0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang profil pasien bernama Gabriel Kedang Djumat Mudamakin dengan NIM 178114160 yang menderita beberapa penyakit seperti hipertensi, asma, dan gangguan pencernaan. Dokumen juga membahas berbagai obat yang diberikan kepada pasien beserta interaksinya serta potensi efek samping.
Dokumen tersebut membahas tentang profil pasien bernama Gabriel Kedang Djumat Mudamakin dengan NIM 178114160 yang menderita beberapa penyakit seperti hipertensi, asma, dan gangguan pencernaan. Dokumen juga membahas berbagai obat yang diberikan kepada pasien beserta interaksinya serta potensi efek samping.
Dokumen tersebut membahas tentang profil pasien bernama Gabriel Kedang Djumat Mudamakin dengan NIM 178114160 yang menderita beberapa penyakit seperti hipertensi, asma, dan gangguan pencernaan. Dokumen juga membahas berbagai obat yang diberikan kepada pasien beserta interaksinya serta potensi efek samping.
Body mass index (BMI) pada pasien amlodipine 10 mg 1x1 setiap pagi. Hipertensi. Faktor utama penyebab sebesar 35, normalnya (18,5 – 25). BMI Tidak ada interaksi dengan obat lain perdarahan adalah tingginya tekanan 35 menunjukkan pasien tersebut yang telah diberikan . Absorption hidrostatik. Makin besar ukuran mengalami obesitas dengan amlodipine hampir sepenuhnya dari varises akan mengurangi ketebalan kormobiditas (penyakit penyerta). saluran pencernaan, Bioavailability dinding varises sehingga Disarankan mengatur pola makan 64-90 % jadi Gastrointestinal memungkinkan pecahnya varises. hindari makanan seperti coklat atau acidrelated disorder dapat Hanya kolateral submukosa makanan yang mengandung lemak mempengaruhi absorption amlodine esofagusdan lambung yang sering berlebih, berolahraga setidaknya 30 (DrugBank., 2020). Disarankan menyebabkan perdarahan namun menit lima kali seminggu, berhenti amlodipine diganti dengan obat anti kurang pada bagian saluran cerna merokok untuk memperlambat Hipertensi lain yang mempunyai yang lain (Dipiro., 2017). perkembangan CKD dan mengurangi mekanisme berbeda dengan risiko amlodipine. CVD ( Dipiro., 2017). Rokok mengandung nikotin dan tar, Salbutamol inhaler 2 puffs (jika Asma. Adanya paparan asam pada nikotin akan merusak lapisan pelindung perlu). Tidak ada interasi Obat esofagus atau saluran napas bagian lambung sehingga memperparah salbutamol dengan obat lain yang atas dapat memicu terjadinya penyakit Gastrointestinal acidrelated diberikan (Medscape., 2020). bronkospasme dan meningkatkan disorder yang diderita pasient. Merokok Disarankan obat salbutamol tetap aktivitas saluran napas. Asam juga akan meningkatkan asam lambung dilanjutkan, untuk pencegahan lambung yang naik ke esophagus karena dapat melemahkan cicin spinter penyakit asma jika tiba tiba terserang akibat dari Gastrointestinal pada lambung. Disarankan untuk asma. acidrelated disorder yang bersifat berhenti merokok karena dapat asam dapat mencederai epitel memperparah Gastrointestinal jaringan napas sehingga memicu acidrelated disorder yang diderita pelepasan sitokin inflamasi (Dipiro., pasien ( Muhith. A & Siyoto. S., 2016 ). 2017). Tidak minum alcohol. Alcohol dapat Theophylin 2 x 300 mg. Tidak ada Duodenal ulcer (DU) meningkatkan asam lambung pada interaksi obat dengan obat yang Tukak peptik dapat menyebabkan pasien sehingga dapat menurunnya daya diberikan. Theophylin turunan komplikasi perdarahan pada saluran tahan dinding lambung terhadap xanthine yang secara kimia mirip cerna, perforasi atau terbentuknya pengaruh luar. Disarankan untuk tidak dengan kafein dan theobromine, dapat lubang pada dinding lambung, minum-minuman yang mengandung memperparah Gastrointestinal obstruksi usus, yang di sebabkan alkohol ( Muhith. A & Siyoto. S., acidrelated disorder (GORD), jadi oleh terputusnya kontinuitas mukosa 2016 ). disarankan untuk mengganti obat asma akibat infeksi Helicobacter pylori, lain yang mempunyai mekanisme kerusakan pada jaringan mukosa. berbeda dengan TheoPhylin (Maimunah & Imro'ati, 2013) (Drugbank., 2020). Kopi Dan Tea mengandung kafein. Beclometason inhaler 200 Mcg 2 x 1 Kafein akan meningkatkan sekresi sehari. Tidak ada interaksi dengan gastrin sehingga akan merangsang obat lain yang diberikan. Obat produksi asam lambung. Tingginya beclometason dianjurkan tetap asam lambung menyebabkan diberikan untuk mengobati kondisi peradangan serta erosi pada mukosa peradangan, termasuk asma, lambung. Disarankan untuk tidak dermatosis, dan rinitis alergi, minum-minuman seperti Tea atau kopi melibatkan aktivasi kaskade oleh Nama : Gabriel Kedang Djumat Mudamakin NIM : 178114160
atau minuman yang mengandung kafein mediator inflamasi (Drugbank., 2020).
(Putri et al., 2015). Aktuan Dan Potensial - Aktual Obat Glyceril Tri Nitrate dosis 500 Mcg yang diberikan sudah tepat dosis dan ‘;indikasi untuk parkinson. Diindikasikan untuk mencegah dan mengobati angina atau nyeri dada akibat penyakit kardiovaskular, serta untuk mengobati hipertensi perioperatif atau menginduksi hipotensi intraoperative (Drugbank.,2020). - Actual Obat Haloperidol capsul 0.5 Mg 3 x sehari 1 capsul yang diberikan belum tepat indikasi dan sangat kontraindikasi dengan Parkinson karena Parkinson disebabkan kekurangan dopamine pada tubuh . Haloperidol diindikasikan untuk sejumlah kondisi termasuk untuk pengobatan skizofrenia, untuk manifestasi gangguan psikotik, untuk kontrol tics dan ucapan vokal dari Tourette's Disorder, untuk perawatan masalah perilaku yang parah, seperti agresif dan meledak (Drugbank., 2020). - Potensial Pengunaan Obat Haloperidol capsul 0.5 Mg 3 x sehari 1 capsul dihentikan dan diganti dengan levodopa yang dikombinasikan dengan carbidopa. potensial akan terjadi pada pasien jika diberikan Obat Haloperidol adalah gerakan-gerakan diskinetik yang berpotensi ireversibel, tidak disengaja, dapat berkembang pada pasien. Pasien akan mengalami gerakan gerakan yang tidak terkendali dan bertambah parah Parkinson yang dialami pasien (Drugbank ., 2020). 8 jenis DTP beserta contohnya
- Indikasi yang tidak ditangani (Untreated Indication)
Ada indikasi penyakit/keluhan pasien yang belum ditangani dalam resep tersebut, misalnya pasien mengeluh nyeri di persendian, sedang dalam resep tersebut tidak ada obat untuk mengatasi masalah nyeri tersebut (Renfro, C. P., DKK., 2017). - Pilihan Obat yang Kurang Tepat (Improper Drug Selection) Pemilihan obat dalam resep kurang tepat (salah obat) dan beresiko, misalnya pasien demam dikasih antibiotik rifampisin, ini jelas pemilihan obat salah. atau obat yang dipilih memiliki kontraindikasi atau perhatian (caution) terhadap pasien (Renfro, C. P., DKK., 2017). - Penggunaan Obat Tanpa Indikasi (Drug Use Without Indication) Obat yang ada dalam resep, tidak sesuai dengan indikasi keluhan penyakit pasien. Misalnya pasien mengalami demam dan seharusnya menerima resep obat untuk mengobati demam tersebut tetapi obat yang diberikan antibiotic (Renfro, C. P., DKK., 2017). - Dosis Terlalu Kecil (Sub-Therapeutic Dosage) Misalnya pasien mengalami hipertensi dan diberikan obat anti hipertensi tetapi efek terapinya tidak tercapai dikarenakan dosis obat yang diberikan dalam dosis tersebut terlalu kecil, sehingga efek terapi tidak memadai untuk mengobati penyakit pasien (Renfro, C. P., DKK., 2017). Nama : Gabriel Kedang Djumat Mudamakin NIM : 178114160
- Dosis Terlalu Besar (Over Dosage)
Misalnya pasien menerima obat anti hipertensi untuk mengobati hipertensi, tetapi efek yang didapat tekanan darah turun melebihi nomalnya, ini dikarenakan dosis yang diberikan dalam resep terlalu besar, diatas dosis maksimum, hal ini dapat berakibat fatal (Renfro, C. P., DKK., 2017). - Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki (Adverse Drug Reactions) Obat yang diberikan menimbulkan efek samping yang memberatkan kondisi pasien, misalnya captopril menyebabkan batuk yang mengganggu (efek samping ini tidak selalu terjadi, karena sensitifitas setiap orang berbeda-beda) (Renfro, C. P., DKK., 2017). - Interaksi Obat (Drug Interactions) Obat-obatan dalam resep saling berinteraksi seperti warfarin dan vitamin K bersifat antagonis, atau obat dengan makanan semisal susu dan tetrasiklin membentuk khelat/kompleks yang tidak bisa diabsorpsi (Renfro, C. P., DKK., 2017). - Gagal Menerima Obat (Failure to receive medication) Obat yang diberikan tidak diterima pasien, ini bisa disebabkan karena pasien mempunyai keterbatasan ekonomi, atau tidak percaya dan tidak mau mengkonsumsi obat-obatan. atau bisa juga disebabkan obat tidak tersedia di apotek sehingga pasien tidak dapat memperoleh obat (Renfro, C. P., DKK., 2017).
Kategori DTP dan contohnya
- Tepat Indikasi - memerlukan obat pasien mengeluh nyeri di persendian, sedang dalam resep tersebut tidak ada obat untuk mengatasi masalah nyeri tersebut. - menerima obat yang salah Obat yang ada dalam resep, tidak sesuai dengan indikasi keluhan penyakit pasien. Efektivitas obat - Obat yang salah pasien demam dikasih antibiotik rifampisin, ini jelas pemilihan obat salah. atau obat yang dipilih memiliki kontraindikasi atau perhatian (caution) terhadap pasien. - dosis terlalu kecil Misalnya pasien mengalami hipertensi dan diberikan obat anti hipertensi tetapi efek terapinya tidak tercapai dikarenakan dosis obat yang diberikan dalam dosis tersebut terlalu kecil, sehingga efek terapi tidak memadai untuk mengobati penyakit pasien. - Keamanan Obat - Over dosis Misalnya pasien menerima obat anti hipertensi untuk mengobati hipertensi, tetapi efek yang didapat tekanan darah turun melebihi nomalnya, ini dikarenakan dosis yang diberikan dalam resep terlalu besar, diatas dosis maksimum, hal ini dapat berakibat fatal. - ESO Obat yang diberikan menimbulkan efek samping yang memberatkan kondisi pasien, misalnya captopril menyebabkan batuk yang mengganggu (efek samping ini tidak selalu terjadi, karena sensitifitas setiap orang berbeda-beda). Nama : Gabriel Kedang Djumat Mudamakin NIM : 178114160
- Ketaatan dan kenyamanan
Obat yang diberikan tidak diterima pasien, ini bisa disebabkan karena pasien mempunyai keterbatasan ekonomi, atau tidak percaya dan tidak mau mengkonsumsi obat-obatan. atau bisa juga disebabkan obat tidak tersedia di apotek sehingga pasien tidak dapat memperoleh obat. Daftar pustaka Dipiro., 2017. Pharmacotherapy Handbook, Tenth Edition. DrugBank., 2020. Amlodipine. DrugBank., 2020. Beclometason. DrugBank., 2020. Glyceril Tri Nitrate. DrugBank., 2020. Haloperidol. DrugBank., 2020. Theophylin. Medscape., 2020. Albuterol. Medscape., 2020. Amlodipine. Imro`ati, T. A., & Maimunah, U., 2013. Management of Peptic Ulcer Infection Due To 20 Helicobacter Pylori Infection and Abscess Liver Bowel Perforation, Folia Medica Indonesia, 49(4), 252-258. Muhith. A., & Siyoto. S., 2016. Pengaruh Pola Makan Dan Merokok Terhadap Kejadian Gastritis Pada Lansia. Jurnal Keperawatan. Vol. IX No 3. Putri, R., Ernalia, Y., Bebasari, E., 2015. Gambaran Sindroma Dispepsia Fungsional pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Angkatan 2014. Jurnal JOM FK. 2(2):3- 16. Renfro, C. P., DKK., 2017. Description of drug therapy problem resolution in a statewide care management program. Journal of the American Pharmacists Association.