Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh :

Tri Wulan Dari

SN21144

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN ANTENATAL

A. Definisi
Antenatal care atau ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan dan fisik ibu hamil hingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan
reproduksi secara wajar. Pelayanan antenatal adalah semua ibu hamil
diharapkan mendapat perawatan kehamilan oleh tenaga kesehatan (Manuaba,
2012).
Asuhan antenatal adalah upaya promotif program pelayanan kesehatan
untuk optimalisasi asuhan maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan
pemantauan rutin selama kehamilan (Prawirohardjo, 2014).
B. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala kehamilan menurut Manuaba (2012) dibagi menjadi 3
bagian, yaitu;
1. Tanda dugaan kehamilan
a) Amenore (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak haid
dengan diketahuinya tanggal hari pertama menstruasi terakhir adalah
penanda untuk menentukan tanggal taksiran persalinan.
b) Mual dan muntah
Biasa terjadi pada bulan pertama hingga bulan terakhir trimester
pertama. Sering terjadi pada pagi hari atau sering disebut “morning
sickness”.
c) Mengidam (ingin makanan khusus)
Sering terjadi pada bulan pertama kehamilan akan tetapi akan
menghilang dengan semakin tuanya usia kehamilan.
d) Anoreksia (tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung ada triwulan pertama tetapi akan menghilang
dengan semakin tuanya kehamilan.
e) Mamae menjadi tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan pengaruh 3actor3 esterogen dan yang
merangsang duktus dan alveoli payudara.
f) Sering buang air kecil
Sering buang kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan
kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini bisa kembali terjadi
dikarenakan kandung kemih tertekan oleh kepala janin.
g) Konstipasi atau obstipasi
Hal ini bisa terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan
oleh steroid yang dapat menyebabkan kesulitan buang air besar.
h) Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, chloasma, serta linea alba akan berwarna
lebih tegas, melebar, dan bertambah gelap pada bagian perut bagian
bawah.
i) Epulis
Suatu hipertrofi papilla (gusi berdarah) hal ini sering terjadi pada
trimester pertama.
j) Varises (pemekaran vena-vena)
Pengaruh esterogen dan yang menyebabkan pembesaran pembuluh
vena. Pembesaran pembuluh vena pada darah ini terjadi di sekitar
genetalian eksterna, kaki, dan betis serta payudara.
2. Tanda kemungkinan kehamilan
a) Perut membesar
Perut membesar dapat dijadikan kemungkinan kehamilan bila usia
kehamilan sudah memasuki lebih dari 14 minggu karena sudah adanya
massa.
b) Uterus membesar
Uterus membesar karena terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan
konsistensi dari 4acto. Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa
uterus membesar dan bentuknya semakin lama akan semakin
membesar.
c) Tanda Hegar
Konsistensi dalam kehamilan berubah menjadi lunak terutama daerah
isthmus. Pada minggu-minggu pertama, isthmus uteri mengalami
hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi isthmus pada triwulan
pertama mengakibatkan isthmus menjadi panjang dan lebih lunak.
d) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina,
dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh esterogen.
e) Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran itu tidak
rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini
menyebabkan uterus membesar ke salah satu bagian.
f) Tanda Braxton Hicks
Tanda hicks adalah tanda apabila uterus dirangsang mudah
berkontraksi. Tand hicks merupakan tanda khas uterus dalam
kehamilan. Tanda ini terjadi karena pada keadaan uterus yang
membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri tanda
hicks tidak ditemukan.
g) Teraba Ballotement
Ballotement merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Hal ini
adalah tanda adanya janin di dalam uterus.
h) Reaksi kehamilan positif
Ciri khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chlorionic
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada
pagi hari. Tes ini dapat membantu menentukan kehamilan sedini
mungkin.
3. Tanda pasti kehamilan
a) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa, atau diraba juga bagian-
bagian janin.
b) Denyut jantung janin
Denyut jantung janin bisa didengar dengan stetoskop monoral leanec,
dicatat dan didengar dengan alat dicatat dengan fotoelektro kardiograf,
dan dilihat pada ultrasonografi.
c) Terlihat tulang-tulang janin dalam fotorontgen.
C. Adaptasi Fisiologis
1. Perubahan Sistem Reproduksi
a) Vagina dan Vulva
Vagina sampai minggu ke-8 terjadi peningkatan vaskularisasi atas
penumpukan pembuluh darah dan pengaruh esterogen yang
menyebabkan warna kebiruan pada vagina yang disebut dengan tanda
Chadwick. Perubahan pada dinding vagina meliputi peningkatan
ketebalan mukosa vagina, pelunakan jaringan penyambung, dan
hipertrofi (pertumbuhan abnormal jaringan) pada otot polos yang
merenggang, akibat perenggangan ini vagina menjadi lebih lunak.
b) Uterus/ Rahim
Perubahan yang amat jelas terjadi pada uterus sebagai ruang untuk
menyimpan calon bayi yang sedang tumbuh.Perubahan ini disebabkan
antara lain: peningkatan vaskularisasi dandilatasi pembuluh darah,
hipertrofi dan factor (pertumbuhan dan perkembangan jaringan
abnormal) yang meyebabkan otot-otot Rahim menjadi lebih besar,
lunak dan dapat mengikuti pembesaran Rahim karena pertumbuhan
janin, dan perkembangan desidua atau sel-sel selaput lendir selama
hamil.
c) Serviks
Akibat pengaruh esterogen menyebabkan massa dan kandungan air
meningkat sehingga serviks mengalami penigkatan vaskularisasi dan
oedem karena meningkatnya suplai darah dan terjadi penumpukan
pada pembuluh darah menyebabkan serviks menjadi unak tanda
(Goodel) dan berwarna kebiruan (Chadwick) perubahan ini dapat
terjadi pada tiga bulan pertama usia kehamilan.
d) Ovarium
Pada kehamilan ovulasi berhenti, corpus luteum terus tumbuh hingga
terbentuk plasenta yang mengambil alih pengeluaran estrogen.
e) Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh Melanocyte Stimulating Hormone atau yang
mempengaruhi warna kulit pada lobus hipofisis anterior dan
pengaruhkelenjar suprarenalis (kelenjar pengatur
adrenalin).Hiperpigmentasi ini terjadi pada daerah perut (striae
gravidarum), garis gelap mengikuti garis diperut (linia nigra), areola
mama, papilla mamae.
f) Payudara
Perubahan yang terlihat diantaranya:
1) Payudara membesar, tegang dan sakit hal inidikarenakan
karena adanya peningkatan pertumbuhan jaringan alveoli dan
suplai darah yang meningkat akibat perubahan selama hamil.
2) Terjadi pelebaran pembuluh vena dibawah kulit payudara
yang membesar dan terlihat jelas.
3) Hiperpigmentasi pada areola mamae dan I susu serta muncul
areola mamae sekunder atau warna tampak kehitaman pada
putting susu yang menonjol. 6.
4) Kelenjar Montgomery atau kelenjar lemak di daerah sekitar
putting payudara yang terletak di dalam areola mamame membesar
dan dapat terlihat dari luar.
5) Payudara ibu mengeluarkan cairan apabila di pijat. Mulai
kehamilan 16 minggu, cairan yang dikeluarkan bewarna jernih.
Pada kehamilan 16 minggu sampai 32 minggu warna cairan agak
putih seperti air susu yang sangat encer. Dari kehamilan 32
minggu sampai anak lahir,cairan yang keluar lebih kental,
berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak. Cairan ini di
sebut kolostrum
2. Sistem Sirkulasi Darah (Kardiovaskular)
Volume darah semakin meningkat karena jumlah serum lebih besar
daripada pertumbuhan sel darah sehingga terjadi hemodelusi atau
pengenceran darah Volume darah ibu meningkat sekitar 30%-50% pada
kehamilan tunggal, dan 50% pada kehamilan kembar, peningkatan
ini dikarenakan adanya retensi garam dan air yang disebabkan sekresi
dari adrenal oleh estrogen. Cardiac output atau curah jantung meningkat
sekitar 30%, pompa jantung meningkat 30% setelah kehamilan tiga bulan
dan kemudian melambat hingga umur 32 minggu.
3. Perubahan Sistem Pernafasan (Respirasi)
Seiring bertambahnya usia kehamilan dan pembesaran, wanita hamil
sering mengeluh sesak dan pendek napas, hal ini disebabkan
karena usus tertekan diafragma akibat dorongan yang membesar. Selain
itu kerja jantung dan paru juga bertambah berat karena selama hamil,
jantung memompa darah untuk dua orang yaitu ibu dan janin, dan paru-
paru menghisap.
4. Perubahan Sistem Perkemihan (Urinaria)
Selama kehamilan ginjal bekerja lebih berat karena menyaring darah yang
volumenya meningkat sampai 30%-50% atau lebih, serta pembesaran
uterus yang menekan kandung kemih menyebabkan sering berkemih
(Sunarti, 2013).
5. Perubahan Sistem Endokrin
Plasenta sebagai sumber utama setelah terbentuk menghasikan 8actor8
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) 8actor8 utama yang akan
menstimulasi pembentukan esterogen dan yang di sekresi oleh korpus
luteum, berperan mencegah terjadinya ovulasi dan membantu
mempertahankan ketebalan uterus. Hormon lain yang dihasilkan yaitu
HPL (Human Placenta Lactogen) atau yang merangsang produksi ASI,
Hormon HCT (Human Chorionic Thyrotropin) atau 8actor8 penggatur
aktivitas kelenjar tyroid, dan MSH (Melanocyte Stimulating Hormon) atau
yang mempengaruhi warna atau perubahan pada kulit.
6. Perubahan Sistem Gastrointestinal
Perubahan pada factor hormonal selama kehamilan. Tingginya kadar
mengganggu keseimbangan cairan tubuh yang dapat meningkatkan
kolesterol darah dan melambatkan kontraksi otot-otot polos, hal ini
mengakibatkan gerakan usus berkurang dan bekerja lebih lama karena
adanya desakan akibattekanan dari uterus yang membesar sehingga
keadaan lain menimbulkan rasa mual dan pusing/sakit kepala pada ibu
terutama di pagi hari (morning sickness) jika disertai muntah yang
berlebihan hingga mengganggu aktivitas ibu sehari-hari disebut :
Hyperemesis gravidarum (Sunarti, 2013)

7. Perubahan Psikologis
Konsepsi dan implantasi sebagai titik awal kehamilan menimbulkan
perubahan status emosional seorang calon ibu. Bagi pasangan dengan
perkawinan yang dilandasi oleh rasa cinta dan saling mencintai,
keterlambatan datang bulan merupakan salah satu tanda yang
menggembirakan, karena ikatan batin antara keduanya semakin kokoh
dengan adanya kehamilan yang didambakan.
Keterlambatan datang bulan diikuti perubahan subjektif seperti perasaan
mual, ingin muntah, sebah di bagian perut atas, pusing kepala, dan nafsu
makan berkurang mendesak keluarga untuk melakukan pemeriksaan.
Setelah terbukti terjadi kehamilan perasaan cinta dan gembira semakin
bertambah, diikuti pula oleh perasaan cemas karena kemungkinan
keguguran. Disamping itu perubahan fisiologis kehamilan juga dapat
mempengaruhi kelabilan mental, hingga menimbulkan ngidam dan
perubahan kelakuan. (Masriroh, 2013).
D. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur dari indung telur,
kemudian terjadi peningkatan estrogen sehingga selaput lendir mulai menebal
dan terjadi proses ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur). Kehamilan
terjadi bia senggama (koitus) dilakukan pada sekitar saat ovulasi (14 hari atau
2 minggu setelah haid). Apabila tidak terjadi pembuahan, maka sel telur akan
berdegenerasi dan sel telur akan keluar bersamasama dengan darah haid.
Apabila terjadi pemmbuahan (bertemunya sel telur dan sel sperma), terjadi
penyatuan kedua pronuklei yang disebut dengan zigot, kemudian akan
mengalami pembelahan (mitosis).
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblas, yang
mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai
rongga, jaringan endometrium berada masa sekresi (blastolisis). Kemudian
berbentuk plasentas pada bagian luar, dan membentuk embrio yang kemudian
menjadi janin pada bagian dalam. Pembentukan plasenta menyebabkan
peningkatan estrogen danyang dapat menyebabkan banyak perubahan fisik
pada ibu sehingga ibu mengalami ketidaknyamanan dan terjadi perubahan
pola seksualitas dan selain itu, juga mempengaruhi urinarius, 9actor
pernapasana, pencernaan dan kardiovaskuler. Perubahan pada urinasius,
terjadi dilatasi, pemanjangan dan penekukan ureter.
Penumpukan urin dalam ureter bagian bawah dan penurunan tonus
kandung kemih menyebabkan pengosongan kandung kemih tidak tuntas dapat
menyebabkan resiko tinggi infeksi traktus urinarius. Semakin bertambahnya
usia kehamilan, maka besar uterus juga dapat menyebabkan penekanan pada
traktus urinarius sehingga bladder tida dapat menampung urine secara
maksimal dan frekuesi BAK menjadi lebih sering. Pada pernapasan, terjadi
pergeseran diafragma karena paru-paru terdesak oleh pembesaran uterus. Hal
ini menyebaban sesak nafas sehingga terjadi ketidakefektifan pola nafas. Pada
pencernaan, terjadi penurunan usus dan penekanan uterus sehingga
menyebabkan konstipasi.
Selain itu terjadi perubahan hormon dalam tubuh yang menyebabkan
mual dan/atau muntah. Keadaan ini dapat mempengaruhi status nutrisi
menjadi berkurang dari kebutuhan tubuh dan beresiko volume cairan dan
elektrolit. Proses kehamilan juga berpengaruh pada kardiovaskuler yaitu
terjadi hemodiludi yang mengakibatkan penururnan kadar hemoglobin dalam
darah ibu. Ibu menjadi mudah lelah dan apabila tekanan darah juga ikut
menurun, dapat menyebabkan pinsan (hipotensi ortostatik) sehingga beresiko
cidera dan dapat mengganggu aktivitas.
Pathway

E. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :
1. Komplikasi obstetric secara langsung
a) Hiperemisis gravidarum.
b) Hipertensi dalam kehamilan.
c) Perdarahan trimester I (abortus).
d) Perdarahan antepartum.
e) Kehamilan ektopik.
f) Kehamilan kembar.
g) Molahydatidosa.
h) Inkompatibilitas darah.
i) Kelainan dalam lamanya kehamilan dan penyakit serta kelainan
plasenta dan selaput janin.
2. Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
a) Penyakit Jantung
b) Tuberculosis
c) Anemia
d) Malaria
e) HIV
F. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
a) Golongan darah ABO dan RH untuk mengidentifikasi
resiko terhadap inkompatibilitas.
b) Usap vagina/rectal Tes untuk gonorrhoea, chlamydia
c) Tes serologi Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
d) Skrining Terhadap Human Imunodeficiency (HIV), hepatitis
e) Urinalisis Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan,
infeksi, diabetes, penyakit ginjal) (Saifudin, 2016)
2. Penatalaksanaan Keperawatan
a) Informasi yang dapat diberikan misalnya kegiatan fisik dapat
dilakukan dalam batas normal.
b) Kebersihan pribadi khususnya daerah genitalia harus lebih dijaga
karena selama kehamilan terjadi peningkatan vagina.
c) Pemilihan makanan sebaiknya yang bergizi dan tinggi serat
d) Untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai ,
ibu hamil hendaknya sedikitnya melakukan empat kali kunjungan
selama periode antenatal, yaitu:
1) Satu kali kunjungan selama trimester 1 (< 14 minggu),
2) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28),
3) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu ke- 28-
36 dan sesudah minggu ke-36),
e) Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dirasakan ada gangguan
atau bila janin tidak bergerak lebih dari 12 jam. (Syaifudin, 2017)

G. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil


1. Pengkajian
a. Persapsi dan Harapan terhadap kehamilan sekarang
1) Mengapa ibu datang ke puskesmas ?
2) Apakah kehamilan ini menimbulkan perubahan terhadap
kehidupan sehari-hari ?
3) Harapan apa yang ibu inginkan selama masa kehamilan ?
4) Ibu tinggal dengan siapa ?
5) Siapa oramg yang terpenting bagi ibu ?
6) Dengan kunjungan klinik,dampak apa ynag terjadi dalam
keluarga
7) Rencana melahirkan diamana ?
8) Apakah ibu merencanakan untuk menyusui bayinya ?
9) Apakah ibu sudah di imunisasi ? Kapan,apa jenisnya?
10) Apakah ibu memelihara kucing ? Siapa yang
membersihkan kotoran kucingnya ?
b. Kebutuhan dasar khusus
1) Kenyamanan dan istirahat tidur
2) Keselamatan
3) Cairan
4) Nutrisi
5) Eliminasi
6) Oksigen
7) seksual
c. Riwayat kebidanan yang lalu
no Gangguan Proses Tempat Masalah Jenis BB Keadaan
Kehamilan persalinan Persalinan persalinan kelamin Lahir anak
Penolong

d. Keluarga berencana
1) Jenis kontrasepsi apa yang digunakan ?
2) Apakah ada masalah dengan cara tersebut
3) Jenis kontrasepsi yang direncanakan stelah persalinan
sekarang?
4) Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluaraga?
e. Hasil pemeriksaan umum
1) Keadaan umum : baik,sadar,dapat bergerakdan beraktivitas
dengan baik.
2) Tanda – tanda vital
TD,Nadi,S,RR
3) Antropometri
BB sekarang,BB sebelum hamil,TB,Lila
4) Pelvimetri
Distansia spinarum,distansia kristarum,konjugata ekstrena
Lingkar panggul
5) Status obstetric
HPHT,HPL

f. Hasil pemeriksaan fisik


1) Kepala
Rambut,mata,hidung,gigi dan mulut,telinga
2) Leher
3) Dada
Payudara,jantung,paru
4) Perut
Inspeksi
Palapasi
- leopold 1,leopold 2,leopold 3,leopold 4
Kesejahteraan janin,DJJ,TBJ,Gerakan janin
5) Pemerikasan ektermitas
Edema,varises,reflex patella
6) Pemerikasaan urogenital
Kebersihan,penegeluaran,rectum /anus
g. Pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan lab
h. Terapi Medis
2. Kasus
Berisi resume dari kasus pasien yang dikelola terutama data – data
hasil pengkajian yang bermasalah dituliskan secara ringkas.
3. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan.
a. Ansietas (D. 0080) berhubungan dengan krisis situasional
b. Defisit Nutrisi (D. 0019) berhubungan dengan psikologis
c. Gangguan rasa nyaman (D. 0074) berhubungan dengan gangguan
adaptasi kehamilan.
4. Intervensi keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil
1. Ansietas (D.0080) Setelah dilakukan tindakan Terapi relaksasi (I. 09326)
berhubungan perawatan 1x 15 menit Observasi : identifikasi penurunan
dengan krisis kecemasan ibu berkurang tingkat energy, ketidakmampuan
situasional atau hilang dengan kriteria berkonsentrasi atau gejala lain yang
hasil: mengganggu kemampuan kognitif
Tingkat Ansietas (L.09093) Terapeutik : ciptakan lingkungan
> Perilaku gelisah dari tenang tanpa gangguan dengan
skala 4 menjadi skala 2 pencahayaan dan suhu ruang
(cukup meningkat) nyaman, jika memungkinkan
> perilaku tegang dari Edukasi : anjurkan rileks dan
skala 4 menjadi skala 2 merasakan sensasi relaksasi
(cukup meningkat)
> pola tidur dari skala 3
menjadi skala 5 (membaik)

2. Defisit Nutrisi (D. Setelah dilakukan tindakan Pemantauan (I. 03123)


0019) perawatan 1x 15 menit Obeservasi : monitor mual muntah
berhubungan kecemasan ibu berkurang Terautik : hitung perubahan berat
dengan 16actor atau hilang dengan kriteria badan
psikologis hasil: Edukasi : informasikan hasil
Status nutrisi (L.03030) pemantauan (jika perlu)
 Nafsu makan dari
skala 2 menjadi
skala 5 (membaik)
 Frekuensi makan
dari skala 2
menjadi skala 5
(membaik)
 Membrane mukosa
dari skala 2
menjadi skala 5
(membaik)
3. Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan Manajemen muntah (I. 03118)
nyaman (D. 0074) perawatan 1x 15 menit Observasi :Identifikasi
berhubungan kecemasan ibu berkurang karakteristik muntah
dengan gangguan atau hilang dengan kriteria Teraputik : berikan kenyamanan
adaptasi kehamilan hasil: selama muntah
Status Kenyamanan (L. Edukasi : anjurkan perbanyak istirahat
08064) Kolaborasi : kolaborasikan pemberian
 Rileks dari skala 2 antiemetic (jika perlu).
menjadi skala 5
 Dukungan social
keluarga dari skala
2 menjadi skala 5
 Kesejahteraan
psikologis dari
skala 2 menjadi 5

5. EVALUASI
Disimpulkan berdasarkan pada sejauh mana keberhasilan mencapai
kriteria hasil, sehingga dapat diputuskan apakah intervensi tetap
dilanjutkan, dihentikan, atau diganti jika tindakan yang sebelumnya tidak
berhasil
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba (2012). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana


untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Masriroh, Siti. (2013). Keperawatan obstetri. Jakarta : EGC.

Prawirohardjo, (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

Saifuddin, A, B. 2016. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal, Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo

Sunarti, 2013. Asuhan Kehamilan. Jakarta: In media

Anda mungkin juga menyukai