BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Periode perinatal: periode ini mencakup semua kelahiran dengan berat 500 g
atau lebih dan berakhir pada 28 hari setelah lahir. Apabila angka perinatal
didasarkan pada usia gestasi, dan bukan pada berat lahir, dianjurkan bahwa
sperma, yang menandai awal suatu peristiwa yang terpisah,tetapi ada suatu
penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam uterus. Jika peristiwa ini
berlangsung baik, maka proses perkembangan embrio dan janin dapat dimulai.
(Bobak, 2005:74).
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan dibagi
(Manuaba, 2007 : 4)
1) Sistem Reproduksi
b) Serviks uteri
c) Uterus
Pada akhir kehamilan uterus akan terus membesar dalam rongga pelvis
d) Ovarium
Pada trimester ke III korpus luteum sudah tidak berfungsi lagi karena
2) Sistem Payudara
agak putih seperti air susu yang sangat encer. Dari kehamilan 32
minggu sampai anak lahir, cairan yang keluar lebih kental, berwarna
3) Sistem Endokrin
adekuat.
4) Sistem Perkemihan
9
Pada kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan
sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai
tertekan kembali. Pada kehamilan tahap lanjut pelvis ginjal kanan dan
ureter lebih berdilatasi dari pada pelvis kiri akibat pergeseran uterus
5) Sistem Pencernaan
yang meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya
6) Sistem Muskuloskeletal
tonus otot dan peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan
7) Sistem Kardiovaskuler
8) Sistem Integument
perut akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut linea nigra.
leher yang disebut dengan chloasma gravidarum, selain itu pada areola
9) Sistem Metabolisme
(Varney 2007)
persalinan
(Indrayani.2011:130-134)
Cara penanganan :
Cara penanganan :
hiperventilasi
3. Edema Dependen
panggul pada saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat
preeklamsi.
Cara penanganan :
Cara penanganan :
Penyebab :
Cara penanganan :
untuk pencernaan.
6. Konstipasi
Cara penanganan :
b. Istirahat cukup
c.Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat tidur
postur tubuh yang bai, mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot
7. Kram tungkai
ekstrimitas bawah.
Cara penanganan :
( dorsofleksikan kakinya )
8. Insomnia
kecemasan
Cara penanganan :
sebelum tidur
Cara penanganan :
i. Tatalaksana kasus
2.3 Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan atau kekuatan
sendiri.
2.3.1 Etiologi
a. Teori Keregangan
d. Teori Prostalglandin
konsepsi dikeluarkan.
1. Fase laten
sampai 3 cm.
20
2. Fase aktif
menjadi 4 cm.
b. Kala II
Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih
lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang
tekanan pada rectum ibu merasa seperti mau BAB, dengan tanda anus
terpimpin, akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan bayi. Pada
keras dengan fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta yang
dan lahir spontan/ dengan sedikit dorongan dari atas sympisis atau
a.Schultze
b. Duncan
22
pinggir plasenta.
1. Kustner
2. Klein
3. Strassman
Tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus, bila tali pusat
d. Kala IV (Observasi)
Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum.
saat pelepasan plasenta dan robekan pada serviks dan perineum. Rata-
biasanya 100-300 cc. Jika peradarahan lebih dari 500 cc, maka sudah
lain.
Pernyataan Standar :
Pernyataan Standar :
Pernyataan Standar :
Episiotomi
Pernyataan Standar :
25
Mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama
(Moegni,2013:50)
Periode pasca persalinan (post partum) ialah masa waktu antara kelahiran
(Varney 2007)
2006)
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa
suhu.
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal,
tidak ada perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu
dengan baik.
1. Uterus
(a)Autolysis
Tabel 2.1
Uteri
pusat / lunak
dan
sympisis
(Minggu 2)
pit
2. Lochea
Lochea ini muncul pada hari pertama sampai hari ketiga masa
Lochea Sanguinolenta
5 postpartum.
b) Lochea Serosa
lebih sedikit darah dan lebih banyak serum, juga terdiri atas
c) Lochea Alba
3. Cervik
Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua samapai tiga
hari setelah ibu melahirkan. Keadaan ini bisa disebabkan karena tonus
otot usus menurun selama proses persalinan dan pada awal masa
setelah tonus usus kembali normal. Pola makan ibu nifas tidak akan
seperti biasa dalam beberapa hari dan perineum ibu akan terasa sakit
untuk defekasi.
Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung kemih selama proses
berkemih menurun.
Pada masa nifas, tanda – tanda vital yang harus dikaji antara lain :
1) Suhu tubuh
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 oC. pasca
Kurang lebih pada hari ke-4 postpartum, suhu badan akan naik
postpartum.
2) Nadi
32
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit.
postpartum.
3) Tekanan darah
4) Pernafasan
tanda syok.
33
a.Periode Taking In
lain.
tubuhnya
sediakala.
proses pemulihan
orang terdekat
4. Saat ini merupakan saat yang baik bagi ibu untuk menerima
fungsi tubuhnya, misalkan buang air kecil atau buang air besar,
mulai belajar untuk mengubah posisi seperti duduk atau jalan, serta
c.Periode Letting Go
standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga
setelah persalinan.
b. Kunjungan nifas ke dua dalam waktu hari ke-4 sampai dengan hari
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000
gram.
(Rochmah, 2012:1)
Neonatus ialah bayi yang baru melahirkan proses kelahiran dan harus
Saat lahir, bayi mengalami perubahan fisiologis yang cepat dan hebat.
paru yang semula berisi cairan harus terisi oleh udara, udara harus ditukar
(Kenneth, 2012:281)
140 denyut/menit
dan lengket.
Penilaian keadaan umum bayi dimulai satu menit setelah lahir dengan
kelima dan kesepuluh. Penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi
Tabel 2.2
Penilaian APGAR
0 1 2
merahan
Pulse rate Tidak ada Kurang dari 100 Lebih daro 100
(frekuensi
rangsang)
rangsang)
fleksi
(pernapasan) teratur
Sumber : Apgar, V. dalam Jenny Sondakh, 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru
Lahir, Penerbit Erlangga , Jakarta, halaman 158
>100.
dapat merintih (1); atau tidak ada respons sama sekali (0).
kontak kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi.
43
di paha kiri
dosis tunggal
2.6.1 Tujuan KB
2.6.2 Manfaat KB
istri
2.6.3 Macam-macam KB
1. Cara kerja
Keterbatasan :
1. Cara kerja
Tidak melakukan senggama pada masa subur yaitu pada fase siklus
2. Keterbatasan
c. Senggama terputus
1. Cara kerja
2. Efek samping
prostate, dll
d. Kondom
1. Cara kerja
46
reproduksi wanita
2. Efek samping
e. Diafragma
1. Cara kerja
alat reproduksi bagian atas (uterus dan tubo fallopi) dan sebagai
2. Efek samping
f. Spermisida
1. Cara kerja
telur
2. Efek samping
Iritasi vagina, iritas penis dan tidak nyaman, ganguan rasa panas
g. Pil Kontrasepsi
1. Cara kerja
a) Menekan ovulasi
b) Mencegah ovulasi
c) Setelah melahirkan :
beradaptasi
diatasi
4. Keuntugan Pil KB
5. Kerugian Pil KB
c) Penyakit ringan
e) Rambut rontok
f) Tumbuh jerawat
h. Suntik KB
1. Cara kerja
a) Menekan ovulasi
3. Keuntungan
4. Kerugian
suntikan berikutnya.
suntikan diperhitungkan
diperhitungkan.
1. Cara kerja
terjadi implantasi
2. Jenis
50
a) Norplant
b) Implanon
3. Keuntungan
4. Kerugian
hipermenorea
c) Ekspulsi
j. AKDR / IUD
1. Cara kerja
bertemu
2. Jenis
mana
(Schering)
3. Keuntungan
hamil
4. Kerugian
hari.
5. Waktu penggunaan
hamil.
persalinan.
klinik apabila :
c) AKDR terlepas
f) Adanya infeksi
a. Konseling
c. Perencanaan Keluarga
d. Penapisan Klien
e. Pencegahan Infeksi
2.7.1 Kehamilan
A. Pengkajian
a. Data Subjektif
1. Biodata
b) Umur Ibu dan Suami : umur ibu, terutama pada ibu hamil
yang pertama kali hamil. bila umur lebih dari 35 tahun disebut
primi tua gravida dan bila umur kurang dari 18 tahun disebut
kelambanan jiwanya.
2. Alasan Datang
3. Keluhan Utama
56
yaitu:
b) Gerakan Janin
2011: 81).
121).
6) Pemberian Imunisasi TT
a. Kehamilan
wajah.
b. Persalinan
pervaginam.
c. Nifas
perdarahan postpartum
b) TBC Paru, janin akan tertular TBC setelah lahir. Bila TBC
perdarahan postpartum
8. Riwayat Pernikahan
c) Jumlah anak
9. Riwayat Haid
a) Menarche
b) Siklus
c) Lama
metroragia).
d) Banyaknya
2007).
e) Keluhan
f) HPHT
10. Riwayat KB
a) Nutrisi
Kenaikan berat badan yang berlebihan atau bila berat badan ibu
b) Istirahat
c) Personal Hygiene
2010 : 91-92).
d) Eliminasi
e) Aktifitas sehari-hari
Ibu yang merokok akan melahirkan bayi yang lebih kecil dan
resiko asma pada bayi. Olah raga boleh dilakukan dalam batas
(Manuaba, 2007:193).
f) Kebutuhan seksual
Selain itu, hubungan seksual tidak boleh terlalu sering dan hati-
persalinan prematur.
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
b. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum
gerakan.
(Potter 2007)
2) Tanda-tanda vital
1) Suhu
2) Tekanan Darah
3) Nadi
70
4) Pernapasan
3) Berat Badan
Tabel 2.3
Obesitas >29 ≥7
Gemeli 16 – 20,5
4) TB
5) LILA
LILA < 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
bengkak/tidak.
membesar/tidak.
menonjol/mendatar/masuk,ada benjolan/tidak,
7) Abdomen :
sebelumnya.
8) Genetalia
vaginosis bakterialis.
9) Ekstermitas
b. Palpasi
1) Leher
kulit
2) Payudara
kehamilan 20 minggu).
3) Perut
a) Leopold I
(Romaulli,2011:175)
IUGR
b) Leopold II
(Romaulli,2011:175)
c) Leopold III
d) Leopold IV
Tabel 2.4
4 Belum teraba
8 Di belakang simfisis
24 Setinggi pusat
Xypoideus
ke samping
halaman 52
c. Auskultasi
1) DJJ : +/-
gawat janin
78
pernafasan.
d. Perkusi
Caranya :
90 cm.
f. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :
162).
Kesadaran : composmentis
TTV
d. RR : 16-24 x / menit
Palpasi
teraba bokong
belum
E. Intervensi
Tujuan :
bisa aterm.
Kriteria Hasil :
c. RR : 16 – 24 x/menit
kehamilan.
82
persalinan.
Intervensi :
berdiri/duduk lama.
2001).
pada ibu.
yang normal.
diatasi.
selanjutnya.
tindakan segera.
F. Implementasi
G. Evaluasi
2.7.2 Persalinan
A. Pengkajian
1. Data Subyektif
a. Alasan Datang
b. Keluhan Utama
1) Pola Nutrisi
(Varney 2008:692)
2) Pola Eliminasi
3) Pola Istirahat
2010 :224)
d. Data Psikososial
88
2. Data Obyektif
a) Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
gerakan.
(Potter 2007)
a. Suhu
b. Tekanan Darah
c. Nadi
d. Pernapasan
90
68).
b) Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
kemungkinan infeksi.
stimulasi kolostrum.
kehamilan sebelumnya.
resistensi
b. Palpasi
Abdomen :
punggung janin
atau goyang
atas panggul
(Mochtar, 2005:51)
94
Tabel 2.5
Perlimaan Penurunan
rongga panggul
panggul
c. Auskultasi
mungkin.
c) Pemeriksaan Penunjang
c) kapasitas panggul.
misalnya bartholinitis.
g) presentasi janin.
kemajuan persalinan.
96
intrauterine Inpartu Kala ... fase .... dengan keadaan ibu dan
janin baik.
Do:
2. Pemeriksaan Dalam:
kecil janin/tidak
D. Kebutuhan segera
E. Intervensi/Perencanaan
intrauterine Inpartu Kala ... fase .... dengan keadaan ibu dan
janin baik.
Tujuan :
Kriteria Hasil :
3. RR : 16-24x/ menit
98
4. DJJ 120-160x/menit
6. Pada primi tidak lebih dari 12 jam dan pada multi tidak
Intervensi :
kontraksi
persalinan.
waktu meneran.
spiritual.
mungkin.
mengahadapi persalinannya.
16. Ajari Ibu cara meneran yang benar dengan mengangkat kepala,
lahir.
persalinan.
menghemat tenaga.
F. Implementasi
G. Evaluasi
Catatan Perkembangan
- Kala II
1. Data Subjektif
terjadinya kontraksi.
(Sondakh, 2013:133)
2. Data Objektif
102
3) Intensitas kuat
(Sondakh, 2013:133)
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
h. Melakukan amniotomi.
tubuh bayi.
telah lahir.
105
IMD
Kala III
1. Data subjektif
2. Data objektif
tanggal….jam….jenis kelamin….normal/ada
kemerahan
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
106
Kala IV
1. Data suubjektif
2. Data objektif
107
jam…….
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
ekluar banyak.
perdarahan.
berkontraksi sepenuhnya.
2.7.3 Nifas
A. Pengkajian
a. Data Subyektif
1. Keluhan Utama
partum.
jalan lahir.
benar.
a) Istirahat
b) Aktivitas
(Hamilton, 1999).
110
1999).
c) Nutrisi
berikut:
mineral.
DHA
d) Eliminasi
setelah melahirkan.
e) Kebersihan
f) Pola seksual
(Saifudin, 1998)
3. Keadaan psikososial
a. Periode Taking In
perubahan tubuhnya.
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
Kesadaran
gerakan.
(Potter 2007)
114
Tekanan Darah
persalinan (Medforth,2012:452).
Nadi
(Ambarwati,2008: 138)
Suhu
(Ambarwati,2008: 138)
Pernafasan
x/mnt.
2. Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
gravidarum.
ada/tidak.
116
(Varney,2008:974).
b) Palpasi
pembengkakan abnormal/tidak
117
(Medforth,2012:452).
Tabel 2.6
Jakarta halaman 78
118
Homan (-)
(Manuaba,2010:192)
c) Auskultasi
d) Perkusi
Kesadaran : composmentis
Nadi : 60-90x/menit
RR : 16-24x/menit
Suhu : 36,50-37,50 C
Kontraksi : turun/tidak
C. Intervensi
Tujuan :
119
sehat
Kriteria hasil :
2. Nadi : 60 – 90x/menit
4. RR : 16-24x/menit
ASI lancar.
Intervensi
nifas
2008 : 974).
adekuat (Medforth,2012:461)
(Medforth,2012:457).
(Medforth,2012:478).
kelainan payudara
klien
(Medforth,2012:461).
D. Implementasi
E. Evaluasi
I. Pengkajian
A. Data Subjektif
1) Biodata
2) Keluhan Utama
a) Riwayat prenatal:
selama hamil.
b) Riwayat natal:
124
4) Riwayat postnatal
a.Observasi TTV
5) Kebutuhan Dasar
berikutya.
c) Pola istirahat: pola tidur normal bayi baru lahir adalah 14-18
jam/hari
B. Data Objektif
2) Pemeriksaan Fisik
3) Pemeriksaan Neurologis
gerak terkejut
pemeriksa
4) Pemeriksaan Antropometri
127
52 cm
Ukuran kepala :
a. Diameter suboksipitobregmatika
b. Diameter suboksipitofrontalis
c. Diameter frontooksipitalis
d. Diameter mentooksipitalis
e. Diameter submentobregmatika
f. Diameter biparietalis
g. Diameter bitemporalis
Diagnosa Potensial
setidaknya 6 jam dan membungkus bayi dengan kain kering, bersih, dan
kangguru
V. Intervensi
Kriteria hasil :
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Pernafasan : ( 40 – 60 ) x/menit
Intervensi :
130
berpengalaman
VI. Implementasi
132
yang dirumuskan.
VII. Evaluasi
Hormonal
A. Pengkajian
a. Data subyektif
1. Keluhan utama
timbul jerawat.
b) Kontrasepsi progestin
c) Kontrasepsi Implan
a) Nutrisi
biasanya.
b) Istirahat/tidur
c) Aktifitas
d) Eliminasi
e) Personal hygiene
f) Kehidupan seksual
hubungan seksual.
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a) Tanda-tanda vital
134
15 mmHg.
c) Berat badan
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
kering/tidak.
cloasma gravidarum/tidak.
palpebra/tidak.
135
kelainan/tidak.
gigi palsu/tidak.
bersih/tidak.
jugularis/tidak.
colostrums.
pergerakan/tidak.
b. Palpasi :
keluar/tidak.
tekan/tidak.
5) Ekstremitas : Oedem/tidak
b. Auskultasi :
ronchi.
hormonal.
137
kontrasepsi.
Kesadaran : compousmentis
Nadi : 60-100x/menit
RR : 16-24x/menit
Suhu : 36,5ᶱ-37,5ᶱ C
Tidak ada
D. Kebutuhan Segera
Tidak ada
E. Intervensi
yang berlebih.
Intervensi :
Intervensi :
penggunaan KB suntik.
(pusing).
139
timbul.
pengaruh hormonal.
perhari.
kontrasepsi lain.
Intervensi :
140
yang muncul.
stabil.
141
Intervensi :
F. Implementasi
yang dirumuskan.
G. Evaluasi
Non Hormonal
A. Pengkajian
1. Data Subyektif
a. Keluhan utama
menorhagia
discomfort
b. Riwayat kebidanan
1. Haid
2003: MK – 77).
a) Nutrisi
144
MK – 73).
b) Eliminasi
c) Personal hygiene
2003: MK – 73).
d) Aktifitas
e) Hubungan seksual
f) Ketergantungan
145
2003: MK – 73).
2. Data Obyektif
370C
3) Nadi : 72 – 88 x/menit
4) Respirasi : 16 – 24 x/menit
c. Pemeriksaan fisik
4. Genetalia :
146
tanda piskacek).
d. Pemeriksaan laboratorium
d) Identifikasi:
2) Tricomoniasis
3) Moniliasis
4) Clue cells
1) Leukosit
pemasangan IUD
Tidak ada
D. Kebutuhan Segera
Tidak ada
E. Intervensi
pemasangan IUD
Intervensi :
lebih lengkap
148
F. Implementasi
dirumuskan.
G. EVALUASI
dilanjutkan sampai dengan bersalin nifas, bayi baru lahir maka perlu
2.8.1 Pengertian
2014).
2.8.3 Tujuan
2.8.4 Manfaat
PERUBAHAN FISIOLOGI
Asuhan Bayi Baru Lahir Sistem Reproduksi
After Pain
Pembuluh darah rahim
Abdomen dan peritoneum
Endokrin
Laktasi
Sistem ginjal
Gambar 2.1
Kerangka Konsep