Seorang pria berusia 40 tahun diantar ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran, tekanan darah
90/60 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 34x/menit dan produksi urine 1000 cc/4
jam. Dari hasil pemeriksaan lab menunjukan GDS 458 gr/dl, keton 3,4 mg/dl, serta hasil AGD
menunjukan pH 7.31, PCO2 30, HCO3 13, PO2 82, BE -5.1. Pada pasien juga ditemukan adanya
luka gangren pada pedis sinistra.
Pertanyaan:
Bagaimana penatalaksanaan medis kegawatan dan peran perawat yang diperlukan pada kasus
KAD?
Jawaban:
Airway
Pasien mengalami penurunan kesadaran pada kasus maka jelaskan pemeriksaan apa yang akan
dilakukan pada keluarga pasien. Lalukan pemeriksaan atau upaya membuka airway (head tilt, chin
lift). Jika airway tidak ada gangguan namun pasien masuk mengalami kesulitan memberikan
response verbal, maka evaluasi breathing.
Breathing
Hitung frekuensi napas dan saturasi oksigen. Lakukan auskultasi dada dan lakukan perkusi.
Berikan terapi oksigen karena adanya peningkatan frekuensi napas dan penurunan asam basa gas
darah. Pantau hasil foto thoraks dan analisis gas darah untuk evaluasi.
Circulation
Observasi denyut nadi, tekanan darah, dan capillary refill time (CRT), dan gambaran EKG.
Kolaborasi pemberian terapi cairan intravena untuk mencegah risiko syok (takikardi, hipotensi,
pemanjangan CRT). Pantau hasil pemeriksaan urea (BUN), serum kreatinin, serum elektrolit,
darah lengkap, fungsi hati, amilase, serum keton, laktat dan kultur darah. Ners perlu
mempertimbangkan pemasangan kateter urine untuk memantau produksi urin 24 jam. Pada pasien
demam kolaborasikan memberikan antibiotik spektrum luas.
Kitabchi, A. E., Umpierrez, G. E., Miles, J. M., & Fisher, J. N. (2009). Hyperglycemic crises in adult patients
with diabetes. Diabetes care, 32(7), 1335-1343.
Blok, B. K., Cheung, D. S., & Platts-mills, T. F. (2009). First aid for the emergency medicine boards. New
York: McGraw-Hill Education.
Hammond, B. B., & Zimmermann, P. G. (2013). Sheehy’s manual of emergency care (7th ed.). Missouri:
Elsevier.