MENGETAHUI
PRESEPTOR
Ns. Fadli Syamsuddin, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.MB TTD :
KLINIK
AKADEMIK
1. TANGGAL : …………………….
TANGGAL 2. TEPAT WAKTU
PENGUMPULAN 3. TERLAMBAT
SARAN PRESEPTOR
KLINIK/AKADEMIK
No.RM : 00.01.88.67
Nama Lengkap : Ny. M.D
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 12 Maret 1953
Tanggal Masuk : 26 Mei 2022
Anamnesis : Pasien masuk RS dengan keluhan batuk lendir sudah ± 1 tahun, memberat sejak 1
bulan terakhir, lendir campur darah (+), demam naik turun 1 bulan, keringat malam (+), berat
badan (+), riwayat OAT tuntas ± 2 tahun lalu, sesak napas (+)
- Kriteria Triage : Gawat tidak darurat
- Pemeriksaan Fisik : KU : Sakit sedang, mata CA -/- SI -/-, thorax C: S1,S2 Reguler P: S1
vesikuler, Rn +/+ W +/+, abdomen supel peristaltic (+), timpani (-), ekstemitas, akral
hangat, edema (-)
- Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium : HB: 10,5 g/dl, leukosit: 9.38 103/uL, eritrosit :3,75 106/uL, hematokrit :
32,6 %, trombosit :240 103/uL, GDS: 111 mg/dl, natrium :136 mmol/L, kalium:,3.2
mmol/L, Chlorida: 96 mmol/L, WBC 9,38 10 ^9/L, RBC 3.75 10^12/L, HGB ↓ 10.5 g/dL,
HCT ↓ 32,6 %, MCV 86,8 fL, MCH 28 pg, MCHC 32.2 g/dL, PLT 240 10^9/L, LYM# 0,92
10^9/L, MXD# 0.55 10^9/L, NEUT# ↑ 7.91 10 ^9/L, LYM% ↓ 9.8%, MXD% 5.9 %,
NEUT% 84,3 %, RDW-CV 14,6 %, RDW-SD 44,5 fL, PDW 15,4 fL, MPV 8.7 fL, P-LCR
1718,5 %, PCT 0.209 %, P-LCC 44 10^9/L.
- Diagnosa Kerja : Hemaptue ec syp tb paru relaps
- Diagnosa Banding : -
- Diagnosa Keperawatan :
- Treatment: O2 canul 2 lpm, IFVD RL 20 tpm, asam trameksanat 1 ampul/8 jam/iv,
ranitidine 1 ampul/12 jam/ iv, amlodipine 10 jam oral, KSR 2x1
ASSESMEMT AWAL RUANGAN
Treatmen : RL 20 tpm, metamizole, amlodipine 10 jam 3x1, KSR 2x1, codein 10 jam 3x1 sukralfat
Treatmen : RL 20 tpm, metamizole, amlodipine 10 jam 3x1, KSR 2x1, codein 10 jam 3x1 sukralfat
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d proses infeksi d.d batuk tidak efektif
2. Perfusi perifer tidak efektif d.d hipertensi
3. Resiko ketidakseimbangan elktrolit d.d muntah
RESUME KEPERAWATAN PASIEN
Informasi Umum : Ny. M.D umur 69 tahun, jenis kelamin perempuan, agama islam,
pekerjaan IRT, alamat Desa Dulalowo Kota Tengah, NRM 00018867, pasien dirawat diruang
intrna 2 isolasi pada tanggal 26 mei 2022, dengan keluhan batuk lendir sudah ± 1 tahun,
memberat sejak 1 bulan terakhir, lendir campur darah (+), demam naik turun 1 bulan, keringat malam
(+), berat badan (+), riwayat OAT tuntas ± 2 tahun lalu, sesak napas (+), mual muntah (+) dengan
tanda-tanda vital tekanan darah 140/80 mmHg, frekuensi napas 20 x/menit, frekuensi nadi 88x/menit,
suhu tubuh 36,6 0C
Diagnosa Medis : TB Paru, Hiperteni, Hipokalemi
Pengkajian
1. Oksigenasi (Sirkulasi dan Pernafasan) : pasien mengatakan tidak kesulitan dalam
bernapas, ada riwayat hipertensi. Tekanan darah: 140/80 mm/Hg, frekuensi nadi
:88x/menit, frekuensi nafas :20 x/menit, suhu tubuh :36,6 0C. pergerakan dinding
dada simetris, tidak ada otot bantu pernapasan, auskultasi paru terdengar bunyi napas
vesikuler, bunyi perkusi terdengar bunyi paru sonor, BJI-BJ2 lup dup, bunyi perkusi
terdengar bunyi jantung pekak, CRT ≤ 2 detik, akral hangat, pemeriksaan
laboratorium HB:10.5 g/dl, leukosit:9,38 103/uL, eritrosit :3,75 106/uL, hematokrit :
32,6 %, trombosit :240 103/uL, WBC 9,38 10 ^9/L, HGB ↓ 10.5 g/dL, HCT ↓ 32,6
%, NEUT# ↑ 7,91 10 ^9/L, LYM% ↓ 9,8%, pemeriksaan radiologi (TB paru lama
aktif lesi luas, efusi minimal pleura dextra, elevasi diafragma dextra (proses
intrahepatik))
(anamnesis, TTV, Pemeriksaan fisik paru dan jantung, crt, akral, pemeriksaan laboratorium hematologi rutin, foto
rontgen, echocardiografi, EKG)
2. Nutrisi cairan dan elektrolit: sebelum sakit pasien mengatakan makan nasi, ikan
dan sayur 3x/ hari dengan porsi sedang dan mkanan di habiskan, dan minum air ≤
1500 cc/hari, pada satt sakit jumlah makan 3x/hari dengan menu sayur dan ikan, pola
diit makanan Tinggi Kalori Tinggi Protein, pada saat dikaji pasien mengatakan jam
14.45 makan terakhir dengan menu nasi,sayur,dan ikan. nafsu makan menurun,
jumlah minum ≥ 1500cc/hari, , jenis minum air putih,berat badan 38 kg, membran
mukosa lembab, bibir pucat, tidak ada sariwan, abdomen tidak membuncit, bunyi
perkusi terdengar bunyi abdomen timpani, Pemeriksaan Laboratorium GDS: 111
mg/dl, natrium :136 mmol/L, kalium:,3.2 mmol/L, Chlorida: 96 mmol/, WBC 9,38
10 ^9/L, HGB ↓ 10.5 g/dL, HCT ↓ 32,6 %, NEUT# 84,3 10 ^9/L, LYM% 0,92%.
(anamnesis pola makan, kebiasaan makan, kebiasaan minum, mual, muntah, riwayat konsumsi obat-obatan,
pemeriksaan antropometrik BB,TB,IMT.BB ideal, pemeriksaan fisik mulut dan abdomen, pemeriksaan lab GDS,
GDP, HbA1c, albumin, protein total, kolesterol, ureum, kreatinin, foto abdomen, USG, CT scan abdomen)
3. Eliminasi : sebelum sakit pasien BAB 1x/hari dengan konsistensi padat dan pada
saat sakit 1x/hari dengan konsistensi lunak, pasien mengatakan sudah BAB 1x pada
tanggal 26-05-2022, dengan konsistensi lunak bau khas feses. Sebelum sakit BAK
lancer 4-5x/hari warna kekuningan, saat sakit pasien tidak ada keluhan saat BAK,
BAK ± 4x/hari warna kekuningan bau khas urine.
(anamnesis BAK,BAK,terpasang kateter/tidak, nyeri saat BAK/tidak, analisis feses dan analisis urine jika ada)
ada)
5 5
5 5
(anamnesis, aktivitas sehari-hari, aktivitas di bantu/tidak, perlu bantuan untuk toileting/tidak, tidur dan
istirahat, penilaian skala jatuh morse, kekuatan otot, foto rontgen, MRI)
5. Neuro sensori dan kognitif : GCS klien 15, E: 4 V:5 M:6, kesadaran
composmentis, ,menggerakan lidah dengan normal dari satu sisi ke sisi yang lain,
pemeriksaan refleks fisiologis adanya reaksi positif refleks bisep , adanya reaksi
positif refleks trisep, reaksi positif refleks patella pemeriksaan refleks patologis
babinski negatif.
(GCS, Tingkat kesadaran, nervus cranialis 1-12, pemeriksaan refleks fisiologis bisep, trisep, patela, pemeriksaan
refleks patologis babinski, pemeriksaan CT scan, MRI)
(Tingkat resiko jatuh, terpasanag infus dan kateter/ tidak, pemeriksaan leukosit)
8. Pola nilai kepercayaan & spiritul : : Pasien beragama islam, pasien tidak tampak
terbatas dalam beraktivitas sehingga selama di rawat di rumah sakit pasien
menyempatkan melakukan kegiatan ibadah
tidak efektif
anoreksia
mual muntah
Resiko Ketidakseimbangan
Elektrolit
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif 2. Resiko perfusi perifet tidak 3. Resiko ketidakseimbangan elktrolit d.d
b.d proses infeksi d.d batuk tidak efktif d.d hipertensi muntah
efektif
- Chlorida: 96 mmol/
Medical Management
Tanggal 12-05-2022
1. RL 20 tpm,
2. metamizole,
3. amlodipine 10 mg 3x1/ oral
4. KSR 2x1,
5. codein 10 jam 3x1
6. sukralfat oral
Rencana Keperawatan
1. Latihan Batuk Efektif 2. Pencegahan syok 3. Pemantauan Elektrolit
Observasi : Observasi
Identifikasi Kemampuan Batuk
Monitor status kardiopulmonal Observasi :
(frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi
nafas, TD, MAP - Monitor tanda dan gejala hipokalemia
Terapeutik :
Atur Posisi Semi Fowler Terapeutik Terapeutik :
Dokumentasi hasil pemantauan
Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi oksigen
Edukasi :
- Anjurkan Tehnik Nafas Dalam Melalui Edukasi Edukasi :
hidung selama 4 detik,di tahan selama 2
detik,kemudian keluarkan dari mulut Jelaskan penyebab/factor resiko syok Infromasikan hasil pemantauan
dengan bibir mencucu (dibulatkan)
selama 8 detik Kolaborasi
- Anjurkan mengulangi tarik nafas dalam Kolaborasi :
hingga 3x Kolaborasi pemberian (amlodipine)
Kolaborasi pemberian obat KSR 2x1
Kolaborasi
Kolaborasi pemeberian mukolitik atau
ekspektoran (codein 3x1/ 10 jam)