktu kehamilan dan partus,
Payudara
payudara mencapai
maturitas yang penuh
selama masa nifas,
payudara akan lebih
menjadi besar, kencang
dan lebih nyeri tekan
sebagai reaksi terhadap
perubahan status
hormonal serta dimulainya
laktasi.
PERUBAHAN SISTEM
PENCERNAAN
a. Ibu menjadi lapar dan siap untuk makan
pada 1-2 jam setelah bersalin.
b. Konstipasi dapat menjadi masalah pada
awal puerperium akibat dari kurangnya
makanan padat dan pengendalian diri
terhadap BAB
c. Buang air besar secara spontan bisa
tertunda selama dua sampai tiga hari
setelah ibu melahirkan
d. nyeri saat defekasi karena nyeri yang
dirasakannya di perineum akibat
episiotomi, laserasi, atau hemoroid
PERUBAHAN SISTEM
PERKEMIHAN

1. Terjadi diuresis yang sangat banyak dalam


hari-hari pertama puerperium.
2. Dinding saluran kencing memperlihatkan
oedema dan hyperaemia
Setelah kateter voley dilepas ibu biasanya
akan mengalami kesulitan berkemih.

Kesulitan berkemih ini akan hilang bila bius


telah habis atau bengkaknya reda.

Bila setelah 8 – 12 hari postpartum masih tdk


dpt berkemih urin harus dikeluarkan dg
kateter, mungkin setelah itu ibu sdh dpt
berkemih normal.
PERUBAHAN SISTEM
MUSCULOSKELETAL/DIASTASIS
RECTIE ABDOMINIS.
1. Adaptasi sistem muskuluskeletal ibu yang
terjadi mencakup hal-hal yang dapat
membantu relaksasi dan hipermobilitas
sendi dan perubahan pusat berat ibu akibat
pembesaran uterus.
2. Dinding abdominal lembek setelah proses
persalinan karena peregangan selama
kehamilan.
Sakit punggung
• Biasanya pada persalinan lama dan sulit ibu akan
merasakan lelah dan ngilu pada punggung bawah
atau mungkin juga timbul ketegangan & rasa tdk
nyaman pada punggung bagian atas, leher, dan
bahu krn terus-menerus dalam posisi mendorong
dalam waktu lama.
• Rasa nyeri pada tulang ekor juga bisa timbul krn
adanya memar/retak y timbul karena penekanan
tulang belakang ibu oleh bagian belakang kepala
bayi pada presentasi posterior.
• Rasa nyeri pada tulang punggung juga bisa timbul
setelah pembiusan epidural.
PERUBAHAN SISTEM
ENDOKRIN
Hormon Perubahan Yang Terjadi Keadaan Terendah

Hormon Placental Lactogen Menurun 24 jam

Estrogen Menurun Hari ke-7

Progesteron Menurun Hari ke-7

FSH Menurun Hari ke 10-12

LH Menurun Hari ke 10-12

Prolaktin Menurun Hari ke-14


a). Oksitosin
Oksitosin dikeluarkan oleh glandula pituitary posterior
dan bekerja terhadap otot uterus dan jaringan
payudara. Oksitosin di dalam sirkulasi darah
menyebabkan kontraksi otot uterus dan pada waktu
yang sama membantu proses involusi uterus.

b). Prolaktin
Penurunan estrogen menjadikan prolaktin yang
dikeluarkan oleh glandula pituitary anterior bereaksi
terhadap alveoli dari payudara sehingga menstimulasi
produksi ASI. Pada ibu yang menyusui kadar prolaktin
tetap tinggi dan merupakan permulaan stimulasi folikel
di dalam ovarium ditekan.

c). HCG, HPL, Estrogen, dan progesterone


Ketika plasenta lepas dari dinding uterus dan lahir,
tingkat hormone HCG, HPL, estrogen, dan
progesterone di dalam darah ibu menurun dengan
cepat, normalnya setelah 7 hari.
PERUBAHAN SISTEM
HEMATOLOGI DAN
KARDIOVASKULAR

Pada bumil terdapat hubungan pendek " shunt


" antara sirkulasi ibu dan plasenta.Setelah
partus, " shunt " akan hilang dg tiba-tiba.

Volume darah pd ibu relatif akan ber (+),


keadaan ini akan menimbulkan beban pd
jantung, shg timbul dekompensasi kordis pd
penderita vitium kordis.
PERUBAHAN
TANDA-TANDA VITAL
Suhu ibu inpartu tdk lebih dari 37,2°c.

Sesudah partus naik + 0,5°c dari keadaan


normal tapi tidak melebihi suhu 38°c.

Setelah 24 jam pertama partus, suhu tubuh


umumnya akan kembali normal, bila lebih dari
38°c mungkin telah terjadi infeksi.
No. Tanda – Tanda Vital
1. Temperatur
Temperatur kembali ke normal dari sedikit peningkatan selama periode intrapartum
dan menjadi stabil dalam 24 jam pertama postpartum Selama 24 jam pertama dapat
meningkat sampai 38 derajat celsius sebagai akibat efek dehidrasi persalinan.
Setelah 24 jam wanita tidak harus demam..

2. Denyut nadi
Nadi dalam keadaan normal selama masa nifas kecuali karena pengaruh partus
lama, persalinan sulit dan kehilangan darah yang berlebihan. Setiap denyut nadi di
atas 100 x/menit selama masa nifas adalah abnormal dan mengindikasikan pada
infeksi atau haemoragic post partum. Denyut nadi dan curah jantung tetap tinggi
selama jam pertama setelah bayi lahir. Kemudian mulai menurun dengan frekuensi
yang tidak diketahui. Pada minggu ke-8 sampai ke-10 setelah melahirkan, denyut
nadi kembali ke frekuensi sebelum hamil.
No. Tanda – Tanda Vital

3. Pernapasan
Pernapasan harus berada dalam rentang normal sebelum
melahirkan.
4.
Tekanan Darah
Seharusnya stabil dalam kondisi normal, sedikit berubah atau
menetap.
Nadi berkisar antara 60 – 80 x/', segera setelah
partus dpt terjadi bradikardia.Bila terdapat
takikardia sedangkan badan tidak panas,
mungkin ada perdarahan berlebihan atau ada
vitium kordis pada penderita.

Pada saat nifas nadi lebih labil dari pada suhu

Pada beberapa kasus distensi hipertensi


postpartum akan menghilang sendiri apabila
tidak terdapat penyakit lain yang menyertai ± 2
bulan tanpa pengobatan.
Untung keadaan ini dapat diatasi dengan
mekanisme kompensasi dg timbulnya
hemokonsentrasi sehingga volume darah
kembali seperti semula a/ kembali normal,
umumnya terjadi pd hari ke 3 – 15 a/ 2 mg
postpartum.

Sebagai akibat hilangnya volume plasma dan


diuresis cairan ekstrasel, terjadi penurunan
BB y nyata dalam minggu pertama.
Terima Kasih
Be a good midwife...

Anda mungkin juga menyukai