PKPA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO
Angkatan XXIII
Presented by:
Linda Karlina
MRS
KRS
: 01-5-2015 (14.45)
Alamat
Keluhan
: 08-05-2016
: Typhoid Fever
Terapi di IGD
Acran 2x 50 mg
Trijec 2x1g
Hexilon 1x125mg
Panloc 1x1.
DATA LABORATORIUM
TANDA VITAL
PROFIL TERAPI
Nama obat
Dosis dan
Frekuensi
Lama
terapi
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8
/ / / / / / / /
5 5 5 5 5 5 5 5
Injeksi
Santagesik
3x1
Acran
2x50 mg
4 hari
V V V V
Trijec
2x1 g
4 hari
V V V V
Hexilon
1x125mg
V V V
Panloc
1x1
V V V
V V V V V V V
Oral
Infus
Asering
1500 cc
/24 jam V V V V V V V
DEFINISI
Demam tifoid adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh
Salmonella enterica serotype Typhi (S. typhi). Salmonella typhi
(S. typhi) merupakan kuman patogen gram negatif penyebab
demam tifoid, yaitu suatu penyakit infeksi sistemik dengan
gambaran demam yang berlangsung lama (Depkes RI, 2006)
(WHO, 2004)
FATOGENESIS
(Aziz, 2012)
GEJALA KLINIS
Demam
Gangguan pada saluran pencernaan
Pada mulut terdapat napas berbau tidak sedap
Bibir kering dan pecah-pecah.
Lidah ditutupi selaput putih kotor ( coated tongue ),
ujung dan tepinya kemerahan, jarang disertai tremor.
Pada umumnya
sering mengeluh nyeri perut
mual, dan atau muntah.
Pada awal sakit konstipasi namun pada minggu
selanjutnya kadang-kadang timbul diare
Gangguan kesadaran (apatis dengan kesadaran seperti
berkabut (tifoid). Bila klinis berat tidak jarang penderita
sampai samnolen dan koma (Depkes RI, 2006).
(WHO, 2011)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi
Kadar Hb dapat normal atau menurun;
leukopenia normal atau tinggi;
Neutropenia dengan limfositosis relatif;
LED meningkat;
trombositopenia /normal
Urinalis
Protein: bervariasi (+ / - ) (akibat demam);
Leukosit dan eritrosit normal
Kimia Klinik (Enzim transaminase)
Enzim hati (SGOT, SGPT) sering meningkat dengan gambaran
peradangan
Serologi
Widal test
Tubex test *
(Upadhyay, dkk., 2015).
KOMPLIKASI
Tifoid Toksik ( Tifoid Ensefalopati)
Syok Septik
Perdarahan dan Perforasi Intestinal
Peritonitis (nyeri perut hebat, kembung nyeri pada penekanan)
Hepatitis Tifosa (ikterus, hepatomegali, dan kelainan tes fungsi
hati dimana didapat peningkatan SGPT, SGOT dan bilirubin darah)
Pankreatitis Tifosa (mengalami nyeri perut hebat disertai mual
muntah
berwarna
kehijauan,
meteorismus
dan
bising
usus
Depkes RI,
ANALISIS TERAPI
Nama
Obat
Injeksi
Santagesi
k
Acran
Dosis
dan
Lama
Frekuen Terapi 1/5 2/5
si
Tanggal
3/5 4/5 5/5 6/5 7/5
3x1 g
2x50 mg 4 hari
Trijec
2x1 g
Hexilon
1x125m
g
1x1
Panloc
4 hari
Oral
Infus
Asering
1500 cc
DRP
Untreated indication
(-)
Improper drug selection
(-)
Sub therapeutic dosage
(-)
Overdosage (-)
Failure to receive drug
(-)
Adverse drug reaction
(-)
Drug interaction
(-)
Drug use without indc
(-)
AT SANTAGESIK(Metamizole)
(Madsen, dkk.,
(BNF, 2014)
AT ACRAN
(RANITIDINE)
AT HEXILON
(METILPREDNISOLONE)
AT TRIJEC
(CEFTRIAXONE)
(WHO, 2003)
2014
INFORMASI OBAT
Santagesik inj
Kandungan
Indikasi
Dosis
Mekanisme
:Mekanisme
kerja
tidak
sepenuhnya
diketahui.
di
SSP,
yang
prostaglandin
di
mengurangi
spinal
sintesis
posterior
dari
horn
(Medscape.com).
ESO
berat
atau
bronkospasme;(MIMS,
aritmia
2013)
GEJALA KLINIS
INFORMASI
OBAT
Acran inj
Kandungan
Indikasi
gastroesophageal
reflux,
esofagitis
erosif,
dan
kondisi
: IM 50mg/2ml tiap 6-8 jam, IV bolus/ infus intermiten 50mg/2ml tiap 6-8
jam
dapat
menghambat
sekresi
cairan
lambung.
Ranitidin
(MIMS, 2013)
acKLINIS
GEJALA
INFORMASI
OBAT
Trijec inj
Kandungan
Indikasi
Dosis
:IV Inj: 1g dilarutkan dalam sekitar 10 ml WFI untuk inj utk inj perlahan (2 - 4 menit).
Dewasa: 1 - 2 g / hari dalam 1 - 2 dosis terbagi, pada infeksi berat yang disebabkan
oleh moderat - organisme sensitif maksimum 4 g / harii
Mekanisme :Cefalospori generasi ke-3 yang memiliki spektrum luas, beraktivitas sebagai
bakterisidal dengan menghambat sintesis mucopeptide di dindig sel mikroorganisme
(Medscape)
ESO
: indurasi pada tempat suntikan (IM 5-17%, IV 1%), Gangguan GI, sakit kepala,
mengantuk, gatal, dermatitis alergi, eritema multiform, reaksi anafilaktik, kelainan
hematologi, perubahan SGOT & SGPT sementara
Kompatibel
: WFI , NaCl 0,9% , Dextrose 5 %, benzyl alkohol , lidocain Hcl tanpa epinephrine
(MIMS, 2013)
INFORMASI OBAT
Hexilon inj
Kandungan : 6 alpha metilprednisolon 125mg
Indikasi : Asma bronkial, rinithis alergi, dermatitis kontak,
dermatitis atopik, lupus eritematosus sistemik, sindrom
Steven Johnson.
Dosis : IV 30 mg/kgBB (MIMS, 2014). Range dosis 10-250 mg
IV/IM (Medscape)
Mekanisme :Mengontrol/mencegah terjadinya inflamasi dengan
mengendalikan tingkat sintesis protein, menekan migrasi
dari polymorphonuclear leukocytes (PMNs) dan fibroblasts
serta menstabilkan lisosom di tingkat seluler (Medscape)
Efek samping obat : Moon face, buffalo hump, osteoporosis,
intoleransi glukosa, gangguan sekresi hormon seks, ptekiae,
acne, edema, hipokalemia, trombosis, glaukoma (MIMS,
2014)
INFORMASI OBAT
Panloc inj
Kandungan : Pantoprazole
Indikasi : Refluks esofagitis sedang s/d berat, kondisi hipersekresi patologis.
Dosis
: GERD dengan riwayat esofagitiserosif 40 mg melalui infus IV
1x/hari selama 7-10 hari. Sindrom Zollinger dws 80 mg tiap 12 jam.
Pemberian : Pantoprazole injeksi untuk konsentrasi 4 mg/ml dapat diberikan
melalui suntikan IV selama setidaknya dua menit. Jika dilarutkan
juga dapat diencerkan lebih lanjut dalam larutan infus yang
kompatibel (Dextrose 5%, NaCl 0,9%) untuk konsentrasi sekitar 0,4
mg/mL dan diberikan melalui infus intravena selama sekitar 15
menit (DIH).
Mekanisme: PPI mengikat proton pump H+/K+ ATPase di sel parietal
lambung, memblok sekresi asam lambung (Medscape)
Efek samping obat : Leukopenia, trombositopenia; nyeri perut bagian atas,
diare, konstipasi, mual, muntah, mulut kering, sakit kepala
(MIMS, 2013)
GEJALA KLINIS
INFORMASI
OBAT
ASERING INF
Kandungan : Setiap liter Na 130 meq, K 4 meq, Cl 109 meq, Ca 3 meq, acetat 28
meq, anhydrose dextrose 50 g
Indikasi
Mekanisme
Chloride
adalah
garam
yang
berperan
memelihara
(MIMS, 2013)
INFORMASI KE PERAWAT
Trijec setelah direkonstitusi dapat bertahan selama
2 hari pada suhu 25 oC - 10 hari pada suhu 4 oC
(konsentrasi 100 mg/ml)
KIE PASIEN
FARMAKOLOGI
NON FARMAKOLOGI
Waspada
es
metamizole
berupa
agranulositosis
dan
anemia aplastik
Tirah baring
Memperbaiki sanitasi
lingkungan
Meningkatkan kebersihan
makanan dan minuman
Meningkatkan hygine
perorangan budaya cuci
tangan
Perbanyak minum air putih
Menghindari rokok
Menghindari faktor stress
Hindari paparan sinar matahari
langsung
MONITORING
Monitoring kadar lekosit terkait efek
samping agranulositosis dan anemia
aplastik
metamizole
(Kurniawati,
2012) dan respon imun
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, F., 2012. Demam Tifoid. STIKES Kuningan
BNF, 2014. British National Fharmacopea
Depkes RI, 2006. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 364 tahun
2006 tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid
Kurniawati, A., Ikawati, Z., & Raharjo, B., 2012. Evaluasi Penggunaan Metamizol di
Beberapa Tempat Pelayanan Farmasi di Kabupaten Cilacap. Jurnal Manajemen dan
Pelayanan Farmasi. Vol 2;1
Madsen, dkk., 2014. Guideline for Stress Ulcer Profilaxis in the Intensive Care unit.
Danish Medical Journal. Denmark;16(03)
Meneghelli, dkk. 2012. Efficacy an d tolerability of pantoprazole vs ranitidine in the
treatment of reflux esophagitis and the influence of H. Pylori infection on healing
rate. Abstract. Pubmed. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1206004
WHO, 2011. Guidlines for the Management of Typhoid Fever
WHO, 2003. Background document: The diagnosis, treatment and prevention of
typhoid fever
Rustandi D., & Melda S., 2010. Demam Tifoid. Bandung: Universitas Padjajaran
Sidabutar, S., & Satari, HI., 2010. Pilihan Terapi Empiris Demam Tifoid Pada Anak.
Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Upadhyay, R., Nadrak, MY., Muruganathan, A., Tiwaskar, M., Amarapurkar, D., Banka,
NH., Mehta, KK., & Sathyaprakash, BS., 2015. API Recommendations for Management
of Typhoid Fever, Jurnal of The Association of Physicions of India;Vol.3;77-96
Xiong, W. & Lahita, R. G. (2013) Pragmatic approaches to therapy for systemic lupus
erythematosus Nat. Rev. Rheumatol. doi:10.1038/nrrheum.2013.157
Medscape.com
MIMS edisi 2013 dan 2014
Xiong, W. & Lahita, R. G. (2013) Pragmatic approaches to therapy for systemic lupus
erythematosus Nat. Rev. Rheumatol. doi:10.1038/nrrheum.2013.157
TERIMA KASIH