Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

LTM: KASUS KEGAWATAN ENDOKRIN (KAD)


Anindya Kirana Widowati (NPM. 1906428303)
Mahasiswa S1 Ekstensi 2019 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
anindya.kirana@ui.ac.id
Kasus Endokrin 1:

Seorang pria berusia 40 tahun diantar ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran, tekanan darah
90/60 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 34x/menit dan produksi urine 1000 cc/4
jam. Dari hasil pemeriksaan lab menunjukan GDS 458 gr/dl, keton 3,4 mg/dl, serta hasil AGD
menunjukan pH 7.31, PCO2 30, HCO3 13, PO2 82, BE -5.1. Pada pasien juga ditemukan adanya
luka gangren pada pedis sinistra.

Pertanyaan:

Bagaimana penatalaksanaan medis kegawatan dan peran perawat yang diperlukan pada kasus
KAD?

Jawaban:

Airway
Pasien mengalami penurunan kesadaran pada kasus maka jelaskan pemeriksaan apa yang akan
dilakukan pada keluarga pasien. Lalukan pemeriksaan atau upaya membuka airway (head tilt, chin
lift). Jika airway tidak ada gangguan namun pasien masuk mengalami kesulitan memberikan
response verbal, maka evaluasi breathing.
Breathing
Hitung frekuensi napas dan saturasi oksigen. Lakukan auskultasi dada dan lakukan perkusi.
Berikan terapi oksigen karena adanya peningkatan frekuensi napas dan penurunan asam basa gas
darah. Pantau hasil foto thoraks dan analisis gas darah untuk evaluasi.

Circulation
Observasi denyut nadi, tekanan darah, dan capillary refill time (CRT), dan gambaran EKG.
Kolaborasi pemberian terapi cairan intravena untuk mencegah risiko syok (takikardi, hipotensi,
pemanjangan CRT). Pantau hasil pemeriksaan urea (BUN), serum kreatinin, serum elektrolit,
darah lengkap, fungsi hati, amilase, serum keton, laktat dan kultur darah. Ners perlu
mempertimbangkan pemasangan kateter urine untuk memantau produksi urin 24 jam. Pada pasien
demam kolaborasikan memberikan antibiotik spektrum luas.

Terapi Ketoasidosis Diabetes


Patogenesis utama ketoasidosis diabetes adalah dehidrasi cairan tubuh, sehingga langkah pertama
yang harus dipikirkan adalah melakukan rehidrasi. Pemberian rehidrasi tahap awal yakni 500 mL
NaCl 0,9% bolus selama 1 jam jika Tekanan Darah Sistolik pasien > 90 mmHg, atau jika Tekanan
Darah Sistolik < 90 mmHg maka diberikan1000 mL NaCl 0,9% dalam 1 jam. Jika Tekanan Darah
Sistolik masih < 90 mmHg ulangi dosis di atas. Kemudian pasien dengan diabetes ketoasidosis
membutuhkan insulin untuk menurunkan hiperglikemia. Pemberian bolus insulin 0,1 unit/kgBB
dilanjutkan maintenance infus insulin intravena dosis tetap 0,1 unit/kgBB/jam, dibuat dengan
mencampur 50 unit insulin dengan 50 mL NaCl 0,9%. Pemberian koreksi kalium bila K < 5,5
mEq/L, maka diberikan 20-30 mEq/L kalium di dalam tiap liter kantong infus. Target kalium
berada di rentang 4-5 mEq/L.
Daftar Pustaka:
PAPDI. (2015). Panduan Praktik Klinik. Internal Publishing: Jakarta

Kitabchi, A. E., Umpierrez, G. E., Miles, J. M., & Fisher, J. N. (2009). Hyperglycemic crises in adult patients
with diabetes. Diabetes care, 32(7), 1335-1343.

Blok, B. K., Cheung, D. S., & Platts-mills, T. F. (2009). First aid for the emergency medicine boards. New
York: McGraw-Hill Education.
Hammond, B. B., & Zimmermann, P. G. (2013). Sheehy’s manual of emergency care (7th ed.). Missouri:
Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai