Anda di halaman 1dari 28

KASUS KONTRASEPSI

PRAKTIKUM
FARMAKOTERAPI KHUSUS

DISUSUN OLEH :
TIM ASISTEN DOSEN
DEFINISI

Kontrasepsi berasal dari kata kontra, berarti “mencegah” atau “melawan” dan
konsepsi yang berarti pertemuan sel telur yang matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi adalah menghindari terjadinya kehamilan
akibat pertemuan sel telur matang dengan sel sperma (BKKBN, 2013)

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya yang


dilakukan dalam pelayanan kontrasepsi dapat bersifat sementara maupun bersifat
permanen (Kementerian Kesehatan RI, 2015)
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA
GEJALA
Tanda dan gejala dari syok anafilaksis dapat berupa :
o Kulit, Subkutan, Mukosa (80-90%)
Kemerahan, gatal, urtikaria, angioedema, pilor erection
Gatal di periorbital, eritema dan edema, eritema konjunctiva, mata berair Gatal pada
bibir, lidah, palatum, kanalis auditori eksternus, bengkak di bibir, lidah, dan uvula.
Gatal di genital, telapak tangan dan kaki.

o Respirasi (70%)
Gatal di hidung, bersin-bersin, kongesti, rinorea, pilek, gatal pada
tenggorokan, disfonia, suara serak, stridor, batuk kering.dry staccato cough,
Peningkatan laju nafas, susah bernafas, dada terasa terikat, wheezing,
sianosis, gagal nafas.
o Gastrointestinal (45%)
Nyeri abdomen, mual, muntah, diare, disfagia.
o Sistem Kardiovaskuler (45%)
Nyeri dada, takikardia, bradikardia (jarang), palpitasi, hipotensi, merasa ingin
jatuh, henti jantung.

o Sistem Saraf Pusat (15%))


Perubahan mood mendadak seperti iritabilitas, sakit kepala, perubahan status
mental, kebingungan.

o Lain-lain

Metallic taste di mulut, kram dan pendarahan karena kontraksi uterus.


FAKTOR RESIKO
Has
People with anaphylactic
asthma shoch before

People with History of


allergies Family desease
PATOFISIOLOGI
ALGORITMA
ANALISIS KASUS
DENGAN
METODE SOAP
KASUS
Ny. Rahma (38 Tahun) Pegawai BUMN yang sedang
memakai kontrasepsi OC (Planotab) ≥ 1 tahun dengan BB 73
Kg dan TB 158 Cm, datang ke dokter dengan keluhan pusing,
mual yang disertai muntah, penglihatan kabur, merasa lelah,
gatal disertai adanya lesi pada daerah selangkangan yang
melebar ke bagian bokong sejak 6 hari yang lalu. Tiga tahun
yang lalu pasien di diagnosa hipertensi, namun pasien
mengaku jarang meminum obatnya. Adapun obat hipertensi
yang dikonsumsi pasien adalah Amlodipine 10 mg.
DATA KLINK PASIEN
DATA OBYEKTIF PEMERIKSAAN LAB
ANAMNESIS
 Riwayat penyakit sekarang : Hipertensi + Tinea Krusis
 Riwayat penyakit sebelumnya : Hipertensi tak diobati dan alergi
makanan/obat tidak ada
 Riwayat pengobatan :
A. Pasien menggunakan kontrasepsi oral kombinasi (Planotab) > 1 tahun
B. Pasien mengatakan sebelum menggunakan kontrasepsi oral, pasien
menggunakan IUD hanya saja pasien mengalami keputihan dan gatal
pada area vaginanya
ANAMNESIS
C. Untuk gatal-gatal yang dialami pasien, pasien membeli secara bebas
obat griseofulfin 500 mg (1x1 tab/hari)
D. Hipertensi : Amlodipine 10 mg 1x1 tab/hari
 Riwayat penyakit keluarga : Hipertensi dan DM
PROBLEM MEDIK
1. Hipertensi
Subjektif :
• Pusing. Mual disertai muntah, penglihatan kabur
Objektif :
TD 150/90 mmHg
Assement :
 Perlu penurunan TD < 130/80 mmHg
 Pasien hipertensi dengan komplikasi gangguan lipid dapat diberikan
dengan obat golongan hipertensi RAS-Inhibitor (ARB, ACEI) dan
CCB
 CCB dan ARB mempercepat penurunan TD pasien pada pasien yang
memiliki penyakit komplikasi.
PROBLEM MEDIK
Plan :
 Candesartan 16 mg 1x1/ hari pada waktu pagi hari dan amlodipine 10
mg 1x1/ malam hari.
 Terapi non farmakologi dengan diet garam
PROBLEM MEDIK

(Furdiyanti, H. dkk. 2019) (Unger, T. 2020)


PROBLEM MEDIK
2. Tinea Krusis
Subjektif :
• Gatal-gatal
Objektif :
Lesi pada selangkangan
Assement :
 Perlu dipertimbangkan penambahan sediaan topikal
 Penggunaan grisefulvin pada pasien pengguna COC dapat
menyebabkan kegagalan kontrasepsi dan gangguan mentrsuasi
PROBLEM MEDIK
Plan :
Terapi farmakologi :
 Itrokonazole 200 mg/hari selama 1-2 minggu pada siang hari.
 Cream miconazole 2% 10 gr 2 kali sehari selama 4-6 minggu

Terapi non farmakologi :


 mengenakan pakaian yang longgar yang gterbuat dari bahan katun,
daerah yang teriritasi harus dibersihkan dan dikeringkan sebelum
memberikan obat anti jamur topikal.
PROBLEM MEDIK

(Sahoo, K and Mahajan, R. 2017)


PROBLEM MEDIK
3. Hiperkolestrolemia
Subjektif :
• -
Objektif :
Terjadi peningkatan K-Total 280 mg/dL, TG 170 mg/dL, LDL 180
mg/dL, HDL 40 mg/dL
Assement :
 Untuk penderita hiperkolestrolemia direkomendasikan gol. Statin
 Didapatkan skor framingham 7,3% sehingga si pasien termasuk di
golongan resiko rendah
PROBLEM MEDIK
Plan :
 Atorvastatin 10 mg 1 x 1 hari setiap malam hari
PROBLEM MEDIK

(Perkeni, 2021) (Medscape, 2022) (Novita, E.dkk. 2018)


PROBLEM MEDIK
4. Kontrasepsi
Subjektif :
• -
Objektif :
-
Assement :
 Pasien menggunakan pil KB COC tapi efek sampingnya berefek
sehinggan dihentikan pemakaiannya
 Penggunaan COC dapat meningkatkan resiko CVD, TD dan resiko
hiperkolestrolemia.
PROBLEM MEDIK
Plan
 Norethindrone 0,35 mg 1 x 1 hari ke 1-5 dalam siklus mentruasi,
selama 4-6 bulan
PROBLEM MEDIK

(Medscape, 2022)
DAFTAR PUSTAKA
TERAPI NON-FARMAKOLOGI &
TERAPI FARMAKOLOGI :
EDUKASI
• Pemberian oksigen 2-6 L/menit sangat penting baik pada gangguang pernapasan
maupun pada kardiovaskular.
• Apabila diperlukan dapat diberikan CVP (central venous pressure). Pemasangan CVP
ini selain untuk memantau kebutuhan cairan dan menghindari kelebihan pemberian
cairan.

EDUKASI :
• Hindari paparan allergen yang dapat memperburuk syok anafilaksis
• Memelihara saluran napas yang memadai, penyebab tersering kematian pada
anafilaksis adalah tersumbatnya saluran napas baik karena edema laring maupun
spasme bronkus
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai