Anda di halaman 1dari 32

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kehamilan Trimester III

1. Pengertian Kehamilan Trimester III

Kehamilan trimester III merupakan kehamilan dengan usia 28-40

minggu dimana merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan

kedudukan sebagai orang tua,seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran

bayi,sehingga disebut juga sebagai periode penantian (Vivian,2011:118)

Trimester ketiga berlangsung selama 13 minggu,mulai dari

minggu ke-28 sampai minggu ke-40. Pada trimester ketiga,organ tubuh

janin sudah terbentuk.Hingga pada minggu ke-40 pertumbuhan dan

perkembanagn utuh telah dicapai (Manuaba,2010:79).

Kehamilan adalah proses yang normal,alamiah yang diawali

dengan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin dan dimulai

sejak konsepsi sampai persalinan (Dewi & Sunarsih,2011). Lamanya

hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung

dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu

triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,triwulan kedua

dari bulan keempat sampai 6 bulan,triwulan ketiga dari bulan ketujuh

sampai 9 bulan (Saifuddin,2009).

Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang

terdiri dari ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum dan

spermatozoa terjadilah pembuahan dan pertumbuhan zigot kemudian

10
bernidasi pada uterus dan pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah

tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba dkk,2012).

Berdasarkan beberapa definisi kehamilan tersebut dapat

disimpulkan bahwa kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan sel

sperma yang telah matang sehingga terjadilah nidasi dan tumbuh

berkembang sampai aterm.

2. Perubahan Pada Kehamilan Trimester III

a. Menurut Vivian (2011:124) Perubahan fisiologi pada masa

kehamilan Trimester III adalah :

1) Minggu ke-28/bulan ke-7

Fundus berada dipertengahan antara pusat dan sifoudeus. Hemoroid

mungkin terjadi. Pernapasan dada menggantikan pernapasan perut.

Garis Bentuk janin dapat dipalpasi. Rasa panas perut mungkin

terasa.

2) Minggu ke-32/bulan ke-8

Fundus mencapai prosesus sifoideus,payudara penuh,dan nyeri

tekan. Sering BAK mungkin kembali terjadi. Selain itu mungkin juga

terjadi dispnea.

3) Minggu ke-38/bulan ke- 9

Penurunan bayi ke dalam pelvis/panggul ibu (lightening).Placenta

setebal hampir 4 kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya

0,5-0,6 kg. Sakit punggung dan sering BAK meningkat.Braxton

10
hicks meningkat karena serviks dan segmen bawah rahim disiapkan

untuk persalinan.

b. Perubahan Psikologis Trimester III

Menurut Sulistyawati (2013:77) Perubahan psikologis pada masa

kehamilan trimester III,yaitu :

1) Rasa tidak nyaman timbul kembali,merasa dirinya jelek,aneh,dan

tidak menarik.

2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.

3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat

melahirkan,khawatir akan keselamatannya.

4) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak

normal,bermimpi yang mencerminkan perhatian dan

kekhawatirannya.

5) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.

6) Merasa kehilangan perhatian

7) Perasaan mudah terluka (sensitif) dan libido menurun.

c. Ketidaknyamanan Trimester III

Menurut Romauli (2011:149) Ketidaknyamanan ibu hamil pada

Trimester III,adalah sebagai berikut :

1) Peningkatan frekuensi berkemih

Frekuensi kemih meningkat pada trimester ketiga sering dialami

ibu primigravida setelah lightening terjadi efek lightening yaitu

10
bagian presentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan

menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih.

Peningkatan frekuensi berkemih disebabkan oleh tekanan uterus

karena turunnya bagian bawah janin sehingga kandung kemih

tertekan,kapasitas kandung kemih berkurang dan mengakibatkan

frekuensi berkemih meningkat (Manuaba,2010).

Sering buang air kecil merupakan suatu perubahan fisiologis

dimana terjadi peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada

tahap selanjutnya merupakan akibat kompresi pada kandung

kemih. Pada trimester III kandung kemih tertarik keatas dan

keluar dari panggul sejati ke arah abdomen.

2) Sakit Punggung Atas dan Bawah.

Karena tekanan terhadap akar syaraf dan perubahan sikap pada

kehamilan lanjut karena titik berat badan berpindah kedepan

disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis

yang berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus.

3) Hiperventilasi dan sesak nafas

Peningkatan aktivitas metabolis selama kehamilan akan

meningkatkan karbondioksida. Hiperventilasi akan menurunkan

karbondioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III karena

pembesaran uterus yang menekan diafragma. Selain itu

diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama

kehamilan.

10
4) Edema Dependen

Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan

vena pada ekstermitas bawah karena tekanan uterus membesar

pada vena panggul pada saat duduk/berdiri dan pada vena cava

inferior saat tidur terlentang. Edema pada kaki yang

menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus dibedakan

dengan edema karena preeklamsi.

5) Nyeri Ulu hati

Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II

dan bertahan hingga trimester III.

6) Kram Tungkai

Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau

ketidakseimbangan rasio dan fosfor. Selain itu uterus yang

membesar memberi tekanan pembuluh darah panggul sehingga

mengganggu sirkulasi atau pada syaraf yang melewati foramen

doturator dalam perjalanan menuju ekstermitas bawah.

7) Konstipasi

Pada kehamilan trimester III kadar progesteron tinggi. Rahim

yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bag

sehingga terjadi konstipasi.Konstipasi semakin berat karena

gerakan otot dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar

progesteron (Romauli,2011).

8) Kesemutan

10
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil

postur dengan posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga

menyebabkan penekanan pada syaraf median dan aliran lengan

yang akan menyebabkan penekanan pada syaraf median aliran

lengan yang akan menyebabkan kesemutan.

3. PenataLaksanaan Dalam Kehamilan Trimester III

a. Penatalaksanaan yang diberikan kepada ibu hamil trimester III dengan

ketidaknyamanan yaitu :

1) istirahat yang cukup,

2) tidur menggunakan bantal untuk meluruskan punggung,posisi tidur

dengan miring kanan atau kiri,

3) menghindari pekerjaan dengan beban berat

4) masase daerah pinggang dan punggung

5) mengikuti senam hamil.

6) Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan

minum obat serta vitamin yang telah diberikan.makanan yang

dianjurkan yaitu makanan yang mengandung sumber zat

tenaga,sumber zat pembangun,dan sumber zat pengatur.

b. Penatalaksanaan terhadap ketidaknyamanan berupa kram pada kaki

yaitu :

1) Dengan memberikan konseling penyebab terjadinya kram adalah

adanya perubahan pada sistem pernapasan,tekanan uterus pada

syaraf,kelelahan dan sirkulasi yang buruk pada tungkai.

10
2) Menyarankan kepada ibu untuk istirahat yang cukup.

3) Memberikan kompres hangat pada bagian yang kram.

4) Berbaring dan merebahkan diri dan mengajarkan cara bangun dari

posisi tidur dan duduk.

5) Mengkonsumsi kalsium yang cukup.

c. Penatalaksanaan terhadap kecemasan dan rasa takut yaitu :

1) Menjelaskan pada ibu bahwa hal tersebut memang wajar terjadi

sebagai bentuk rasa senang,bangga,khawatir menghadapi

kelahiran sang bayi.

2) Memberikan penjelasan tentang waktu bersalin dapat terjadi pada

2 minggu sebelum hari perkiraan persalinan dan atau 2 minggu

setelah hari perkiraan persalinan.

3) Memberikan penjelasan tentang dukungan suami,

keluarga,dukungan tenaga kesehatan, dukungan dari lingkungan

sekitar,agar ibu merasa aman,nyaman dan terlindungi selama

hamil untuk mengurangi rasa cemas yang ibu rasakan.

4) Memberikan penjelasan tentang kebutuhan spiritual untuk ibu

hamil seperti doa ketika hamil,shalat dan tadarus,mohon

pertolongan hanya kepada Allah.

5) Boleh Berhubungan intim dengan suami asal tidak membahayakan

kehamilan dan ibu merasa nyaman.

10
6) Tidak boleh makan dan minum yang membahayakan kehamilan

seperti minuman yang beralkohol,minum jamu,merokok,tidak

boleh melakukan tindakan yang membahayakan kehamilannya.

7) Memberikan konseling tentang persiapan persalinan,tanda bahaya

pada kehamilan trimester III,tanda persalinan,tanda bahaya pada

kehamilan trimester III.

Menurut Farid Husin (2014), dasar dalam pemantauan pada trimester

III kehamilan yaitu pada usia kehamilan 27-42 minggu, diantaranya:

a. Pemantauan penambahan berat badan berdasarkan IMT ibu

b. Pemeriksaan tekanan darah

c. Pemeriksaan tinggi fundus dan penentuan berat badan janin

d. Penentuan letak janin dengan palpasi abdominal

e. Melakukan pemeriksaan denyut jantung janin

f. Deteksi terhadap masalah psikologis dan berikan dukungan selama

kehamilan

g. Kebutuhan execise ibu yaitu dengan senam hamil

h. Deteksi pertumbuhan janin terhambat dengan pemeriksaan palpasi

i. Mengurangi keluhan akibat ketidaknyamanan yang terjadi pada

trimester III

j. Deteksi dini komplikasi yang terjadi pada trimester III dan

melakukan tindakan kolaborasi dan atau rujukan secara tepat

k. Melibatkan keluarga dalam setiap asuhan

l. Persiapan laktasi

10
m. Persiapan persalinan Melakukan kolaborasi pemeriksaan USG

jika ditemukan kemungkinan kelainan letak janin, letak plasenta

atau penurunan kesejahteraan janin

n. Lakukan rujukan jika ditemukan tanda-tanda patologi pada

trimester III.(Husin, F, 2014: 275-276)

4. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester III

Menurut Romauli (2011:134-160) Semakin tua usia kehamilan,maka

kebutuhan fisik maupun psikologis ibu juga mulai beragam dan harus

terpenuhi. Kebutuhan fisik maupun psikologis ibu hamil dijabarkan

sebagai berikut :

a. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil

1) Oksigen

Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu

hamil. Berbagai gangguan pernapasan bisa terjadi saat hamil

hingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu

yang akan berpengaruh pada bayi yang dikandung.Konsul dokter

bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti asma dan lain-

lain.

2) Nutrisi

Gizi pada ibu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori

perhari,ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang

mengandung protein,zat besi,dan minum cukup cairan (Menu

seimbang).

10
a) Kalori

Sumber kalori utama adalah hidrat arang dan lemak. Bahan

makanan yang banyak mengandung hidrat arang adalah golongan

padi-padian (misalnya beras dan jagung),golongan umbi-umbian

(misalnya ubi dan singkong),dan sagu.

b) Protein

Protein adalah zat utama untuk membangun jaringan bagian

tubuh.Kekurangann protein dalam makanan ibu hamil

mengakibatkan bayi akan lahir lebih kecil dari normal. Sumber zat

protein yang berkualitas tinggi adalah susu. Sumber lain meliputi

sumber protein hewani (misalnya daging,ikan,unggas,telur, dan

kacang) dan sumber protein nabati (misalnya kacang-kacangan

seperti kedelai,kacang tanah,kacang tolo,dan tahu tempe).

c) Mineral

Semua mineral dapat terpenuhi dengan makan-makanan sehari-hari

yaitu buah-buahan,sayur-sayuran dan susu. Hanya zat besi yang

tidak bisa terpenuhi dengan makanan sehari-hari. Untuk memenuhi

kebutuhan ini dibutuhkan suplemen besi 30 mg sebagai ferosus,

d) Vitamin

Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makanan sayur dan

buah-buahan,tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian

asam folat terbukti mencegah kecacatan pada bayi.

10
Menurut Arisman (2007),kebutuhan zat gizi wanita hamil di

hitung berdasarkan persentase peningkatan asupan zat gizi

sebagai berikut :

Tabel 2.1.Kebutuhan Zat Gizi Wanita hamil

Zat gizi % Zat Gizi %

Kalori 14 % Folate 122 %

Protein 68 % Vitamin B12 10 %

Vitamin D 100 % Kalsium 50 %

Vitamin E 25 % Fosfor 50 %

Vitamin K 8% Magnesium 14 %

Vitamin C 17 % Besi 100 %

Thiamin 36 % Seng 25 %

Riboflavin 23 % Yodium 17 %

Niacin 13 % Selenium 18 %

Vitamin B6 27 %

3) Kebutuhan Personal Hygiene

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan

sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk

mengeluarkan banyak keringat,menjaga kebersihan diri terutama

lipatan kulit (ketiak,bawah buah dada,daerah genitalia). Kebersihan

10
gigi dan mulut,perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah

terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu kekurangan kalsium.

4) Kebutuhan Eliminasi

Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan

eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kecil.

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan

mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air

putih,terutama ketika lambung dalam keadaan kosong.

Meminum air putih hangat ketika lambung dalam keadaan

kosong dapat merangsang gerak peristaltik usus. Jika ibu

sudah mengalami dorongan,maka segeralah untuk buang air

besar agar tidak terjadi konstipasi.

5) Kebutuhan Seksual

Selama kehamilan berjalan normal,koitus diperbolehkan sampai

akhir kehamilan,meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya

tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari menjelang

kelahiran.Koitus tidak diperkenankan bila terdapat perdarahan

pervaginam,riwayat abortus berulang,abortus/partus prematurus

imminens,ketuban pecah sebelum waktunya.

6) Kebutuhan Mobilisasi

Ibu hamil boleh melakukan kegiatan atau aktivitas fisik biasa

selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat dianjurkan

untuk melakukan pekerjaan rumah dengan dan secara berirama

10
dengan menghindari gerakan menyentak,sehingga mengurangi

ketegangan pada tubuh dan menghindari kelelahan.

7) Istirahat

Ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat yang teratur

karena dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani

untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.

Tidur pada malam hari selama kurang lebih 8 jam dan istirahat

dalam keadaan rileks pada siang hari selama 1 jam.

8) Persiapan Persalinan

a) Membuat rencana persalinan

b) Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi

kegawatdaruratan pada saat pengambilan keputusan utama

tidak ada.

c) Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi

kegawatdaruratan

d) Membuat rencana atau pola menabung

e) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk

persalinan.

9) Memantau kesejahteraan Janin

Pemantauan gerakan janian mnimal dilakuakan selama 12

jam,dan pergerakan janin selama 12 jam adalah minimal

10 kali gerakan janin yang dirasakan oleh ibu hamil.

b. Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil Trimester III

10
1) Support Keluarga

Tugas keluarga yang saling melengkapi dan dapat menghindari

konflik adalah dengan cara pasangan merencanakan untuk

kedatangan anaknya,mencari informasi bagaimana menjadi ibu dan

ayah,suami mempersiapkan peran sebagai kepala rumah

tangga.Disini motivasi suami dan keluarga untuk membantu

meringankan ketidaknyamanan dan terhindar dari stres psikologi.

2) Support dari Tenaga Kesehatan

Peran Bidan dalam perubahan dan adaptasi psikologis adalah

dengan memberi support atau dukungan moral bagi

klien,meyakinkan klien dapat menghadapi kehamilannya dan

perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu yang normal.

Rasa aman dan nyaman selama kehamilan.

Kebutuhan pertama adalah ibu merasa dicintai dan

dihargai,krbutuhan kedua adalah ibu merasa yakin akan

penerimaan pasangannya terhadap sang anak.

3) Persiapan menjadi orang tua

Salah satu persiapan ornag tua dapat dilaksanakan dengan kelas

pendidikan kelahiran/kelas antenatal.

5. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III

10
Menurut Romauli (2011:202) tanda bahaya yang dapat terjadi pada ibu

hamil trimester III,yaitu :

a. Perdarahan Pervaginam

Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi

dilahirkan disebut sebagai perdrahan pada kehamilan lanjut atau

perdarahan antepartum.

b. Solutio Placenta

Solutio Placenta adalah adalah terlepasnya placenta yang letaknya

normal pada korpus uteri sebelum jalan lahir.Biasanya terjadi pada

trimester ketiga,walaupun dapat pula terjadi setiap saat dalam

kehamilan. Bila placenta yang terlepas seluruhnya disebut solusio

placenta totalis. Bila hanya sebagian disebut solusio placenta

parsialis atau bisa juga hanya sebagian kecil pinggir placenta yang

lepas disebut rupture sinus marginalis.

c. Placenta Previa

Placenta previa adalah placenta yang letaknya abnormal yaitu pada

segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruhnya

pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal placenta terletak pada

bagian atas uterus.

d. Keluar Cairan Pervaginam

Pengeluaran cairan pervaginam pada kehamilan lanjut merupakan

kemungkinan mulainya persalinan lebih awal. Bila pengeluran

berupa mucus bercampur darah dan mungkin disertai

10
mules,kemungkinan persalinan akan dimulai lebih awal. Bila

pengeluaran berupa cairan,perlu diwaspadai terjadinya ketuban

pecah dini (KPD).Menegakkan diagnosis KPB perlu diperiksa

apakah cairan yang keluar tersebut adalah cairan ketuban.

Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan speculum untuk

melihat darimana asal cairan,kemudian pemeriksaan reaksi PH

basa.

e. Gerakan Janin Tidak Terasa

Apabila ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sesudah usia

kehamilan 22 minggu atau selama persalinan,maka waspada

terhadap kemungkinan gawat janin atau bahkan kematian janin

dalam uterus. Gerakan janin berkurang atau bahkan hilang dapat

terjadi pada solusio plasenta dan ruptur uteri.

f. Nyeri Perut yang hebat

Nyeri perut kemungkinan tanda persalinan preterm,ruptur

uteri,solusio plasenta. Nyeri perut hebat dapat terjadi pada ruptur

uteridisertai shock,perdarahan intra abdomen dan atau

pervaginam,kontur utrus yang abnormal,serta gawat janin atau DJJ

tidak ada.

g. Keluar Air Ketuban Sebelum waktunya

Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22

minggu,ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses

persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada

10
kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun

kehamilan aterm.

10
B. STANDAR ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN TRIMESTER III

1. Pengertian

Standar Asuhan Kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan

keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh Bidan sesuai dengan wewenang

dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.Mulai

dari pengkajian,perumusan diagnosa dan atau masalah

kebidanan,perencanaan,implementasi,evaluasi dan pencatatan asuhan

kebidanan.

a. STANDAR I : Pengkajian

1) Pernyataan Standar

Bidan Mengumpulkan semua informasi yang akurat,relevan dan

lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

2) Kriteria Pengkajian

a) Data tepat,akurat dan lengkap

b) Terdiri dari data subyektif (hasil anamnesa: Biodata,keluhan

utama,riwayat obstetri,riwayat kesehatan dan latar belakang

sosial budaya).

b. STANDAR II : Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan

1) Pernyataan Standar

Bidan menganalisa data yang diperoleh pada

pengkajian,menginterprestasikannya secara akurat dan logis untuk

menegakkan diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat.

10
2) Kriteria Perumusan Diagnosa dan atau Masalah

a) Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan.

b) Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien.

c) Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara

mandiri,kolaborasi dan rujukan.

c. STANDAR III : Perencanaan

1) Pernyataan Standar

Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan

masalah yang ditegakkan.

2) Kriteria Perencanaan

a) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan

kondisi klien,tindakan segera,tindakan antisipasi dan asuhan

secara komprehensif.

b) Melibatkan klien/pasien dan keluarga.

c) Mempertimbangkan kondisi psikologi,sosial budaya klien

d) Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien

berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang

diberikan bermanfaat untuk klien.

e) Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang

berlaku,sumberdaya serta fasilitas yang ada.

10
d. STANDAR IV : Implementasi

1) Pernyataan Standar

Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara

komprehensif,Efektif,efisien dan aman berdasarkan evidance based

kepada klien/pasien dalam bentuk upaya promotif,preventif,kuratif

dan rehabilitatif. Dilaksanakan secara mandiri,kolaborasi dan

rujukan.

2) Kriteria

a) Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko sosial-

spiritual-kultural.

b) Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien

atau keluarganya.

c) Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based

d) Melibatkan klien dalam setiap tindakan

e) Menjaga privacy klien

f) Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi

g) Mengikuti perkembangan kondisi klien secara

berkesinambungan.

h) Menggunakan sumberdaya,sarana dan fasilitas yang ada dan

sesuai

i) Melakukan tindakan sesuai standar

10
j) Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan

e. STANDAR V : Evaluasi

1) Pernyataan Standar

Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan

untuk melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan sesuai

dengan perubahan perkembangan kondisi klien.

2) Kriteria Evaluasi

a) Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan

sesuai kondisi klien.

b) Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan pada klien

c) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.

d) Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien.

f. STANDAR VI : Pencatatan Asuhan Kebidanan

1) Pernyataan Standar

Bidan melakukan pencatatan secara lengkap akurat,singkat,dan jelas

mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam

memberikan asuhan kebidanan.

2) Kriteria Pencatatan asuhan kebidanan

a) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada

formulir yang tersedia (rekam medis/KMS/status pasien KIA)

10
b) Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP

c) S adalah data subyektif,mencatat hasil anamnesa

d) O adalah data obyektif,mencatat hasil pemeriksaan

e) A adalah data hasil analisa,mencatat diagnosa dan masalah

kebidanan.

f) P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan

penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan

antisipatif,tindakan segera,tindakan secara komprehensif:

Penyuluhan,dukungan,kolaborasi evaluasi/follow up dan rujukan.

2. Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III

Asuhan kebidanan pada kehamilan adalah pelayanan yang diberikan

kepada ibu hamil selama periode antepartum dengan memperhatikan

standar asuhan pada kehamilan. Dalam memberikan asuhan kebidanan

pada ibu hamil,yang perlu dipahami adalah konsep antenatal care.

Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama

ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim

(Manuaba,2010:110).

a. Kebijakan Pemerintah

Menurut Depkes RI (2010) dalam memberikan asuhan kehamilan standar

minimal yang harus dilaksanakan adalah 10 T yaitu :

1) Timbang Berat badan dan ukur tinggi badan

2) Pemeriksaan Tekanan darah

10
3) Pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri

4) Pemberian Imunisasi TT

5) Pemberian Tablet Tambah darah/Fe

6) Tetapkan Status gizi

7) Tes Laboratorium ( rutin dan khusus)

8) Tentukan Presentasi Janin dan DJJ

9) Tatalaksana Kasus

10) Temu wicara persiapan rujukan.

Antigen Interval (selang Lama % Perlindungan


waktu

TT Pada - -
1 kunjungan

TT 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80


2
TT 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
3
TT 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
4
TT 1 tahun setelah TT4 25 99
5 tahun/seumur

hidup
Tabel Pemberian Imunisasi TT

10
Sumber: Ummi Hani,
b. Standar Minimal Kunjungan

Sesuai dengan PERMENKES RI No. 97 tahun 2014 bagian kedua pasal 13 ayat 1

mengatakan bahwa pelayanan kesehatan masa hamil dilakukan sekurang-kurangnya 4

(empat) kali selama masa kehamilan yang

10
dilakukan1 (satu) kali pada trimester pertama, 1 (satu) kali pada dan

2 (dua) kali pada trimester ketiga

c. Skor Poedji Rochjati

Penapisan Ibu Hamil Trimester III menurut Poedji

Rochjati (Buku

KIA,2015) dibagi dalam 3 kelompok yaitu:

1) Kehamilan Resiko Rendah (KRR) skor 2 hijau

Kehamilan normal tanpa masalah/faktor resiko. Kemungkinan besar:

persalinan normal, tetap waspada komplikasi persalinan Ibu dan

Bayi baru lahir Hidup Sehat.

2) Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) skor 6 – 10 kuning

Kehamilan dengan faktor resiko, baik dari ibu dan atau janin dapar
menyebabkan komplikasi persalinan. Dampak kematian / kesakitan /
kecacatan pada ibu dan atau bayi baru lahir.
3) Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST) skor ≥12 merah

Kehamilan dengan faktor resiko ganda 2 lebih baik dari ibu dan atau

janinnya yang dapat menyebabkan

a) Lebih besar resiko/bahaya komplikasi persalianan

b) Lebih besar dampak kematian ibu dan atau bayi

3. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III

a. PENGKAJIAN

Tanggal : Sebagai rekam medik untuk mengetahui kapan klien datang

pada tempat pelayanan kesehatan

10
Jam : Sebagai rekam medik untuk mengetahui kapan klien datang pada

tempat pelayanan kesehatan

1. Data Subjektif

Langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang

diperoleh melalui anamnesis. Berhubungan dengan sudut pandang

dari pasien.

a) Biodata

1) Nama

Nama ibu dan suami digunakan untuk mengenal,memanggil, dan

menghindari terjdainya kekeliruan.

2) Umur

Umur perlu diketahui guna mengetahui apakah klien dalam

kehamilan yang beresiko atau tidak. Usia di bawah 16 tahun dan di

atas 35 tahun merupakan umur-umur yang beresiko tinggi untuk hamil.

Umur yang baik untuk kehamilan adalah 19-25 tahun.

3) Agama

Dalam hal ini berhubungan dengan perawatan penderita yang berkaitan

dengan ketentuan agama. Antara lain dalam keadaan yang gawat ketika

memberi pertolongan dan perawatan dapat diketahui dengan siapa harus

berhubungan.

4) Suku/ bangsa

Untuk mengetahui kondisi sosial budaya ibu yang mempengaruhi

perilaku kesehatan

10
5) Pendidikan

Untuk memberi bimbingan sesuai dengan tingkat pendidikannya.

6) Pekerjaan

Hal ini untuk mengetahui taraf hidup dan sosial ekonomi agar nasehat

kita sesuai. Pekerjaan ibu perlu diketahui untuk mengetahui apakah ada

pengaruh pada kehamilan seperti bekerja di pabrik rokok, percetakan dll.

7) Alamat

Untuk mempermudah komunikasi kunjungan rumah.

b ) Keluhan Utama

Keluhan utama adalah alasan kenapa klien datang ke tempat bidan. Hal ini

di sebut tanda atau gejala. Dituliskan sesuai dengan yang di ungkapkan oleh

klien serta tanyakan juga sejak kapan hal tersebut di keluhkan oleh klien.

c) Riwayat Kesehatan

Dari data riwayat ini dapat kita gunakan sebagai penanda (warning)

akan adanya penyulit masa hamil. Adanya perubahan fisik dan

fisiologis pada masa hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh

akan mempengaruhi organ yang mengalami gangguan. Beberapa data

penting tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu diketahui adalah

apakah pasien pernah atau sedang menderita

10
penyakit, seperti jantung, diabetes melitus, ginjal,

hipertensi/hipotensi, dan hepatitis (Romauli, 2011: 166 - 167).

d) Riwayat kesehatan Keluarga

Menurut Manurung (2012:136) Data ini meliputi:

penyakit keluarga, yang bersifat penyakit keturunan

(asma, diabetes mellitus, haemophili, keturunan kembar) dan

penyakit kronis. Dengan mengidentifikasi adanya penyakit

kesehatan keluarga yang bersifat genetic dapat mengetahui

adanya penyakit yang mempengaruhi kehamilan secara langsung

ataupun tak langsung. Penyakit tersebut dapat muncul suatu

saat yang memperberat kondisi kehamilan saat ini.

e) Riwayat haid

Usia wanita pertama haid bervariasai, antara 12-16 tahun. Hal

ini dipengaruhi oleh keturunan, keadaan gizi, bangsa,

lingkungan, iklim dan keadaan umum (Manuaba, 2010:160).

Siklus menstruasi berlangsung 28 hari, sehingga disebut yang

teratur jika mundur 2 hari setiap bulannya. Menstruasi teratur

sangat penting bagi perhitungan masa subur. Siklus menstruasi

yang teratur dapat menunjukkan bahwa faal ovarium cukup baik

(Manuaba, 2010 :160). Siklus yang normal biasanya 21-35 hari

10
sekali. Haid yang tidak teratur merupakan sebuah penyimpangan

bagi perempuan.

f. ) Lama dan Banyaknya Menstruasi

Lama menstruasi ideal terjadi selama 4-7 hari. Perdarahan

kurang jika perdarahan sekitar 2-3 hari dengan pemakaian

pembalut < 1-2 buah sehari. Perdarahan banyak jika menstruasi

di atas 7 hari, apalagi disertai gumpalan darah dengan

pemakaian pembalut lebih dari 3 buah/hari sampai penuh

(Manuaba, 2007:160). sekali. Haid yang tidak teratur merupakan

sebuah penyimpangan bagiperempuan

10
10
10

Anda mungkin juga menyukai