Anda di halaman 1dari 4

Laporan notulensi kelompok 2 maternitas

Nama anggota kelompok 2 maternitas

1. Dewi MentariG1B120002
2. Dewi Anggi Saputri G1B120008
3. Muly Okti Viana G1B120010
4. Mutmainah G1B120016
5. Desta Fitra Alfarid G1B120025
6. Riska Aprilia G1B120031
7. Fadila Khayriyah G1B120036
8. Rizky Jamiatul Fitri G1B120041
9. Sabina Noviazana G1B120047
10. Ahmad Syahdad G1B120051
11. Syifa Yunida Ihsani G1B120054
12. Rida Septiani G1B120061
13. Ravia Gustina G1B120066

Pertanyaan Pleno blok Maternitas 1

1. G1B120006_Wike Astaria
Mengapa ada bayi yang lahir lebih dari 9 bulan? Buruk atau normalkah hal itu terjadi?
Apakah persalinan untuk kasus itu sama saja seperti persalinan untuk bayi yang normal
biasanya?
Jawaban :
1. Dewi Mentari G1B120002
Dilansir dari birthinjuryguide.org, penyebab kehamilan postterm kemungkinan ada
dua faktor, yaitu sang ibu dan janin. Faktor-faktor kehamilan postterm dari sang ibu
di antaranya kehamilan postterm sebelumnya, obesitas, kekurangan hormon tiroid,
dan kekurangan sulfat pada plasenta.
2. Riska Aprilia G1B120031
Waktu persalinan tidak harus sama dengan hari perkiraan lahir (HPL) yang diprediksi
oleh dokter kandungan, karena HPL dihitung dengan patokan 40 minggu, sehingga
persalinan yang terjadi 3 minggu lebih awal sampai 2 minggu lewat dari HPL masih
termasuk kondisi yang normal. Pun begitu, ada beberapa kondisi yang menyebabkan ibu
telat melahirkan termasuk obesitas pada ibu dan kelainan janin.
Tadi sudah disinggung kalau persalinan tidak selalu harus tepat 9 bulan. Waktu
persalinan juga tidak harus sama dengan hari perkiraan lahir (HPL) yang diprediksi oleh
dokter kandungan, karena HPL dihitung dengan patokan 40 minggu, sehingga persalinan
yang terjadi 3 minggu lebih awal sampai 2 minggu lewat dari HPL masih termasuk
kondisi yang normal.
Paling penting, bila usia kandungan sudah mencapai 41 minggu, tetapi tanda-tanda
melahirkan masih belum ada, ibu dianjurkan untuk segera menemui dokter untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut untuk mencegah kelahiran melewati usia 42
minggu.

2. Leni Putri G1B120067

Bagaimana adaptasi janin terhadap proses persalinan normal?


Jawaban :
1. Syifa Yunida Ihsani G1B120054
Setelah lahir, bayi harus dapat beradaptasi dari keadaan yang sangat
bergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Hal ini dicapai melalui
pemahaman menyeluruh mengenai fungsi normal tubuh bayi baru lahir
sehingga tenaga kesehatan dapat membantu bayi baru lahir sehat untuk tetap
sehat dan memulihkan kondisi tubuh bayi baru lahir yang sakit. Periode
adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut periode transisi. Periode ini
dapat berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa
sistem tubuh bayi. Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada
sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem termoregulasi dan dalam kemampuan
mengambil dan menggunakan glukosa.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi
pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk
mempertahankan kadar gula darah yang cukup, mengatur suhu tubuh, dan
melawan setiap penyakit atau infeksi dimana semua fungsi ini sebelumnya
dilakukan oleh plasenta. Adalah tanggung jawab bidan untuk memfasilitasi
proses adaptasi di luar rahim ini. Pada setiap kelahiran, bidan harus memikirkan
tentang faktor-faktor antepartum dan intrapartum yang dapat menimbulkan
masalah pada jam jam pertama kehidupan luar rahim. Dengan mengetahui
bagaimana tubuh bayi baru lahir bekerja akan membantu bidan mengetahui
bagaimana tubuh bayi baru lahir bekerja akan membantu mengetahui kenapa
bidan perlu mengambil tindakan yang dilakukan untuk melahirkan bayi baru
lahir yang sehat.

3. Dwita Ramadhani_G1B120035

Jawaban :

1. Sabina G1B120047
Waterbirth memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah mengurangi rasa sakit
dan lebih nyaman. Namun, waterbirth memiliki beberapa resiko seperti resiko infeksi
pada bayi sehingga persatuan obstetri dan ginekologi sepakat untuk tidak
menganjurkan persalinan dengan cara ini.

Anda mungkin juga menyukai