TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi kehamilan.
2013).
1) Sistem Reproduksi
b) Serviks Uteri
berulang.
c) Uterus
d) Ovarium
2) Sistem Payudara
cairan agak putih seperti air susu yang sangat encer. Dari kehamilan
kolostrom.
3) Sistem Endokrin
paratiroid ini adalah untuk kalsium yang adekuat. Selain itu, juga
4) Sistem Perkemihan
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan
kanan dan ureter lebih berdelatasi dari pada pelvis kiri akibat
5) Sistem Pencernaan
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan
tidak menarik.
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
8) Libido menurun.
3. Tanda bahaya dalam kehamilan TM lll
sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat
kandung kemih
Ibu mulai merasakan bayinya selama bulan ke-5 atau bulan ke-6.
Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
kali dalam periode 3 jam. Biasanya di ukur dalam waktu selama 12 jam
bayi.
e. Demam
malaria.
nutrisi ke janin.
f. Anemia
Pembagian anemia:
3) Kunang-kunang
4) Napas pendek-pendek
5) Nadi meningkat
6) Pingsan
g. Kejang
1) Penyebab
bernafas, hal ini karena tekanan bayi yang berada di abwah diafragma
2) Cara mengatasi
interkostal.
b. Nocturia (susah BAB)
1) Penyebab
pengeluaran air
2) Cara mengatasi
c. Edema dependen
1) Penyebab
2) Mengatasi
d. Kram kaki
1) Penyebab
2) Cara mengatasi
terkena keram.
e. Sakit punggung.
1) Penyebab
memberatkan punggung.
b) Kurvator dari vertebra umbosacral yang meningkat saat uterus
terus membesar.
c) Keletihan
2) Cara mengatasi
f. Merasa kepanasan.
1) Penyebab
2) Cara mengatasi
sebab pada saat ibu merasa tidak sabar menunggu kalahiran bayinya.
timbulnya tanda dan gejala persalinan. Seringkali ibu merasa khawatir atau
takut kalau bayi yang akan di lahirkannya tidak normal. Ibu juga akan
bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari benda atau orang yang
merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul sewaktu
melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ini
dan banyak ibu merasa dirinya jelek dan aneh. Disamping itu ibu mulai
merasa sedih karena akan berpisah dari banyinya dan kehilangan perhatian
keterangan tentang persalinan yang akan ibu lalui dan itu hanyalah masalah
wakt saja. Tetap memberikan perhatian dan semangat pada ibu selama
merasa senang barada dalam perut dan tubuh ibu sacara alamiah akan
meyakinkan bahwa kita sebagai bidan akan selalu berada bersama ibu untuk
melahirkan bayi
a. Energi
Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh
b. Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan tubuh ibu di butuhkan protein
c. Zat besi
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin
adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan
selama kehamilan.
d. Kalsium
7. Antenatal Care
frekuensi napas).
2) Berat badan
3) Tinggi badan
kepala, mata, higiene mulut dan gigi, karies, tiroid, jantung, paru,
napas)
2) Berat badan
3) Edema
sebelumnya
1) Tinggi fundus uteri (menggunakan pita ukur bila usia kehamilan > 20
minggu)
Gambar 2.1
Tinggi fundus uteri
b) Leopold II : menentukan bagian janin pada sisi kiri dan kanan ibu
Gambar 2.7
Leopold
kehamilan.
b) Efek samping yang umum dari zat besi adalah gangguan saluran
c) Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum bersama dengan teh atau
3) Jika ibu belum pernah imunisasi atau status iminisasi tidak diketahui,
1. Pengertian
Persalinan adalah merupakan pengeluaan hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan ataudapat idup diluar kandungan melalui jalan lahir atau bukan
jaln lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Persalinan adalah
proses membukan dan menipisnya serviks sehingga janin turun kejalan lahir.
kelahiran adalah proses dimna janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan
lahir. Perslinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar
dari dari rahim ibu. Persalinan dianggap abnormal jika prosesnya terjadi pada usia
spontan, beresiko rendah pada awal persalinan, dan tetap demikian selama proses
persalinan. Bayi dilahirkan secara spontan dalam presentasi belakang kepala pada
persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat (Mutmainnah dkk. 2017.
Asuhan persalinan normal dan bayi baru lahir. Samarinda :ANDI (Anggota
IKAPI).
1) Lightening
fundus uteri Karen kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yangb
ketegangan ligamen raduntum, dan gaya berat janin dimana kepala kearah
bawah.
Masuknya bayi kepintu atas panggul menyebabkan ibu merasakan:
d) Sering kencing
c) Tidak ada perubahan pada servks atau tidak ada tanda-tanda kemajuan
persalinan
d) Durasinya pendek
His adalah kontraksi rahim yang dapat diraba dan menimbulkan rasa
dimulai pada fase maker yangb letaknya didekat cornu uteri. His yang
efektif. His efektif mem[unyai sifat adanya dominan kontraksi uterus pada
maksimal diantara dua kontraksi, irama teratur dan frekuensi yang kian
uteri, itsmus uters menjadi tegang dan menipis, canalis sevikalis menjadi
b) Sifat his teratur, interval semakin pendek, dan kekuatan semakin besar.
section caesaria.
sehingga hanya tinggal ostium yang tipis, seperti kertas. (Mutmainnah dkk.
2017. Asuhan persalinan normal dan bayi baru lahir. Samarinda :ANDI
(Anggota IKAPI).
3. Penyebab mulainya persalinan
masuk usia disaat 7 bulan dan seterusnya, sekresi estrogen terus maningkat,
sehingga terjadi ontraksi brakton hiks saat akhir kahilangan yang selanjutnya
b. Teori oksiosin
2017).
c. Teori prostaglandin
permulan persalinan. Hal ini juga disokong deangan adanya kadar prostaglandin
yang tinggi, baikkdalam air ketuban muapun darah perifer ibu hamil sebelum
kontraksi.
e. Distensi rahim
maka otot-otot rahim akan semakin meregang. Rahim yang mebsar dan
Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin maka akan
timbul kontraksi.
1. Pengaruh janin
biasanya (Mutmainnah dkk. 2017. Asuhan persalinan normal dan bayi baru
Faktor paasenger terdiri atas 3 komponen yanitu janin, air ketuban, dan
plasenta.
1) Janin
beberapa faktor yaitu ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi
kehamilan normal.
2) Plasenta
memiliki peranan penting sebagai transfor zat dari ibu ke janin, penghasil
pentingnya peranan dari plasenta maka bila terjadi kelainan pada plasenta
persalinan.
b. Passage
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yaitu bagian tulang padat, dasar
panggul, vagina, dan introitus (lubang luar vagina). Meskipun jaringan lunak,
tetapi panggul ibu lebih berperan dalam proses persalinan. Janin harus berhasil
menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relative kaku. Oleh karena itu,
Jalan lahir merupakan jalan yang terbentuk secara alamiah untuk bayj atau janin
pada saat keluar dari rahim ibu. Berikut ini dipaparkan beberapa penjelasan
2) Jalan lahir lunak, segmen bawah rahim (SBR), serviks vagina, introitus
dalam dan bawah panggul atau diafragma pelvis terdiri dari bagian otot
diafragma urogenetal.
Jalan lahir atau panggul keras merupakan bagian keras yang di bentuk oleh 4
1) 2 tulang pangkal paha (os coxae) terdiri dari os ilium, os ischium, dan
ospubis.
1) Hodge 1 : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas sympisis dan
promontorium
3) Hodge 3 : sejajar dengan hodge 1 dan 2 setinggi spina ischiadika kanan dan
kiri.
Bagian ini tersusun atas segmen bawah uterus, servik uteri, vagina, muskulus,
1) Ligamentum
2) Pereium
c. Power
Kekuatan yang mendorong janin keluar dalam persalinan terdiri dari his,
kontraksi otot-otot perut kontraksi diafragma, dan aksi dari ligament, dengan
His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dindin uterus yang
dimulai dari daerah fndus uteri dimana tuba falopi memasuki dinding uterus,
bertahap akan mendorong janin melalui serviks (rahi bagian bagian bawah)
dan vagina (jalan lahir) sehingga janin keluar dari rahim ibu. His yang baik
serabut otot, akan tertarik ke atas oleh reaksi otot-otot korpus, kemudian
terbuka secara pasif dan mendatar, OUE, dan, OUI pun akan terbuka.
2) Tenaga meneran
Pada saat kontraksi uterus dimulai, ibu diminta menarik nafas dalam,
d. Psikis
pada saat merasa kesakitan awal menjelang kelahiran bayinya. Perasaan positif
ini berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar terjadi realitas
bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu “keadaan yang belum
Perubahan psikis yang mungkin terjadi ada masa persalinan bias berupa
seksama dan memberikan dukungan serta kenyamanan pada ibu, baik dari segi
emosi atau perasaan maupun fisik (Mutmainnah dkk. 2017. Asuhan persalinan
5. Mekanisme persalinan
a. Engagement
kepala) telah memasuki rongga panggul. Engagement telah terjadi ketika bagian
terendah janin telah memasuki station nol atau lebih rendah. Pada multipara,
engagement sering terjadi sebelum awal persalinan. Namun, pada multipara dan
beberapa primipara, engagement tidak terjadi sampai setelah persalinan dimulai
(Mutmainnah, 2017)
b. Descent
Descent/ penurunan terjadi akibat tiga kekuatan yaitu tekanan dari cairan
amnion, takanan langsung kontraksi fundus pada janin, dan kontraksi diafragma
serta otot-otot abdomen ibu pada saat persalinan, dengan sumbu jalan lahir.
c. Fleksi (flexion)
Segera setelah bagian terbawah janin yang turun terbawah janin yang
turun tertahan oleh serviks, dinding samping panggul, atau dasar panggul,
dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagu didekatkan kearah dada janin.
2) Letak leher bukan digaris tengah, tetapi kearah tulang belakang sehingga
3) Terjadi perubahan posisi tulang belakang janin yang lurus sehingga dagu
4) Kepala janin yang mencapai dasar panggul akan menerima tahanan sehingga
mencari lingkaran kecil yang akan melalui jalan lahir (Mutmainnah dkk,
2017)
d. Putaran paksi dalam (internal rotation)
Setiap kali terjadi kontraksi, kepala janin diarahkan kebawah lengkung pubis
dan kepala berputar saat mencapai otot paggul (Mutmainnah dkk, 2017).
e. Ekstensi (ekstention)
pubis, kemudian kepala keluar mengikuti suhu jalan lahir akibat ekstensi.
Putaran paksi luar terjadi ketika kepala lahir dengan oksiput anterior,
bayi.
g. Ekspulsi
setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat keatas tulang pubis ibu dan
badan bayi dikeluarkan dengan gerakan fleksi lateral kearah syimpisis pubis.
(Mutmainnah dkk. 2017. Asuhan persalinan normal dan bayi baru lahir.
6. Patograf
a. Penggunaaan patograf
1) Defenisi patograf
c) Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondis bayi,
diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam
persalinan untuk:
persalinan
Kala 1 persalinan terdiri dari dua fase yaitu: hase laten (pembukaan
serviks kurang dari 4 cm) dan fase aktif (pembukaan 4-10 cm).
dicatat. Hal ini dapat dicatat secara terpisah, baik dicatat kemajuan
persalinan maupun di kartu menuju sehat (KMS) ibu hamil. Tanggal dan
waktu harus dituliskan setiap kali membuat catatan selama fase laten
persalinan. Semua asuhan dan intervensi juga harus dicatat dengan seksama
mungkin.
a) Denyut jantung janin ( setiap 30 menit )
Jika ditemui gejala dan tanda penyulit, penilaian kondisi ibu dan bayi
harus lebih sering dilakukan. Lakukan tindakan yang sesuai apabila pada
kontraksi berkurang dalam satu atau dua jam pertama, nilai ualng kondisi
kesehatan dan actual ibu dan bayinya. Bila tidak ada tanda-tanda kegawat
daruratan atau penyulit, ibu boleh pulang dengan instruksi untuk kembali
dipastikan bahwa ibuj dan bayinya dalam kondisi baik. Pesankan pada ibu
Rujuk ibu kefasilitas kesehatan yang sesuai jika fase laten berlangsung
lebih dari 8 jam. (Mutmainnah dkk. 2017). Asuhan persalinan normal dan
a. Kala l
pembukaan 0-10. Pada permulaan his, kala pembukaan barlangsung tidak begitu
1) Fase laten
2) Fase aktif
a) Fase akselerasi
c) Fase dilatasi
meningkat secara bertahap, biasanya terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10
menit, dan berlansung selama 40 detik atau lebih. Biasanya dari pembukaan 4
rata yaitu 1 cm per jam untuk primigravida dan 2 cm per jam untuk
multigravida.
Fase- fase tersebut dijumpai pada primigravida begitu pula pada
multigravida, tetapi pada vase laten, fase aktif, dan fase deselerasi terjadi lebih
pendek. Mekanisme pembukaan serviks berbeda antara primi atau multi. Pada
menipis, baru kemudian OUE membuka, pada multigravida OUI dan OUE
b. Kala II
Kala II disebut juga kala pengeluaran, kala ini dimulai dari pembukaan
lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung 2 jam pada
primgravida, dan 1 jam pada multigravida, gejala utama dari kala II adalah:
1) His semakin kuat, dengan interval 2-3 menit dengan durasi 50-100 detik.
4) Kedua kekuatan, his gdan mengejan lebh mendorong kepala bayi sehingga
5) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putaran paksi luar, yaitu
dengan jalan:
a) Kepala di pegang pada os ciput dan di bawah dagu, ditarik curam
b) Setelah kedua bahu lahir, ketiak diikat untuk melahirkan sisa badan bayi.
c. Kala III
Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10 menit . melalui
kalahiran bayi, plasenta sudah mulai terlepas pada lapisan nitabich karena sifat
retraksi otot rahim. Dimulai segera setelah bayi lahir, yang berlangsung tidak
lebih dari 30 menit, jika lebih maka harus di beri penanganan lebih atau dirujuk.
tanda:
4) Terjadi pendarahan.
pada fundus uteri. Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah
bayi lahir.
sebelum plasenta lahir dan banyak mengeluarkan darah setelah plasenta lahir,
sedangkan cara Duncan yaitu plasenta lepas dari pinggir, biasanya darah
d. Kala IV
persalinan normal dan bayi baru lahir. Samarinda :ANDI (Anggota IKAPI).
a. Kontraksi uterus
Kontraksi ini bersifat nyeri yang disebabkan oleh anoxia dari sel-sel otot
tekanan pada ganglia dalam serviks dan segmen bawah rahim (SBR), regangan
dari serviks, regangan dan tarikan dari peritoneum, itu semua terjadi pada saat
kontraksi. Adapun kontraksi yang bersifat berkala dan yang harus diperhatikan
dan kekuatan kontraksi secara klinis di tentukan dengan mencoba apakah jari
kita dapat menekan dinding rahim kedalam, interval antara 2 kontraksi pada
b. Perubahan-perubahan uterus
Keadaan segmen atas rahim (SAR) dan segmen bawah rahim (SBR).
Dalam persalinan perbedaan SAR dan SBR akan tampak lebih jelas, dimana
SAR dibentuk oleh korpus uteri dan bersifat memegang peranan aktif
dengan kata lain SAR mengadakan suatu kontraksi menjadi tebal dan
mendorong anak keluar. Sedangkan SBR dibentuk oleh isthimus uteri yang
sifatnya memegang peranan fasif dan makin tipis dengan majunya persalinan
(disebabkan oleh regangan). Dengan kata lain SBR dan servik mengadakan
pada pemeiksaan dalam tidak teraba lagi bibir portio, segmen bawah rahim
vulva. Lugan menghadap ke depan atas dan anus menjadi terbuka, perenium
menonjol dan tidak lama kemudian kepala janin tampak pada vulva.
Ada lima kebutuhan dasar bagi wanita dalam persalinan menurut leeser & keane
antara lain:
a. Asuhan fisik
setiap ibu akan mendapatkan asuhan sayang ibu selama persalinan dan
kelahiran. Kebutuhan dasar pada ibu bersasin di kala I, II, III ibu berbeda dan
tenaga kesehatan kita dapat memberikan asuhan secara tepat agar kebutuhan-
dapat terpenuhi.
1) Kala l
kesanggupan ibu agar ibu tidak merasa jenuh dan rasa kecemasan yang
dihadapi oleh ibu saat menjelang persalinan dapat berkurang. Pada kala l
ibu dapat mencoba berbagai posisi yang nyaman agar ibu merasa ada
secara fisik dan psikis. Karena his sifatnya menimbulkan rasa sakit maka
ibu harus berkemih paling sedikit 2 jam atau lebih atau jika ibu merasa
atonia uteri.
Sebab kateterasi ini hanya dilakukan pada kandung kemih yang penuh
dan ibu tidak dapat berkemih sendiri. Kateterisasi ini akan menimbulkan
dan kelahiran bayi. Pada aktif ibu hanya ingin mengonsumsi cairan, oleh
dan saat ibu mengejan selama kontraksi dapat membuat ibu menjadi
kelelahan. Disini bidan juga harus dapat memenuhi kebutuhan selama kala
II, diantaranya:
atau bila ibu merasa kandung sudah kemih sudah penuh. Kandung kemih
ibu tidak dapa berjalan kekamar mandi bantulah agar ibu dapat berkemih
Disini ibu tetap dijaga kebersihan dirinya agar terhindar dari infeksi.
c) Pemberian cairan
yang paling nyaman. Ibu dapat berganti posisi secara teratur selama kala
iu bersalin karena nyaman bagi ibu dan iibu bisa beristirahat dengan
mudah diantara kontraksi jika merasa lelah, dan keuntungan lain dari
posisi ini yaitu dapat memudahkan melahirkan kepala bayi. Adapun 4
posisi yang sering digunakan untuk ibu bersalin diantaranya adalah posisi
kontraksi.
kontraksi.
4) Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu juga mungkin
merasa lebih mudah untuk meneran. Begitu pula jika ibu menarik lutut
a) Menjaga kebersihan
kassa yang bersih. Usapkan dari atas kebawah mulai dari bagian anterior
sehri 3 kali ataupun pada saat ibu BAK dirasa pembalut sudah basah
(tidak mugkin untuk dicapai lagi). Jangan lupa untuk menganjurkan ibu
kelahiran bayi. Dengan pemenuhan asupan nutrisi ini diharapkan agar ibu
c) Kebutuhan istirahat
persalinan.
C. Nifas
1. Pengertian Nifas
hamil. Masa nifas berlangsung kira – kira 6 minggu (Rukiyah & dkk, 2011).
1) Uterus
a) Proses Involusi
uteri waktu nifas (sesudah buang air kecil). Pada hari ketiga, kira-
b) Kontraksi
akan lebih terasa Iagi pada saat menyusui bayi oleh karena
kencang.
d) Tempat Plasenta
pertumbuhan endometrium.
waktu 2-3 hari sisa lapisan desidua telah beregenerasi (lapisan Sisi
lapisan Sisi kovum uteri menjadi nekrotik dan keluar sebagai lokia).
Regenerasi endometrium lengkap kembali sampai pada sekitar
e) Lokia
Lokia adalah darah dan cairan yang keluar dari vagina selama
berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas. Macam –
berbau busuk.
tetapi terlihat memanjang seperti celah atau garis horisontal agak lebar,
involusi.
3) Vagina
bertahap seperti ukuran sebelum hamil pada minggu ke-6 sampai ke-8
4) Perineum
mungkin ada luka jahitan bekas robekan atau episiotomi, yaitu sayatan
sampai 4 porsi setiap hari. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari
(anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui). Tablet zat besi harus
b. Ambulasi Dini
observasi perkembangan pasien dari jam demi jam sampai hitungan hari.
c. Eliminasi
1) Miksi (BAK)
2) Defekasi (BAB)
Memberikan asupan cairan yang cukup, diet yang tinggi serat serta
BAB.
d. Kebersihan Diri
kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari,
mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu
tinggal.
dengan air dan sabun setiap kali habis BAB/BAK yang dimulai dengan
e. Istirahat
butuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang
hari.
f. Seksual
KB.
a. Puerperium dini
Merupakan masa kepulihan yang dalam hal ini ibu telah diperbolehkan
b. Puerperium intermedial
c. Remote puerperium
Tujuan:
uteri
baru lahir
ada bau.
melahirkan
penyulit.
ada bau.
melahirkan
3) Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan, dan istirahat
penyulit.
bayinya.
a. Tujuan umum :
anak.
b. Tujuan Khusus :
sehat.
D. Bayi Baru Lahir
1. Pengertian
Menurut Dep. Kes. Rl, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi
yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat
berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis,
a. Termoregulasi
1) Suhu bayi baru lahir dapat turun beberapa derajat karena lingkungan
2) Suplai lemak subkutan yang terbatas dan area permukaan kulit yang
lebih rendah dari dalam kandungan dan dalam keadaan basah. Bila bayi
dibiarkan dalam suhu kamar 25°C, maka bayi akan kehilangan panas
melalui evaporasi, konveksi, konduksi, dan radiasi sebanyak 200
waktu yang bersamaan. Hal ini akan menyebabkan penurunan suhu tubuh
sebanyak 2°C dalam waktu 15 menit. Suhu lingkungan yang tidak baik
b. Sistem Pernapasan
penurunan suhu.
jalan napas tidak ada pada sebagian besar bayi sampai 3 minggu
setelah kelahiran.
sistem saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan
otot-otot pernapasan lainnya. Tekanan rongga dada bayi pada saat jalan
c. Sistem Pencernaan
4) Kelenjar saliva imatur saat lahir; sedikit saliva diolah sampai bayi
berusia 3 bulan.
5) Pengeluaran mekonium, yaitu feses berwarna hitam kehijauan,
6) Variasi besar terjadi di antara bayi baru lahir tentang minat terhadap
efektif.
bilik kiri jantung. Dari bilik kiri darah di pompa melalui aorta ke seluruh
tubuh. Dari bilik kanan darah di pompa sebagian ke paru dan sebagian
Tekanan dalam jantung kanan turun, sehingga tekanan jantung kiri lebih
foramen ovale secara fungsionil. Hal ini terjadi pada jam-jam pertama
setelah kelahiran. Oleh karena tekanan dalam paru turun dan tekanan
dalam aorta desenden naik dan karena rangsangan biokimia (Pa02 yang
naik), duktus arteriosus akan berobliterasi, ini terjadi pada hari pertama.
Aliran darah paru pada hari pertama ialah 4 - 5 liter per menit/ m2
(Gessner, 1965). Aliran darah sistolik pada hari pertama rendah yaitu
1,96 liter/menit/m2 dan bertambah pada hari kedua dan ketiga (3,54
lahir di pengaruhi oleh jumlah darah yang melalui tranfusi plasenta dan
pada jam-jam pertama sedikit menurun, untuk kemudian naik lagi dan
e. Metabolisme Glukosa
sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar
gula akan mencapai 120 mg/100 mL. Bila perubahan glukosa menjadi
f. Sistem Ginjal
1) Laju filtrasi glomerulus relatif rendah pada saat lahir disebabkan oleh
stresor.
ketidakseimbangan cairan.
4) Sebagian besar bayi baru lahir berkemih dalam 24 jam pertama setelah
lahir dan 2-6 kali sehari pada 1-2 hari pertama; setelah itu, mereka
5) Urin dapat keruh karena lendir dan garam asam urat; noda kemerahan
(debu batu bata) dapat diamati pada popok karena kristal asam urat.
a. Penilaian APGAR
menit ke lima dan kesepuluh lihat pada tabel 2.12. Penilaian ini perlu
2013).
Tabel 2.12
Penilaian Keadaan Umum Bayi Berdasarkan Nilai APGAR
Skor 0 1 2
Appearance color Pucat Badan merah, Seluruh tubuh kemerah
(warna kulit) ekstermitas biru – merahan
Pulse (heart rate) Tidak ada Kurang dari 100 Diatas 100
(frekuensi denyut
jantung)
Grimace (reaksi Tidak ada Sedikit gerakan Menangis, batuk/
terhadap mimik bersin
rangsangan)
Activity (tonus otot) Lumpuh Ekstermitas sedikit Gerakan aktif
Respiration (usahan Tidak ada Lemah, tidak Menangis kuat
bernapas) teratur
Sumber :(Sofian, 2015).
Berdasarkan tabel 2.12 setiap bidan, dokter, atau petugas kesehatan
lainnya setiap menolong persalinan harus menilai keadaan bayi yang baru
Segera setelah lahir, letakan bayi di atas kain yang bersih dan
kering yang sudah di letakan di atas perut ibu. Apabila tali pusat pendek,
maka letakan bayi di antara ketua kaki ibu, pastikan bahwa tempat
tersebut dalam keadaan bersih dan kering. Segera lakukan penilaian awal
sianosis
Tali pusat dijepit dengan klem kira – kira 3 cm dan sekali lagi 1,5
Kemudian bayi diletakkan di atas kain bersih atau steril yang hangat.
atau pita dari nilon atau dapat juga benang katun steril (Sondakh, 2013).
c. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
inisiasi menyusu dini (IMD) akan memberikan dampak positif bagi bayi,
Ibu Bersalin
KF 2 = 6 hari postpartum
KF 3 = 2 minggu postpartum