Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP ANTE NATAL CARE

DI SUSUN OLEH :

Imel Florensia Puka

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STELLA MARIS MAKASSAR
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE (ANC)

KONSEP DASAR MEDIK

A. Pengertian Antenatal Care/ANC


Antenatal Care (ANC) merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh
perawat kepada wanita selama hamil, misalnya dengan pemantauan kesehatan
secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta
mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap mengahadapi
peran baru sebagai orangtua (Wagiyo & Putrono, 2016).
Antenatal care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan rutin
ibu hamil untuk mendiagnosisi komplikasi obstetri serta untuk memberikan
informasi tentang gaya hidup, kehamilan dan persalinan (Backe et al, 2015).
Menurut Depkes RI (2005, dalam Rukiah & Yulianti, 2014) mendefinisikan
bahwa pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti
dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Pada
hakikatnya pemeriksaan kehamilan bersifat preventif care dan bertujuan
mencegah hal-hal yang yang tidak diinginkan bagi ibu dan janin (Purwaningsih
& Fatmawati, 2010).

B. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal care)


Tujuan pemeriksaan kehamilan menurut Kementrian Kesehatan RI (2010)
adalah :

1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal
yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat,
bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus ANC adalah menyediakan pelayanan antenatal yang
terpadu, komprehensif, serta berkualitas:
a. Memberikan konseling kesehatan dan gizi ibu hamil,

b. Konseling KB dan pemberian ASI;

c. Meminimalkan “missed opportunity” pada ibu hamil untuk mendapatkan


pelayanan antenatal terpadu, komprehensif.dan berkualitas ;

d. Mendeteksi secara dini adanya kelainan atau penyakit yang diderita ibu
hamil

e. Dapat melakukan intervensi yang tepat tehadap kelainan atau penyakit


sedini mungkin pada ibu hamil

f. Dapat melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai


dengan sistem rujukan yang sudah ada.

g. Selain itu pemeriksaan kehamilan atau antenatal care juga dapat


dijadikan sebagai ajang promosi kesehatan dan pendidikan tentang
kehamilan, persalinan, dan persiapan menjadi orang tua (Simpson
&Creehan, 2008 dalam Novita, 2011).

C. Manfaat Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)

Menurut Purwaningsih & Fatmawati (2010) menjelaskan bahwa


pemeriksaan antenatal juga memberikan manfaat terhadap ibu dan janinnya,
antara lain :

1. Bagi Ibu

a. Mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan


mengurangi penyulit masa antepartum

b. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan jamani dan rohani ibu


hamil dalam menghadapi proses persalinan

c. Dapat meningkatkan kesehatan ibu pasca persalinan dan untuk dapat


memberikan ASI

d. Dapat melakukan proses persalinan secara aman.

2. Bagi Janin
Sedangkan manfaat untuk janin adalah dapat memelihara kesehatan ibu
sehingga mengurangi kejadian prematuritas, kelahiran mati dan berat bayi
lahir rendah.
D. Tanda dan Gejala
1. Premusif (Tidak pasti)
a. Ammenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de
Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini samgat penting karena
umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan
perlu diketahui hari pertama haid terakhir untuk menentukan tuanya
kahamilan dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan estogen mempengaruh pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuantya
kehamilan.
d. Syncop (pingsan)
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala sentral menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan
menghilang setelah umur kemhamilan lebih dsri 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh strogen, progesteron dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara
menyebakan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia
Pada bulan-bulan pertma terjadi anoreksia (tidak nafsu makan).
Tetapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus
yang membesar keluar rongga panggul.
h. Konstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengruh
hormone estrogen.
i. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas
j. Varises atau penumpukan pembulah vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penumpukan
pembuluh darah vena, penumpukan pembuluh darah itu terjadi
disekitar genetalia eksternal, kaki dan betis serta payudara.
2. Probality (kemungkinan)
a. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus, hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan
b. Tanda hepar
Tanda hepar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthimus uteri
c. Tanda goodel: pelunakan serviks
d. Tanda piskatek: Pembesaran uterus yang tidak simetris
e. Kontaksi Braxton Hiks
Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya hotomysib
didalam otot uterus
f. Terba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
g. Pemeriksaan tes biologis kehamilan (positif)
3. Tanda pasti
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat dirasa dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat
misalnya doppler.
c. Bagian-bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan
lebih tua (trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG

E. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1-2 sel telur (ovum) dari dinding telur
(ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam sel
telur, waktu coitus, cairan semen masuk kedalam vagina

F. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi dan Masa Kehamilan


1. Perubahan fisisk pada trimester I
a. Morning sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai
sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda disebut
morning sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual
ini biasanya akan berakhir pada 14 minggu kehamilan. Pada beberapa
kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan
hormone kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan
untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara
sebagai persiapan menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan
rahim yang membesar dan menekan kandung kemih. Keadaan ini akan
menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir
kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
d. Konstipasi atau sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapuj keuntungan dari keadaan
ini adalah memungkinkan penyerapan yang lebih baik saat hamil.
e. Sakit kepala/ pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh
sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk/ tidur ke posisi yang
lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi.
Sakit kepala/ pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat
disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang
berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit
kepala.
f. Kram perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi
di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya
beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi
karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya
pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligament
merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness
h. Peningkatan berat badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing/ rok dan celana panjangnya, hal ini bukan berarti
ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah
berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena
pengaruh hormone estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan
hormone progesterone yang menyebakan tubuh menahan air.
i. Uterus
1) Pada saat tidak hamil beratnya 30-50 gram, volume 10 cc
2) Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
3) Ismus hipertropi, panjang, lunak
j. Vagina
1) Peningkatan vaskularisasi
2) Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam

2. Perubahan fisik pada trimester II


a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati
rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setaip
minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sesjajar
dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tetapi
kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16
minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibi hamil hal ini
sudah biasa dan normal karena akibat adanya perengangan usus
selama kehamilan. Akibat dari hasl tersebut perut ibu hamil akan terasa
kembung dan tidak nyaman.
c. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar
dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran
cerna sehingga mendoro asam lambung kearah atas.
d. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri diperut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik kesatu atau dua sisi. Hal ini
karena peregangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan
bersifat tidak menetap.
e. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang paling sering terjadi selama kehamilan
trimester II, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh
darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
f. Perubahan kulit
Perubahan kulit terjadi karena melanosit yang menyebabkan warna kulit
lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar kearah bawah
yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wwajah disebut chloasma
atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menunjukkan kurangnya vitamin
folat. Stretch mark terjadi karena peregangan kulit yan berlebihan,
biasanya pada paha atas dan payudara. Akibat dari peregangan kulit ini
dapat menimbulkan rasa gatal. Stretch mark tidak dapat dicegah, tetapi
dapat diobati setelah persalinan.
g. Payudara
Payudara akan semakin membesar. Putting dan sekitarnya akan
semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul
disekitar putting dan itu adalh kelenjar kulit.
h. Sedikit pembengkakan
Pembengkakan terjadi karena perubahan hormone yang menyebabkan
tubuh menahan cairan. Pada trimester II akan tampak sedikit
pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian
bawah dan pergelangan kaki.
i. Uterus
1) Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
2) Dinding uterus tipis dan lunak
3) Fetus dapat dipalpasi pada abdomen
4) Uterus jadi bentuk ovale
5) Adanya kontraksi / Braxton his
j. Serviks
1) Terus memanjang
2) Adanya mucous plag
3) Sel otot hipertropi
4) Kelenjar serviks aktif
k. Vagina
1) Sel otot hipertropi
2) Mukosa tebal
3) Adanya lochea
4) Ph asam : 3,5-6,0

3. Perubahan fisik pada Trimester III


a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya
beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat memengaruhi
postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan kearah tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering yterjadi konstipasi karena tekana rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormone progesteron
c. Pernapasan terganggu
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke
paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan
merasa susah bernapas, ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim
yang membesar yang berada dibawah diafragma. Setelah kepala bayi
turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan
pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan
bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilan,
karena berkurangnya tekana tubuh bayi dibawah diafragma.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun kerongga panggul akan
makin menekan kandung kemih ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan vena dipanggul dan di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di vulva vagina. Pada akhir kehamilan,
kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan
memperburuk varises.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hics atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit dibagian perut
yang ringan, tidak teratur, dan akan hialng bila ibu hamil duduk atau
istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekana pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil
dan kadang membuat tangan membengk. Ini disebut edema, yang
disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi
cairan.
h. Sistem reproduksi
1) Uterus
Ukuran bertambah besar, disertai miometrium, dinding menipis,
kontraksi semakin jelas.
2) Serviks
Effousment, pengeluaran mukosa
3) Vagina
Hyperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea.

G. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes darah
Jenis pemeriksaan ini dianjurkan dokter setelah pasien dinyatakan positif
hamil. Contoh darah akan diambil untuk diperiksa apakah terinfeksi virus
tertentu atau resus antibodi. Contoh darah calon ibu juga digunakan untuk
pemeriksaan Hcg. Dunia kedokteran menemukan kadar hCG yang tinggi
pada darah ibu hamil berarti ia memiliki resiko yang tinggi memiliki bayi
dengan sindrom Down.
2. Alfa fetoprotein (AFP)
Tes ini hanya untuk ibu hamil dengan cara mengambil contoh darah untuk
diperiksa. Tes dilaksanakan pada minggu ke 16 hingga 18 kehamilan. Kadar
maternal-serum alfa-fetoprotein (MSAFP) yang tinggi menunjukkan adanya
cacat pada batang saraf seperti spina bifida (perubahan bentuk atau
terbelahnya ujuang batang saraf) atau anencephali (tidak terdapatnya
semua atau sebagian batang otak). Kecuali itu, kadar MSAFP yang tinggi
beresiko terhadap kelahiran prematur atau memiliki bayi dengan berat lahir
rendah.
3. Sampel chorion villus (CVS)
Tes ini jarang dilakukan oleh dokter kaarena dikhawatirkan beresiko
menyebabkan abortus spontan. Tes ini dilakukan untuk memeriksa
kemungkinan kerusakan pada kromosom. Serta untuk mendiagnosa
penyakit keturunan. Tes CVS ini mampu mendeteksi adanya kelainan pada
janin seperti Tay-Sachs, anemia sikel, fibrosis berkista, thalasemia, dan
sindrom Down.
4. Ultrasonografi (USG)
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan struktural pada janin, seperti;
bibir seumbing atau anggota tubuh yang tidak berkembang. Sayangnya
USG tidak bisa mendeteksi kecacatan yang disebabkan oleh faktor genetik.
Biasanya USG dilakukan pada mingggu ke-12 kehamilan. Pada
pemeriksaan lebih lanjut USG digunakan untuk melihat posisi plasenta dan
jumlah cairan amnion, sehingga bisa diketahui lebih jauh cacat yang diderita
janin. Kelainan jantung, paru-paru, otak, kepala,tulang belakang.ginjal dan
kandung kemih, sistem pencernaan, adalah hal-halyang bisa diketahui lewat
USG.
5. Amiosentesis
Pemeriksaan ini biasanya dianjurkan bila calon ibu berusia siatas 35 tahun.
Karena hamil di usia ini memilki resiko cukup tinggi. Terutama untuk
menentukan apakah janin menderita sindrom Down atau tidak. Amiosentesis
dilakukan dengan cara mengambil cairan amnion melalui dinding perut ibu.
Cairan amnion yang mengandung sel-sel janin, bahan-bahan kimia, dan
mikroorganisme, mampu memberikan informasi tentang susunan genetik,
kondisi janin, serta tingkat kematangannya. Tes ini dilakukan pada minggu
ke 16-18 kehamlan. Sel-sel dari cairan amnion ini kemudian dibiakkan
dilaboratorium. Memerlukan waktu sekitar 24-35 hari untuk mengetahu
dengan jelas dan tuntas hasil biakan tersebut.
6. Fetoskopi
Meski keuntungan tes ini bisa menemukan kemungkinan mengobati atau
memperbaiki kelainan yang terdapat pada janin. Namun tes inijarang
digunakan karen aresiko tindakan fetoskopi cukup tinggi. Sekitar 3-5 %
kemungkinan kehlangan janin. Dilakukan dengan menggunakan alat mirip
teleskop kecil, lengkap dengan lampu dan lensa-lensa. Dimasukkan melalui
irisan kecil pada perut an rahim ke dalam kantung amnion. Alat-alat ini
mampu memotrer janin. Tentu saja sebelumnya perut sii ibu hamil diolesi
antiseptik dan diberi anestesi lokal.
7. Biopsi kulit janin
Pemeriksaan ini jarang dilakukan di Indonesia, biopsi kulit janin (FSB)
dilakukan untuk mendeteksi kecacatan serius pada genetika kulit yang
berasal dari keluarga, seperti epidermysis bullosa lethalis (EBL). Kondisi ini
menunjukkan lapisan kulit yang tidak merekat dengan pas satu sama lainnya
sehingga menyebabkan panas yang sangat parah. Biasanya tes ini
dilakukan setelah melewati usia kehamilan 15-22 minggu.

H. Pemeriksaan Leopold
1. Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh
fetus apa yang berada di fundus dan daerah pelvik. Caranya: Menghadap ke
kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan mempalpasi fundus uteri. Jika
kepala yang berada di fundus maka akan terassa keras, bulat dan
melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa lembut, tidak
bulat dan gerakan kurang.
2. Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin). Caranya: Menghadap
pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen.
Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang
berbeda untuk menemukan bagian punggung janin. Jika punggung akan
teraba cembung dan resisten.
3. Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah
pelvik. Caranya:  Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi
abdomen di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang
dan menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan
turun perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan
teraba keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba
lembut dan tidak beraturan.
4. Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin
masuk ke pintu atas panggul. Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan
lembut gerakan tangan turun ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai
salah satu tangan merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan
yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil, sejajar
yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir
sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.

I. Penatalaksanaan Antenatal Care

Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan


standar minimal “7T” yang terdiri dari:

1. Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar

Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri,


karena hubungannnya erat dengan pertambahan berat badan lahir bayi.
Berat badan ibu hamil yang sehat akan bertambah antara 10-12 Kg sejak
sebelum hamil (Nadesul, 2006). Tinggi badan hanya diukur pada kunjungan
pertama. Ibu dengan tinggi <145 cm perlu diperhatikan kemungkinan
panggul sempit sehingga menyulitkan pada saat persalinan (Depkes RI,
1998).

2. Mengukur tekanan darah dengan prosedur yang benar

Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan


tujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala
preeklamsi. Tekanan darah tinggi, protein urin positif, pandangan kabur
atau oedema pada ekstremitas. Apabila tekanan darah mengalami
kenaikan 15 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan jarak 1 jam atau
tekanan darah > 140/90 mmHg, maka ibu hamil mengalami preeklamsi.
Apabila preeklamsi tidak dapat diatasi maka akan menjadi eklamsi
(Mufdlillah, 2009).

3. Mengukur Tinggi fundus uteri dengan prosedur yang benar

Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan secara rutin untuk


mendeteksi secara dini terhadap berat badan janin. Indikator pertumbuhan
janin intrauterin, tinggi fundus uteri juga dapat digunakan untuk mendeteksi
terhadap terjadinya molahidatidosa, janin ganda atau hidramnion (Nadesul,
2006).
4. Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap (sesuai jadwal).
Pemberian imunisasi TT untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus.
Jadwal pemberian imunisasi TT sebagai berikut:
Interval (selang Lama
Antigen % perlindungan
waktu minimal) perlindungan
TT1 Pada kunjungan - -

antenatal pertama
TT2 4 minggu setelah 3 tahun * 80

TT1
TT3 6 bulan setelah 5 tahun 95

TT2
TT4 1 tahun setelah 10 tahun 99

TT3
TT5 1 tahun setelah 25 tahun/seumur 99

TT4 hidup

5. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan


Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang satu tablet
setiap hari, minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat
besi 60 mg) dan asam folat 500 μg. Tablet besi sebaiknya tidak minum
bersama kopi, teh karena dapat mengganggu penyerapan (Prawirohardjo,
2006).
6. Tes laboratorium (rutin dan khusus)
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin, protein
urine, gula darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah
prevalensi
7. Temu wicara (konseling)
Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti perawatan diri
selam hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tandatanda bahaya
kehamilan dan janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil
keputusan dalam perawatan selanjutnya dan mendengarkan keluhan yang
disampaikan (Meilani, et al., 2009).

J. Tindakan Umum Yang Dilakukan


1. Kebutuhan gizi
Kebutuhan gizi pada ibu hamil ditentukan pada kenaikan berat badan
janin dan kecepatan janin mensintesis jaringan. Gizi dalam kehamilan
digunakan untuk:
a. Mempertahankan kesehtan dan kekuatan badan
b. Pertumbuhan janin
c. Agar luka-luka persalinan cepat sembuh dalam masa nifas
d. Cadangan pada masa lactation (menyusui).
Yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan gizi dalam kehamilan adalah:

a. Zat putih telur, zat tepung, zat lemak, garam-garam terutama garam
kapur, fosfort, bsi dan vitamin.
b. Makanan hendaknya beraneka ragam, berganti-ganti, jagan selalu menu
yang sama, supaya kekurangan menu hari ini bisa diimbangi menu
berikutnya.
c. Cara pengolahan diperhatikan karena dpaat mengurangi nilai makanan,
d. Perhatikan kualitas daripada kuantitas
Pada umunya kalori dalam kehamilan tidak usah ditambah, mlah jika BB
terlalu naik makan harus kurangi, memangbpada kehamilan tua,
metabolime bertambah,tetapi hal ini diimbangi oleh aktivitas yang
berkurang. Penambahan BB pada saat hamil kurang lebih 10-12 kg, hal
ini penting sebagai tanda pertumbuhan anak yang baik. Pada wanita
gemuk penambhan BB tidak seperti di atas tanpa menganggu
pertumbuhan anak
e. Umumnya penambhan BB yang kurang dapat sebagai tanda gangguan
dapat disebabkan oleh kehamilan kembar/retensi air yang berlebihan.
f. Kebutuhan zat
Tidak hamil Hamil Laktasi

Kalori 2500 2500 3000

Ptotein (gr) 60 85 100

Calsium (gr) 0,8 1,5 2

Ferrum (mg) 12 15 15

Vit A (satuan 5000 6000 8000


internas)

Vit B (mg) 1,5 1,8 2,3

Vit C (mg) 70 100 150

Ribovlavin (mg) 2,2 2,5 3

As. Nicotin (mg) 15 18 23

Vit D (S.I) + 400-800 400-800

1) Protein
Karena metabolisme bertambah untuk pertumbuhan jnain,
pertumbuhan rahim, perkembang buah dada, dan penambhan
volume darah. Sedapatnya separuh protein dari hewan. Kekurngn
protein dapat menyebabkan: anemia, toxaemia gravidarum, oedem,
dan prematuritas.
2) Garam (Ca, P, Fe)
Fe dari makanan saja tidak cukup, jika perlu ditambah Fe. Misalnya:
sulfa ferrosus 3x200mg. Ca dan P untuk pembuatan tyulang janin.
Untuk pembuatan Hb janin.

3) Vitamin
Kekurangan: kelainan bawaan dan abortus
Vit A: menambah daya tahan terhadap infeksi
Vit. B kompleks terdiri dari Vit B1 (thiamin), ribovlavin, As.nikotin,
dan vit b6 (pyrydoxin).
Vit B1 : antineuritis. As. Icolin: anti pellagra. Kekurangan riboflafin
(vita b2): menyebabkan cheilosis. Kekurangan vit B kompleks:
perdarahan pada bayi, menambah perdarahan post partum
dan atrofi dari ovaria.
Vit C: cegah scorbut, penting untuk pertumhan janin
Vit D: anti rachitis, Vit D sangat penting untuk didaerah kurang sinar
matahari.
Vit E: untuk reproduksi dan pertumbuhan embrio
AIR : Cukup minum kurang lebih 6-8 gelas/hari
Air menambah keringat dan pengeluaran racun melalui
usus dan ginjal.

2. Pekerjaan dan gerak badan


Bumil boleh kerja dirumah, kantor, pabrik, asalkan bersifat ringan.
Kelelhan harus dicegah hingga pekerjaan harus diselingi dengan istirahat.
Cuti hamil 3 bulan (1½ sebelum bersalin, 1 ½ sesudshnya). Tidak ada
gunanya berbaring terus seperti orang sakit, karena merugikan dapat
melemahkan otot, dan bisa berpikir yang bukan-bukan. Kesibukan dijadikan
sebagai pemeliharaan kesehatan jiwa. Gerak badan ringan baik sekali,
apalagi dalam udara segar dan sinar matahari pagi. Mengangkat berat dan
pergerakan sekonyong-konyong dihindari.
Istrihat duperlukan 8 jam malam hari dan 1 jam siang hari meskipun
hanya berbaring istirahat.

3. Coitus
Pada wanita mudah keguguran jangan melakukan coitus pada hamil
muda. Pada hamil muda coitus dapat dilakukan dengan hati-hati. Coitus
diakhir kehamilan lebih baik ditinggalkan, karena kadang menimbulkan
infeksi pada persalinan, nifas dan dapat memecahkan ketuban pada
multipara. Apalagi mani mengandung prostaglandin yang dapat
menimbulkan kontraksi uterus.

4. Hygiene umum kehamilan


a. Kebersihan badan
Mengurangi kemungkinan infeksi. Breast care penting, puting susu
dibersihkan bila terbasahi colostrum. Bila dibiarkan dapat terjadi eczema
putting susu dan sekitarnya. Bumil yang melakukana irigai vagina
kecuali dengan nasehat dokter karena dapat menimblkan emnoli udara.
b. Pakaian
Pakaian yang nyaman dipakai tidak boleh menekan bdan agar tidak
terjadi bendungan vena dan mempercepat timbulnya varises. Pakai
sepatu/selop hak rendah agar kesimbangan badan terjaga dan tidsk
mudah nyeri pinggang.
c. BAB
Mungkin terjadi obstipasi karena: kurang gerak bdang peristaltic usus
kurang pengsruh hormon, dan tekanan pada rektum oleh kepala. Pada
obstipasi panggul terisi dengan usus yang penuh feses dan rahim yang
membesar sehingga timbul bendungan dalam panggul. Bendungan
menimbulkan hemoroid dan pyelitis. Agar BAB lancar: minum banyak,
gerak bdan cukup, makanan berserat (sayur,buah).

5. Suplemen
Secara teknis ibu hanil tidak memerlukan suplemen vitamin maupun
mineral namun bagi ibuhamil yang pola makannya tidak memenuhi
kebutuhan perlu diberikan suplemen vitamin dan mineral. Suplemen yang
dapat diberikan adalah B6,C,D,E, foloc,acit dan pantotemik acid.

6. Imunisasi
Kehamilan bukan saatnya memulai terhadap berbagai penyakit yang
dapat dicegah. Setiap bahan yang dapat menaikan suhu tubuh dengan
tajam harus dihindari. Vaksin rubella, influenza tidak diberikan saat hamil
karena kemungkinan menyebabkan bahaya pada janin. Perlindungan
terhadap polio dapat diberikan jika wanita tersebut belum pernah vaksin.
Vaksin tetanus harus diberikan pada wanita hamil karen auntuk mencegah
kemungkinan tetanus neonatorium.

7. Kebiasaan yang merugikan


Kebiasaan yang harus dihindari oleh ibu hamil yaitu minum alkohol,
merokok, obat-obatan yang menimbulkan kecanduan.
a. Alkohol
Dalam jumlah sedkit, seperti minum anggur sesudah makan
diperbolehkan, tetapi akan menimbulkan efek menghilangkan selera
makan karna kandungan alkohol mengandung kalori tinggi. Pada janin
bisa menyebabkan retardasi mental, malformai janin dan retardasi
pertumbuhan janin.
b. Merokok
Merokok sebaiknya dihindari sama sekali karena merokok lebih dari 10
batang per hari bisa menyebakan abortus, kematian pernatal, retardasi
pertumbuhan janin.
c. Obat-obatan
Kepada ibu hamil harus diberikan agar tidak menggunakan obat tanpa
konsultasi dokter. Sebagian obat akan melintasi sawar plasenta dan
dapat membahaykan janin.

K. Komplikasi
 Hiperemisis gravidarum
 Hipertensi dalam kehamilan pendarahan trimester I (abortus)
 Pendarahan antepartum
 Kehamilan ektopik
 Kehamilan kembar
 Molahydatidosa
 Inkompatibilitas darah
 Kelainan dalam lamanya kehamilan
 Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin

KAJIAN KEPERAWATAN ANTE-NATAL

Nama Mahasiswa Yang Mengkaji: Imel Florensia Puka NIM:

Rumah Sakit/ Klinik :


Tgl Kunjungan (jam) : 20 September 2020 / 09.00
Tgl Pengkajian ( jam) : 20 September 2020 / 09.00
A. Identitas
1. Data Ibu (Istri) 2. Data Suami
Nama Ibu : Ny. G Nama : Tn. Y
Umur : 25 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Katolik Agama : Katolik
Suku : Toraja Suku : Toraja
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS
Status Perkawinan : Kawin Status Perkawinan : Kawin
Perkawinan ke- : Pertama Perkawinan ke- : Pertama
Lama Perkawinan : 1 tahun Lama Perkawinan: 1 tahun
Alamat : Jln. Garuda No.22 Alamat : Jln. Garuda No.22

B. Riwayat Obstetri yang lalu


No. Umur Jenis Usia Jenis Penolong Tempat Komplikasi B Laktasi Lama
Anak Kela Kehamilan Persali Persalina Persalina Persalinan B (ya/tdk) Meny
(thn min nan n n L/ usu
lahir) P
B
L
1
2

Dst
...
C. Riwayat Obstetri Saat ini
1. Kunjungan ke : Kunjungan 1
2. Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan ia mengikuti anjuran dokter untuk
memeriksakan kandungan
3. Keluhan : mual dan muntah
4. Riwayat Kehamilan (G : 1 P : 0 A : 0 )
a. HPHT : 12 Agustus 2020
b. TP : 19 Mel 2021
c. Usia Kehamilan : 4 minggu 2 hari
d. Pergerakan janin pertama kali : -
e. Kebiasaan Saat Hamil
1) Makanan : Ibu mengatakan sering mengkonsumsi buah yang asam
2) Obat-obatan/jamu: -
3) Merokok :-
4) Lain-lain :-
f. Imunisasi TT : Diberikan TT1

D. Riwayat Reproduksi dan Ginekologi


1. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : Ibu mengatakan pertama haid di usia 13 tahun
b. Siklus : teratur setiap 28-30 hari
c. Lamanya : 4-5 hari
d. Keluhan : Nyeri haid
2. Riwayat Ginekologi
a. Penyakit yang pernah diderita : -
b. Keluhan :
3. Riwayat KB
a. Jenis KB yang pernah digunakan : -
b. Lamanya : -
c. Keluhan : -
d. Terakhir menggunakan KB : -
e. Alasan berhenti : -

E. Pengkajian Pola Kesehatan


1. Pola Persepsi Kesehatan dan Pemeliharaan Kesehatan
a. Keadaan Sebelum Hamil:
Ibu mengatakan kesehatan itu sangat penting, dimana ketika pasien sakit
ia langsung ke apotik untuk membeli obat.
b. Keadaan Saat Hamil:
Ibu mengatankan khawatir dengan keluhan yang ia rasakan selama hamil
dikarenakan ini adalah kehamilan pertama bagi ibu. Ibu juga mengatakan
ia merasa cemas kerena belum banyak memahami atau mengetahui
mengenai kehamilan.
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
a. Keadaan Sebelum Hamil:
Ibu mengatakan sebelum hamil makan 3x sehari dengan lauk pauk ikan
dan sayur dalam porsi sedang dan selalu dihabiskan. Sebelum sakit ibu
mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi sedang dan selalu
dihabiskan. Ibu mengatakan tidak memilih-milih makan tetapi pasien tidak
makan, makanan seperti udang dan kepiting, dikarenakan pasien memiliki
alergi dengan udang dan kepiting. Ibu mengatakan biasa minum 6-8 gelas
berukuran 250ml/hari dan kencing biasanya 4-6 kali dalam sehari.

b. Keadaan Saat Hamil:


Ibu mengatakan selama hamil nafsu makan sangat berkurang dimana ibu
hanya mampu menghabiskan ½ porsi makanan yang diberikan ibu juga
mengatakan selama hamil ibu mengalami mual muntah 1-4 dan sering
merasa pusing yang menyebabkan ibu akan mengeluarkan kembali
makanannya, dan membuat ibu tidak nafsu makan sehingga
menyebabkan penurunan berat badan. Ibu juga mengatakan selama hamil
ibu setiap pagi mengkomsumsi susu hamil

3. Pola Eliminasi
a. Keadaan Sebelum Hamil:
Ibu mengatakan sebelum sakit buang air besar lancar dalam seminggu
dengan konsistensi lunak berwarna kecoklatan dan berbau dan pasien
mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obat untuk BAB. Ibu
mengatakan BAK lancar, biasanya 4-6 kali dalam sehari dengan kencing
berwarna kuning jerni dan tidak ada hambatan ataupun kesulitan saat
BAB maupun BAK.
b. Keadaan Saat Hamil:
Ibu mengatakan sejak hamil ibu tidak mengalami defekasi dan juga ibu
mengatakan tidak ada hambatan dan kesulitan dalam BAK dan BAB. Ibu
juga mengatakan BAK lancar 3-5 kali dalam sehari dengan warna kuning
jerni.

4. Pola Aktivitas dan Latihan


a. Keadaan Sebelum Hamil:
Ibu mengatakan sebelum hamil ia melaukan aktivitasnya seperti biasa
yaitu bekerja sebagai seorang guru. Ia bekerja dari jam 7 pagi sampai jam
2 sore. Ibu juga mengatakan tetap melakukan tanggung jawabnya sebagai
seorang istri.
b. Keadaan Saat Hamil:
Ibu mengatakan sejak hamil tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa
yaitu pergi bekerja sebagai guru dan masih tetap bekerja dari jam 7 pagi
sampai jam 2 sore. ketika pulang ibu juga mengatakan tetap melakukan
aktivitasnya sebagai seorang istri sehingga ibu sering mengeluh
kelelahan.

5. Pola Tidur dan Istirahat


a. Keadaan Sebelum Hamil:
Ibu mengatakan sebelum hamil tidur malam nornal kurang lebih 7-8 jam.
Namun jarang untuk tidur siang dikarenakan pekerjaannya.
b. Keadaan Saat Hamil:
Ibu mengatakan sejak hamil pola tidur terganggu dikarenakan ibu sering
terbangun untuk buang air kecil dan sering merasa mual, merasa pusing
maupun muntah.
6. Pola Persepsi dan Kognitif
a. Keadaan Sebelum Hamil:
Ibu mengatakan tidak mengunakan kecamata baca dan pendengaran
masih baik
b. Keadaan Saat Hamil:
Ibu mengatakan sejak sakit tidak ada kendala pada penglihatan serta
pendengaran

7. Pola Persepsi dan Konsep Diri


a. Keadaan Sebelum Hamil:
Ibu mengatakan peranannya dalam keluarga sebagai seorang istri
b. Keadaan Saat Hamil:
Ibu mengatakan tidak sabar ingin menjadi seorang ibu

8. Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama


a. Keadaan Sebelum Hamil:
Ibu mengatakan tinggal bersama suami dan memiliki hubungan yang baik
dan harmonis dengan suami dan keluarganya. Ibu juga mengatakan
memiliki hubungan yang baik dengan teman-teman kerjanya serta
tetangga sekitar rumahnya.
b. Keadaan Saat Hamil:
Ibu mengatakan sejak hamil hubungannya dengan suami terjalin dengan
sangat baik dan harmonis

9. Pola Reproduksi dan Seksualitas


a. Keadaan Sebelum Hamil:
Ibu mengatakan pertama haid pada umur 13 tahun dengan siklus haid 28-
30 hari
b. Keadaan Saat Hamil:
Ibu mengatakan semenjak hamil tidak melakukan hubungan seksual
karena pasien takut bersihkan terhadap janin yang dikandung

10. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap Stress


a. Keadaan Sebelum Hamil:
Ibu mengatakan selama hamil ibu selalu berdiskusi kepada suaminya
dan keluarganya jika ada masalah dan mencari jalan keluarnya
b. Keadaan Saat Hamil:
Ibu mengatakan saat ini ibu merasakan cemas dengan kehamilannya
karena merupakan kehamilan pertama ibu juga mengatakan takut terjadi
sesuatu kepada janinnya karena kurang informasi.

11. Pola Sistem Nilai Kepercayaan


a. Keadaan Sebelum Hamil:
Ibu mengatakan beragama katolik dan ibu sering mengikut ibadah di
gereje maupun ibadah yang di adakan di rumah-rumah umat
b. Keadaan Saat Hamil:
Ibu mengatakan semenjakkan hamil pasien tetap melaksanakan ibadah
ke gereja tiap hari minggu dan mengikuti ibadah di rumah-rumah umat

F. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital :
Suhu tubuh : 36,5oc
Tekanan darah : 120/90mmHg
Denyut nadi : 86x/menit
Frekuensi pernapasan : 22x/menit

2. Berat Badan/ Tinggi Badan


a. Tinggi badan : 162cm
b. Berat badan sebelum hamil : 59kg
c. Berat badan sekarang : 58kg
d. Kenaikan berat badan : 0
e. IMT : 22 (Normal)

3. Pemeriksaan Fisik Sistematis


a. Kepala : Tidak ditemukan benjolan atau lesi dan tidak ada nyeri
tekan lepan
Finger print : -
b. Wajah : Tampak tidak adanya oedem dan tidak ada nyeri
c. Mata :-
Palpebra : Tampak tidak ada edema
Sclera : tampak tidak ikterik
Conjungtiva :
Tekanan Intra Okuler :
d. Hidung : Tampak bersih dan tidak tampak adanya polip
e. Telinga : Tampak bersih dan tidak ada kotora
f. Mulut : Mulut tampak kering dan pucat, lidah tampak bersih
g. Leher : Tidak ada pembesaran JVP dan tidak ada tanda-tanda
pembesaran kelenjar limfa / tiroid
h. Dada : Pada payudara tampak lebih besar aerola mammae
tampak melebar dan puting susu tampak menonjol
i. Abdomen :-
Palpasi abdomen dengan Leopold : -
Leopold I : Belum teraba karena usia kandungan 10 minggu
Leopold II : -
Leopold III : -
Leopold IV : -
Punctum maximum : -
DJJ : Belum terdengar bunyi jantung bayi
j. Genitalia : Tampak ada keputihan
k. Anus : Tampak tidak ada embeyen, Tampak bersih dan tidak ada
lesi
l. Ekstremitas
Refleks bisep :+
Refleks trisep : +
Refleks kuadrisep: +
m.Punggung
Bentuk tulang belakang : Simetris
Nyeri ketuk ginjal : Tidak adanya nyeri

G. Data Medik
1. Diagnosa Medik : G1P0A0
2. Keluhan Utama : Mual muntah
3.Riwayat Keluhan Utama : Mual muntah
4. Tes Diagnostik : Pemeriksaan UGS dan pemeriksaan
Laboratorium
5. Terapi : -
Makassar, ................................................

Mahasiswa,

( )

ANALISA DATA

Nama/umur : Ny.G/25thn

Ruangan/kamar: ANC

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS: Kurang Terpapar ANSIETAS


Infomasi
- Ibu mengatkan sangat
mencemaskan kehamilannya
ini, karena ini adalah kehamilan
pertama.
- Ibu mengatakan kurang
memahami atau mengetahui
apa yang harus dilakukan untuk
mempersiapkan kehamilannya

DO:

- Ibu tampak cemas


- Ibu tampak gelisa
- Ibu tampak merasa bingung

2 DS: Kehamilan NAUSEA

- Ibu mengatakan selama hamil


ibu mengalami mual dan
muntah
- Ibu mengatakan sering merasa
pusing
DO:

- Ibu tampak pucat


- Ibu tampak lemas

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama/umur: Ny.G/25thn

Ruangan/kamar: ANC

NO SDKI SLKI SIKI

1 Ansietas Tingkat ansietas (L.09093) Reduksi Ansietas (I.09314)


berhubungan
dengan kurang Setelah dilakukan intervnesi Tindakan:
terpapar informasi selama 1x7 jam maka tingkat
ansietas menurun dengan Obsevasi :
( D.0080 )
kriteria hasil: - Monitor tanda-tanda
- Verbalisasi kebingungan ansietas (verbal dan
(5) nonverbal).
- Verbalisasi khawatir akibat Terapeutik:
kondisi yang dihadaoi (5)
- Perilaku gelisah (5) - Pahami situasi yang
membuat ansietas

Edukasi:

- Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi

2 Nausea Tingkat Nausea (L.12111) Manajemen mual


berhubungan Setelah dilakukan intervensi
dengan kehamilan selama 1x7 jam maka tingkat
(D.0076 ) nausea menurun dengan Tindakan:
kriteria hasil: Observasi:
- Keluhan mual menurun (5) - Indetifikasih dampak
- Perasaan ingin muntah mual terhadap kualitas
menurun (5) hidup (mis: nafsu makan,
- Nafsu makan meningkat aktivitas, kinerja,
(5) tanggung jawab peran
- Pucat membaik (5) dan tidur)
- Monitor mual (frekuensi,
durasi, dan tingkat
keparahan)
- Monitor asupan nutris
dan kalori

Edukasi:

- Anjurkan makan dan tinggi


karbohidrat.
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama/umur: Ny.G/25thn

Ruangan/kamar: ANC

Hari/Tanggal Evaluasi SOAP Perawat

Senin 20-09-2020 I. Ansietas berhubungan dengan kurang


terpapar informasi

S : - Ibu mengatakan cemas dengan


kehamilannya dikarekanan ini adalah
kehamilan pertama bagi ibu
- Ibu mengatakan kurang memahami
atau mengetahui untuk persiapan
kehamilan pertamanya
O: - Tampak pasien merasa bingung

- Tampak gelisah

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

II. Nausea berhubungan dengan kehamilaN

S: - ibu mengatakan sering merasakan mual


munta
- Ibu mengatakan kurang nafsu makan
O: - Tampak pasien mual

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai