Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA PADA Ny.

”W” DENGAN KASUS DYSPNEA ec + TB PARU


DI RUANG UGD RSUD HAJJAH ANDI DEPU
KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Nama Mahasiswa : INKA MELINDA Tanggal : 14 Juni 2022


NIM : N.21.007 Ruang : UGD

1. Identitas Klien : Ny.”W”


2. Diagnosa Medis : Dyspnea ec + TB Paru
3. Tindakan Keperawatan : Skintest
4. Diagnosa Keperawatan : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisik.
5. Data
Ny..”W” dengan usia 35 Tahun dibawa ke ruang UGD dengan diagnosa Dyspnea
ec + TB Paru, sesak dialami sejak 2hari dan batuk berdahak dialami ± 3 bulan
Tanda Vital TD 93/66 mmHg, Suhu 36,5, Nadi 114x/mnt, Kesadaran
Composmentis, suara nafas Ronchi, breating dispneu, circulationnya kuat.

6. Prinsip Tindakan & Rasional


a. Kaji kondisi umum klien, fungsi pernafasan, diagnosa medis dan program medis
Rasional : Klien mengalami sesak dengan pernafasan 24x/menit, tekanan darah 93/66
mmHg, suhu 36,5, klien mengatakan nyeri sesak sejak 2 hari. .
Rasional : Skintest
b. Persiapan alat : Kapas alkohol, polpen, spoid 1cc, obat yang akan di masukkan,
handscone, dan jam
c. Tujuan dilakukan skintest pada klien untuk mengetahui apakah pasien memiliki
alergi terhadap obat yang diberikan.
Rasional : memberikan kesempatan kepada pasien jika ada yang kurang jelas

7. Tujuan Tindakan
Mengetahui reaksi obat pada tubuh pasien, apakah pasien memliki alergi terhadap
obat yang akan di berikan
8. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan dan cara mengatasi
a. Akan terjadi infeksi silang
Pencegahannya : mencuci tangan dan menggunakan APD dengan benar
b. Obat yang disuntikkan masuk ke jaringan lain
Pencegahannya : perhatikan derajat kemiringan 15-20 derajat

9. Analisa Sintesa
Nyeri Dada/ Sesak Nafas

Klien nampak memegang dada

Uji coba obat / IC

Untuk mengetahui ada tidaknya alergi obat pada tubuh pasien

10. Evaluasi
a. Skintest berhasil dilakukan
b. Setelah 15 menit di observasi tidak ada tanda tanda alergi, seperti kemerahan dan
gatal.
c. Pasien negatif alergi obat
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu pencatatan grafis aktivitas
listrik jantung (Price, 2006). Sewaktu impuls jantung melewati jantung, arus listrik
menyebar ke jaringan di sekeliling jantung, dan sebagian kecil dari arus listrik ini
akan menyebar ke segala arah di seluruh permukaan tubuh. Impuls yang masuk
kedalam jantung akan membangkitkan sistem konduksi pada jantung sehingga
terjadi potensial aksi. Dalam potensial aksi jantung secara umum, terdapat dua fase
terjadi, yaitu depolarisasi dan repolarisasi. Depolarisasi adalah rangsangam ketika
gelombang rangsang listrik tersebar dari nodus SA melalui sistem penghantar menuju
miokardium untuk merangsang otot berkontraksi. Sedangkan repolarisasi
adalah pemulihan listrik kembali.
Tindakan Jantung memiliki suatu sistem dimana selnya mempunyai kemampuan
untuk membangkitkan dan menghantarkan impuls listrik secara spontan.Kegiatan
listrik jantung dihubungkan dengan perjalanan impuls dari jantung yang dihantaran
menuju jaringan tubuh dan diukur pada permukaan tubuh menggunakan
galvanometer. Galvanometer yang khusus digunakan untuk mendeteksi dan
meningkatkan aktivitas listrik yang lebih kecil dari jantung dan kemudian dapat
digambarkan pada kertas yang berjalan disebutElektrokardiogram(EKG). EKG dapat
mencatat aktivitas listrik
miokardiumdari12 posisi yang berbeda - 3 posisi standar, 3 posisi unipolar, dan 6 posi
sidada. Elektrokardiograf juga dapat didefinisikan sebagai alat diagnosa yang sudah
umum dan sering digunakan dalam rangka mengukur aktivitas elektrik jantung
dengan bentuk gelombang (McCann, 2004). Impuls yang bergerak akibat adanya
sistem konduksi jantung menciptakan elektriksitas yang kemudian dapat dimonitor
dari permukaan tubuh. Pemasangan elektrode di kulit individu dapat mendeteksi
elektriksitas tersebut dan mentransmisi tersebut ke instrumen dan merekamnya
(elektrokardiogram) sebagai aktivitas jantung (McCann, 2004).
Jadi pengertian EKG adalah rekaman aktivitas listrik jantung atau bioelektrikal pa
da jantung yang digambarkan dengan sebuah grafik EKG atau dengan katalain grafik
EKG menggambarkan rekaman aktifitas listrik jantung.

B. TUJUAN
Tujuan Pemasangan EKG :
1. Mengetahui kelainan-kelainan irama jantung (aritmia).2.
2. Mengetahui kelainan-kelainan miokardium (infark, hipertrophy atrialdanventrikel).
3. Mengetahuiadanya pengaruh atau efek obat-obat jantung.
4. Mengetahui adanya gangguan elektrolit.
5. Mengetahui adanya gangguan perikarditis.
6. Mengidentifikasi gangguan ritme dan konduksi jantung dan pembesaran rongga
jantung.

C. TANDA DAN GEJALA


Pemeriksaan EKG juga dibutuhkan jika kamu mengalami gejala sebagai berikut:
1. Sakit pada dada.
2. Sesak napas.
3. Pusing.
4. Pingsan mendadak.
5. Detak jantung cepat atau tidak teratur (palpitasi).
Pemeriksaan EKG sering dilakukan untuk memantau kesehatan orang yang telah
didiagnosis dengan masalah jantung, untuk membantu menilai alat pacu jantung
buatan, atau untuk memantau efek obat tertentu pada jantung

D. KOMPLIKASI PESANGAN EKG


EKG merupakan prosedur medis yang aman, dan sejauh ini belum ditemukan
risikonya. EKG tidak mengirimkan arus listrik ke tubuh Anda, artinya Anda tidak
terkena stroom. Hanya saja ada kemungkinan adanya orang yang mungkin mengalami
alergi atau sensitif terhadap elektroda yangmenyebabkan kulit mereka gatal dan
kemerahan. Namun hal ini sangat jarang terjadi

Anda mungkin juga menyukai