202112075
A. PENGERTIAN PERSALINAN
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Sulistyowati &
Nugraheny, 2019)
Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus
yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, dan
kelahiran plasenta, dan proses tersebut merupakan proses alamiah (Rohani, 2018).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan usia kehamilan
cukup bulan, letak memanjang atau sejajar sumbu badan, presentasi belakang serta
dengan tenaga ibu sendiri. (Saifuddin, 2019)
k. Nyeri
Nyeri dalam persalinan dan kelahiran adalah bagian dari respon
fisiologis yang normal terhadap beberapa faktor. Selama Kala I persalinan,
nyeri yang terjadi pada kala I terutama disebabkan oleh dilatasi serviks dan
distensi segmen uterus bawah. Pada awal kala I, fase laten kontraksi pendek dan
lemah,
5 sampai 10 menit atau lebih dan berangsung selama 20 sampai 30 detik.
Wanita mungkin tidak mengalami ketidaknyamanan yang bermakna dan
mungkin dapat berjalan ke sekeliling secara nyaman diantara waktu kontraksi.
Pada awalkala I, sensasi biasanya berlokasi di punggung bawah, tetapi
seiring dengan waktu nyeri menjalar ke sekelilingnya seperti korset/ikat
pinggang, sampai ke bagian anterior abdomen. Interval kontraksi makin
memendek, setiap 3 sampai 5 menit menjadi lebih kuat dan lebih lama.
2. Adaptasi Psikologis
1) Perubahan Psikologis kala I
a. Perasaan tidak enak
b. Takut dan ragu akan persalinan yang akan dihadapi.
c. Sering memikirkan apakah persalinan berjalan normal.
d. Menganggap persalinan sebagai percobaan
e. Apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana
dalam menolongnya
f. Apakah bayinya normal apa tidak
g. Apakah ia sanggup merawat bayinya
h. Ibu merasa cemas
2) Perubahan Psikologia kala II
a. Emotional distress
b. Nyeri menurunkan kemampuan mengendalikan emosi, dan cepat marah
c. Lemah
d. Takut
e. Kultur (respon terhadap nyeri, posisi, pilihan kerabat yang
mendampingi, perbedaan kultur juga harus diperhatikan)
3) Perubahan Psikologis kala III & IV
Sesaat setelah bayi lahir hingga 2 jam persalinan, perubahan-perubahan
psikologis ibu juga masih sangat terlihat karena kehadiran buah hati
baru dalam hidupnya. Adapun perubahan psikologis ibu bersalin yang
tampak pada kala III dan IV ini adalah sebagai berikut.
a. Bahagia
Karena saat-saat yang telah lama di tunggu akhirnya datang juga
yaitukelahiran bayinya dan ia merasa bahagia karena merasa sudah
menjadiwanita yang sempurna (bisa melahirkan, memberikanan anak
untuk suamidan memberikan anggota keluarga yang baru), bahagia
karena bisamelihat anaknya.
b. Cemas dan Takut
Cemas dan takut kalau terjadi bahaya atas dirinya saat persalinan
karena persalinan di anggap sebagai suatu keadaan antara hidup dan mati
- Cemas dan takut karena pengalaman yang lalu.
- Takut tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya
C. PERAWATAN PERSALINAN
Untuk menjaga kebersihan vagina pada masa nifas dapat dilakukan dengan cara:
1. Setiap selesai b.a.k atau b.a.b siramlah mulut vagina dengan air bersih. Basuh
dari arah depan ke belakang hingga tidak ada sisasisa kotoran yang menempel
disekitar vagina baik itu urin maupun feses yang mengandung mikroorganisme
dan bisa menimbulkan infeksi pada luka jahitan
2. Bila keadaan vagina terlalu kotor, cucilah dengan sabun atau cairan
antiseptic yang berfungsi untuk menghilangkan mikroorganisme yang terlanjur
berkembangbiak di darah tersebut
3. Bila keadaan luka perineum terlalu luas atau ibu dilakukan episitomi, upaya
untuk menjaga kebersihan vagina dapat dilakukan dengan cara duduk berendam
dalam cairan antiseptic selama 10 menit setelah b.a.k atau b.a.b
4. Mengganti pembalut setiap selesai membersihkan vagina agar mikroorganisme
yang ada pada pembalut tersebut tidak ikut terbawa ke vagina yang baru
dibersihkan
5. Keringkan vagina dengan tisu atau handuk lembut setiap kali selesai
membasuh agar tetap kering dan kemudian kenakan pembalut yang baru.
Pembalut harus diganti setiap selesai b.a.k atau b.a.b atau minimal 3 jam sekali
atau bila ibu sudah merasa tidak nyaman
6. Bila ibu membutuhkan salep antibiotic, dapat dioleskan sebelum pembalut yang
baru
D. PARTOGRAF
a. Pengertian
Alat untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu menentukan
keputusan dalam penatalaksanaan. Alat bantu yg digunakan selama fase aktif
persalinan
b. Tujuan
- Untuk mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan , dengan VT
menilai pembukaan serviks
- Untuk menilai apakah proses persalinan berjalan normal.
- Untuk mendeteksi secara dini , sehingga dapat menentukan tindakan yg harus
diambil dalam waktu yg tepat.
c. Cara Pengisian Partograf
a. Informasi tentang ibu
Lengkapi bagian atas ,waktu kedatangan (jam), catat waktu KK pecah.
b. Keadaan janin
Dicatat DJJ , Air Ketuban , Penurunan Kepala Janin.
- DJJ catat tiap 30 menit lebih sering bila ada indikasi
- Warna Air Ketuban
Nilai warna air ketuban dengan melakukan VT dan catat di
dalam lembar partograf
E. FOKUS PENGKAJIAN
1. Kala I
1) Anamnesa
a. Nama, umur, dan alamat
b. Gravida dan para
c. Hari pertama haid terakhir (HPHT)
d. Riwayat alergi obat
e. Riwayat kehamilan sekarang: ANC, masalah yang dialami selama
kehamilan seperti perdarahan, kapan mulai kontraksi, apakah gerakan
bayi masih terasa, apakah selaput ketuban sudah pecah? Jika ya, cairan
warnanya apa? Kental/ encer? Kapan pecahnya? Apakah keluar darah
pervagina? Bercak atau darah segar? Kapan ibu terakhir makan dan
minum? Apakah ibu kesulitan berkemih?
f. Riwayat kehamilan sebelumnya
g. Riwayat medis lainnya seperti hipertensi, pernafasan
h. Riwayat medis saat ini (sakit kepala, pusing, mual, muntah atau nyeri
epigastrium)
2) Pemeriksaan fisik
a. Tunjukkan sikap ramah
b. Minta mengosongkan kandung kemih
c. Nilai keadaan umum, suasana hati, tingkat kegelisahan, warna
konjungtiva, kebersihan, status gizi, dan kebutuhan cairan tubuh
d. Nilai tanda – tanda vital (TD, Nadi, suhu, dan pernafasan), untuk akurasi
lakukan pemeriksaan TD dan nadi diantara dua kontraksi.
e. Pemeriksaan abdomen
- Menentukan tinggi fundus
- Kontraksi uterus
- Palpasi jumlah kontraksi dalam 10 menit, durasi dan lamanya
kontraksi
- Memantau denyut jantung janin (normal 120- 160x/menit)
- Menentukan presentasi (bokong atau kepala)
- Menentukan penurunan bagian terbawah janin
- Pemeriksaan dalam
2. Kala II
Pengkajian
1. Aktivitas /istirahat
a. Adanya kelelahan, ketidak mampuan melakukan dorongan sendiri/
relaksasi.
b. Letargi.
c. Lingkaran hitam di bawah mata.
2. Sirkulasi: tekanan darah dapat meningkat 5-10mmHg diantara kontraksi.
3. Integritas Ego
a. Respon emosional dapat meningkat.
b. Dapat merasa kehilangan control atau kebalikannya seperti saat ini klien
terlibat mengejan secara aktif.
4. Eliminasi.
a. Keinginan untuk defikasi, disertai tekanan intra abdominal dan tekanan
uterus.
b. Dapat mengalami rabas fekal saat mengejan.
c. Distensi kandung kemih mungkin ada , dengan urine dikeluarkan selama
upaya mendorong.
5. Nyeri/ Ketidak nyamanan
a. Dapat merintih/ meringis selama kontraksi.
b. Amnesia diantara kontraksi mungkin terlihat.
c. Melaporkan rasa terbakar/ meregang dari perineum.
d. Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong.
e. Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 mnt masing-masing dan berakhir 60-
90 dtk.
f. Dapat melawan kontraksi , khususnya bila tidak berpartisipasi dalam
kelas kelahiran anak.
6. Pernafasan: peningkatan frekuensi pernafasan.
7. Keamanan
a. Diaforesis sering terjadi.
b. Bradikardi janin dapat terjadi selama kontraksi
8. Sexualitas
a. Servik dilatasi penuh( 10 cm) dan penonjolan
100%.
b. Peningkatan penampakan perdarahan vagina.
c. Penonjolan rectal/ perineal dengan turunnya janin.
d. Membrane mungkin rupture pada saat ini bila masih utuh.
e. Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi.
f. Crowning terjadi, kaput tampak tepat sebelum kelahiran pada presentasi
vertex
3. Kala III
Pengkajian
1) Aktivitas/istirahat
Perilaku dapat direntang dari senang sampai keletihan.
2) Sirkulasi
a. Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat kemudian
b. Hipotensi dapat terjadi sebagai respon terhadap analgesik dan
anastesi.
c. Frekuensi nadi lambat pada respon terhadap perubahan jantung.
3) Makanan/cairan: kehilangan darah normal 200-300ml.
4) Nyeri/ketidaknyamanan: inspeksi manual pada uterus dan jalan lahir
menetukan adanya robekan atau laserasi. Perluasan episiotomi atau laserasi
jalan lahir mungkin ada.
5) Seksualitas: darah yang berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta
lepas dari endometrium, biasanya dalam 1-5 menit setelah melahirkan bayi.
Tali pusat memanjang pada muara vagina. Uterus berubah dari discoid
menjadi bentuk globular.
6) Pemeriksaan fisik
a. Kondisi umum ibu: tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu
tubuh), status mental klien.
b. Inspeksi: perdarahan aktif dan terus menerus sebelum atau sesudah
melahirkan plasenta.
c. Palpasi: tinggi fundus uteri dan konsistensinya baik sebelum maupun
sesudah pengeluaran plasenta
4. Kala IV
Pengkajian
1. Aktivitas / Istirahat
Pasien tampak “berenergi” atau keletihan / kelelahan, mengantuk
2. Sirkulasi
a. Nadi biasanya lambat (50 – 70x / menit) karena hipersensitivitas vagal
b. TD bervariasi : mungkin lebih rendah pada respon terhadap analgesia /
anastesia, atau meningkat pada respon terhadap pemeriksaan oksitosin
atau hipertensi karena kehamilan
c. Edema : bila ada mungkin dependen (misal : pada ekstremitas bawah),
atau dapat juga pada ekstremitas atas dan wajah atau mungkin umum
(tanda hipertensi pada kehamilan)
d. Kehilangan darah selama persalinan dan kelahiran sampai 400 – 500 ml
untuk kelahiran per vagina atau 600-800 ml untuk kelahiran sesaria
4. Eliminasi
a. Hemoroid sering ada dan menonjol
b. Kandung kemih mungkin teraba di atas simpisis pubis atau kateter
urinarius mungkin dipasang
c. Diuresis dapat terjadi bila tekanan bagian presentasi menghambat
aliran urinarius dan atau cairan IV diberikan selama persalinan dan
kelahiran.
5. Makanan / Cairan Dapat mengeluh haus, lapar, mual
6. Neurosensori: Hiperrefleksia mungkin ada (menunjukkan terjadinya dan
menetapnya hipertensi, khususnya pada pasien dengan diabetes mellitus,
remaja, atau pasien primipara)
7. Nyeri / Ketidaknyamanan. Pasien melaporkan ketidaknyamanan dari
berbagai sumber misalnya setelah nyeri, trauma jaringan / perbaikan
episiotomi, kandung kemih penuh, atau perasaan dingin / otot tremor dengan
“menggigil”
8. Keamanan
a. Pada awalnya suhu tubuh meningkat sedikit (dehidrasi)
b. Perbaikan episiotomi utuh dengan tepi jaringan merapat
9. Seksualitas
a. Fundus keras berkontraksi, pada garis tengah dan terletak setinggi
umbilikus
b. Drainase vagina atau lokhia jumlahnya sedang, merah gelap dengan
hanya beberapa bekuan kecil
c. Perineum bebas dari kemerahan, edema, ekimosis, atau rabas
d. Striae mungkin ada pada abdomen, paha, dan payudara
e. Payudara lunak dengan puting tegang
10. Penyuluhan / Pembelajaran. Catat obat-obatan yang diberikan, termasuk
waktu dan jumlah
11. Pemeriksaan Diagnostik. Hemoglobin / Hematokrit (Hb/Ht), jumlah darah
lengkap, urinalisis. Pemeriksaan lain mungkin dilakukan sesuai indikasi dari
temuan fisik.
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kala I
a. Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan
b. Kelelahan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energy akibat
peningkatan metabolisme sekunder akibat nyeri selama persalinan
2. Kala II
a. Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian presentasi ,
dilatasi/ peregangan jaringan , kompresi saraf, pola kontraksi semakin intense
lama, hiperventilasi maternal.
b. Resiko infeksi maternal berhubungan dengan prosedur invasive berulang,
trauma jaringan, pemajanan terhadap pathogen, persalinan lama atau pecah
ketuban
3. Kala III
a. Risiko cedera berhubungan dengan posisi selama melahirkan/pemindahan,
kesulitan dengan plasenta.
b. Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan, respon fisiologis setelah
melahirkan
4. Kala IV
a. Nyeri akut b/d trauma mekanis / edema jaringan, kelelahan fisik dan
psikologis, ansietas
b. Perubahan proses keluarga b/d transisi / peningkatan perkembangan anggota
keluarga
G. FOKUS INTERVENSI
1. Kala I
a. Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan
Intervensi
1) Kaji kontraksi uterus dan ketidaknyamanan (awitan, frekuensi, durasi,
intensitas, dan gambaran ketidaknyamanan)
2) Kaji tentang metode pereda nyeri yang diketahui dan dialam
3) Kaji faktor yang dapat menurunkan toleransi terhadap nyeri
4) Kurangi dan hilangkan faktor yang meningkatkan nyeri
5) Jelaskan metode pereda nyeri yang ada seperti relaksasi, massage,
pola pernafasan, pemberian posisi, obat – obatan
6) Lakukan perubahan posisi sesuai dengan keinginan ibu, tetapi ingin di
tempat tidur anjurkan untuk miring ke kiri
7) Beberapa teknik pengendalian nyeri Relaksasi Massage
3. Kala III
1. Risiko cedera berhubungan dengan posisi selama melahirkan/pemindahan,
kesulitan dengan plasenta.
Intervensi
a. Palpasi fundus uteri dan masase perlahan.
b. Masase fundus secara perlahan setelah pengeluaran plasenta.
c. Kaji irama pernapasan dan pengembangan
d. Bersihkan vulva dan perineum dengan air larutan antiseptik, berikan
pembalut perineal steril.
e. Rendahkan kaki klien secara simultan dari pijakan kaki.
f. Kaji perilaku klien, perhatikan perubahan SSP.
g. Dapatkan sampel darah tali pusat untuk menetukan golongan darah.
4. Kala IV
1. Nyeri akut b/d trauma mekanis / edema jaringan, kelelahan fisik dan
psikologis, ansietas
Intervensi
a. Kaji sifat dan derajat ketidaknyamanan, jenis melahirkan, sifat
kejadian intrapartal, lama persalinan, dan pemberian anastesia atau
analgesia
b. Berikan informasi yang tepat tentang perawatan rutin selama
periode pascapartum
c. Inspeksi perbaikan episiotomi atau laserasi. Evaluasi penyatuan perbaikan
luka, perhatikan adanya edema, hemoroid
d. Berikan kompres es
e. Lakukan tindakan kenyamanan (misalnya : perawatan mulut, mandi
sebagian, linen bersih dan kering, perawatan perineal periodik)
f. Masase uterus dengan perlahan sesuai indikasi. Catat adanya faktor-faktor
yang memperberat hebatnya dan frekuensi afterpain
g. Anjurkan penggunaan teknik pernafasan / relaksasi
h. Berikan lingkungan yang tenang, anjurkan pasien istirahat
2. Perubahan proses keluarga b/d transisi/peningkatan perkembangan anggota
keluarga
Intervensi
a. Anjurkan pasien untuk menggendong, menyentuh, dan memeriksa bayi
b. Anjurkan ayah untuk menyentuh dan menggendong bayi dan membantu
dalam
c. Observasi dan catat interaksi bayi–keluarga, perhatikan perilaku untuk
menunjukkan ikatan dan kedekatan dalam budaya khusus
d. Catat pengungkapan/perilaku yang menunjukkan kekecewaan atau
kurang minat/kedekatan
e. Terima keluarga dan sibling dengan senang hati selama periode pemulihan
bila diinginkan oleh pasien dan dimungkinkan oleh kondisi
ibu/neonatus dan lingkungan
f. Anjurkan dan bantu pemberian ASI, tergantung pada pilihan pasien dan
keyakinan/ praktik budaya
g. Berikan informasi mengenai perawatan segera pasca
kelahiran
DAFTAR PUSTAKA
Andrmoyo, S. (2019). Konsep & Proses Keperawatan Nyeri.1st edn. Edited by R. KR.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Bararah. (2018). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. 4th edn. Edited by R. Komalasari.
Jakarta: EGC.
Lalenoh, A. (2020). Asuhan Ibu Nifas dan Asuhan Ibu Menyususi. Bogor: IN MEDIA.
Mitayani. (2019). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
Nugroho, T.etal. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas. 1st edn. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Nursalam. (2016).Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.4th edn. Edited by P. P. Lestari.
Jakarta: Salemba Medika.
Fitriani, R.and Andriyani, R. (2016). Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal
(Askeb III). 1st edn. Yogyakarta: Deepublish.
PPNI. (2019). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik.
1st edn. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan.
1st edn. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan. 1st edn. Jakarta: DPP PPNI.
Sofian, S. (2017). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa : Rifka Aulia Silviana Putri
NPM 202112075
Tempat Praktek : Ruang Bersalin RS Karanggede Sisma Medika
Tgl : Sabtu, 9 September 2023 pukul 14.00 wib
B. DATA UMUM
Inisial Klien : Ny. S
Nama Suami : Tn. S
Umur : 29 tahun
Umur : 29 tahun
Alamat : Ngasinan, Boyolali
Pekerjaan : Karyawan swasta
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMP Status
Perkawinan : Menikah
Pendidikan Terakhir : SMK
Kepala dan leher : Bersih, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Jantung : Tidak tampak sianosis, tidak terdengar bunyi jantung
tambahan
Paru – paru : Simetris, tidak ada nyeri tekan, terdengar suara vesikuler
Payudara : ASI keluar, tidak terdapat pembengkakan, putting menonjol
Abdomen : Tidak terdapat bekas luka, terdapat stretch mark
Kontraksi : 3 – 4 x / 10 menit / 30 detik DJJ : 148 x/menit
Ekstremitas : Ekstremitas atas dan bawah dapat digerakkan secara normal.
Tidak ada edema
Refleks : Baik
Pemeriksaan dalam pertama : Jam 08.00 wib Oleh : bidan
Hasil
Pembukaan : ø7cm
Ketuban : Utuh
Penurunan kepala : 4, terletak setinggi tulang
ekor Presentasi : UUK
Laboratorium
9 September 2023
F. DATA PSIKOSOSIAL
Penghasilan keluarga setiap bulan : Rp 2.500.000 ,-
Bagaimana perasaan pasien terhadap kehamilan sekarang : pasien mengatakan
senang dan bahagia
Bagaimana perasaan suami terhadap kehamilan sekarang : suami pasien mengatakan
senang, suami selalu membantu dalam kebutuhan istri, suami selalu menyiapkan
makanan yang sehat untuk istri dan calon janinnya
Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang : bahagia
G. PENGKAJIAN AWAL
1. Tanggal : 9 September 2023
2. Tanda tanda Vital : TD 146/89 mmH, Nadi 83 x/menit, Suhu
36,5ºC RR 20 x/menit
3. Pemeriksaan palpasi abdomen : Janin tunggal hidup.
Leopold I : TFU = 32 cm teraba teraba bulat
lunak tidak melenting (bagian bokong janin)
Leopold II : punggung di sebelah kiri
Leopold III : presentasi kepala
Leopold IV : kepala sudah masuk panggul
4. Hasil periksa dalam : pembukaan 7 cm
5. Persiapan perineum : baik
6. Dilakukan klisma : tidak
7. Pengeluaran pervaginam : ada, berupa cairan lendir
8. Perdarahan pervaginam : ada
9. Kontraksi uterus : keras, 3 – 4x dalam 10 menit, lamanya 20-30
kekuatan kontraksi kuat, keras / 10 menit / 30 detik
10. Denyut jantung janin : 148 x/menit
11. Status janin : hidup, janin tunggal hidup
H. KALA PERSALINAN
KALA I
12. Mulai persalinan pada : 9 September 2023 jam 06.00 wib
13. Tanda dan gejala : Pasien datang pukul 08.00 dengan keluhan kenceng-
kenceng sejak pukul 06.00 WIB. Pasien mengeluh kenceng-
kenceng lebih teratur. Pasien mengatakan perutnya sakit dan
kencang, keluar keringat disekitar wajah pasien. Pasien
mengatakan sudah tidak kuat lagi dengan sakit perut yang
dirasakan, ingin cepat- cepat segera melahirkan. Pasien
tampak tidak bisa tenang dan berkali-kali melakukan nafas
dalam untuk mengurangi rasa sakit yang dialaminya.
14. Tanda – tanda vital : TD 146/89 mmHg, Nadi 83 x/menit, Suhu 365ºC, RR 20
x/menit
15. Lama kala I : 5 jam 30 menit 10 detik
16. Keadaan psikososial : Pasien mengatakan ingin segera melahirkan karena tidak
tahan dengan sakitnya. Sepanjang kala 1 berlangsung pasien
selalu ditemani oleh suaminya. Pasien tampak cemas dan
tidak bisa tenang
17. Kebutuhan khusus klien : tidak ada
18. Tindakan : Mengajarkan tarik nafas dalam
19. Pengobatan : tidak ada
OBSERVASI KEMAJUAN PERSALINAN
Tanggal Kontraksi Uterus DJJ Keterangan
Kamis 9 Frekuensi kontraksi 3-4 x/10 menit 148 x/menit
September Lamanya 20-30 detik kontraksi kuat
2023
a. ANALISA DATA
Tgl/Jam Data Problem Etiologi Ttd
15 DS : Nyeri Akut Kontraksi Rifka
September - Pasien mengeluh kenceng– Uterus
2023 kenceng lebih teratur
08.00 - Pasien mengeluh perutnya sakit
WIB menjalar ke pinggang
- Pasien mengatakan sudah tidak
kuat lagi dengan sakit perut yang
dirasakan, ingin cepat- cepat
melahirkan
- P : nyeri karena adanya
kontraksi uterus
- Q : nyeri kenceng-kenceng,
tegang
b. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus (D.0077)
2. Ansietas berhubungan dengan proses persalinan (D.0080)
c. INTERVENSI 9 September 2023 pukul 08.00 wib
4. Menganjurkan
pasien melakukan O:
penggunaan - HIS : 3 – 4 x / 10
menit/ 30 detik
teknik nafas
- TD : 146/89 mmHg
dalam dan miring
- Nadi : 83 x/menit
kiri
- Suhu : 36ºC,
5. Memberi tahu
- RR : 20 x/menit
pada pasien
tentang kemajuan
persalinannya.
Anseitas b.d proses 1. Mengobservasi DS : Rifka
persalinan (D.0080) penyebab cemas - Pasien mengatakan ingin
2. menciptakan segera melahirkan
suasana terapeutik karena tidak tahan
untuk dengan sakitnya
menumbuhkan - Pasien mengatakan
kepercayaan kapan bayinya akan
3. Menganjurkan lahir
4. Mengajarkan bayinya
teknik DO :
- Pasien tampak cemas
relaksasi tarik
dan tidak bisa
nafas dalam
tenang
5. Berkolaborasi
- Keluarga pasien
dengan keluarga
tampak kooperatif dan
untuk selalu
keluarga pasien tampak
mendampingi
selalu disamping pasien
pasien
- Suhu : 365ºC
- RR : 20 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan kala II
- Lakukan pemeriksaan dalam dan observasi DJJ dan
HIS per jam
CATATAN KELAHIRAN
DO :
- Kepala janin sudah masuk PAP,
vulva dan anus membuka,
perinium tampak kaku
- Adanya lendir bercampur darah
- Pembukaan 10
9 DS Kurang Pengarahan Rifka
September - Pasien mengeluh Pengetahuan persalinan
2023 kesakitan DO : yang
13.00 WIB - Pasien tampak menangis berlawanan
kesakitan dengan
- Pasien belum bisa keinginan
mengejan dengan fisiologis
benar wanita
- Pasien terlihat cemas untuk
mengejan
b. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut berhubungan dengan kontraksi uterus yang kuat dan distensi perineum
(D.0077)
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan pengarahan persalinan yang
berlawanan dengan keinginan fisiologis wanita untuk mengejan (D.0111)
O:
- Posisi pasien dorsal recumbent
- Pasien bisa melaksanakan cara mengejan
yang benar
- Pasien dilakukan episiotomi
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Observasi ttv
- Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk
mengurangi nyeri
Kurang pengetahuan S : Rifka
KALA III
Tanda dan gejala : Pasien mengatakan merasa masih kesakitan. Pasien terlihat
masih kesakitan setelah proses kelahiran bayi. Keluar banyak
keringat disekitar wajah pasien. Pasien menyatakan perutnya
masih kenceng-kenceng dan mules.
Plasenta lahir jam : 12.38 wib
Cara lahir plasenta : spontan
Karakteristik plasenta : Utuh, warna merah muda, kotiledon
lengkap Perdarahan : ±250 cc
Keadaan psikososial : pasien mengikuti intruksi bidan, pasien fokus pada bayinya
Kebutuhan khusus klien :-
Tindakan : pengeluaran plasenta
Pengobatan : Injeksi Oksitosin 10 IU jam 12.28 secara IM pada sepertiga bagian
atas paha bagian luar
a. ANALISA DATA
plasenta
P : Hentikan intervensi
a. ANALISA DATA
Tgl/Jam Data Problem Etiologi Ttd
9 DS : Nyeri Akut Agen Rifka
September - Pasien mengeluh nyeri di injuri fisik
2022 daerah luka jahitan jalan
Jam lahir
13.00 - P : nyeri pada luka
wib jahitan perineum
- Q : nyeri seperti ditusuk
tusuk
- R : nyeri di daerah perineum
- S : skala nyeri 7
- T : nyeri hilang timbul
DO :
- Pasien tampak kesakitan
saat dilakukan penjahitan di
daerah robekan jalan lahir
- TD : 125/81 mmHg
- Suhu : 36’5 ºC
- Nadi : 82 x/menit
- RR : 22 x/menit
9 September DS : Resiko Ruptur Rifka
- Pasien mengeluh perih infeksi
2023 Jam
pada jalan lahir
13.00 wib
DO :
- Tampak adanya luka
jahitan di jalan lahir
bagian dalam
- Terdapat lokhea rubra
b. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (D.0077)
2. Risiko infeksi berhubungan dengan ruptur (D.0142)
mengkonsumsi dari RS
makanan tinggi
protein seperti
putih telur, ikan
kutuk
e. EVALUASI 9 September 2023 pukul 13.00 wib
DIAGNOSA EVALUASI TTD
Nyeri akut b.d S: Rifka
agen injuri fisik - pasien mengatakan nyeri berkurang
(D.0077) - P : nyeri pada luka jahitan perineum
- Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
- R : nyeri di daerah perineum
- S : skala nyeri 5
- T : nyeri hilang timbul
O:
- Pasien melakukan tarik nafas dalam ketika
nyeri timbul
- TD : 125/81 mmHg
- Nadi: 90 x/menit
- Suhu : 36’5 ºC
- RR : 20x/menit
Risiko infeksi b.d S : pasien mengatakan mengerti untuk merawat luka Rifka
ruptur (D.0142) perineum setiap selesai mandi dan menjaga kebersihan
O:
- Tidak tampak adanya tanda-tanda dan gejala
infeksi
- Pasien mengonsumsi diet yang diberikan dari RS
f. EVALUASI SUMATIF 9 September 2023 pukul 13.00 wib
No. Waktu Diagnosa Evaluasi TTD
(Hari,Tgl/Jam) Keperawatan
1. Sabtu, 9 Nyeri akut b.d S: Rifka
September agen injuri fisik - pasien
2023 pukul (D.0077) mengatakan nyeri
13.00 wib berkurang
- P : nyeri pada luka
jahitan perineum
- Q : nyeri seperti ditusuk
tusuk
- R : nyeri di daerah perineum
- S : skala nyeri 5
- T : nyeri hilang timbul
O:
- Pasien melakukan tarik
nafas dalam ketika nyeri
timbul
- TD : 125/81 mmHg
- Nadi: 90 x/menit
- Suhu : 36’5 ºC
- RR : 20x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Berkolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
antibioik
2. Sabtu, 9 Risiko infeksi S: Rifka
September b.d ruptur - pasien mengatakan mengerti
2023 pukul (D.0142) untuk merawat luka
13.00 wib perineum setiap selesai
mandi dan menjaga
kebersihan
O:
- Tidak tampak adanya tanda-
tanda dan gejala infeksi
- Pasien mengonsumsi diet
yang diberikan dari RS
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
DOKUMENTASIKAN DALAM PARTOGRAF