Anda di halaman 1dari 37

TYPHOID FEVER

PKPA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO
Angkatan XXIII

Presented by:
Linda Karlina

PROFIL DAN DEMOGRAFI


PASIEN
Nama : Tn. AS

Status Pasien : BPJS

Umur : 35 th 7 bln 12 hari

Jenis Kelamin: Laki-laki

MRS

KRS

: 01-5-2015 (14.45)

Alamat
Keluhan

: 08-05-2016

: Pucakwangi RT3 RW1 Pucakwangi Baba Lamongan


: Pasien mengeluhkan panas naik turun 1 minggu ini,
masih merasa meriang, nyeri perut bagian bawah tetapi
tidak tembus kebelakang, sakit kepala, BAB BAK (N),
pasien tidak merasa mual atau muntah.

: Pasien datang dengan membawa hasil lab dengan typoid


+4. N: 71x/mnt, TD : 108/62 mmHg, S: 36,1 , RR:18x/min
Pasien langsung ditangani di IGD. Pasien pindah ke Ruang

PROFIL DAN DEMOGRAFI PASIEN


Diagnosa

: Typhoid Fever

Terapi di IGD

: - Inf. Asering 1500cc/24 jam

- Inj. Santagesik 3x1 g


-

Acran 2x 50 mg

Trijec 2x1g

3/5/16 pemeriksaan UL dan ANA test.

4/5/16 ANA positif SLE/LES

(Lupus Eritemotosus Sistemik)


Terapi 5/5/16 :

- Inf. Asering 1500cc/24 jam

- Inj. Santagesik 3x1 g


-

Hexilon 1x125mg

Panloc 1x1.

DATA LABORATORIUM

TANDA VITAL

PROFIL TERAPI
Nama obat

Dosis dan
Frekuensi

Lama
terapi

Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8
/ / / / / / / /
5 5 5 5 5 5 5 5

Injeksi
Santagesik

3x1

Acran

2x50 mg

4 hari

V V V V

Trijec

2x1 g

4 hari

V V V V

Hexilon

1x125mg

V V V

Panloc

1x1

V V V

V V V V V V V

Oral
Infus
Asering

1500 cc

/24 jam V V V V V V V

DEFINISI
Demam tifoid adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh
Salmonella enterica serotype Typhi (S. typhi). Salmonella typhi
(S. typhi) merupakan kuman patogen gram negatif penyebab
demam tifoid, yaitu suatu penyakit infeksi sistemik dengan
gambaran demam yang berlangsung lama (Depkes RI, 2006)

(WHO, 2004)

FATOGENESIS

(Rustandi & Melda, 2010)

(Aziz, 2012)

GEJALA KLINIS

Demam
Gangguan pada saluran pencernaan
Pada mulut terdapat napas berbau tidak sedap
Bibir kering dan pecah-pecah.
Lidah ditutupi selaput putih kotor ( coated tongue ),
ujung dan tepinya kemerahan, jarang disertai tremor.
Pada umumnya
sering mengeluh nyeri perut
mual, dan atau muntah.
Pada awal sakit konstipasi namun pada minggu
selanjutnya kadang-kadang timbul diare
Gangguan kesadaran (apatis dengan kesadaran seperti
berkabut (tifoid). Bila klinis berat tidak jarang penderita
sampai samnolen dan koma (Depkes RI, 2006).

(WHO, 2011)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi
Kadar Hb dapat normal atau menurun;
leukopenia normal atau tinggi;
Neutropenia dengan limfositosis relatif;
LED meningkat;
trombositopenia /normal
Urinalis
Protein: bervariasi (+ / - ) (akibat demam);
Leukosit dan eritrosit normal
Kimia Klinik (Enzim transaminase)
Enzim hati (SGOT, SGPT) sering meningkat dengan gambaran
peradangan
Serologi
Widal test
Tubex test *
(Upadhyay, dkk., 2015).

KOMPLIKASI
Tifoid Toksik ( Tifoid Ensefalopati)
Syok Septik
Perdarahan dan Perforasi Intestinal
Peritonitis (nyeri perut hebat, kembung nyeri pada penekanan)
Hepatitis Tifosa (ikterus, hepatomegali, dan kelainan tes fungsi
hati dimana didapat peningkatan SGPT, SGOT dan bilirubin darah)
Pankreatitis Tifosa (mengalami nyeri perut hebat disertai mual
muntah

berwarna

kehijauan,

meteorismus

dan

bising

usus

menurun serta adanya peningkatan enzim lipase dan amilase)


Pneumonia

Depkes RI,

ANALISIS TERAPI
Nama
Obat
Injeksi
Santagesi
k
Acran

Dosis
dan
Lama
Frekuen Terapi 1/5 2/5
si

Tanggal
3/5 4/5 5/5 6/5 7/5

3x1 g

2x50 mg 4 hari

Trijec

2x1 g

Hexilon

1x125m
g
1x1

Panloc

4 hari

Oral
Infus
Asering

1500 cc

DRP

Untreated indication
(-)
Improper drug selection
(-)
Sub therapeutic dosage
(-)
Overdosage (-)
Failure to receive drug
(-)
Adverse drug reaction
(-)
Drug interaction
(-)
Drug use without indc
(-)

AT SANTAGESIK(Metamizole)

(Kurniawati, dkk., 2012)

ANALISIS TERAPI PANLOC


Ranitidine
(PANTOPRAZOLE)
Acran

(Madsen, dkk.,

(BNF, 2014)

AT ACRAN
(RANITIDINE)

(Meneghelli, dkk., 2012)

AT HEXILON
(METILPREDNISOLONE)

AT TRIJEC
(CEFTRIAXONE)
(WHO, 2003)

2014

(Sidabuar & Satari,

INFORMASI OBAT
Santagesik inj
Kandungan

: Metamizole Na 500 mg A @2ml

Indikasi

: Analgetik akut dan kuat

Dosis

: IM, IV 2-5 mL sebagai dosis tunggal max 10


mL/hari

Mekanisme

:Mekanisme

kerja

tidak

sepenuhnya

diketahui.

Kemungkinan melalui penghambatan aktivitas COX


3

di

SSP,

yang

prostaglandin

di

mengurangi
spinal

sintesis

posterior

dari
horn

(Medscape.com).
ESO

:Reaksi anafilaksis/anafilaktoid, dispnea, urtikaria,


angioedema

berat

atau

bronkospasme;(MIMS,
aritmia
2013)

GEJALA KLINIS
INFORMASI
OBAT
Acran inj
Kandungan
Indikasi

: Ranitidin A 2ml @25mg/mL

: Jangka pendek dan terapi pemeliharaan ulkus duodenum, ulkus


lambung,

gastroesophageal

reflux,

esofagitis

erosif,

dan

kondisi

hipersekresi patologis, untuk mengurangi risiko kekambuhan ulkus


duodenum (off label : stress ulcer)
Dosis

: IM 50mg/2ml tiap 6-8 jam, IV bolus/ infus intermiten 50mg/2ml tiap 6-8
jam

Mekanisme : Menghambat reseptor histamin 2 secara selektif dan reversibel


sehingga

dapat

menghambat

sekresi

cairan

lambung.

Ranitidin

mengurangi volume kadar ion hidrogen dari sel parienteral akan


menurun sejalan dengan penurunan volume cairan lambung (Medscape).
ESO

: pusing, alopesia, konstipasi, diare, mual, muntah

(MIMS, 2013)

acKLINIS
GEJALA
INFORMASI
OBAT
Trijec inj
Kandungan
Indikasi

: Ceftriaxone 1 g V dry powder + WFI 10 mL A

:Pengobatan infeksi berat yang disebabkan oleh organisme sensitif terhadap


Ceftriaxone

Dosis

:IV Inj: 1g dilarutkan dalam sekitar 10 ml WFI untuk inj utk inj perlahan (2 - 4 menit).
Dewasa: 1 - 2 g / hari dalam 1 - 2 dosis terbagi, pada infeksi berat yang disebabkan
oleh moderat - organisme sensitif maksimum 4 g / harii

Mekanisme :Cefalospori generasi ke-3 yang memiliki spektrum luas, beraktivitas sebagai
bakterisidal dengan menghambat sintesis mucopeptide di dindig sel mikroorganisme
(Medscape)
ESO

: indurasi pada tempat suntikan (IM 5-17%, IV 1%), Gangguan GI, sakit kepala,
mengantuk, gatal, dermatitis alergi, eritema multiform, reaksi anafilaktik, kelainan
hematologi, perubahan SGOT & SGPT sementara

Kompatibel

: WFI , NaCl 0,9% , Dextrose 5 %, benzyl alkohol , lidocain Hcl tanpa epinephrine

Stabilitas :(25oC = 2 hari , 4oC = 10 hari),

(MIMS, 2013)

INFORMASI OBAT
Hexilon inj
Kandungan : 6 alpha metilprednisolon 125mg
Indikasi : Asma bronkial, rinithis alergi, dermatitis kontak,
dermatitis atopik, lupus eritematosus sistemik, sindrom
Steven Johnson.
Dosis : IV 30 mg/kgBB (MIMS, 2014). Range dosis 10-250 mg
IV/IM (Medscape)
Mekanisme :Mengontrol/mencegah terjadinya inflamasi dengan
mengendalikan tingkat sintesis protein, menekan migrasi
dari polymorphonuclear leukocytes (PMNs) dan fibroblasts
serta menstabilkan lisosom di tingkat seluler (Medscape)
Efek samping obat : Moon face, buffalo hump, osteoporosis,
intoleransi glukosa, gangguan sekresi hormon seks, ptekiae,
acne, edema, hipokalemia, trombosis, glaukoma (MIMS,
2014)

INFORMASI OBAT
Panloc inj
Kandungan : Pantoprazole
Indikasi : Refluks esofagitis sedang s/d berat, kondisi hipersekresi patologis.
Dosis
: GERD dengan riwayat esofagitiserosif 40 mg melalui infus IV
1x/hari selama 7-10 hari. Sindrom Zollinger dws 80 mg tiap 12 jam.
Pemberian : Pantoprazole injeksi untuk konsentrasi 4 mg/ml dapat diberikan
melalui suntikan IV selama setidaknya dua menit. Jika dilarutkan
juga dapat diencerkan lebih lanjut dalam larutan infus yang
kompatibel (Dextrose 5%, NaCl 0,9%) untuk konsentrasi sekitar 0,4
mg/mL dan diberikan melalui infus intravena selama sekitar 15
menit (DIH).
Mekanisme: PPI mengikat proton pump H+/K+ ATPase di sel parietal
lambung, memblok sekresi asam lambung (Medscape)
Efek samping obat : Leukopenia, trombositopenia; nyeri perut bagian atas,
diare, konstipasi, mual, muntah, mulut kering, sakit kepala

(MIMS, 2013)

GEJALA KLINIS
INFORMASI
OBAT
ASERING INF

Kandungan : Setiap liter Na 130 meq, K 4 meq, Cl 109 meq, Ca 3 meq, acetat 28
meq, anhydrose dextrose 50 g
Indikasi

: Terapi cairan pengganti untuk kondisi kehilangan cairan

Mekanisme

: Sodium Chloride merupakan garam yang berperan dalam

memelihara tekanan osmosa dan jaringan. Potassium Chloride dan


Calcium

Chloride

adalah

garam

yang

berperan

memelihara

keseimbangan elektrolit dalam darah dan jaringan. Sodium Acetate


sebagai prekursor bicarbonate. Ion acetate dalam metabolisme dirubah
menjadi bicarbonate (Medscape)
ESO

: Demam, infeksi pada tempat injeksi, thrombosis pada vena atau


phlebitis pada tempat injeksi, hypervolemia.

(MIMS, 2013)

INFORMASI KE PERAWAT
Trijec setelah direkonstitusi dapat bertahan selama
2 hari pada suhu 25 oC - 10 hari pada suhu 4 oC
(konsentrasi 100 mg/ml)

KIE PASIEN
FARMAKOLOGI

NON FARMAKOLOGI

Waspada
es
metamizole
berupa
agranulositosis
dan
anemia aplastik

Tirah baring
Memperbaiki sanitasi
lingkungan
Meningkatkan kebersihan
makanan dan minuman
Meningkatkan hygine
perorangan budaya cuci
tangan
Perbanyak minum air putih
Menghindari rokok
Menghindari faktor stress
Hindari paparan sinar matahari
langsung

MONITORING
Monitoring kadar lekosit terkait efek
samping agranulositosis dan anemia
aplastik
metamizole
(Kurniawati,
2012) dan respon imun

DAFTAR PUSTAKA
Aziz, F., 2012. Demam Tifoid. STIKES Kuningan
BNF, 2014. British National Fharmacopea
Depkes RI, 2006. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 364 tahun
2006 tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid
Kurniawati, A., Ikawati, Z., & Raharjo, B., 2012. Evaluasi Penggunaan Metamizol di
Beberapa Tempat Pelayanan Farmasi di Kabupaten Cilacap. Jurnal Manajemen dan
Pelayanan Farmasi. Vol 2;1
Madsen, dkk., 2014. Guideline for Stress Ulcer Profilaxis in the Intensive Care unit.
Danish Medical Journal. Denmark;16(03)
Meneghelli, dkk. 2012. Efficacy an d tolerability of pantoprazole vs ranitidine in the
treatment of reflux esophagitis and the influence of H. Pylori infection on healing
rate. Abstract. Pubmed. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1206004
WHO, 2011. Guidlines for the Management of Typhoid Fever
WHO, 2003. Background document: The diagnosis, treatment and prevention of
typhoid fever

Rustandi D., & Melda S., 2010. Demam Tifoid. Bandung: Universitas Padjajaran
Sidabutar, S., & Satari, HI., 2010. Pilihan Terapi Empiris Demam Tifoid Pada Anak.
Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Upadhyay, R., Nadrak, MY., Muruganathan, A., Tiwaskar, M., Amarapurkar, D., Banka,
NH., Mehta, KK., & Sathyaprakash, BS., 2015. API Recommendations for Management
of Typhoid Fever, Jurnal of The Association of Physicions of India;Vol.3;77-96
Xiong, W. & Lahita, R. G. (2013) Pragmatic approaches to therapy for systemic lupus
erythematosus Nat. Rev. Rheumatol. doi:10.1038/nrrheum.2013.157
Medscape.com
MIMS edisi 2013 dan 2014
Xiong, W. & Lahita, R. G. (2013) Pragmatic approaches to therapy for systemic lupus
erythematosus Nat. Rev. Rheumatol. doi:10.1038/nrrheum.2013.157

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai