Anda di halaman 1dari 19

KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Oleh Kelompok 12:

 Ni Luh Putu Noviyanti (17C10062)


 Putu Lely Anggreni (17C10063)
 Desak Yunitha Dewi (17C10064)
 Made Dwita Pertiwi (17C10065)
 Komang Ayu Trisna Oktaviani (17C10066)
 Kadek Ayu Riska Citra Pratiwi (17C10067)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-
Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Denpasar, 19 September 2019

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. Dalam prosesnya,
perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh perjuangan (Mirza, 2008).
Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yaitu trimester yang pertama dimulai dari konsepsi
sampai dengan 3 bulan, trimester kedua dimulai dari bulan keempat sampai dengan 6 bulan,
trimester ketiga dimulai dari bulan ketujuh sampai dengan 9 bulan dalam (Wiknjosastro, 2005).
Trimester III merupakan waktu untuk menyiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai
orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut sebagai periode
penantian (Kusmiyati, Yuni, & dkk, 2009). Sejumlah masalah terlihat selama trimester ketiga.
Wanita mungkin khawatir terhadap hidupnya dan bayinya, dia tidak akan tahu kapan dia
melahirkan. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
waktu melahirkan meningkat. Maka dari itu kami mengangkat makalah “Asuhan Keperawatan
pada Ibu Hamil Trimester III”

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kehamilan trimester III ?
2. Bagaimana asuhan keperawatan kehamilan trimester III ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui konsep kehamilan trimester III
2. Untuk mengetahui asuhan keperawatan kehamilan trimester III

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Kehamilan Trimester III

1. Pengertian Kehamilan Trimester III


Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Kehamilan trimester III yaitu periode 3 bulan terakhir kehamilan yang dimulai pada
minggu ke-28 sampai minggu ke-38/42.
Pada wanita hamil trimester III akan mengalami perubahan. Fisiologis dan psikologis
yang disebut sebagai periode penantian. Menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari
dirinya, wanita hamil tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Saat ini juga merupakan
waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua seperti
terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi.
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ke tiga, wanita mungkin merasa cemas
terhadap kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti: apakah nanti bayinya lahir
abnormal, membayangkan nyeri, kehilangan kendali saat persalinan, apakah dapat bersalin
normal, apakah akan mengalami cedera pada vagina saat persalinan. Ibu juga mengalami
proses duka lain ketika ibu mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak istimewa khusus
yang dirasakan selama hamil, perpisahan terhadap janin dalam kandungan yang tidak dapat
dihindari, perasaan kehilangan karena uterusnya akan menjadi kosong secara tiba-tiba.
Umumnya ibu dapat menjadi lebih bergantung pada orang lain dan lebih menutup diri
karena perasaan rentannya yang merupakan gejala depresi ringan.
Menjelang akhir kehamilan ibu akan semakin mengalami ketidak nyamanan fisik
seperti rasa canggung, jelek, berantakan dan memerlukan dukungan yang kuat dan
konsisten dari suami dan keluarga. Dan pada pertengahan trimester ke tiga, hasrat seksual
ibu menurun, dan perlu adanya komunikasi jujur yang dengan suaminya terutama dalam
menentukan posisi dan kenyamanan dalam hubungan seks.

2. Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Trimester III


a. Uterus. Uterus mulai menekan kearah tulang belakang, menekan vena kava dan aorta
sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir kehamilan sering terjadi kontraksi uterus
yang disebut his palsu (braxton hicks). Itmus uteri menjadi bagian korpus dan
berkembang menjadi segmen bawah rahim yang lebih lebar dan tipis, servik menjadi
lunak sekali dan lebih mudah dimasuki dengan satu jari pada akhir kehamilan.
b. Sirkulasi Darah dan Sistem Respirasi Volume darah meningkat 25% dengan puncak
pada kehamilan 32 minggu diikuti pompa jantung meningkat 30%. Ibu hamil sering
mengeluh sesak nafas akibat pembesaran uterus yang semakin mendesak kearah
diafragma.
c.Traktus digestivus. Ibu hamil dapat mengalami nyeri ulu hati dan regurgitasi karena
terjadi tekanan keatas uterus. Sedangkan pelebaran pembuluh darah pada rectum, bisa
terjadi.
d. Traktus urinarius. Bila kepala janin mulai turun ke PAP, maka ibu hamil akan kembali
mengeluh sering kencing.
e.Sistem muskulus skeletal. Membesarnya uterus sendi pelvik pada saat hamil sedikit
bergerak untuk mengkompensasi perubahan bahu lbh tertarik ke belakang, lebih
melengkung, sendi tulang belakang lbh lentur sehingga mengakibatnya nyeri punggung
f. Kulit. Terdapat striae gravidarum, mengeluh gatal, kelenjar sebacea lebih aktif. Berat
badan akan mengalami kenaikan sekitar 5,5 kg
g. Metabolisme
Perubahan metabolisme seperti terjadi kenaikan metabolisme basal sebesar 15-20%
dari semula, terutama pada trimester ketiga, penurunan keseimbangan asam basa dari
155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter akibat hemodelusi darah dan kebutuhan
mineral yang diperlukan janin. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan
laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau
sebutir telur ayam sehari. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil seperti: kalsium 1,5 gram setiap hari dan 30-40
gram untuk pembentukan tulang janin, Fosfor rata-rata 2 gram dalam sehari, Zat besi
800 mg atau 30-50 mg per hari dan air yang cukup.
h. Perubahan Kardiovaskuler. Volume darah total ibu hamil meningkat 3050%, yaitu
kombinasi antara plasma 75% dan sel darah merah 33% dari nilai sebelum hamil.
Peningkatan volume darah mengalami puncaknya pada pertenahan kehamilan dan
berakhir pada usia kehamilan 32 minggu, setelah itu relative stabil.

Postur dan posisi ibu hamil mepengaruhi tekanan arteri dan tekanan vena.
Posisi terlentang pada akhir kehamilan, uterus yang besar dan berat dapat menekan
aliran balik vena sehingga pengisian dan curah jantung menurun. Terdapat penurunan
tekanan darah normal pada ibu hamil yaitu tekanan sistolik menurun 8 hingga 10 poin,
sedangkan tekanan diastolic mengalami penurunan sekitar 12 poin. Pada kehamilan
juga terjadi peningkatan aliran darah ke kulit sehingga memungkinkan penyebaran
panas yang dihasilkan dari metabolisme.
Pada kehamilan trimester III juga terjadi ketidaknyamanan, seperti

1) Peningkatan frekuensi berkemih (nonpatologis) dan konstipasi.

Frekwensi berkemih pada trimester ketiga sering dialami pada kehamilan primi
setelah terjadi lightening. Efek lightening adalah bagian presentasi akan menurun
masuk ke dalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih,
sehingga merangsang keinginan untuk berkemih. Terjadi perubahan pola berkemih
dari diurnal menjadi nokturia karena edema dependen yang terakumulasi sepanjang
hari diekskresi. Dan cara mengatasinya dengan menjelaskan mengapa hal tersebut
bisa terjadi dan menyarankan untuk mengurangi asupan cairan mnjelang tidur
sehingga tidak mengganggu kenyamanan tidur malam. Konstipasi diduga akibat
penurunan
peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi
penurunan jumlah progesterone. Akibat pembesaran uterus atau bagian presentasi
menyebabkan pergeseran dan tekanan pad usus dan penurunan motilitas pada saluran
gastrointestinal. Dan bisa juga akibat efek mengkonsumsi zat besi. Konstipasi dapat
memacu hemoroid.
2) Edema devenden dan Varises, kedua hal ini disebabkan oleh gangguan sirkulasi vena
dan meningkatnya tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Perubahan ini akibat
penekanan uterus yang membesar pada vena panggul saat wanita tersebut duduk atau
berdiri dan penekanan pada vena kava inferior saat berbaring.
3) Nyeri Ligemen. Ligament teres uteri melekat di sisi-sisi tepat dibawah uterus. Secara
anatomis memiliki kemampuan memanjang saat uterus meninggi dan masuk kedalam
abdomen. Nyeri ligamentum teres uteri diduga akibat peregangan dan penekanan berat
uterus yang meningkat pesat pada ligament. Ketidaknyamanan ini merupakan salah
satu yang harus ditoleransi oleh ibu hamil. Nyeri punggung bawah tepatnya pada
lumbosakral yang diakibatkan terjadinya pergeseran pusat gravitasi dan postur tubuh
ibu hamil, yang semakin berat seiring semakin membesarnya uterus. Pengaruh sikap
tubuh lordosis, membungkuk berlebihan, jalan tanpa istirahat, mengangkat beban
berat terutama dalam kondisi lelah.

B. Asuhan Keperawatan Kehamilan Trimester III

1. Pengkajian
a Data Subjektif

1) Biodata

Dikaji dengan nama yang jelas dan lengkap, untuk


Nama
menghindari adanya kekeliruan pasien.

Umur Untuk mengetahui faktor resiko kehamilan

Untuk memberikan motivasi dorongan moril


Agama
sesuai dengan agama yang dianut

Suku bangsa Untuk mengetahui faktor bawaan atau ras


Untuk mengetahui tingkat pengetahuan karena
Pendidikan tingkat pengetahuan mempengaruhi perilaku
kesehatan seseorang

Pekerjaan Untuk mengetahui status ekonomi seseorang


Untuk mengetahui tempat tinggal serta
Alamat
mempermudah pemantauan

2) Keluhan Utama
Bertujuan untuk apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan
ataukah ada pengaduan-pengaduan lain yang penting.

3) Riwayat Kesehatan Sekarang

4) Riwayat Kesehatan Lalu

5) Riwayat Kesehatan Keluarga

6) Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui tentang menarche, siklus disminorhea, lama menstruasi
(Salmah, 2006). Dan kondisi saat menstruasi misalnya nyeri saat menstruasi
termasuk sifat darah menstruasi
7) Riwayat Obstetri

a) Riwayat Kehamilan Sekarang

b) Riwayat Kehamilan Yang Lalu

c) Riwayat Ginekologi

d) Pola Kebiasaan Buruk Yang Mungkin Dilakukan: merokok, alkohol,


obat Terlarang
8) Latar Belakang Sosial-Budaya

9) Riwayat Psikososial

10) Pola Kebiasaan Fungsional Sehari-hari


a) Nutrisi
b) Eliminasi
c) Istirahat
d) Aktivitas
e) Personal hygiene
f) Seksual
11) Pengetahuan dan Kemampuan Ibu

b Data Objektif

1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum
b) Berat badan dan tinggi badan

- Dalam menimbang seseorang bukan berat badannya saja yang penting tapi lebih
penting lagi perubahan berat setiap kali ibu itu memeriksakan diri.

- Berat badan dalam trimester III tak boleh lebih dari 1 kg seminggu atau 3 kg
sebulan.

- Penambahan yang lebih dari batas-batas tersebut di atas disebabkan oleh


penimbunan (retensi) air dan disebut praoedema.

- Kemungkinan resiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145 cm,berat badan 75 kg.

- Untuk seorang ibu yang berat badannya normal sebelum hamil, penambahan
berat yang dianjurkan adalah 11,4-15,9 kg.

- Pola pertambahan berat badan

• Trimester pertama : 1,6 – 2,3 kg


• Trimester ke dua dan ke tiga : sekitar 0,5 kg/minggu
• Peningkatan kalori : hanya 300 kkal per hari
c)Pengukuran TTV

- Tekanan darah

Tekanan darah pada orang hamil tidak boleh mencapai 140 sistol atau 90
diastolik. Juga perubahan 30 sistol dan 15 diastol di atas tekanan darah sebelum
hamil menandakan toxaemia gravidarum.

- Suhu normal : 36 – 37,5 0C

- Pernapasan Normal : 12 -20 x/menit

- Nadi

Denyut nadi maternal sedikit meningkat selama masa hamil,tetapi jarang


melebihi 100 denyut per hari (dpm). Curigai hipotiroidisme jika denyut nadi
lebih dari 100 dpm. Periksa adanya eksoftalmia dan hiperrefleksia yang
menyertai. Apabila denyut nadi lebih dari 100 dpm,instruksikan melakukan T3
dan T4 bebas. Hipertiroidisme tidak terjadi jika tidak terdapat takikardia. Nadi
normal : 60-100 x/menit.

2) Pemeriksaan fisik
a) Wajah

Pada wajah didapatkan hiperpigmentasi yang disebut closma gravidarum,


disebabkan karena hormon MSH (Melanophone Stimulating Hormone) yang
meningkat/tidak, wajah pucat dan kelihatan sembab/tidak (Sastrawinata,
1983:159)

b) Mata

Sklera putih, konjunctiva merah muda, fungsi penglihatan baik, kantong mata
sembab/tidak (Pusdiknakes, 1993:63)

c) Hidung

Sekret atau tidak, polip ada/tidak, fungsi pemciuman baik


d) Telinga

Normal, tidak ada serumen yang berlebihan dan berbau, bentuk simetris

e) Mulut

Adakah sariawan, bagaimana kebersihannya. Dalam kehamilan sering timbul


stomatitia dan gingivitis yang menyebabkan mudah berdarah, maka perlu
perawatan mulut agar selalu bersih (Winkjasostro, 2007: 495)

f) Gigi

Adakah karies keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium. Saat hamil
sering terjadi karies yang berkaitan dengan emesis, hiper emesis gravidarum.
Adanya kerusakan gigi bisa menjadi sumber penyakit (Manuaba, 1998: 140)

g) Leher

Adakah bendungan vena jugularis, adakah pembesaran kelenjar tiroid dan


kelenjar limfe (Sastrawinata, 1983: 160)

h) Dada

- Paru-paru, auskultasi respirasi normal, tidak ada wheezing, tidak ada


ronchi.

- Jantung, posisi jantung sebagian kecil di kanan dan sebagian besar di kiri,
dasar/basis berada di bagian atas, sedangkan apeks berada di bagian bawah.
Bunyi jantung S1 (Dup-lup) berada di mid clavivula ICS 3-4, sedangkan S2 (Lup-
dup berada di mid clavicula ICS 2-3

- Payudara, primigravida mammae tampak tegak. Adakah hiperpigmentasi


pada areola mammae dan papila, adakah tonjolan/tidak. Apakah colostrum sudah
keluar/belum (Sastrawinata, 1983: 160)

Payudara membesar dan tegang akibat hormon somatotropin, estrogen dan


progesteron. Estrogen mengakibatkan hipertropi sistem saluran. Progesteron
mengakibatkan menambah sel-sel asinus pada mammae. Somatotropin
mengakibatkan mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan
perubahn dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan casein, lactalbumin dan
lactoglobulin. Dibawah pengaruh progesteron dan somatotropin terbentuk lemak
disekitar kelompok alveolus sehingga mammae membesar, papila mammae
membesar, lebih tegak dan lebih hitam (termasuk areola mammae) karena
hiperpigmentasi. Hamil 12 minggu ke atas keluar kolostrum yang berasal dari
kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi (Winkjosastro, 2007 : 95).
i) Abdomen (perut)
Perut membesar selama kehamilan karena pengaruh estrogen dan progesteron yang
meningkat menyebabkan hipertrofi atau polos uterus, serabut-serabut kolagen yang
adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus
dapat mengikuti pertumbuhan janin ( Winkjosastro, 2007: 89)
j) Genetalia
Apakah vulva kelihatan membengakak, kebiruan, ada varises, tidak keluar darah,
pervaginam, divulva tidak ada candiloma dan vulva bersih (Ibrahim, 1983: 119)
k) Ekstremitas
Simetris/tidak, untuk mengetahui reflek patella ada oedema pada pretibia/tidak,
punggung kaki dan jari tangan, apakah ada varises/tidak (Sastrawinata, 1983: 160)

3) Pemeriksaan penunjang
a) Urin (Protein urin dan glukosa urine)
Terutama diperiksa glukosa, protein urin dan sedimen. Pada akhir kehamilan dan
dalam nifas reaksi reduksi dapat menjadi positif oleh adanya laktase dalam urin.
Protein positif dalam air kencing pada nefritis, toxaemia gravidarum dan radang
dari saluran kencing.

b) Darah
Dari darah perlu ditentukan Hb, 3 bulan sekali karena pada orang hamil sering
timbul anemia karena defisiensi Fe.
Hb Normal wanita hamil 11 g % . Klasifikasi anemia :

- Anemia ringan : 9 – 10 g %

- Anemia sedang : 7 – 8 g %
- Anemia berat : < 7 g %

Ibu hamil memiliki Hb 10,5 gr% dikatakan fisiologis, dikarenakan ibu hamil
mangalami Hemodilusi (pengenceran). Akibatnya, plasma dalam darah meningkat
dan kadar Hb munurun, puncak hemodilusi pada TM II.
Selanjutnya perlu diperiksa reaksi serologis (WR) dan golongan darah. Juga
pemeriksaan kadar gula darah. Golongan darah ditentukan supaya kita cepat dapat
mencarikan darah yang cocok jika penderita memerlukannya. Kalu ibu golongan
O maka mungkin timbul ABO antagonisme.

4) Pemeriksaan Khusus

Palpasi

a) TFU Mc Donald

Hubangan antara TFU (Tinggi Fundus Uteri) dan tuanya kehamilan : TFU

(dalam cm)/3,5 cm = Tuanya kehamilan (dalam bulan).

b) Pemeriksaan Leopold

- Leopold I

Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terletak di fundus uteri.

(Mochtar, 1998 : 52)

Jika teraba bagian tidak melenting, dapat digoyangkan, lunak maka itu adalah

bokong. Dan jika teraba bagian melenting, bundar,keras, tidak dapat

digoyangkan maka adalah bagian kepala.

- Leopold II

Menetapkan bagian yang terletak di bagian samping/menetukan letak

punggung. Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak yang teraba

bagian keras dan memanjang seperti papan dan sisi yang berlawanan teraba
bagian kecil janin. Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana kepala janin.

Normal : Teraba punggung di sebelah kanan/kiri

- Leopold III

Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simfisis pubis. Untuk

mengetahui bagian terendah janin. Kepala akan teraba bulat, keras, dan

melenting sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat. Pada letak

lintang simfisis pubis akan kosong. Normal teraba kepala, bagian yang bulat

dan melenting.

- Leopold IV

Menetapkan bagian terendah janin sudah masuk PAP/belum. Bila

konvergen berarti kepala belum masuk PAP. Bila divergen berarti bagian depan

sudah masuk PAP. Bila sejajar berarti separuh bagian depan sudah masuk PAP

(Manuaba, 1998 : 135-136)

Auskultasi

Dilakukan dengan funandokop dan baru dapat dilakukan pada akhir bulan V,

punctum maksimum pada presentasi biasa(letak kepala), tempat ini di kiri/kanan

bawah pusat. Cara menghitung dihitung 5 detik 3x kemudian hasilnya dikali 4

(Sastrawinata, 1983 : 68).

Mendengarkan denyut jantung janin meliputu frekuensi dan keteraturannya. DJJ

dihitung dengan cara 5 detik pertama, interval 5 detik, dilanjutkan menghitung 5

detik kedua interval 5 detik, dilanjutkan 5 detik ke tiga. Jumlah perhitungan selama

3x setiap kali dikalikan 4, sehingga DJJ selama satu menit dapat ditetapkan. Jumlah

DJJ normal antara 120-140x/menit (Manuaba, 1998 : 136).


Perkusi
Reflek Patella
Normal : Tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila
gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda pre
eklampsi (Depkes RI, 2000 : 20).
Bila reflek patella negatif kemungkinan pasien mengalami kekurangan vitamin B1
(Depkes RI, 1992 : 68).

2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan tingginya tekanan intraabdominal dan
kelemahan otot pelvis sekunder terhadap kehamilan
b. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan sekunder terhadap persiapan
melahirkan
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan
d. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormonal
badan
3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan KH Intervensi Keperawatan

Gangguan eliminasi urine Gangguan eliminasi urine 1. Kaji frekuensi


berhubungan dengan dapat teratasi setelah berkemih klien
tingginya tekanan dilakukan tindakan 2. Instruksikan klien
intraabdominal dan keperawatan selama 2 × untuk
kelemahan otot pelvis 24 jam, dengan kriteria menghindari
sekunder terhadap hasil: berdiri yang
kehamilan – Klien mengerti terlalu lama
penyebab dari gangguan 3. Ajarkan klien
eliminasi untuk mengatasi
gangguan urin
– Frekuensi berkemih
dengan melakukan
menurun
senam kegel
– Klien dapat 4. Berikan HE ke
melakukan senam kegel pasien tentang
secara mandiri penyebab
gangguan urin

Ansietas berhubungan Ansietas dapat teratasi 1. Kaji tingkat


dengan kurangnya setelah dilakukan ansietas yang
pengetahuan sekunder intervensi selama 2 × 24 dialami klien
terhadap persiapan jam, dengan kriteria hasil: 2. Observasi
melahirkan – Klien tampak rileks kekhawatiran
yang dialami klien
– Klien tampak tegang
3. Ajarkan
– Klien tampak percaya penghentian
diri ansietas untuk
– Tidak terjadi insomnia digunakan bila
situasi yang
menimbulkan
stress tidak dapat
dihindari
4. Berikan HE pada
klien tentang
proses persalinan

Gangguan pola tidur Setelah diberikan asuhan 1. Dikaji rutinitas


berhubungan dengan keperawatan, diharapkan tidur yang biasa
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai
dengan makalah “Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil Trimester III” penulis menyimpulkan
bahwa kita harus memberikan intervensi sesuai dengan kondisi ibu hamil dan harus memberikan
dukungan psikologis karena ibu hamil trimester III cenderung memiliki tingkat kecemasan yang
tinggi
B. Saran
Penulis menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan

DAFTAR PUSTAKA

Safitriana, Inu dll. (2014). Asuhan Keperawatan pada Ny.”R” dengan Kehamilan Trimester III di
Puskesmas Mlati II Sleman (Artikel Ilmiah). Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta

Anonim. (2012). Konsep Kehamilan (Artikel Ilmiah). Semarang: Universitas


Muhammadiyah Semarang

Melati, Astri. (2013). Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III pada Ny S G 1 P0 A0
dengan Hipertensi dalam Kehamilan di RSUD Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013.
Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada

Anda mungkin juga menyukai