Anda di halaman 1dari 17

go og l e

Perubahan Psikologis dan


Fisiologi Pada Persalinan
KELOMPOK 2

Vivi Januarti Sabela Aurelia S.


P1337424321005 P1337424321006

Nurul Anisa Isnaeni Yudha


P1337424321006 P1337424321006
Perubahan Psikologis Pada Ibu Bersalin

Banyak wanita normal bisa merasakan kegairahan dan kegembiraan


disaat –saat merasakan kesakitan-kesakitan pertama menjelang
kelahiran bayinya. Perasaan positif ini berupa kelegaan hati, seolah-
olah pada saat itulah benar-benar terjadi suatu “realitas
kewanitaan” sejati: yaitu munculnya rasa bangga melahirkan anaknya.
Khususnya rasa lega itu berlangsung ketika proses persalinan
dimulai, mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan
yang semula diangggap sebagai suatu keaddan yang belum pati, ibu
kini benar-benar akan menalami kejadian yang konkret.
Fenomena perubahan psikologis yang menyertai proses persalinan bermacam-macam.
Adapun menurut Macfarlane A (1980) dan Dixon L, et al (2013) yakni

1. Perubahan Psikologis kala I


Pada setiap tahap persalinan, pasien akan mengalami
perubahan psikologis dan perilaku yang cukup spesifik
sebagai respon dari apa yang ia rasakan dari proses
persalinannya. Berbagai perubahan ini dapat digunakan untuk
mengevaluasi kemajuan persalinan pada pasien dan bagaiaman
ia mengatasi tuntutan terhadap dirinya yang muncul dari
persalinan dan lingungan tempat ia bersalin.

.
Fenomena perubahan psikologis yang menyertai proses persalinan bermacam-macam.
Adapun menurut Macfarlane A (1980) dan Dixon L, et al (2013) yakni

a. Kala I fase laten


Pada awal persalinan, kadang pasien belum cukup yakin bahwa ia akan benar-
benar melahirkan meskipun tanda persalinan sudah cukup jelas. Pada tahap
ini penting bagi orang terdekat dan bidan untuk meyakinkan dan memberikan
support mental terhadap kemajuan perkembangan persalinan. Seiring denga
kemajuan proses persalinan dan intensitas rasa sakit akibat his yang
menngkat, pasien akan mulai merasakan putus asa dan lelah. Ia akan selalu
menanyakan apakah ini sudah hampir berakhir? Pasien akan senang setiap
kali dilakukan pemeriksaan dalam (vaginal toucher) dan berharap bahwa hasil
pemeriksaan mengindikasikan bahwa proses persalinan akan segera berakhir.
Beberapa pasien akhirnya dapat mencapai suatu coping mechanism terhadap
rasa sakit yang timbul aktibat his, mislanya dengan pengetauran nafas atau
dengan posisi yang dirasa paling nyaman dan pasien dapat menerima keadaan
bahwa ia harus menghadapi tahap persalinan dari awal sampai selesai.

.
Fenomena perubahan psikologis yang menyertai proses persalinan bermacam-macam.
Adapun menurut Macfarlane A (1980) dan Dixon L, et al (2013) yakni

b. Kala I fase aktif


Memasuki kala I fase aktif, sebagaian besar pasien akan mengalami
penurunan stamina dan sudah tidak mampu lagi untuk turun dari tempat
tidur, terutama pada primipara. Pada fase ini pasien sangat tidak suka jika
diajak bicara atau diberi nasehat menganai apa yang seharusnya ia lakukan.
Ia lebih fokuss untuk berjuang mengendalikan rasa sakit dan keinginan
untuk meneran. Jika ia tidak dapat mengendalikan rasa sakit dengan
pengaturan nafas dengan benar. Maka ia akan mulai menangis atau bahkan
berteriak-teriak dan mungkin akan meluapkan kemarahan pada suami atau
orang terdekatnya. Perhatian terhadap orang-orang disekitarnya akan
sangat sedikit berpengaruh, sehingga jika ada keluarga atau teman yang
datang untuk memberikan dukungan mental, sama sekali tidak akan
bermanfaat dan mungkin justru akan sangat mengganggunya. Kondisi
ruangan yang tenang dan tidak banyak orang akan sedikit mengurangi
perasaan kesalnya.
Judul Subtema 3

Perubahan psikologis pada ibu bersalin kala I


a. Perasaan tidak enak
b. Takut dan ragu akan persalinan yang akan dihadapi
c. Sering memikirkan apakah persalinan berjalan normal
d. Menganggap persalinan sebagai percobaan
e. Apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam menolongnya
f. Apakah bayinya normal apa tidak
g. Apakah ia sanggup merawat bayinya
h. Ibu merasa cemas
.
Judul Subtema 5

Perubahan Psikologi Persalinan Kala II


Menurut Sondakh (2013) mengungkapkan bahwa perubahan emosional atau
psikologi dari ibu bersalin pada kala II ini semakin terlihat, diantaranya yaitu.
a. Emotional distress
b. Nyeri menurunkan kemampuan mengendalikan emosi, dan cepat marah
c. Lemah
d. Takut
e. Kultur (respon terhadap nyeri, posisi, pilihan kerabat yang mendampingi,
perbedaan kultur juga harus diperhatikan)
Perubahan psikologi kala III dan IV
Sesaat setelah bayi lahir hingga 2 jam persalinan, perubahan – perubahan
psikologis ibu juga masih sangat terlihat karena kehadiran buah hati baru
dalam hidupnya. Adapun perubahan psikologis ibu bersalin yang tampak pada
kala III dan IV ini adalah sebagai berikut.
a. Bahagia
Karena saat – saat yang telah lama di tunggu akhirnya datang juga yaitu
kelahiran bayinya dan ia merasa bahagia karena merasa sudah menjadi
wanita yang sempurna (bisa melahirkan, memberikanan anak untuk suami
dan memberikan anggota keluarga yang baru), bahagia karena bisa
melihat anaknya.
b. Cemas dan takut
Cemas dan takut kalau terjadi bahaya atas dirinya saat persalinan karena
persalinan di anggap sebagai suatu keadaan antara hidup dan mati
- Cemas dan takut karena pengalaman yang lalu.
- Takut tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya
Perubahan Fisiologi

Perubahan fisiologis dan psikologis selama persalinan bersifat


dramatis dan sering dianggap ringan. Waktu dan intensitas peru
bahan bervariasi antar berbagai sistem, tetapi semuanya dirancang
guna memberi kesempatan kepada ibu untuk merawat janinnya dan
mempersiapkan proses persalinannya. Sebagian besar wanita
menganggap bahwa persalinan adalah peristiwa kodrati yang harus
dilalui tetapi ada juga yang menganggap sebagai peristiwa khusus
yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya. Perubahan fisiologis
ini nantinya akan mempengaruhi jalannya persalinan. Beberapa
perubahan fisiologi yang terjadi di antaranya:
1. Perubahan Bentuk Rahim
Setiap terjadi kontraksi, sumbu panjang rahim bertambah
panjang, sedangkan ukuran melintang dan ukuran muka belakang
berkurang. Perubahan bentuk rahim ini adalah sebagai berikut.
a. Ukuran melintang menjadi turun, akibatnya lengkungan panggung
bayi turun dan menjadi lurus. Bagian atas bayi tertekan fundus,
dan bagian bawah bayi tertekan pintu atas panggul.
b. Rahim bertambah panjang, sehingga otot-otot meman jang
diregang dan menarik segmen bawah rahim dan serviks, Peristiwa
tersebut menimbulkan terjadinya pembukaan serviks, sehingga
segmen atas rahim (SAR) dan serviks bawah rahim (SBR) juga
terbuka.
1. Faal Ligamentum Rotundum
Faal ligamentum rotundum terletak pada sisi uterus yaitu di bawah
dan di depan insersi tuba falopi. Ligamentum ini melintasi atau
bersilangan pada lipatan paritoneum melewati saluran pencernaan
dan memasuki bagian depan labia mayora pada sisi atas parineum.
Perubahan yang pada ligamentum rotundum ini adalah sebagai
berikut.
a. Pada saat kuntraksi, fundus yang tadinya bersandar padu tulang
punggung berpindah ke depan mendesak dinding perut ke arah depan
Perubahan tak terus pada waktu kontraksi ini penting karena
menyebabkan sumbo rahim menjadi searah dengan sumbu jalan lahir
b. Kontraksi yang terjadi pada ligamentum rotundum tersebut
menyebabkan fundus uteri tertambat sehingg fundus tidak dapat naik
ke atas Perubahan Serviks Pada saat persalinan serviks akan mengalami
beberapa perubahan, di antaranya sebagai berkut :
a) Pendataran serviks (effacement), yaitu pemendekan kanalis
servikalis dari 1-2 cm menjadi satu lubang dengan pinggir yang
tipis.
b) Pembukaan serviks, yaitu pembesaran dari ostium eksternum yang
tadinya berupa suatu lubang dengan diameter beberapa milimeter
menjadi bagian lubang kira-kira 10 cm dan nantinya dapat dilalui
bayi. Saat pembukaan lengkap, bibir portio tidak teraba lagi,
kepala janin akan menekan serviks, dan membantu pembukaan
secara efisien.
Perubahan Sistem Urinaria
Pada akhir bulan ke-9, pemeriksaan fundus uteri menjadi lebih rendah, kepala
janin mulai masuk pintu atas panggal dan menyebabkan kandung kencing
tertekan sehingga merangsang ibu untuk sering kencing. Pada kala 1, adanya
kontraksi uterus menyebabkan kandung kencing semakin tertekan. Poliuria
sering terjadi selama persalinan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan cardiac
output, peningkatan filtrasi glomerolus, dan peningkatan aliran plasma ginjal
Poliuri akan berkurang pada posisi terlentang. Wanita bersalin mungkin tidak
menyadari bahwa kandung kemihnya penuh karena intensitas kontraksi uterus
dan bagian presentasi janin atau efek anestesia lokal Kandung kemih yang
penuh dapat menahan penurunan kepala janin dan dapat memicu trauma
mukosa kandung kemih selama proses perslinan. Pencegahaannya dapat
dilakukan dengan mengingatkan ibu bersalin untun buang air kecil sesering
mungkin.
Perubahan Fisiologi

Perubahan Vagina dan Dasar Panggul


Pada kala 1, ketuban ikut meregangkan bagian atas vagina sehingga
dapat dilalui bayi. Setelah ketuban pecah segala perubahan yang
ditimbulkan oleh bagian depan bay pada dasar panggul menjadi sebuah
saluran dengan bagian dinding yang tipis. Ketika kepala sampai ke vulva,
lubang vulva menghadap ke depan atas. Dari luar peregangan oleh bagian
depan nampak pada perineum yang menonjol dan menjadi tipis,
sedangkan anus menjadi terbuka. Regangan yang kuat tersebut
disebabkan oleh bertambahnya pembuluh darah pada bagian vagina dan
dasar panggul, tetapi kalau jaringan tersebut robek akan menimbulkan
pendarahan yang banyak.
goog l e Judul Subtema 4

1. Perubahan Uterus
Pada masa persalinan akan terjadi perubahan di bagian uterus. Perubahan yang terjadi sebagai berikut.
a. Kontraksi uterus yang dimulai dari fundus dan terus menyebar ke depan dan ke bawah abdomen dan
berakhir dengan masa yang terpanjang dan sangat kuat pada fundus uteri.
b. Segmen atas rahim (SAR), dibentuk oleh korpus uteri yang bersifat aktif dan berkontraksi. Dinding SAR
akan bertambah tebal dengan majunya persalinan sehing mendorong bayi keluar
c. Segmen bawah rahim (SBR), dibentuk oleh istmus uten bersifat aktif relokasi dan dilatasi. Dilatasi makin
t karena terus diregang dengan majunya persalinan.
d. Dominasi fundus bermula dari fundus dan merembet ke bawah. Perubahan uterus berlangsung paling lama
dan paling
e. kuat di fundus. Perubahan fisiologi mencapai puncak kontraksi bersa maan pada seluruh bagian uterus dan
mereda bersamaan dengan serviks membuka dan mengalami proses penge luaran janin.

.
go og l e
Thank you

Anda mungkin juga menyukai