DI SUSUN OLEH :
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal
yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat,
bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus ANC adalah menyediakan pelayanan antenatal yang
terpadu, komprehensif, serta berkualitas:
a. Memberikan konseling kesehatan dan gizi ibu hamil,
d. Mendeteksi secara dini adanya kelainan atau penyakit yang diderita ibu
hamil
1. Bagi Ibu
2. Bagi Janin
Sedangkan manfaat untuk janin adalah dapat memelihara kesehatan ibu
sehingga mengurangi kejadian prematuritas, kelahiran mati dan berat bayi
lahir rendah.
D. Tanda dan Gejala
1. Premusif (Tidak pasti)
a. Ammenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de
Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini samgat penting karena
umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan
perlu diketahui hari pertama haid terakhir untuk menentukan tuanya
kahamilan dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan estogen mempengaruh pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuantya
kehamilan.
d. Syncop (pingsan)
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala sentral menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan
menghilang setelah umur kemhamilan lebih dsri 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh strogen, progesteron dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara
menyebakan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia
Pada bulan-bulan pertma terjadi anoreksia (tidak nafsu makan).
Tetapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus
yang membesar keluar rongga panggul.
h. Konstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengruh
hormone estrogen.
i. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas
j. Varises atau penumpukan pembulah vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penumpukan
pembuluh darah vena, penumpukan pembuluh darah itu terjadi
disekitar genetalia eksternal, kaki dan betis serta payudara.
2. Probality (kemungkinan)
a. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus, hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan
b. Tanda hepar
Tanda hepar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthimus uteri
c. Tanda goodel: pelunakan serviks
d. Tanda piskatek: Pembesaran uterus yang tidak simetris
e. Kontaksi Braxton Hiks
Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya hotomysib
didalam otot uterus
f. Terba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
g. Pemeriksaan tes biologis kehamilan (positif)
3. Tanda pasti
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat dirasa dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat
misalnya doppler.
c. Bagian-bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan
lebih tua (trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
E. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1-2 sel telur (ovum) dari dinding telur
(ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam sel
telur, waktu coitus, cairan semen masuk kedalam vagina
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes darah
Jenis pemeriksaan ini dianjurkan dokter setelah pasien dinyatakan positif
hamil. Contoh darah akan diambil untuk diperiksa apakah terinfeksi virus
tertentu atau resus antibodi. Contoh darah calon ibu juga digunakan untuk
pemeriksaan Hcg. Dunia kedokteran menemukan kadar hCG yang tinggi
pada darah ibu hamil berarti ia memiliki resiko yang tinggi memiliki bayi
dengan sindrom Down.
2. Alfa fetoprotein (AFP)
Tes ini hanya untuk ibu hamil dengan cara mengambil contoh darah untuk
diperiksa. Tes dilaksanakan pada minggu ke 16 hingga 18 kehamilan. Kadar
maternal-serum alfa-fetoprotein (MSAFP) yang tinggi menunjukkan adanya
cacat pada batang saraf seperti spina bifida (perubahan bentuk atau
terbelahnya ujuang batang saraf) atau anencephali (tidak terdapatnya
semua atau sebagian batang otak). Kecuali itu, kadar MSAFP yang tinggi
beresiko terhadap kelahiran prematur atau memiliki bayi dengan berat lahir
rendah.
3. Sampel chorion villus (CVS)
Tes ini jarang dilakukan oleh dokter kaarena dikhawatirkan beresiko
menyebabkan abortus spontan. Tes ini dilakukan untuk memeriksa
kemungkinan kerusakan pada kromosom. Serta untuk mendiagnosa
penyakit keturunan. Tes CVS ini mampu mendeteksi adanya kelainan pada
janin seperti Tay-Sachs, anemia sikel, fibrosis berkista, thalasemia, dan
sindrom Down.
4. Ultrasonografi (USG)
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan struktural pada janin, seperti;
bibir seumbing atau anggota tubuh yang tidak berkembang. Sayangnya
USG tidak bisa mendeteksi kecacatan yang disebabkan oleh faktor genetik.
Biasanya USG dilakukan pada mingggu ke-12 kehamilan. Pada
pemeriksaan lebih lanjut USG digunakan untuk melihat posisi plasenta dan
jumlah cairan amnion, sehingga bisa diketahui lebih jauh cacat yang diderita
janin. Kelainan jantung, paru-paru, otak, kepala,tulang belakang.ginjal dan
kandung kemih, sistem pencernaan, adalah hal-halyang bisa diketahui lewat
USG.
5. Amiosentesis
Pemeriksaan ini biasanya dianjurkan bila calon ibu berusia siatas 35 tahun.
Karena hamil di usia ini memilki resiko cukup tinggi. Terutama untuk
menentukan apakah janin menderita sindrom Down atau tidak. Amiosentesis
dilakukan dengan cara mengambil cairan amnion melalui dinding perut ibu.
Cairan amnion yang mengandung sel-sel janin, bahan-bahan kimia, dan
mikroorganisme, mampu memberikan informasi tentang susunan genetik,
kondisi janin, serta tingkat kematangannya. Tes ini dilakukan pada minggu
ke 16-18 kehamlan. Sel-sel dari cairan amnion ini kemudian dibiakkan
dilaboratorium. Memerlukan waktu sekitar 24-35 hari untuk mengetahu
dengan jelas dan tuntas hasil biakan tersebut.
6. Fetoskopi
Meski keuntungan tes ini bisa menemukan kemungkinan mengobati atau
memperbaiki kelainan yang terdapat pada janin. Namun tes inijarang
digunakan karen aresiko tindakan fetoskopi cukup tinggi. Sekitar 3-5 %
kemungkinan kehlangan janin. Dilakukan dengan menggunakan alat mirip
teleskop kecil, lengkap dengan lampu dan lensa-lensa. Dimasukkan melalui
irisan kecil pada perut an rahim ke dalam kantung amnion. Alat-alat ini
mampu memotrer janin. Tentu saja sebelumnya perut sii ibu hamil diolesi
antiseptik dan diberi anestesi lokal.
7. Biopsi kulit janin
Pemeriksaan ini jarang dilakukan di Indonesia, biopsi kulit janin (FSB)
dilakukan untuk mendeteksi kecacatan serius pada genetika kulit yang
berasal dari keluarga, seperti epidermysis bullosa lethalis (EBL). Kondisi ini
menunjukkan lapisan kulit yang tidak merekat dengan pas satu sama lainnya
sehingga menyebabkan panas yang sangat parah. Biasanya tes ini
dilakukan setelah melewati usia kehamilan 15-22 minggu.
H. Pemeriksaan Leopold
1. Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh
fetus apa yang berada di fundus dan daerah pelvik. Caranya: Menghadap ke
kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan mempalpasi fundus uteri. Jika
kepala yang berada di fundus maka akan terassa keras, bulat dan
melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa lembut, tidak
bulat dan gerakan kurang.
2. Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin). Caranya: Menghadap
pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen.
Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang
berbeda untuk menemukan bagian punggung janin. Jika punggung akan
teraba cembung dan resisten.
3. Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah
pelvik. Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi
abdomen di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang
dan menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan
turun perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan
teraba keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba
lembut dan tidak beraturan.
4. Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin
masuk ke pintu atas panggul. Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan
lembut gerakan tangan turun ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai
salah satu tangan merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan
yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil, sejajar
yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir
sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.
1. Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar
antenatal pertama
TT2 4 minggu setelah 3 tahun * 80
TT1
TT3 6 bulan setelah 5 tahun 95
TT2
TT4 1 tahun setelah 10 tahun 99
TT3
TT5 1 tahun setelah 25 tahun/seumur 99
TT4 hidup
a. Zat putih telur, zat tepung, zat lemak, garam-garam terutama garam
kapur, fosfort, bsi dan vitamin.
b. Makanan hendaknya beraneka ragam, berganti-ganti, jagan selalu menu
yang sama, supaya kekurangan menu hari ini bisa diimbangi menu
berikutnya.
c. Cara pengolahan diperhatikan karena dpaat mengurangi nilai makanan,
d. Perhatikan kualitas daripada kuantitas
Pada umunya kalori dalam kehamilan tidak usah ditambah, mlah jika BB
terlalu naik makan harus kurangi, memangbpada kehamilan tua,
metabolime bertambah,tetapi hal ini diimbangi oleh aktivitas yang
berkurang. Penambahan BB pada saat hamil kurang lebih 10-12 kg, hal
ini penting sebagai tanda pertumbuhan anak yang baik. Pada wanita
gemuk penambhan BB tidak seperti di atas tanpa menganggu
pertumbuhan anak
e. Umumnya penambhan BB yang kurang dapat sebagai tanda gangguan
dapat disebabkan oleh kehamilan kembar/retensi air yang berlebihan.
f. Kebutuhan zat
Tidak hamil Hamil Laktasi
Ferrum (mg) 12 15 15
1) Protein
Karena metabolisme bertambah untuk pertumbuhan jnain,
pertumbuhan rahim, perkembang buah dada, dan penambhan
volume darah. Sedapatnya separuh protein dari hewan. Kekurngn
protein dapat menyebabkan: anemia, toxaemia gravidarum, oedem,
dan prematuritas.
2) Garam (Ca, P, Fe)
Fe dari makanan saja tidak cukup, jika perlu ditambah Fe. Misalnya:
sulfa ferrosus 3x200mg. Ca dan P untuk pembuatan tyulang janin.
Untuk pembuatan Hb janin.
3) Vitamin
Kekurangan: kelainan bawaan dan abortus
Vit A: menambah daya tahan terhadap infeksi
Vit. B kompleks terdiri dari Vit B1 (thiamin), ribovlavin, As.nikotin,
dan vit b6 (pyrydoxin).
Vit B1 : antineuritis. As. Icolin: anti pellagra. Kekurangan riboflafin
(vita b2): menyebabkan cheilosis. Kekurangan vit B kompleks:
perdarahan pada bayi, menambah perdarahan post partum
dan atrofi dari ovaria.
Vit C: cegah scorbut, penting untuk pertumhan janin
Vit D: anti rachitis, Vit D sangat penting untuk didaerah kurang sinar
matahari.
Vit E: untuk reproduksi dan pertumbuhan embrio
AIR : Cukup minum kurang lebih 6-8 gelas/hari
Air menambah keringat dan pengeluaran racun melalui
usus dan ginjal.
3. Coitus
Pada wanita mudah keguguran jangan melakukan coitus pada hamil
muda. Pada hamil muda coitus dapat dilakukan dengan hati-hati. Coitus
diakhir kehamilan lebih baik ditinggalkan, karena kadang menimbulkan
infeksi pada persalinan, nifas dan dapat memecahkan ketuban pada
multipara. Apalagi mani mengandung prostaglandin yang dapat
menimbulkan kontraksi uterus.
5. Suplemen
Secara teknis ibu hanil tidak memerlukan suplemen vitamin maupun
mineral namun bagi ibuhamil yang pola makannya tidak memenuhi
kebutuhan perlu diberikan suplemen vitamin dan mineral. Suplemen yang
dapat diberikan adalah B6,C,D,E, foloc,acit dan pantotemik acid.
6. Imunisasi
Kehamilan bukan saatnya memulai terhadap berbagai penyakit yang
dapat dicegah. Setiap bahan yang dapat menaikan suhu tubuh dengan
tajam harus dihindari. Vaksin rubella, influenza tidak diberikan saat hamil
karena kemungkinan menyebabkan bahaya pada janin. Perlindungan
terhadap polio dapat diberikan jika wanita tersebut belum pernah vaksin.
Vaksin tetanus harus diberikan pada wanita hamil karen auntuk mencegah
kemungkinan tetanus neonatorium.
K. Komplikasi
Hiperemisis gravidarum
Hipertensi dalam kehamilan pendarahan trimester I (abortus)
Pendarahan antepartum
Kehamilan ektopik
Kehamilan kembar
Molahydatidosa
Inkompatibilitas darah
Kelainan dalam lamanya kehamilan
Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin
Dst
...
C. Riwayat Obstetri Saat ini
1. Kunjungan ke : Kunjungan 1
2. Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan ia mengikuti anjuran dokter untuk
memeriksakan kandungan
3. Keluhan : mual dan muntah
4. Riwayat Kehamilan (G : 1 P : 0 A : 0 )
a. HPHT : 12 Agustus 2020
b. TP : 19 Mel 2021
c. Usia Kehamilan : 4 minggu 2 hari
d. Pergerakan janin pertama kali : -
e. Kebiasaan Saat Hamil
1) Makanan : Ibu mengatakan sering mengkonsumsi buah yang asam
2) Obat-obatan/jamu: -
3) Merokok :-
4) Lain-lain :-
f. Imunisasi TT : Diberikan TT1
3. Pola Eliminasi
a. Keadaan Sebelum Hamil:
Ibu mengatakan sebelum sakit buang air besar lancar dalam seminggu
dengan konsistensi lunak berwarna kecoklatan dan berbau dan pasien
mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obat untuk BAB. Ibu
mengatakan BAK lancar, biasanya 4-6 kali dalam sehari dengan kencing
berwarna kuning jerni dan tidak ada hambatan ataupun kesulitan saat
BAB maupun BAK.
b. Keadaan Saat Hamil:
Ibu mengatakan sejak hamil ibu tidak mengalami defekasi dan juga ibu
mengatakan tidak ada hambatan dan kesulitan dalam BAK dan BAB. Ibu
juga mengatakan BAK lancar 3-5 kali dalam sehari dengan warna kuning
jerni.
F. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital :
Suhu tubuh : 36,5oc
Tekanan darah : 120/90mmHg
Denyut nadi : 86x/menit
Frekuensi pernapasan : 22x/menit
G. Data Medik
1. Diagnosa Medik : G1P0A0
2. Keluhan Utama : Mual muntah
3.Riwayat Keluhan Utama : Mual muntah
4. Tes Diagnostik : Pemeriksaan UGS dan pemeriksaan
Laboratorium
5. Terapi : -
Makassar, ................................................
Mahasiswa,
( )
ANALISA DATA
Nama/umur : Ny.G/25thn
Ruangan/kamar: ANC
DO:
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama/umur: Ny.G/25thn
Ruangan/kamar: ANC
Edukasi:
- Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
Edukasi:
Nama/umur: Ny.G/25thn
Ruangan/kamar: ANC
- Tampak gelisah
P: Lanjutkan intervensi
P: Lanjutkan intervensi