Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“ELEKTROKARDIOGRAM(EKG) “

OLEH :
KELOMPOK V
LONDA CHANDRA : 012021025
PUSPITA : 012021034
PUTRI : 012021035

DOSEN PEMBIMBING : Ns. WILDANINGSIH, S.Kep., M.Kep


MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS KURNIA JAYA PERSADA PALOPO


PROGRAM STRUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penyusun panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
telah dilimpahkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Elektrokardiogram (EKG)” yang merupakan tugas pada mata kuliah sistem informasi
keperawatan.

Dalam menyelesaikan makalah ini, kami telah banyak mendapat bantuan dan masukan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima
kasih kepada teman kelompok yang telah ikut serta dalam mengerjakan makalah ini dan
kepada Ibu Ns. Wildaningsih, S.Kep., M.Kep. selaku dosen pembimbing mata kuliah sistem
informasi keperawatan, kampus Institut Kesehatan dan bisnis kurnia jaya persada palopo
yang telah memberikan tugas tersebut. Sehingga, pengetahuan kelompok kami dalam
penyusunan makalah ini makin bertambah dan hal itu sangat bermanfaat bagi kami.

Kami menyadari bahwa, tiada hal yang sempurna di dunia ini, maka dari itu apabila
ditemukan kesalahan sekecil apapun, kami mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun sebagai contoh pembelajaran kami kedepan.

Penulis

Kelompok 5

DAFTAR ISI
SAMPUL ………………………………….………………………..…………………………i

KATA PENGANTAR ………………………………………….……………………………ii

DAFTAR ISI ………………………………………….…………………….……………….iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang …………………………………………………….………………….1


B. Rumusan masalah ……………………..…………………………….………………..1
C. Tujuan ………...………………………………………………………………………………2
D. Manfaat Penulisan ……………………………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN
A. Kasus …………………………………………………………………………………..
B. Dialog Antara Perawat Dengan Dokter Dengan Teknik SBAR ……………………..
C. Dialog Antara Perawat Dengan Dokter Dengan Tindakan TBAK ……………………
D. Tindakan SOP …………………………………………………………………………
E. Anatomi ……………………………………………………………………………….

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………
B. Saran …………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Atrial fibrilasi didefinisikan sebagai aritmia jantung yang memiliki
karakteristik RR interval yang ireguler dan tidak repetitive pada gambaran
EKG, tidak terdapat gelombang P yang jelas pada gambaran EKG, serta siklus
atrial bila dapat dilihat bervariasi dengan kecepatan >300 kali per menit
(200ms). Fibrilasi atrial berkaitan dengan berbagai mortalitas dan morbiditas
yang berhubungan dengan gagal jantung, stroke, penurunan kualitas hidup dan
tingkat kesehatan. Prevalensi atrial fibrilasi mencapai 1-2% dan akan terus
meningkat dalam 50 tahun mendatang.1,2 Framingham Heart Study yang
merupakan suatu studi kohor pada tahun 1948 dengan melibatkan 5209 subjek
penelitian sehat (tidak menderita penyakit kardiovaskular) menunjukkan
bahwa dalam periode 20 tahun, angka kejadian FA adalah 2,1% pada laki-laki
dan 1,7% pada perempuan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kasus
Tuan ahmad berusia 59 tahun datang ke Instalansi Gawat Darurat di RSUD dr.
Sayidiman Magetan dengan keluhan dada sesak sejak satu minggu yang lalu. Sesak
muncul kadang-kadang, meningkat terutama pada saat aktifitas dan malam hari.
Keluhan membaik pada saat istirahat. Keluhan pasien juga disertai keringat dingin.
Pasien pernah mengalami keluhan seperti ini dua bulan yang lalu. Pasien memiliki
riwayat penyakit asam lambung, hipertensi, asma dan jantung. Sampai sekarang
pasien masih rutin cek kesahatan dan berobat di poli.
Pada hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/120 mmHg, nadi
90x/menit, ireguler, frekuensi nafas 24x/menit, dan suhu 36 oC. Kondisi umum
pasien tampak kesakitan dengan VAS skor yaitu 4 dan GCS 456. Pada pemeriksaan
kepala didapatkan konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil reflek (+/+),
respon cahaya (+/+), tonsil eodem dan eritem (-), faring eritem (-). Pemeriksaan leher
yaitu pembesaran limfonodi (-), JVP R+2. Pada hasil pemeriksaan dada, hasil jantung
adalah murmur diastolik (-), gallop (–).
Hasil dari pemeriksaan laboratorium, terdapat leukosit dalam batas normal 9.590
ribu/uL, eritrosit dalam batas normal yaitu 4.73 juta/uL, hemoglobin 15,8 g/Dl,
hematokrit 45,6%. MCV yaitu 96,4 fL, MCH 33.4 pg, MCHC 34.6 g/Dl, trombosit
yaitu 128 juta/uL, BUN 22,2, kreatinin serum yaitu 0.96, asam urat yaitu 5,5, total
kolestrol yaitu 124, trigliserida yaitu 64, HbsAg negatif, SGOT 47, SGPT 34 dan
Kalium 2,8.

B. Dialog
1. Komunikasi menggunakan Teknik SBAR
Dialog antara perawat dengan dokter dengan menggunakan Teknik SBAR ;
(Situation)
Perawat : Assallamuallaikum Selamat pagi dok
Perawat : apakah benar dengan dokter putri?
Dokter : wallaikumsallam iyah pagi ada yang bisa saya bantu??
Perawat: Saya perawat Londa Chandra dari RSUD dr. Sayidiman Magetan
instalasi gawat darurat(IGD). Melaporkan pasien atas nama Tn.A
mengalami keluhan dada sesak sejak satu minggu yang lalu sebelum
masuk rumah sakit. Sesak muncul kadang-kadang, meningkat terutama
pada saat aktifitas dan malam hari. Keluhan membaik pada saat istirahat.
Keluhan pasien juga disertai keringat dingin. Pasien pernah mengalami
keluhan seperti ini dua bulan yang lalu.
( Baground )
Perawat : “Pasien memiliki riwayat penyakit asam lambung, hipertensi, asma dan
jantung. Sampai sekarang pasien masih rutin cek kesahatan dan berobat di poli.

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 9 maret 2022 ;

Leukosit = 9.590 ribu


Eritroisit = 4.73 juta,
HB= 15,8 g/Dl,
Hematocrit = 45,6%.
MCV= 96,4 Fl
MCH=33.4 pg,
MCHC= 34.6 g/Dl
Trombosit=128 juta
BUN =22,2
kreatinin serum =0.96
asam urat= 5,5,
kolestrol =124,
trigliserida = 64,
HbsAg= negatif,
SGOT= 47,
SGPT =34 dan
Kalium= 2,8

Dokter: Boleh saya tau apa diagnosis perawat??

( Assessement )

Perawat : “pasien di diagnosis atrial fiblilasi. ”.

( Rekomendation )

perawat - apa saran dokter untuk pasien ini?


Apakah perlu pemberian terapi Dok ?

2. Komunikasi mengguanakan Teknik TBAK


Dialog antara perawat dengan dokter menggunakan Teknik TBAK :
( Tulis )
Dokter : “Pasangkan elektrokardiogram (EKG), Berikan terapi infus ,injecsi
pantoprazole 1x1,combivent,furosemid 2x40,spironolakton
0-25,atorvastatin 0-40,digoxin 1x1,candesartan 0-80,curcuma 3x1.
Perawat : “ Baik Dok ”
( Baca ulang )
Perawat : “Saya ulang Kembali dok, pasien akan dipasangkan elektrokardiogram
(EKG), Berikan terapi infus ,injecsi pantoprazole
1x1,combivent,furosemid 2x40,spironolakton 0-25,atorvastatin0-
40,digoxin 1x1,candesartan 0-80,curcuma 3x1 . Apa sudah benar Dok? ”
Dokter : “Iya sudah benar”
( Konfirmasi )

Perawat : “ Saya konfirmasi Kembali Dok, pasien atas nama Tn.A mengalami
keluhan dengan keluhan dada sesak sejak satu minggu yang lalu. Sesak
muncul kadang-kadang, meningkat terutama pada saat aktifitas dan
malam hari. Keluhan membaik pada saat istirahat. Keluhan pasien juga
disertai keringat dingin. Pasien pernah mengalami keluhan seperti ini dua
bulan yang lalu. Penangan yang di berikan terapi infus ,injecsi
pantoprazole 1x1,combivent,furosemid 2x40,spironolakton 0-
25,atorvastatin 0-40,digoxin 1x1,candesartan 0-80,curcuma 3x1. .”
Dokter : “ Oke lanjutkan. ”
Perawat : “ baik Dok”

C. Tindakan SOP
SOP Pemasangan Elektrokardiogram ( EKG )
A. Pengertian Elektrokardiogram
Elektrokardiogram merupakan alat diagnostik yang di gunakan untuk merekam
aktifitas listrik jantung.
B. Tujuan Pemasangan EKG
Pemsangan EKG di lakukan untuk mengetahui:
1. Mengetahui kelainan irama jantung pasien
2. Mengetahui kelainan Miokardium
3. Mengetahui Efek penggunaan obat jantung
4. Mengetahui terjadinya gangguan elektrolitpada pasien
5. Mengetahui infeksi lapisan jantung
C. Indikasi
1. Analisis kelainan pada jantung (contoh: aritmia, abnormalitas otot
jantung, pembengkakan jantung, penyumbatan arteri koroner, radang
lapisan jantung)
2. Analisis irama jantung
3. Analisis potensi sumbatan pembuluh darah
4. Analisis penyakit lain yang berkaitan
5. Evaluasi pascaoperasi penyembuhan penyakit jantung
6. Evaluasi penggunaan obat untuk mengatasi masalah pada jantung
D. Anatomi
E. Perlengkapan Pemasangan Elektrokardiogram
1. Mesin Elektrokardiogram ( EKG )
2. Kertas EKG
3. Jelly
4. Tissu
5. Bengkok
6. Kapas alcohol
F. Prosedur Tindakan Pemasangan Elektrokardiogram1.
1. Baca Orderan / instruksi pemasangan
2. Jelaskan kepada pasien/keluarga tentang tindakan yang akan di lakukan
3. Menyiapkan dan mendekatkan alat ke pasien
4. Melonggarkan atau melepaskan pakaian bagian atas klien.
5. Mengoleskan jelly pada elektorde

6. Pasang elektroda pada Ekstermitas atas dan bawah untuk merekam ektermitas
lead 
a. Merah pada ektermitas kanan atas 
b. Kuning pada ekstermitas kiri atas
c. Hitam pada ekstermitas kanan bawah 
d. Hijau pada ekstermitas kiri bawah
7. Pasang elektroda parakardial untuk merekam prekardial lead. 
a. Pasang V1 pada interkostal ke 4 garis sternum kanan 
b. Pasang V2 pada interkostal ke 4 garis sternum kiri 
c. Pasang V3 pada pertengahan V2 dan V4 
d. Pasang V4 pada pada interkostal ke5 pada midklavikula kiri 
e. Pasang V5 pada garis axila anterior 
f.  f. Pasang V6 pada pertengahan axila sejajar V4
8. Hidupkan mesin Elektrokardiograam
9. Lakukan pencatatan indentitas klien pada EKG1
10. Lakukan kalibrasi dengan kecepatan ml/detik
11. Lauakn perekaman sesuai order 
12. Matian EKG dan lepaskan elektoda pada tubuh klien
13. Bantu klien memakai pakaian kembali.

Anda mungkin juga menyukai