TINJAUAN PUSTAKA
Keluarga Berencana
1. Kehamilan
a. Pengertian
lahir dihitung dari haid pertama haid terakhir, kehamilan dibagi menjadi 3
triwulan yang pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (12 minggu),
triwulan kedua dari bulan keempat sampai bulan keenam (15 minggu),
(Prawirohardjo, 2011)
b. Tanda-tanda kehamilan
pertama haid terakhir (HPHT) supaya staf kesehatan dapat menaksir usia
hingga akhir triwulan pertama. Mual dan muntah sering tarjadi pada pagi
alveoli payudara.
e) Sering Miksi. Hal ini disebabkan oleh kandung kemih yang tertekan oleh
rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua
g) Varises (penekanan vena). Dapat terjadi pada kaki, betis, vulva dan biasa
a) Perut membesar.
Perubahan yang terjadi pada tubuh pada saat hamil, bersalin dan nifas
1) Uterus
seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot dalam rahim mengalami
berikut.
c) TFU (cm) yang normal harus sama dengan umur kehamilan yang
palpasi Leopold.
Tabel 2.1
perubahan TFU dalam kehamilan
2) Ovarium
ovarium wanita hamil dan hanya berfungsi maksimal sampai 6-7 minggu
(Prawirohardjo, 2008)
4) Payudara
rasa nyeri dan gatal dipayudara. Setelah bulan kedua, payudara bertambah
besar dan vena-vena halus menjadi kelihatan tepat dibawah kulit. Puting
susu menjadi bertambah besar, berpigmen lebih gelap, dan lebih erektil.
kuningan, kolostrum, sering dapat ditekan keluar dari puting susu dengan
tekanan lembut. Pada saat itu areola menjadi lebih lebar dan berpigmen
mengalami hipertrofi
Tabel 2.2
Perubahan mamae selama kehamilan
pompa jantung meningkat 30%. Ibu hamil sering mengeluh sesak nafas
6) Traktus digestivus
Ibu hamil dapat mengalami nyeri ulu hati dan regurgitasi karena terjadi
bisa terjadi.
7) Traktus urinarius
Bila kepala janin mulai turun ke PAP, maka ibu hamil akan kembali
Membesarnya uterus sendi pelvik pada saat hamil sedikit bergerak untuk
nyeri punggung.
9) Kulit
10) Metabolisme
keseimbangan asam basa dari 155 mEq perliter menjadi 145 mEq perliter
laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat
badan atau sebutir telur ayam sehari. Kebutuhan kalori didapat dari
karbohidrat, lemak dan protein. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil
seperti: kalsium 1,5 gram setiap hari dan 30-40 gram untuk pembentukan
tulang janin. Fosfor rata-rata 2 gram dalam sehari. Zat besi 800 mg atau
plasma 75% dan sel darah merah 33% dari nilai sebelum hamil.
kehamilan dan berakhir pada usia kehamilan 32 minggu, setelah itu relatif
stabil. Postur dan posisi ibu hamil mempengaruhi tekanan arteri dan
tekanan vena. Posisi terlentang pada akhir kehamilan, uterus yang besar
dan berat dapat menekan aliran balik vena sehingga pengisian dan curah
Tabel 2.3
Kemungkinan Penambahan Berat Badan
mendeteksi ibu hamil dengan resiko melahirkan BBLR bila LILA < 23,5
menderita Kurang Energi Kronis. Ambang batas LILA WUS dengan risiko
KEK di Indonesia adalah 23.5 cm. Apabila ukuran kurang dari 23.5 cm atau
dibagian merah pita LILA, artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK,
(1) Pengukuran dilakukan dibagian tengah antara bahu dan siku lengan
kiri.
(3) Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau
kencang.
(4) Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah
hamil. Perubahan psikologis pada ibu hamil dapat di bagi dengan melihat
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya, calon ibu
berkhayal atau bermimpi tentang apabila hal-hal negatif akan terjadi kepada
pasangannya.
Maka dari itu, calon ibu ingin memastikan bahwa pasangannya mendukung
itu, calon ibu akan menjadi lebih mudah lelah. Beberapa wanita akan sulit
diberikan oleh perawat. Maka dari itu, penjelasan yang diberikan harus jelas
Pada fase ini, calon ibu mulai sibuk mempersiapkan diri untuk persiapan
segala kebutuhan bayi, seperti baju, nama, dan tempat tidur. Bernegosiasi
dan menggelitik.
1) Sesak napas
2) Nyeri Ligament
3) Sering Kencing
5) Kram kaki
6) Oedema dan Varices
Berikut adalah kebutuhan yang diperlukan ibu semasa hamil Trimester III:
1) Kebutuhan Fisik
a) Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek
b) Nutrisi
500gr/minggu.
c) Personal Hygiene
Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi dan ganti pakaian minimal
e) Eliminasi
Ibu hamil akan sering ke kamar mandi terutama saat malam hingga
f) Seksual
Pilih posisi yang nyaman dan tidak menyebabkan nyeri bagi wanita
kurang gairah. Usahakan tidur malam lebih kurang 8 jam dan tidur
i) Imunisasi
Table 2.4
Imunisasi TT Pada Ibu Hamil
kehamilan. Anda bisa memilih yang paling mudah dan nyaman untuk
dilakukan
terakhir
adalah janin Anda besar , kembar , atau cairan ketuban yang berlebih.
lakukan jika ibu hamil tidak memiliki berat badab yang berlebih .
caranya letakkan dua jari anda di antara tulang kemaluan dan perut .
Cara ini paling mudah dan paling sering di lakukan oleh dokter .
dilihat dengan jelas melalui gambar janin yang muncul pada layar
monitor .
2. Persalinan
a. Pengertian Persalinan
b. Tanda-Tanda Persalinan
2) Perubahan serviks
darah pecah.
3) Pengeluaran cairan
1) Kekuatan (Power)
a) His
2) Janin (Passenger)
Bagian yang besar dan keras adalah kepala janin, posisi dan besar kepala
4) Positio (Posisi)
letih hilang, memberi rasa nyaman dan melancarkan sirkulasi darah. Posisi
janin.
tersebut tidak memahami apa yang terjadi dengan dirinya, ibu bersalin
biasanya akan mengutarakan kekhwatirannya jika ditanya. Dukungan
masase punggung.
1) Teori Keregangan
mengalami degenerasi.
tertentu.
3) Teori Oksitosin Internal
4) Teori Prostaglandin
terjadinya persalinan.
Perubahan fisiologi yang terjadi pada ibu bersalin menurut Indrayani dan
a) Sistem reproduksi
menjadi saluran tipis dan teregang yang akan dilalui oleh bayi.
(2) Uterus
sakit.
(b) Pembukaan. Dibagi menjadi dua fase yaitu fase laten dan fase
aktif.
b) Sistem kardiovaskuler
(1) Tekanan darah (TD): TD meningkat selama kontraksi uterus, sistol
persalinan.
(3) Jantung: pada setiap kontraksi, 400 ml darah dikeluarkan dari uterus
c) Sistem pencernaaan
Suhu tubuh selama persalinan akan meningkat, hal ini terjadi karena
e) Sistem pernapasan
f) Sistem perkemihan
presentasi, rasa tidak nyaman, sedasi, dan rasa malu. Poliuria sering
plasma darah.
g) Perubahan endokrin
h) Perubahan integumen
tebal dan menjadi lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil serta
mendorong janin dan kantong ke arah segmen bawah rahim dan serviks.
c) Perubahan Uterus
bawah rahim (SBR) akan tampak lebih jelas, dimana SAR di bentuk
yang sifatnya memegang peran pasif dan makin tipis dengan majunya
kanal serviks. Ukuran normal kanal serviks berkisar 2-3 cm. ketika
Segera setelah bayi lahir dan air ketuban sudah tidak berada dalam
perdarahan.
kala tiga.
vulva.
(c) Semburan darah tiba-tiba dan singkat
lepas.
ngetok fundus uteri. Bila terasa getaran pada tali pusat yang
c) Pengawasan perdarahan
Rata-rata dalam batas normal jumlah perdarahan adalah 250 ml atau ada
1) Kala Satu
a) Fase laten
Pada fase ini umumnya ibu masih koperatif dan merasa bahagia karena
menciptakan kontak mata. Pada ibu yang menyadari bahwa ini adalah
proses yang normal dan alami, maka akan lebih mudah beradaptasi
b) Fase aktif
sikapnya.
2) Kala Dua
menolongnya.
3) kala empat
Pada kala empat ini hubungan dengan ibu dan bayi semakin melekat. Pada
bayi. Jalinan hubungan ibu dengan bayi ini dapat di fasilitasi oleh bidan.
g. Tahapan Persalinan
Dalam proses persalinan ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh ibu,
tahapan tersebut dikenal dengan empat kala, yaitu: (Indrayani dan Maudy,
2013)
dikenal dengan “his” yang teratur dan meningkat (baik frekuensi maupun
yang timbul tidak begitu kuat sehingga ibu masih koperatif dan masih
dapat berjalan-jalan. Kala satu persalinan dibagi menjadi dua fase, yaitu
(3) Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
(multipara).
(4) Pada umumnya, fase aktif berlangsung hampir atau hingga 6 jam.
waktu 2 jam.
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10
jam pada primipara dan 1 jam pada multipara. Kala dua disebut juga
dengan kala pengeluaran bayi. Tanda dan gejala kala dua adalah :
c) Perineum menonjol
Kala tiga persalinan disebut juga dengan kala uri atau kala pengeluaran
plasenta. Kala tiga persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir
(1) Setelah bayi lahir, uterus berbentuk bulat penuh dan umum tinggi
Kala empat persalinan disebut juga dengan kala pemantauan. Kala empat
di mulai dari setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu.
Pada kala empat paling sering terjadi perdarahan postpartum yaitu pada 2
uteri, laserasi jalan lahir dan sisa plasenta. Oleh karena itu harus
perdarahan pervaginam.
1) Kebutuhan Fisik
a) Kebersihan Diri
Untuk menjaga kebersihan diri ibu, bidan dapat menganjurkan ibu untuk
menjaga agar teteap bersih dan kering. Hal ini dapat menimbulkan
b) Berendam
c) Kebersihan mulut
jika dia dalam persalinan selama beberapa jam tanpa cairan oral dan
Menganjurkan ibu untuk di temani oleh suami atau anggota keluarga atau
a) Pengaturan posisi
Pengaturan posisi juga bisa dengan menggunakan bantal, wanita
kepada ibu untuk mengurangi rasa nyeri yaitu: Anjurkan ibu untuk
mencari posisi yang nyaman bagi dirinya minta bantuan keluarga untuk
terlentang.
Bernafas dalam dengan cara rileks sewaktu ada his dengan cara
Jika ibu suka, lakukan masase dipunggung atau di perut dengan lembut.
Hal ini dapat memberikan dukungan dan kenyamanan pada ibu bersalin
Beri makanan dan minuman yang diinginkan ibu. Makanan dan minuman
proses persalinan.
kecemasan pada ibu dan ingat setiap tindakan yang dilakukan harus
rasa nyeri. Penjelasan tentang prosedur dan adanya pembatas hal ini
3. Masa Nifas
a. Pengertian
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Pelayanan paska
ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan
untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau pada
2) Perubahan Uterus
sebut involusi.
Tabel 2.5
Perubahan TFU Setelah Melahirkan
2) Perubahan Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal daru kavum uteri dan vagina
selama masa nifas. Lochea mempunyai bau amis atau anyer meski tidak
1) Lochea Lubra
2) Lochea Sanguinolenta
Muncul pada hari ke 3-7 paska persalian, berwarna merah kuning dan
3) Lochea Serosa
3) Perubahan Pencernaan
diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali norman. Meski
Perubahan suhu badan pada saat paska partum tidak lebih dari 37,2˚C.
Suhu tubuh bisa naik hanya kurang lebih 0,5˚C yang merupakan keadaan
yang normal. Selain suhu tubuh, nadi setelah ibu melahirkan juga akan
Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap
kali menyusui); Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi
merasa letih dan sakit. Namun ibu harus dibantu turun dari tempat tidur
3) Eliminasi BAK/BAB
Diuresis yang nyata akan terjadi pada satu atau dua hari pertama setelah
kerja usus cenderung melambat dan ibu yang baru melahirkan mudah
kerap bermanfaat.
4) Kebersihan Diri/Perineum
ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil dan besar.
Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain balut setidaknya dua
kali sehari. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan
5) Istirahat
Istirahat pada ibu selama masa nifas beristirahat cukup untuk mencegah
rumah tangga biasa perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat
selagi bayi tidur. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa
6) Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya kedalam vagina
tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasakan
kapan saja ibu siap. Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda
hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari
yang bersangkutan.
7) Keluarga Berencana
metode itu, kapan metode itu dapat mulai digunakan untuk wanita paska
perut dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini
hari.
a. Pengertian
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
Bayi baru lahir adalah suatu organisme yang sedang tumbuh, yang baru
sampai 40 x/menit.
10) Testis sudah turun (pada anak laki-laki), genitalia labia mayora telah
13) Graff refleks sudah baik, bila diletakkan suatu benda ke telapak tangan
14) Eliminasi, urin dan mekoneum akan keluar dalam 24 jam, pertama
1) Sistem Pernafasan
Tabel 2.6
Sistem Pernafasan
Periode transisi dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama adalah periode
pertama reaktifitas dimulai pada saat bayi baru lahir dan berlangsung
menit setelah kelahiran bayi sampai 2 jam. Tahap ketiga periode kedua
(1) Tanda-tanda vital : frekuensi nadi apikal yang cepat dengan irama
(2) Fluktuasi warna kulit merah muda pucat kesianosis. Bising usus
(3) Bayi masih dengan sedikit mukus, menangis kuat, reflek menghisap
yang kuat.
(4) Mata bayi terbuka lebih lama dari pada hari selanjutnya. Saat ini
b) Periode Tidur
sebagai berikut :
menurun.
(2) Fluktuasi warna kulit dari warna merah jambu atau kebiruan
yang dapat terlihat pada sklera, selaput lendir, atau organ lain
cukup bulan yaitu tidak melebihi 10 mg/dL dan bayi kurang bulan
lendir dirongga hidung dan rongga mulut diisap, setelah itu tubuh dan
kepala bayi di keringkan dari cairan ketuban dan cairan lain. Pengeringan
tubuh bayi dengan handuk kering, bersih dan hangat agar suhu bayi tetap
2) Tes APGAR
kulit, gerak otot/tonus otot dan respon refleks harus dicek dengan skala
Tabel 2.7
APGAR SKOR
4) Ditimbang
Selelu lewat setengah jam setelah kelahiran, bayi harus sudah ditimbang
lingkar kepala tidak dilakukan saat itu juga. Bahkan untuk lingkar kepala
2) Refleks isap (dinilai dengan memberi tekanan pada mulut bayi dilangit
lembut).
bertepuk tangan).
keras).
9) Refleks tonik leher (ekstremitas pada satu sisi jika kepala ditolehkan).
10) Refleks ekstrusi (bayi menjulurkan lidahnya keluar jika ujung lidah
2) Tanda-tanda vital
3) Berat badan
5) Pakaian
h. Perkembangan Psikoseksual
Ikatan kasih sayang orang tua pada bayi baru lahir, bisa diistilahkan
ASI eksklusif, rawat gabung, kontak mata, suara (voice), aroma/odor (bau
(Maryunani, 2014)
2014)
5. Keluarga Berencana
(Ambarwaty, 2008).
melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan
(1) Umur <20 tahun adalah usia sebaiknya tidak mempunyai anak dulu
muda.
kegagalan tinggi.
mempunyai anak.
jumlah anak 2 orang dan jarak antara kelahiran adalah 2-4 tahun.
a) Alasan menjarangkan kehamilan :
(1) Umur antara 20-30 tahun merupakan usia yang terbaik untuk
(2) Segera setelah anak pertama lahir, maka dianjurkan untuk memakai
(3) Dapat dipakai 2-4 tahun yaitu sesuai dengan jarak kelahiran anak
yang diharapkan.
(4) Tidak menghambat Air Susu Ibu (ASI), Karena ASI adalah
makanan terbaik untuk bayi sampai umur bayi 2 tahun dan akan
(1) Ibu-ibu dengan usia >30 tahun dianjurkan untuk tidak hamil/ tidak
(3) Pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu relative tua dan
kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak, disamping itu
(6) Tidak menambah kelainan yang sudah ada, Pada masa usia tua
kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak. Disamping itu
(3) Tidak menambah kelainan yang sudah ada. Pada masa usia tua
Alat konrasepsi memiliki berbagai macam jenis. Secara gari besar, alat
1) Kontrasepsi Mekanik
mekanik ini bekerja dengan cara mencegah pertemuan antara sel sperma
dengan sel telur yang ada di dalam rahim. Yang termaksud dalam
a) Kondom
b) Diafragma/Kondom Wanita
karet berbentuk mangkuk dengan pir elastis pada pinggirnya. Pir ini
ada yang terbuat dari logam tipis yang tidak dapat berkarat, ada pula
yang dari kawat halus yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai
sifat seperti pir. Ukuran diafragma berdiameter 55-100 mm. Tiap
c) Obat Spermatisida
(2) Jelly atau creme: obat ini disemprotkan kedalam vagina dengan
jam.
(4) C-film : benda tipis yang dapat dilipat dan dilarutkan dalam air.
Dalam vagina obat ini merupakan gel dengan tingkat dispresi yang
tinggi dan menyebar pada portio uteri dan vagina. Obat mulai
2) Kontrasepsi hormonal
a) Pil kombinasi
ovulasi, selain itu pil ini juga mempunyai efek lain terhadap traktus
b) Susuk (implan)
produksi ASI.
3) Konrasepsi Mantap
anak 2.
b) Vasektomi pada Pria
4) Kontrasepsi Alami
seksual pada masa subur/ovulasi. Sel telur dapat hidup selama 6-24
jam, sedangkan sel mani selama 48-72 jam, jadi suatu konsepsi bisa
terjadi kalau koitus dilakuan dua hari sebelm ovulasi. Prinsip kerja
sebulan, dan biasanya terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah hari
b) Senggama Terputus
setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum ejakulasi terjadi.
Sehingga waktu yang singkat ini dapat digunakan untuk menari penis
dari vagina.
c) Metode Amenore Laktasi
ovulasi.
alur fikir bagi seseorang bidan dalam memberikan arah atau kerangka dalam
data atau informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang
1) Keluhan klien
Pada langkah ini dikumpulkan semua yang data dasar dari semua sumber
Pada langkah ini di lakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau
sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuaai dengan hasil
Mengantisipasinya
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah keempat ini
diantisipasi. Pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap
dapat dilengkapi.
Perencanaan ini dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh
dan diagnosa.
2. Pendokumentasian SOAP
Tahapan-tahapan SOAP
Berisi tentang data dari klien (segala bentuk pernyataan atau keluhan
A : Analisis (Assessment)
P : Perencanaan (Planning)
Rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan analisis, termasuk
Penerapan pendokumentasian
Alur pikir bidan Pencatatan dan
Asuhan Kebidanan
Diagnosa/masalah
Antisipasi
diagnosa/masalah
potensial Assesment
Kebutuhan segera untuk
konsultasi,kolaborasi
(Purwoastuti, 2015)
trimester 1, satu kali pada trimester II, dan dua kali pada trimester III.
jiwa.
b) Trimester II 14-2 minggu
proteinnuria).
f) Pemeriksaan HB
h) Perawatan payudara
dan nyeri tekan pada payudara, rasa mudah lelah, terdapat pigmentasi
kulit yang bertambah, penipisan dan pelunakan kuku jari tangan. Pada
Trimester III ibu sering merasakan buang air kecil, keringat bertambah,
kram pada kaki, sesak nafas dan merasakan sakit punggung atas bawah
a) Inspeksi
gravidarum.
b) Palpasi, Auskultasi
Test plano test positif dan negatif, pada px USG tampak kantong
kehamilan.
3) Analisis (Assessment)
1) Perencanaan (Planning)
yaitu:
kehamilan.
kehamilan 20 minggu.
Pemberian imunisasi pada wanita usia subur atau ibu hamil harus
hidupnya.
e) Persiapan persalinan, termasuk:
h) Pemberian makanan bayi, air susu ibu (ASI) eksklusif, dan inisiasi
kehamilan 34 minggu.
(1) Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi teratur dua kali sehari,
vagina.
digunakan untuk merencanakan asuhan bagi ibu dan bayi baru lahir.
a) Pengumpulan data
b) Diagnosisi
d) Evaluasi
kepercayaan dan keinginan dari pasien dalam hal ini ibu. Teknik yang
paling mudah untuk membayangkan asuhan sayang ibu adalah
3) Pencegahan infeksi
melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong persalinan dan tenaga
a) Mencuci tangan
(1) Dekontaminasi
SOAP:
Kala I atau kala pembukaan dimulai dari adanya his yang adekuat
a) Biodata pasien
b) Anamnesis:
d) Pemeriksaan obstetri
bayi di fundus uteri (teraba bagian yang lunak dan bundar tidak
lateral kanan dan kiri korpus uteri (teraba bagian kecil dikiri
jari (perlimaan) :
(a) 5/5 jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba diatas simfisis
pubis
(b) 4/5 jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah memasuki
(c) 3/5 jika sebagian (2/5) bagian terbawah telah memasuki rongga
panggul
(d) 2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih berada
(e) 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian terbawah
janin yang berada diatas simfisis dan 4/5 bagian telah masuk ke
(f) 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari
(4) His dalam batas normal : frekuensi (adekuat 3-5 kali dalam 10
40-45 detik)
tanda infeksi)
A:
Ny... hamil aterm (37-40 minggu), janin tunggal hidup intrauteri, letak
P:
(a) DJJ
(d) Jam dan waktu (waktu mulainya fase aktif dan waktu aktual
(a) Oksitosin
S:
b) Perineum menonjol
O:
a) Pemeriksaan vagina (VT). Kini telah menjadi normal bahwa
menit penuh. Bila kurang dari 120 kali permenit atau lebih dari 160
d) Pecah ketuban spontan dapat terjadi kapan saja, tapi sering kali saat
A:
Ny ... inpartu kala II, fase aktif, keadaan ibu dan janin baik.
P:
a) 60 Langkah APN :
dan/atau vaginanya
kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
bersih.
(5) Memakai satu sarung dengan DTT atau steril untuk semua
pemeriksaan dalam.
kali/menit).
partograf.
dengan keinginannya.
mendokumentasikan temuan-temuan.
mulai meneran.
(12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk
meneran.
(h) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
segera.
kontraksi.
(k) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam
(15) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
(16) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong
ibu.
(19) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi
tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut
(20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
kelahiran bayi:
(a) Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan
(b) Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di
(21) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
arah bawah hingga bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan
(24) Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di
bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah
lakukan resusitasi.
(26) Segera keringkan tubuh bayi dari kepala hinga seluruh tubuh
oksitosin 10 unit I.M di gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu bagian
(30) Setelah 2 menit bayi lahir, memegang tali pusat dengan satu tangan
pada sekitar 5 cm dari pusar bayi, kemudian jari telunjuk dan jari
dari pusar bayi, klem tali pusat pada titik tersebut. Dan urut tali
pertama.
(31) Dengan satu tangan, pegang tali pusat memotong tali pusat diantara
kedua klem dan tetap lindungi perut bayi. Ikat tali pusat dengan
(32) Letakan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit langsung.
puting susu ibu. Selimuti bayi dan ibu dan pakaikan topi bayi.
(33) Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
(34) Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada diperut ibu, tepat
mulai.
kelahiran bayi.
tangan atau klem atau forseps disinfeksi tingkat tinggi atau steril
(38) Segerah setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
(39) Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel keibu maupun
yang sesuai.
(42) Mencelupkan kedua tangan yang tangan kedalam larutan klorin 0,5
(47) Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bernafas dengan baik (40-
diresusitasi dan segerah rujuk RS. Jika bayi dingin segera selimuti
bayi.
dekontaminasi.
(49) Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi kedalam tempat
bayi.
(56) Dalam 1 jam pertama beri salep mata/tetes mata profilaksis infeksi,
(59) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan dengan tissue atu handuk pribadi yang bersih dan kering.
S: Nyeri perut
O:
P:
O:
vital ibu ( dalam batas normal jika, tekanan darah sistolik : 100-140
setelah persalinan.
membutuhkan jahitan.
500 cc.
asuhan lanjutan.
1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikoligis dimana
dalam asuhan pada masa ini peranan keluaraga sangat penting, dengan
selalu terjaga.
penunjang.
asuhan masa nifas ini dapat mendeteksi masalah yang terjadi pada ibu
dan bayi.
uteri.
lahir.
bau.
melahirkan.
cukup.
penyulit.
e) Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, cara
merawat tali pusat, dan bagaimana menjaga bayi agar tetap hangat.
atau bayinya.
Periksa TFU setinggi pusat atau 2 jari bawah pusat, ada lochea, ada
masalah/kebutuhan klien.
melakukan observasi.
persalinan.
berikut :
a) Diagnosa
Ibu nifas 6-8 pada post partum, ibu nifas 6 hari post partum, 2
b) Diagnosa Potensial
4) Perencanaan (Planning)
rutin.
perawatan bayinya.
perdarahan puting.
a) Kebersihan diri
air kecil atau besar dengan sabun dan air, mengganti pembalut dua
kali sehari, mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
b) Istirahat
secara bertahap.
c) Latihan
untuk otot perut dan panggul, menarik otot perut bagian bawah
sebanyak 5 kali.
d) Gizi
f) Senggama
Senggama aman dilakukan setelah darah tidak keluar dan ibu tidak
Memberikan asuhan aman, dan bersih segera setelah bayi baru lahir.
b. Kunjungan ulang
SOAP :
Kemenkes, 2013, menyatakan kegiatan asuhan bayi baru lahir (BBL) yaitu
1) Data Subjektif (Subjective)
3) Analisis (Assesment)
4) Perencanaan (Planning)
dinding dada kedalam yang sangat kuat, merintih, teraba demam (suhu
ketiak > 37.50C), Teraba dingin (suhu ketiak < 36 0C), nanah yang
tampak kuning pada telapak tangan dan kaki perdarahan. Periksa tanda-
Berikan informasi kepada ibu tentang hal yang perlu diperhatikan pada
bayi:
dengan baik.
pada bayinya.
digunakan ibu.
dipilih ibu.
6) Rujuk ibu bila diperlukan. (Kemenkes RI, 2013)
SOAP:
riwayat gynekologi.
3) Analisis (Assesment)
4) Perencanaan (Planning)