Anda di halaman 1dari 23

Ketua : Lutfi Anggraini 2210101351

Sekretasi : Audry Choirunissa 2210101347

Anggota : Yunisa wulandari 2210101348


Devina Bellavania 2210101350
Kadek Noni Angraeni 2210101228
Vira Agus Tianty 2210101230
Rafica Eliza Putri 2210101232
Novi Malinda 2210101231
Sura Anjelyna 2210101356
Amelia Putri P 2210101349

Skenario 1
Seorang perempuan usia 23 tahun datang periksa di Praktik Mandiri Bidan pada tanggal 16
Maret 2022. Ibu mengeluh terlambat menstruasi, terakhir menstruasi di tanggal 14 Januari 2022.
Ibu mengatakan merasakan mual tiap bangun tidur, dan sering buang air kecil. Ibu juga
mengeluh makan sedikit namun perut terasa penuh. Kemudian memeriksakan diri ke Bidan.
Setelah dilakukan pemeriksaan PP test ternyata positif hamil. Ibu merasa senang karena ini
merupakan kehamilan pertamanya yang sudah dinantikan dan ibu merasa belum mempunyai
pengalaman. Setelah selesai pemeriksaan, Bidan memberikan konseling terkait kehamilan awal
dan perubahan yang akan terjadi selama kehamilan.

Step 1 : Mengklarifikasi istilah


1. Amel : Konseling
2. Yunisa : PP Test

Step 2 : Identifikasi Kata


1. PP Test
Devina : Pemeriksaannya menggunakan urine untuk mendeteksi hormone hcg
2. Konseling
Kadek : proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli atau
pembimbing yang mengalami suatu masalah yang di hadapi klien tersebut.

Step 3 : Pertanyaan menjadi masalah


1. Amel : Mengapa muncul keluhan sedikit namun perut sudah terasa penuh ?
2. Devina : Pemeriksaan apa saja yang di lakukan kepada ibu hamil tersebut?
3. Lutfi : Untuk konseling awal apa saja yang dapat diberikan bidan kepada ibu yang
baru saja hamil ?
4. Kadek : apa saja factor ketidak nyamanan kehamilan trimester I?
5. Rafika : Apa saja perubahan yang akan terjadi selama kehamilan awal ?
6. Amel : Bagaimana peran bidan dalam mengatasi permasalahan atau ketidak
nyamanan ibu hamil di trimester I ?
7. Kadek : Apakah peran suami dalam kehamilan pada ibu trimester I ?
8. Sura : Mengapa terjadi mual dan buang air kecil pada ibu hamil?

STEP 4 : Brainstorming
1. Amel : Mengapa muncul keluhan sedikit namun perut sudah terasa penuh ?
Jawaban Yunisa : ibu hamil menghasilkan banyak gas selama hamil dikarenakanan
banyak hormon progesteron yang dapat melemaskan otot-otot ditubuh termasuk
saluran pencernaan sehingga ibu hamil merasa penuh meskipun makan sedikit
2. Devina : Pemeriksaan apa saja yang di lakukan kepada ibu hamil tersebut?
Jawaban Lutfi : Pemeriksaan yang dilakukan pada ibu adalah pemeriksaan umum,
TTV, antropometri, pemeriksaan head to toe, pemeriksaan lab urine, dan
pemeriksaan lab lainnya jika perlu. (Lutfi)
3. Lutfi : Untuk konseling awal apa saja yang dapat diberikan bidan kepada ibu yang
baru saja hamil ?
Jawaban Devina : Konseling yang dapat diberikan adalah perubahan-perubahan
fisiologi yang terjadi pada ibu hamil di trimester 1, cara menangai keluhan yang
dialami ibu, dan kunjungan ulang
4. Kadek : apa saja factor ketidak nyamanan kehamilan trimester I?
Jawaban Audry dan amel ;
a. Mudah Lelah,
b. Sering mual,
c. Kepala terasa pusing,
d. Payudara terasa nyeri,
e. Suasana hati kacau
f. Hormonal
g. Sikologis
5. Rafika : Apa saja perubahan yang akan terjadi selama kehamilan awal ?
Jawaban Kadek, dan lutfi : perubahan yang terjadi pada trimester 1 yaitu untuk
perubahan pada trimester 1 belum banyak terlihat, tetapi ada beberapa perubahan
yang terjadi terutama perubahan pada tubuh yaitu perut agak sedikit membesar,
payudara tegang dan keras, areola mulai menghitam
6. Perubahan psikologis.
Amel : Bagaimana peran bidan dalam mengatasi permasalahan atau ketidak
nyamanan ibu hamil di trimester I ?
Jawaban Devina : peran bidan dalam mengatasi dalam mengatasi
ketidaknyamanan tersebut adalah dengan memberikan konseling tentang
perubahan fisiologi tm I, menjelaskan bahwa hal tersebut adalah hal yang
fisioligis. Salah satu ketidaknyamanan yang disebutkan adalah mual, bidan
menjelaskan cara mengatasinya yaitu adalah makan sedikit tapi sering
7. Kadek : Apakah peran suami dalam kehamilan pada ibu trimester I ?
Jawaban Amel : Peran suami memberikan dukungan atau support pada kesiapan
ibu pada di awal kehamilan, selanjutnya support emosional dengan cara
mengantarkan ibu datang ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan
kandungannya, support finansial atau ekonomi dengan mempersiapkan biaya
kehamilan hingga persalinan.
8. Sura : Mengapa terjadi mual dan buang air kecil pada ibu hamil?
Jawaban Novi : Mual pada ibu hamil disebabkan karena meningkatnya produksi
hormon estrogen yang memancing peningkatan keasaman lambung, dan ibu hamil
akan mengalami sering buang air kecil karena pada saat hamil uterus akan semakin
membesar sehingga menekan kandung kemih yang menyebabkan ibu hamil akan
sering buang air kecil.

Step 5 : Menentukan LO
1. Perubahan fisiologis pada ibu hamil trimester I (Amel) Perubahan fisiologi pada
system tubuh ( system reproduksi, endokrin, gastro, urologi).
2. Asuhan yang diberikan pada ibu hamil trimester I (Lutfi)
3. Perubahan psikologis ibu hamil trimester I ( Devina)
4. Ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester I (kadek)
5. Tanda bahaya pada ibu trimester I (Lutfi)

STEP 6 : Self Study

PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA KEHAMILAN TRIMESTER 1

Pada kehamilan, akan terjadi banyak perubahan pada ibu hamil yang terjadi secara
fisiologis. Hal ini terjadi sebagai efek sekunder dari progesteron dan estrogen yang diproduksi
secara dominan oleh ovarium pada 12 minggu pertama kehamilan dan selanjutnya diproduksi
oleh plasenta. Perubahan ini memungkinkan untuk pertumbuhan janin dan plasenta, serta
persiapan ibu untuk kelahiran bayi.
Trimester pertama terjadi pada 0-12 minggu. Tidak terjadinya menstruasi merupakan
tanda pertama kehamilan, serta payudara mulai terasa nyeri dan menjadi lebih besar dan lebih
berat sebab saluran air susu baru berkembang untuk persiapan menyusui. Selain itu rasa mual
juga terjadi pada trimester pertama akibat proses pencernaaan yang lambat pada ibu hamil. Hal
ini menyebabkan makanan dicerna dalam lambung lebih lama dari biasanya sehingga
menimbulkan rasa mual.
Pada beberapa minggu pertama kehamilan, ibu akan cepat lelah dan akan menjadi lebih
sensitif seperti perubahan rasa kecap di mulut. Keadaan ini menyebabkan beberapa ibu hamil
tidak menyukai makanan dan minuman yang biasa ibu hamil suka, dan sebaliknya. Misalnya ibu
mendadak mengidam makanan yang tidak biasa mereka makan. Perubahan ini terjadi oleh
karena meningkatnya kadar hormon yang terjadi selama kehamilan.

A. PERUBAHAN PADA SISTEM REPRODUKSI.


Sebelum kita mempelajari perubahan organ sistem reproduksi, silahkan
mengingat kembali pada Mata Kuliah sebelumnya yaitu tentang anatomi organ
reproduksi wanita. Silahkan Anda tuliskan pada kertas atau buku catatan Anda. Sekarang
marilah pelajari materi dibawah ini dengan bersungguh-sungguh, sambil menuliskan hal-
hal penting yang perlu diingat pada buku catatan Anda.
Sebelum kita mempelajari perubahan organ sistem reproduksi, silahkan
mengingat kembali pada Mata Kuliah sebelumnya yaitu tentang anatomi organ
reproduksi wanita. Silahkan Anda tuliskan pada kertas atau buku catatan Anda. Sekarang
marilah pelajari materi dibawah ini dengan bersungguh-sungguh, sambil menuliskan hal-
hal penting yang perlu diingat pada buku catatan Anda.
1. Uterus
Ibu hamil uterusnya tumbuh membesar akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Hormon Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, hormon progesteron berperan
untuk elastisitas/kelenturan uterus.Taksiran kasar pembesaran uterus pada perabaan
tinggi fundus:
a. Tidak hamil/normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
b. Kehamilan 8 minggu : telur bebek
c. Kehamilan 12 minggu : telur angsa
d. Kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
e. Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
f. Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
g. Kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
h. Kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
i. minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan pada
kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi
satu bagian dengan korpus, dan pada kehamilan akhir, di atas 32 minggu menjadi
segmen bawah uterus. Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi
estrogen dan perlunakan akibat progesteron (tanda Goodell).Sekresi lendir serviks
meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan. Ismus uteri mengalami
hipertropi kemudian memanjang dan melunak yang disebut tanda Hegar.Berat uterus
perempuan tidak hamil adalah 30 gram, pada saat mulai hamil maka uterus mengalami
peningkatan sampai pada akhir kehamilan (40 minggu) mencapai 1000 gram (1 kg).
2. Vagina / vulva.
Pada ibu hamil vagina terjadi hipervaskularisasimenimbulkan warna merah ungu
kebiruan yang disebut tanda Chadwick. Vagina ibu hamil berubah menjadi lebih
asam, keasaman (pH) berubah dari 4 menjadi 6.5 sehingga menyebabkan wanita
hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina terutama infeksi jamur. Hypervaskularisasi
pada vagina dapat menyebabkan hypersensitivitas sehingga dapat meningkatkan
libido atau keinginan atau bangkitan seksual terutama pada kehamilan trimester dua.
3. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi
produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/ beristirahat.
Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak
terjadi siklus hormonal menstruasi.
B. PERUBAHAN PADA SYSTEM ENDOKRIN.
Progesteron :
Pada awal kehamilan hormon progesteron dihasilkan oleh corpus luteum dan setelah itu
secara bertahap dihasilkan oleh plasenta. Kadar hormon ini meningkat selama hamil dan
menjelang persalinan mengalami penurunan. Produksi maksimum diperkirakan 250
mg/hari. Aktivitas progesterone diperkirakan :
1. Menurunkan tonus otot polos:
a. Motilitas lambung terhambat sehingga terjadi mual
b. Aktivitas kolon menurun sehingga pengosongan berjalan lambat yang
menyebabkan reabsorbsi air meningkat, akibatnya ibu hamil mengalami
konstipasi.
c. Tonus otot menurun sehingga menyebabkan aktivitas menurun.
d. Tonus vesica urinaria dan ureter menurun menyebabkan terjadi statis urine.
2. Menurunkan tonus vaskuler: menyebabkan tekanan diastolic menurun sehingga
terjadi dilatasi vena.
3. Meningkatkan suhu tubuh
4. Meningkatkan cadangan lemak
5. Memicu over breathing : tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan alveolar menurun.
6. Memicu perkembangan payudara
Estrogen :
Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah Ovarium. Selanjutnya estrone dan
estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya meningkat beratus kali lipat, out put
estrogen maksimum 30 – 40 mg/hari.Kadar terus meningkat menjelang aterm. Aktivitas
estrogen adalah :
1. Memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus
2. Bersama dengan progesterone memicu pertumbuhan payudara
3. Merubah konsitusi komiawi jaringan ikat sehingga lebih lentur dan menyebabkan
servik elastic, kapsul persendian melunak, mobilitas persendian meningkat.
4. Retensi air
5. Menurunkan sekresi natrium.
Kortisol :
Pada awal kehamilan sumber utama adalah adreanal maternal dan pada kehamilan
lanjut sumber utamanya adalah plasenta. Produksi harian 25mg/hari. Sebagian besar
diantaranya berikatan dengan protein sehingga tidak bersifat aktif.Kortisol secara simultan
merangsang peningkatan produksi insulin dan meningkatkan resistensi perifer ibu pada
insulin, misalnya jaringan tidak bisa menggunakan insulin, hal ini mengakibatkan tubuh
ibu hamil membutuhkan lebih banyak insulin. Sel- sel beta normalpulau Langerhans pada
pankreas dapat memenuhi kebutuhan insulin pada ibu hamil yang secara terus
menerustetap meningkat sampai aterm. Ada sebagian ibu hamil mengalami peningkatan
gula darah hal ini dapat disebabkan karena resistensi perifer ibu hamil pada insulin.
Human Chorionic gonadotropin (HCG) :
Hormon HCG ini diproduksi selama kehamilan. Pada hamil muda hormon ini
diproduksi oleh trofoblas dan selanjutnya dihasilkan oleh plasenta. HCG dapat untuk
mendeteksi kehamilan dengandarah ibu hamil pada 11 hari setelah pembuahan dan
mendeteksi pada urine ibu hamil pada 12–14 hari setelah kehamilan. Kandungan HCG
pada ibu hamil mengalami puncaknya pada 8-11 minggu umur kehamilan. Kadar HCG
tidak boleh dipakai untuk memastikan adanya kehamilan karena kadarnya bervariasi,
sehingga dengan adanya kadar HCG yang meningkat bukan merupakan tanda pasti hamil
tetapi merupakan tanda kemungkinan hamil.
Kadar HCG kurang dari 5mlU/ml dinyatakan tidak hamil dan kadar HCG lebih 25
mlU/ml dinyatakan kemungkinan hamil.Apabila kadar HCG rendah maka kemungkinan
kesalahan HPMT, akan mengalami keguguran atau kehamilan ektopik. Sedangkan apabila
kadar HCG lebih tinggi dari standart maka kemungkinan kesalahan HPMT, hamil Mola
Hydatidosa atau hamil kembar.HCG akan kembali kadarnya seperti semula pada 4-6 mg
setelah keguguran, sehingga apabila ibu hamil baru mengalami keguguran maka kadarnya
masih bisa seperti positif hamil jadi hati–hati dalam menentukan diagnosa, apabila ada ibu
hamil yang mengalami keguguran untuk menentukan diagnosa tidak cukup dengan
pemeriksaan HCG tetapi memerlukan pemeriksaan lain.
Human Placental Lactogen :
Kadar HPL atau Chorionic somatotropin ini terus meningkat seiring dengan
pertumbuhan plasenta selama kehamilan.Hormon ini mempunyai efek laktogenik dan
antagonis insulin.HPL juga bersifat diabetogenik sehingga menyebabkan kebutuhan
insulin padawanita hamil meningkat.
Relaxin :
Dihasilkan oleh corpus luteum, dapat dideteksi selama kehamilan, kadar tertinggi
dicapai pada trimester pertama. Peran fisiologis belum jelas, diduga berperan penting
dalam maturasi servik.
Hormon Hipofisis :
Terjadi penekanan kadar FSH dan LH maternal selama kehamilan, namun kadar
prolaktin meningkat yang berfungsi untuk menghasilkan kholostrum. Pada saat persalinan
setelah plasenta lahir maka kadar prolaktin menurun, penurunan ini berlangsung terus
sampai pada saat ibu menyusui. Pada saat ibu menyusui prolaktin dapat dihasilkan dengan
rangsangan pada puting pada saat bayi mengisap puting susu ibu untuk memproduksi ASI.
C. PERUBAHAN PADA SISTEM PENCERNAAN ATAU GASROINTESTINAL
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah,
Apabila mual muntah terjadi pada pagi hari disebut Morning Sickness. Selain itu terjadi
juga perubahan peristaltic dengan gejala sering kembung, dan konstipasi. Pada keadaan
patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum).Aliran darah ke panggul dan tekanan vena yang meningkat
dapat mengakibatkan hemoroid pada akhir kehamilan.
Hormon estrogen juga dapat mengakibatkan gusi hiperemia dan cenderung mudah
berdarah. Tidak ada peningkatan sekresi saliva, meskipun banyak ibu hamil mengeluh
merasa kelebihan saliva (ptialisme), perasaan ini kemungkinan akibat dari ibu hamil
tersebut dengan tidak sadar jarang menelan saliva ketika merasa mual sehingga terkesan
saliva menjadi banyak. Ibu hamil trimester pertama sering mengalami nafsu makan
menurun, hal ini dapat disebabkan perasaan mual dan muntah yang sering terjadi pada
kehamilan muda. Pada trimester kedua mual muntah mulai berkurang sehingga nafsu
makan semakin meningkat.
D. PERUBAHAN PADA SISTEM PERKEMIHAN ATAU SISTEM UROLOGI
Hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan ureter membesar, tonus otototot
saluran kemih menurun. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi glumerulus
meningkat sampai 69 %. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh pembesaran uterus
yang terjadi pada trimester I dan III, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis
sementara. Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun
hal ini dianggap normal. Wanita hamil trimester I dan III sering mengalami sering
kencing (BAK/buang air kecil) sehingga sangat dianjurkan untuk sering mengganti
celana dalam agar tetap kering.

PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I.


Trimester I ini disebut sebagai masa penentuan artinya penentuan untuk membuktikan
bahwa wanita dalam keadaa hamil. Seorang ibu setelah mengetahui dirinya hamil maka
responnya berbeda – beda. Sikap ambivalent sering dialami pada ibu hamil, artinya kadang –
kadang ibu merasa senang dan bahagia karena segera akan menjadi ibu dan orangtua,tetapi tidak
sedikit juga ibu hamil merasa sedih dan bahkan kecewa setelah mengetahui dirinya hamil.
Perasaan sedih dan kecewa ini dapat disebabkan oleh karena segera setelah konsepsi kadar
hormon progesterone dan estrogen dalam kehamilan akan meningkat dan ini akan menyebabkan
timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah, dan membesarnya payudara.
Ibu merasa tidak sehat sehingga seringkali membenci kehamilannya. Pada trimester
pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya
memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan
seksama. Sikap ibu terhadap suami atau terhadap orang lain juga berbeda–beda, kadang ingin
merahasiakannya, hal ini bisa terjadi karena memang perutnya masih kecil dan belum kelihatan
membesar, tapi ada juga ibu yang ingin segera memberitahukan kehamilannya kepada suami
atau orang lain.Hasrat untuk melakukan hubungan sex, pada wanita trimester pertama ini juga
berbeda. Walaupun beberapa wanita mengalami gairah sex yang lebih tinggi, kebanyakan
mereka mengalami penurunan libido selama periode ini disebabkan ibu hamil trimester I masih
sering mengalami mual muntah sehingga merasa tidak sehat.Keadaan ini menciptakan kebutuhan
untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk
dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan sex. Libido sangat
dipengaruhi oleh kelelahan ,rasa mual ,pembesaran payudara, keprihatinan, dan kekhawatiran.
Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.
Perasaan ibu hamil akan stabil setelah ibu sudah bisa menerima kehamilannya sehingga
setiap ibu akan berbeda–beda. Bagaimana reaksi suami setelah mengetahui istrinya hamil?
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi ayah adalah
timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan
keprihatinan akan kesiapan untuk menjadi seorang ayah dan mencari nafkah untuk keluarganya.
Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang sedang mulai hamil
dan menghindari hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya. Adapula pria yang
hasrat seksnya terhadap wanita hamil relatif lebih besar. Disamping respon yang
diperlihatkannya, seorang ayah perlu dapat memahami keadaan ini dan menerimanya.

KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER 1


Ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil membuat tubuh beradaptasi, apabila tubuh
tidak mampu beradaptasi maka akan menimbulkan suatu masalah. Supaya ibu hamil dapat
beradaptasi terhadap ketidaknyamanan yang dirasakan maka ibu hamil perlu memahami apa
penyebab terjadi ketidaknyamanan yang dirasakan dan bagaimana cara mencegah atau
menanggulanginya.
A. MUAL MUNTAH PADA PAGI HARI.
Mual muntah terjadi pada 50% wanita hamil. Mual kadang-kadang sampai
muntah yang terjadi pada ibu hamil biasanya terjadi pada pagi hari sehingga disebut
morning sickness meskipun bisa juga terjadi pada siang atau sore hari. Mual muntah ini
lebih sering terjadi pada saat lambung dalam keadaan kosong sehingga lebih sering
terjadi pada pagi hari. Sampai saat ini penyebab secara pasti belum dapat dijelaskan
namun ada beberapa anggapan bahwa mual muntah dapat disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya :
1. Perubahan hormonal
2. Adaptasi psikologia/faktor emosional
3. Faktor neurologis
4. Gula darah rendah mungkin tidak makan dalam beberapa jam
5. Kelebihan asam lambung
6. Peristaltik lambat
Upaya yang dilakukan untuk meringankan atau mencegah dengan melakukan
beberapa hal, pada pagi hari sebelum bangun dari tempat tidur,makan biskuit atau crackers
dan minum segelas air. Ibu hamil juga harus menghindari makanan pedas dan berbau
tajam. Ibu hamil dianjurkan untuk makan sedikit tapi sering, cara ini dapat
mempertahankan kadar gula darah. Makan 2 jam sekali sedikit-sedikit lebih baik daripada
makan tiga kali sehari dalam jumlah banyak. Saat makan jangan lupa minum air, atau
diantara waktu makan dapat membantu mempertahankan hidrasi tubuh. Ibu hamil sangat
dianjurkan makan permen atau minum manis (minum jus buah) atau minum susu sebelum
tidur atau pada saat bangun tidur dapat mencegah hipoglikemi. Upayakan mengurangi diet
lemak, diet tinggi lemak dapat memperparah mual muntah, hindari makanan yang
digoreng. Saat bangun pagi atau sore hari secara perlahan bangun dari tempat tidur, dan
hindari gerakan mendadak.
B. SERING BAK
Ibuhamil trimester I seringmengalami keluhan sering Buang Air Kecil (BAK).
Apabila sering BAK ini terjadi pada malam hari akan mengganggu tidur sehingga ibu
hamil tidak dapat tidur dengan nyenyak, sebentar – sebentar terbangun karena merasa
ingin BAK. Faktor Penyebab :
1. Uterus membesar sehingga menekan kandung kemih.
2. Ekskresi sodium (Natrium) yang meningkat.
3. Perubahan fisiologis ginjal sehingga produksi urine meningkat.
Cara meringankan atau mencegah, upayakan untuk tidak menahan BAK,
kosongkan kandung kencing pada saat terasa ingin BAK. Perbanyak minum pada siang
hari untuk menjaga keseimbangan hidrasi. Apabila BAK pada malam hari tidak
mengganggu tidur maka tidak dianjurkan mengurangi minum dimalam hari. Ibu hamil
dianjurkan untuk membatasi minum yang mengandung diuretiksepertiteh, kopi, cola
dengan coffeine. Saat tidur posisi berbaring miring kekiri dengan kaki ditinggikan
adalah lebih baik. Ibu hamil harus secara rutin membersihkan dan mengeringkan alat
kelamin setiap selesai BAK untuk mencegah infeksi saluran kemih.
C. GATAL DAN KAKU PADA JARI.
Faktor penyebab :
1. Penyebab gatal–gatal ini belum diketahui secara pasti, kemungkinan penyebabnya
adalah hypersensitive terhadap antigen placenta.
2. Perubahan gaya berat yang disebabkan karena pembesaran rahim membuat
berubahnya postur wanita dimana posisi bahu dan kepala lebih kebelakang. Hal ini
untuk menyeimbangkan lengkungan punggung dan berat tubuh yang cenderung
condong ke depan. Hal ini dapat menekan syarat di lengan sehingga mengakibatkan
rasa gatal dan kaku pada jari. Cara meringankan/mencegah :
a. Kompres dingin atau mandi berendam atau dengan shower.
b. Posisi tubuh yang baik pada saat berdiri, duduk maupun ketika mengambil
sesuatu jangan dengan membungkuk tetapi tulang belakang tetap diusahakan
dalam posisi tegak.
c. Sering berbaring apabila merasa lelah.
D. HIDUNG TERSUMBAT ATAU BERDARAH.
Wanita hamil sering mengalami hidung tersumbat seperti gejala pilek sehingga
menyebabkan sulit bernapas, ada juga yang mengalami epistaksis/hidung berdarah
(mimisan) sehingga sering menimbulkan kekawatiran pada ibu hamil. Beberapa faktor
penyebab hidung tersumbat pada ibu hamil adalah, peningkatan kadar hormon estrogen
pada kehamilan yang mengakibatkan kongesti mukosa hidung, hidung mengeluarkan
cairan berlebihan. Edema mukosa menyebabkan hidung tersumbat, mengeluarkan cairan
dan terjadi obstruksi. Hiperemia yang terjadi pada kapiler hidung, ditambah seringnya
membuang cairan hidung dapat menyebabkan epistaksis/mimisan/perdarahan hidung.
Untuk meringankan atau mencegah dapat dilakukan dengan meneteskan cairan salin pada
hidung, dan tidak boleh lebih dari 3 hari. Dapat juga dilakukan penguapan atau
pengembunan udara dingin, hal ini dapat mengurangi sumbatan pada hidung.
E. PICA ATAU NGIDAM.
Pica atau ngidam sering terjadi pada ibu hamil trimester I tetapi bisa juga dialami oleh
ibu hamil sampai akhir kehamilan. Ibu hamil sering menginginkan makanan yang aneh –
aneh, misalnya yang asam – asam, pedas – pedas. Keinginan ibu hamil seperti keinginan
yang harus dipenuhi, kalau tidak dapat dipenuhi, ibu hamil merasa sangat kecewa,
kadang – kadang sampai menangis. Faktor Penyebab :
1. Mengidam berkaitan dengan persepsi atau anggapan individu wanita hamil tentang
sesuatu yang menurutnya bisa mengurangi rasa mual dan muntah. Jadi keinginan
ibu hamil yang satu dengan yang lain bisa berbeda – beda.
2. Pada ibu hamil indra pengecap menjadi lebih tumpul atau kurang perasa sehingga
selalu mencari – cari makanan yang merangsang.
Cara meringankan atau mencegah yaitu Menjelaskan tentang bahaya makan makanan
yang tidak sehat dan Mengatakan pada ibu hamil, tidak perlu khawatir apabila makanan
yang diinginkan dalah makanan yang bergizi.
F. KELELAHAN ATAU FATIQUE.
Ibu hamil seringkali merasakan cepat lelah sehingga kadang-kadang mengganggu
aktifitas sehari–hari. Kelelahan sering terjadi pada ibu hamil trimester I, penyebab yang
pasti sampai saat ini belum diketahui. Diduga hal ini berkaitan dengan faktor
metabolisme yang rata-rata menurun pada ibu hamil. Sangat dianjurkan makan makanan
yang seimbang, tidur dan istirahat yang cukup, lakukan tidur siang. Ibu hamil harus
mengatur aktifitas sehari-hari untuk mendapatkan istirahat ekstra. Ibu hamil juga
dianjurkan untuk melakukan olahraga atau senam secara teratur. Menyediakan waktu
untuk istirahat pada saat tubuh membutuhkan. Pada saat duduk posisi dengan kaki
diangkat setiap saat ketika ada kesempatan. Hindari istirahat yang berlebihan.
G. KEPUTIHAN / LEUKORREA.
Ibu hamil sering mengeluh mengeluarkan lendir dari vagina yang lebih banyak sehingga
membuat perasaan tidak nyaman karena celana dalam sering menjadi basah sehingga
harus sering ganti celana dalam. Kejadian keputihan ini bisa terjadi pada ibu hamil
trimester pertama, kedua maupun ketiga. Penyebab utama adalah meningkatnya kadar
hormon estrogen pada ibu hamil trimester I dapat menimbulkan produksi lendir servix
meningkat.Pada ibu hamil terjadi hyperplasia pada mukosa vagina. Cara meringankan
dan mencegah :
1. Jaga kebersihan dengan mandi setiap hari.
2. Bersihan alat kelamin dan keringkan setiap sehabis BAB atau BAK
3. Membersihkan alat kelamin (cebok) dari arah depan ke belakang.
4. Ganti celana dalam apabila basah.
5. Pakai celana dalam yang terbuat dari katun sehingga menyerap keringat dan
mebuat sirkulasi udara yang baik.
6. Tidak dianjurkan memakai semprot atau douch.
H. KERINGAT BERTAMBAH
Ibu hamil seringkali mengeluh kepanasan, mengeluarkan keringat yang banyak. Keringat
yang banyak menyebabkan rasa tidak nyaman, kadang – kadang mengganggu tidur
sehingga ibu hamil merasa lelah karena kurang istirahat. Faktor penyebab :
1. Karena perubahan hormone pada kehamilan sehingga meningkatkan aktifitas
kelenjar keringat.
2. Aktifitas kelenjar sebasea ( kelenjar minyak) dan folikel rambut meningkat.
3. Penambahan Berat Badan dan meningkatnya metabolism pada ibu hamil.
Cara meringankan atau mencegah :
1. Mandi / berendam secara teratur.
2. Memakai pakaian yang longgar dan tipis, terbuat dari katun supaya menyerap
keringat.
3. Perbanyak minum cairan untuk menjaga hidrasi.
I. PALPITASI.
Palpitasi atau rasa berdebar – debar sering dirasakan oleh ibu hamil pada awal
kehamilan. Pada ibu hamil terjadi peningkatan kerja jantung karena jantung mempunyai
50 % darah tambahan yang harus dipompakan melalui aorta setiap menit. Peningkatan
curah jantung ini mencapai puncaknya pada akhir trimester II dan menurun kembali
seperti sebelum hamil beberapa minggu sebelum melahirkan. Faktor yang menjadi
penyebab adalah, terjadinya peningkatan curah jantung pada ibu hamil, dan adanya
gangguan pada sistem syaraf simpati. Pada ibu hamil yang tidak mempunyai keluhan
jantung, hal ini tidak perlu dikawatirkan., bidan harus dapat menjelaskan bahwa hal ini
normal terjadi pada kehamilan, dan akan menghilang pada akhir kehamilan.
J. PTYALISM ( AIR LUDAH / SALIVA BERLEBIHAN).
Ibu hamil sering merasakan saliva keluar lebih banyak dari biasa, hal ini kadang–kadang
dapat menimbulkan rasa mual sehingga ibu hamil merasa tidak nyaman. Beberapa faktor
yang dapat sebagai penyebab adalah keasaman mulut atau meningkatnya asupan pati
sehingga menstimulasi (merangsang) kelenjar saliva (kelenjar ludah) untuk meningkatkan
sekresi. Ada kalanya juga disebabkan karena ibu hamil mengurangi makan dengan
maksud untuk mengurangi mual, hal ini dapat menyebabkan peningkatan jumlah saliva di
mulut. Cara meringankan atau mencegah :
1. Kurangi makan yang banyak mengandung karbohidrat.
2. Kunyah permen karet atau permen keras.
3. Jaga kebersihan mulut.
K. SAKIT KEPALA.
Ibu hamil sering mengeluh sakit kepala, keluhan ini bisa dirasakan ibu hamil baik
trimester I, trimester II maupun trimester III. Faktor yang menjadi penyebab :
1. Kelelahan atau keletihan.
2. Spasme / ketegangan otot
3. Ketegangan pada otot mata
4. Kongesti (akumulasi abnormal / berlebihan cairan tubuh).
5. Dinamika cairan syaraf yang berubah.
Cara meringankan atau mencegah :
1. Relaksasi untuk meringankan ketegangan/spasme.
2. Massase leher dan otot bahu
3. Tidur cukup pada malam hari dan istirahat cukup pada siang hari.
4. Mandi air hanyat
5. Jangan pergi dalam periode lama tanpa makan.
6. Penuhi kebutuhan cairan minimal 10 gelas per hari.
7. Hindari hal dapat menyebabkan sakit kepala (mata tegang, ruangan sumpek, asap
rokok, lingkungan sibuk).
8. Lakukan jalan santai di udara segar.
9. Istirahat pada tempat yang tenang dan rileks
10. Lakukan meditasi atau yoga.
L. SPIDER NEVI/SPIDER HEMANGIOMA
Spider nevi disebut juga spider hemangioma adalah noda kemerahan seperti api berpusat
dari pusat tubuh dan menjalar ke kaki yang terjadi pada ibu hamil. Hal ini lebih kelihatan
pada ibu hamil yang mempunyai kulit terang, pada ibu hamil yang kulitnya gelap kurang
kelihatan. Sebagai faktor penyebabnya yaitu Sirkulasi hormon estrogen yang meningkat
dan Aliran darak ke kulit meningkat. Cara meringankan atau mencegah yaitu Gunakan
krim kosmetik untuk menutupi dan Jelaskan pada ibu bahwa hal ini akan segera hilang
persalinan.

TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER 1


Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam
keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3). Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal
yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu
asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan
pendeteksian dini adanya komplikasi / penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda. Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi:
A. PERDARAHAN PERVAGINA
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa
kehamilan muda, perdarahan pervagina yang berhubungan dengan kehamilan dapat
berupa abortus, kehamilan mola, kehamilan ektropik Macam–macam Perdarahan
Pervagina
1. Abortus
Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan 16
minggu atau sebelum plasenta selesai. Macam–macam abortus:
a. Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa interval luar
(buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Penanganannya: lakukan
penilaian awal untuk segera menentukan kondisi pasien (gawat darurat,
komplikasi berat, atau masih cukup stabil), segera upayakan stabilisasi pasien
sebelum melakukan tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk),
temukan dan hentikan dengan segera sumber perdarahan, lakukan pemantauan
ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan lanjutan. (Sarwono,
2001: 145)
b. Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang disengaja, baik
dengan memakai obat–obatan mau pun alat–alat.
c. Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan
alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu
(berdasarkan indikasi medis) biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3
tim dokter ahli.
d. Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan–tindakan
yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
e. Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian dari hasil
konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta.
Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian
cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin
dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan
antibiotika.
f. Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus yang
sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba
kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi. Penanganannya: bila ada tanda–
tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah.
Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan
kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika danantibiotika.
g. Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran membakat dan
akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan
memberikan obat–obat hormonal dan anti spasmodika sertaistirahat.
Penanganan: tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total, jangan
melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual, jika: perdarahan
berhenti lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika
perdarahan terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji
kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab
lain.
h. Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada
dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan:
berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetusdan desidua dapat
dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya
juga diberikan uterotonika dan antibiotika. (Mohctar, 1998 : 211–212)
2. Kehamilan Mola
Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga sering kali sulit
dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion, abortus inkompletus, atau
mioma uteri. (Sarwono, 2007 : 142). Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan
mola telah ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, segera lakukan evakuasi jaringan
mola dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin
dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan 40-60 tetes
per menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan hebat dan efektifitas
kontraksi terhadap pengosongan uterus secara cepat). (Saifudin,2002:17)
B. MUAL MUNTAH BERLEBIHAN
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi
dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60% multigravida.
Satu diantara seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormonestrogen dan HCG dalam serum.
Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat
atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan
dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat
berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum
menjadi buruk. Keadaan ini disebut hiperemisis gravidarum. Keadaan inilah disebut
hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat
ringanya penyakit. (Sarwono, 2005:275). Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1. Makan sedikit tapi sering
2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat.
4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering
pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta
makanan lain.
6. Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual
7. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
8. Istirahat cukup
9. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat
memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)
Komplikasi :
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika
penderita muntah. (Rochjati, 2003:2)
C. SAKIT KEPALA YANG HEBAT
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu
masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan
gejala dari pre eklamsiadan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,
koagulopati dan kematian. (Uswhaaya, 2009: 4-5).
Penanganan Umum :
1. Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
2. Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi,
tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan
terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33).
Komplikasi :
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang
terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang
maternal, stroke, koagulopati dan kematian. (Irma, 2002:4)
D. PENGLIHATAN KABUR
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala
yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri
kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan
kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan
keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya
penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang. Selain
itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan
adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya
perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina
(oedema retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5).
Penanganan Umum :
1. Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada
dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
2. Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda–tanda vital
sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau
keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33)
Komplikasi : Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia.
E. NYERI PERUT YANG HEBAT
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala utama pada
kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98).
Penanganan Umum :
1. Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
2. Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada
dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
3. Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)
Komplikasi :
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik;
pre-eklampsia; persalinan prematur; solusio plasenta; abortus; ruptur uteri imminens
(Irma,2008:7)
F. GERAKAN JANIN BERKURANG
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.
Penanganan Umum
1. Memberikan dukungan emosional pada ibu
2. Menilai denyut jantung janin (DJJ):
3. Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai
ulang;
4. Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan
stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109)
Komplikasi : Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress
G. BENGKAK PADA WAJAH, KAKI DAN TANGAN
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat
diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.
Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan padakehamilan biasa, sehingga tidak
seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu
akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah
beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang
muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya
masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan,
bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya,
seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan
pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia. (Uswhaaja, 2009: 5-6).
Penanganan Umum
1. Istirahat cukup
2. Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein
dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
3. Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan
mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.
(Hendrayani, 2009:3)
Komplikasi :
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan
tanda–tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan
darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan
laboratorium. (Rochjati, 2003:2)
H. SELAPUT KELOPAK MATA PUCAT
Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil.
Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai
untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi. Anemia sering terjadi pada
kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah
terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel-
selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen
sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
Penanganan Umum : Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat
cukup. (Curtis, 2000: 47)
Komplikasi : Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung
terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat
menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital,abortus/ keguguran.
(Ayurai, 2009: 4).
I. DEMAM TINGGI
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan Umum : Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum
banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)
Komplikasi : Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain:
sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas).
(Saifuddin, 2002:86)
J. KEJANG
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya
gejala–gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia.
Penanganan Umum
1. Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk
mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
2. Bebaskan jalan nafas
3. Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
4. Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34)
Komplikasi : Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi,
proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
K. KELUAR AIR KETUBAN SEBELUM WAKTUNYA
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban
dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya
selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu
maupun kehamilan aterm.
Penanganan Umum
1. Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
2. Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan
yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
3. Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan
pemeriksaan dalam secara digital.
4. Mengobservasi tidak ada infeksi
5. Mengobservasi tanda–tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
Komplikasi :
1. Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
2. Tanda–tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau), Jika terdapat his dan darah
lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114)

ASUHAN PADA KEHAMILAN TRIMESTER 1


A. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
Manajemen asuhan kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir yang digunakan
oleh bidan dan menerapka metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
pengumuplan data, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi. Pengkajian data :
1. Pengumpulan data:
a. Identitas pasien
b. Riwayat keluarga
c. Riwayat menstruasi
d. Riwayat obstetri
e. Riwayat kontrasepsi
f. Riwayat kehamilan saat ini
2. Pemeriksaan fisik :
a. Pemeriksaan panggul
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Intepretasi data dasar
d. Antisipasi masalah potensial
Kemungkinan disproporsi caphalopelvik (CPD) yang menimbulkan
kemungkinan tindakan seksio sesaria.
e. Kebutuhan untuk melakukan intervensi atau konsultasi segera.
f. Rencana penatalaksanaan : Masing-masing rencana pentalaksanaan akan
berkorelasi dengan intrepretasi data dasar dan masalah yang dapat muncul
selanjutnya, atau ditandai oleh tanda obstetric.
g. Pelaksanaan dan evaluasi tindakan
B. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL
Dalam pelayanan/asuhan kehamilan standar minimal yang harus dilaksanakan termasuk
7T yaitu :
1. Timbang berat badan.
Kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang tidak
diinginkan ibu hamil tersebut. Kekurangan makanan dapat menyebabkan kelainan
yang tidak diinginkan ibu hamil tersebut. Kekurangan makanan dapat
menyebabkan anemia, abortus, partus prematus, inersia uteri, dan sebagainya.
Sedangkan makan secara berlebihan karena adanya salah presepsi bahwa ibu
hamil makan untuk 2 orang dapat menyebabkan komplikasi antara lain pre-
eklampsia, bayi terlalu besar, dan sebagainya. Kenaikan BB wanita hamil rata-
rata 6,5 – 16 kg (anjurkan kenaikan BB disesuaikan dengan indeks masa tubuh).
Bila BB naik lebih dari semestinya anjurkan untuk mengurangi karbohidrat,
lemak jangan dikurangi apalagi sayur mayur dan buah-buahan. Bila BB tetap saja
atau menurun, semua makanan dianjurkan, terutama yang mengandung protein
dan besi.
2. Ukur tekanan darah.
Tekanan darah harus diperiksa secara tepat dan benar. Banyak faktor yang
mempengaruhi peningkatan tekanan darah. Posisi ibu saat dilakukan pemeriksaan
sebaiknya posisi tidur (setengah duduk/semifowler), jangan mengukur tekanan
darah langsung saat ibu datang tapi persilahkan ibu untuk istirahat sebentar
sebelum dilakukan pemeriksaan, karena aktifitas ibu akan menimbulakan
kenaikan tekanan darah sehingga hasilnya menjadi tidak akurat.
3. Ukur tinggi fundus uteri (TFU)
TFU dapat digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin.
Mengukur TFU bisa menggunakan jari pada kehamilan kurang dari 22 minggu
dan menggunakan cm pada kehamilan lebih dari 22 minggu (Mc Donald).
4. Pemberian imunisasi Tetanus Toksodi (TT) lengkap
Imunisasi TT yang diberikan kepada ibu hamil sangat bermanfaat untuk
mencegah terjadinya tetanus neonatorum.
5. Pemberian tablet besi, minimal 90 tablet selama kehamilan
Dimulai dengan memberikan 1 tablet besi sehari sesegera mungkin setelah ras
mual hilang. Tiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg (Zat besi 60 mg) dan
asam folat 500 mikrogram. Minimal masing-masing 90 tablet besi. Teblet besi
sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi kerena akan mengganggu
penyerapan. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung
vitamin C bersamaan dengan mongkonsumsi tablet besi karena vitamin C dapat
membantu penyerapan tablet besi sehingga tablet besi yang dikonsumsi dapat
terserap sempurna oleh tubuh.
6. Tes terhadap penyakit menular seksual
Wanita termasuk yang sedang hamil merupakan kelompok risiko tinggi terhadap
PMS. PMS dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas terhadap ibu maupun
janin yang dikandung. Pada asuhan kehamilan dilakukan anamnesa kehamilan
risiko terhadap PMS meliputi penapisan konseling dan terapi PMS.
Standar pelayanan ANC (Ante Natal Care)
1. Minimal ANC 4x, meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan
seksama.
2. Mengenali kehamilan resiko tinggi/ kelainan khususnya anemia, kurang gizi,
hipertensi, IMS/Infeksi HIV.
3. Memberikan pelayanan imunisasi, nasihat dan penyuluhan kesehatan, serta tugas
terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas.
4. Data tercatat dengan tepat pada setiap kunjungan.
5. Bila ditemukan kelainan, mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan
merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
Pada kunjungan pertama, bidan :
1. Melakukan anamnesis riwayat dan mengisi KMS ibu hamil atau buku KIA, kartu
ibu secara lengkap.
2. Memastikan bahwa kehamilan itu diharapkan.
3. Tentukan hari taksiran persalinan (HTP). Jika hari pertama haid terakhir (HPHT)
tidak diketahui, tanyakan kapan pertama kali dirasakan pergerakan janin dan
cocokkan dengan hasil pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri. Jelaskan bahwa hari
taksiran persalinan hanyalah suatu perkiraan.
4. Memeriksa kadar Hb.
5. Berikan imunisasi TT (Tetanus Toksid) sesuai dengan kebutuhan.
Pada setiap kunjungan :
1. Menilai keadaan umum (fisik, dan psokilogis Ibu hamil).
2. Memeriksa urine (uji protein, glukosa, atas indikasi).
3. Menimbang berat badan dan mengukur lingkar lengan atas.
4. Mengukur tekanan darah.
5. Cek Hb pada kehamilan 28 minggu atau lebih sering, bila ada anemia.
6. Menanyakan apakah tablet Fe diminum dan persediaan cukup.
7. Menanyakan dan memeriksa tanda dan gejala IMS, ambil tindakan yang sesuai
8. Mendengarkan keluhan dengan penuh minat, dan memberi dukungan moral,
merujuk dan memberi nasihat jika diperlukan.
9. Membicarakan tentang tempat persalinan, persiapan transportasi jika diperlukan,
dan persiapan persalinan.
10. Mencatat semua temuan pada KMS ibu hamil atua buku KIA, kartu ibu dan
mempelajari swmua temuan untuk menentukan tindak lanjut
11. Bidan harus segara melakukan rujukan bila ditemukan kelainan yang
memeriksakan pemeriksaan lanjutan, menindak lanjuti setiap rujukan, dan dalam
merujuk sebaiknnya dilakukan tepat waktu untuk menghindari komplikasi.
Pada setiap kali kunjungan antenatal, perlu didapatkan informasi yang sangat penting
(Prawirohardjo, 2002).
1. Trimester pertama (kehamilan hingga 12 minggu)
2. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan ibu hamil 2)
Mendeteksi masalah dan menanganinya
3. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan
zat besi, penggunaan praktek tradisonal yang merugikan
4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi
5. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat, dan
sebagainya).
DAFTAR PUSTAKA

Eprint.umm.ac.id. Diakses 2021. Jurnal Universitas Muhammadiyah Malang. Konsep


kehamilan.
Indrayani. 2011. Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Jakarta : TIM
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Asuhan-Kebidanan-
Kehamilan-Komprehensif.pdf
https://hamil.co.id/kehamilan/kesehatan-bumil/tanda-bahaya-kehamilan-trimsester-1

Anda mungkin juga menyukai