Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN ANALISIS KASUS JURNAL

DIRUANG POLI KEBIDANAN BLUD RSUD DR. H. SOEMARNO SOSROATMODJO


KUALA KAPUAS

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MATERNITAS (PPKM)

OLEH:
Kelompok 12 B

Siti Rahmah 2214901210150


Putu Partini 2214901210140
Aulia Fatimah 2214901210101
Dwi Satya Pramudianto 2214901210105

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2022/2023

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan keadaan fisisologis dapat diikuti proses patologis yang dapat
mengancam keadaan ibu dan janin (Prawirohardjo dalam Pratiwi 2015). Sekitar 15%
menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan preeklampsia.
Preeklampsia merupakan salah satu penyebab angka kematian ibu dan dan janin,
dengan angka kejadian cukup tinggi (Prawirohardjo dalam Pratiwi 2015).

Kehamilan trimester III dimulai pada umur kehamilan 28 minggu sampai 40 minggu.
Ibu hamil cenderung terlihat khawatir pada usia kehamilan ini, mungkin merasakan
ketidaknyamanan yang dialami pada ibu hamil trimester III, ketidaknyamanan ini
dapat memmpengaruhi persalinan dan masa nifasnya. Ketidaknyamanan yang dialami
seperti nyeri punggung, susah bernafas, gangguan tidur, sering kencing, kontraksi
perut, pergelangan kaki membengkak, kram pada kaki, rasa cemas dan masih banyak
keluhan-keluhan yang lain (Dheska, Sri. 2018).

Ketidaknyamanan ibu hamil pada trimester III didominasi oleh gangguan tidur. Suatu
keadaan yang mempengaruhi kebutuhan tidur atau ibu hamil mengalami gangguan
tidur ialah karena terdapat perubahan fisik yang terjadi pada setiap trimester.
Gangguan tidur pada ibu hamil trimester III dapat dipicu oleh perubahan emosi yang
meliputi kecemasan, rasa takut dan depresi. Faktor lain yang mengakibatkan
gangguan tidur pada ibu hamil trimester III yaitu lingkungan fisik dan kebiasaan
sebelum tidur. Kebutuhan tidur ibu hamil yang berkualitas akan mentukan kesehatan
janinnya, ibu hamil yang mengalami gangguan tidur selama kehamilan dapat
menyebabkan stress ringan sehingga berdampak pada janin atau terjadi peningkatan
denyut jantung janin, akan tetapi stress yang terbilang berat dan lama akan membuat
janin menjadi hiperaktif. Selain berdampak pada janin, gangguan tidur pada ibu hamil
dapat meneyebabkan hipertensi dalam kehamilan dan apa bila tidak segera mendapat
penanganan dapat memberi dampak atau terjadinya pre eklamsia (Dheska, Sri. 2018).

BAB 2
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Kehamilan Trimester III


Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Kehamilan trimester III yaitu periode 3 bulan terakhir kehamilan yang dimulai pada
minggu ke-28 sampai minggu ke-40. Pada wanita hamil trimester III akan mengalami
perubahan Fisiologis dan psikologis yang disebut sebagai periode penantian. Menanti
kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, wanita hamil tidak sabar untuk segera
melihat bayinya. Saat ini juga merupakan waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi.
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ke tiga, wanita mungkin merasa cemas
terhadap kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti : apakah nanti bayinya
lahir abnormal, membayangkan nyeri, kehilangan kendali saat persalinan, apakah
dapat bersalin normal, apakah akan mengalami cedera pada vagina saat persalinan.
Ibu juga mengalami proses duka lain ketika ibu mengantisipasi hilangnya perhatian
dan hak istimewa khusus yang dirasakan selama hamil, perpisahan terhadap janin
dalam kandungan yang tidak dapat dihindari, perasaan kehilangan karena uterusnya
akan menjadi kosong secara tiba-tiba. Umumnya ibu dapat menjadi lebih bergantung
pada orang lain dan lebih menutup diri karena perasaan rentannya yang merupakan
gejala depresi ringan. Menjelang akhir kehamilan ibu akan semakin mengalami
ketidak nyamanan fisik seperti rasa canggung, jelek, berantakan dan memerlukan
dukungan yang kuat dan konsisten dari suami dan keluarga. Dan pada pertengahan
trimester ke tiga, hasrat seksual ibu menurun, dan perlu adanya komunikasi jujur
yang dengan suaminya terutama dalam menentukan posisi dan kenyamanan dalam
hubungan sex.

B. Perubahan fisiologis pada kehamilan


1. Uterus mulai menekan kearah tulang belakang, menekan vena kava dan aorta
sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir kehamilan sering terjadi kontraksi
uterus yang disebut his palsu (braxton hicks). Itmus uteri menjadi bagian korpus
dan berkembang menjadi segmen bawah rahim yang lebih lebar dan tipis, servik
menjadi lunak sekali dan lebih mudah dimasuki dengan satu jari pada akhir
kehamilan.
2. Sirlukasi Darah dan Sistem Respirasi Volume darah meningkat 25% dengan
puncak pada kehamilan 32 minggu diikuti pompa jantung meningkat 30%. Ibu
hamil sering mengeluh sesak nafas akibat pembesaran uterus yang semakin
mendesak kearah diafragma.
3. Traktus digestivus, ibu hamil dapat mengalami nyeri ulu hati dan regurgitasi
karena terjadi tekanan keatas uterus. Sedangkan pelebaran pembuluh darah pada
rectum, bisa terjadi.
4. Traktus urinarius. Bila kepala janin mulai turun ke PAP, maka ibu hamil akan
kembali mengeluh sering kencing.
5. Sistem muskulus skeletal. Membesarnya uterus sendi pelvik pada saat hamil
sedikit bergerak untuk mengkompensasi perubahan bahu lbh tertarik ke belakang,
lebih melengkung, sendi tulang belakang lbh lentur sehingga mengakibatnya nyeri
punggung.
6. Kulit. Terdapat striae gravidarum, mengeluh gatal, kelenjar sebacea lebih aktif.
Berat badan akan mengalami kenaikan sekitar 5,5 kg.
7. Metabolisme Perubahan metabolisme seperti terjadi kenaikan metabolisme basal
sebesar 15-20% dari semula, terutama pada trimester ketiga, penurunan
keseimbangan asam basa dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter akibat
hemodelusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin. Kebutuhan
protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan
protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau sebutir telur ayam sehari.
Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein. Kebutuhan zat
mineral untuk ibu hamil seperti : kalsium 1,5 gram setiap hari dan 30-40 gram
untuk pembentukan tulang janin, Fosfor rata-rata 2 gram dalam sehari, Zat besi
800 mg atau 30-50 mg per hari dan air yang cukup.
8. Perubahan Kardiovaskuler. Volume darah total ibu hamil meningkat 30- 50%,
yaitu kombinasi antara plasma 75% dan sel darah merah 33% dari nilai sebelum
hamil. Peningkatan volume darah mengalami puncaknya pada pertenahan
kehamilan dan berakhir pada usia kehamilan 32 minggu, setelah itu relative stabil.

C. Pada kehamilan trimester III juga terjadi ketidaknyamanan


1. Peningkatan frekuensi berkemih (nonpatologis) dan konstipasi. Frekwensi
berkemih pada trimester ketiga sering dialami pada kehamilan primi setelah terjadi
lightening. Efek lightening adalah bagian presentasi akan menurun masuk ke
dalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih, sehingga
merangsang keinginan untuk berkemih. Terjadi perubahan pola berkemih dari
diurnal menjadi nokturia karena edema dependen yang terakumulasi sepanjang
hari diekskresi. Dan cara mengatasinya dengan menjelaskan mengapa hal tersebut
bisa terjadi dan menyarankan untuk mengurangi asupan cairan mnjelang tidur
sehingga tidak mengganggu kenyamanan tidur malam. Konstipasi diduga akibat
penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika
terjadi penurunan jumlah progesterone. Akibat pembesaran uterus atau bagian
presentasi menyebabkan pergeseran dan tekanan pad usus dan penurunan motilitas
pada saluran gastrointestinal. Dan bisa juga akibat efek mengkonsumsi zat besi.
Konstipasi dapat memacu hemoroid.
2. Edema devenden dan Varises, kedua hal ini disebabkan oleh gangguan sirkulasi
vena dan meningkatnya tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Perubahan
ini akibat penekanan uterus yang membesar pada vena panggul saat wanita
tersebut duduk atau berdiri dan penekanan pada vena kava inferior saat berbaring.
3. Nyeri Ligemen. Ligament teres uteri melekat di sisi-sisi tepat dibawah uterus.
Secara anatomis memiliki kemampuan memanjang saat uterus meninggi an masuk
kedalam abdomen. Nyeri ligamentum teres uteri diduga akibat peregangan dan
penekanan berat uterus yang meningkat pesat pada ligament. Ketidak nyamanan
ini merupakan salah satu yang harus ditoleransi oleh ibu hamil. Nyeri punggung
bawah tepatnya pada lumbosakral yang diakibatkan terjadinya pergeseran pusat
gravitasi dan postur tubuh ibu hamil, yang semakin berat seiring semakin
membesarnya uterus. Pengaruh sikap tubuh lordosis, membungkuk berlebihan,
jalan tanpa istirahat, mengangkat beban berat terutama dalam kondisi lelah.

D. Tidur pada Ibu Hamil


Tidur merupakan perilaku sistematis dan terorganisasi yang diulang secara rutin
berdasarkan irama biologis seseorang. Tidur secara significan berkontribusi terhadap
kesehatan mental dan fisik (Shariat, et al, 2017). Orang dewasa harus tidur 7 jam atau
lebih per malam secara teratur agar mendapatkan kesehatan yang optimal. Tidur
kurang dari 7 jam semalam dapat menyebabkan gangguan kesehatan termasuk
obesitas, diabetes, hipertensi, depresi (Watson et al., 2015).

Gangguan tidur yang dialami oleh wanita hamil biasanya terdiri dari satu atau lebih
masalah seperti insomnia, sering terbangun di malam hari, tidak bisa memulai tidur
dimalam hari dan merasakan kantuk di siang hari. Sekitar dua dari tiga wanita hamil
mengeluhkan pola tidur yang berubah atau tidak normal selama kehamilannya.
Gangguan tidur yang terjadi selama kehamilan biasanya dimulai dari trimester
pertama dan akan meningkat disetiap trimester (Shariat, et al, 2017). Gangguan tidur
yang dialami oleh wanita hamil dapat menyebabkan mengantuk disiang hari,
penurunan interaksi social, masalah pekerjaan dan penurunan interaksi social dengan
lingkungan. Gangguan tidur yang di alami oleh wanita hamil juga meingkatkan resiko
kelahiran premature dan berat badan lahir rendah. Gangguan tidur juga dapat
meningkatkan resiko mengalami komplikasi semasa kelahiran seperti persalinan
lama, seksio sesaria dan meningkatkan kejadian wanita mengalami postpartum blues
setelah melahirkan (Zahra & Saraylu, 2013).

E. Rencana Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Umur
2) Riwayat kesehatan ibu sekarang :
3) Riwayat kesehatan ibu sebelumnya :penyakit ginjal, anemia,
vaskuleresensial, hipertensi kronik, dan DM.
4) Riwayat kehamilan: riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa,
hidramnion serta riwayat kehamilan dengan pre eklamsia atau eklamsia
sebelumnya.
5) Pola nutrisi: jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok maupun
selingan.
6) Psikososial spiritual: emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan
kecemasan, oleh karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi
resikonya.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi : tampak lelah , tidak bersemangat
b) Palpasi :untuk mengetahui TFU. Letak janin, dan adanya lokasi
edema.
c) Perkusi :untuk mengetahui refles patella sebagai syarat pemberian SM
jika refles positif.
d) Auskultasi :mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal
distress. Selain itu, untuk pre eklam siaringan tekanan darah pasien>
140/90 mmHg atau peningkatan sistolik> 30 mmHg dan diastolic > 15
mmHg dari tekanan biasa (base line level / tekanan darah sebelumnya
usia kehamilan 20 minggu). Sedangkan untuk pre eklamsia berat
tekanan darah sistolik> 160 mmHg, atau tekanan darah> 110 mmHg.

2. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul

Diagnosa Kriteria hasil Intervensi Rasional


SDKI SLKI L. 05045 SIKI I.05174  untuk
D.0055 Setelah Observasi mengetahui
gangguan dilakukan  identifikasi penyebab
pola tidur perawatan 2 faktor susah tidur
jam pengganggu pasien
diharapkan tidur  miningkatkan
pola tidur kenyamanan
pasien terapeutik pasien saat
teratur  fasilitasi akan tidur
dengan menghilangkan  jelaskan
kriteria stress saat kepada pasien
hasil: sebelum tidur seperti pijatan
 keluhan sulit  lakukan dan posisi
tidur menerun prosedur untuk yang tepat
 keluhan sering meningkatkan  agar pasien
terjaga menurun kenyamanan tidak kurang
 keluhan pola edukasi tidur
tidur berubah  jelaskan 
menurun pentingnya tidur
 keluhan istirahat cukup selama
tidak cukup kehamilan
menurun
BAB 3
TINJAUAN KASUS

RESUME KEPERAWATAN

Tanggal masuk : 22 Desember 2022 Jam masuk : 08 00 WIB


Ruang/Kelas : Poli Kandungan
Tanggal pengkajian : 22 Desember 2022 Jam : 08.20 WIB
Nama Klien : Ny. A
Umur/tgl lahir : 31 Tahun 07 Bulan /08-05-1991
Diagnosa Medis : G2P1A0
Riwayat keluhan saat pengkajian : Susah tidur, kontrol ulang
Data Fokus:
1. Keluhan utama : Klien mengatakan susah tidur dan kesulitan mencari posisi yang
nyaman saat ingin tidur, klien mengatakan ada perasaan khawatir karena letak posisi
janin saat periksa bulan lalu sungsang

2. Riwayat kesehatan saat ini : Klien melakukan pemeriksaan pada bulan lalu 22-11-
2022, karena tangan kram dan saran dari pemeriksaan di posyandu untuk
pemeriksaan di RS, hasil USG posisi janin sungsang, hari ini klien melakukan
kontrol selanjutnya. Klien tampak lemas dan kurang tidur.

3. Riwayat obstetric : G2P1A0

4. Riwayat menstruasi : Teratur


5. Menarche usia : 12 Tahun
Siklus : teratur () tidak teratur ( )
Lamanya : 6 hari
Keluhan selama haid : kadang terasa nyeri pada perut bagian bawah

6. Riwayat kontrasepsi
Kontrasepsi : Hormonal () IUD/AKDR ( ) Tubektomi ( ) Alami ( ) alami
menggunakan alat ( ) Tidak ( )
Lama Penggunaan : 3 tahun
Keluhan : BB bertambah

7. Riwayat kehamilan dan persalinan lalu


2018 dengan berat 3000 gr secara normal dengan bidan

8. Riwayat kehamilan saat ini


Status obstetrik : G2 P1A0
HPHT : 6-4-2022 HPL : 13-1-2023
BB sebelum hamil : 95 Kg TD sebelum hamil: 110/80
Imunisasi TT : Ya, Jika Ya berapa kali :2 kali

9. Pemeriksaan fisik
 Tanda vital : TD : 136/80 mmHg
N : 96 x/ mnt
R : 20 x/ mnt
S : 36 0C
 BB : 108 kg , TB : 159 cm
 Dada Payudara, (linea, abdomen, genetalia) : Dada/ payudara tampak simetris ,
tidak terdapat benjolan
 TFU : 32 cm Kontraksi: Ya
 Leopod I : TFU teraba pertengahan antara pusat dan px, bagian atas perut ibu
teraba bulat lunak, tidak melenting yaitu bokong janin
 Leopod II : Bagian kanan perut ibu teraba panjang,keras yaiu punggung dan pada
bagian kiri perut ibu teraba kecil-kecil yaitu bagian ekstrimitas janin
 Leopod III : Bagian bawah janin teraba bulat dan keras yaitu kepala janin
 Leopod IV : Kepala sudah masuk PAP (divergen)
 Pigmentasi : kulit area perut tampak kehitaman
 Linea nigra : tampak garis linea nigra
 Striase : tampak striae
 Scar (bekas luka operasi) : tidak ada
 Fungsi pencernaan : baik, bising usus 12 x/ mnt

10. Ekstremitas
Varieses : Ya/Tidak
Edema : Ya/Tidak
Reflek patella : +2 (normal)

11. Perineum dan Genetalia


Vagina : Varieses : Ya/Tidak
Kebersihan : Bersih
Keputihan : Tidak ada
Warna :
Konsistensi :
Bau :
Hemorroid (anus) : Ya/Tidak

12. Hasil pemeriksaan penunjang USG/Rontgen :


Posisi kepala , ketuban cukup

13. Terapi
Folamil genio

Analisa Data

Data Problem Etiologi


DS : Gangguan Pola Tidur Kondisi klinis terkait
- Klien mengatakan (D.0055) (Kehamilan)
susah tidur
- Klien mengatakan
kesulitan mencari
posisi yang nyaman
saat ingin tidur
DO :
1. Klien tampak lemas
dan kurang tidur
2. Tanda-Tanda vital :
 TD : 136/80 mmHg
 N: 96 x/ mnt
 R: 20 x/ mnt
 S : 36 0C
DS : Ansietas (D.0080) krisis situasional
3. Klien mengatakan
ada perasaan
khawatir karena letak
posisi janin saat
periksa bulan lalu
sungsang
DO :
4. Tanda-Tanda vital :
 TD : 136/80 mmHg
 N: 96 x/ mnt
 R: 20 x/ mnt
 S : 36 0C
5. Klien kontrol cek
USG

Diagnosa keperawatan & prioritas masalah


a. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kondisi klinis terkait (Kehamilan)
(D.0055)
b. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional (D.0080)
ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

Gangguan Pola Tidur Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi pola 1. Mengetahui informasi 1. Mengidentifikasi pola dan S:
berhubungan dengan kondisi keperawatan selama 1x20 aktivitas dan tidur dan intervensi selajutnya aktivitas tidur 1. Klien mengatakan akan
klinis terkait (Kehamilan) menit, keadekuatan kualitas 2. lakukan prosedur untuk 2. Nonframkologi - Klien mengatakan akhir-akhir mencoba istirahat sesering
ditandai dengan : dan kuantitas tidur membaik meningkatkan memenuhi kebutuhan ini susah tidur, sering mungkin ketika ada
dengan kriteria hasil ; kenyamanan istirahat dan tidur terbangun. kesempatan
DS : 1. Keluhan sulit tidur menurun 3. Anjurkan memodifikasi 3. Mendukung kebutuhan 2. Melakukan prosedur untuk 2. Klien mengatakan akan
2. Klien dapat memposisikan lingkungan istirahat dan tidur meningkatkan kenyamanan mengikuti anjuran
1. Klien mengatakan susah
yang nyaman untuk tidur 4. Monitor Tanda-tanda 4. Memantau TTV dalam - Menganjurkan dan O:
tidur
3. Klien kebutuhan istirahat vital batas normal mengajarkan klien teknik 3. Klien tampak kooperatif
2. Klien mengatakan kesulitan
tidur terpenuhi relaksasi napas dalam, 4. Tanda-tanda vital
mencari posisi yang
4. Tanda-tanda vital dalam menganjurkan pijat pada  TD : 136/80 mmHg
nyaman saat ingin tidur
rentang normal punggung, atau menghirup  N: 96 x/ mnt
DO :
 S : 36-37.2 oC aroma terapi  R: 20 x/ mnt
3. Klien tampak lemas dan  N : 70-80 x/menit 3. Menganjurkan memodifikasi  S: 36 0C
kurang tidur  R : 16-20 x/menit lingkungan A:
4. Tanda-Tanda vital :  TD : 90-120 / 60-80 - Jika sudah mengantuk - Masalah teratasi sebagian
 TD : 136/80 mmHg mmHg sebaiknya untuk tidur, atur P:
 N: 96 x/ mnt pencahyaan dan posisi tempat - Lanjutkan intervensi 2 dan 3
 R : 20 x/ mnt tidur yang nyaman (dilakukan oleh klien
 S : 36 0C 4. Memonitor Tanda-tanda vital dirumah)
 TD : 136/80 mmHg - Anjurkan untuk minum air /
 N: 96 x/ mnt susu hamil hangat sebelum
 R: 20 x/ mnt tidur
 S: 36 0C - Anjurkan aktivitas fisik yang
sesuai kemampuan klien
Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Ciptakan suasana 1. Mengetahui informasi dan 1. Menciptakan suasana terapeutik S:
krisis situasional, ditandai keperawatan 1x20 ansietas terapeutik untuk intervensi selanjutnya untuk menumbuhkan 1. Klien mengatakan perasaan
dengan : berkurang atau teratasi kriteria menumbuhkan kepercayaan lega setelah USG saat ini
hasil : kepercayaan - Klien mengatakan perasaan
DS: 1. Klien mengetahui posisi 2. Monitor TTV klien 2. Memantau TTV dalam khawatir karena sudah mau O:
1. Klien mengatakan ada janin baik batas normal mendekati persalinan 2. Tanda-tanda vital
perasaan khawatir karena 2. Tanda-tanda vital dalam 3. Berkolaborasi dan 3. Mengurangi kecemasan 2. Memonitor tanda-tanda vital  Suhu         : 36.5 oC
letak posisi janin saat rentang normal informasikan secara klien  TD : 136/80 mmHg  Nadi          : 92 x/menit
periksa bulan lalu  S : 36-37.2 o
C faktual mengenai  N: 96 x/ mnt  Pernafasan : 22 x/menit
 N : 70-80 x/menit diagnosis, pengobatan  R: 20 x/ mnt  Tekanan darah  : 130/70
sungsang
 R : 16-20 x/menit dan prognosis  S: 36 0
C MmHg
DO:
2. Tanda-Tanda vital :  TD : 90-120 / 60-80 3. Berkolaborasi dan 3. USG tampak posisi terendah
mmHg menginformasikan secara faktual adalah kepala
 TD : 136/80 mmHg
3. Hasil USG dalam batas mengenai diagnosis, pengobatan
 N: 96 x/ mnt normal dan prognosis - Masalah teratasi
 R: 20 x/ mnt - Setelah dilakukan USG posisi P:
 S : 36 C
0
terendah adalah kepala, Dokter - Hentikan Intervensi
3. Klien kontrol cek USG meinformasikan dapat lahir - Anjurkan jika dari 1
secara normal,kontrol jika minggu diluar tafsiran jika
lebih dari 1 minggu diluar tidak menunjukan tanda-
tafsiran jika tidak menunjukan tanda akan partus.
tanda-tanda akan partus.
- Rumus Mc donald
Perkiraan
UK : 32 cm x 8/7 = 36,57 minggu
TBJ (32-12) X 155 gram = 3100 gr
BAB 4
ANALISIS JURNAL

1. Pendahuluan
a. Definisi Gangguan tidur yang dialami oleh wanita hamil
Gangguan tidur yang dialami oleh wanita hamil biasanya terdiri dari satu atau lebih
masalah seperti insomnia, sering terbangun di malam hari, tidak bisa memulai tidur
dimalam hari dan merasakan kantuk di siang hari. Sekitar dua dari tiga wanita hamil
mengeluhkan pola tidur yang berubah atau tidak normal selama kehamilannya.
Gangguan tidur yang terjadi selama kehamilan biasanya dimulai dari trimester pertama
dan akan meningkat disetiap trimester (Shariat, et al, 2017).
b. Back Massage
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur pada masa
kehamilan adalah dengan terapi nonfarmakologi diantaranya menggunakan terapi back
massage (pijat punggung). Terapi pijat merupakan intervensi nonfarmakologis yang
paling sering direkomendasikan pada wanita hamil selain dari terapi-terapi yang lain.
Massage atau pijat merupakan tindakan yang dilakukan dengan tekanan tangan pada
jaringan lunak, tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi untuk
menghasilkan relaksasi dan atau memperbaiki sirkulasi (Maryunani, 2010)
c. Aroma therapy citrus lemon
Jeruk nipis (Citrus limon) adalah tanaman yang mengalir dari keluarga Rutaceae.
Tanaman jeruk merupakan salah satu sumber utama minyak esensial yang digunakan
dalam makanan dan tujuan pengobatan. Efek citrus lemon sebagai sedative yang dapat
menurunkan nyeri dan kecemasan sehingga tekanan darah lebih terkontrol. Hal ini dapat
mempengaruhi kualitas tidur bagi yang menghirupnya menjadi lebih baik (Özünal,
Tahirbegolli and Ali Yağız, 2017; Viana et al., 2020).

2. Kasus dan skenario klinis


Ny. A umur 31 tahun dg G2 P1 A0 datang ke Poli Kandungan untuk kontrol ulang. Klien
mengatakan susah tidur dan kesulitan mencari posisi yang nyaman saat ingin tidur, klien
mengatakan ada perasaan khawatir karena letak posisi janin saat periksa bulan lalu
sungsang. HPHT : 6-4-2022 HPL : 13-1-2023.
Tanda vital :
 TD : 136/80 mmHg
 N : 96 x/ mnt
 R : 20 x/ mnt
 S : 36 0C

3. Rumusan Masalah
Pertanyaan Klinik :
Mana yang lebih efektif antara terapi back massage atau Aroma therapy citrus lemon pada
gangguan pola tidur Ibu hamil Trimester III?

(Patient, Patient : Ibu Hamil gangguan pola tidur


Population or Population : Ibu hamil Trimester III
problem) Problem : Gangguan pola tidur

(Intervention) back massage

(Comparasion
or Aroma therapy citrus lemon
Intervention)

(Outcome) Kualitas Tidur

Keyword:
Ibu hamil Trimester III, Gangguan pola tidur, Aroma therapy citrus lemon, back
massage, Kualitas Tidur
4. Metode /startegi penelurusan bukti
a. Back Massage Pada Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III, Jurnal Kebidanan Vol 6, No
4, Oktober 2020 : 408-412. Waktu Penelitian: 2018, Jurnal Oktober 2020.
b. Pengaruh Pemberian Aromatherapy Citrus Lemon Terhadap Insomnia Pada Ibu Hamil
Trimester III. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.13 No.1 (2022) 294-
304,Waktu Penelitian: April –Juli 2021.

5. Hasil penelusuran bukti/telaah jurnal

No Jurnal Validity Important Applicable


1. Back Massage Desain Penelitian Uji statistik - Hasil penelitian ini dapat
Pada Kualitas jenis penelitian menunjukkan bahwa di terapkan, karena
Tidur Ibu Hamil experimental research, Rata-rata skor kualitas tindakannya yang
Trimester III desain pre experiment tidur ibu hamil pada sederhana dan mudah.
designs dengan hasil pengukuran - Sulit tidur pada kehamilan
rancangan one group menggunakan selain disebabkan oleh
pretest posttest kuesioner the perubahan fisiologis pada
Pittsburgh Sleep sistem reproduksi dapat
Populasi dan sampel Quality Index (PSQI) juga disebabkan oleh
Populasi dalam sebelum (pretest) masalah psikis seperti
penelitian ini adalah intervensi back perasaan khawatir yang
ibu trimester III di massage adalah berlebihan dan cemas
BPM Tiara Iswantika 6,281,461 dan setelah - Massage atau pijat
Wonosari Kec. (posttest) intervensi merupakan tindakan yang
Pekalongan Kab. back massage adalah dilakukan dengan tekanan
Lampung Timur tahun 5,031,349 dengan tangan pada jaringan
2018, sampel yang selisih rata-rata lunak, tanpa
diambil sebanyak 29 1,2410,739. Pada menyebabkan gerakan
orang dengan teknik hasil uji paired sample atau perubahan posisi
purposive sampling t test menunjukkan sendi untuk menghasilkan
back massage terbukti relaksasi dan atau
berpengaruh terhadap memperbaiki sirkulasi.
kualitas tidur ibu - terapi massage terbukti
hamil trimester III (p- dapat menurunkan
value 0,000<0,05). kecemasan, meningkatkan
mood dan kualitas tidur,
dan mengurangi nyeri
punggung
2. Pengaruh Desain penelitian : Hasil penelitian - Hasil penelitian ini lebih
Pemberian Desain penelitian ini didapatkan bahwa mudah dalam
Aromatherapy pre and post Penurunan skor mengaplikasikannya,dapat
Citrus Lemon experimental test with insomnia pada pada dilakukan sendiri oleh ibu
Terhadap control group design kelompok intervensi hamil
Insomnia Pada lebih tinggi - aromaterapi merupakan
Ibu Hamil Populasi dan sampel : dibandingkan slah satu terapi relaksasi
Trimester III semua ibu hamil kelompok control (- yang dapat digunakan
trimester III di Wilayah 8,73±3,74; - untuk mengatasi insomnia,
Kerja Puskesamas 1,15±1,52). Hasil uji hal tersebut dikarenakan
Muara Enim menunjukkan ada aroma wangi dari
Sampel pada penelitian pengaruh pemberian aromaterapi memberikan
ini adalah ibu hamil aroma therapi citrus efek rileks
trimester III berjumlah lemon terhadap
80 orang. Metode insomnia pada ibu
pengambilan sampel hamil Trimester III di
yang digunakan dalam Wilayah Kerja
penelitian ini adalah Puskesmas Muara
random sampling yaitu Enim (p value 0,000)
mengambil jumlah
total dari populasi
secara acak yang telah
ditentukan kriteria
inklusi dan eksklusi.
Kriteria insklusi pada
penelitian ini adalah
Ibu hamil yang
fisiologis trimester III.
Analisis data
menggunakan uji Mann
Whitney

6. Diskusi :
a. Back Massage pada pengelolaan Gangguan pola tidur
1) Kelebihan :
- Mudah diaplikasikan
- Prosedur mudah sehingga dapat dipahami pasien
- Tidak memerlukan bahan yang harus dibeli
2) Kekurangan:
- Perlu bantuan orang lain
- Kekuatan pemberi pijat tergantung pelaksana
b. Aroma terapi Citrus Lemon pada pengelolaan Gangguan pola tidur
1) Kelebihan :
- Mudah diaplikasikan
- Dapat dilakukan secara mandiri
2) Kekurangan:
- Menimbulkan bau tertentu yang mungkin tidak disukai Ibu hamil
- Pada penelitian aroma lemon adalah minyak esesnsial sehingga perlu dibeli

7. Kesimpulan
Keduaanya efektif dalam pengelolaan gangguan pola tidur. Aromaterapi bermanfaat untuk
mengatasi berbagai masalah fisik seperti pegal, sakit kepala, diabetes, kelelahan, rematik,
migraine, dan sebagainya. Selain itu, masalah mental dan psikologis seperti depresi, stres,
insomnia juga dapat diatasi dengan pemberian aromaterapi (Ningtias, 2017). Sejalan dengan
kajian (Bamrah and Walde, 2019), yang menjelaskan satu percobaan double-blind pada
orang dengan insomnia ringan menemukan aromaterapi lemon efektif dibandingkan dengan
plasebo. Herbal ini terutama meningkatkan kualitas tidur. Aplikasi topikal lemon balm ke
pelipis juga telah disarankan untuk insomnia.
.
BAB 5
PENUTUP

A. Kesimpulan
Banyak faktor yang menyebabkan buruknya kualitas tidur pada ibu hamil. Perubahan
fisiologis normal selama kehamilan seperti peningkatan ukuran uterus dan ketidaknyamanan
fisik, serta peningkatan hormon progesteron berkontribusi pada kualitas tidur yang buruk
pada ibu hamil trimester III. Kualitas tidur yang buruk dapat diatasi dengan aromaterapi.
Penggunaan aromaterapi sebagai cara untuk mendapatkan manfaat langsung kedalam tubuh.
satu efeknya adalah memberikan rasa nyaman, senang, dan rileks sehingga mampu
memperbaiki psikologis dan ketegangan ibu hamil yang pada akhirnya mampu
meningkatkan kualitas tidur bagi ibu hamil. Oleh karena itu, back massage dapat menjadi
bagian dari terapi alternatif ataupun komplementer yang masuk dalam sistem pelayanan
kesehatan khususnya untuk membantu meningkatkan kualitas tidur bagi ibu hamil terutama
pada trimester ketiga

B. Saran
Diharapkan ibu hamil yang mengalami gangguan pola tidur khususnya Trimester III mampu
menerapkan terapi non farmakologi secara mandiri di rumah dengan menggunakan aroma
terapi citrus lemon ataupun dengan back massage. Selanjutnya diharapkan untuk
mengembangkan pengobatan non farmakologi yang telah dilakukan oleh peneliti dengan cara
memodifikasi dan melakukan studi lanjut.
DAFTAR PUSTAKA

S, Ladyfiora. (2021). Pengaruh Senam Hamil Terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil Di
Desa Sridadi, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus. Skripsi :
Politeknik Kesehatan Tanjung Karang Jurusan Kebidanan.

Setiawati , Kartika Jenny (2021). Pengaruh Pemberian Aromatherapy Citrus Lemon


Terhadap Insomnia Pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Ilmu Keperawatan dan
Kebidanan Vol.13 No.1 (2022) 294-304.

Tim Pokja PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Definisi dan
Indikator Diagnostik. Edisi 1 Cetakan III. Jakarta: DPP PPNI.

Tim Pokja PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.

Tim Pokja PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Definisi dan Kriteria
HasilKeperawatan. Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.

Yantina, Yuli &Evrianasari, Nita .(2020). Back Massage Pada Kualitas Tidur Ibu Hamil
Trimester III. Jurnal Kebidanan Vol 6, No 4, Oktober 2020 : 408-412.

Kuala Kapuas, Desember 2022

Preseptor akademik, Preseptor klinik,

(Hj. Ruslinawati, Ns., M.Kep) (Desrica Hervina, S.Kep.Ns)

Anda mungkin juga menyukai