Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMSIA BERAT ( PEB )

DI PAVILIYUN DRUPADI VK RSUD JOMBANG

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD IBRAHIM MURTADLA

182002017

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar pengesahan ini saya buat sebagai bukti bahwa saya telah mengikuti dan

menyelesaikan PKK 2 di Paviliyun Drupadi VK RSUD Jombang.

Telah disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Oleh :

Mahasiswa

LAILA NUR SAFITRI

182002017

Mengetahui

Pembimbing Akademik

Rodiyah, S. Kep., Ns., M. Kes


LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN

1. Definisi

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan

dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga

lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10

bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambung dan terdiri dari

ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi

(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi

sampai aterm.

2. Klasifikasi Kehamilan

Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12

minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27). Dan trimester

ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke 40 minggu).

3. Tanda – Tanda Kehamilan

Tanda-tanda hamil yang paling umum diketahui adalah terlambat atau tidak

mengalami haid pada beberapa minggu setelah pembuahan. Namun bukan hanya itu,

gejala-gejala lain juga mungkin muncul, seperti :

a. Payudara lebih sensitive

Kehamilan awal paling mudah dilihat dari gejala payudara yang tampak bengkak

dan sensitif, bahkan nyeri saat disentuh. Gejala ini sebenarnya tidak selalu

muncul sebagai ciri kehamilan awal.


Hormon estrogen dan progesteron yang meningkat akan menyebabkan hal

tersebut. Kondisi ini biasanya akan terjadi 1-2 minggu pasca pembuahan.

Payudara yang bengkak juga dapat terjadi karena menahan banyak cairan

sehingga lebih terasa berat dan peka.

b. Perut kembung 

Peningkatan hormon progesteron akan menyebabkan wanita hamil mengalami

kondisi tidak mengenakan di perut. Akibatnya, rasa mual disertai keinginan untuk

muntah akan dirasakan.

Mual sebenarnya tidak hanya dirasakan pagi hari meskipun kebanyakan ibu hamil

hanya merasakannya di pagi hari. Mual dapat terjadi kapanpun karena erat

kaitannya dengan hormon kehamilan.

Sebagian ibu hamil juga akan merasakan tiba-tiba sakit di bagian pinggang dan

akan berlanjut selama kehamilan. Adanya penambahan berat badan dan

perubahan postur tubuh menyebabkan hal demikian.

Rasa sakit pinggang bagian bawah biasanya akan terus berlanjut sampai di usia

kehamilan yang terus bertambah.

c. Tubuh mudah lelah

Meskipun masih masuk usia awal kehamilan, biasanya ibu hamil akan merasakan

kondisi tubuh yang teramat lelah. Meskipun tidak mengerjakan pekerjaan berat,

namun perasaan sangat lelah akan terus dirasakannya. 

Kondisi ini biasanya bersamaan dengan tanda-tanda hamil lain. Misalnya detak

jantung yang sangat cepat. Sebenarnya untuk mengatasi hal ini, ibu hamil cukup

beristirahat agar tidak terasa sangat capek.

d. Rasa seperti ingin buang air kecil


Pada kehamilan minggu pertama, kemungkinan pembesaran uterus belum

mengakibatkan pendesakan kandung kemih yang signifikan sehingga

menimbulkan keluhan sering buang air kecil.

Akibatnya, kandung kemih akan tertekan dan menyebabkan rasa ingin

mengosongkan secara alami. Tak heran jika akan muncul perasaan ingin buang

air kecil dan menjadi salah satu tanda kehamilan di awal minggu.

e. Tidak bisa makan

Ibu hamil akan mengalami perubahan kadar progesteron secara mendadak. Kadar

hormon tersebut yang meninggi akan memberikan reaksi tidak nyaman bagi

tubuh. Salah satunya gangguan nafsu makan.

Ibu hamil akan mengalami rasa tidak nyaman di perut, sembelit, mual, hingga

perasaan perut yang sangat kosong.

f. Perubahan emosi mendadak

Adanya perubahan hormon juga menandai sebuah kehamilan. Jadi tidak hanya

sedang menstruasi saja seseorang mengalami perubahan emosi. Perubahan

hormon yang disertai perubahan emosi secara mendadak ini akan membuat

wanita hamil mengalami perubahan suasana hati.

Terkadang bisa sangat marah, kemudian sedih, bahkan bisa senang tiba-tiba.

Sebenarnya hal ini tidak memerlukan pengobatan apapun. Asalkan pasangan

dapat memahami kondisi ini, ibu hamil tidak akan mudah mengalami stress.

4. Perubahan Fisiologis Kehamilan

a. Perubahan Traktus Genitalia

Uterus normal pada wanita tidak hamil memiliki struktur hampir padat dengan

berat kurang lebih 70 gram serta bervolume 10 ml. Selama hamil uterus berubah

menjadi organ muskular berdinding tipis dengan volume total saat aterm dapat
mencapai 20 liter atau lebih. Volume uterus mencapai 500 sampai 1000 kali lebih

besar daripada saat tidak hamil. Berat uterus juga mengalami perubahan sehingga

saat aterm beratnya sekitar 1100 gram. Otot uterus pada awal kehamilan

mengalami penebalan karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron. Selama

kehamilan otot uterus tersusun dalam tiga lapisan. Lapisan luar seperti kerudung

melingkupi fundus, lapisan dalam berupa serat-serat sfingter di sekeliling

orifisium tuba dan orifisium interna, serta diantara keduanya terdapat jaringan

serat otot padat yang ditembus pembuluh darah dari segala arah.

Uterus mengalami kontraksi sejak trimester pertama kehamilan. Kontraksi pada

awal kehamilan ini masih tidak teratur dan normalnya tidak nyeri. Pada trimester

dua kontraksi ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanual. Kontraksi sangat

jarang terjadi pada bulan akhir kehamilan dan mulai meningkat pada satu sampai

dua minggu menjelang persalinan. Kontraksi saat kehamilan lanjut dapat

menimbulkan rasa tidak enak dan menyebabkan persalinan palsu.

Ovulasi akan berhenti selama kehamilan dan pematangan folikel baru juga tidak

terjadi. Biasanya hanya satu korpus luteum gravidarum yang dapat ditemukan di

dalam ovarium wanita hamil.

Vagina dan vulva akan mengalami peningkatan vaskularisasi selama kehamilan.

Ketebalan mukosa vagina bertambah cukup besar disertai pelonggaran jaringan

ikat dan hipertrofi sel-sel otot polos. Perubahan ini bertujuan untuk

mempersiapkan vagina mengalami distensi saat persalinan.

b. Perubahan Kulit

Garis-garis kemerahan pada kulit abdomen akan muncul saat bulan-bulan terakhir

kehamilan. Jika otot dinding abdomen tidak kuat menahan regangannya maka

otot-otot rektus akan terpisah di garis tengah sehingga membentuk diastasis rekti
dengan lebar yang bervariasi. Garis tengah ini sering mengalami hiperpigmentasi

sehingga disebut linea nigra.Perubahan warna kulit juga dapat terjadi pada

payudara dan paha. Kadang-kadang linea nigra juga tampak pada wajah atau

leher dan disebut dengan chloasma atau melasma gravidarum. Perubahan warna

kulit ini terjadi akibat peran estrogen dan progesteron dalam melanogenesis.

Pigmentasi yang berlebihan ini akan hilang setelah persalinan.

c. Perubahan Payudara

Payudara wanita pada minggu-minggu awal kehamilan menjadi lebih lunak dan

sering timbul rasa gatal serta nyeri. Setelah bulan kedua payudara bertambah

besar dan vena dibawah kulit terlihat lebih jelas. Puting juga mengalami

pembesaran, menjadi lebih erektil, dan berpigmen lebih gelap. Perubahan ukuran

ini dipengaruhi kadar estrogen yang tinggi selama kehamilan sehingga sistem

duktus payudara mulai tumbuh dan bercabang. Setelah beberapa bulan kolostrum

dapat ditekan keluar dari puting.

d. Perubahan Metabolik

Berat badan wanita saat hamil bertambah pesat pada dua trimester terakhir

dengan total penambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 12 kg.

Pertambahan ini sebagian besar disebabkan oleh uterus dan isinya, payudara, dan

peningkatan volume darah serta cairan ekstraseluler ekstravaskuler. Sebagian

kecil pertambahan berat badan disebabkan oleh perubahan metabolik yang

mengakibatkan pertambahan air selular dan penumpukan lemak serta protein baru

yang disebut cadangan ibu. Peningkatan retensi air juga termasuk perubahan

fisiologis saat hamil. Peningkatan sekresi berbagai hormon selama kehamilan

menyebabkan kecepatan metabolisme basal ibu hamil meningkat sekitar 15%

selama pertengahan kehamilan sehingga wanita hamil sering merasa panas.


Beban ekstra yang dipikul wanita hamil juga menyebabkan energi yang

diperlukan untuk aktivitas otot meningkat.

e. Perubahan Hematologis

Wanita hamil akan mengalami peningkatan volume darah rata-rata 40 sampai 45

persen saat aterm dari volume awal. Peningkatan ini terutama terjadi pada

pertengahan akhir kehamilan karena aldosteron dan estrogen yang juga

meningkat selama kehamilan. Peningkatan volume darah ini bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan perfusi darah pada uterus yang membesar dengan sistem

vaskularnya yang mengalami hipertrofi. Disamping itu juga untuk melindungi ibu

dan janin terhadap efek merusak dari terganggunya aliran balik vena pada posisi

terlentang dan berdiri tegak. Peningkatan volume ini juga dapat menjaga ibu dari

efek kehilangan darah yang merugikan saat persalinan.

f. Perubahan Sistem Kardiovaskular

Curah jantung meningkat sejak minggu kelima kehamilan. Peningkatan ini

merupakan fungsi dari penurunan resistensi vaskuler sistemik serta peningkatan

frekuensi denyut jantung. Antara minggu ke 10 sampai 20 terjadi peningkatan

volume plasma sehingga meningkatkan preload. Peningkatan ini terjadi akibat

meningkatnya metabolisme ibu hamil tapi akan menurun lagi pada akhir

kehamilan. Tekanan darah wanita hamil saat berdiri dan berbaring akan berbeda

terutama pada ekstremitas bawah. Pembesaran uterus yang menekan vena cava

inferior dapat menyebabkan stagnasi aliran darah balik sehingga terjadi supine

hypotensive syndrome. Penurunan curah jantung dan hipotensi pada akhir

kehamilan disebabkan karena penekanan uterus pada vena cava tersebut.

g. Traktus Respiratorius
Frekuensi pernafasan selama kehamilan hanya mengalami sedikit perubahan.

Tapi volume tidal, volume ventilasi permenit, dan pengambilan oksigen permenit

meningkat drastis pada akhir kehamilan. Perubahan sistem respirasi ini

memuncak pada minggu ke 37 kehamilan dan kembali normal 24 minggu setelah

persalinan. Perlu diperhatikan pada pemberian anestesi general keadaan

hiperventilasi akan mempercepat induksi anestesi dan pengembalian kesadaran

setelah anestesi.

h. Sistem Urinaria

Wanita hamil akan lebih sering berkemih pada masa awal kehamilan karena

penekanan uterus pada kandung kemih. Keluhan ini akan hilang saat kehamilan

makin tua dan uterus terangkat keluar panggul, tapi akan muncul lagi pada akhir

kehamilan saat kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul. Fungsi ekskresi

urin juga mengalami perubahan yaitu peningkatan resabsorpsi tubulus ginjal

untuk natrium, klorida, dan air. Serta peningkatan laju filtrasi glomerulus

sehingga meningkatkan ekskresi air dan elektrolit di dalam urin. Wanita hamil

biasanya hanya mendapat tambahan air dan garam kira-kira 3 kg selama hamil.

i. Traktus Gastrointestinal

Lambung, usus, dan apendiks akan bergeser karena pembesaran uterus. Motilitas

otot polos traktus digestivus berkurang dan juga terjadi penurunan sekresi asam

hidroklorid dan peptin di lambung sehingga timbul gejala heartburn karena

refluks asam lambung ke esofagus akibat perubahan posisi lambung tadi. Mual

terjadi akibat penurunan sekresi asam hidroklorid dan penurunan motilitas.

Konstipasi terjadi akibat penurunan motilitas usus besar yang bisa berakibat

hemorrhoid. Penurunan motilitas usus juga mengakibatkan waktu pengosongan

lambung lebih lama sehingga pemberian anestesi umum berisiko regurgitasi dan
aspirasi dari lambung. Gusi menjadi lebih hiperemis dan lunak sehingga mudah

terjadi perdarahan. Hati tidak mengalami perubahan anatomik dan morfologik.

Tapi kadar alkalin fosfatase akan meningkat hampir dua kali lipat. Sedangkan

serum aspartat transamin, albumin, dan bilirubin akan menurun.

j. Sistem Endokrin

Kelenjar hipofisis selama kehamilan mengalami pembesaran kirakira 135%

dibanding saat tidak hamil, tetapi perubahan ini tidak mempunyai arti penting

dalam kehamilan. Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran sampai 15 ml saat

persalinan karena peningkatan vaskularisasi dan hiperplasi kelenjar. Konsentrasi

plasma hormon paratiroid menurun pada trimester pertama kemudian meningkat

untuk memenuhi kebutuhan kalsium janin, sedangkan kelenjar adrenal akan

mengecil.

k. Sistem Lainnya

Sistem muskuloskeletal wanita hamil mengalami perubahan menjadi lordosis

karena pembesaran uterus ke anterior. Lordosis menggeser pusat daya berat ke

arah dua tungkai. Wanita hamil membutuhkan anestesi lokal lebih sedikit

daripada wanita yang tidak hamil karena peningkatan progesteron membuat

pasien lebih sensitif terhadap zat anestesi lokal. Cairan serebro spinal wanita

hamil mengandung lebih sedikit protein sehingga lebih banyak fraksi anestesi

lokal yang tidak terikat dan obat-obatan yang aktif menjadi lebih banyak.

Minimum Alveolar Concentration (MAC) wanita hamil mengalami penurunan

sehingga nilai ambang batas nyeri meningkat.


LAPORAN PENDAHULUAN

PRE EKLAMSIA BERAT ( PEB )

1. Definisi

Preeklamsia merupakan kesatuan penyakit yang langsung disebabkan oleh kehamilan,

sebab terjadinya masih belum jelas. Definisi preeklamsia adalah penyakit dengan

tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan, atau

dapat timbul lebih awal bila terdapat perubahan pada hidatidiformis yang luas pada

vili dan korialis.

Preeklamsia dan eklamsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil,

bersalin, dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias hipertensi, proteinuria, dan

edema, yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma. Ibu hamil tersebut tidak

menunjukkan tanda-tanda kelainan-kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya.

2. Klasifikasi Preeklamsia

a. Preeklamsia ringan

Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring

terlentang, atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30

mmHg atau lebih. Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan

dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya dengan selang waktu 6 jam. Edema umum,

kaki, jari tangan, serta wajah, atau kenaikan berat badan 1 kg atau lebih per

minggu. Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter, kwalitatif 1+ atau 2+

pada urin kateter atau midstream

b. Preeklamsia berat
Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih, proteinuria 5 gr atau lebih per liter.

Oliguria adalah jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam. Adanya gangguan

serebral, gangguan visus, serta rasa nyeri di epigastrium. Dan terdapat edema

paru dan sianosis.

3. Tanda dan Gejala

Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan: pertambahan berat badan

yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada

preeklampsia ringan tidak ditemukan gejala-gejala subyektif. Pada preeklampsia berat

didapatkan sakit kepala di daerah frontal, diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah

epigastrium, mual atau muntah. Gejala-gejala ini sering ditemukan pada preeklampsia

yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.

4. Etiologi Preeklamsia

Penyebab preeklamsia sampai sekarang belum diketahui secara pasti, tetapi Pada

umumnya disebabkan oleh (vasopasme arteriola). Faktor – faktor lain yang dapat

diperkirakan akan mempengaruhi timbulnya preeklamsia yaitu sebagai berikut :

a. Usia Ibu

Usia merupakan usia individu terhitung mulai saat individu dilahirkan sampai

saat berulang tahun, semakin cukup usia, tingkat kematangan dan kekuatan 8

seseorang akan lebih matang dalam proses berfikir. Insiden tertinggi pada kasus

preeklampsia pada usia remaja atau awal usia 20 tahun, namun prevalensinya

meningkat pada wanita dengan usia diatas 35 tahun.

b. Usia Kehamilan

Preeklamsia biasanya akan muncul setelah usia kehamilan minggu ke 20,

gejalanya yaitu kenaikan tekanan darah. Jika terjadi di bawah usia kehamilan 20

minggu, masih dikategorikan dalam hipertensi kronik. Sebagian besar kasus


preeklampsia terjadi pada minggu > 37 minggu dan semakin tua usia kehamilan

maka semakin berisiko terjadinya preeklampsia.

c. Paritas

Paritas merupakan keadaan seorang ibu yang melahirkan janin lebih dari satu.

Menurut Manuaba paritas adalah wanita yang pernah melahirkan dan dibagi

menjadi beberapa istilah :

1) Primigravida: seorang wanita yang telah melahirkan janin untuk pertama

kalinya.

2) Multipara: seorang wanita yang telah melahirkan janin lebih dari satu kali.

3) Grande Multipara: wanita yang telah melahirkan janin lebih dari lima kali.

d. Riwayat Hipertensi / preeklamsia

Riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya adalah faktor utama.

Kehamilan pada wanita yang memiliki riwayat preeklampsia sebelumnya

berkaitan dengan tingginya kejadian preeklampsia berat, preeklampsia onset dini,

dan dampak perinatal yang buruk.

e. Genetik

Riwayat preeklampsia pada keluarga juga dapat meningkatkan risiko hampir tiga

kali lipat adanya riwayat preeklampsia. Pada ibu dapat meningkatkan risiko

sebanyak 3,6 kali lipat.

f. Penyakit Terdahulu (Diabetes Militus)

Jika sebelum hamil ibu sudah terdiagnosis diabetes, kemungkinan akan terkena

preeklampsia meningkat 4 kali lipat. Sedangkan untuk kasus hipertensi,

prevalensi preeklampsia pada ibu dengan hipertensi kronik lebih tinggi dari pada

ibu yang tidak menderita hipertensi kronik.

g. Obesitas
Terjadinya peningkatan risiko munculnya preeklampsia pada setiap peningkatan

indeks masa tubuh. Sebuah studi kohort mengemukakan bahwa ibu dengan

indeks masa tubuh >35 akan memiliki risiko mengalami preeklampsia sebanyak 2

kali lipat.

h. Bad Obstetrik History

Ibu hamil yang pernah mempunyai riwayat preeklampsia, kehamilan

molahidatidosa, dan kehamilan ganda kemungkinan akan mengalami

preeklampsia pada kehamilan selanjutnya, terutama jika diluar kehamilan

menderita tekanan darah tinggi menahun.

5. Pathway

6. Patofisiologi
Pada pre eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi

peningkatan hematokrit. Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke organ,

termasuk ke utero plasental fatal unit. Vasospasme merupakan dasar dari

timbulnya proses preeklampsia. Konstriksi vaskuler menyebabkan resistensi aliran

darah dan timbulnya hipertensi arterial. Vasospasme dapat diakibatkan karena adanya

peningkatan sensitifitas dari sirculating pressors. Pre eklampsia yang berat dapat

mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang lain. Gangguan perfusi plasenta dapat

sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta sehinga dapat berakibat

terjadinya Intra Uterin Growth Retardatio.

7. Komplikasi

a. Komplikasi pada ibu

1) Eklamsia

2) Solusio plasenta

3) Perdarahan subkapsula hepar

4) Kelainan pembekuan darah disseminated intravascular coagulation (DIC)

5) Sindrom HELLP (hemolysis, elevated, liver, enzymes, dan low platelet

count)

6) Ablasio retina

7) Gagal jantung hingga shok dan kematian

b. Komplikasi pada janin

1) Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus

2) Premature

3) Asfiksia neonatorum.

4) Kematian janin dalam uterus

5) Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal


8. Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium : protein uri dengan kateter atau midstream ( biasanya meningkat

hingga 0,3 gr/lt atau +1 hingga +2 pada skala kualitatif ), kadar hematokrit

menurun, BJ urine meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid biasanya > 7

mg/100 ml

b. USG : untuk mengetahui keadaan janin

c. NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin

9. Penatalaksanaan

a. Prinsip Penatalaksanaan Pre-Eklampsia

1) Melindungi ibu dari efek peningkatan tekanan darah

2) Mencegah progresifitas penyakit menjadi eclampsia

3) Mengatasi atau menurunkan risiko janin (solusio plasenta, pertumbuhan janin

terhambat, hipoksia sampai kematian janin)

4) Melahirkan janin dengan cara yang paling aman dan cepat sesegera mungkin

setelah matur, atau imatur jika diketahui bahwa risiko janin atau ibu akan

lebih berat jika persalinan ditunda lebih lama.

b. Penatalaksanaan Pre-Eklampsia Berat

Dapat ditangani secara aktif atau konservatif. Aktif berarti : kehamilan diakhiri /

diterminasi bersama dengan pengobatan medisinal. Konservatif berarti :

kehamilan dipertahankan bersama dengan pengobatan medisinal. Prinsip : Tetap

pemantauan janin dengan klinis, USG, kardiotokografi.


ASUHAN KEPERAWATAN TEORI

IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMSIA BERAT ( PEB )

I. Pengkajian

1. Identitas

Melakukan pengkajian pada pasien dengan menanyakan nama, umur, Pendidikan,

pekerjaan, status perkawinan, agama, suku, alamat, nomer rekam medis (RM),

tanggal masuk rumah sakit (MRS), dan tanggal pengkajian, dan kaji identitas

penanggung jawab atas pasien.

2. Data riwayat kesehatan

Melakukan pengkajian keluhan utama pada pasien, keluhan yang paling dirasakan

pada pasien saat dilakukan pengkajian.

a. Riwayat kesehatan dahulu

1) Kemungkinan ibu menderita penyakit hipertensi sebelum hamil.

2) Kemungkinan ibu mempunyai riwayat preeklamsia pada kehamilan

terdahulu.

3) Biasanya mudah terjadi pada ibu dengan obesitas.

4) Ibu mungkin pernah menderita penyakit ginjal kronis.

b. Riwayat kesehatan sekarang

1) Ibu merasa sakit kepala di daerah frontal.

2) Terasa sakit di ulu hati/nyeri epigastrium.


3) Gangguan virus: penglihatan kabur, scotoma, dan diplopia.

4) Mual dan muntah, tidak ada nafsu makan.

5) Gangguan serebral lainnya: terhuyung-huyung, reflex tinggi, dan tidak

tenang

6) Edema pada ektremitas.

7) Tengkuk terasa berat.

8) Kenaikan berat badan mencapai 1 kg seminggu.

c. Riwayat kesehatan keluarga

Mengkaji riwayat penyakit pada pasien dan keluarganya, apakah pasien dan

keluarga memiliki penyakit keturunan seperti hipertensi, atau dibetes melitus

(DM) serta kemungkinan memiliki riwayat preeklamsia serta eklamsia dalam

keluarga.

d. Riwayat obstetrik dan ginekologi Melakukan pengkajian pada pasien dengan

menanyakan riwayat menstruasi, riwayat pernikahan, riwayat kehamilan,

persalinan, nifas yang lalu, riwayat kehamilannya saat ini, dan riwayat

keluarga berencana.

e. Pola kebutuhan sehari-hari Melakukan pengkajian pola kebutuhan sehari-hari

pada pasien seperti pengkajian pada pernafasan, nutrisi (makan dan minum),

eliminasi (BAB dan BAK), gerak badan atau aktivitas, istirahat tidur,

berpakaian, rasa nyaman (pasien merasakan adanya dorongan meneran,

tekanan ke anus, perinium menonjol). Kebersihan diri, rasa aman, pola

komunikasi atau hubungan pasien dengan orang lain, ibadah, produktivitas,

rekreasi, kebutuhan belajar.

3. Pemeriksaan Fisik

a. KEPALA
Rambut : bersih/ kotor / rontok / kusam

Muka : pucat : ya / tidak

Mata : Conjuctiva = anemia / tidak

Sclera : icteric / tidak

b. Mulut dan gigi

Kebersihan : bersih/tidak

Caries : ada / tidak

Gigi palsu ada / tidak

c. Telinga

Pengeluaran cairan : ada / tidak

Penggunaan alat bantu pendengaran : ada / tidak

d. Leher

Pembesaran kelenjar tiroid : ya / tidak

Pembesaran vena jugularis dan kelenjar getah bening : ya / tidak

e. DADA DAN AXILA

Mammae :

Simetris / tidak

Hiperpigmentasi areola : ya / tidak

Papilla mammae ; menonjol / rata / masuk

Colustrom : ada / tidak ada

Kebersihan mammae / papilla = bersih / tidak

Axilla :

Tumor = ada / tidak

Nyeri = ya / tidak

f. ABDOMEN
Inspeksi :

Arah pembesaran perut

Strie

Luka operasi

Palpasi :

Leopold I, Leopold II, Leopold III, Leopold IV

Auskultasi

DJJ

g. GENETALIA

Vulva dan vagina

- Kebersihan

- Keluaran

- Varices

- Kelainan

h. KAKI

Simetris

Oedema

Varices

II. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan pengeluaran janin

2. Ketidaknyamanan pasca partum berhubungan dengan trauma perineum selama

persalinan dan kelahiran

III. Intervensi Keperawatan


Perencanaan adalah suatu proses di dalam pemecahan masalah yang merupakan

keputusan awal tentang suatu apa yang akan dilakukan, bagaimana dilakukan, kapan

dilakukan, siapa yang melakukan dari semua tindakan keperawatan.

IV. Implementasi Keperawatan

Pelaksanaan keperawatan merupakan proses keperawatan yang mengikuti rumusan

dari rencana keperawatan. Pelaksanaan keperawatan mencakup melakukan,

membantu, memberikan askep untuk mencapai tujuan yang berpusat pada pasien,

mencatat serta melakukan pertukaran informasi yang relevan dengan perawatan

kesehatan berkelanjutan dari pasien.

V. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan

kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STIKES PEMKAB JOMBANG

Jalan dr. Sutomo No. 75-77 Telp / Fax (0321) 870214, 850028 – JOMBANG

PROGRAM STUDI : S-1 KEPERAWATAN, D-III KEPERAWATAN, D-III

KEBIDANAN

SK. MENDIKNAS NO. 293/D/0/2006

FORMAT PENGKAJIAN INTRANATAL CARE

Tempat Praktek : Drupadi VK RSUD Jombang

Nama Mahasiswa : LAILA NUR SAFITRI

NIM : 182002017

Tanggal Pengkajian : 15 Juni 2021

1. IDENTITAS

PASIEN SUAMI

Nama : Ny. V Tn. A

Umur : 39 Tahun 39 Tahun

Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia Jawa/ Indonesia

Agama : Islam Islam


Pendidikan : SMP SMP

Pekerjaan : IRT Tani

Alamat : Jombatan, Kesamben, Jombang Jombatan, Kesamben, Jombang

Tgl.MRS : 15 Juni 2021

No.RM : 51 71 09

DIAGNOSIS MEDIS: G4P3A0Ah3 UK 39 Minggu + HT kronis si PEB + U > 35 tahun

+ Fase Aktif

2. ALASAN / KELUHAN UTAMA DATANG KE RUMAH SAKIT :

Px merasakan perutnya kenceng – kenceng sejak tadi pagi jam 04.00, keluar lendir darah

sejak jam 05.00 dan ketuban belum pecah. Px sebelumnya dibawa ke Puskesmas

Kesamben, kemudian dari Puskesmas Kesamben px dirujuk ke UGD RSUD Jombang

pada tanggal 15 Juni 2021 pukul 08.08 karena tekanan darahnya tinggi, px memiliki

tekanan darah tinggi sejak 5 tahun yang lalu. Lalu px dipindahkan ke Paviliyun Drupadi

VK pada pukul 10.15 dan ketuban pecah saat di Paviliyun Drupadi VK

3. RIWAYAT PERNIKAHAN

Menikah 2 kali , lama pernikahan yang pertama 11 tahun dan lama pernikahan dengan

suami sekarang 8 tahun. Menikah pertama kali usia 18 tahun.

4. RIWAYAT HAID

Menarche umur 13 tahun : cyclus 28 hari : teratur / tidak, lamanya 7 hari, banyaknya

darah : banyak / sedang / sedikit; sifatnya darah : encer / beku, bau / tidak : haid

terakhir : 15 September 2020 : HPL : 22 Juni 2021 : Fluor Albus : Ya / Tidak

5. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN ( G4P3Ab0)

No Kehamilan Persalinan ANAK NIFAS KET


Umur BBL L/P H/M
1. 9 bulan Spontan 21 th 2700 P H Normal
2. 9 bulan Spontan 17 th 3300 P H Normal
3. 9 bulan Spontan 8 th 3400 P H Normal
4. Hamil ini
6. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA

No. ALAT / PASANG MULAI LEPAS / STOP KET


BAHAN
Tgl./ bln/thn Oleh Di Tgl./ Oleh Di
bln/thn
1. Suntik 3 2000 Bidan Rumah 2020 Bidan Rumah
bulan bidan bidan

7. RIWAYAT PENYAKIT YANG LALU : Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan

mengonsumsi obat nifedipine

Operasi yang berhubungan dengan reproduksi : Belum pernah operasi

Alergi : Tidak ada alergi

8. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

a. Penyakit yang menurun : Tidak ada riwayat penyakit menurun

b. Melahirkan kembar : Tidak ada

9. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

a Selama hamil periksa di : Bidan, Puskesmas

b Mulai periksa pertama kali : September

c Frekuensi : - Trimester I : 2x di Bidan : 6x

- Trimester II : 3x di Puskesmas : 3x

- Trimester III : 4x di Dokter Kandungan : 2x USG : 2x


d Suntikan TT I : 15 Oktober 2020

e Obat yang diminum : Fe, Kalsium, Asam folat

f Senam hamil : Tidak pernah

g Masalah / keluhan / keadaan :

TRIMESTER KELUHAN/KEADAAN TINDAKAN OLEH KET./DI

1 Mual dan pusing Diberikan Fe Bidan BPS

2 Pusing Fe, kalsium Bidan BPS

3 Tidak ada keluhan Persiapan Bidan BPS

persalinan

10. PENGKAJIAN BIOLOGIS

1. Pola nutrisi

a Sebelum sakit

 Frekwensi ( dalam satu hari makan berapa kali ) : 3 – 4 kali

 Jenis makanan : Nasi + lauk + sayur

 Makanan yang disukai : semua suka

 Makanan yang tidak disukai : tidak ada

 Makanan pantang : -

 Makanan tambahan / vitamin : Fe, kalsium, asam folat

 Kebiasaan makan ( dirumah, diwarung, direstoran, dll ) : Di rumah

 Nafsu makan: ( √ ) baik

( ) sedang, alasan: mual, muntah, sariawan

( ) kurang, alasan : mual, muntah, sariawan


 Banyaknya minum : 1000 ml

 Jenis minuman : Air putih

 Minuman yang tidak disukai : tidak ada

 Minuman yang disukai : semua suka

 Minuman pantang : kopi, soda, jamu

 Perubahan BB 6 bulan terakhir :

( √ ) bertambah 11 Kg

( ) tetap

( ) berkurang . . . . . . Kg

b Selama sakit

 Jenis makanan : Nasi + lauk + sayur

 Frekwensi : 3 kali sehari

 Porsi makan yang dihabiskan : 1 porsi habis

 Banyaknya minum dalam sehari : 500 ml jenis : air putih

 Keluhan : Nyeri perut

 Mual, muntah, tidak nafsu makan, perut terasa penuh, diare, banyak

keringat, rasa haus, rasa lapar terus : Tidak

 Gangguan menelan : Tidak ada

 Kesulitan mengunyah : Tidak ada

 Masalah gigi : Tidak ada

 Alat bantu memasukan zat makan ( sonde , infus dll ) : Infus

 Pengetahuan tentang gizi dan kegunaan makanan bagi tubuh : Px memahami

dan mengetahui tentang nutrisi dan cairan yang masuk selama di rumah sakit

2. Pola eliminasi
a Sebelum sakit :

 Buang air besar

 Frekwensi : 1 kali sehari

 Warna : coklat

 Waktu : pagi hari

 Konsistensi : padat

 Jumlah : sedang

 Posisi waktu bab duduk / jongkok : jongkok

 Penghantar untuk BAB : tidak ada

 Pemakaian obat : tidak ada

 Keluhan : tidak ada

 Upaya yang dilakukan : tidak ada

 Buang air kecil

 Frekwensi , jumlah : 5 – 6 x/ hari

 Warna : kuning

 Bau : khas

 Keluhan : tidak ada

 Upaya yang dilakukan : tidak ada

b Selama sakit :

 Buang air besar

 Frekwensi : belum BAB

 Waktu : -

 Konsistensi : -

 Jumlah : -

 Warna : -
 Keluhan : -

 Sembelit : Tidak ada

 Perdarahan selama / sesudah BAB : Tidak ada

 Diare, berapa kali, bentuknya : Tidak

 Sakit perut / kembung : Tidak

 Upaya untuk mengatasi keluhan

 Buang air kecil

 Frekwensi , jumlah : 500 cc

 Warna : kuning

 Bau : khas

 Keluhan : tidak ada

 Rasa sakit saat berkemih, tertahan saat berkemih, inkontinensia

urine : tidak

 Sering buang air kecil di waktu malam, anuria : tidak

 Upaya untuk mengatasi keluhan : tidak ada

 Alat bantu buang air kecil, kateter , condom, dll : kateter : sejak : pukul

10.15

3. Pola aktivitas istirahat – tidur

a Sebelum sakit :

1. Keadaan aktifitas sehari – hari

 Kebiasaan olahraga : Pagi hari, jalan santai

 Lingkungan rumah/ tempat kerja : luas / panjang / sempit, ada tangga /

eskalator , dll

 Alat bantu untuk memenuhi aktifitas setiap hari : Tidak ada

 Kemampuan untuk aktifitas sehari- hari : makan, mandi , BAB / BAK,


memakai baju, turun naik tempat tidur, bersolek , kerapian penampilan,

mobilisasi umum, pemeliharaan rumah, memasak : Dilakukan sendiri

 Apakah kegiatan tersebut dapat dilakukan sendiri, bantuan alat, orang

lain, sangat tergantung dan sangat berpartisipasi

2. Kebutuhan tidur

 Jumlah jam tidur dalam sehari

- Tidur siang : 1 – 2 jam

- Tidur malam : 5 – 6 jam

 Apakah tidur malam yang diutamakan atau siang yang diutamakan

 Kebiasaan pengantar tidur : membaca, mendengar radio, minum obat

tidur, dll. : Menonton tv

 Apakah klien selalu tidur dengan teman atau seorang diri : Suami

 Perangkat / alat yang biasa digunakan untuk tidur : selimut, bantal, guling

 Keluhan dalam hal tidur:

- Menjelang tidur

- Sering / mudah terbangun

- Merasa tidak puas setelah bangun tidur

- Tidur sambil berjalan ( somnabolisme )

3. Kebutuhan istirahat

 Kapan : Siang dan malam

 Berapa lama : 5 – 6 jam

 Kegiataan untuk mengisi waktu luang : Menonton tv

 Apakah menyediakan waktu istirahat pada siang hari : Ya

 Dalam suasana bagaimana klien bisa istirahat dan mengisi waktu luang :

Suasana tenang
b Selama sakit :

1 Keadaan aktifitas

 Kemampuan untuk aktifitas : makan, mandi, bab/ bak, memakai baju,

turun dari tempat tidur, berjalan, duduk, mobilisasi umum : Bantuan

orang lain

 Apakah kegiatan tersebut dapat dilakukan sendiri , perlu bantuan alat,

orang lain atau sangat tergantung orang lain.

2 Kebutuhan tidur

 Tidur siang = 1 – 2 jam

 Tidur malam = 4 – 5 jam

 Apakah ada kesulitan tidur : Ada

 Penghantar untuk tidur : Tidak ada

 Apakah klien kesakitan, sesak nafas : Tidak

3 Kebutuhan istirahat

 Apakah klien mengungkapkan perasaan jenuh, bosan atau capai / lelah,

kurang istirahat. dsb.

 Apakah klien merasa terganggu dengan suasana lingkungan baru : Ya

 Apakah ada alat – alat medik yang dipakai klien / klien lain yang

mengganggu klien untuk istirahat : Tidak ada

4. Pola kebersihan diri

 Kebersihan kulit

 Kapan kebiasaan mandi : Pagi dan sore

 Apakah mandi menggunakan sabun, kosmetik / krem

 Perubahan yang terjadi pada kulit : Tidak ada

 Kebersihan rambut
 Kebiasaan mencuci rambut, menggunakan sampho / tidak

 Apakah mengalami gatal – gatal pada kulit kepala : Tidak

 Apakah memerlukan bantuan dalam menyisir rambut : Tidak

 Kebersihan telinga

 Kapan merawat / membersihkan telinga : 1 minggu sekali

 Apakah menggunakan alat pendengar , bila ya bagaimana cara

merawatnya : Tidak

 Apakah sering keluar cairan : Tidak

 Kebersihan mata

 Apakah mengalami gangguan pada mata, merah, gatal – gatal, keluar air

mata : Tidak

 Kebersihan mulut

 Berapa kali menggosok gigi tiap hari : 2x/ hari : kapan : Saat mandi

 Apakah menggunakan pasta gigi : Ya

 Apakah menggunakan gigi palsu : Tidak

 Apakah memerlukan bantuan dalam menggosok gigi : Tidak

 Kebersihan kuku

 Kapan memotong kuku : Saat dirasa panjang

 Apakah anda pernah mengalami gangguan pada kuku : Tidak

 Apakah anda memerlukan bantuan saat memotong kuku : Tidak

 Apakah anda biasa menggunakan cat kuku : Tidak

5. Pola reproduksi – seksualitas

 Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :

 Fertilitas

 Libido
 Ereksi

 Menstruasi

 Kehamilan

 Alat konstrasepsi

 Menopause

 Pemahaman terhadap fungsi seksual

 Perkembangan karakteristik sel sekunder

6. Pola persepsi sensori

 Alat bantu yang digunakan

 Kacamata : Tidak

 Alat bantu pendengaran : Tidak

 Gangguan pada pendengaran : Tidak

 Gangguan pada penglihatan : Tidak

 Persepsi diri

 Hal yang amat dipikirkan saat ini : Ingin cepat pulang

 Harapan setelah menjalani perawatan : Menjadi lebih baik

11. PENGKAJIAN PSIKOLOGIS

Perasaan ibu dalam menghadapi kelahiran : senang / tidak.

Upaya apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi hal tersebut : berdoa agar diberi

kelancaran

Perasaan suami dalam menghadapi kelahiran : senang

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut : mendoakan agar diberikan

keselamatan dan kelancaran selama persalinan

Siapa orang yang sangat bermakna bagi kehidupan ibu : keluarga


Siapa orang yang ibu harapkan menemani saat melahirkan : suami

12. PENGKAJIAN SOSIAL

Penerimaan keluarga saat ini bagi keluarga : keluarga menantikan dan menerima

kelahiran bayi

Pengaruh kelahiran bagi keluarga ( keuangan, pekerjaan ) : keluarga siap membantu

untuk biaya persalinan, dll

Upaya keluarga dalam memberikan support emosi bagi ibu : memberikan semangat dan

mendoakan agar persalinan diberi kelancaran

Siapa pembuat keputusan dalam menghadapi kelahiran : suami

Pengetahuan tentang melahirkan dan memelihara bayi : mengetahui tanda – tanda

persalinan dan cara merawat bayi baru lahir

13. PENGKAJIAN SPIRITUAL

Hubungan yang paling bermakna adalah dengan :

Suami/ orang tua/ sahabat/ guru/ pemuka agama/ Tuhan

Makna kelahiran bagi ibu :

Peristiwa biasa / bagian kehidupan / kehendak Tuhan / lain – lain

Sumber pengharapan dalam menghadapi kelahiran :

Diri sendiri / perawat / obgyn / pemuka agama / Tuhan

14. PENGKAJIAN FISIK

BB = 76 Kg, sebelum hamil 65 Kg. TB = 151 cm.

Tanda vital : tekanan darah : 180/100 mmHg Nadi : 114 x/ menit


Suhu : 37,1 °C Pernafasan : 20 x/ menit

Kesadaran : Composmentis

KEPALA

a Rambut : bersih/ kotor / rontok / kusam

b Muka : pucat : ya / tidak

c Mata : Conjuctiva = anemia / tidak

Sclera = icteric / tidak

d Mulut dan gigi

Kebersihan : Bersih Caries : ada / tidak

Gigi palsu ada / tidak

e Telinga

Pengeluaran cairan : ada / tidak

Penggunaan alat bantu pendengaran : ada / tidak

f Leher

Pembesaran kelenjar gondok : ya / tidak

Pembesaran vena jugularis dan kelenjar getah bening : ya / tidak

DADA DAN AXILA

a Mammae :

Simetris / tidak
Hiperpigmentasi areola : ya / tidak

Papilla mammae ; menonjol / rata / masuk

Colustrom : ada / tidak ada

Kebersihan mammae / papilla = bersih / tidak

Keluhan selama nifas : Perut terasa mulas

b Axilla :

Tumor = ada / tidak

Nyeri = ya / tidak

ABDOMEN

a Inspeksi :

Arah pembesaran perut : Kebawah

Strie : Ada

Luka operasi : Tidak ada

Kelainan lain : Tidak ada

b Palpasi :

Leopold I : TFU 2 jari dibawah px teraba bulat, lunak ( bokong )

Leopold II : Bagian perut ibu sebelah kanan teraba datar, keras seperti papan

( punggung )

Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting ( kepala ), sudah tidak bisa digerakkan

( sudah masuk PAP )

Leopold IV : Divergen
Osborn : TFU 33 cm

His : interval : 2x lamanya : 10 menit

kekuatan : sedang frekwensi : 20 detik

TBJ : ( TFU – 11 ) x 155 gram

( 33 – 11 ) x 155 gram

22 x 155 gram

= 3.410 gram

c Auskultasi

DJJ : 143 x/ menit

GENETALIA

Genetalia

Vulva dan vagina

- Kebersihan : bersih

- Keluaran : lendir bercampur darah

- Varices : tidak ada

- Kelainan : tidak ada

- Keluhan : tidak ada

KAKI

Simetris : kanan dan kiri simetris

Oedema : tidak ada


Varices : tidak ada

Keluhan : tidak ada

UKURAN PANGGUL LUAR

Distantia Cristarium : 25 cm

Distantia Boudeloque : 28 cm

Distantia spinarum : 19 cm

Lingkar panggul : 88 cm

UKURAN PANGGUL DALAM ( bila perlu )

Promontorium : Tidak teraba

15. RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG

KALA I :

Pembukaan his : tgl 15 Juni 2021 jam 04.00

Pengeluaran lendir dan darah: tgl 15 Juni 2021 jam 05.00

Pengeluaran air ketuban : tgl 15 Juni 2021 jam 10.15

Pertolongan pertama : tgl 15 Juni 2021 Datang ke PKM : Jam 04.00

Datang ke RSUD : Jam 08.08

Masuk rumah sakit / VK : tgl 15 Juni 2021 jam : 10.15

Periksa dalam ( mulai 1 dan seterusnya s.d. pembukaan lengkap )

Tgl : 15 Juni 2021 jam : 10.15 oleh : Bidan

Indikasi : Keluar lendir dan darah


Tujuan : Untuk mengetahui adanya pembukaan atau tidak

Hasil : Pembukaan 4, eff 50 %, ket (-), kepala

OBSERVASI

TGL/ KONTRAKSI DJJ TANDA VITAL IBU KETERANGAN

JAM Jarak Lama Kuat TD S N P

15 2x 10 20 143 x/ 180/ 37, 114 20 Pembukaan 4

Juni menit detik menit 100 1

2021

10.15

MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN

KALA II :

Pembukaan lengkap : tgl 15 Juni 2021 jam 13.40

Pemecahan ketuban : tgl 15 Juni 2021 jam 10.15

Bersamaan ada his, ibu dipimpin mengejan, episiotomi : ya / tidak

( laporan mekanisme persalinan ) : Terlampir

Kesulitan persalinan kala II : Tidak ada

Perdarahan : 100 cc
Bayi lahir jam : 13.45

Keadaan umum bayi : normal / cacat / meninggal dunia

Jenis kelamin : L / P BB = 3210 gram PB = 50 cm

UK= 33 cm UD = 32 cm

LA = 31 cm

Apgar Score

ASPEK YANG DINILAI 1 MENIT 5 MENIT 10MENI 2 JAM

Usaha bernafas 2 2

Bunyi jantung 2 2

Tonus Otot 1 2

Refleks 2 1

menghisap/menangis

Warna kulit
1 2

JUMLAH 8 9

MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN

KALA III :

 Tanda vital ibu :

TD = 160/100 mmHg S= 36,9 °C N= 100 x/ menit P= 20 x/menit


 Placenta lahir = jam 14.00 spontan / manual

 Tinggi fundus uteri = Setinggi pusat

 Perdarahan = 150 cc , kontraksi uterus : keras

 Keadaan placenta = lengkap

Berat placenta = 500 gram, Ukuran : 11 x 16 cm

Insertio tali pusat = sentral, Panjang tali pusat : 50 cm

Robekan placenta : lengkap , pembuluh darah di TP : segar

 Keadaan perineum :

Luba episiotomi / ruptura tingkat : derajat 2

Jahitan luka : 10 cm

MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN

KALA IV :

Tanda vital ibu :

TD = 160/100 mmHg S= 36,9 °C N= 90 x/ menit P= 20 x/ menit

Perdarahan = 100 cc , kontraksi uterus : baik

Tinggi fundus uteri = 2 jari dibawah pusat , vesica urinaria : 200 cc

Perineum = Terdapat luka jahitan, tidak oedem, tidak ada perdarahan

Keluhan = nyeri luka jahitan

MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN

LAMA PERSALINAN

Kala I = 3 jam 55 menit (tgl 15 jam 10.15 s.d.tgl 15 jam 13.40)


Kala II = jam 5 menit (tgl 15 jam 13.40 s.d.tgl 15 jam 13.45 )

Kala III= . . . jam 15 menit (tgl 15 jam 13.45 s.d.tgl 15 jam 14.00 )

Kala IV= 2 jam....menit (tgl 15 jam 14.00 s.d.tgl 15 jam 16.00 )

Jumlah = 6 jam 15 menit

PERDARAHAN SELAMA PERSALINAN :

Kala I =-

Kala II =-

Kala III = 150 cc

Kala IV = 100 cc

Jumlah = 250 cc

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Lapangan Mahasiswa

Tgl. Jam : Tgl. Jam : Tgl. Jam:


PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL

HEMATOLOGI

Darah Lengkap

Hemoglobin 12.5 11.7 – 15.5 g/dl

Leukosit 9.41 3.6 – 11.0 10^3/ul

Hematokrit 37.5 35 – 47 %

Eritrosit 4.40 3.8 – 5.2 10^6/ul

MCV 85.2 82 – 92 fl

MCH 28.4 27 – 31 pg

MCHC 33.3 31 – 36 g/l

RDW-CV 13.7 11.5 – 14.5 %

Trombosit 379 150 – 440 10^3/ul

Hitung Jenis
1 2–4 %
Eosinofil
0 0–1 %
Basofil
Batang - 3–5 %

Segmen 66 50 – 70 %

Limfosit 26 25 – 40 %

Monosit 6 2–8 %

Immature Granulocyte (IG) 0.4 3 %

Neutrofil Absolut (ANC) 6.20 2.5 – 7.0 10^3/ul

Limfosit Absolut (ALC) 2.4 1.3 – 3.6 10^3/ul

NLR 2.58 < 3.13

Retikulosit 0.53 0.5 – 1.5 %

Ret-He 30.3 > 30.3 pg

Immature Platelet (IPF) 1.3 1.1 – 6.1 %

I/T ratio 0.01 < 0.2

KOAGULASI

PPT 9 11 – 15 detik

APTT 28 25 – 35 detik

KIMIA DARAH

Glukosa Darah Sewaktu 100 < 200 mg/dl

Kreatinin 0.91 0.60 – 1.10 mg/dl

Urea 15.1 13.0 – 43.0 mg/dl

SGOT 15 13 – 35 U/l

SGPT 12 7 – 35 U/l

Albumin 3.86 3.4 – 4.8 g/dl

Natrium 142 135 – 147 mEq/l


Kalium 3.38 3.5 – 5.0 mEq/l

Klorida 103 95 – 105 mEq/l

URINALISA

Urine Lengkap

Berat Jenis 1.030 1.000 – 1.030

pH 6.0 5.5 – 7

Protein Negatif Negatif

Glukosa Negatif Negatif

Bilirubin Negatif Negatif

Urobilinogen Normal Normal

Keton Negatif Negatif

Nitrit Negatif Negatif

Leukosit Negatif Negatif

Eritrosit Negatif Negatif

Sedimen
1–2 0–2 /lp
Leukosit
1–2 0–1 /lp
Eritrosit
Negatif Negatif
Silinder
3–4 1–2 /lp
Epitel
Negatif Negatif
Kritas
-
Lain – lain
ANALISA DATA

DATA PENUNJANG ETIOLOGI PROBLEM

DS : Px mengatakan Dilatasi Serviks Nyeri Melahirkan


perutnya kenceng – kenceng
sejak tadi pagi pukul 04.00,
keluar lendir darah sejak
pukul 05.00 dan ketuban
pecah pukul 10.15
DO :
- Px tampak meringis
kesakitan
- Uterus teraba membulat
dan tegang
- Posisi px miring untuk
meringankan nyeri
- TFU : 33 cm
- Letak : memanjang
- Presentasi janin : kepala
- Posisi janin : puki
- VT : pembukaan 4
- TD : 180/100 mmHg
- N : 114 x/ menit
- RR : 20 x/ menit
- S : 37,1 °C
INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Luaran Keperawatan (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI)


Outcome Indikator Intervensi Aktivitas
1. DS : Px mengatakan - Keluhan nyeri Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri  Observasi
perutnya kenceng – kenceng menurun (5) (I.08238)
sejak tadi pagi pukul 04.00, (L.08066) - Identifikasi skala nyeri
keluar lendir darah sejak - Meringis
pukul 05.00 dan ketuban menurun (5) - Identifikasi faktor yang
pecah pukul 10.15 memperberat dan
DO : - Uterus teraba memperingin nyeri
- Px tampak meringis membulat
kesakitan menurun (5)  Terapeutik
- Uterus teraba membulat
dan tegang - Tekanan darah - Fasilitasi istirahat dan tidur
- Posisi px miring untuk membaik (5)
meringankan nyeri  Edukasi
- TFU : 33 cm - Frekuensi nadi
- Letak : memanjang membaik (5) - Ajarkan teknik
- Presentasi janin : kepala nonfarmakologis untuk
- Posisi janin : puki - Pola napas mengurangi rasa nyeri
- VT : pembukaan 4 membaik (5)
- TD : 180/100 mmHg
- N : 114 x/ menit - Suhu
- RR : 20 x/ menit membaik (5)
- S : 37,1 °C
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO Dx.KEP TGL/ IMPLEMENTASI TTD
JAM
1. DS : Px mengatakan perutnya kenceng – 15-06-  Observasi
kenceng sejak tadi pagi pukul 04.00, 2021
keluar lendir darah sejak pukul 05.00 dan 13.30 - Mengidentifikasi skala nyeri (skala nyeri 7)
ketuban pecah pukul 10.15
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
DO :
memperingin nyeri (memperberat : saat his, memperingan :
- Px tampak meringis kesakitan napas dalam)
- Uterus teraba membulat dan tegang  Terapeutik
- Posisi px miring untuk meringankan
nyeri - Memfasilitasi istirahat dan tidur

- TFU : 33 cm - Pendampingan keluarga


- Letak : memanjang
 Edukasi
- Presentasi janin : kepala
- Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
- Posisi janin : puki
rasa nyeri (dengan napas dalam)
- VT : pembukaan 4
- TD : 180/100 mmHg
- N : 114 x/ menit
- RR : 20 x/ menit
- S : 37,1 °C
CATATAN PERKEMBANGAN
No TGL/JAM Dx.KEP EVALUASI
(S O A P )
1. 15-06-2021 DS : Px mengatakan perutnya kenceng – S : Px mengatakan perutnya sudah tidak kenceng-
16.00 kenceng sejak tadi pagi pukul 04.00, keluar kenceng
lendir darah sejak pukul 05.00 dan ketuban O:
pecah pukul 10.15 - Px tampak lebih rileks
DO : - Uterus teraba keras
- Px tampak meringis kesakitan - Posisi px terlentang
- Uterus teraba membulat dan tegang - Sudah melahirkan : pukul 13.45
- Posisi px miring untuk meringankan nyeri - Melahirkan normal
- TFU : 33 cm - Terdapat luka episiotomi
- Letak : memanjang - Tidak ada perdarahan
- Presentasi janin : kepala - TFU : 2 jari dibawah pusat
- Posisi janin : puki - Bayi : Perempuan
- VT : pembukaan 4 - BB : 3210 gram
- TD : 180/100 mmHg - PB : 50 cm
- N : 114 x/ menit - TD : 160/100 mmHg
- RR : 20 x/ menit - S : 36,9 °C
- S : 37,1 °C - N : 90 x/ menit
- RR : 20 x/ menit
A : Nyeri melahirkan teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Fasilitasi istirahat dan tidur

Anda mungkin juga menyukai