2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-
Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. Dalam prosesnya,
perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh perjuangan (Mirza, 2008).
Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yaitu trimester yang pertama dimulai dari konsepsi
sampai dengan 3 bulan, trimester kedua dimulai dari bulan keempat sampai dengan 6 bulan,
trimester ketiga dimulai dari bulan ketujuh sampai dengan 9 bulan dalam (Wiknjosastro, 2005).
Trimester III merupakan waktu untuk menyiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai
orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut sebagai periode
penantian (Kusmiyati, Yuni, & dkk, 2009). Sejumlah masalah terlihat selama trimester ketiga.
Wanita mungkin khawatir terhadap hidupnya dan bayinya, dia tidak akan tahu kapan dia
melahirkan. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
waktu melahirkan meningkat. Maka dari itu kami mengangkat makalah “Asuhan Keperawatan
pada Ibu Hamil Trimester III”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kehamilan trimester III ?
2. Bagaimana asuhan keperawatan kehamilan trimester III ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui konsep kehamilan trimester III
2. Untuk mengetahui asuhan keperawatan kehamilan trimester III
BAB II
PEMBAHASAN
Postur dan posisi ibu hamil mepengaruhi tekanan arteri dan tekanan vena.
Posisi terlentang pada akhir kehamilan, uterus yang besar dan berat dapat menekan
aliran balik vena sehingga pengisian dan curah jantung menurun. Terdapat penurunan
tekanan darah normal pada ibu hamil yaitu tekanan sistolik menurun 8 hingga 10 poin,
sedangkan tekanan diastolic mengalami penurunan sekitar 12 poin. Pada kehamilan
juga terjadi peningkatan aliran darah ke kulit sehingga memungkinkan penyebaran
panas yang dihasilkan dari metabolisme.
Pada kehamilan trimester III juga terjadi ketidaknyamanan, seperti
Frekwensi berkemih pada trimester ketiga sering dialami pada kehamilan primi
setelah terjadi lightening. Efek lightening adalah bagian presentasi akan menurun
masuk ke dalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih,
sehingga merangsang keinginan untuk berkemih. Terjadi perubahan pola berkemih
dari diurnal menjadi nokturia karena edema dependen yang terakumulasi sepanjang
hari diekskresi. Dan cara mengatasinya dengan menjelaskan mengapa hal tersebut
bisa terjadi dan menyarankan untuk mengurangi asupan cairan mnjelang tidur
sehingga tidak mengganggu kenyamanan tidur malam. Konstipasi diduga akibat
penurunan
peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi
penurunan jumlah progesterone. Akibat pembesaran uterus atau bagian presentasi
menyebabkan pergeseran dan tekanan pad usus dan penurunan motilitas pada saluran
gastrointestinal. Dan bisa juga akibat efek mengkonsumsi zat besi. Konstipasi dapat
memacu hemoroid.
2) Edema devenden dan Varises, kedua hal ini disebabkan oleh gangguan sirkulasi vena
dan meningkatnya tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Perubahan ini akibat
penekanan uterus yang membesar pada vena panggul saat wanita tersebut duduk atau
berdiri dan penekanan pada vena kava inferior saat berbaring.
3) Nyeri Ligemen. Ligament teres uteri melekat di sisi-sisi tepat dibawah uterus. Secara
anatomis memiliki kemampuan memanjang saat uterus meninggi dan masuk kedalam
abdomen. Nyeri ligamentum teres uteri diduga akibat peregangan dan penekanan berat
uterus yang meningkat pesat pada ligament. Ketidaknyamanan ini merupakan salah
satu yang harus ditoleransi oleh ibu hamil. Nyeri punggung bawah tepatnya pada
lumbosakral yang diakibatkan terjadinya pergeseran pusat gravitasi dan postur tubuh
ibu hamil, yang semakin berat seiring semakin membesarnya uterus. Pengaruh sikap
tubuh lordosis, membungkuk berlebihan, jalan tanpa istirahat, mengangkat beban
berat terutama dalam kondisi lelah.
1. Pengkajian
a Data Subjektif
1) Biodata
2) Keluhan Utama
Bertujuan untuk apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan
ataukah ada pengaduan-pengaduan lain yang penting.
6) Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui tentang menarche, siklus disminorhea, lama menstruasi
(Salmah, 2006). Dan kondisi saat menstruasi misalnya nyeri saat menstruasi
termasuk sifat darah menstruasi
7) Riwayat Obstetri
c) Riwayat Ginekologi
9) Riwayat Psikososial
b Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum
b) Berat badan dan tinggi badan
- Dalam menimbang seseorang bukan berat badannya saja yang penting tapi lebih
penting lagi perubahan berat setiap kali ibu itu memeriksakan diri.
- Berat badan dalam trimester III tak boleh lebih dari 1 kg seminggu atau 3 kg
sebulan.
- Kemungkinan resiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145 cm,berat badan 75 kg.
- Untuk seorang ibu yang berat badannya normal sebelum hamil, penambahan
berat yang dianjurkan adalah 11,4-15,9 kg.
- Tekanan darah
Tekanan darah pada orang hamil tidak boleh mencapai 140 sistol atau 90
diastolik. Juga perubahan 30 sistol dan 15 diastol di atas tekanan darah sebelum
hamil menandakan toxaemia gravidarum.
- Nadi
2) Pemeriksaan fisik
a) Wajah
b) Mata
Sklera putih, konjunctiva merah muda, fungsi penglihatan baik, kantong mata
sembab/tidak (Pusdiknakes, 1993:63)
c) Hidung
Normal, tidak ada serumen yang berlebihan dan berbau, bentuk simetris
e) Mulut
f) Gigi
Adakah karies keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium. Saat hamil
sering terjadi karies yang berkaitan dengan emesis, hiper emesis gravidarum.
Adanya kerusakan gigi bisa menjadi sumber penyakit (Manuaba, 1998: 140)
g) Leher
h) Dada
- Jantung, posisi jantung sebagian kecil di kanan dan sebagian besar di kiri,
dasar/basis berada di bagian atas, sedangkan apeks berada di bagian bawah.
Bunyi jantung S1 (Dup-lup) berada di mid clavivula ICS 3-4, sedangkan S2 (Lup-
dup berada di mid clavicula ICS 2-3
3) Pemeriksaan penunjang
a) Urin (Protein urin dan glukosa urine)
Terutama diperiksa glukosa, protein urin dan sedimen. Pada akhir kehamilan dan
dalam nifas reaksi reduksi dapat menjadi positif oleh adanya laktase dalam urin.
Protein positif dalam air kencing pada nefritis, toxaemia gravidarum dan radang
dari saluran kencing.
b) Darah
Dari darah perlu ditentukan Hb, 3 bulan sekali karena pada orang hamil sering
timbul anemia karena defisiensi Fe.
Hb Normal wanita hamil 11 g % . Klasifikasi anemia :
- Anemia ringan : 9 – 10 g %
- Anemia sedang : 7 – 8 g %
- Anemia berat : < 7 g %
Ibu hamil memiliki Hb 10,5 gr% dikatakan fisiologis, dikarenakan ibu hamil
mangalami Hemodilusi (pengenceran). Akibatnya, plasma dalam darah meningkat
dan kadar Hb munurun, puncak hemodilusi pada TM II.
Selanjutnya perlu diperiksa reaksi serologis (WR) dan golongan darah. Juga
pemeriksaan kadar gula darah. Golongan darah ditentukan supaya kita cepat dapat
mencarikan darah yang cocok jika penderita memerlukannya. Kalu ibu golongan
O maka mungkin timbul ABO antagonisme.
4) Pemeriksaan Khusus
Palpasi
a) TFU Mc Donald
Hubangan antara TFU (Tinggi Fundus Uteri) dan tuanya kehamilan : TFU
b) Pemeriksaan Leopold
- Leopold I
Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terletak di fundus uteri.
Jika teraba bagian tidak melenting, dapat digoyangkan, lunak maka itu adalah
- Leopold II
bagian keras dan memanjang seperti papan dan sisi yang berlawanan teraba
bagian kecil janin. Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana kepala janin.
- Leopold III
mengetahui bagian terendah janin. Kepala akan teraba bulat, keras, dan
melenting sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat. Pada letak
lintang simfisis pubis akan kosong. Normal teraba kepala, bagian yang bulat
dan melenting.
- Leopold IV
konvergen berarti kepala belum masuk PAP. Bila divergen berarti bagian depan
sudah masuk PAP. Bila sejajar berarti separuh bagian depan sudah masuk PAP
Auskultasi
Dilakukan dengan funandokop dan baru dapat dilakukan pada akhir bulan V,
detik kedua interval 5 detik, dilanjutkan 5 detik ke tiga. Jumlah perhitungan selama
3x setiap kali dikalikan 4, sehingga DJJ selama satu menit dapat ditetapkan. Jumlah
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan tingginya tekanan intraabdominal dan
kelemahan otot pelvis sekunder terhadap kehamilan
b. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan sekunder terhadap persiapan
melahirkan
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan
d. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormonal
badan
3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan KH Intervensi Keperawatan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai
dengan makalah “Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil Trimester III” penulis menyimpulkan
bahwa kita harus memberikan intervensi sesuai dengan kondisi ibu hamil dan harus memberikan
dukungan psikologis karena ibu hamil trimester III cenderung memiliki tingkat kecemasan yang
tinggi
B. Saran
Penulis menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan
DAFTAR PUSTAKA
Safitriana, Inu dll. (2014). Asuhan Keperawatan pada Ny.”R” dengan Kehamilan Trimester III di
Puskesmas Mlati II Sleman (Artikel Ilmiah). Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
Melati, Astri. (2013). Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III pada Ny S G 1 P0 A0
dengan Hipertensi dalam Kehamilan di RSUD Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013.
Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada