Anda di halaman 1dari 7

PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN

PSIKOLOGIS PADA KALA III

Dosen Mata Kuliah:

Adeyle Datna, S.ST, MPH

Disusun Oleh :

1. Jessika Apriyani S (22541)


2. Najwa Queency Aziz (22547)
3. Romaita Kamalia (22542)

AKADEMI KEBIDANAN SITI FATIMAH


2023/2024

BAB I
PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang

Persalinan adalah serangkaian proses dimana jalan lahir disiapkan untukmemungkinkan bayi
bisa keluar dari rongga rahim ke dunia luar. Dalam proses ini biasanya bisa terlaksana dengan
persalinan pervaginam baiksecara spontan, instrumental, dan section caesarean (Capogna,
2015).

Menurut Johariyah (2012) persalinan merupakan proses pergerakankeluar janin, plasenta,


dan membrane dari dalam rahim melalui jalan lahir.Proses ini berawal dari pembukaan dan
dilatasi serviks sebagai akibat darikontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan kekuatan
teratur yang mula-mula kecil kemudian terus menerus meningkat sampai pada puncaknya
pembukaan serviks lengkap sehingga siap untuk pengeluaran janin darirahim ibu. Dalam
serangkaian proses pengeluaran hasil konsepsi pada persalinan tersebut maka ibu bersalin
akan mengeluarkan banyak energiyang dapat mengakibatkan perubahan, baik secara
fisiologis maupun psikologis secara alamiah. Dengan adanya perubahan fisiologis dan
psikologis secara alamiah pada proses persalinan tersebut, ibu bersalinmembutuhkan tindakan
pendukung dan penenang selama persalinan,sehingga mampu memberikan efek yang postif
baik secara emosionalataupun fisiologis terhadap ibu dan janin.

Oleh sebab itu, penting bagi seorang tenaga kesehatan (bidan) untuk bisa memahami
perubahan fisiologis dan psikologis ibu bersalin.

BAB II
PEMBAHASAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN PSIKOLOGIS IBU BERSALIN KALA III

Untuk mengurangi rasa sakit terhadap ibu di kala I, II,III dan IV yaitu dengan cara psikologis
dengan mengurangi perhatian ibu yang penuh terhadap rasa sakit.

Adapun usaha-usaha yang dilakukannya yaitu dengan cara:

1. Sugesti
adalah memberi pengaruh pada ibu dengan pemikiran yang diterima secara logis.
Menurut psikologis social individu yang keadaan psikisnya labil akan lebih mudah
dipengaruh dan mudah mendapat sugesti. Demikian juga pada wanita yang keadaan
psikisnya kurang stabil, lebih-lebih dalammasa persalinan, mudah sekali menerima
pengaruh atau menerima sugesti. Kesempatan ini harus digunakan untuk memberikan
sugesti yang bersifat positif. Misalnya ketika hamil, pada waktu memeriksa dikatakan
bahwa kehamilan normal, persalinan nanti akan berjalan normal pula. Pada waktu
persalinan pun juga diberi sugesti bahwa persalinannya akan belangsung dengan bak
seperti ibu-ibuyang lain yang tidak mengalami kesulitan walaupun telah beberapa kali
melahirkan. Keramah-tamahan dan sikap yang menyenangkan akan menambah
besarnya sugesti yang telah diberikan.

2. Mengalihkan perhatian
Perasaan sakit akan bertambah bila perhatian dikhususkan pada rasa sakit itu.
Misalnya ibu merasa sakit, penolong memperhatikan terus-menerus, menaruh belas
kasihan yang spontan akan menambah rasa sakit. Perasaan sakit itu dapat dikurangi
dengan mengurangi perhatian terhadap ibu.Usaha yang dilakukan misalnya mengajak
bercerita, sedikit bersenda gurau, kalau ibu masih kuat berilah buku bacaanyang
menarik.Walaupun perhatian terhadap rasa sakit ibu di kurangi oleh bidan, tetapi
mereka harus tetap waspada mengamati keadaan ibu, pekembangan persalinan.

3. Kepercayan
Diusahakan agar ibu memiliki kepercayaan pada dirinya sendiri bahwa ia mampu
melahirkan anaknormal seperti wanita-wanita lannya, percaya bahwa persalinan yang
dihadapi akan lancer pula sepertiwanita yang lainnya. Disamping itu ibu harus
mempunyai kepercayaan pada bida atau orang yangmenolongnya, percaya bahwa
penolong mempunyai pengetahuan dasar yang cukup, mempunyaipengalaman yang
banyak, mempunyai kecepatan, keterampilan dalam menolong persalinan,
makadengan demikian ibu akan merasa aman.

Perubahan Fisiologi kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi lahir uterus teraba keras dengan fundus
uteri agak diatas pusat beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan
plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6 menit-15 menit setelah bayi lahir
dan keluar spontanatau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta, disertai
dengan pengeluaran darah.Tempat implantasi plasenta mengalami pengerutan akibat
pengosongan kavum uteri dan kontraksi lanjutan sehingga plasenta dilepaskan dari
perlekatannya dan pengumpulan darah pada ruang utero-plasenter akan mendorong plasenta
keluar.

Otot uterus (myometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah
lahirnya bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan
plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak
berubah maka plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding rahim, setelah
lepas, plasenta akan turun ke bawah uterus atau kedalamvagina(Rukiah AT, dkk, 2009).

Perubahan fisiologis kala III, antara lain : Terjadi penekukan plasenta, menebal, kemudian
terlepas dari dinding uterus dan setelah plasenta lepas akan turun ke bagian bawah uterus atau
bagian atas vagina.

Menurut Sondakh J S (2013) menjelaskan bahwa ada tiga perubahan utama yang terjadi pada
saat proses persalinan kala III, yaitu :

a. Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri setelah bayi lahir dan sebelum miometrium
mulai berkontraksi, uterus berbentuk bulat penuh, dan tinggi fundus biasanya terletak
dibwah pusat.Setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke bawah, uterus
berbentuk segetiga atau berbentuk menyerupai buah pir atau alpukat, danfundus
berada diatas pusat (sering kali mengarah ke sisi kanan).
b. Tali pusat memanjangTali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva (tanda
Ahfeld).
c. Semburan darah mendadak dan singkatDarah yang terkumpul di belakang plasenta
akan membantu mendorong plasenta keluar dan dibantu oleh gaya gravitasi. Apabila
kumpulan darah(retroplacental pooling) dalam ruang di antara dinding uterus dan
permukaan dalam plasenta melebihi kapasitas tampungnya, maka darahakan
tersembur keluar dari tepi plasenta yang terlepas.

Perubahan psikologi kala III dan IV Sesaat setelah bayi lahir hingga 2 jam persalinan,
perubahan-perubahan psikologis ibu juga masih sangat terlihat karena kehadiran buah hati
baru dalam hidupnya.

Adapun perubahan psikologis ibu bersalin yang tampak pada kala III adalah sebagai
berikut.

a. Bahagia karena saat-saat yang telah lama di tunggu akhirnya datang juga
yaitukelahiran bayinya dan ia merasa bahagia karena merasa sudah menjadiwanita
yang sempurna
(bisa melahirkan, memberikanan anak untuk suamidan memberikan anggota keluarga
yang baru), bahagia karena bisamelihat anaknya.
b. Cemas dan Takut kalau terjadi bahaya atas dirinya saat persalinan karena persalinan
di anggap sebagai suatu keadaan antara hidup dan mati.
c. Cemas dan takut karena pengalaman yang lalu.
d. Takut tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya

Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil

a) Support Keluarga
Tugas keluarga yang saling melengkapi dan dapat menghindari konflik adalah dengan
cara pasangan merencanakan untuk kedatangan anaknya, mencari informasi
bagaimana menjadi ibu dan ayah, suami mempersiapkan peran sebagai kepala rumah
tangga. Disini motivasi suami dan keluarga untuk membantu meringankan
ketidaknyamanan dan terhindar dari stres psikologi, Yulizawati (2017).
b) Support dari Tenaga Kesehatan
Peran bidan dalam perubahan dan adaptasi psikologis adalah dengan memberi support
atau dukungan moral bagi klien, meyakinkan klien dapat menghadapi kehamilan tua
dan perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu yang normal Yulizawati (2017).
c) Rasa aman dan nyaman selama kehamilan
Kebutuhan pertama ialah ia merasa dicintai dan dihargai, kebutuhan kedua ialah ia
merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap sang anak Yulizawati (2017).
d) Persiapan menjadi orang tua
Salah satu persiapan orang tua dapat dilaksanakan dengan kelas pendidikan kelahiran/
kelas antenatal Yulizawati (2017).
e) Sibling
Dilakukan kepada ibu yang sudah memiliki anak untuk menghindari penolakan dari
anak sebelumnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2-3 tahun.

Pencegah terjadinya sibling ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, di antaranya
sebagai berikut:
(1) Jelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada adiknya, ia tetap disayangi
oleh ayah ibu)
(2) Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya
(3) Ajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak masih dalam kandungannya
(4) Ajak anak untuk melihat benda-benda yang berhubungan dengan kelahiran bayi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapatmengakibatkan


adanya beberapa perubahan pada ibu bersalin, baik perubahan fisiologis maupun
perubahan psikologis.

Perubahan-perubahan tersebut (perubahan fisiologis dan perubahan psikologis)


dapatditemukan sejak kala I hingga kala IV persalinan. Dimana,
perubahanfisiologis meliputi segala perubahan yang terjadi pada sistem
maupunanatomi tubuh ibu, dan perubahan psikologis meliputi perubahan
yangterjadi pada emosional ibu saat proses persalinan beralngsung.
DAFTAR PUSTAKA

Dixon L, Skinner, Foureur (2013). The emotional and hormonal pathways


oflabour and birth:integrating mind, body and behaviour. New Zealand:Collage of
Midwive Journal 48.

Damayanti IP (2014) Buku Ajar: Asuhan kebidanan komprehensif pada ibu


bersalin dan bayi baru lahir. Yogyakarta: Deepublish.

Grant N, Strevens H, Thor J (2015). Physiology of labor. Dalam : Capogna


G(ed). Epidural labor analgsia : Childbirth without pain. New York:Springer
Cham Heidelberg, p:1.

Sella(2014). INC Perubahan Psikologi kala I II III IV.


http://bidanbasilahsilmi .blogspot.co.id/2014/10/inc-perubahan- psikologis-kala-i-
ii-iii.html.diakses pada tanggal 03 April 2017.

Sondakh JJS (2013). Asuhan Kebidnaan Persalinan dan Bayi Baru


Lahir.Jakarta: Penerbit erlangga.

Anda mungkin juga menyukai