FISIOLOGI SISTEM
CARDIOVASKULER PADA
PERSALINAN DAN NIFAS
Kelompok 4 (L)
Lintas Jalur 1 A1
Dosen Pengampu
Anggota Kelompok
Dini Kadek Noni
Adiningsih Nuraini
Angraeni
2210101164 Amira Ghina 2210101169
2210101228
FItriana Peni Heryani
2210101165 2210101171
PERUBAHAN ADAPTASI FISIOLOGI SISTEM
CARDIOVASKULER PADA PERSALINAN DAN
NIFAS
Persalinan Kala
I
Volome Darah
Persalinan
Kala II Curah Jantung
Persalinan
Kala III
Persalinan
Kala IV
Pengertian Cardiovaskuler Back to menu
Ada dua jenis sistem peredaran darah yaitu sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran
darah tertutup. Sistem peredaran darah yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Darah mengangkut oksigen dari paru-
paru ke sel dan karbondioksida dalam arah yang berlawanan. Hal yang diangkut dari nutrisi yang
berasal dari pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan
masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat)
yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal
dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel
kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
Perubahan fisiologi dan anatomi berkembang pada banyak sistem organ
dengan terjadinya kehamilan dan persalinan.
Aspek Fisiologi Back to menu
Pada masa persalinan dan masa nifas akan terjadi peningkatan cardiac ouput, dimana
peningkatan sebanyak 12 % terjadi pada kala 1 persalinan dan juga menjadi penyebab utama
meningkatnya stroke volume. Peningkatan ini di duga terjadi karena meningkatnya preload
pada saat setiap kontraksi uterus, fenomena ini sering disebut sebagai “uterine
autotransfusion”. Selama kala 2 berlangsung, cardiac output dapat meningkat mencapai
34%, dimana pada awalnya dimulai dari meningkatnya stroke volume lalu diikuti oleh
peningkatan cardiac output dan ditandai dengan meningkatnya denyut jantung. Segera
stelah persalinan (10-30 menit setelah bayi lahir) diperkirakan 300-500mL darah yang
sebelumnya mengalir ke uterus akan kembali mengalir ke sirkulasi vaskular ibu.
Peningkatan ini akan berperan dalam meningkatkan preload dan stroke volume lalu
selanjutnya akan juga meningkatkan cardiac output sebanyak 10-20%. Kejadian
inilah yang harus menjadi perhatian khusus pada pasien yang mempunya riwayat
penyakit jantung, karena dapat mengakibatkan oedem paru ataupun serangan jantung
kongestif. Cardiac output akan kembali seperti masa pra kehamilan dalam 2 minggu
setelah persalinan dan dalam 6 minggu setelah persalinan akan kembali seperti
sebelum kehamilan
Perubahan Adaptasi Sistem Back to menu
Kardiovaskuler Persalinan
Pada setiap kontraksi, 2100 ml darah dikeluarkan dari uterus dan masuk ke dalam sistem vaskuleribu. Hal ini
meningkatkan curah jantung sekitar 10-15% pada tahap I persalinan dan sekitar 30-50% pada tahap II persalinan.
Detak jantung akan meningkat cepat selama kontraksi, berkaitan dengan peningkatan metabolisme. Sedangkan
antara kontraksi detak jantung mengalami peningkatan sedikit dibanding sebelum persalinan.
Kala I • Tekanan darah akan meningkat selama kontrkasi, serta peningkatan sistol rata-rata 15-20 mmHg dan diastole 5-10 mmHg.
• Di antara kontraksi, tekanan darah kembali ke tingkat sebelum persalinan. Untuk memastikan tekanan darah lakukan cek tekanan darah selama
interval kontraksi.
• Mengubah posisi pasien dari telenteang ke posisi miring, perubahan tekanan darah selama persalinan dapat dihindari
• Nyeri, rasa takut, dan kekhawatiran dapat semakin meningkatkan tekanan darah
• Bla pasien merasa takut atau khawatir, pertimbangkan kemungkinan rasa takutnya menyebabkan peningkatan tekanan darah (bukan pre-
eklampsia)
Kala II • Kontraksi menurunkan aliran darah menuju uterus sehingga jumlah darah dalam sirkulasi ibu meningkat
• Resistensi perifer meningkat sehingga sehingga tekanan darah meningkat
• Saat mengejan cardiac output meningkat 40-50 %
• Tekanan darah Sistolik meningkat rata – rata 15 mmHg saat kontraksi
• Janin normalnya dapat beradaptasi tanpa masalah
• Oksigen yg menurun selama kontraksi menyebabkan hipoksia tetapi dgn kadar yg masih adekuat tidak menimbulkan masalah serius
Kala III Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan membantu mendorong plasenta keluar dan dibantu oleh gaya gravitasi. Apabila kumpulan darah
(retroplacental pooling) dalam ruang di antara dinding uterus dan permukaan dalam plasenta melebihi kapasitas tampungnya, maka darah akan
tersembur keluar dari tepi plasenta yang terlepas
Kala IV Penarikan kembali estrogen menyebabkan diuresis yang terjadi secara cepat sehingga mengurangi volume plasma kembali pada
proporsi normal. Aliran ini terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi. Pada persalinan per vagina kehilangan darah
sekitar 200-500 ml sedangkan pada persalinan SC pengeluaran dua kali lipat .
Back to menu
Pada persalinan pervaginam, hematokrit akan naik dan kembali normal setelah 4-
6 minggu postpartum sedangkan dengan tindakan operasi hematokrit cenderung
stabil. Pada masa nifas, terjadi perubahan hebat yang melibatkan jantung dan
sirkulasi. Meskipun kadar estrogen menurun selama nifas, namun kadarnya masih
tetap tinggi dari pada normal. Plasma darah tidak banyak mengandung cairan
sehingga daya koagulasi meningkat. Aliran ini terjadi dalam 2-4 jam pertama
setelah kelahiran bayi. Pada uterus masa nifas, pembuluh darah yang membesar
menjadi tertutup oleh perubahan hialin. Secara perlahan terabsorbsi kembali,
kemudian digantikan oleh yang lebih kecil. Akan tetapi sedikit sisa-sisa dari
pembuluh darah yang lebih besar tetapi bertahan selama beberapa tahun. Tubuh
ibu akan menyerap kembali sejumlah cairan yang berlebihan setelah persalinan
The End