PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Manusia merupakan salah satu anggota dari kingdom animalia dan
tergolong ke dalam kelas mamalia. Manusia mempunyai ciri khusus yang
membedakannya dengan organisme lainnya, salah satu contohnya dalam hal
reproduksi. Manusia merupakan kelompok hewan vivipar dimana ia adalah
hewan beranak dan akan melakakukan proses pengeluaran anak dari tubuh
induknya. Pada manusia, alat dan sistem reproduksinya telah berkembang
sedemikian kompleks dan sempurna. Pada reproduksi manusia, pria akan
menghasilkan sperma dan wanita akan menghasilkan ovum. Jika sperma dan
ovum bertemu akan terjadi fertilisasai atau pembuahan. Dari pembuahan
tersebut akan terbentuk satu sel yang di sebut zigot yang akan terus
membelah menjadi embrio dan akhirnya menjadi individu baru.
Embrio pada manusia akan terus mengalami peroses/tahapan
perkembangan embrio sehingga nantinya akan menjadi janin. Adanya janin di
dalam rahim tersebut dinamakan dengan kehamilan. Umumnya tahapan
kehamilan pada ibu dikenal dengan sebutan trimester, setelah tahapan ini ibu
akan mengalami tahap kelahiran. Ketika mendekati waktu kelahiran bayi,
seorang ibu harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin
baik persiapan fisik, psikis maupun materi.
Kelahiran merupakan pengakhiran proses kehamilan dan juga
merupakan permulaan kepada sebuah kehidupan manusia. Proses kelahiran
bermula apabila rahim berkontraksi selama 15 hingga 20 menit dan serviks
meregang serta mula terbuka sekitar 14 hingga 24 jam, yaitu kira-kira 266
hari sejak terjadinya pembuahan.
Berbicara mengenai kehamilan, kita pasti tidak akan terlepas dengan
yang namanya keguguran. Keguguran merupakan peristiwa kehilangan janin
yang terjadi pada masa kehamilan. Banyak sekali faktor-faktor yang
menyebabkan keguguran.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kelahiran?
2. Bagaimana tanda-tanda terjadinya kelahiran?
3. Apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya kelahiran?
4. Bagaimana proses/tahapan terjadinya kelahiran?
5. Apa yang dimaksud dengan keguguran?
6. Apa saja faktor penyebab dan proses terjadinya keguguran serta gejala
akan terjadinya keguguran?
1.3.
Tujuan
1. Agar mengetahui pengertian dari kelahiran dan keguguran
2. Agar mengetahui tanda-tanda yang terjadi saat menjelang kelahiran
3. Agar mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kelahiran
dan keguguran
4. Agar mengetahui proses/tahapan terjadinya kelahiran dan keguguran
5. Agar mengetahui gejala-gelaja yang menandakan akan terjadinya
keguguran
1.4 Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Manfaat penulisan makalah ini bagi mahasiswa adalah agar mahasiswa
dapat mengetahui lebih mendalam tentang kelahiran dan keguguran.
b. Bagi masyarakat
Manfaat penulisan makalah ini bagi masyarakat adalah menambah
informasi untuk masyarakat khususnya mengenai kelahiran. Hal ini sangat
bermanfaat untuk ibu hamil sehingga pada saat kelahiran mereka sudah
lebih siap, dan ibu hamil juga dapat lebih menjaga kondisi kandungannya
agar tidak terjadi keguguran sebelum kelahiran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kelahiran
Setelah ibu hamil mengalami masa trimester pertama, kedua, dan,
ketiga maka akan terjadilah proses kelahiran. Kebanyakan orang bingung
dengan pengertian persalinan dan kelahiran. Padahal sebenarnya persalinan
dan kelahiran itu memiliki arti yang sama, hanya saja istilah persalinan lebih
sering digunakan dalam dunia kebidanan.
Persalinan/kelahiran/parturisi adalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi (janin+ari), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan
lahir. Persalinan normal disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya
bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan
alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang
dari 24 jam. Persalinan dimulai (inpartu) pada saat uterus berkontraksi dan
menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir
dengan lahirnya plasenta.
Persalinan/kelahiran/partuisi merupakan proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam, tanpa
komplikasi baik ibu maupun janin. (Saifudin, 2001). Kelahiran merupakan
proses akhir dari kehamilan yang sehingga manusia dapat melahirkan bayi
sebagai hasil dari kehamilan.
Terdapat beberapa pendapat mengenai persalinan/kelahiran/parturisi.
-
konsepsi (janin + ari) yang telah cukup bulan dan dapat hidup diluar
kandungan serta dikeluarkan dari tubuh ibunya melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain dengan atau tanpa bantuan/kekuatan sendiri.
2.2. Tanda-Tanda Terjadinya Kelahiran
Sebelum terjadinya peristiwa kelahiran sebenarnya beberapa minggu
sebelumnya wanita memasuki bulannya atau menunggu atau harinya
yang disebut kala pendahuluan (preparatory stage of labor). Tanda-tandanya
sebagai berikut :
1. Kepala Bayi mulai turun ke bawah
Di akhir masa kehamilan, ibu hamil dapat merasakan perut menjadi lebih
ringan. Ini dikarenakan di dua minggu sebelum kelahiran, kepala bayi
sudah berada di bawah dan turun ke daerah rangka tulang pelvis.
Keadaan ini disebut lightening atau settling atau dropping. Ketika bayi
telah turun ke bawah, ibu hamil mungkin mengalami rasa sakit di bagian
selangkangan karena tekanan bayi. Ibu hamil menjadi lebih sering buang
air kecil karena bayi menekan kadung kemih. Tanda melahirkan lain
yang menyertai hal ini adalah rasa sakit pada perut, mulas, sering buang
air besar dan buang angin.
2. Rasa Sakit pada panggul
Di akhir kehamilan persalinan dapat ditandai dengan rasa sakit berlebih
pada panggul dan bagian tulang belakang. Rasa sakit ini disebabkan
karena adanya pergeseran dan pergerakan bayi yang mulai menekan
tulang belakang. Untuk mengurangi rasa sakit ini hendaknya ibu hamil
banyak berjalan. Olah raga berjalan ringan juga dipercaya dapat
mempercepat proses kelahiran.
His palsu
His sejati
Karakteristik
kontraksi
Pengaruh
30-70 detik
Meskipun posisi/gerakan ibu
gerakan tubuh
Kekuatan
kontraksi
Nyeri karena
melemah)
Biasanya hanya dirasakan di tubuh
Biasanya berawal di
kontraksi
bagian depan
(a)
(b)
Gambar 2. (a ) Kepala Bayi di Mulut Vagina ; (b) Bayi Telah Keluar Sempurna
d. Kala IV
Kala pengawasan selama 2 jam setelah plasenta lahir untuk mengamati
keadaan ibu terutama bahaya perdarahan postpartum. Rata-rata pendarahan
normal adalah 250cc. Pendarahan persalinan yang lebih dari 500cc
merupakan pendarahan abnormal.
10
11
12
3) Faktor endokrin:
a. Faktor endokrin berpotensial menyebabkan aborsi pada sekitar 10-20
% kasus.
b. Insufisiensi fase luteal ( fungsi corpus luteum yang abnormal dengan
tidak cukupnya produksi progesteron).
c. Hipotiroidisme, hipoprolaktinemia, diabetes dan sindrom polikistik
ovarium merupakan faktor kontribusi pada keguguran.
Kenaikan insiden abortus bisa disebabkan oleh hipertiroidismus, diabetes
melitus dan defisisensi progesteron. Hipotiroidismus tampaknya tidak
berkaitan dengan kenaikan insiden abortus (Sutherland dkk, 1981).
Pengendalian glukosa yang tidak adekuat dapat menaikkan insiden abortus
(Sutherland dan Pritchard, 1986). Defisiensi progesteron karena kurangnya
sekresi hormon tersebut dari korpus luteum atau plasenta, mempunyai
kaitan dengan kenaikan insiden abortus. Karena progesteron berfungsi
mempertahankan desidua, defisiensi hormon tersebut secara teoritis akan
mengganggu nutrisi pada hasil konsepsi dan dengan demikian turut
berperan dalam peristiwa kematiannya.
4) Faktor infeksi
Infeksi termasuk infeksi yang diakibatkan oleh TORC (Toksoplasma,
Rubella, Cytomegalovirus) dan malaria. Infeksi intrauterin sering
dihubungkan dengan abortus spontan berulang. Organisme-organisme
yang sering diduga sebagai penyebab antara lain Chlamydia, Ureaplasma,
Mycoplasma, Cytomegalovirus, Listeria monocytogenes dan Toxoplasma
gondii. Infeksi aktif yang menyebabkan abortus spontan berulang masih
belum dapat dibuktikan. Namun untuk lebih memastikan penyebab, dapat
dilakukan pemeriksaan kultur yang bahannya diambil dari cairan pada
servikal dan endometrial.
5) Faktor imunologi
Terdapat antibodikardiolipid yang mengakibatkan pembekuan darah
dibelakang ari-ari sehingga mengakibatkan kematian janin karena
kurangnya aliran darah dari ari-ari tersebut. Faktor imunologis yang telah
terbukti signifikan dapat menyebabkan abortus spontan yang berulang
13
14
cavum uteri. Plasenta mungkin sudah berada dalam kanalis servikalis atau
masih melekat pada dinding cavum uteri. Jenis ini sering menyebabkan
perdarahan pervaginam yang banyak. Pada kehamilan minggu ke 14 22,
Janin biasanya sudah dikeluarkan dan diikuti dengan keluarnya plasenta
beberapa saat kemudian. Kadang-kadang plasenta masih tertinggal dalam
uterus sehingga menyebabkan gangguan kontraksi uterus dan terjadi
perdarahan pervaginam yang banyak. Perdarahan umumnya tidak terlalu
banyak namun rasa nyeri lebih menonjol. Abortus ditandai dengan adanya
perdarahan uterus dan nyeri dengan intensitas beragam.
C. Gejala-Gejala Keguguran
Berikut beberapa gejala-gejala keguguran yang perlu diperhatikan:
1. Pendarahan ringan maupun berat pada vagina, baik yang teratur
maupun yang tidak teratur. Meskipun pendarahan sering menjadi tanda
pertama keguguran, pada masa trisemester pertama kehamilan
mungkin juga terjadi pada kehamilan yang normal dan biasanya
pendarahan terjadi terus menerus, paling tidak selama 3 hari.
2. Rasa sakit. Gejala akan terjadinya keguguran yaitu dapat mengalami
keram pada panggul, sakit pada perut bagian tengah atau sakit pada
bagian bawah punggung. Sakit mungkin akan dirasakan selama
beberapa jam hingga beberapa hari setelah pendarahan dimulai.
3. Penggumpalan darah atau keabu-abuan pada jaringan lunak (pada
janin) yang melewati vagina
4. Kelelahan yang sering dirasakan/ terasa sangat keras.
5. Kram. Rasa kram di perut bagian bawah dapat berarti peregangan otot
ligamen namun juga pertanda awal keguguran.
6. Kehilangan gejala hamil. Setelah beberapa minggu mengalami mual,
tiba-tiba akan terasa baik-baik saja. Hal ini berarti telah terjadi
keseimbangan hormon. Jika gejala ini terjadi bersamaan dengan gejala
lain, bisa berarti pertanda keguguran.
7. Hasil testpack berubah. Beberapa waktu lalu hasil tes hamil di rumah
menunjukkan hasil positif. Namun berikutnya melakukan tes dengan
alat sama, hasilnya minus.
15
16
Daftar Pustaka
Anonim.2013.Kelahiran. Tersedia pada http://id.wikipedia.org/wiki/Kelahiran.
Diakses pada tanggal 10 Juni 2015
Artawan,Ketut.2002.Buku Ajar Perkembangan Hewan. Singaraja: Institut IKIP
Negeri Singaraja
Campbell,Neil.A.2004.Biologi.Erlangga: Jakarta
Priadi, arif. 2010. Biologi. Yudhistira: Jakarta Timur
Unimus.2012.Kelahiran. Tersedia pada http://digilib.unimus.ac.id/files/disk
1/104/jtptunimus-gdl-caturindri-5155-2-bab2.pdf. Diakses pada tanggal
10 Juni 2015
Unimus.2012.Proses Kelahiran. Tersedia pada http://digilib.unimus.ac.id
/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-durotunafi-6040-2-babii.pdf.Diakses pada
tanggal 10 Juni 2015
USU.2013.Persalinan. Tersedia pada http://repository.usu.ac.id/bitstream/
123456789/37771/4/Chapter%20II.pdf. Diakses pada tanggal 10 Juni
2015
17