PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung
oksigen dari sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Karena itu,
kesatuan yang dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap
bayi.
kardiovaskuler.
salah satunya adalah perubahan fisiologi masa nifas pada sistem kardiovaskuler.
1
B. Rumusan Masalah
ibu hamil ?
C. Tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi
dan peredaran darah. Ada dua jenis peredaran darah yaitu sistem peredaran
darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran darah yang
merupakan bagian dari kinerja jantung dan jaringan oembukuh darah (sistem
didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat
dioksida dalam arah yang berlawanan. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang
berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan
Metabolit yang dihasilakn atau produk limbah (seperti urea atau asam
(ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel
perubahan metabolik oleh karena adanya jann, plasenta dan uterus dan terutama
3
selanjutnya, pada kehamilan mid trimester adalah peruabhan anatomi
B. Sistem kardiovaskuler
1. Volume darah
kepada ibu hamil meningkat sekitar 500 mg/hari. Ibu hamil sering lebih
4
Namun pada ibu hamil dengan riwayat penyakit jantung, kondisi ini
merencanakan kehamilan.
Mekanisme yang pasti peningkatan volume darah ini belum diketahui, tetapi
DIC.
5
Peningkatan volume darah mempunyai beberapa fungsi penting :
terlihat adanya peningkatan ukuran ruangan pada end diaslotic dan ada
ketika wanita hamil tersebut berada pada posisi supine dan hal ini akan
wanita hamil mengalami hipotensi dan diaphoretic bila berada dalam posisi
6
terlentang yang bila tidak dikoreksi dapat menimbulkan penurunan uterine
blood flow dan foetal asfiksia. Efek ini akan lebih hebat lagi pada pasien
dibanding dengan saat sebelum persalinan. Segera pada periode post partum,
periode pra persalinan dan kira kira 100 % diatas nilai ketika wanita tersebut
tidak hamil. Hal ini disebabkan karena pada saat kontraksi uterus aterjadi
placental autotransfusi sebanyak 300 – 500 ml. CVP meningkat 4-6 cm H2O
karena ada peningkatan volume darah ibu. Peningkatan stroke volume dan
Peningkatan cardiac output ini tidak bisa ditoleransi dengan baik pada pasien
dengan kelainan katup jantung ( misal : aorta stenosis, mitral stenosis ) atau
sebelum persalainan pada 24 – 72 jam post partum dan kembali kelevel saat
cardiac output, tekanan darah sistolik tidak berubah selama kehamilan, tetapi
tekanan darah diastolic turun 1 – 15 mmHg. Ada penurunan MAP sebab ada
vaskuler Ibu.
7
Turunnya pengaturan a dan b reseptor juga memegang peranan penting.
Selama kehamilan jantung tergeser kekiri dan atas karena diafragma tertekan
3. Tekanan darah
begitu pula denyut nadi, yang bisa mencapai 88 pulse per menit, terutama
plasma bermula pada sekitar akhir trimester, dan mencapai puncaknya pada
terlewati, volume plasma akan menurun kembali pada nilai volume plasma
berpengaruh pada jantung normal. Tetapi jantung yang sakit, tentunya bakal
kewalahan.
8
Sehingga hipotensi sering terjadi sebagai akibat blokade simfatik pada spina
Tekanan vena sentral dan tekanan vena brachial tidak berubah selama
4. Kompresi aortokaval
Pada kehamilan trimester II, pembesaran uterus akan menekan vena kava
inferior dan aorta distal ketika Ibu hamil dalam posisi telentang. Bendungan
pada vena kava akan mengurangi venous return ke jantung sehingga cardiac
output juga akan menurun sampai 24 %. Pada keadaan ibu tidak dalam
jantung.
Obstruksi pada aorta distal dan cabang cabangnya akan menyebabkan aliran
kehamilan trimester akhir, fungsi ginjal Ibu akan menurun pada keadaan ibu
telentang dibanding pada posisi lateral. Selanjutnya janin juga akan kurang
suplai darahnya.
5. Implikasi klinik
9
jantung. Pada keadaan dimana ibu hamil dengan penyakit jantung dan
Sejak cardiac output meningkat segera setelah post partum, blokade simpatik
C. Etiologi
D. Patofiologi
1. Pada usia kehamilan < 32 minggu perubahan kardiovaskuler akan terjadi pada
ibu hamil dan disertai perubahan hormon estrogen dan progesteron akan
umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncak pada usia 32-36 minggu.
Uterus yang semakin besar mendorong diafragma ke atas, kiri dan depan
10
hemokonsentrasi. Jadi penyakit jantung akan menjadi lebih berat pada pasien
terutama jantung, volume darah dan curah jantung meningkat 40% dan
hamil dengan penyakit jantung ini bila dipicu oleh beberapa faktor akan
jantung diantaranya meningkatkan rasa letih, sesak nafas, mur-mur dan ralea,
hemoptesis, edema, nadi tak teratur, pengumpulan dalam dasar paru yang hal
4. Dalam kondisi tidak hamil, penyakit jantung itu sendiri sudah mengalami
saat hamil. Pada saat hamil mulai minggu ke enam volume darah ibu semakin
Akhirnya pengiriman oksigen dan zat makanan dari ibu ke janin melalui ari –
11
ari menjadi terganggu dan jumlah oksigen yang diterima janin semakin lama
E. Klasifikasi
Kelas I :
Kelas II :
Kelas III :
Keas IV :
Waktu istirahat dapat timbul keluhan insufisiensi jantung, apalagi kerja fisik
yang tidak berat. Kira – kira 80 % penderita adalah kelas I dan II, serta
12
kehamilan dapat meningkat kelas tersebut menjadi II, III, VI. Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi adalah umur, anemia, adanya aritmia jantung dan
F. Faktor predisposisi
Peningkatan usia pasien dengan penyakit jantung hipertensi dan super imposed
G. Manifestasi Klinis
tanda dan gejala gagal jantung kiri. Peningkatan berat badan, edema tungkai
bawah, hepatomegali, dan peningkatan tekanan vena jugularis adalah tanda dan
gejala gagal jantung kanan. Perlu di awasi saat-saat berbahaya bagi penderita
maksimum.
dalam sirkulasi sistemik sebesar 15-20% dan ketika meneran pada partus
13
4. 4 – 5 hari setelah persalinan. Terjadi penurunan resistensi perifer dan emboli
dasar paru dan tidak hilang setelah menarik nafas dalam 2-3 kali.
H. Komplikasi
komplikasi yaitu anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah
11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr % pada trimester 2
(Saifuddin, 2006).
I. Penatalaksanaan
Sebaiknya dilakukan dalam kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau ahli
1. Kelas I
2. Kelas II
Kedua kelas ini dapat meneruskan kehamilan sampi cukup bulan dan
14
setiap 10-15 menit dan kala II setiap 10 menit. Bila terjadi takikardi,
sedilanid IV dengan dosis awal 0,8 mg, dapat diulang 1-2 kali dengan selang
1-2 jam. Selain itu dapat di beri oksigen, morin ( 10-15mg ), dan diuretic.
Pada kala II dapat spontan bila tidak ada gagal jantung. Bila berlangsung
selama 20 menit dan ibu tidak dapat meneran akhiri dengan ekstraksi cunam
3. Kelas III
diuretic.
4. Kelas IV
15
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Primer
1. Airway/Jalan Nafas
2. Breathing/Pola Nafas
Pola nafas ibu hamil tidak teratur suplai oksigen didalam darah berkurang.
3. Circulation/Sirkulasi
Circulation pada ibu hamil terganggu karena darah tidak tersuplai dengan
baik. Ibu hamil akan berisiko kekurangan darah dan menimbulkan masalah :
b. Gangguan aktivitas
4. Disability/Kesadaran
A : Alert
V : Responsive to voice
P : Responsive to pian
U : Unressponsive
Pada kasus ini kesadaran yang dialami oleh ibu yaitu V karena ibu tidak
5. Eksposure
16
B. Pengkajian Sekunder
1. Anamnesa
a. Identitas klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai,
b. Keluhan utama
P : provoking incident
Q : Quality of pain
R : Region
S : Scale of pain
T : Time
c. Riwayat penyakit
2. Pemeriksaan fisik
a. Look (inspeksi)
b. Feel (palpasi)
a. Pemeriksaan radiologi
b. Pemeriksaan laboratorium
17
C. Diagnosa Keperawatan
sirkulasi.
sirkulasi.
interprestasi.
D. Intervensi Keperawatan
PENUTUP
A. Kesimpulan
pemerhatiannya adalah hal penting selama kehamilan. Pada pasien yang telah
menderita penyakit jantung sebelumnya jika kemudian hamil maka akan cukup
18
rawan untuk terjadi komplikasi pada janin yang dikandung, dan juga kesehatan
Penyakit ini bertambah parah apabila gaya hidup anda tidak berubah.
Pada saat hamil kesehatan ibu dan janin adalah sangat penting dan saling
B. Saran
dapat meminimalkan atau meghilangkan resiko cacat atau kematian janin. Kita
harus bisa mengetahui penanganan yang tepat atau pengobatan yang aman buat
kehamilan ibu sehingga persalinan dapat berjalan secara fisiologi. Selain itu,
kesadaran dari ibu untuk memeriksakan diri selama hamil sehingga tidak dapat
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida B.G. 2004. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetric dan Ginekologi.
Jakarta : EGC
19
Manuba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
EGC.
Siu SC, et al. 2009. Prospective multicenter study of pregnancy outcomes in women
http://eprints.gla.ac.uk/100/1/BMJSattar2002.pdf
20