Anda di halaman 1dari 22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Teori


1. Kehamilan Trimester I
a. Pengertian
Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional (Yulaikhah,
2019).
Kehamilan adalah hasil konsepsi dengan bertemunya sel sperma dan
ovum, terjadi fertilisasi ( pembuahan) dan implantasi sehingga
terbentuk janin serta mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Trimsester I adalah tahapan kehamilan yang terjadi selama 12 minggu
atau kira-kira 3 bulan. Hamil trimester I dimulai pada hari pertama
haid terakhir (HPHT) dan berlangsung hingga akhir minggu ke-12.
Periode ini merupakan trimester terpenting untuk perkembangan janin.
Dalam trimester ini struktur dan sistem organ janin berkembang.
b. Kebutuhan dasar ibu hamil Trimester I
1) Nutrisi
Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sangat
membantu ibu hamil dan janinnya melewati masa tersebut. menu
makanan yang diperlukan adalah pola makanan yang sehat. dengan
kebutuhan nutrisi yang meningkat seperti kalsium, zat besi, asam
folat, dsb ibu hamil peril mengontrol kenaikan berat badan.
2) Oksigen
Betapa pentingnya oksigen bagi kehidupan dan menjadi perhatian
khusus terlebih pada ibu hamil karena ibu hamil membutuhkan
udara yang bersih bebas dari polusi agar tidak mengganggu dan
merusak kondisi janin. Pada ibu hamil kebutuhan oksigen
meningkat dari 500 ml menjadi 700 ml karena konsumsi oksigen
pada ibu hamil meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan
untuk dirinya dan janin yang dikandung.
3) Personal Hygiene
Kebersihan badan mengurangi infeksi. Perawatan gigi harus
dilakukan karena gigi yang bersih menjamin pencernaan yang
sempurna. Personal hygiene yang perlu diperhatikan ialah
perawatan rambut, perawatan gigi, mandi untuk menjada
kebersihan kulit (mencegah infeksi), perawatan payudara,
perawatan vulva.
4) Seksualitas
Pada trimester pertama biasanya gairah seks wanita hamil menurun
karena mengalami mual, muntah dan kelelahan yang akan
mempengaruhi hasrat untuk berhubungan seksual. Di usia
kehamilan muda (0-12 minggu) posisi hubungan seksual apapun
masih sangat aman dan boleh dilakukan.
5) Pakaian
Pakaian yang baik untuk dikenakan pada ibu hamil harus nyaman,
mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk atau pita
yang menekan di bagian perut atau pergelangan tangan. Pakaian
wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil
tubuhnya akan bertambah menjadi besar.
6) Senam hamil
Pada kegiatan ini terjadi peningkatan metabolism yang pada
dasarnya dengan peningkatan metabolism diperlukan peningkatan
penyediaan oksigen sehingga senam hamil akan meningkatkan
kebutuhan oksigen.
7) Istirahat dan tidur
Selama hamil tubuh ibu butuh tidur selama 6-8 jam sehari. Bila
kehamilan di bawah 3 bulan, maka diperbolehkan banyak-banyak
istirahat, terutama bila kandungan lemah maka sebaiknya bed rest.
Pada masa awal kehamilan mungkin merasa lebih lelah dari
biasanya. Oleh sebab itu perbanyaklah istirahat.
8) Mobilisasi
Unutk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian, melatih
kelenturan dan kekuatan otot serta sendi, memperkuat otot-otot dan
sendi dengan melakukan aktivitas yang diperlukan.
9) Body mekanik
Usaha koordinasi diri musculoskeletal dan sistem saraf untuk
mempertahankan keseimbangan yang tepat.
10) Eliminasi
Kebutuhan eliminasi pada ibu hamil TM I yang harus dipenuhi
adalah cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Eliminasi yang terjadi pada ibu hamil TM I adalah frekuensi BAK
meningkat karena kandung kemih tertekan oleh pembesaran uterus.
BAB normal konsistensi lunak.
11) Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi
Tetanus Toksoid (TT) dengan tujuan menurunkan kemungkinan
kematian bayi karena tetanus dan juga dapt mencegah kematian
ibu. Imunisasi dilakukan pada trimester I/II pada kehamilan 3-5
bulan. Lakukan suntikan secara IM dengan dosis 0.5 ml
(Nurtejawati, 2013)
c. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil trimester I
1) Perubahan sistem reproduksi
a) Uterus
Uterus merupakan organ otot lunak yang sangat unik yang
mengalami perubahan cukup besar selama kehamilan. Pada
akhir trimester pertama, lapisan dinding uterus menebal dari 10
mm menjadi 25 mm. Sebelum terjadinya kehamilan uterus
merupakan salah satu organ yang berada di rongga abdomen.
b) Ovarium
Proses ovulasi terhenti karena adanya peningkatan estrogen dan
progesterone. Corpus luteum akan mensekresi progesterone
sampai usia kehamilan 10-12 minggu tepatnya setelah plasenta
terbentuk dan berfungsi.
c) Vagina dan vulva
Terjadi perubahan pada vagina dan vulva karena terjadi
hipervaskularisasi oleh hormone estrogen. Sehingga pada
bagian etrsebut terlihat merah kebiruan. Kondisi ini disebut
dengan tanda Chadwick.
d) Sistem Kardiovaskuler
Perubahan kardiovaskular rmenjadi salah satu perubahan yang
dialami wanita hamil. Penurunan hormone progesterone
mengakibatkan terjadinya relaksasi otot polos pada tahanan
perifer vascular. Penurunan darah aterial, dan peningkatan
metabolism darah mengakibatkan terjadinya cardiac output.
e) Sistem urinaria
Pembesaran rahim dan penekanan pada bladder dapat
mengakibatkan wanita hamil sering buang air kecil. Karena
turunnya kepala janin yang menekan kandung kemih di akhir
masa kehamilan sehingga frekuensi buang air kecil pada wanita
hamil semakin meningkat. Keluhan ini terjadi pada awal masa
kehamilan, yang lalu hilang pada trimester II dan pada saat
akhir kehamilan dapat muncul kembali (Ma’arij, 2020).
f) Sistem pencernaan
Pada saluran gastrointestinal hormone estrogen membuat
pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan
pengeluaran air liur yang berlebih, daerah lambung terasa panas,
terjadi mual dan sakit/pusing terutama pada pagi hari.
g) Sistem musculoskeletal
Pembesaran uterus karena adanya janin menyebabkan terjadinya
perpindahan pusat gravitasi dan garis bentuk tubuh. Pada wanita
hamil lordosis menjadi salah satu tanda menjelang kelahiran. Sendi
pelvic mengalami keterbatasan dalam bergerak. Tulang belakang
menjadi kifosis karena adanya penyesuaian diri sebagai mana janin
membesar dalam abdomen sehingga bahu tertarik ke belakang dan
tulang belakang lebih melengkung (Ma’arij, 2020).
h) Kulit
Terjadi peningkatan suatu hormone perangsang melanosit sejak
akhir bulan kedua kehamilan sampai aterm yang menyebabkan
timbulnya pigmentasi pada kulit. Linea nigra adalah pigmentasi
berwarna hitam kecoklatan yang muncul pada garis tengah
kulit abdomen. Bercak kecoklatan kadang muncul di daerah
wajah dan leher membentuk kloasma atau melasma
gravidarum.
i) Payudara
Payudara akan bertambah besar dan terasa nyeri karena hipertropi
alveoli mammae. Payudara akan tumbuh dan mengalami
penambahan ukuran dan berat hingga mencapai 500 gram. Dalam
mempersiapkan persiapan menyusui, putting akan membesar dan
terlihat adanya hiperpigmentasi yang menimbulkan pelebaran
pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan hormon. Hormon
kehamilan tersebut mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan
payudara. Aerola terlihat menjadi lebih gelap pada usia kehamilan 12
minggu dan dikelilingi oleh kelenjar- kelenjar sebasea yang menonjol
(tuberkelmontgomery) (Ma’arij, 2020).
j) Sistem pernafasan
Wanita hamil tentunya mengalami perubahan hormonal
sehingga mempengaruhi aliran darah keparu paru. Sebagian
wanita hamil akan merasakan kesulitan bernafas dikarenakan
dorongan rahim yang membesar wanita hamil akan bernafas
lebih dalam dari biasanya karena desakan diafragma (Ma’arij,
2020).
d. Perubahan Psikologis pada ibu hamil trimester I
1) Perubahan emosional
Terjadi penurunan kemauan seksual karena letih dan mual,
perubahan suasana hati seperti depresi atau khawatir, ibu mulai
berpikir mengenai bayi dan kesejahteraannya.
2) Cenderung malas
Karena pengaruh perubahan hormone dari kehamilan. Perubahan
hormonal akan mempengaruhi gerakan tubuh ibu, seperti semakin
lamban dan cepat lelah.
3) Sensitif
Karena faktor hormone, reaksi ibu hamil menjadi peka, mudah
tersinggung, dan mudah marah. Apapun perilaku ibu hamil akan
dianggap kurang menyenangkan.
4) Mudah cemburu
Akibat perubahan hormonal dan perasaan tidak percaya atau
perubahan penampilan fisiknya. ibu mulai meragukan kepercayaan
terhadap suaminya, seperti kertakutan ditinggal suami.
5) Perasaan ambivalen
Sering muncul saat masa kehamilan trimester pertama. Perasaan
ambivalen wanita hamil berhubngan dengan kecemasan terhadap
perubahan selama masa kehamilan, rasa tanggung jawab, takut atau
kemampuannya menjadi orang tua, sikap penerimaan keluarga,
masyarakat dan masalah keuangan.
6) Perasaan ketidaknyamanan
Sering terjadi pada trimester pertama seperti mual, muntah,
kelelahan, perubahan nafsu makan. dan kepekaan emosional,
semuanya dapat mencerminkan konflik dan depresi.
2. ANC Terintegrasi
a. Pengertian ANC
Antenatal Care (ANC) sering disebut dengan perawatan kehamilan.
ANC adalah perawatan kesehatan yang diajukan kepada ibu hamil
sebelum dan selama hamil dengan tujuan mendeteksi secara dini
masalah kesehatan ibu dan janin, memberikan penyuluhan atau
pendidikan kesehatan dan perencanaan persalinan.
Antenatal care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga professional
untuk ibu hamil selama masa kehamilan yang dilaksanakan sesuai
standar pelayanan antenatal yang ditetapkan (Kemenkes RI, 2016).
b. Tujuan ANC
Tujuan dilakukannya pemeriksaan ANC yaitu :
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang janin.
2) meningkatkan dan mempertahanakan kesehatan fisik, maternal,
dan sosial ibu dan janin
3) Mengenalisecara dini ketidaknormaloan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan, dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu dan janin dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6) Menmpersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Pawestri, 2020).
c. Jadwal kunjungan
Pelayanan ANC terbaru sesuai dengan standar pelayanan yaitu
minimal 6x pemeriksaan selama kehamilan dan minimal 2x
pemeriksaan oleh dokter pada trimester I dan III.
1) 2 kali pada trimester I
2) 1 kali pada trimester II
3) 3 kali pada trimester III
(Buku KIA terbaru revisi tahun 2020).
d. ANC terintegrasi terdiri dari
1) Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)
Dilakukan dengan pemberian imunisasi TT pada wanita subur,
baik pada catin maupun dengan ibu hamil.
2) Antisipasi Defisiensi Gizi dalam Kehamilan
Dilakukan dengan pemeriksaan Hb rutin pada ibu hamil, yaitu 2x
selama kehamilan, pada trimester pertama dan trimester kedua.
Setelah pemeriksaan Hb dilakukan juga pengukuran LILA.
3) Pencegahan dan pengobatan IMS (Infeksi Menular Seksual)/ISK
(Infeksi Saluran Kemih)
Melakukan skrining dengan anamnesa terarah dan pemeriksaan
fisik dan penunjang bila tersedia, terapi ibu, terapi partner, terapi
BBL, dan KIE pada infeksi berulang.
4) Eliminasi Sifilis Kongenital (ESK)
Skrining dengan pemeriksaan lab dan rapid test, terapi ibu, terapi
partner, terapi BBL, dan KIE pada infeksi berulang.
5) Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi (PMTCT)
Mencegah penularan HIV pada WUS, mencegah KTD pada ibu
dengan HIV (+), PMTCT, pemberian dukungan psikologi pada
keluarga yang HIV (+).
6) Pencegahan Malaria dalam Kehamilan (PMDK)
Melakukan KIE tentang kesehatan lingkungan, repellent (obat
nyamuk) dan tanaman repellent, pemberian kelambu berisentisida
di daerah endemis, skrining darah malaria di daerah endemis dan
diulang jika memeprlihatkan tanda gejala malaria, dan terapi kina.
7) Peningkatan intelegensia janin pada kehamilan (Brain Booster)
Masih dalam pembahasan, dimulai pada usia kehamilan >20
minggu. Pemberian ADIK (asam folat, DHA, Ioduim, dan
Kalsium) pada ibu hamil dan stimulasi auditorik janin.
8) Penatalaksanaan TB dalam ANC (TB-ANC)
Program DOTS (Directly Observed Treatment Short course
Chemotherapy) tanpa Streptomycin selama 6-8 bulam.
9) Pencegahan kecacingan dalam kehamilan
kecacingan dalam kehamilan dapat menimbulkan anemia ibu dan
janin, dilakukan uji feses did aerah yang tinggi angka
kecacingannya, kemudian dilakukan terapi pada ibu yang cacingan
setelah trimester pertama.
e. Standar Pelayanan Minimal ANC
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum
hamil dihitung darui trimester I sampai trimester III yang berkisar
antara 5-13 kg sesuai dengan Indeks Masa Tubuh (IMT) ibu. IMT
berhubungan antara tinggi badan dan berat badan. Klasifikasi nilai
IMT :
Kategori IMT Rekomendasi (Kg)
KEK < 18.5 12.5 – 18 KG
Normal 18.5 – 24.9 11.5 – 16 KG
Gemuk 25.0 – 29.9 7 – 11.5 KG
Obesitas ≥ 30 5 – 9 KG
Sumber : Buku KIA 2020
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.
2) Ukur tekanan darah
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah
140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeclampsia.
3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LILA)
Skrining ibu hamil beresiko kurang gizi kronis (KEK). Jika LILA
< 23.5 cm ibu memiliki indikasi KEK dan dapat melahirkan bayi
berat lahir rendah (BBLR).
4) Ukur tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kaliu kunjungan
antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai
atau tidak dengan umur kehamilan.
5) tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya
setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120x/menit
atau DJJ lebih cepat dari 160x/menit menunjukkan adanya gawat
janin. Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester
II dan selanjutnya setiap kali saat kunjungan antenatal.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui letak janin.
6) Skrining status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi TT bila
diperlukan
Ibu hamil mendapat imunisasi TT untuk mencegah terjadinya
tetanus neonatorum. Ibu hamil diskrining status imunisasi TT-nya
pada saat kontak pertama. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil
disesuaikan dengan status imunisasi ibu saat ini.
7) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama
kehamilan
Setiap ibu hamil harus mendapatkan tablet zat besi minimal 90
tablet selama kehamilan. Tablet zat besi diberikan sejak kontak
pertama untuk mencegah anemia gizi besi.
8) Pemeriksaan laboratorium (rutin/khusus)
pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal care
meliputi pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan kadar Hb,
pemeriksaan protein, dan urin, pemeriksaan kadar gula darah,
pemeriksaan darah malaria di wilayah endemis, pemeriksaan tes
sifilis di daerah dengan resiko tinggi, pemeriksaan HIV untuk
daerah dengan resiko tinggi kasus HIV, pemeriksaan hepatitis, dan
pemeriksaan BTA pada ibu hamil yang dicurigai menderita
tuberculosis.
9) Tatalaksana/ Penanganan kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatak di atas dan hasil
pemeriksaan laboratorium setiap kelainan yang ditemukan pada ibu
hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan
tenaga kesehatan.
10) Temu wicara/Konseling
Temu wicara / konseling dilakukan pada setiap kunjungan
antenatal meliputi :
a) Kesehatan ibu
b) Perilaku hidup bersih dan sehat
c) Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan
persalinan.
(Kemenkes RI, 2010) (Imaniati, 2021)
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian : Selasa, 13 Desember


Waktu Pengkajian : 09.30
Tempat Pengkajian : Ruang KIA – Puskesmas Samarinda Kota
Nama Pengkaji : Devi Pramita Saputri

S
1. Identitas
Nama Istri : Ny. K Nama Suami : Tn. A
Umur : 22 tahun Umur : 30 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : TNI AD
Alamat : Jl. Awang Long, Asrama korem
2. Alasan datang/keluhan utama
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya untukkedua kali. Ini merupakan
kunjungan ke-2 ibu di puskesmas. Pada kunjungan pertama ibu melakukan
kunjungan di klinik dan apotik Immanuel pada tanggal 12 September
2022. Pada kunjungan kedua ibu melakukan kunjungan untuk pemeriksaan
kehamilan dan melakukan pemeriksaan kehamilan terintegrasi pda tanggal
13 Desember 2022. Pada kunjungan ketiga kalinya ibu melakukan
kunjungan untuk pemeriksaan laboratorium.
3. Riwayat kesehatan klien
ibu tidak sedang atau memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi,
diabetes mellitus, asma, TBC, penyakit jantung, dan penyakit menular
yang menurun lainnya yang dapat mempengaruhi atau memperberat
kehamilannya.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Didalam keluarga ibu tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular,
menurun, penyakit kelainan congenital, serta tidak ada riwayat keturunan
kembar.
5. Riwayat menstruasi
a) Menarche : 13 tahun
b) Siklus : 23 hari
c) lamanya : 5-7 hari
d) HPHT : 9 Juli 2022
e) TP : 16 April 2023
6. Riwayat Obstetri
Kehamilan Persalinan Anak
No Jeni
Suami Anak UK Pny Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Abnormalitas
s
Ha
mil
ini

7. Riwayat Kehamilan Sekarang


Ini merupakan kehamilan kedua ibu. Ibu telah memeriksakan
kehamilannya di puskesmas sebanyak 2 kali. Pada saat ini ibu mengeluh
mual muntah tetapi tidak sering. Ibu telah diberi tablet Fe dan ibu
mengkonsumsinya dengan teratur. Selama kehamilannya ibu telah
mendapatkan penkes tentang nutrisi pada ibu hamil dan tanda-tanda
bahaya kehamilan.
8. Riwayat kontrasepsi
Ibu tidak pernah menggunakan kontrasepsi apapun sebelumnya
9. Pola Fungsional kesehatan
Pola Kehamilan saat ini
Nutrisi Ibu makan 3x sehari, Ibu makan 3x sehari,
porsi sedang dan porsi sedang dan
minum air putih 6 minum air 7-8
gelas/hari gelas/hari
Eliminasi Ibu BAK dalam sehari Ibu BAK dalam sehari
sebanyak 4x dan BAB sebanyak 6x dan BAB
1x sebanyak 2x/3 hari
Istirahat Saat siang ibu tidur 1 Saat siang ibu tidur 2-3
jam/hari dan saat jam/hari dan malam 7-
malam ibu tidur 7 8 jam/hari
jam/hari
Aktivitas Ibu melakukan Sebagai ibu rumah
aktivitas sebagai ibu tangga seperti biasanya
rumah tangga seperti
menyapu dan mencuci
piring
Personal Hygiene Ibu mandi 2x/hari dang Ibu mandi 2x/hari,
anti baju 1x/hari ganti baju 2x/hari dan
lebih sering ganti
celana dalam
Kebiasaan Ibu tidak merokok, Ibu tidak merokok,
tidak minum alcohol, tidak minum alcohol,
konsumsi obat dan konsumsi obat dan
narkoba narkoba
Seksualitas Ibu melakukan Ibu tidak pernah
hubungan seksual 2- melakukan hubungan
3x/minggu seksual

10. Riwayat Psikososiokultural Spiritual


a. Psikologis
Ibu, suami, dan keluarga lainnya senang dengan kehamilan saat ini
b. Sosial
Ini merupakan pernikahan ibu yang pertama dan pernikahan sudah 1
tahun dengan status menikah yang sah.
c. Kultural
Ibu dan keluarga tidak memiliki adat istiadat yang dapat merugikan
atau membahayakan ibu dan janin yang dikandungnya.
d. Spiritual
Ibu dan keluarga tidak memiliki dan tidak pernah melakukan tradisi
yang dapat merugikan atau membahayakan kesehatan ibu dan janin.

1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/80 mmHg Pernapasan : 20x/menit
Nadi : 93x/menit Suhu : 37oC
c. Antropometri
BB sebelum hamil : 48 kg Tinggi Badan :156 cm
BB saat ini : 50.3 kg LILA : 27 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut bersih, distribusi merata, warna rambut hitam, tidak ada
ketombe, tidak ada oedem
b. Wajah
Simetris, tidak tampak pucat, tidak ada hiperpigmentasi pada kulit
wajah, tidak ada oedem
c. Mata
Simetris, sclera berwarna putih, konjunctiva berwarna merah muda.
tidak ada gangguan mata, penglihatan jelas, tidak ada oedem pada
palpebra
d. Hidung
Simetris, hidung bersih, tidak ada pengeluaran cairan, tidak ada polip,
tidak ada perdarahan
e. Mulut
Simetris, bibir tidak pucat dan tampak lembab. tidak ada caries, tidak
ada stomatitis, tidak ada pembesaran tonsil, lidah berwarna merah
muda dan tremor.
f. Telinga
Bersih, tidak ada pengeluaran cairan
g. Leher
Simetris, tidak ada hiperpigmentasi, tidak ada pembesaran vena
jugularis, tidak ada pembesaran padakelenjar tiroid dan kelenjar limfe.
h. Dada
Simetris, tidak ada alat bantu pernapasan, tidak ada retraksi dinding
dada, suara nafas vesikuler, BJ I dan BJ II terdengar jelas.
i. Payudara
Tidak teraba benjolan yang abnormal, pada axial tidak ada pembesaran
kelenjar limfe.
j. Abdomen
Tidak ada bekas luka operasi, terdapat line nigra
TFU : Teraba ballotemen
Leopold I : tidak dilakukan
Leopold I I : tidak dilakukan
Leopold III : tidak dilakukan
Leopold IV : tidak dilakukan
k. Genetalia
Tidak dilakukan
l. Ekstremitas
Atas : CRT kembali < 2 detik, reflek bisep dan trisep (+)
Bawah : Tidak ada oedem, tidak ada varises, Homan Sigh (-), reflek
babinski (-), reflek patella (+)
3. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan panggul luar : Tidak dilakukan
4. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 9.8 gr/dL Sifilis : Negatif
Golongan darah :O Protein Urine : Negatif
HIV/AIDS : Non reaktif Reduksi Urine : Negatif
HbsAg : Negatif PP Test : Positif

1. Diagnosis
GIIP00I0 usia kehamilan 22 minggu 3 hari
2. Masalah
Tidak ada
3. Diagnosa Potensial
Tidak ada
4. Masalah potensial
Tidak ada
5. Kebutuhan Segera
Tidak ada

Jam Penatalaksanaan Paraf


09.30 Memperkenalkan diri kepada ibu dan menjelaskan maksud
WITA tujuan bahwa akan dilakukan asuhan kebidanan kepada ibu
secara terintegrasi
E : Ibu dapat memahami penjelasan yang diberikan dan
bersedia untuk dilakukan asuhan kebidanan secara terintegrasi
09.35 Melakukan pemeriksaan pada ibu dan menjelaskan hasil
WITA pemeriksaan ibu bahwa hasil pemeriksaan normal. Secara
umum keadaan ibu dan janin baik. Didapatkan hasil :
TD : 100/80 mmHg RR : 20x/menit
N : 93x/menit T : 37oC
E : ibu mengeri dengan hasil pemeriksaan yang dijelaskan
09.50 Memberikan KIE mengenai ketidaknyamanan pada ibu hamil
WITA trimester I dan gizi pada ibu hamil
E : Ibu mengerti mengenai penjelasan yang diberikan
10.10 Berkolaborasi dengan analis di ruangan laboratorium untuk
WITA dilakukan pemeriksaan laboratorium (Hb, Golongan darah,
HIV/AIDS, HbsAg, Sifilis, Proteinurine, reduksi urine). Hasil
Pemeriksaan laboratorium :
Hb : 9.8 gr/dL Sifilis : Negatif
Golongan darah: O Protein Urine : Negatif
HIV/AIDS: Non reaktif Reduksi Urine : Negatif
HbsAg : Negatif PP Test : Positif
E : Ibu telah melakukan pemeriksaan laboratorium dan telah
mengetahui hasilnya
10.40 Berkolaborasi dengan dokter gigi di poli gigi untuk
WITA berkonsultasi dan member KIE mengenai merawat kesehatan
mulut dan gigi, terutama selama kehamilan.
E : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
10.50 Menjadwalkan kunjungan ulang 1 bulan lagi untuk
WITA pemeriksaan kehamilan selanjutnya atau saat ibu memiliki
keluhan.
E : Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan
lagi atau saat memiliki keluhan
BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam kasus Ny. M telah dilakukan asuhan kebidanan menggunakan 7


langkah Varney, mulai dari pengumpulan data sampai evaluasi dan dalam catatan
perkembangan selanjutnya menggunakan SOAP. Adapun pembahasan antara teori
dan kenyataan yang penulis temukan selama melaksanakan studi kasus meliputi :
A. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap
Penulis melakukan pengkajian terhadap Ny. K di Puskesmas Samarinda
Kota pada tanggal 13 Desember 2022. Ny. K datang ke puskesmas ingin
memeriksakan kehamilannya. HPHT ibu tanggal 9 Juli 2022 dan didapatkan
TP 16 April 2023. Ini merupakan kehamilan kedua ibu dan ibu sangat senang
dan juga menerima kehamilan ini. Ibu tidak sedang memiliki riwayat penyakit
yang dapat mempengaruhi atau memperberat kehamilan. Di dalam keluarga
juga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit genetik yang dapat menurun
atau menular.
Pemeriksaan yang dilakukan Ny. K adalah pemeriksaan fisik (inspeksi,
palpasi, auskultasi dan perkusi). Pada langkah ini didapatkan Ny. K keadaan
umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 100/80 mmHg, nadi
93x/mnt, respirasi 20x/mnt, suhu tubuh 37.0°C, berat badan saat ini 50,3 kg
dan TFU teraba ballotement. Pada pemeriksaan darah Hb ibu 9,8 gr/dL.
Tidak terdapat perbedaan antara hasil pemeriksaan fisik ibu dengan hasil
laboratorium, yaitu Hb ibu 9,8 gr/dL yang menandakan Hb ibu normal.
Selama kehamilan Hb dalam darah harus selalu dijaga. Pola makan yang baik
selama kehamilan dapat membantu untuk menaikkan kadar Hb dalam darah,
serta memiliki pengaruh positif pada kesehatan bayi. Pola makan sehat pada
ibu hamil adalah makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil, yaitu harus
memiliki jumlah kalori dan zat-zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan seperti
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, serat dan air.
B. Interpretasi Data Dasar
Interpretasi data dasar meliputi diagnosis kebidanan, masalah dan
kebutuhan. Dari pengkajian data dapat ditegakkan diagnosis kebidanan pada
Ny. K yaitu GIIP00I0, usia kehamilan 22 minggu 3 hari.
Penulis menyesuaikan dengan kenyataan yang ada, yaitu berdasarkan data
subyektif dan obyektif.
C. Mengidentifikasikan Diagnosis atau Masalah Potensial/ Diagnosis Potensial
dan Mengantisipasi Penanganannya
Pada kasus ini penulis tidak menemukan diagnosa atau masalah potensial
dalam asuhan kebidanan pada Ny. K usia 21 tahun di Puskesmas Samarinda
Kota pada tahun 2022. Pada langkah ini diidentifikasikan diagnosa/ masalah
potensial berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa (Soepardan, 2012).
Pada langkah ini penulis tidak menjumpai adanya kesenjangan antara teori dan
praktik.
D. Menerapkan Tindakan terhadap Kebutuhan Segera
Pada langkah ini tidak melakukan tindakan segera dimana untuk
penentuan tindakan segera yang perlu diambil berdasarkan diagnosa dan
masalah yang ada. Tidak ada data yang mendukung pada kasus ini, maka
penulis tidak menemukan teori medis dan praktik dalam langkah ini.
E. Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh
Dalam kasus ini penulis telah memberikan rencana asuhan kebidanan pada
Ny. K usia 22 tahun di Puskesmas Samarinda Kota pada tahun 2022.
1. Beritahukan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu.
2. Berkolaborasi dengan analis untuk melakukan pemeriksaan laboratorium
dan beritahukan hasilnya kepada ibu.
3. Berkolaborasi dengan dokter gigi dan memberikan KIE mengenai cara
menjaga kesehatan gigi dan mulut.
4. Berkolaborasi dengan bidan memberikan KIE mengenai nutrisi ibu hamil.
5. Memberikan KIE tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester II.
6. Jadwalkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang bulan depan atau jika
ibu merasakan keluhan.
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan
oleh langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
kebidanan terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi. Penulis tidak menemukan kesenjangan teori dari praktik pada
langkah ini.
F. Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman
Dalam kasus ini penulis telah melaksanakan asuhan sesuai dengan yang
telah direncanakan dalam memberikan asuhan kebidanan pada Ny. K usia 22
tahun di Puskesmas Samarinda Kota pada tahun 2022.
1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
bahwa hasil pemeriksaan baik.
2. Memberikan KIE tentang ketidaknyamanan pada kehamilan trimester II.
3. Memberikan KIE tentang gizi pada ibu hamil.
4. Menjadwalkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan kemudian atau jika ibu
merasakan ada keluhan.
Pada langkah ini dilaksanakan asuhan yang menyeluruh dan dilakukan
dengan efisien dan aman. Pelaksanaan ini dilakukan seluruhnya oleh bidan
atau anggota tim kesehatan lainnya. Tidak terdapat kesenjangan teori dan
praktik dalam langkah ini.
G. Evaluasi
Penulis telah mengevaluasi asuhan kebidanan kehamilan terhadap Ny. K
usia 22 tahun di Puskesmas Samarinda Kota pada tahun 2022 dengan diagnosa
GIIP00I0, usia kehamilan 22 minggu 3 hari.
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi evaluasi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar-benar telah terpenuhi sebagaimana diidentifikasi di dalam diagnosis dan
masalah. Secara keseluruhan dari langkah pengumpulan data sampai evaluasi
asuhan kebidanan menurut manajemen Varney, semua asuhan yang diberikan
berlangsung dengan baik sehingga memperoleh hasil yang baik.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan ANC terintegrasi pada Ny. K usia 22 tahun, GIIP00I0
usia kehamilan 22 minggu 3 hari di Puskesmas Samarinda Kota didapatkan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pemeriksaan fisik normal, secara umum keadaan ibu dan janin baik
TD : 100/80 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 93 x/mnt T : 37.00C
TFU : Teraba ballottement
Dan ibu juga telah mengetahui hasil pemeriksaannya.
2. Setelah berkolaborasi dengan analis ibu diberitahukan mengenai hasil
pemeriksaan. Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh analis.
3. Setelah berkolaborasi dengan dokter gigi untuk memberikan KIE
mengenai menjaga kesehatan dan kebersihan gigi selama kehamilan. Ibu
mengerti penjelasan yang diberikan oleh dokter gigi.
4. Setelah memberikan KIE ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester II,
ibu mengerti penjelasan yang diberikan mengenai ketidaknyamanan pada
ibu hamil trimester II.
5. Setelah selesai melakukan pemeriksaan ANC terintegrasi pada Ny. K,
bidan menjadwalkan kunjungan ulang 1 bulan kemudian atau jika ibu
merasakan ada keluhan ibu bersedia kembali ke puskesmas untuk
melakukan pemeriksaan selanjutnya.
B. Saran
Peran tenaga kesehatan terkhusus untuk seorang bidan sangat dibutuhkan
oleh masyarakat pada saat ini, tenaga kesehatan yang mampu memberikan
informasi-informasi yang dibutuhkan dan berkaitan dengan kehamilan ibu
trimester II.

Anda mungkin juga menyukai