Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN

A. TINJAUAN TEORI MEDIS


1. Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender Internasional. Kehamilan
terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester satu berlangsung dalam 12
minggu, trimester dua dari minggu ke-13 hingga minggu ke-27, dan trimester
tiga dari minggu ke-28 hingga ke-42 (Prawirohardjo, 2014).
Menurut Saifuddin, Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester,
dimana trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15
minggu minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu
(minggu ke-28 hingga ke-40) (Walyani , 2015).
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan
pada ibu maupun lingkungannya.dengan adanya kehailan maka seluruh sistem
genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk mendukung
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim selm peroses kehamila
berlangsung ( Hutahaean,2013).

2. Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan TM III


a. Sistem Reproduksi (Uterus)
Pada trimester III itmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan
berkembangmenjadi Segmen Bawah Rahim (SBR). Pada kehamilan tua
karena kontraksi otot-otot bagian atas uterus, SBR menjadi lebih lebar dan
tipis, tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen
bawah yang lebih tipis. Batas itu dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologis
dinding uterus, di atas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada dinding SBR.
Setelah minggu ke-28 kontraksi braxton hicks semakin jelas, terutama pada
wanita yang langsing. Umumnya akan menghilang bila wanita tersebut
melakukan latihan fisik atau berjalan. Pada mingguminggu terakhir kehamilan
kontraksi semakin kuat sehingga sulit dibedakan dari kontraksi untuk
memulai persalinan.
b. Sistem Traktus Uranius
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kemih akan mulai
tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan
metabolisme air menjadi lancar.
c. Sistem Respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang
membesar kearah diafragma sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Hal
tersebut mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat
kesulitan bernafas.
d. Kenaikan Berat Badan
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat badan
mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg. Cara
perhitungan berat badan berdasarkan indeks masa tubuh yaitu dengan rumus
sebagai berikut :
IMT = BB/(TB)²
Dimana : IMT = Indeks Massa Tubuh
BB = Berat Badan (kg)
TB = Tinggi Badan (cm)
e. Sirkulasi Darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak
pada usia kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrit mencapai level
terendah pada minggu 30-32 karena setelah 34 minggu massa eritrosit terus
meningkat tetapi volume plasma tidak. Peningkatan eritrosit menyebabkan
penyaluran oksigen pada wanita hamil lanjut mengeluh sesak nafas dan
pendek nafas. Aliran darah meningkat dengan cepat seiring pembesaran
uterus.
f. Sistem muskuloskeletal
Sendi pelvic pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan
tubuhsecara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil memyebabkan
postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Peningkatan
distensi abdomen yang membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus
otot perut dan peningkatan berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan
penyesuaian ulang (realignment). Payudara yang besar dan posisi bahu yang
bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan lumbal
menonjol. Pergerakan menjadi lebih sulit. Struktur ligamen dan otot tulang
belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat.

3. Perubahan Psikologis Pada Kehamilan TM III


Perubahan psikologis pada kehamilan Trimester III menurut
Kusmiyati (2013) adalah sebagai berikut:
a. Adaptasi Maternal
Adaptasi terhadap peran sebagai ibu akan dilakukan oleh semua
ibu hamil selama 9 bulan kehamilannya. Adaptasi ini merupakan proses
social dan kognitif kompleks yang bukan di dasarkan pada naluri, tetapi
dipelajari. Untuk menjadi seorang ibu, seorang remaja harus beradaptasi
dari kebiasaan dirawat ibu menjadi seorang ibu yang melakukan
perawatan. Sebaliknya, seorang dewasa harus mengubah kehidupan rutin
yang di rasa mantap menjadi suatu kehidupan yang tidak dapat diprediksi,
yang di ciptakan seorang bayi. Adaptasi ini merupakan adaptasi nullipara,
atau wanita tanpa anak, menjadi wanita yang mempunyai anak; dan
multipara, wanita yang memiliki anak, menjadi wanita yang memiliki
anak-anak.
b. Menerima Kehamilan
Langkah pertama dalam beradaptasi terhadap peran ibu ialah
menerima ide kehamilan dan mengasimilasi status hamil kedalam gaya
hidup wanita. Tingkat penerimaan di cerminkan dalam kesiapan wanita
dan respon emosionalnya dalam menerima kehamilannya.
c. Kesiapan Menyambut Kehamilan
Wanita yang siap menerima suatu kehamilan akan mendeteksi
gejala-gejala awal dan mencari kebenaran tentang kehamilannya.
Beberapa kali wanita yang memiliki perasaan kuat, seperti ”tidak
sekarang”, “bukan saya” dan “tidak yakin”, mungkin menunda mencari
pengawasan dan perawatan. Namun beberapa wanita menunda ke
pelayanan kesehatan karena akses ke perawatan terbatas, merasa malu,
atau karena alas an budaya. Kehamilan di pandang sebagai suatu peristiwa
alami sehingga tidak perlu terburu-buru periksa ke tenaga kesehatan untuk
memastikan kehamilannya.
d. Respon Emosional
Perubahan mood peningkatan sensitivitas terhadap orang lain ini
akan membingungkan mereka sendiri dan juga orang-orang di
sekelilingnya. Mudah tersinggung dan menangis tiba-tiba, dan ledakan
kemarahan serta perasaan suka cita, serta kegembiraan yang luar biasa
muncul silih berganti hanya karena suatu masalah kecil atau bahkan tanpa
masalah sama sekali. Penyebab perubahan mood ini kemungkinan karena
perubahan hormonal dalam kehamilan, ini hampir sama seperti pre -
menstrual syndrome atau selama menopause. Selain itu masalah seksual
atau rasa takut terhadap nyeri melahirkan, mungkin menjadi penyebab
perubahan mood ini.
e. Respon Terhadap Perubahan Bentuk Tubuh
Sikap wanita terhadap tubuhnya di duga di pengaruhi oleh nilai-
nilai yang di yakininya dan sifat pribadinya. Sikap ini sering berubah
seiring kemajuan persalinan. Sikap positif terhadap tubuh biasanya terlihat
selama trimester pertama. Namun seiring kemajuan kehamilan, perasaan
tersebut menjadi lebih negatif. Pada kebanyakan wanita perasaan tersebut
hanya bersifat sementara dan tidak permanen karena akan segera hilang
apabila mereka menerima kehamilannya dan hal ini tidak meyebabkan
perubahan persepsi yang permanen tentang diri mereka.
f. Ambivalensi Selama Masa Hamil
Ambivalensi didefinisikan sebagai konflik perasaan yang simultan
atau berubah-ubah, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu
atau suatu keadaan. Ambivalensi adalah respon normal yang dialami
individu yang mempersiapkan diri untuk suatu peran baru. Kebanyakan
wanita memiliki sedikit perasaan ambivalen selama hamil.
g. Menyiapkan Peran Ibu
Banyak wanita menginginkan seorang bayi, menyukai anak-anak
dan menanti untuk menjadi seorang ibu. Mereka sangat dimotivasi untuk
menjadi orang tua. Hal ini mempengaruhi penerimaan mereka terhadap
kehamilan dan akhirnya terhadap adaptasi prenatal dan adaptasi menjadi
orang tua.
h. Menyiapkan Hubungan Ibu-Anak
Ikatan emosional dengan anak mulai pada periode prenatal, yakni
ketika wanita mulai membayangkan dan melamunkan dirinya menjadi
ibu.
4. Ketidaknyamanan Pada Kehamilan TM III
Tidak semua wanita mengalami semua ketidaknyamanan yang
umum muncul selama kehamilan, tetapi banyak wanita mengalaminya
dalam tingkat ringan hingga berat. ketidaknyamanan pada kehamilan
trimester III yaitu:
a. Konstipasi
Penyebabnya yaitu peningkatan kadar progesteron yang
menyebabkan peristaltik usus melambat. Penurunan aktivitas usus karena
relaksasi otot halus (Astuti dkk, 2017).
b. Sering Buang Air Kecil (BAK)
Penyebab tekanan uterus/rahim pada kandung kemih kadar natrium
meningkat di dalam tubuh. Air dan natrium tertahan di kaki selama siang
hari, pada malam hari terdapat aliran darah balik vena sehingga
meningkatkan jumlah urine (Astuti dkk, 2017).
c. Perut kembung
Penyebabnya penurunan kepala saluran pencernaan yang
menyebabkan perlambatan pengosongan lambung , penekanan dari uterus
yang membesar terhadap usus besar faktor diet (astuti dkk, 2017).
d. Pegal-pegal
Biasanya penyebab bisa karena ibu hamil kekurangan kalsium atau
karena ketegangan otot. Pada kehamilan trimester III ini dapat dikatakan
ibu membawa beban yang berlebih seiring peningkatan berat badan janin
dalam rahim. Otot-otot tubuh juga mengalami pengenduran sehingga
mudah merasa lelah. Hal inilah yang membuat posisi ibu hamil dalam
beraktifitas apa pun jadi terasa serba salah. Penaganan yang dapat
diberikan untuk mengurangi keluhan tersebut adalah dengan mengonsumsi
susu dan makanan yang kaya kalsium dan menyempatkan ibu untuk
melakukan peregangan pada tubuh.
e. Perubahan libido
Perubahan Libido pada ibu hamil dapat terjadi karena beberapa
penyebab seperti kelelahan dan perubahan yang berhubungan dengan
tuanya kehamilan mungkin terjadi pada trimester ketiga, seperti kurang
tidur dan ketegangan. Penanganan yang dapat diberikan yaitu dengan
memberikan informasi tentang perubahan atau masalah seksual selama
kehamilan adalah normal dan dapat disebabkan oleh pengaruh hormon
estrogen atau kondisi psikologis(Hutahaean, 2013).
f. Sesak nafas
Pada posisi terlentang, berat uterus akan menekan vena cava
inferior sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu
dan frekuensi jantung akan turun, hal ini menyebabkan terhambatnya
darah yang membawa oksigen ke otak dan ke janin yang menyebabkan ibu
sesak nafas (Astutik dkk, 2017)

5. Kebutuhan Fisik Pada Ibu Hamil TM III


Menurut Walyani (2015), kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester
III adalah sebagai berikut:
a. Oksigen
Kebutuhan oksigen berkaitan dengan perubahan sistem pernafasan
pada masa kehamilan. Kebutuhan oksigen meningkat sesuai respons tubuh
terhadap akselerasi laju metabolisme, untuk menambah masa jaringan
pada payudara, hasil konsepsi dan amsa uterus, dan lainnya. Ibu hamil
bernapas lebih dalam karena peningkatan volume tidal paru dan jumlah
pertukaran gas pada setiap kali bernapas ( Mandriwati., dkk, 2016).
b. Nutrisi
Di Trimester III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai.
Selain untuk mengatasi beban yang kian berat juga sebagai cadangan
energi untuk persalinan kelak.Itulah sebabnya pemenuhan gizi seimbang
tidak boleh dikesampingkan baik secara kualitas maupun kuantitas.
Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir
menjelang persalinan. Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi.
Baik buruknya nutrisi ibu hamil dapat dilihat dari Indeks Masa
Tubuh (IMT), IMT dapat diinterpretasikan dalam kategori berat kurang
dengan IMT kurang dari 19,8 kg kategori normal dengan IMT 19,8 - 26
kg, kategori berat lebih atau tinggi dengan IMT 26 - 29 kg dan kategori
obesitas dengan IMT lebih dari 29 kg. Kenaikan berat badan ibu
dianjurkan sekitar 1 - 2,5 kg pada trimester pertama dan selanjutnya rata-
rata 0,5 kg setiap minggu sampai akhir kehamilan (Rukiah.A.Y., dkk,
2013). Menurut Walyani (2015), berikut ini sederet zat gizi yang lebih
diperhatikan pada kehamilan TM III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi
lainnya:
1) Kalori
Kebuthan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -
80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5
kg. Pertambahan kalori ini terutama pada 20 minggu terakhir untuk itu
tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285 - 300
kkal.
2) Karbohidrat
Ibu hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1.500 kalori.
Bahan makanan yang merupakan sumber karbohidrat adalah serelia
(padipadian) dan produk olahannya, juga kentang, umbi dan jagung
(Sukarni, dkk, 2013).
Menurut penelitian Fitri dan Wiji (2018) menunjukan bahwa
asupan zat gizi makro yaitu karbohidrat berpengaruh signifikan
terhadap berat lahir bayi. Karbohidrat berperan penting dalam
pembesaran sel pada proses hipertrofi yang akan mempengaruhi
pertambahan berat badan bayi terutama pada TM III kehamilan dan
juga karbohidrat dapat memenuhi hampir 60 % energi yang
dibutuhkan oleh ibu hamil.
3) Protein dan asam amino
Protein digunakan untuk proses pertumbuhan dan pe
kembangan janin, protein memiliki peranan penting. Selama
kehamilan terjadi peningkatan protein yang signifikan yaitu 68%
(Sukarni, dkk, 2013).
Asupan protein hewani dapat meningkatkan penyerapan zat
besi didalam tubuh. Rendahnya konsumsi protein maka dapat
menyebabkan rendahnya penyerapan zat besi obeh tubuh. Keadaan ini
dapat mengakibatkan tubuh kekurangan zat besi dan dapat
menyebabkan anemia atau penurunan kadar hemoglobin (ika Yulia,
2017)
4) Lemak
Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk
pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal, kadar
lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir trimester III.
Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan mendukung
persiapan untuk menyusui setelah bayi lahir (Sukarni, dkk, 2013).
5) Vitamin
a) Vitamin A
Vitamin A Vitamin A dari ibu dibutuhkan oleh janin yaitu
kurang dai 25 mg/hari, sedangkan vitamin A yang dibutuhkan
pada trimester tiga yaitu berkisar 200 mg/hari.
b) Vitamin D
Vitamin D pada janin berasal dari 25-OH vitamin D ibu yang
berada di dalam otot dan hati fetus. Pada wanita hamil
konsentasi plasma meningkat 2 x lebih banyak. Peningkatan
vitamin D sebanyak 100%. Peningkatan ini disertai 1,25-(OH),
vitamin D dan akhirnya menstimulasi absorbsi di dalam usus
halus. menganjurkan 5 mg/hari untuk wanita hamil pada usia
25 tahun atau lebih.
c) Vitamin E
Pada waktu hamil terjadi peningkatan 25%. Untuk ibu hamil
kebutuhannya sekitar 15 mg (22,5 IU) dan ibu yang menyusui
sekitar 19 mg (28,5 IU).
d) Vitamin C
Vitamin C Kebutuhan vitamin untuk bayi pada masa
kehamilan dan menjelang kelahiran yaitu berkisar antara 3-4
mg/hari. Ibu hamil membutuhkan vitamin C sebanyak 70 mg
perhari.
e) Vitamin B
Sumber vitamin B adalah hasil ternak dan hasil olahannya,
seperti daging, hati, telur, keju, susu, kacang- kacangan dan
sayursayuran.
f) Vitamin B.
Semakin berkembang otak janin, semakin meningkat pula
kemampuan untuk mengantarkan pesan. Angka kecukupan
vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari.
Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini
(Sukarni, dkk, 2013).
6) Asam folat
Asam folat Asam folat memiliki peranan penting yaitu dalam
hal pencegahan terjadinya defek tubaneural seperti spina bifida dan
anensefali yang sangat berbahaya bagi perkembangan selanjutnya.
Dari hasil survey mengatakan untuk wanita hamil yaitu 400 mg/hari
(Sukarni, dkk, 2013).
Menurut penelitian Jundra dan Ari (2012) yang menyatakan
bahwa pertumbuhan otak dalam kehamilan dipengaruhi oleh asam
folat dengan besar kebutuhan 600 μg perhari dan ini akan
mempengaruhi pertumbuhan otak sebesar 70 % dibanding zat gizi
lainnya.
Folat juga disebut aslam folat yang diperlukan untuk
pembentukan sel darah merah dan pertumbuhan. Asam folat dapat
diperoleh dengan mengkonsumsi sayuran berdaun hijau dan hati.
Karena folat tidak disimpan di dalam tubuh berjumlah besar, maka
perlu untuk mendapatkan terus meneru melalui diet untuk
mempertahankan tingkat normal (Saptyasih, et al., 2016)
7) Zat besi
Kebutuhan zat besi menjadi dua kali lipat dibandingkan
sebelum hamil. Kebutuhan zat besi ibu naik dari 18 miligram (mg)
menjadi 30-60 mg perhari (Sukarni, dkk, 2013).
Ibu yang asupan zat besinya kurang berisiko 8 kali lipat
mengalami anemia . berdasarkan penelitian Caesaria, et al., (2015)
yang menyatakan bahwa ada hubungan antara asupan zat besi dengan
kadar hemoglobin. Artinya semakin tinggi asupan zat besi makan akan
semakin tinggi kadar hemoglobin ibu hamil yang ditunjukan dengan
status anemia yang semakin rendah. Anemia defiensi zat besi yang
banyak dialami ibu hamil juga disebabkan oleh kepatuhan
mengkonsumsi tablet Fe yang tidak benar atau pun cara
mengkonsumsi salah.
8) Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang
berperan mengontrol setiap metabolisma sel baru Bila kekurangan
senyawa ini, akibatnya proses perekembagan janin, termasuk otaknya
terhambat dan terganggu janin akan tumbuh kerdil.Angka yang ideal
untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram per hari (Walyani,
2015)
9) Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari
makanan, tetapi juga dari cairan. Air sangat penting untuk
pertumbuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan dan
mengatur proses metabolism zat-zat gizi, serta mempertahankan
volume darah yang meningkat selama masa kehamilan. Sebaiknya
minum 8 gelas air putih dalam sehari.
c. Personal Hygiene
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan
oleh ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan
yang kotor yang banyak mengandung kuman-kuman. Mandi dianjurkan
sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan
kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan
dengan air dan dikeringkan. Ibu hamil harus melakukan gerakan
membersihkan dari depan ke belakang ketika selesai berkemih atau
defekasi dan harus menggunakan tisu yang bersih, lembut, menyerap air,
berwarna putih, dan tifak mengandung parfum, mengelap dengan tisu dari
depan ke belakang ( Mandriwati., dkk, 2016).
d. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak
ada riwayat penyakit seperti berikut ini:
1) pendarahan pervaginam.
2) Sering Abortus
3) Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu
terakhir kehamilan.
4) Ketuban pecah.
e. Eliminasi (BAB dan BAK )
Akibat pengaruh progesteron, otot–otot tractus digestevus
tonusnya menurun akibatnya mobilitas saluran pencernaan berkurang dan
menyebabkan obstipasi. Untuk mengatasi hal itu ibu hamil dianjurkan
minum lebih 8 gelas, wanita sebaiknya diet yang mengandung serat,
latihan/senam hamil, dan tidak dianjurkan memberikan obat perangsang.
6. Tanda Bahaya Pada Kehamilan TM III
Tanda bahaya kehamilan pada trimester III menurut (Pantiawati
dkk, 2015). yaitu:
a. Perdarahan pervaginan
Perdarahan antepartum/perdarahan pada kehamilan lanjut adalah
perdarahan pada trimester dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan. Pada
kehamilan lanjut ,perdarahan yang tidak normal adalah merah,banyak dan
kadang-kadang tapi tidak sellu disertai dengan rasa trimester terakhir
dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan. Pada kehamilan lanjut,
perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang
tapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri.
1) Plasenta previa
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi rendah
sehingga menutupi sebagian/seluruh ostium uteri internum. Implantasi
plasenta yang normal adlah pada dinding depan, dinding belakang
rahim atau di daerah fundus uteri. Gejala-gejala yang ditunjukkan
seperti: perdarahan tanpa nyeri, bagian terendah anak sangat tinggi
karena plasenta terletak pada bagian bawah rahim sehingga bagian
terendah tidak dapat mendekati pintu atas panggul, ukuran panjang
rahim berkurang maka pada plasenta revia lebih sering disertai
kelainan letak.
2) Solusio plasenta
Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya.
Secara normal plasenta terlepas setelah anak lahir. Tanda dan
gejalanya seperti : darah dari tempat pelepasan keuardari sevik dan
terjadilh perdarahan keluaratau perdarahan tampak, kadang-kadang
darah tidak keluar , terkumpul dari belakang plasenta (perdarahan
tersembunyi atau perdarahan kedalam). Solusio plasenta dengan
perdarahan tersembunyi menimbulkan tanda yang lebih khas rahim
keras seperti papan) karena seluruh perdarahan tertahan di dalam
umumnya berbahaya karena jumlah perdarahan tidak sesuai dengan
beratnya syok, nyeri abdomen padasaat dipegang , palpasi sulit
dilakukan, fundus uteri makin lama makin naik , bunyi jantung
biasanya tidak ada. c) Gangguan pembekuan darah
3) Gangguan pembekuan darah
Catatan: pada banyak kasus kehilangan darah yang akut,
perkembangannya dapat dicegah jika volume darah dipulihkan segera
dengan pemberian cairan infuse (NaCl atau ringer lactat)
b. Sakit kepala yang berat
Sakit kepala seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius
adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatannya menjadi kabur dan berbayang. Sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklamsia. Periksa TD,
protein urine, reflek dan edema/bengkak. Periksa suhu, jika tinggi pikirkan
untuk melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya parasit
malaria.
c. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul
pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal
jantung atau preeklamsia.
d. Keluarnya cairan pervaginam
Keluarnya cairan berupa air- air dari vagina pada trimester 3,
ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung, pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan
preterm (sebelum kehamilan 37 minggu) maupun pada kehamilan aterm,
Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala.
e. Gerakan janin tak terasa
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan trimester 3,
normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke-5 atau
ke-6, beberapa ibu dapat meraskan gerakan bayinya lebih awal, jika bayi
tidur, gerakannya akan melemah, gerakan bayi akan lebih mudah terasa
jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
baik.
f. Nyeri perut yang hebat
Sakit kepala sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehailan. Sakitkepala yang menunjukkan suatu masalah serius
adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadangkadang dengan sakit kepala yang hebat itu mengakibatkan
pandangan kabur atau berbayang . sakitkepala yang hebat dalam
kehamilan adalah gejala dari preeklamsi.

7. Asuhan kehamilan
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetric untuk optimalisasi maternal dan neonatal melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Prawirohardjo,
2014).

8. Tujuan asuhan kehamilan


Menurut Asrinah., dkk (2015) tujuan asuhan kehamilan adalah
untuk memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
fisik, mental dan sosial ibu juga bayi, mengenali secara dini adanya
ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan,
mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif, mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik
dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

9. Jadwal kunjungan pemeriksaan antenatal


Asuhan kehamilan memiliki jadwal pemeriksaan yaitu
pemeriksaan pertama yang dilakukan segera setelah diketahui terlambat
haid, sedangkan pemeriksaan ulang dilakukan setiap bulan sampai umur
kehamilan 6-7 bulan, setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan,
dan setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi
persalinan. Frekuensi pelayanan antenatal ditetapkan 4 kali selama
kehamilan, yaitu 1 kali pada trimester pertama (K1) dan 1 kali pada
trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga (K4).
Untuk menghindari risiko komplikasi pada kehamilan dan
persalinan, anjurkan setiap ibu hamil untuk melakukan kunjungan
antenatal komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk
minimal 1 kali kunjungan diantar suami/pasangan atau anggota keluarga
sebagai berikut ( Kemenkes, 2013). Berikut jadwal kunjungan
Pemeriksaan Antenatal.
Trimester Kunjugan ulang Waktu kunjungan yang diperlukan
I 1x Sebelum minggu ke 16
II 1x Antara minggu ke 24-28
III 2x Antara minggu ke 30-32 dan
Antara minggu ke 36-38
Sumber: Kemenkes RI, 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, Jakarta, halaman 22.

10. Pelayanan antenatal intregrasi


Dalam pelayanan antenatal terintegrasi, tenaga kesehatan harus
dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu
mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan
intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani
persalinan normal (Nurjasmi, E.,dkk (ed), 2016). Dalam melakukan
pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan
yang berkualitas sesuai standar (10 T) terdiri dari:
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Penimbangan berat badan dilakukan untuk mendeteksi adanya
gangguanpertumbuhan janin. Tinggi badan ibu dikategorikan adanya
resiko apabila hasil pengukuran < 145 cm. Kenaikan berat badan ibu
hamil normal rata-rata 6,5 kg - 16 kg .
b. Ukur tekanan darah
Ukur tekanan darah dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi
(tekanan darah ≥140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeklamsia
(hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah dan
proteinuria).Diukur setiap kali ibu datang atau berkunjung. Tekanan darah
normal berkisar sistole/diastole: 110/80 - 120/80 mmHg.
c. Nilai status gizi (Ukur lingkar lengan Atas/LILA)
Nilai status gizi dilakukan untuk skrining ibu hamil berisiko KEK,
dimana LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat
melahirkan bayi berat lahir rendah.
d. Ukur tinggi fundus uteri
Standar pengukuran menggunakan pita pengukur setelah
kehamilan 24 minggu.Tujuan dilakukan pengukuran untuk mendeteksi
pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan.

Ukuran Fundus Uteri Sesuai Usia Kehamilan


No. Tinggi Fundus Uteri Usia Kehamilan Dalam Minggu
1. 12 cm 12
2. 16 cm 16
3. 20 cm 20
4. 24 cm 24
5. 28 cm 28
6. 32 cm 32
7. 36 cm 36
8. 40 cm 40
Sumber : Walyani S. E, 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan,
Yogyakarta, halaman 80
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Tujuan dilakukan untuk mengetahui letak janin.DJJ normal 120-
160 kali/menit.
f. Skrining status Imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus
mendapat imunisasi TT.
Imunisasi TT
Imunisasi Interval % Masa Perlindungan
Perlindunga
n
TT 1 Pada kunjungan ANC 0 % Tidak ada
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 1 80 % 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 95 % 5 tahun
TT 4 1 tahun setelah TT 3 99 % 10 tahun
TT 5 1 tahun setelah TT 4 99 % 25 tahun/seumur
hidup
Sumber : Walyani, Elisabeth Siwi 2015. Asuhan Kebidanan pada
Kehamilan, Yogyakarta, halaman 81.

g. Beri tablet tambah darah (tablet besi)


Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus
mendapat tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90
tablet selama kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama.
h. Periksa laboratorium (rutin dan khusus)
1) Pemeriksaan kadar Haemoglobin darah (Hb)
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut
anemia atau tidak selama kehamilannya karena kondisi anemia dapat
mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam kandungan.
Klasifikasi anemia menurut Rukiah (2013) adalah sebagai berikut:
a) Tidak anemia : Hb 11 gr %
b) Anemia ringan : Hb 9 - 10 gr %
c) Anemia sedang : 7 - 8 g r%
d) Anemia berat : < 7 gr %
Menurut Pratami ( 2016), anemia dalam kehamilan diketahui
sebagai bahaya potensial bagi ibu dan anak. Anemia dapat disebabkan
oleh beberapa faktor, antara lain malnutrisi, kurang zat besi dalam diet,
malabsorpsi, kehilangan darah yang berlebihan, proses penghancuran
eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya.
Adapun pengaruh anemia pada ibu dan janin adalah sebagai
berikut:
a) Pengaruh anemia pada ibu hamil adalah mengganggu
kesehatan ibuhamil sejak awal kehamilan hingga masa nifas.
Anemia yang terjadi selama masa kehamilan dapat
menyebabkan abortus, persalinan prematur, hambatan tumbuh
kembang janin dalam rahim, peningakatan resiko terjadinya
infeksi, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, atau
ketuban pecah dini.
Anemia juga dapat menyebabkan gangguan selama
persalinan, seperti gangguan his, gangguan kekuatan mengejan,
kala pertama yang berlangsung lama, kala dua yang lama
sehingga dapat melelahkan ibu dan sering kali mengakibatkan
tindakan operasi. Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh anemia
selama masa puerperineum adalah resiko terjadinya sub
involusi uteri yang mengakibatkan perdarahan postpartum,
penurunan produksi masa ASI, dan peningkatan resiko
terjadinya infeksi payudara.
b) Pengaruh anemia pada janin adalah resiko terjadinya kematian
intra- uteri, resiko terjadinya abortus, berat badan lahir rendah,
resiko terjadinya cacat bawaan, peningkatan resiko pada bayi
hingga kematian perinatal, atau tingkat intilegensi bayi rendah.
2) Pemeriksaan protein dalam urin
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui adanya
proteinuria pada ibu hamil.Proteinuria merupakan salah satu indikator
terjadinya pre-eklamsia pada ibu hamil.
Klasifikasi proteinuria menurut Rukiah (2013) adalah sebagai
berikut:
a) Negatif (-) : urine jernih
b) Positif 1 (+) : ada keruh
c) Positif 2 (++) : kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan yang
lebih jelas
d) Positif 3 (+++) : larutan membentuk awan
e) Positif 4 (++++) : larutan sangat keruh
i. Tatalaksana /penanganan Kasus Berdasarkan hasil pemeriksaan
antenatal, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus
ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan bidan. Kasus- kasus
yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.
j. Temu wicara (konseling) Temu wicara dilakukan pada setiap
kunjungan antenatal yang meliputi :
1) Kesehatan ibu
Ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya secara
rutin dan menganjurkan ibu hamil untuk istirahat yang cukup
2) Perilaku hidup bersih dan sehat
Ibu hamil dianjurkan menjaga kebersihan badan selama kehamilan
misalnya mencuci tangan sebelum makan, mandi 2 kali sehari,
menggosok gigi, dan melakukan olahraga ringan.
3) Peran suami/ keluarga dalam kehamilan dan perencanaan
persalinan
Suami, keluarga atau masyarakat perlu menyiapkan biaya
persalinan, kebutuhan bayi, transportasi rujukan dan calon donor
darah. Hal ini penting apabila terjadi komplikasi kehamilan,
persalinan, dan nifas agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
4) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi
Ibu hamil harus mengenal tanda-tanda bahaya baik selama
kehamilan, persalinan dan nifas misalnya perdarahan pada hamil
muda maupun hamil tua, keluar cairan berbau pada jalan lahir saat
nifas, dsb. Asupan gizi seimbang ibu hamil dianjurkan untuk
mendapatkan asupan makanan yang cukup dan bergizi untuk
proses tumbuh kembang janin dan derajat kesehatan ibu. Misalnya
disarankan minum tablet tambah darah secara rutin.
5) Inisiasi Menyusui Dini dan pemberian ASI Ekslusif
Ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya
segera setelah bayi lahir karena ASI mengandung zat kekebalan
tubuh untuk kesehatan bayi. Pemberian ASI dilanjutkan sampai
bayi berusia 6 bulan.
6) KB Pasca persalinan
Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut KB
setelah persalinan untuk menjarangkan kehamilan dan agar ibu
punya waktu untuk merawat kesehatan diri sendiri, anak dan
keluarga.

B. TEORI PENGKAJIAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOAP


Pendokumentasian adalah suatu pencatatan yang lengkap dan akurat
terhadap keadaan yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan.
Pendokumentasian atau catatan manajemen kebidanan dapat diterapkan
dengan metode SOAP. Dalam metode SOAP, S adalah data subjektif, O
adalah data objektif, A adalah analis/assessment dan P adalah planning. SOAP
merupakan catatan yang sederhana, jelas, logis dan singkat.
Standar Asuhan Kebidanan Menurut Kepmenkes RI No
938/Menkes/2007.Standar asuhan kebidanan adalah acuan proses
pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai
dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan, perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan, perencanaan,
implementasi, evaluasi, dan pencatatan asuhan kebidanan.
Standar I : Pengkajian
Pernyataan standar :
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan, dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Kriteria pengkajian:
1. Data tepat, akurat, dang lengkap
2. Terdiri dari data subjektif (hasil anamnese; biodata, keluhan utama,
riwayat obstetric, riwayat kesehatan dan latar belakang sosial budaya).
3. Data Objektif (hasil pemeriksaan fisik, psikologi, dan pemeriksaan
penunjang).
Standar II : Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan
Pernyataan Standar :
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,
menginterprestasikan secara akurat dan logis untuk menegakkan diagnose dan
masalah kebidanan yang tepat.
Kriteria perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan :
1. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
3. Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan.
Standar III : Perencanaan
Pernyataan standar :
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan masalah
yang ditegakkan.
Kriteria perencanaan :
1. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi
klien, tindakan segera, tindakan antisipasi dan asuhan secara
komprehensif.
2. Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga
3. Mempertimbangkan kondisi psikologis sosial budaya klien/keluarga
4. Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien
berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang
diberikan bermanfaat untuk klien
5. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumber daya
serta fasilitas yang ada
Standar IV : Implementasi
Penyataan standar :
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif,
efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien, dalam
bentuk upaya promotif, preventif, Kuratif dan rehabilitatif. Dilaksanakan
secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
Kriteria evaluasi :
1. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-
spiritual-kultural
2. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien atau
keluarganya (informed consent)
3. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
4. Melibatkan klien atau pasien dalam setiap tindakan
5. Menjaga privasi klien/pasien
6. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
7. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
8. Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
9. Melakukan tindakan sesuai standar
10. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
Standar V : Evaluasi
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk
melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan.
Kriteria Hasil
1. Penilaian dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan sesuai kondisi
klien
2. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan kepada keluarga
3. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
4. Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien
Standar IV : Pencatatan Asuhan Kebidanan
Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat, dan jelas
mengenaikeadaan/kejadian yang ditemukan
Kriteria pencatatan asuhan kebidanan :
1. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir
yang tersedia rekam medis/KMS (Kartu Menuju Sehat/KIA (Kesehatan
Ibu dan Anak)/status pasien)
2. Ditulis dalam bentuk catatan pengembangan SOAP
a. S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa
b. O adalah data objektif, mancatat hasil pemeriksaan
c. A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan
a. P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan
pelaksanan yang sudah dilakukan.
Asrinah., dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yoyakarta: Graha Ilmu.
Astuti, Sri dkk. 2017. Asuhan Ibu dalam Masa Kehamilan Buku Ajar Kebidanan-
Dasar dan Rujukan. Jakarta
Caesaria, Devani Chntiabadi ES dan DW. Hubungan Asupan Zat Besi Dan Vitamin C
Dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di Klinik Usodo Colomadu
Karanganyar. Pesented at the: 2015
Fitri, I., & Wiji, R. N (2018). Asupan Zat Gizi Makro Dan Kenaikan Berat Badan
Selama Hamil Terhadap Iuran Kehamilan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia,
15(2), 66 http://doi.org/10.22146/ijcn.39163.
Hutahaean, serri. 2013. Perawatan Antenatal, Jakarta: Salemba Medika
Ika Yulia Pratiwi. Hubungan Asupan Protein Dan Status Gizi Dengan Kadar
Haemoglobin Ibu Hamil Di Desa Demakan Kecamatan Mojolaban
Kabupaten Sukoharjo. Univ Muhammadiyah Surakarta. Published online
2017:1-15
Jundra Darwanty dan Ari Antini (2012). Kontribusi Asam Folat Dan Kadar
Haemoglobin Pada Ibu Hamil Terhadap Pertumbuhan Otak Janin Di
Kabupaten Karawang. Prodi Kebidanan Karawang Poltekkes Kemenkes
Bandung.
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Kompetensi, Yogyakarta: Buku Kedokteran
Kusmiyati, Yuni dan Heni Puji Wahyudiningsih.2013. Asuhan Ibu Hamil,
Yogyakarta: Fitramaya
Mandriawati, Gusti Ayu dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan Berbasis Antenal
care (ANC). Yogyakarta: Erlangga
Nurjasmi, E., dkk (ed). 2016. Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta: PP IBI
Pantiawati, Ika dan Saryono. 2015. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan), Yogyakarta:
Nuha Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka
Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan, Jakarta: CV. Trans
Info Medika
Saptyasih AR. Narima, Laksmi W. S. N. Hubungan Asupan Zat Besi, Assam Folat,
Vitamin B12 dan Vitamin C Dengan Kadar Haemoglobin Siswa SMP
Negeri 2 Tawangharjo Kabupaten Grobogan. J Kesehatan Masyarakat,.
2016; 4(4):521-528.
Walyani, Elisabeth Siwi dan Endang Purwoastuti. 2015 2015. Asuhan Kebidanan
pada Kehamilan, Yogyakarta: Pustaka Baru Press
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS
PADA NY I USIA 22 TAHUN G1P0A0 USIA HAMIL 38 MINGGU
DI KLINIK GANESHA HUSADA

A. PENGKAJIAN:
Tanggal : 05 Desember 2022 Jam : 10.00 WIB
B. IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. 2. Nama : Ny. I 1. Nama :Tn D
3. Umur : 22 tahun 2. Umur : 27 tahun
4. Agama : Islam 3. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : swata
7. Suku bangsa : Jawa 6. Suku Bangsa : Jawa
8. Alamat : Getasrejo 4/2 7. Alamat : Getasrejo 4/2

C. DATA SUBYEKTIF
1. ALASAN DATANG: Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. KELUHAN UTAMA: ibu merasa pegal pegal di pinggang dan sering BAK
Uraian Keluhan Utama :Ibu mengatakan pegal mulai dari perut bagian bawah,
pinggang dan punggung bawah, sering merasa ingin BAK
3. RIWAYAT KESEHATAN:
a. Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada
yang menderita penyakit berat ( jantung, ginjal, paru-paru ), penyakit
menular ( TBC, hepatitis ), Penyakit menurun ( DM, asma, hipertensi ).
b. Riwayat keehatan yang lalu : Ibu mengatakan tidak pernah menderita
penyakit berat ( jantung, ginjal, paru-paru ), penyakit menular ( TBC,
hepatitis ), Penyakit menurun ( DM, asma, hipertensi ).
c. Riwayat kesehatan sekarang : Ibu mengatakan tidak sedang menderita
penyakit berat ( jantung, ginjal, paru-paru ), penyakit menular ( TBC,
hepatitis ), Penyakit menurun ( DM, asma, hipertensi ).

4. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid:
Menarche : 13 tahun Nyeri Haid : tidak ada
Siklus : 28 hari Lama : ±5 hari
Banyaknya : 2-3x ganti pembalut/hari
Warna darah : Merah pada hari 1-3, merah kecoklatan 4-
5, kehitaman pada hari 6-7
Leukhorea : mengalami keputihan sebelum dan sesudah
menstruasi.
b. Riwayat Kehamilan, Pesalinan, Nifas yang lalu
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama
c. Riwayat Kehamilan sekarang
G1 P0 A0 Hamil 38 minggu TM III
HPHT : 12-03 -2022
HPL : 19-12-2022
Imunisasi TT :imunisasi dasar lengkap. Menurut program puskesmas,
imunisasi di pekan BIAS sudah memenuhi imunisasi
dasar lengkap.
Gerakan Janin : belum terasa
Konsumsi Jamu : ibu mengatakan tidak mengkonsumsi jamu
TM I : ANC 1 x di klinik Ganesha UK 11 minggu
Keluhan : pusing dan mual
Terapy : -Dymendihidrate 3x1 tab
-Norvom Syrup 3x1 cth
-Asam Folat 1x1 tab
KIE : -Makan makanan bergizi
-Makan sedikit tapi sering
-Hindari makanan pedas dan asam
-Tanda bahaya TM I
TM II : ANC 1 x di Klinik Ganesha UK 23 minggu
Keluhan : tidak ada keluhan
Terapy : -Ramabion 1x1 tab
-Calcimega 1x1 tab
KIE : -Perawatan payudara
-Tanda bahaya TM II
TM III : ANC 1 x di Klinik Ganesha Husada UK 36 minggu
Keluhan : tidak ada keluhan
Terapy : -Ramabion 1x1 tab
-Calcimega 1x1 tab
KIE : -Persiapan persalinan
-Senam hamil
-Tanda bahaya kehamilan TM III
d. Data psikososial
1) Respon suami dan keluarga terhadap kehamilan ini
Suami senang dengan kehamilan ini
2) Respon ibu terhadap kehamilan ini
Ibu senang dan bahagia menjalani kehamilan ini
3) Hubungan ibu dengan anggota keluarga suami dan anggota keluarga
yang lain : ibu memiliki hubungan yg baik dengan anggota keluarga
suami dan keluarga yang lainnya
4) Adat setempat yang dianut dan berhubungan dengtan kehamilan
Melakukan selamatan atau do’a ketika usia kehamilan 4 bulan dan 7
bulan
e. Riwayat KB
Ibu belum pernah memakai KB
f. Riwayat pernikahan
Ibu menikah 1 x usia 21 tahun suami usia 26 tahun, usia perkawinan 1
tahun, pernikahan sah agama dan negara.
g. Pola kebiasaan sehari-hari
1) Pola nutrisi (makan dan minum)
Sebelum hamil : Makan 2x sehari porsi habis 1 piring.
Minum ± 7-8 gelas/hari
Selama hamil : Nafsu makan sedikit, yang masuk hanya biskuit.
Minum ± 5-6 gelas/hari
2) Pola eliminasi (BAB, BAK : frekuensi, warna, bau, masalah )
Sebelum hamil : Buang air kecil : Frekuensi perhari : 3-4x/hari
warna kuning jernih, konsistensi cair, bau khas
urine.
Keluhan : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Buang air besar : Frekuensi perhari : 1x/hari
warna kuning kecoklatan konsistensi lembek /
keras*)
Keluhan/masalah : Ibu mengatakan tidak
ada keluhan.
Perubahan selama hamil ini : Ibu mengatakan sering kencing hingga
6-7x/hari.
3) Pola Istirahat (Tidur siang, malam : Lama, keluhan )
Sebelum hamil : Tidur malam 7 jam
Tidur siang 1 sampai 2 jam
Keluhan/masalah : Tidak ada keluhan
Perubahan selama hamil ini : Tidak ada perubahan
4) Pola aktivitas
Sebelum hamil : Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : setiap
harinya, ibu mengerjakan pekerjaan rumah
tangga seperti menyapu, mencuci piring, dan
lain-lain karena ibu hanya IRT
Olah raga : jenisnya Ibu tidak pernah
berolahraga
Perubahan selama hamil ini : Selama hamil ibu mulai jalan-jalan
pada pagi hari
5) Pola Hubungan Seksual
Sebelum Hamil : Frekuensi : 2-3x seminggu
Contact bleeding : Ibu mengatakan tidak
mengeluarkan darah dari daerah genetalia
setelah berhubungan seksual
Keluhan lain : Tidak ada keluhan
Perubahan selama hamil ini : Hubungan seksual dilakukan sebulan
2x
6) Pola Personal hygiene
Sebelum Hamil : Mandi 2 x sehari, Keramas 3-4x seminggu,
Gosok gigi 3x, sehari, Ganti pakaian 1-2 x
sehari, celana dalam 2x sehari.
Perubahan selama hamil ini : Tidak ada perubahan
7) Merokok/Minuman Keras/ Obat terlarang :
Ibu mengatakan tidak merokok, tidak minum-minuman keras dan
tidak mengkonsusmi obat terlarang.
h. Pola pengetahuan pasien tentang kehamilannya dan perawatanya
Hal-hal yang sudah diketahui ibu : Ibu belum mengetahui tentang keluhan
yang dirasakan dan cara menanganinya
D. DATA OBYEKTIF:
1. PEMERIKSAAN FISIK:
KU: Baik BB Sebelum Hamil : 56 kg
Kesadaran : Composmentis BB Selama Hamil : 67 kg
TD : 130/70 mmhg TB : 157 cm
Nadi : 90 */menit LILA : 30 cm
Suhu : 36,6 °C RR : 22*/menit
HPL : 19-12-2022
1. Pemeriksaan Head To Toe
1) Kepala
a) Bentuk : mesochepal
b) Rambut : Bersih, warna hitam
c) Mata : Simetris, Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis
d) Telinga : Simetris, terdapat serumen, pendengaran jelas
e) Hidung : Simetris, terdapat sekret, tidak ada polip
f) Mulut : Simetris, tidak ada caries gigi, tidak ada stomatitis
2) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan Kelenjar tyroid, serta vena
jugularis
3) Dada
Tidak ada retraksi dada, denyut jantung teratur, tidak terdengah
wheezing
4) Payudara
Besar sebelah kiri, ada hiperpigmentasi aerola, puting susu menonjol,
teraba lunak
5) Ektremitas Atas
Tangan simetris, kuku bersih, telapak tangan tidak berkeringat, tidak
tremor
6) Abdomen
Terdapat striae gravidarum, terdapat linea nigra,
Palpasi I : Pada fundus teraba satu bagian bulat dan lunak (bokong)
dan TFU pertengahan pusat dan px
Palpasi II : Pada sisi kanan perut ibu teraba satu bagian memanjang
dan mendatar (punggung) dan di sisi kiri perut ibu teraba satu bagian
kecil janin.
Palpasi III : Pada symfisis teraba satu bagian bulat dan keras (kepala)
masih dapat digoyangkan dan belum masuk Pintu Atas Panggul
(PAP).
Palpasi IV : Kepala janin belum masuk PAP (konvergen)
TFU Mc. Donald 32 cm
Berdasarkan TFU dapat ditetapkan TBBJ adalah
(TFU-12) x 155 = 3100 gram
7) DJJ
DJJ terdengar pada kuadran kanan bawah pusat dengan frekuensi
132x/i, reguler.
8) Genetalia
a) Varises : tidak ada
b) Tanda chadwick : tidak ada
c) Kelenjar bartolini : tidak ada
d) Keputihan : lendir bening
e) Kondiloma acuminata : tidak ada
9) Anus
a) Kebersihan : bersih
b) Hemoroid : tidak ada
10) Ekstremitas bawah
a) Bentuk : simetris
b) Varises : tidak ada
c) Kebersihan kuku : bersih
d) Pucat pada ujung jari kaki : tidak ada
e) Teraba dingin atau panas-infeksi vena : tidak ada
f) Reflek patella : kaki kanan kiri +
11) Pemeriksaan panggul luar
a) Distansia spinarum : 26 cm
b) Distansia cristarum : 28 cm
c) Konjugata eksterna/bodoluque : 19 cm
d) Lingkar panggul : 90 cm
2. Data penunjang
Tgl : 05-12-2022
Hb : 12,2 gr/dl
GDS : 126 mg/dl
HbsAg : Negatif
VCT : NR
Syphilis : NR
Urine : Protein : Negatif
Reduksi : Negatif

E. ASSESMENT
1. Diagnosa kebidanan
Ny. I usia 22 tahun G1 P0 A0 UK 38 minggu hamil normal.
2. Data dasar
a. Data subjektif
1) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir pada tanggal 12 Maret
2022
2) Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama
3) Ibu mengatakan sejak hamil tua merasa pegal pegal pada pinggang
dan sering merasa ingin BAK
b. Data objektif
HPL : 19 Desember 2022
Keadaan umum : Baik
Vital sign : TD : 130/70 mmhg Nadi :90 */menit
Suhu : 36,6 °C RR : 22*/menit
BB sebelum hamil : 56 kg
BB setelah hamil : 67 kg
Palpasi abdomen : Terdapat striae gravidarum, terdapat linea nigra,
Palpasi I : Pada fundus teraba satu bagian bulat
dan lunak (bokong) dan TFU pertengahan pusat
dan px
Palpasi II : Pada sisi kanan perut ibu teraba satu
bagian memanjang dan mendatar (punggung) dan
di sisi kiri perut ibu teraba satu bagian kecil janin.
Palpasi III : Pada symfisis teraba satu bagian bulat
dan keras (kepala) tidak dapat digoyangkan dan
sudah masuk Pintu Atas Panggul (PAP).
Palpasi IV : Kepala janin sudah masuk PAP
(divergen)
TFU Mc. Donald 28 cm
Berdasarkan TFU dapat ditetapkan TBBJ adalah
(TFU-11) x 155 = 2635 gram
DJJ terdengar pada kuadran kanan bawah pusat dengan frekuensi 132x/i,
reguler.

c. Data penunjang
Hb : 12,2 gr/dl
GDS : 126 mg/dl
HbsAg : Negatif
VCT : NR
Syphilis : NR
Urine : Protein : Negatif
Reduksi : Negatif
F. PLANNING
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
Hasil : ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Beri ibu kie : -Persiapan persalian
-Makan tinggi protein dan serat, rendah karbohidrat dan
gula
-Ketidaknyamanan kehamilan TM III
-Tanda-tanda persalinan
 Keluarnya lendir bercampur darah
 Perut terasa mules sampai ke piggang
 Adanya dorongan untuk meneran
-Tanda-tanda bahaya kehamilan
 Pecah ketuban sebelum waktunya
 Terjadi perdarahan
 Demam yang tiggi
 Gerakan janin berkurang
 Anemia berat
 Nyeri kepala hebat
Hasil : ibu mengerti tentang kie yang disampaikan dan pantangan
makanan
3. Anjurkan ibu untuk melakukan atau mengikuti senam hamil di Klinik
Ganesha husada setiap hari minggu pagi untuk mengatasi pegal-pegal di
pinggang dan untuk kelancaraan persalinan
Ibu mengerti dan bersedia menghadiri senam hamil di Kilinik Ganesha
setaip hari minggu
4. Memberi ibu terapy : -Calcimega 1x1
-Ramabion 1x1
Hasil : ibu sudah menerima terapy dan bersedia minum sesuai aturan
5. Anjurkan ibu kunjungan ulang 1 minggu lagi/bila ada keluhan
Hasil : ibu sudah mengetahui jadwal kunjungan ulang yaitu 1 minggu
lagi/bila ada keluhan

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama pasien: Ny. I No . RM : 106/2022 Ruang : KIA
Umur : 21 tahun Tanggal : 12-12-2022
Tanggal /Jam Catatan perkembangan (SOAP) Nama & Paraf
12-12-2022 S = -ibu mengatakan kadang perut
Jam 10.00 WIB kenceng
O = KU: baik
Kesadaran : composmentis
TD 130/80 mmhg
N 88 X/mnt
RR 22x/mnt
S 36° c
Palpasi I : Pada fundus teraba satu
bagian bulat dan lunak (bokong) dan
TFU pertengahan pusat dan px
Palpasi II : Pada sisi kanan perut ibu
teraba satu bagian memanjang dan
mendatar (punggung) dan di sisi kiri
perut ibu teraba satu bagian kecil janin.
Palpasi III : Pada symfisis teraba satu
bagian bulat dan keras (kepala) tidak
dapat digoyangkan dan sudah masuk
Pintu Atas Panggul (PAP).
Palpasi IV : Kepala janin sudah masuk
PAP (divergen)
TFU Mc. Donald 31 cm
Berdasarkan TFU dapat ditetapkan TBBJ
adalah
(TFU-11) x 155 = 3100 gram
DJJ terdengar pada kuadran kanan bawah
pusat dengan frekuensi 140x/m, reguler.

A = Ny. I usia 22 tahun G1P0A0 UK 39


minggu hamil normal
P=
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
bahwa kondisi ibu dan janin dalam
kondisi sehat.
Hasil : ibu merasa bahagia apabila ibu
dan bayi dalam kondisi sehat.
2.Menganjurkan ibu untuk tetap makan
mkanan bergizi yaitu tinggi protein
rendah karbohidrat
Hasil: ibu bersedia makan makanan
bergizi tinggi protein dan reendah
karbohidrat
3.Menganjurkan ibu untuk banyak
istirahat
Hasil : ibu bersedia untuk banyak
istirahat.
4.Menganjurkan ibu untuk melanjutkan
terapy
Hasil : ibu bersedia
5.Menganjurkan ibu kontrol 1 minggu
atau bila ada tanda persalinan
Hasil : ibu memahami

Pembimbing Akademik

(Sri Martini, S.SiT.,M.Kes)

Anda mungkin juga menyukai