Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATALCARE PADA PASIEN NY “I”

DENGAN USIA KEHAMILAN 30 MINGGU 4 HARI DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS ANREAPI POLEWALI MANDAR

HUSNUL YAQIN S.Kep

N.21.005

C1 LAHAN C1 INSTITUSI

(.........................) (..............................)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA GENERASI POLEWALI


MANDARPROGRAM STUDI KEPERAWATAN (PROFESI NERS)

TAHUN 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE ( ANC )
I. KONSEP DASAR MEDIS
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah masa yang di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) di hitung dari
hari pertama haid terakhir. (Depkes RI, 2013)
Kehamilan adalah seorang yang mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh
seperma. Proses kehamilan merupakan satu mata rantai yang berkesinambungan yang
dimulai dari ovulasi (pelepasan ovum), terjadi migrasi spermatozoa dan ovum lalu
terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, setelah itu terjadi nidasi pada uterus,
pembentukan plasenta, pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai aterm.
(Prawiroharjo, Sarwono, 2015)
2. Fase Kehamilan
a. Menurut Varney, 2012
a. Trimester pertama berlangsung pada minggu pertama sampai minggu ke-12 (12
minggu)
b. Trimester kedua berlangsung pada  minggu ke-13 sampai minggu ke-27 (15
minggu)
c. Trimester ketiga berlangsung pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40 (13
minggu)
b. Menurut Sarwono, 2010
a. Trimester pertama (antara 0-12 minggu)
b. Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
c. Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
c. Menurut Hanifa, 2014
a. Trimester pertama (antara 0-12 minggu)
b. Trimester kedua (antara 12-28 minggu)
c. Trimester ketiga (antara 28-40 minggu)
3. Tanda-tanda Kehamilan
1) Presumtif / Tanda-tanda dugaan hamil
a. Amenore ( terlambat datang bulan)
 Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraaf
dan ovulasi.
 Mengetahiu tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus naegle dapat
ditentukan perkiraan persalinan
b. Mual (nausea) dan muntah
 Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan.
 Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang disebutkan morning
sickness.
 Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
 Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
c. Ngidam
 Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam.
d. Sinkope atau pingsan
 Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan syaraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.
 Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
e. Payudara tegang
 Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak air, dan garam pada payudara.
 Payudara membesar dan tegang
 Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
f. Sering miksi
 Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh
dan sering miksi.
 Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi atau obstipasi
 Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar.
h. Pingmentasi kulit
 Sekitar pipi : cloasma gravidarum
 Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada muka.
 Dinding perut
 Strie lividae
 Strie nigra
 Linea alba makin hitam
i. Perubahan sekitar payudara
 Hiperpigmentasi areola mamae
 Puting susu makin menonjol
 Kelenjar montgomery menonjol
 Pembuluh darah menifes sekitar payudara
j. Epulis
 Hipertropi gusi disebut epulis bisa terjadi bila hamil
k. Varices atau penampakan pembuluh darah vena
 Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena.
 Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki
dan betis, dan payudara.
 Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
2) Probabilitas / Tanda tidak pasti kehamilan
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b. Pada pemeriksaan dapat dijumpai :
 Tanda Hegar’s
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri
sedemikian lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2 jari dalam forniks
posterior & tangan satunya pada dnding perut atas symphyse, maka isthmus
ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cerviks.

 Tanda chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina)


Warna selaput lendir vulva & vagina menjadi ungu.
 Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan
pembesaran tersebut.
 Ballotement
Adanya lentingan janin dalam uterus saat palpasi
 Braxton hick’s
Pada saat palpasi atau waktu toucher, rahim yang lunak sekonyong-
konyong menjdi keras karena berkontraksi.
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
 Sebagian kemungkinan positif palsu
3) Absolut / Tanda pasti kehamilan
a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
b. Teraba bagian anak oleh pemeriksa
c. Terlihat hasil konsepsi dengan USG
d. Teraba gerakan janin oleh pemeriksa
4. Diagnosa Banding Kehamilan
Pembesaran perut wanita tidak selamanya menjadi tanda suatu kehamilan, sehingga perlu
dilakukan diagnosis banding diantaranya :
1) Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spuria
Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes
biologis menunjukkan kehamilan.
2)      Tumor kandungan atau mioma uteri
 Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil
 Bentuk pembesaran tidak merata
 Perdarahan banyak saat menstruasi

3) Kista ovarium
 Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil
 Datang bulan terus berlangsung
 Lamanya pembesaran perut dpat melampaui umur kehamilan
 Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif

4) Hematometa
 Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil
 Perut terasa sakit setiap bulan
 Terjadi penumpukkan darah dalam rahim
 Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif
 Sebab himen in perforata
5)      Kandung kemih yang penuh
 Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan menghilang.

5. Perubahan Pada Kehamilan


1) Perubahan dan Adaptasi Fisiologis
a. Perubahan Pada Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena
pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan
pengaruh kelenjar suprarenalis. (Manuaba, 1998)
Melasma di wajah yang biasa di sebut cloasma atau topeng kehamilan,
adalah bercak pada kulit di derah tonjolan maksila dan dahi khususnya pada
wanita hamil berkulit hitam. (Bobak, dkk. 2005)
Linea nigra adalah garis pigmentasi dari daerah symfisis pubis sampai
bagian atas fundus di garis tengah tubuh dan stria gravidarum atau tanda
regangan akan terlihat di bagian bawah abdomen. (Bobak, dkk. 2005)
b. Perubahan kelenjar
Perubahan kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu berbentuk seperti
leher pria. Perubahan ini tidak selalu terjadi pada wanita hamil.

c. Perubahan payudara
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone Somatomatropin,
esterogen, dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.
(Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli dan rasa berat di payudara
mulai timbul sejak minggu keenam gestasi. Putting susu dan areola menjadi
lebih berpigmen dan lebih erektil. Hipertrofi kelenjar sebasea / lemak yang
muncul di areola primer dan tdisebut Tuberkel Montgomery. (Bobak, dkk.
2005)
d. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan – bulan pertama di bawah pengaruh
esterogen dan progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada
dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus.
Berat uterus normal < 30 gram, pada akhir kehamilan (40 minggu) berat
uterus menjadi 1000 gram dengan panjang < 20 cm dan dinding ± 2,5 cm.
(Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Selama minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe
mengakibatkan edema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus, servik dan
istmus melunak secara progresif dan servik menjadi agak kebiruan, yang
disebut “Tanda Chadwick”. (Bobak, dkk. 2005)
Pada sekitar minggu ke 7 dan ke 8, terlihat pola pelunakan uterus sebagai
berikut : istmus melunak dan dapat ditekan (Tanda Hegar), servik melunak
(Tanda Goodell), dan fundus pada serviks mulai fleksi (Tanda McDonald).
(Bobak, dkk. 2005)
e. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormone esterogen mengalami perubahan pula.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsio
pun tampak livide. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Selama hamil, pH sekresi vagina menjadi lebih asam. Peningkatan pH ini
membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Dan peningkatan
vaskularisasi vagina dan visera panggul menyebabkan peningkatan sensitivitas
yang menyolok, yang menyebabkan peningkatan keinginan dan bangkitan
seksual, terutama selama trimester kedua. (Bobak, dkk. 2005)
f. Perubahan pada tungkai
Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai. Pada hamil tua,
sering terjadi edema pada salah satu tungkai. Edema terjadi karena tekanan
uterus yang membesar pada vena femoralis sebelah kanan atau kiri.
g. Perubahan pada sikap tubuh
Sikap tubuh ibu menjadi lordosis karena perut yang membesar
h. Sistem sirkulasi darah
Perubahan sistem sirkulasi darah menurut Mochtar, Rustam (1998) adalah:
 Volume darah
Volume darah total dan volume plasma darah meningkat pesat sejak akhir
trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak, kira – kira
20 %, dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung
yang meningkat sebanyak ± 30 %.
 Protein darah
Jumlah protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan
pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta
– globulin dan fibrinogen terus meningkat.
 Hitung jenis dan haemoglobin (Hb)
Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume plasma
darah. Konsentrasi Hb menurun, ini disebabkan volume plasma yang
meningkat.
 Nadi dan Tekanan Darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester kedua,
dan akan naik lagi seperti pra hamil. Nadi biasanya naik, rata – rata 84
x / menit.
 Jantung
Pompa jantung mulai naik kira – kira 30% setelah kehamilan 3 bulan dan
menurun lagi pada minggu terakhir kehamilan.
i. Sistem pernapasan
Pada kehamilan terjadi  juga perubahan sistem respirasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan O2. Di samping itu terjadi desakan diafragma karena
dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu. Sebagai
kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu
hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25% dari biasanya.
(Manuaba, 1998)
j. Sistem pencernaan
Saliva meningkat, dan pada trimester pertama mengeluh mual dan muntah.
Tonus otot saluran pencernaan melemah, sehingga motilitas dan makanan lebih
lama berada dalam saluran makanan. Gejala muntah / emesis gravidarum
sering terjadi biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi / morning sickness.
(Mochtar, Rustam. 1998)
k. Traktus Urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Desakan
tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh. Filtrasi pada
glomerulus bertambah sekitar 69 – 70%.  (Manuaba, 1998)
l. Metabolisme
Menurut Manuaba (1998), perubahan metabolisme pada ibu hamil yaitu
sebagai berikut :
 Metabolisme basal naik sebesar 15 – 20% dari semula
 Keseimbangan asam basa mengalami penurunan 155 mEq/liter menjadi 145
mEq/liter
 Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi. Dalam makanan diperlukan
protein tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam tiap hari
 Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein
 BB ibu hamil bertambah
2) Perubahan dan Adaptasi Psikologis
a. Perubahan psikologis ibu
Trimester pertama Trimester pertama sering dianggap sebagai periode
penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan
bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan tehadap kenyataan ini dan arti bagi
semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang paling penting bagi
dirinya. Salam trimester ini wanita menjadi ambivalen. Kurang lebih 80%
wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan.
Akan tetapi bagi wanita terutama mereka yang telah merencanakan kehamilan
atau telah berusaha keras untuk hamil, merasa suka cita sekaligus tidak percaya
bahwa dirinya telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada setiap jengkal
tubuhnya.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita satu
dengan wanita yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan
hasrat seksual akan tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu
terjadinya penurunana libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur
dan terbuka terhadap pasangannya masing-masing. Banyak wanita merasakan
kebutuhan kasih saying yang besar dan cinta kasih tanpa seks.
b. Trimester II
Trimester kedua sering di kenal sebagai periode kesehatan yang baik,
yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala rasa
ketidaknyamanan yang normal yang dialami oleh ibu hamil. Trimester kedua
dibagi menjadi dua fase yakni fase pra-queckning dan pasca quickening.
Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah , yang
menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utamanya
pada trimester ini yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya
sendiri, yang berbeda dari ibunya.
Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang
lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual
mereka dibandingkan dengan trimester I dan sebelum hamil. Trimester kedua
hamper terbebas  dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut wanita
belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina menjadi semakin banyak pada
masa ini, kekemasan, kekhawatiran dan masalah – masalah yang sebelumnya
menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda, dan ia telah
mengalami perubahan dari seorang menuntut kasih sayang dari ibunya menjadi
seorang pencari kasih sayang dari pasangannya, dan semua factor ini turut
mempengaruhi peningkatan libido dan kepuasan seksual.
c. Trimester III
Trimester ketiga ini sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Ia mulai menyadari kehadiran bayi sebagi makhluk yang
terpisah sehingga ia tidak sabar menantikan kelahiran sang bayi. Dalam
trimester ini merupakan waktu persiapan yang aktif menantikan kelahiran
bayinya. Hal ini membuat ia berjaga-jaga dan menunggu tanda dan gejala
persalinan.
Sejumlah ketakutan muncul dalam trimester ini yaitu merasa cemas
dengan kehidupan bayinya dan dirinya sendiri, seperti : apakah bayinya nanti
akan lahir abnormal, terkait dengan persalinan dan pelahiran (nyeri, kehilangan
kendali dan hal –hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan menyadari
bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya
sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera
akibat tendangan bayi.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat
menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan dan
memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. 
Hasrat untuk melakukan hubungan seksual  akan menghilang seiring dengan
membesarnya abdomen yang menjadi penghalang. Alternative possisi dalam
berhubungan seksual dan metode alternative  untuk mencapai kepuasan dapat
membantu atau dapat menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak
nyaman dengan cara- cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan
pasangan dan konsultasi mereka dengan tenaga kesehatan menjadi sangat
penting.

B. Antenatal Care
1. Pengertian Antenatal Care
ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2013).Antenatal Care
adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan
memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan
sehingga ibu dan anak sehat (Mochtar, 2010). Pelayanan antenatal adalah untuk
mencegah adanya komplikasi obstretri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi
sedini mungkin (Saifuddin, dkk., 2014)
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif
care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar melalui
persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga
ibu dalam keadaan status kesehatan oftimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan janinnya ( Departemen Kesehatan, 2010)
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi
dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalianan yang aman dan memuaskan (Handaya, 2012).
Adapun standar pelayanan yang di canangkan oleh pemerintah dalam hal ini :
1. Identifikasi ibu hamil
Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala
untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan dini dan teratur. Hasil yang
diharapkan dari identifikasi ibu hamil ini adalah
a Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan,
b Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat pemeriksaan kehamilan
secara dini dan teratur, serta mengetahui tempat pemeriksaan kehamilan.
c Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum kehamilan
16 minggu.
2. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal dan memeriksakan minimal pada ibu hamil
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan
Kunjungan Waktu Alasan
Trimester I Sebelum 14  Mendeteksi masalah yang dapat ditangani
minggu sebelum membahayakan jiwa.

 Mencegah masalah, misal : tetanus neonatal,


anemia, kebiasaan tradisional yang
berbahaya)

 Membangun hubungan saling percaya


 Memulai persiapan kelahiran & kesiapan
menghadapi komplikasi.

 Mendorong perilaku sehat (nutrisi,


kebersihan , olahraga, istirahat, seks, dsb).

Trimester II 14 – 28 Sama dengan trimester I ditambah:


minggu kewaspadaan khusus terhadap hipertensi
kehamilan (deteksi gejala preeklamsia, pantau
TD, evaluasi edema, proteinuria)

Trimester III 28 – 36 Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.


minggu
Setelah 36
– Sama, ditambah : deteksi kelainan letak atau
minggu kondisi yang memerlukan persalinan di RS.

3. Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi
untuk memperkirakan usia kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian
terendah janin, dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul untuk mencari
kelainan, serta melakukan rujukan tepat waktu. 
4. Pengelolaan Anemia pada kehamilan
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat besi
pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap
zat besi rata-rata 60 mg/hari (Tablet mengandung FeSO4 320 mg = zat besi 60 mg
dan asam folat 500 µg), kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester II
karena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan satu tablet sehari sesegera mungkin
stelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.
5. Pengelolaan Dini Hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan,
mengenali tanda dan gejala preeklampsia lainnya, mengambil tindakan yang tepat,
dan merujuknya.
6. Persiapan persalinan
Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan persiapan
persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan sebaiknya
melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. Dalam memberikan asuhan/pelayanan
standar minimal 7 T (timbang BB), ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri,
TT, tablet besimin 90 tablet selama hamil, tes PMS, temu wicara dalam rangka
persiapan rujukan. Namun standar ini sudah berkembang menjadi 10 T hingga 14
T.
A. Tujuan pelayanan antenatal care (ANC), antara lain :
1. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.
3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan
pembedahan.
4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara optimal.
B. Standar Pelayanan Ante Natal Care ( ANC ) 14T
1. Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 ).
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil dihitung dari TM
I sampai TM III yang berkisar anatar 7 - 12 kg dan kenaikan berat badan setiap
minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM II.
Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko
terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga panggul.
2. Ukur Tekanan Darah ( T2).
Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90 mmHg
perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri ( T3 )
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah menentukan
umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di bandingkan dengan hasil
anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai
dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang
dicantumkan dalam HPHT.

Usia Kehamilan sesuai Jarak dari simfisis


minggu
22 – 28 Minggu 24-25 cm
28  Minggu 26,7 cm
30 Minggu 29,5 – 30 cm
32 Minggu 31 cm
34 Minggu 32 cm
36 Minggu 33 cm
40 Minggu 37,7 cm

4. Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan ( T4 )


5. Pemberian Imunisasi TT ( T5 )
Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat seorang wanita hamil
melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minggu ke-4.
Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid
Imunisasi Selang Waktu minimal Lama Perlindungan
TT pemberian Imunisasi TT
TT1 - Langkah awal pembentukan
kekebalan tubuh terhadap
penyakit Tetanus
TT2 1 bulan setelah TT1 3 Tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 6 Tahun
TT4 12 Bulan setelah TT3 10 Tahun
TT5 12 Bulan setelah TT4 ≥25 Tahun
6. Pemeriksaan Hb ( T6 )
Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan minggu
ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka harus diberi
suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr% atau lebih.
7. Pemeriksaan VDRL ( Veneral Disease Research Lab. ) ( T7 )
Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali daambil spesimen
darah vena kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka dilakukan pengobatan
dan rujukan..
8. Pemeriksaan Protein urine ( T8 )
Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau tidak
untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.
9. Pemeriksaan Urine Reduksi ( T9 ) 
Untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti pemeriksaan
gula darah untuk memastikan adanya DMG.
10. Perawatan Payudara ( T10 )
Senam payudara atau perawatan payudara untuk Bumil, dilakukan 2 kali sehari
sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.
C. Pemeriksaan kehamilan
Bila HPHT tidak diketahui, usia kehamilan ditentukan dengan cara :
1. TFU (Cm x 7/8 = Usia dalam minggu)
2. Terabanya ballotement di simpisis  12 mgg
3. DJJ (+) dg Dopller  10-12 mgg
4. DJJ (+) dg fetoscop  20 mgg
5. Quickening  20 mgg
Perhitungan Taksiran Partus (Naegle)
1. Hari  + 7
2. Bulan  (1-3) + 9,    B (4-12) – 3
3. Tahun (1-3) + 0,     T (4-12) + 1
Perhitungan Taksiran Berat Janin
1. TFU – (11 belum masuk PAP) X 155 = ….gr
2. TFU – (13 sudah masuk PAP) X 155 = ….gr
D. FISIOLOGOI KEHAMILAN
a Kehamilan
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode
antepartum (Helen Varney, 2007 ; 492).
b Proses kehamilan
1) Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya didaerah ampulla
tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:
2) Tahap penembusan korona radiata
Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa
menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
c Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya satu terlihat
mampu menembus oosit.
d Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid (44
autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX unutk wanita dan
XY untuk laki - laki)
e Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel, sampai
dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun
longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan membelah membentuk morula (4 hari).
Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk
kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam.
f Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) kedalam
dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri
bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada
pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan
pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan.
(Marjati,dkk.2014 ; 37)

E. Tanda dan gejala kehamilan


a Tanda presumtif kehamilan
1) Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff
dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil
tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid
terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
2) Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
3) Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
4) Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf
dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan
lebih dari 16 minggu.
5) Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit
lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada
kehamilan pertama.
6) Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu
nafsu makan muncul lagi.
7) Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga
panggul.
8) Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone
estrogen.
9) Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
10) Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
a) Pipi   : - Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
b) Perut   : - Striae livide
Striae albican, Linea alba makin menghitam
c) Payudara  : - hipepigmentasi areola mamae
Varises atau penampakan pembuluh vena. Karena pengaruh estrogen dan
progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena. Terutama bagi
mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi
disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis serta payudara.
b Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
1) Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
2) Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
3) Tanda Goodel.
Pelunakan serviks
4) Tanda Chadwiks.
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga
porsio dan serviks.
5) Tanda Piskacek.
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada
daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
6) Kontraksi Braxton Hicks.
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot
uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada
kehamilan 8 minggu.
    
F. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya, diperiksa
darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit rubella
Nilai Tidak Diagnosis Masalah
Tes Lab Nilai Normal
Normal Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine
Bening/negatif
Glukosa Warna hijau Kuning, Diabetes
dalam urin orange,
coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan A B O AB - Ketidakcocokan ABO
Darah
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin
jika ibu terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat cacing
ova/telur
cacing dan
parasit
G. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV rangka
janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi
1) Diperlukan tanda pasti hamil
2) Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
3) Mencari sebab dari hidraamnion
4) Untuk menentukan kelainan anak

H. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
1) Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
2) Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
3) Mengetahui posisi plasenta
4) Mengetahui adanya IUFD
5) Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.
(Marjati dkk, 2014:95-97)
I. EVALUASI
a Nutrisi terpenuhi secara adekuat
b Cairan terpenuhi secara adekuat
c Pola napas efektif
d Rasa nyaman terpenuhi
e BAB lancar

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, M. Rencana Perawatan Maternitas / Bayi, EGC : jakarta. 2001.

Mansjoer, A. Dasar-dasar Keperwatan Maternitas, EGC : jakarta. 1995.

Mochtar, R. Sinopsis obstetri : obstetri operatif, obstetri sosial, jilid 2. EGC : Jakarta. 2002.
Syaifudin, Abdul Bari, Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta. 2002.

Winkjosastro, H. Dkk. Ilmu kebidanan, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. 2002.

Winkjosastro, H. Dkk. Ilmu bedah kebidanan, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.
2000.
Pathway
Kehamilan
(Konsepsi dan nidasi)

Perubahan hormonal
(peningkatan hormon estrogen progesteron)

Metabolisme
Meningkat Aktifitas kelenjar Pembesaran Penekakan pada Tonus otot saluran Perubahan
meningkat uterus vesika urinaria pencernaan menurun psikologis

Cardiak out Produksi Hcl


put meningkat lambung dan saliva Diafragma Peran baru
Frekuensi miksi Motilitas usus
meningkat tertekan dalam keluarga
meningkat menurun

Frekuensi nadi Rangsangan Pengembangan diafragma Keterbatasan


meningkat Inhibisi refluks spingter kognitif
terhadap medula tidak optimal
menurun
vomiting center
meningkat
Intake nutrisi
Sisa pencernaan Ansietas
berkurang Ekspansi paru tertahan lama pada
Mual dan muntah menurun usus
Kelemahan Gangguan pola
fisik tidur dan
Aktifitas Kekurangan Pola napas tidak
Konstipasi istirahat
intoleras volume cairan efektif

Anda mungkin juga menyukai