Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam sebagai agama yang sempurna mengatur semua aspek
kehidupan. Memberikan perhatian besar terhadap kelangsungan keluarga
sesuai posisinya sebagai bagian penting dalam masyarakat. Tentu saja
faktor keluarga menjadi penentu baik atau buruknya suatu masyarakat.
Permasalahan keluarga tentu saja berkaitan erat dengan wanita dan anak-
anak. Bahkan wanita memegang peranan terhadap kelangsungan dan
kesinambungan keluarga tersebut (Hadi, 2015).
Perkembangan keluarga melalui proses keturunan, menjadikan
wanita berada di posisi terpenting dalam melahirkan generasi baru dari
manusia. Banyak keistimewaan wanita dalam pandangan Islam. Salah satu
nikmat yang sangat indah bagi wanita adalah merasakan apa yang disebut
dengan kehamilan. Kehamilan merupakan anugerah dan pengalaman
hidup yang sangat menakjubkan bagi wanita. Lebih mengagumkan lagi,
banyak keistimewaan-keistimewaan yang Allah janjikan kepada para
wanita hamil. Subhanallah. “Apabila seseorang perempuan mengandung
janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah
mencatatkan baginya setiap hari dengan 1.000 kebajikan dan
menghapuskan darinya 1.000 keburukan” (Saman, 2013).
Proses kehamilan yang sepenuhnya diemban oleh seorang calon
ibu, merupakan sebuah kerja keras dan penuh resiko. Membuat wanita
berada di ambang ancaman, jika saja permasalahan tersebut tidak
mendapatkan perhatian memadai dari semua pihak.Masa-masa kehamilan
adalah masa yang cukup menegangkan bagi calon ibu baru. Ada rasa
takut, khawatir, resah, meski bercampur dengan bahagia karena menanti
sang buah hati. Terlebih lagi setelah memasuki masa-masa persalinan.
Ketegangan dan kekhawatiran biasanya semakin meningkat. Karena
itulah, Islam memberikan tuntunan bagi para ibu hamil. Islam telah
menjelaskan bagaimana seharusnya seorang wanita hamil diperlakukan.
Apa saja hak mereka, dan tentu saja kewajiban suami terhadap
pasangannya yang sedang mengandung anaknya tersebut. Kewajiban
semua pihaklah untuk peduli terhadap masalah tersebut (Saman, 2013).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang ada rumusan masalahnya adalah “Apa
kebutuhan ibu hamil selama trimester ke III?”
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian kehamilan trimester ke III
2. Dapat mengetahui perubahan fisiologis kehamilan trimester ke III
3. Dapat mengetahui perubahan psikologis kehamilan trimester ke III
4. Dapat mengetahui ketidaknyamanan pada kehamilan trimester ke III
5. Dapat mengetahui kebutuhan dasar pada kehamilan trimester ke III
6. Dapat mengetahui amalan dan doa pada kehamilan trimester ke III
BAB II
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Banyak kebutuhan serta perubahan yang dialami oleh ibu hamil pada
trimester ke III. Jika ibu hamil tidak siap dengan perubahan yang dialami
dan tidak mengetahui kebutuhan yang dibutuhkan pada saat kehamilan
trimester ke III maka akan menyebabkan ketidakseimbangan pada ibu
hamil. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman dan doa serta amalan bagi
ibu hamil agar tidak terjadi ketidaksaimbangan pada saat kehamilan
trimester ke III.
B. SARAN
1. Bagi ibu hami
Agar mengetahui perubahan serta kebutuhan dan amalan yang dapat di
laksanakan pada saat kehamilan trimester ke III.
2. Bagi keluarga
Untuk memberikan dukungan dan membantu menyediakan kebutuhan
serta memahami perubahan ibu hamil pada saat kehamilan trimester ke
III.
3. Bagi bidan
Dapat memeberikan motivasi, edukasi pada ibu hamil trimester ke III
dan keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Saman, A. 2013. Doa & Dzikir untuk Ibu Hamil. Ruang kita: Padang
Hadi, 2015. Amalan Ibu Hamil Dalam Islam. http://www.liputanislam.com
Romauli, Suryati. 2011. Buku Ajar ASKEB I:“Konsep Dasar Asuhan
Kehamilan”.Yogyakarta: Nuha Medika
Hani, ummi. dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Salemba medika
Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta
: EGC