OLEH:
Kelompok 12 B
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan keadaan fisisologis dapat diikuti proses patologis yang dapat
mengancam keadaan ibu dan janin (Prawirohardjo dalam Pratiwi 2015). Sekitar 15%
menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan preeklampsia.
Preeklampsia merupakan salah satu penyebab angka kematian ibu dan dan janin,
dengan angka kejadian cukup tinggi (Prawirohardjo dalam Pratiwi 2015).
Kehamilan trimester III dimulai pada umur kehamilan 28 minggu sampai 40 minggu.
Ibu hamil cenderung terlihat khawatir pada usia kehamilan ini, mungkin merasakan
ketidaknyamanan yang dialami pada ibu hamil trimester III, ketidaknyamanan ini
dapat memmpengaruhi persalinan dan masa nifasnya. Ketidaknyamanan yang dialami
seperti nyeri punggung, susah bernafas, gangguan tidur, sering kencing, kontraksi
perut, pergelangan kaki membengkak, kram pada kaki, rasa cemas dan masih banyak
keluhan-keluhan yang lain (Dheska, Sri. 2018).
Ketidaknyamanan ibu hamil pada trimester III didominasi oleh gangguan tidur. Suatu
keadaan yang mempengaruhi kebutuhan tidur atau ibu hamil mengalami gangguan
tidur ialah karena terdapat perubahan fisik yang terjadi pada setiap trimester.
Gangguan tidur pada ibu hamil trimester III dapat dipicu oleh perubahan emosi yang
meliputi kecemasan, rasa takut dan depresi. Faktor lain yang mengakibatkan
gangguan tidur pada ibu hamil trimester III yaitu lingkungan fisik dan kebiasaan
sebelum tidur. Kebutuhan tidur ibu hamil yang berkualitas akan mentukan kesehatan
janinnya, ibu hamil yang mengalami gangguan tidur selama kehamilan dapat
menyebabkan stress ringan sehingga berdampak pada janin atau terjadi peningkatan
denyut jantung janin, akan tetapi stress yang terbilang berat dan lama akan membuat
janin menjadi hiperaktif. Selain berdampak pada janin, gangguan tidur pada ibu hamil
dapat meneyebabkan hipertensi dalam kehamilan dan apa bila tidak segera mendapat
penanganan dapat memberi dampak atau terjadinya pre eklamsia (Dheska, Sri. 2018).
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Gangguan tidur yang dialami oleh wanita hamil biasanya terdiri dari satu atau lebih
masalah seperti insomnia, sering terbangun di malam hari, tidak bisa memulai tidur
dimalam hari dan merasakan kantuk di siang hari. Sekitar dua dari tiga wanita hamil
mengeluhkan pola tidur yang berubah atau tidak normal selama kehamilannya.
Gangguan tidur yang terjadi selama kehamilan biasanya dimulai dari trimester
pertama dan akan meningkat disetiap trimester (Shariat, et al, 2017). Gangguan tidur
yang dialami oleh wanita hamil dapat menyebabkan mengantuk disiang hari,
penurunan interaksi social, masalah pekerjaan dan penurunan interaksi social dengan
lingkungan. Gangguan tidur yang di alami oleh wanita hamil juga meingkatkan resiko
kelahiran premature dan berat badan lahir rendah. Gangguan tidur juga dapat
meningkatkan resiko mengalami komplikasi semasa kelahiran seperti persalinan
lama, seksio sesaria dan meningkatkan kejadian wanita mengalami postpartum blues
setelah melahirkan (Zahra & Saraylu, 2013).
RESUME KEPERAWATAN
2. Riwayat kesehatan saat ini : Klien melakukan pemeriksaan pada bulan lalu 22-11-
2022, karena tangan kram dan saran dari pemeriksaan di posyandu untuk
pemeriksaan di RS, hasil USG posisi janin sungsang, hari ini klien melakukan
kontrol selanjutnya. Klien tampak lemas dan kurang tidur.
6. Riwayat kontrasepsi
Kontrasepsi : Hormonal () IUD/AKDR ( ) Tubektomi ( ) Alami ( ) alami
menggunakan alat ( ) Tidak ( )
Lama Penggunaan : 3 tahun
Keluhan : BB bertambah
9. Pemeriksaan fisik
Tanda vital : TD : 136/80 mmHg
N : 96 x/ mnt
R : 20 x/ mnt
S : 36 0C
BB : 108 kg , TB : 159 cm
Dada Payudara, (linea, abdomen, genetalia) : Dada/ payudara tampak simetris ,
tidak terdapat benjolan
TFU : 32 cm Kontraksi: Ya
Leopod I : TFU teraba pertengahan antara pusat dan px, bagian atas perut ibu
teraba bulat lunak, tidak melenting yaitu bokong janin
Leopod II : Bagian kanan perut ibu teraba panjang,keras yaiu punggung dan pada
bagian kiri perut ibu teraba kecil-kecil yaitu bagian ekstrimitas janin
Leopod III : Bagian bawah janin teraba bulat dan keras yaitu kepala janin
Leopod IV : Kepala sudah masuk PAP (divergen)
Pigmentasi : kulit area perut tampak kehitaman
Linea nigra : tampak garis linea nigra
Striase : tampak striae
Scar (bekas luka operasi) : tidak ada
Fungsi pencernaan : baik, bising usus 12 x/ mnt
10. Ekstremitas
Varieses : Ya/Tidak
Edema : Ya/Tidak
Reflek patella : +2 (normal)
13. Terapi
Folamil genio
Analisa Data
Gangguan Pola Tidur Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi pola 1. Mengetahui informasi 1. Mengidentifikasi pola dan S:
berhubungan dengan kondisi keperawatan selama 1x20 aktivitas dan tidur dan intervensi selajutnya aktivitas tidur 1. Klien mengatakan akan
klinis terkait (Kehamilan) menit, keadekuatan kualitas 2. lakukan prosedur untuk 2. Nonframkologi - Klien mengatakan akhir-akhir mencoba istirahat sesering
ditandai dengan : dan kuantitas tidur membaik meningkatkan memenuhi kebutuhan ini susah tidur, sering mungkin ketika ada
dengan kriteria hasil ; kenyamanan istirahat dan tidur terbangun. kesempatan
DS : 1. Keluhan sulit tidur menurun 3. Anjurkan memodifikasi 3. Mendukung kebutuhan 2. Melakukan prosedur untuk 2. Klien mengatakan akan
2. Klien dapat memposisikan lingkungan istirahat dan tidur meningkatkan kenyamanan mengikuti anjuran
1. Klien mengatakan susah
yang nyaman untuk tidur 4. Monitor Tanda-tanda 4. Memantau TTV dalam - Menganjurkan dan O:
tidur
3. Klien kebutuhan istirahat vital batas normal mengajarkan klien teknik 3. Klien tampak kooperatif
2. Klien mengatakan kesulitan
tidur terpenuhi relaksasi napas dalam, 4. Tanda-tanda vital
mencari posisi yang
4. Tanda-tanda vital dalam menganjurkan pijat pada TD : 136/80 mmHg
nyaman saat ingin tidur
rentang normal punggung, atau menghirup N: 96 x/ mnt
DO :
S : 36-37.2 oC aroma terapi R: 20 x/ mnt
3. Klien tampak lemas dan N : 70-80 x/menit 3. Menganjurkan memodifikasi S: 36 0C
kurang tidur R : 16-20 x/menit lingkungan A:
4. Tanda-Tanda vital : TD : 90-120 / 60-80 - Jika sudah mengantuk - Masalah teratasi sebagian
TD : 136/80 mmHg mmHg sebaiknya untuk tidur, atur P:
N: 96 x/ mnt pencahyaan dan posisi tempat - Lanjutkan intervensi 2 dan 3
R : 20 x/ mnt tidur yang nyaman (dilakukan oleh klien
S : 36 0C 4. Memonitor Tanda-tanda vital dirumah)
TD : 136/80 mmHg - Anjurkan untuk minum air /
N: 96 x/ mnt susu hamil hangat sebelum
R: 20 x/ mnt tidur
S: 36 0C - Anjurkan aktivitas fisik yang
sesuai kemampuan klien
Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Ciptakan suasana 1. Mengetahui informasi dan 1. Menciptakan suasana terapeutik S:
krisis situasional, ditandai keperawatan 1x20 ansietas terapeutik untuk intervensi selanjutnya untuk menumbuhkan 1. Klien mengatakan perasaan
dengan : berkurang atau teratasi kriteria menumbuhkan kepercayaan lega setelah USG saat ini
hasil : kepercayaan - Klien mengatakan perasaan
DS: 1. Klien mengetahui posisi 2. Monitor TTV klien 2. Memantau TTV dalam khawatir karena sudah mau O:
1. Klien mengatakan ada janin baik batas normal mendekati persalinan 2. Tanda-tanda vital
perasaan khawatir karena 2. Tanda-tanda vital dalam 3. Berkolaborasi dan 3. Mengurangi kecemasan 2. Memonitor tanda-tanda vital Suhu : 36.5 oC
letak posisi janin saat rentang normal informasikan secara klien TD : 136/80 mmHg Nadi : 92 x/menit
periksa bulan lalu S : 36-37.2 o
C faktual mengenai N: 96 x/ mnt Pernafasan : 22 x/menit
N : 70-80 x/menit diagnosis, pengobatan R: 20 x/ mnt Tekanan darah : 130/70
sungsang
R : 16-20 x/menit dan prognosis S: 36 0
C MmHg
DO:
2. Tanda-Tanda vital : TD : 90-120 / 60-80 3. Berkolaborasi dan 3. USG tampak posisi terendah
mmHg menginformasikan secara faktual adalah kepala
TD : 136/80 mmHg
3. Hasil USG dalam batas mengenai diagnosis, pengobatan
N: 96 x/ mnt normal dan prognosis - Masalah teratasi
R: 20 x/ mnt - Setelah dilakukan USG posisi P:
S : 36 C
0
terendah adalah kepala, Dokter - Hentikan Intervensi
3. Klien kontrol cek USG meinformasikan dapat lahir - Anjurkan jika dari 1
secara normal,kontrol jika minggu diluar tafsiran jika
lebih dari 1 minggu diluar tidak menunjukan tanda-
tafsiran jika tidak menunjukan tanda akan partus.
tanda-tanda akan partus.
- Rumus Mc donald
Perkiraan
UK : 32 cm x 8/7 = 36,57 minggu
TBJ (32-12) X 155 gram = 3100 gr
BAB 4
ANALISIS JURNAL
1. Pendahuluan
a. Definisi Gangguan tidur yang dialami oleh wanita hamil
Gangguan tidur yang dialami oleh wanita hamil biasanya terdiri dari satu atau lebih
masalah seperti insomnia, sering terbangun di malam hari, tidak bisa memulai tidur
dimalam hari dan merasakan kantuk di siang hari. Sekitar dua dari tiga wanita hamil
mengeluhkan pola tidur yang berubah atau tidak normal selama kehamilannya.
Gangguan tidur yang terjadi selama kehamilan biasanya dimulai dari trimester pertama
dan akan meningkat disetiap trimester (Shariat, et al, 2017).
b. Back Massage
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur pada masa
kehamilan adalah dengan terapi nonfarmakologi diantaranya menggunakan terapi back
massage (pijat punggung). Terapi pijat merupakan intervensi nonfarmakologis yang
paling sering direkomendasikan pada wanita hamil selain dari terapi-terapi yang lain.
Massage atau pijat merupakan tindakan yang dilakukan dengan tekanan tangan pada
jaringan lunak, tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi untuk
menghasilkan relaksasi dan atau memperbaiki sirkulasi (Maryunani, 2010)
c. Aroma therapy citrus lemon
Jeruk nipis (Citrus limon) adalah tanaman yang mengalir dari keluarga Rutaceae.
Tanaman jeruk merupakan salah satu sumber utama minyak esensial yang digunakan
dalam makanan dan tujuan pengobatan. Efek citrus lemon sebagai sedative yang dapat
menurunkan nyeri dan kecemasan sehingga tekanan darah lebih terkontrol. Hal ini dapat
mempengaruhi kualitas tidur bagi yang menghirupnya menjadi lebih baik (Özünal,
Tahirbegolli and Ali Yağız, 2017; Viana et al., 2020).
3. Rumusan Masalah
Pertanyaan Klinik :
Mana yang lebih efektif antara terapi back massage atau Aroma therapy citrus lemon pada
gangguan pola tidur Ibu hamil Trimester III?
(Comparasion
or Aroma therapy citrus lemon
Intervention)
Keyword:
Ibu hamil Trimester III, Gangguan pola tidur, Aroma therapy citrus lemon, back
massage, Kualitas Tidur
4. Metode /startegi penelurusan bukti
a. Back Massage Pada Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III, Jurnal Kebidanan Vol 6, No
4, Oktober 2020 : 408-412. Waktu Penelitian: 2018, Jurnal Oktober 2020.
b. Pengaruh Pemberian Aromatherapy Citrus Lemon Terhadap Insomnia Pada Ibu Hamil
Trimester III. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.13 No.1 (2022) 294-
304,Waktu Penelitian: April –Juli 2021.
6. Diskusi :
a. Back Massage pada pengelolaan Gangguan pola tidur
1) Kelebihan :
- Mudah diaplikasikan
- Prosedur mudah sehingga dapat dipahami pasien
- Tidak memerlukan bahan yang harus dibeli
2) Kekurangan:
- Perlu bantuan orang lain
- Kekuatan pemberi pijat tergantung pelaksana
b. Aroma terapi Citrus Lemon pada pengelolaan Gangguan pola tidur
1) Kelebihan :
- Mudah diaplikasikan
- Dapat dilakukan secara mandiri
2) Kekurangan:
- Menimbulkan bau tertentu yang mungkin tidak disukai Ibu hamil
- Pada penelitian aroma lemon adalah minyak esesnsial sehingga perlu dibeli
7. Kesimpulan
Keduaanya efektif dalam pengelolaan gangguan pola tidur. Aromaterapi bermanfaat untuk
mengatasi berbagai masalah fisik seperti pegal, sakit kepala, diabetes, kelelahan, rematik,
migraine, dan sebagainya. Selain itu, masalah mental dan psikologis seperti depresi, stres,
insomnia juga dapat diatasi dengan pemberian aromaterapi (Ningtias, 2017). Sejalan dengan
kajian (Bamrah and Walde, 2019), yang menjelaskan satu percobaan double-blind pada
orang dengan insomnia ringan menemukan aromaterapi lemon efektif dibandingkan dengan
plasebo. Herbal ini terutama meningkatkan kualitas tidur. Aplikasi topikal lemon balm ke
pelipis juga telah disarankan untuk insomnia.
.
BAB 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak faktor yang menyebabkan buruknya kualitas tidur pada ibu hamil. Perubahan
fisiologis normal selama kehamilan seperti peningkatan ukuran uterus dan ketidaknyamanan
fisik, serta peningkatan hormon progesteron berkontribusi pada kualitas tidur yang buruk
pada ibu hamil trimester III. Kualitas tidur yang buruk dapat diatasi dengan aromaterapi.
Penggunaan aromaterapi sebagai cara untuk mendapatkan manfaat langsung kedalam tubuh.
satu efeknya adalah memberikan rasa nyaman, senang, dan rileks sehingga mampu
memperbaiki psikologis dan ketegangan ibu hamil yang pada akhirnya mampu
meningkatkan kualitas tidur bagi ibu hamil. Oleh karena itu, back massage dapat menjadi
bagian dari terapi alternatif ataupun komplementer yang masuk dalam sistem pelayanan
kesehatan khususnya untuk membantu meningkatkan kualitas tidur bagi ibu hamil terutama
pada trimester ketiga
B. Saran
Diharapkan ibu hamil yang mengalami gangguan pola tidur khususnya Trimester III mampu
menerapkan terapi non farmakologi secara mandiri di rumah dengan menggunakan aroma
terapi citrus lemon ataupun dengan back massage. Selanjutnya diharapkan untuk
mengembangkan pengobatan non farmakologi yang telah dilakukan oleh peneliti dengan cara
memodifikasi dan melakukan studi lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
S, Ladyfiora. (2021). Pengaruh Senam Hamil Terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil Di
Desa Sridadi, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus. Skripsi :
Politeknik Kesehatan Tanjung Karang Jurusan Kebidanan.
Tim Pokja PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Definisi dan
Indikator Diagnostik. Edisi 1 Cetakan III. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Definisi dan Kriteria
HasilKeperawatan. Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.
Yantina, Yuli &Evrianasari, Nita .(2020). Back Massage Pada Kualitas Tidur Ibu Hamil
Trimester III. Jurnal Kebidanan Vol 6, No 4, Oktober 2020 : 408-412.