Anda di halaman 1dari 12

INFEKSI SALURAN NAFAS

Oleh :
KELOMPOK 3

1. CHAIRUNNISYA'
2. INTAN SUHARNI
3. RADIA AGUSTA
1. Latar Belakang

Stunting menjadi salah satu isu kesehatan di negara-


negara berkembang termasuk Indonesia, dengan pre
valensi yang tinggi yaitu 30.8%. Stunting tidak hanya
dipengaruhi oleh faktor nutrisi, tetapi juga riwayat ke
sehatan seperti
penyakit infeksi dan lingkungan rumah tangga.
2. Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis hubungan kejadian ISPA dengan s


tunting dengan memperhitungkan perancu (status gi
zi ibu saat hamil, riwayat berat bayi lahir, kelengkapa
n imunisasi anak, riwayat diare dan sumber air minu
m).
3. Sampel

Adapun sampel dari penelitian ISPA ini adalah anak u


sia dibawah 5 tahun.
4. Hasil
Variabel Frekuensi Persentase (%)

Kejadian Stunting
• Stunting 103 49.8
• Normal 104 50.2
Kejadian ISPA
• ISPA 19 9.2
• Tidak ISPA 188 90.8
Status gizi ibu hamil
• Normal 95 45.9
• Tidak normal 112 54.1
Riwayat Diare
• Diare 17 8.2
• Tidak diare 190 91.8
Lanjutan...

Riwayat Berat Bayi Lahir


• BBLR
• BBL Normal 12 5.8
124 59.9

Jelengkapan Imunisasi
• Tidak lengkap
• Lengkap 80 38.6
127 61.4

Sumber Air minum


• Tak terlindung 136 65.7
• Terlindung 71 34.3
Lanjutan...
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa anak balita stunting den
gan proporsi sebesar 49.8%. Data stunting diperoleh saat dilakukan
pengumpulan data pada bulan April 2018 dengan menggunakan kue
sioner.Riskesdas 2018. Adapun proporsi riwayat penyakit infeksi pad
a anak balita masing-masing 9.2% mengalami ISPA dan sebanyak 8.2
% mengalami diare.

Variabel BBL, jumlah data secara keseluruhan adalah 136 karena seb
anyak 71 ibu tidak mempunyai buku perkembangan anak sehingga d
ata BBL tidak dapat diperoleh secara maksimal. Gambaran sanitasi d
iwakilkan oleh variabel penggunaan sumber air minum yang menunj
ukkan bahwa sanitasi secara keseluruhan masih kurang baik karena
dengan proporsi sumber air minum tak terlindung sebesar 65.7%
5. Pembahasan
Hasil analisis bivariat dengan uji chi square menunjuk
kan bahwa ISPA secara statistik berpengaruh signifika
n terhadap kejadian stunting. Kejadian infeksi menye
babkan adanya gangguan pada metabolism tubuh da
n sistem imun karena terjadi peradanagan. Selain kar
ena asupan nutrisi tidak adekat akibat nafsu makan y
ang berkurang, keterkaitan riwayat infeksi dengan ga
ngguan pertumbuhan berkaitan dengan mekanisme
peradangan yang terjadi.
Pada saat terjadi peradangan
6. Tanda Gejala
Saat mengalami ISPA, anak-anak dapat mengalami gejala atau kelu
han berupa:
• Hidung tersumbat atau pilek.
• Bersin.
• Batuk-batuk.
• Sakit tenggorokan hingga suara serak.
• Mata terasa sakit, berair, serta kemerahan.
• Sakit kepala.
• Nyeri otot.
• Demam.
• Sakit ketika menelan.
7. Diagnosa
Infeksi saluran pernapasan akuat atau ISPA adalah i
nfeksi di seluruh pernapasan yang menimbulkan gej
ala batuk, pilek disertai dengan demam. ISPA sanga
t mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja.
Terutama anak-anak dan lansia.
8. Pengobatan

Langkah pengobatan dan pencegahan ISPA pada anak


1. Berikan anak cukup makan dan minum
2. Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup
3. Coba berkumur air hangat
Saat sedang terkena ISPA anak akan merasakan batuk dan s
akit tenggorokankeluhan tersebut bisa di atasi dengan berk
umur air garam hangat.
4. Gunakan obat-obatan, contohnya Paracetamol un
tuk merendahkan demam dan nyeri,obat batuk se
rta dekongectan untuk pilek.

Anda mungkin juga menyukai