Pembimbing Akademik
Izma Daud, Ns.,M.Kep
Pembimbing Klinik
Nor Ella Dayani, S.Kep.,Ns
Disusun oleh
A. Konsep Kehamilan
1. Definisi
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang
sedang tumbuh di dalam tubuhnya. Kehamilan pada manusia berkisar 40
minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir
sampai melahirkan (Walyani, 2015)
Primigravida adalah perempuan yang mengandung untuk pertama kali
(Evi & lyndon, 2014).
b) Serviks
(1) Serviks terdapat tanda-tanda chadwick, goodell, dan
mucus plug
(2) Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi dan
pelunakan (tanda heger)
(3) Lendir serviks meningkat seperti gejala
keputihan.
c) Ovarium
Fungsi ovarium diambil alih oleh plasenta terutama fungsi
reproduksi progesteron dan estrogen pada usia kehamilan
16 minggu. Tidak terjadi kematangan ovum selama
kehamilan.
d) Payudara
(1) Payudara menjadi lebih besar, kenyal, dan tegang.
(2) Areola mengalami hiperpigmentasi
(3) Glandula montgomeri makin tampak
(4) Papila mamae makin membesar/menonjol.
(5) Pengeluaran ASI belum berlangsung karena
prolaktin belum berfungsi
3) Sistem muskuloskeletal
a) Pembesaran payudara dan rotasi anterior panggul
memungkinkan untuk terjadinya lordosis
b) Ibu sering mengalami nyeri di bagian punggung dan
pinggang karena mempertahankan posisi stabil, beban
meningkat pada otot punggung dan kolumna vertebrae.
4) Sistem Endokrin
a) Kelenjar tiroid
(1) Pembesaran kelenjar tiroid merupakan akibat
hiperplasia jaringan glandular dan peningkatan
vaskularitas.
(2) Konsumsi oksigen (O2) dan peningkatan basal
metabolic rate (BMR) merupakan akibat aktivitas
metabolisme janin.
b) Kelenjar paratiroid
(1) Kehamilan menginduksi hiperparatiroidisme sekunder
ringan, suatu refleks peningkatan kebutuhan kalsium
(Ca) dan vitamiin D.
(2) Saat kebutuhan rangka janin mencapai puncak
(pertengahan kedua kehamilan), kadar paratiroid
hormon plasma meningkat, kadar meningkat antara
minggu ke-15 dan ke-35 gestasi.
c) Prolaktin hipofisis
(1) Pada kehamilan, prolaktin serum mulai meningkat
secara progresif pada trimester I
(2) Secara umum diyakini bahwa walaupun semua unsur
hormonal (esterogen, progesteron, tiroid, insulin, dan
kortisol bebas) yang diperlukan untuk pertumbuhan
payudara dan produksi susu terdapat dalam kadar yang
meningkat selama kehamilan, kadar esterogen yang
tinggi menghambat sekresi alveolar aktif dengan
menghambat peningkat prolaktin pada jaringan
payudara, sehingga menghambat efek prolaktin pada
epitel target.
(3) Progesteron menyebabkan lemak disimpan dalam
jaringan subkutan di abdomen, punggung, dan paha atas.
Lemak berfungsi sebagai cadangan energi, baik pada
masa hamil maupun menyusui.
(4) Sistem Integumen
Perubahan pada sistem integumen selama hamil disebabkan
oleh perubahan keseimbangan hormon dan peregangan
mekanis yang ditandai dengan beberapa kondisi berikut.
5) Sistem Gastrointestinal
Selama masa hamil, nafsu makan meningkat, sekresi usus
berkurang, fungsi hati berubah, dan absorbsi nutrien meningkat.
Aktivitas peristaltik (motilitas) menurun, akibatnya bising usus
menghilang, sehingga menyebabkan konstipasi, mual, serta
muntah. Aliran darah ke panggul dan tekanan vena meningkat,
sehingga menyebabkan hemoroid terbentuk pada akhir
kehamilan
6) Sistem Perkemihan
Perubahan struktur ginjal merupakan akibat aktivitas hormonal
(esterogen dan progesteron), tekanan yang timbul akibat
pembesaran uters, dan peningkatan volume darah. Sejak
minggu ke-10 kehamilan, oleh karena ureter terkompresi antara
uterus dan PAP, pelvis ginjal dan ureter berdilatasi. Perubahan
ini membuat pelvis dan ureter tidak mampu menampung urine
dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju
aliran urine. Iritabilitas kandung kemih, nokturia, dan sering
berkemih dan urgensi (tanpa disuria) umum dilaporkan pada
awal kehamilan.
b. Perubahan psikologis
Selama kehamilan berlangsung, terdapat rangkaian proses
psikologis khusus yang jelas, yang terkadang tampak berkaitan
dengan perubahan fisiologi. Berikut merupakan perubahan
psikologi yang terjadi disetiap trimester menurut varney (2006)
1) Trimester pertama
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode
penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan adalah terhadap
kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan terhadap
kehamilannya dan arti kehamilannya merupakan tugas yang
paling penting pada trimester pertama kehamilan. Bagi seorang
wanita yang kurang bisa menerima kehamilannya akan
mengalami beberapa gangguan psikologis seperti kekecewaan,
penolakan, kecemasan, depresi dan kesedihan.
2) Trimester kedua
Trimester kedua terbagi menjadi dua fase yaitu, fase pra-
quickening dan pasca- quickening. Quickening merupakan
dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologi
utamanya pada trimester kedua, yakni mengembangkan
identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari
ibunya.
3) Trimester ketiga
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari
kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia
menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi ada perasaan
was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun.
Sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa “kesiapan ibu hamil
dalam menghadapi persalinan terjadi pada ibu hamil yang suaminya mampu
berperan dengan baik selama kehamilannya ” (Mardiyaningsih, Ratna
Puspita & Rini Susanti, tanpa tahun).
b. Data Objektif
1) Berat badan
2) Lila
3) TFU
4) Tanda-tanda vital (TD, N, RR, S)
2. Diagnosa
Kesiapan meningkatkan proses kehamilan melahirkan merupakan suatu pola
dan mempertahankan kehamilan, proses kelahiran bayi, dan perawatan bayi
baru lahir yang sehat untuk menjamin kesejahteraan, dan dapat
ditingkatkan” (NANDA, 2015).
Keterangan skala :
1 = tidak ada pengetahuan 2 = pengetahuan terbatas 3 = pengetahuan
sedang
4 = Pengetahuan banyak
NIC : Chilbirth Preparation
a. Kaji pengetahuan tentang kesehatan ibu hamil
b. Kaji status kehamilan
c. Kaji kesiapan persalinan
d. Motivasi keluarga dan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan secara teratur
e. Berikan dan atau demonstrasikan cara perawatan ibu hamil
f. Berikan informasi kepada ibu hamil dan pasangan mengenai tanda-
tanda bahaya kehamilan dan melahirkan.
g. Ajarkan kepada ibu hamil dan pasangan tekhnik pernafasaan yang
digunakan saat persalinan
h. Bantu keluarga melakukan perencanaan melahirkan
4. Implementasi
a. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang kesehatan ibu hamil
Pengkajian dilakukan dengan memberikan soal yang dapat dijadikan
alat ukur pengetahuan tentang kesehatan ibu hamil.
5. Evaluasi
Menurut Sutejo dan Siti (2012) “Evaluasi adalah suatu proses yang kontinu
karena setiap intervensi dikaji efektivitasnya dan intervensi alternatif
digunakan sesuai kebutuhan”.
Adapun hasil yang diharapkan menurut kriteria hasil yang dapat diukur
yaitu:
Tabel
Kriteria hasil dalam evaluasi kesiapan meningkatkan
kehamilan melahirkan
Skala
NO Kriteria hasil
3 Kesiapan persalinan - 4 -
Bluechek, G.M. & Wagner, C.M. (2016). Nursing intervention classification (NIC).
Edisi 6. Singapore: Elsevier.
Evi & lyndon, S. (2014). Ilustrasi berwarna kamus keperawatan & kebidanan.
Tangerang: Binarupa Aksara
Kemenkes RI. (2015). Buku kesehatan ibu dan anak. Cetakan tahun 2016. Jakarta:
Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency
NANDA International Inc. (2015). Diagnosa keperawatan: definisi & klasifikasi 2015-
2017. Terjemahan oleh Budi Ana Keliat dkk. 2015. Jakarta: EGC
Nirwana, A.B. (2011). Psikologi ibu, bayi, dan anak. Yogyakarta: Nuha Medika Ratna,
D. (2010). Perawatan ibu hamil. Yogyakarta: Panji Pustaka
Sutejo & Siti F. (2012). Buku ajar keperawatan maternitas kehamilan vol. 1.
Jakarta: Kencana