Anda di halaman 1dari 21

DAMPAK PERSALINAN

TERHADAP STATUS
KESEHATAN MENTAL
PEREMPUAN
Universitas Kader Bangsa Palembang
Kelompok 6

Disusun Oleh :
Lince Ilma Safira
Mayang Dwi Ramadhona
Mira Mustika Sari Hallo G
u ys !
Mistika Andriani

Dosen Pengampuh : Helni Anggraini SST, M.Keb


LATAR BELAKANG
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi dari rahim ibumelalui jalan
lahir atau dengan jalan lain, yang kemudian janin dapat hidup didunia luar. Persalinan
normal (WHO) adalah dimulai secara spontan (dengankekuatan ibu sendiri dan melalui
jalan lahir), beresiko rendah pada awal persalinan dan presentasi belakang kepala pada
usia kehamilan antara 37-42minggu setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam
kondisi baik.Asuhan yang dapat diberikan bidan kepada ibu adalah memberikan
informasi, memberikan dorongan semangat, menyiapkan ruangan untuk persalinan, teman
yang mendukung, mobilisasi, makan dan minum selama persalinan, buang air kecil dan
besar, kenyamanan, dan kebersihan (Depkes RI,2000).Kematian dan kesakitan ibu dapat
dicegah dengan memperbaiki bidang pelayanan kesehatan.Yaitu dibutuhkan tenaga
kesehatan yang terampil juga didukung sarana dan prasarana yang memadai.Salah satu
upayanya yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan
dalam menolong persalinan berdasarkan konsep asuhan persalinan normal.
Table of Contents

Materi 1 Materi 2
Persalinan Dampak Persalinan Terhadap
Kesehatan Mental Perempuan

Materi 3 Materi 4
Cara Pencegahan Gangguan Contoh Kasus Dan
Mental Pada Perempuan Penangannya
Bersalin
01
PERSALINAN
Pengertian

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-40 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
Kala 1 adalah proses dimulainya dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap
(10cm Klinis dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his dan wanita tersebut
mengeluarkan lendir yang bersemu darah (blood show).
Proses pembukaan
serviks
1. Fase laten : berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat
sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.
2. Fase aktif : dibagi menjadi 3 fase kembali , Yakni :
● Fase akselerasi. Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi menjadi 4 cm.
● Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung
sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
● Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam
pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.
Fase- fase tersebut di jumpai pada primigravida. Pada multigravida pun terjadi
demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi terjadi lebih
pendek.
Sebab Sebab
Persalinan
Hal yang menjadi penyebab mulainya persalinan belum diketahui benar , tetapi ada dua
hormon yang mempengaruhi saat hamil :
1. Meningkatkan sensitivita otot Rahim
2. Menerima rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin , prostaglandin serta
rangsangan mekanis
3. Menurunkan sensitivitas otot Rahim
4. Menyulitkan penerimaan dari luar seperti rangsangan oksitosin ,prostaglandin dan
mekanis
5. Menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksasi. Kedua hormon ini harus
seimbang untuk mempertahankan kehamilan.Perubahan keseimbangan kedua
hormon tersebut menyebabkan oksitosin yang dikeluarkanoleh hipofisis anterior
dapat menimbulkan kontraksi
6. Braxton Hicks.
7. kontraksiBraxton Hickx akan menjadi kekuatan dominan saat mulainya persalinan.
Dan hormon prostaglandin pada laki-laki juga mempengaruhi persalinan
Tahapan Persalinan

1. Kala I (Kala Pembukaan) Kala I Persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus
dan pembukaan serviks, hinggamencapai pembukaaan lengkap (10cm) Persalinan kala
I dibagi menjadi 2 fase , yaitu : Fase Laten, dan Fase Aktif.
2. Kala II (Kala pengeluaran bayi) Kala II Persalinan dimulai ketika pembukaan serviks
sudah lengkap (10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada primipara
berlangsung selama 2 jam dan multipara 1 jam.
3. Kala III (Kala Pengeluaran Plasenta) Kala III Persalinan dimulai setelah lahirnya bayi
dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.Seluruh proses biasanya
berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir.
4. Kala IV (Pengawasan) Kala IV Persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta dan
berakhir dua jam setelah proses tersebut.
02.
Dampak Persalinan
Terhadap Kesehatan
Mental Perempuan
Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil, sebuah
waktu yang menyenangkan namun di sisi lain merupakan hal yang paling mendebarkan.
Persalinan terasa akan menyenangkan karena si kecil yang selama sembilan bulan
bersembunyi di dalam perut anda akan muncul terlahir kedunia. Di sisi lain persalinan
juga menjadi mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru, dimana terbayang proses
persalinan yang menyakitkan, mengeluarkan energi yang begitu banyak, dan sebuah
perjuangan yang cukup melelahkan.Gangguan yang terjadi pada seorang ibu menjelang
persalinan, yang bersumber pada rasa takut & sakit pada fisik yg teramat sangat. Pada
ibu hamil banyak terjadi perubahan , baik fisik maupun psikologis.
beberapa keadaan dapat terjdi pada ibu dalam persalinan, trauma bagi ibu yang pertama
kali melahirkan, perubahan-perubahan yang di maksud adalah:

1. Perasaan tidak enak


2. Takut dan ragu-ragu akan persalinan yang di hadapi.
3. Ibu dalam Menghadapi persalinan sering memikirkan antara lain apakah persalinan
berjalan normal.
4. Menganggap persalinan sebagai cobaan.
5. Apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam menolongnya.
6. Apakah bayi normal atau tidak.Apakah ia sanggup merawat bayinya.Ibu cemas.
Perlu diketahui, ketika mengandung bahkan setelah melahirkan terjadi “fluktuasi”
hormonal dalam tubuh. Hal inilah yang antara lain menyebabkan terjadinya gangguan
psikologis pada ibu yang baru melahirkan

1. (kurangnya persiapan mental )yang dimaksud di sini adalah kondisi psikis atau mental
yang kurang dalam menghadapi berbagai kemungkinan seputar peran ganda merawat
bayi, pasangan,dan diri sendiri. Terutama hal-hal baru dan “luar biasa” yang bakal
dialami setelah melahirkan. Ini tentunya dapat menimbulkan masalah. Penderitaan
fisik dan beban jasmaniah selama berminggu-minggu terakhir masa kehamilan itu
menimbulkan banyak gangguan psikis dan pada akhirnya meregangkan jalinan
hubungan ibu dan anak yang semula tunggal dan harmonis.

2. Gangguan bounding attachmentPengertian bounding attachmet/ keterikatan awal/


ikatan batin adalah suatu proses dimana sebagai hasil dari interaksi terus menerus
antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai, memberikan keduanya
pemenuhan emosional dan saling membutuhkan
03.
Cara Pencegahan
Gangguan Kesehatan
Mental Perempuan
Tugas penting atau yang paling utama dari seorang wanita dalam proses kelahiran
bayinya, khusus pada periode permulaan (periode mulai melebarnya saluran vagina dan
ujung Uterus) ialah sebagai berikut:
1. Sepenuhnya patuh mengikuti kekuatan-kekuatan naluriah dari dalam
2. memberikan partisipasi sepenuhnya
3. Dengan kesabaran sanggup menderita segala kesakitan.
4. Selanjutnya, jika proses kesakitan pertama-tama menjelang kelahiran itu disertai
banyak ketegangan batin dan rasa cemas atau ketakutan yang berlebihan, atau
disertai kecenderungan yang sangat kuat untuk bertingkah super aktif, dan mau
mengatur sendiri proses persalinan maka:
● Proses kelahiran bayi bisa menyimpang dari pola normal dan spontan
● Prosesnya kan sangat terganggu (merupakan kelahiran yang abnormal).
Cara Mengatasi
Psikologis persalinan
1. Kegiatan konseling pada ibu melahirkan.Adapun konseling-konselingnya sebagai berikut:
● Menjalin hubungan yang mengenakan (rapport) dengan klien.
● Bidan menerima klien apa adanya dan memberikan dukungan yang positif.
● kehadiran merupakan bentuk tindakan aktif keterampilan yang meliputi mengatasi semua
kekacauan/kebingungan, memberikan perhatian total kepada klien.
● Bidan selalu mendengarkan dan memperhatikan keluhan klien.
● Sentuhan bidan terhadap klien akan memberikan rasa nyaman dan dapat membantu relaksasi
● Memberikan informasi tentang kemajuan persalinan merupakan upaya untuk memberikan rasa
percaya diri pada klien bahwa klien dapat menyelesaikan persalinanya.
● Memandu persalinan.
● Mengadakan kontak fisik dengan klien.
● Memberikan pujian kepada klien atas usaha yang telah dilakukannya.
● Memberikan ucapan selamat kepada klien atas kelahiran anaknya dan mengatakan ikut berbahagia

2. Menggunakan Media Air guna mengurangi rasa sakit, seperti metode Water Birth.
04.
Contoh Kasus Dan
Penangannya
Contoh Kasus
Seorang ibu GIP0A0 datang ke BPS Ny. HJ Esti Azhar dengan keluhan keluar darah
bercampur lendir dan sakit yg luar biasa di pinggangnya . Ibu kelihatan sangat takut
sekali mengetahui itu sehingga ibu cepat-cepat datang ke BPS.Setelah di Periksa Dalam
ternyata pembukaan masih 2 cm sehingga ibu harus menunggu sampai pembukaan nya
lengkap .Karena takut terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan , si Ibu sementara
disuruh tinggal. Dan keluarganya mengiyakan. Karena ibu masih primigravida jadi
menunggu pembukaan lengkap membutuhkan waktu yg lama sekali . Dan ibu baru
pertama kali menghadapi persalinan , ibu merasa cemas dan selalu memanggil manggil
bidan dan menanyakan kapan anak saya lahir. Ibu juga menangis dan sangat takut sekali
akan persalinan yang akan ibu hadapi.
Penanganan
Melakukan pendekatan kepada ibu ,yaitu dengan memberikan dukungan dan keprcayaan
diri bahwa ibu akan baik-baik saja saat menghadapi persalinan. Memberikan konseling
kepada ibu yaitu menjalin hubungan antara bidan dan ibu supaya si ibu dapat tenang dan
siap dalam menghadapi persalinan. Serta mendengarkan keluhan ibu dan apa yang
dirasakan ibu saat ini , dan tentunya bidan harus memberikan jawaban yang dapat
membuat ibu lega dan tidak takut dalam menghadapi persalinan.Sifat-sifat dukungan
dalam menghadapi persalinan antara lain sederhana , efektif ,murah atau terjangkau ,
beresiko rendah , kemajuan persalinan bertambah baik serta menjadikan hasil persalinan
akan bertambah baik
Kesimpulan
Dari pembahasan yang kita buat dapat disimpulkan bahwa pada setiap persalinan normal
akan terjadi perubahan yang cukup signifikan mulai dari tekanan darah , denyut
jantung ,suhu , kontraksi uterus , ketuban pecah hingga terbentuknya segmen bawah
rahim.Persalinan adalah proses alamiah yang dialamioleh setiap perempuan.Selain
perubahan fisiologis , terdapat juga perubahan psikologis pada saat persalinan yaitu rasa
cemas , khawatir dan takut persalinannya tidak normal serta bayinya tidak sehat atau tidak
selamat. Oleh sebab itu , kita sebagai bidan harus terampil dalam memberikan asuhan
kebidanan serta menerapkan komunikasi kepada klien supaya klien tidak merasa takut dan
cemas dalam menghadapi persalinan.
Terima
Kasih 

Anda mungkin juga menyukai