Anda di halaman 1dari 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UJI AKTIVITAS ANALGESIK INFUSA KULIT BUAH Persea americana


Mill. PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS YANG TERINDUKSI
ASAM ASETAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Wandy Antolis
NIM : 148114150

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UJI AKTIVITAS ANALGESIK INFUSA KULIT BUAH Persea americana


Mill. PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS YANG TERINDUKSI
ASAM ASETAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Wandy Antolis
NIM : 148114150

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Terselesaikannya catatan kecil ini kupersembahkan untuk LAOMU dan


MILEFO yang merupakan sumber kehidupan dan kasih dalam hidupku, yang
senantiasa menyertai dan menuntun perjalanan hidupku di Yogjakarta
Untuk Papa, Mama, Adikku “Janica Miracle Antolis” dan Keluarga besarku
atas segala doa, dukungan dan perhatiannya selama ini
Untuk Keluarga Sukhacitta Maitreya Jogja yang menjadi Rumah teratas
selama saya berada di Yogjakarta
Untuk Sahabat-Sahabat yang selalu ada buat aku, pemotivasi disaat
tantangan yang datang silih berganti
Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Wandy Antolis


Nomor Mahasiswa : 148114150

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada


perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

UJI AKTIVITAS ANALGESIK INFUSA KULIT BUAH Persea americana


Mill. PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS YANG TERINDUKSI
ASAM ASETAT

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan,
dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 1 Desember 2017

Yang menyatakan

(Wandy Antolis)

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 1 Desember 2017


Penulis

Wandy Antolis

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA
Puji syukur saya hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa (LaoMu) atas
segala berkat, karunia dan penyertaan-Nya, cinta kasih dari Buddha Maitreya
(Milefo) dan para Buddha Bodhisatva, welas asih dari Bapak Guru Agung dan Ibu
Guru Suci, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan
naskah skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas Analgesik Infusa Kulit Buah Persea
americana Mill. pada Mencit Betina Galur Swiss yang Terinduksi Asam Asetat”
dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi
(S.Farm) program studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi
ini merupakan bagian dari penelitian Ibu Phebe Hendra M.Si., Ph.D., Apt. dengan
topik besar berjudul “Aktivitas Analgesik dan Antiinflamasi Kulit Buah Alpukat”
berdasarkan SK no. 014B/ LPPM USD/III/2017.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, dan
motivasi yang tidak henti-hentinya dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, melalui naskah ini penulis ingin
menghanturkan terima kasih kepada :
1. Ibu Aris Widayanti, M.Sc., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Phebe Hendra M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah membimbing, mendampingi, serta mendukung penulis selama
proses penelitian, penyusunan hingga pembuatan skripsi ini, serta sebagai
Dosen Pembimbing Akademik yang luar biasa.
3. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. dan Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si.,
Apt., selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah berkontribusi dalam
memberikan kritik dan saran yang sangat membangun untuk penelitian ini.
4. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, Apt. selaku Kepala Penanggung Jawab
Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberikan izin dalam
penggunaan semua fasilitas laboratorium untuk kepentingan penelitian.
5. Bapak Heru, Bapak Suparjiman, Bapak Kayatno, Bapak Wagiran, dan
Bapak Mus, selaku Laboran Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma yang telah membantu selama proses penelitian.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa


terbaik buat penulis dalam menjalani studi hingga terselesaikannya skripsi
ini. Ada Papa Darius Antolis, Mama Lifanny, dan Adik tercinta Janica
Miracle Antolis, serta Keluarga besar ada Akong Ang Kim Thian, Ama
Leleng, Peya Amos Antolis, Emma Felmi, Sepupu-sepupu terkasih Melky
Antolis, Yessi Antolis, dan Vivian Antolis.
7. Keluarga Besar Sukhacitta Maitreya Jogjakarta selaku keluarga kedua
penulis di Jogjakarta yang selalu memberikan pembelajaran yang berharga
dan membimbing penulis hingga masih terjaga selama merantau dan
mencari ilmu di Jogjakarta.
8. Sahabat-sahabat “CapSi” yaitu Budianto, Jerry, Vening Triwi, Susanty Liu,
Widodo Zhou, Eric Cantona Arigo, Heriyanto Salim, Heriyanto, Paulinus,
Hansen, Tashika Onasi, Verawati, Amelia Christina Halim, Doddy Tansil,
Kenny Taslim, Dwi Meiatmoko, Handi, Steven Chua dan lainnya yang
senantiasa selalu ada buat penulis dan selalu mendukung studi serta karya-
karya gemilang penulis selama di Jogjakarta. Really proud of you guys…
9. Koko, Cece, dan adik-adik tercinta. Susanto Haryono, Alex Chandra, Aris
Saputra, Rendi Zhang, Elmo Hendrianto, Mersy Susanty, Liefenita, Tria
Noviana, Wifan Audina Basnur, Suyudi Khomarudin, Linda Chen, Denny
Agus Handoko, Frederlee, Fransiska Eygenio, Syntia, Jackheng Wijaya,
Silvianita, Wiliam Yap, Lifia Selfiana, Valensia Jasmine serta adik-adik
angkatan 2015 (CapGo) lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
Arif Mettawira, Wendy Halim, Hilton Haryono, Jocelyn Kurniawan, Angel
Harveylandia serta adik-adik angkatan 2016 (CapLak) yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, Hendri Wijaya, Kenny Raharja, Christine, David
Hendra Jaya, Wendi serta adik-adik baru angkatan 2017 (CapChit) yang
tidak dapat disebutkan satu persatu yang senantiasa selalu memberikan
semangat, kesan yang berharga, serta selalu mendukung dan menemani
penulis selama dalam proses penyelesaian skripsi dan tugas-tugas ilahi
didalam PPMB Maitreya Jogja dan GEMA Yogjakarta. Love You Guys.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Teman-temanku “FSM D 2014” yang selama ini ada buat penulis dan
melalui masa-masa indah bersama selama belajar dan berdinamika di
Farmasi Sanata Dharma selama 4 tahun belakangan ini. Tak ada bukti fisik
yang kita tinggalkan, melainkan hanya memori selama ini yang akan kita
ingat selalu. Terima kasih atas waktu dan kebersamaan kita selama ini.
11. Teman belajar yang sangat klop Putu Eka Asih Ariani, Resti Rona, Dismas
Adi Prabowo, Lie, Elvina, dan Wisnu Adji lanjutkan perjuangan dan terima
kasih atas kebersamaan kita.
12. Kelompok Golongan D1 dan D2, Meja 2 dan Meja 3 Golongan D1
dipraktikum selama penulis menempuh studi di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma, terkhusus untuk Jasvidianto Chriza Kotta,
Maria Rizki Afanti, Lie,Elvina, Wisnu Adji Yudha Pratama, Yunisca
Febrianty, Chatarina Bora Latong, Putu Eka Asih Ariani, Agnes Puspitasari,
Sofia Agustina Wea, Resti Rona Alfialini, dan Avila Carolina Iju Ragha
yang melewati suka-duka dan dinamika dalam berpraktikum.
13. Serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam proses
penyelesaian naskah skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kelemahan dan kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat diperlukan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir
kata, semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi dan manfaat dalam
perkembangan ilmu pengetahuan terutama dibidang farmasi serta dapat
dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan sebagai referensi
penelitian-penelitian selanjutnya.

Yogyakarta, 22 Oktober 2017

Penulis

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vii
PRAKATA ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvi
Abstrak ................................................................................................................ xvii
Abstract .............................................................................................................. xviii
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
METODE PENELITIAN .........................................................................................3
Bahan ..............................................................................................................3

Alat .................................................................................................................4

Metode ............................................................................................................4

Penyiapan Bahan ..............................................................................4

Penetapan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat .........................4

Pengelompokan dan Perlakuan Hewan Uji .....................................5

Penetapan Persen Proteksi dan Perubahan Persen Proteksi Geliat ..6

Analisis Statistik ..............................................................................6

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................7


KESIMPULAN ......................................................................................................12
SARAN ..................................................................................................................13

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14


LAMPIRAN ..........................................................................................................17
BIOGRAFI PENULIS ...........................................................................................41

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I. Rata-Rata Jumlah Geliat dan Uji T Kontrol Positif Asetosal pada
Selang Waktu Pemberian 10 dan 15 Menit (n=6). .........................7
Tabel II. Rata-rata Jumlah Kumulatif Geliat, Persen Proteksi dan
Perubahan Persen Proteksi Kelompok Kontrol Negatif, Kontrol
Positif, dan Perlakuan Tiga Peringkat Dosis Infusa Kulit Buah
Persea americana Mill. (n=25). .....................................................8
Tabel III. Hasil Uji Tamhane Rata-rata Jumlah Kumulatif Geliat, Persen
Proteksi dan Perubahan Persen Proteksi pada Pengujian Efek
Analgesik Kelompok Kontrol Negatif, Kontrol Positif, dan
Perlakuan Tiga Peringkat Dosis Infusa Kulit Buah Persea
americana Mill. (n=25). .................................................................9

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Buah dan kulit buah alpukat ............................................................17


Gambar 2. Serbuk kulit buah alpukat ................................................................17
Gambar 3. Perebusan serbuk kulit buah alpukat ..............................................17
Gambar 4. Infusa kulit buah alpukat .................................................................18
Gambar 5. Serbuk setelah perebusan ...............................................................18
Gambar 6. Larutan asam asetat 1% ...................................................................18
Gambar 7. Pemberian infusa kulit buah alpukat secara peroral (p.o) ...............18
Gambar 8. Pemberian asam asetat 1% secara intraperitonial (i.p.) ...................19
Gambar 9. Respon geliat pada mencit...............................................................19
Gambar 10. Mencit yang dipuasakan ..................................................................19
Gambar 11. Penimbangan & penandaan mencit uji ............................................20
Gambar 12. Mencit hasil pengujian ....................................................................20
Gambar 13. Moisture balance .............................................................................20
Gambar 14. Hasil penetapan kadar serbuk kulit buah (Persea americana Mill.) 21

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Buah, Kulit Buah, Serbuk Simplisia, Perebusan serbuk, Infusa


kulit buah Persea americana Mill. ..............................................17
Lampiran 2. Cara pemberian dan respon geliat pada mencit............................18
Lampiran 3. Mencit yang dipuasakan, penimbangan dan penandaan mencit uji,
mencit hasil pengujian .................................................................19
Lampiran 4. Moisture balance dan hasil penetapan kadar serbuk kulit buah
Persea americana Mill. ................................................................20
Lampiran 5. Surat pengesahan determinasi kulit buah Persea americana Mill.
......................................................................................................22
Lampiran 6. Surat Ethical Clearance (EC) .......................................................23
Lampiran 7. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data
secara statistik .............................................................................24
Lampiran 8. Perhitungan Dosis .......................................................................25
Lampiran 9. Hasil analisis statistika data orientasi kontrol positif asetosal
dengan pemberian asam asetat selang waktu 10 dan 15 menit. ...26
Lampiran 10. Hasil analisis dengan Uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane
rata-rata jumlah geliat pada kelompok perlakuan .......................29
Lampiran 11. Hasil analisis dengan Uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane
persen proteksi geliat pada kelompok perlakuan ........................33
Lampiran 12. Hasil analisis dengan Uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane
perubahan persen proteksi geliat pada kelompok perlakuan .......37

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SINGKATAN

BB = Berat Badan
IKB = Infusa Kulit Buah
i.p = Intraperitonial
p.o = Peroral
KNA = Kontrol negatif aquadest
KPA = Kontrol positif asetosal

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa


kulit buah (IKB) Persea americana Mill. terhadap penurunan aktivitas analgesik,
persen proteksi, dan perubahan persen proteksi geliat pada mencit betina galur
Swiss yang terinduksi asam asetat. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni
dengan rancangan acak lengkap pola searah melalui metode rangsang kimia
menggunakan asam asetat 1%. Penelitian ini menggunakan 25 mencit betina galur
Swiss dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok I diberikan aquadest,
Kelompok II diberi asetosal dosis 0,091 g/KgBB, dan kelompok III-V diberi
infusa kulit buah Persea americana Mill. dosis 0,67; 1,33; 2,67 g/kg BB,
kemudian setiap perlakuan diberi asam asetat pada selang waktu 10 menit. Geliat
dihitung setiap 5 menit selama 1 jam. Hasil dianalisis dengan metode uji Shapiro-
Wilk dilanjutkan uji One Way ANOVA dan Tamhane dengan taraf kepercayaan 95
% untuk melihat perbandingan rata-rata tiap kelompok perlakuan terhadap
kelompok kontrol dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan infusa kulit buah Persea americana Mill. memberikan proteksi geliat
terhadap mencit. Persen proteksi geliat mencit dosis 0,67; 1,33; 2,67 g/kg BB
berturut-turut adalah 21,22; 39,67; 70,25 % dan perubahan persen proteksi
berturut-turut adalah -69,44; -42,85; 1,19 %. Dari ketiga dosis tersebut yang
memiliki aktivitas analgesik yaitu dosis 2,67 g/kg BB.

Kata kunci: analgesik, infusa, kulit buah Persea americana Mill., asam asetat.

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Abstract

This research was conducted to determine the effect of fruit peel infusion
(IKB) of Persea americana Mill. to the decrease in analgesic activity, percent
protection, and change of percent protection of the infusion of fruit peel Persea
americana Mill. in female mice Swiss strain induced by acetic acid. The type of
this study was pure experimental with complete randomized design of directional
pattern through chemical stimulation method using 1% acetic acid. This study
used 25 Swiss females of Swiss strains divided randomly into 5 groups. Group I
was given an aquadest, Group II was given 0.091 g / KgBB of acetosal dose, and
the III-V group was given a fruit peel infusion of Persea americana Mill. dose
0.67; 1.33; 2.67 g / kg BW, then each treatment was given acetic acid at intervals
of 10 minutes. The stretch is calculated every 5 minutes for 1 hour. The results
were analyzed by Shapiro-Wilk test method followed by One Way ANOVA and
Tamhane test with 95% confidence level to see the average ratio of each treatment
group to control group with significance 0,05. Based on the results of the research
can be concluded infusion of fruit peel Persea americana Mill. provides
protection of stretching mice. The protective precentage of stretching mice dose
0.67; 1.33; 2.67 g / kg BW was 21.22, respectively; 39.67; 70.25% and change of
percent protection was -69.44; -42.85; 1.19%. Of the three doses that have
analgesic activity is dose 2.67 g / kg BW.

Key words: analgesic, infusion, fruit peel Persea americana Mill., acetic acid.

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN
Nyeri adalah perasaan sensoris dan emosional yang tidak enak dan yang
berkaitan dengan (ancaman) kerusakan jaringan. Nyeri disebabkan oleh adanya
rangsangan mekanis, kimiawi atau fisis. Rangsangan tersebut memicu pelepasan
zat-zat tertentu yang disebut mediator nyeri, seperti histamin, serotonin,
bradykinin, leukotrien, dan prostaglandin (Tjay dan Rahardja, 2008). Menurut
Kumar dkk. (2005) mediator-mediator nyeri tersebut dihasilkan ketika terjadi
kerusakan pada jaringan yang menimbulkan suatu respon fisiologis tubuh
terhadap gangguan dari faktor eksternal. Faktor eksternal pemicu dalam hal ini
karena adanya tumbukan, luka, dan radikal bebas (Sanchez dkk., 2015).
Nyeri merupakan suatu kondisi yang sangat sering dialami manusia.
Hingga saat ini nyeri tercatat sebagai keluhan yang paling banyak membawa
pasien keluar masuk untuk berobat ke Rumah Sakit, diperkirakan prevalensi nyeri
kronis adalah 20% dari populasi dunia, di Eropa tercatat jumlah pasien nyeri
sebanyak 55% (JMJ, 2014). Lumunon dkk. (2015) melaporkan bahwa prevalensi
nyeri akut di inggris mencapai 42%. Menurut Fabian dkk. (2014) prevalensi nyeri
di Italia di alami oleh 21% pasien penyakit kanker, 33% pasien penyakit
kardiovaskuler, 23% pasien penyakit pulmo, 24% pasien dengan penyakit
pembuluh darah, 16% pasien dengan gangguan musculoskeletal, 18% pasien
dengan penyakit saraf, 4% pasien penyakit kulit, 15% pasien penyakit ginjal, 16%
pasien dengan penyakit gangguan metabolik, 10% pasien penyakit hepatik, 9%
pasien dengan penyakit dan gangguan pankreas, 12% pasien dengan penyakit dan
gangguan lambung dan 11% pasien dengan penyakit dan gangguan pada usus.
Jumlah prevalensi nyeri secara keseluruhan belum pernah di teliti di Indonesia,
namun diperkirakan nyeri kanker dialami oleh sekitar 12,7 juta orang atau sekitar
5% dari penduduk Indonesia, angka kejadian nyeri rematik di Indonesia mencapai
23,6-31,3% (Fanada dan Muda, 2012), sedangkan nyeri punggung bawah (LBP)
sebanyak 40% (Wulandari dkk., 2013). Diperkirakan setidaknya sebanyak 70%
manusia pernah menderita nyeri punggung. Telah dilaporkan 17,3 juta orang di
Inggris pernah mengalami nyeri punggung. Di Indonesia diperkirakan angka
prevalensi nyeri punggung adalah 7,6% sampai 37% (Koesyanto, 2013).

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penggunaan obat golongan analgetik perifer dapat meringankan dan


menghilangkan rasa nyeri pada sistem saraf pusat tanpa menurunkan kesadaran,
serta tidak menyebabkan ketergantungan terhadap jenis obat. Tetapi hal ini mulai
mengkhawatirkan karena penggunaan analgetika perifer yang singkatpun
mayoritas dapat mengganggu kinerja pada lambung dan usus, serta dapat
menyebabkan kerusakan pada darah, hati, ginjal dan memicu terjadinya
hipersensitifitas pada kulit (Tjay dan Rahardja, 2008). Oleh karena itu, timbul
inisiatif dan bentuk pemikiran untuk melakukan pemanfaatan produk obat
tradisional sebagai sumber pengobatan yang mana dianggap relatif lebih aman
dalam mengobati penyakit dibandingkan dengan obat sintetik.
Alpukat merupakan salah satu buah yang banyak difavoritkan sebagian
besar masyarakat karena tekstur, rasa, dan khasiatnya yang kaya akan gizi,
manfaat, dan perannya dalam dunia kesehatan. Saat ini alpukat masih belum
dimanfaatkan secara efektif, orang-orang hanya mengonsumsi daging buahnya
saja, sedangkan kulit buah dan bijinya hanya terbuang sebagai limbah yang dapat
mencemari lingkungan, padahal dalam hal ini kulit buah alpukat mengandung
komponen kimia yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Menurut Wardany
(2016) menyebutkan bahwa ekstrak kulit buah alpukat, daging dan bijinya
mengandung senyawa polifenol seperti katekin, procyanidins, flavonoid,
triterpenoid, kuinon, saponin, tannin, asam hydroxycinnamic, dan asam
hidroksibenzoat. Bagian kulit dan biji memiliki kandungan fenolat yang lebih
tinggi daripada bagian daging buah, dimana dalam hal ini dikatakan kulit dan biji
alpukat memiliki kemampuan antioksidan yang lebih hebat.
Kandungan senyawa bioaktif pada biji dan kulit buah alpukat hampir
sama. Adanya kandungan flavonoid dapat mencegah kerusakan oksidatif sel
dimana senyawa bioaktif tersebut mempunyai kemampuan antioksidan yang
efektif sebagai penangkap radikal bebas (Vinha dkk., 2013). Pada penelitian yang
dilakukan oleh Jelita (2016) menyatakan bahwa terdapat aktivitas analgesik infusa
biji alpukat (Persea americana Mill.) pada mencit betina galur Swiss yang
terinduksi asam asetat. Bersamaan dengan hal ini, pada penelitian yang dilakukan
oleh Yasir dkk. (2010) terdapat aktivitas analgesik pada ekstrak air daun Persea

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

americana Mill. yang menunjukkan adanya penghambatan secara signifikan


terhadap geliat dibandingkan dengan kontrol negatif. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Hendra dkk. (2014) dinyatakan bahwa pemberian infusa dan
dekokta biji alpukat memberikan efek proteksi yang baik terhadap hepar maupun
renal pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.
Kulit buah alpukat dimanfaatkan untuk menangkap radikal bebas karena
senyawa flavonoid berperan sebagai antioksidan (Konsinska dkk., 2012).
Flavonoid sebagai salah satu kelompok senyawa fenolik yang banyak terdapat
pada jaringan tanaman (Redha, 2010). Sifat inilah yang mendukung senyawa
flavonoid dapat larut dengan baik pada air (Ganora, 2011) & (Harborne, 1973)
dan terdapat didalam infusa kulit buah alpukat yang berperan menangkap radikal
bebas sehingga proses pembentukan asam arakidonat yang melalui
siklooksigenase akan terhambat dan mediator-mediator nyeri tidak dapat
terbentuk (Tjay dan Rahardja, 2008).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas analgesik infusa kulit
alpukat, besar persen proteksi geliat infusa kulit alpukat, dan besar perubahan
persen proteksi geliat infusa kulit alpukat pada mencit betina galur Swiss
terinduksi asam asetat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
rangsang kimia dengan penginduksi asam asetat karena memiliki sifat teroksidasi
dan fotosintesis, selain itu pemberian secara intraperitonial pada hewan uji akan
menimbulkan iritasi pada perut dan mengakibatkan efek geliat (Wahyuningsih dan
Widyastuti, 2015). Selanjutnya hasil intervensi dievaluasi menggunakan
perhitungan persen proteksi geliat.

METODE PENELITIAN
Bahan
Bahan utama dari penelitian ini adalah Kulit Buah Persea americana Mill.
yang digunakan dikumpulkan selama bulan Juni 2017 dan diperoleh dari Depot Es
Teler 77 yang berada di Galeria Mall Yogyakarta. Bahan-bahan lain yang
digunakan antara lain asetosal (E.Merck) 500 mg, asam asetat glasial (E.Merck),
CMC-Na (Dai-Ichi Seiyaku Co.,Ltd), dan aquadest. Subjek uji dalam penelitian

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ini adalah mencit betina galur swiss, dengan berat badan 20-30 g dan usia 2-3
bulan yang diperoleh dari Laboratorium Hayati Imono, Fakultas Farmasi,
Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komisi
Etik, Fakultas Kedokteran, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, dengan nomor
referensi KE/FK/1011/EC/2017.

Alat
Alat yang digunakan antara lain neraca digital analitik Mettler Toledo®,
seperangkat alat gelas berupa beaker glass, spuit injeksi parenteral dan oral,
syringe, stopwatch, panci enamel, Hot Plate (Jlab Tech), termometer (Pyrex), kain
flanel, mesin penyerbuk (Retsch), ayakan no Mesh. 40 dan 60, Oven (Memmert),
Sendok, labu ukur, gelas ukur, pipet tetes, kotak kaca tempat pengamatan geliat,
batang pengaduk, erlenmeyer (Pyrex Iwaki Glass®), dan moisture balance
(HG53 Halogen Moisture Analyzer).

Metode
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental murni dengan rancangan
acak lengkap pola searah menggunakan metode rangsang kimia dengan asam
asetat sebagai penginduksi nyeri untuk menguji proteksi geliat pada mencit
dengan Infusa Kulit Buah (IKB) Persea americana Mill.

Penyiapan Bahan
Pembuatan IKB Persea americana Mill. yaitu kulit buah Persea
americana Mill. yang telah kering diserbuk dan diayak dengan menggunakan
ayakan no. 40 dan 60. Serbuk kering kulit buah Persea americana Mill. ditimbang
sebanyak ± 8,0 g, dimasukkan ke dalam panci enamel dan dibasahi dengan
aquadest sebanyak dua kali bobot bahan yang ditimbang yaitu 16 mL. Campuran
serbuk dan aquadest didalam panci ditambah dengan 100 mL pelarut aquadest,
kemudian dipanaskan menggunakan penangas air pada suhu 90˚C selama 15
menit. Campuran diambil lalu diperas menggunakan kain flannel, ampas perasan

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ditambahkan aquadest panas hingga didapatkan perasan 100 mL infusa kulit buah
Persea americana Mill. (Hendra dkk., 2014).

Penetapan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat


Sebanyak 6 ekor mencit dibagi secara acak menjadi 2 kelompok. Kelompok
I untuk mencit dengan selang waktu 10 menit (Wulandari dan Hendra, 2011), dan
kelompok II selang waktu 15 menit (Andreani, 2016), hal ini dilakukan guna
menentukan waktu optimum untuk memberi kesempatan zat uji yang diberikan
secara peroral agar dapat terabsorbsi sempurna sebelum asam asetat disuntikkan
secara intraperitonial yang didasarkan dari hasil rata-rata jumlah geliat yang
ditimbulkan (Sidebang, 2011). Asam asetat 1% dosis 50 mg/kgBB diinjeksikan
secara i.p pada kelompok I setelah selang waktu 10 menit dan kelompok II setelah
selang waktu 15 menit pemberian suspensi asetosal 91 mg/kgBB secara p.o.
Pengamatan geliat dilakukan setiap 5 menit selama 1 jam (Hendra, dkk., 2017).

Pengelompokan dan Perlakuan Hewan Uji


Sebanyak 25 ekor mencit dibagi secara acak ke dalam 5 kelompok
perlakuan. Kelompok I (kontrol negatif) diberikan aquadest 25 g/kg BB (Jelita,
2016) diberikan secara p.o. Kelompok II (kontrol positif) diberikan suspensi
asetosal dosis 0,091 g/kgBB secara p.o. Kelompok III, IV, dan V berturut-turut
diberi dosis IKB Persea americana Mill. yaitu 0,67; 1,33; 2,67 g/kgBB secara p.o.
Pemberian infusa kulit buah Persea americana Mill. menggunakan volume
maksimal pemberian secara peroral pada mencit yaitu 1 mL (Harmita dan Radji,
2008).
Konsentrasi infusa biji alpukat = 8% = 80 mg/mL
D × BB =C×V
D × 30 g = 80 mg/mL × 1mL
𝑚𝑔
80 ×1 𝑚𝑙
𝑚𝑙
D = 30 𝑔

D = 2,67 mg /g BB = 2670 mg/ kg BB

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dosis 2 ditentukan dengan cara membagi 2 dosis 1 dan dosis 3 dihitung dengan
cara membagi 2 dosis ke 2, sehingga didapatkan peringkat dosis 667,5; 1,335;
2670 mg/kg BB. Kemudian setelah selang waktu 10 menit, diberikan asam asetat
1% dosis 50 mg/kgBB secara i.p (Wulandari, 2010). Respon geliat diamati dan
dicatat setiap 5 menit selama 1 jam.

Penetapan Persen Proteksi dan Perubahan Persen Proteksi Geliat


Data jumlah geliat yang diperolah dari hasil pengujian aktivitas analgesik
IKB Persea americana Mill. dianalisis dan ditentukan dengan menghitung persen
proteksi dan perubahan persen proteksi geliat yang diamati setiap 5 menit dalam
waktu 1 jam. Besarnya % penghambatan jumlah geliat dihitung dengan
menggunakan persamaan Handershot and Forshait, yaitu :
% proteksi = (100-(P/K x 100))%
Keterangan :
P = Jumlah kumulatif geliat hewan uji perlakuan
K = Jumlah rata-rata kumulatif geliat hewan uji kontrol negatif
Perubahan % proteksi geliat terhadap kontrol positif menggunakan rumus :
( 𝑃−𝐾𝑝 )
Perubahan % proteksi geliat = × 100%
𝐾𝑝

Keterangan :
P = % proteksi geliat pada tiap kelompok perlakuan
KP = rata-rata % proteksi geliat pada kontrol positif
(Wongsrisakul dkk., 2010)
Analisis Statistik
Data jumlah geliat yang diperoleh dari penetapan selang waktu pemberian
asam asetat dianalisis menggunakan uji Shapiro-Wilk karena jumlah sampel yang
digunakan yaitu kurang dari atau sama dengan 50. Didapatkan data terdistribusi
normal sehingga analisis dilanjutkan dengan uji T karena data yang diuji hanya 2
kelompok yaitu dengan selang waktu 10 menit dan 15 menit. Data kumulatif
geliat, persen proteksi, dan perubahan persen proteksi geliat pada perlakuan yang
diterapkan dianalisis distribusi datanya secara statistik dengan uji Shapiro-Wilk,
dilanjutkan dengan Levene test untuk mengetahui homogenitas dan variansi data

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

antar kelompok uji. Didapatkan hasil data terdistribusi normal sehingga


dilanjutkan dengan analisis pola searah (One Way ANOVA) dengan taraf
kepercayaan 95 %. Karena data yang didapatkan terdistribusi normal dan variansi
berbeda maka dilanjutkan dengan uji Tamhane untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan bermakna pada kumulatif geliat, persen proteksi, dan perubahan persen
proteksi antar dua kelompok uji (Dahlan, 2016).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kulit buah Persea americana Mill. yang digunakan sebagai bahan
penelitian ini telah dideterminasi di Departemen Biologi Farmasi, Fakultas
Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM) dengan nomor referensi
UGM/FA/2275/M/03/02 yang menyatakan bahwa kulit yang digunakan adalah
benar kulit buah Persea americana Mill. dari suku Lauraceae. Pemilihan kulit
buah Persea americana Mill. pada masa pengumpulan dilakukan berdasarkan
hasil sortir kembali kulit yang layak digunakan untuk mengurangi jumlah
pengacau. Penetapan kadar air serbuk kulit buah Persea americana Mill.
dilakukan di Laboratorium Formulasi Teknologi Sediaan Padat-Semisolid
Universitas Sanata Dharma sebanyak 3 kali replikasi. Menurut Agoes (2009),
kadar air yang baik untuk bagian tanaman yaitu kulit buah yaitu harus kurang dari
8% dan menurut Dirjen POM (1995), kadar air dalam serbuk kulit buah alpukat
agar dapat memenuhi persyaratan serbuk yang baik, yaitu kurang dari 10% . Rata-
rata kadar air yang diperoleh adalah 6,11% yang menunjukkan bahwa serbuk
sudah memenuhi ketentuan kadar air dalam serbuk yang baik. Jumlah bahan baku
simplisia kulit buah Persea americana Mill. kering yang didapatkan pada
pengumpulan awal yaitu 223 g dan jumlah perolehan serbuk kulit buah Persea
americana Mill. yang diperoleh yaitu 160 g. Hasil rendemen yang didapatkan
yaitu 71,75%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mencit yang diberikan induksi asam
asetat secara i.p memberikan respon nyeri dalam bentuk geliat dengan menarik
kedua kaki belakang kearah belakang sampai perutnya menempel pada alas kaca

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pengamatan. Pengamatan geliat dilakukan setiap 5 menit selama 1 jam (Hendra,


dkk., 2017).
Tabel I. Rata-Rata Jumlah Geliat dan Uji T Kontrol Positif Asetosal pada Selang
Waktu Pemberian 10 dan 15 Menit (n=6)
Rata-Rata Jumlah Geliat
Kelompok Nilai p
(Mean ± SE)
Kontrol Positif Asetosal 0,091
22,0 ± 1,0
g/KgBB Selang Waktu 10 Menit
0,000
Kontrol Positif Asetosal 0,091
40,0 ± 2,0
g/KgBB Selang Waktu 15 Menit
Keterangan :
Mean = rata-rata kumulatif geliat SE = Standard Error (SD/√n)
Tujuan dari penetapan selang waktu pemberian asam asetat untuk
mengatahui apakah pada waktu 10 atau 15 menit asetosal sudah mampu
memberikan efek analgesik atau penghambatan nyeri yang maksimal.
Berdasarkan Tabel I hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang
bermakna pada kelompok pengujian selang waktu 10 menit dan 15 menit dengan
nilai p<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok Kontrol Positif Asetosal
(KPA) 0,091 g/KgBB selang waktu 10 menit dengan rata-rata kumulatif geliat
sebesar 22,0 ± 1,0 memberikan aktivitas penghambatan nyeri (analgesik) yang
lebih baik dan maksimal akibat asam asetat dibandingkan kelompok KPA 15
menit dengan rata-rata kumulatif geliat sebesar 40,0 ± 2,0; sehingga selang waktu
yang dipilih untuk pemberian asam asetat 1% adalah 10 menit.
Dalam penelitian ini digunakan tiga peringkat dosis IKB Persea americana
Mill. untuk mengetahui aktivitas analgesik yaitu 0,67; 1,33; dan 2,67 g/kgBB.
Kontrol negatif yang digunakan adalah aquadest 25 g/kgBB, sedangkan kontrol
positif yang digunakan adalah asetosal dengan dosis 0,091 g/kgBB, yang
diberikan secara peroral pada masing-masing kelompok kemudian setelah selang
waktu 10 menit diinjeksikan asam asetat 1% secara intraperitonial (i.p) dengan
dosis 50 mg/kgBB.
Tabel II. Rata-rata Jumlah Kumulatif Geliat, Persen Proteksi dan Perubahan
Persen Proteksi Kelompok Kontrol Negatif, Kontrol Positif, dan Perlakuan Tiga
Peringkat Dosis Infusa Kulit Buah Persea americana Mill. (n=25)
Kelompok Perlakuan Rata-Rata Rata-Rata Persen Perubahan

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jumlah Geliat Proteksi (%) Persen Proteksi


(Mean ± SE) (Mean ± SE) (Mean ± SE)
Kontrol Negatif Aquadest
73,0 ± 2,0 0,00 ± 2,07 -100,00 ± 2,98
25 g/KgBB
Kontrol Positif Asetosal
22,0 ± 1,0 69,42 ± 0,80 0,00 ± 1,16
0,091 g/KgBB
IKB Persea americana
57,0 ± 1,0 21,22 ± 1,82 -69,44 ± 2,62
Mill. dosis 0,67 g/KgBB
IKB Persea americana
44,0 ± 1,0 39,67 ± 0,80 -42,85 ± 1,16
Mill. dosis 1,33 g/KgBB
IKB Persea americana
22,0 ± 1,0 70,25 ± 0,83 1,19 ± 1,19
Mill. dosis 2,67 g/KgBB
Keterangan :
Mean = rata-rata kumulatif geliat SE = Standard Error
Tabel II menunjukkan rata-rata jumlah geliat, persen proteksi, dan
perubahan persen proteksi pada masing-masing kelompok perlakuan IKB Persea
americana Mill. Tujuan dilakukannya pengukuran rata-rata jumlah geliat pada
tiap kelompok perlakuan adalah untuk mengetahui seberapa besar penghambatan
geliat pada masing-masing kelompok perlakuan IKB Persea americana Mill. yang
diinduksikan asam asetat 1%. Tujuan dilakukannya pengukuran persen proteksi
dan perubahan persen proteksi adalah untuk mengetahui sebarapa besar
kemampuan proteksi nyeri yang dihasilkan dari pemberian IKB Persea americana
Mill. terhadap induksi asam asetat dan untuk mengetahui seberapa besar
perubahan persen proteksi yang dihasilkan dari pemberian IKB Persea americana
Mill. jika dibandingkan dengan KPA. Pada penelitian didapatkan nilai rata-rata
persen proteksi dan perubahan persen proteksi geliat kelompok Kontrol Negatif
Aquadest (KNA) berturut-turut adalah 0,00 dan -100, sehingga dapat diartikan
bahwa aquadest tidak mempunyai efek analgesik atau kemampuan penghambatan
nyeri dan nilai negatif yang besar dari perubahan persen proteksi geliat
menunjukkan bahwa tidak adanya penghambatan rangsang nyeri dari aquadest.
Tabel III. Hasil Uji Tamhane Rata-rata Jumlah Kumulatif Geliat, Persen Proteksi
dan Perubahan Persen Proteksi pada Pengujian Efek Analgesik Kelompok Kontrol
Negatif, Kontrol Positif, dan Perlakuan Tiga Peringkat Dosis Infusa Kulit Buah
Persea americana Mill. (n=25)
Kontrol Kontrol Dosis I Dosis II Dosis III
Negatif Positif (0,67 (1,33 (2,67
(Aquadest) (Asetosal) g/kgBB) g/kgBB) g/kgBB)

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kontrol Negatif BB BB BB BB
(Aquadest)
Kontrol Positif BB BB BB BTB
(Asetosal)
Dosis I (0,67 BB BB BB BB
g/kgBB)
Dosis II (1,33 BB BB BB BB
g/kgBB)
Dosis III (2,67 BB BTB BB BB
g/kgBB)
BB = Berbeda Bermakna (p<0,05)
BTB = Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)
Pada Tabel II nilai rata-rata jumlah geliat hewan uji KNA adalah 73,0 ±
2,0. Didapatkan rata-rata jumlah geliat paling banyak pada KNA akibat pemberian
asam asetat yang berperan sebagai penginduksi nyeri. Banyaknya rata-rata jumlah
geliat karena aquadest tidak memiliki efek sebagai analgetik setelah pemberian
asam asetat secara intraperitonial (Wahyuningsih dan Widyastuti, 2015).
Pada Tabel II nilai rata-rata jumlah geliat hewan uji KPA adalah 22,0 ±
1,0; serta didapatkan nilai persen proteksi KPA sebesar 69,42 ± 0,80. Pada
pengujian Tabel III didapatkan perbedaan yang bermakna antara kontrol
perlakuan asetosal dan kontrol perlakuan aquadest. Hasil ini menunjukkan bahwa
pemberian asetosal memiliki aktivitas analgesik yang dapat dilihat dari
kemampuan proteksi nyeri berupa penurunan jumlah geliat pada mencit betina
galur Swiss.
Pada Tabel II dapat dilihat hasil pengujian rata-rata jumlah geliat pada tiga
peringkat dosis IKB Persea americana Mill. dosis 0,67; 1,33; dan 2,67 g/kgBB
secara berturut-turut yaitu 57,0 ± 1,0; 44,0 ± 1,0; dan 22,0 ± 1,0, serta nilai persen
proteksi dari masing-masing dosis secara berturut-turut yaitu 21,22 ± 1,82; 39,67
± 0,8; dan 70,25 ± 0,83 terhadap kelompok KNA. Berdasarkan hasil pengujian
pada Tabel III didapatkan perbedaan yang bermakna antara ketiga peringkat dosis
dan perlakuan KNA. Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian tiga peringkat dosis
IKB Persea americana Mill. memiliki aktivitas analgesik yang dapat dilihat dari
kemampuan proteksi nyeri berupa penurunan jumlah geliat pada mencit betina
galur Swiss dibandingkan dengan kelompok KNA.

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nilai hasil pengujian rata-rata jumlah geliat pada IKB Persea americana
Mill. dosis I (0,67 g/kgBB), dosis II (1,33 g/kgBB), dan KPA secara berturut-turut
yaitu 57,0 ± 1,0; 44,0 ± 1,0; dan 22,0 ± 1,0; serta nilai perubahan persen proteksi
dari IKB Persea americana dosis I (0,67 g/kgBB) dan dosis II (1,33 g/kgBB)
yaitu -69,44 ± 2,62 dan -42,85 ± 1,16. Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel III
didapatkan perbedaan yang bermakna dari kedua dosis dan perlakuan KPA.
Asetosal memiliki kemampuan penghambatan nyeri yang lebih baik dibandingkan
dengan IKB Persea americana Mill. dosis 0,67 dan 1,33 g/kgBB, yang dapat
dilihat dari besarnya persen proteksi dan perubahan persen proteksi yang
dihasilkan dari pemberian asetosal.
Nilai hasil pengujian rata-rata jumlah geliat pada IKB Persea americana
Mill. dosis III (2,67 g/kgBB) dan KPA yaitu 22,0 ± 1,0 dan 22,0 ± 1,0; serta
terdapat nilai perubahan persen proteksi dari IKB Persea americana dosis III
(2,67 g/kgBB) yaitu 1,19 ± 1,19. Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel III
didapatkan perbedaan yang tidak bermakna antara dosis III (2,67 g/kgBB) dan
perlakuan KPA. Hasil ini menunjukkan bahwa IKB Persea americana Mill. dosis
III (2,67 g/kgBB) memiliki kemampuan dalam menurunkan jumlah geliat yang
sebanding dengan KPA karena pemberian asam asetat.
Tabel II diatas menunjukkan rata-rata jumlah geliat berkurang seiring
dengan kenaikan dosis IKB Persea americana Mill., mulai dari dosis 0,67; 1,33;
sampai dosis 2,67 g/kgBB, antara dosis I (0,67 g/kgBB) dan dosis II (1,33
g/kgBB); dosis I (0,67 g/kgBB) dan dosis III (2,67 g/kgBB); dosis II (1,33
g/kgBB) dan dosis III (2,67 g/kgBB); didapatkan perbedaan yang bermakna pada
masing-masing perbandingan (Tabel III), dari Tabel II rata-rata jumlah kumulatif
geliat paling tinggi terdapat pada dosis I (0,67 g/kgBB) sebesar 57,0; kemudian
dosis II (1,33 g/kgBB) sebesar 44,0; dan paling rendah pada dosis III (2,67
g/kgBB) sebesar 22,0.
Nilai rata-rata persen proteksi berturut-turut dari perlakuan IKB Persea
americana Mill. dosis 0,67; 1,33; dan 2,67 g/kgBB adalah 21,22; 39,67; dan
70,25. Antara dosis I (0,67 g/kgBB) dan dosis II (1,33 g/kgBB); dosis I (0,67
g/kgBB) dan dosis III (2,67 g/kgBB); dosis II (1,33 g/kgBB) dan dosis III (2,67

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

g/kgBB); didapatkan hasil persen proteksi yang berbeda bermakna pada masing-
masing perbandingan (Lampiran 11). Dari Tabel II rata-rata persen proteksi paling
tinggi terdapat pada dosis III (2,67 g/kgBB) sebesar 70,25%; kemudian dosis II
(1,33 g/kgBB) sebesar 39,67%; dan paling rendah pada dosis I (0,67 g/kgBB)
sebesar 21,22%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar dosis IKB Persea
americana Mill. maka semakin besar pula kemampuan IKB Persea americana
Mill. dalam memberikan aktivitas penghambatan nyeri. Dosis I (0,67 g/kgBB) dan
dosis II (1,33 g/kgBB) memiliki nilai persen proteksi yang lebih rendah
dibandingkan dosis III (2,67 g/kgBB). Hasil ini menunjukkan bahwa dosis III
(2,67 g/kgBB) mampu menurunkan jumlah geliat yang paling baik dibandingkan
dengan kedua peringkat dosis lainnya.
Menurut Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alami Phytomedika (1991),
menyatakan bahwa suatu senyawa uji dikatakan memiliki aktivitas analgesik
melalui metode rangsang kimia jika mampu mengurangi nyeri dengan
penghambatan jumlah geliat >50% dibandingkan dengan KNA. Jika dilihat pada
tabel II, maka perlakuan IKB Persea americana Mill. dosis 2,67 g/kgBB
memiliki aktivitas analgesik dengan nilai persen proteksi yaitu 70,25 %,
sedangkan pemberian IKB Persea americana Mill. dosis 0,67 g/kgBB dan dosis
1,33 g/kgBB tidak memiliki aktivitas analgesik. Hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Jelita (2016) menunjukkan bahwa infusa biji Persea americana
Mill. dosis 0,67 g/kgBB mampu menurunkan jumlah geliat lebih baik, jika
dibandingkan dengan infusa kulit buah Persea americana Mill. dengan dosis yang
lebih besar yaitu 2,67 g/kgBB. Hal ini mengartikan bahwa biji Persea americana
Mill. memiliki potensi aktivitas analgesik lebih besar daripada kulit buah Persea
americana Mill.
Menurut Redha (2010), flavonoid sebagai salah satu kelompok senyawa
fenolik yang banyak terdapat pada jaringan tanaman yang memiliki sifat
antioksidatif serta berperan dalam mencegah kerusakan sel dan komponen
selularnya oleh radikal bebas reaktif. Adanya aktivitas analgesik yang diperoleh
melalui pemberian IKB Persea americana Mill. diduga karena keberadaan
senyawa flavonoid sebagai kelompok senyawa fenolik yang dapat larut dalam

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pelarut air yang digunakan sehingga untuk menelusuri hal ini perlu adanya
penelitian lebih lanjut secara fitokimia terkait kandungan senyawa aktif pada Kulit
Buah Persea americana Mill. yang berperan dalam aktivitas penghambatan nyeri.
Menurut Wardany (2016) ekstrak kulit buah alpukat mengandung beberapa
senyawa fenolik seperti katekin, procyanidins, asam hydroxycinnamic, dan asam
hidroksibenzoat berperan sebagai antioksidan yang dapat menangkap radikal
bebas. Flavonoid berkhasiat sebagai analgetik yang mekanisme kerjanya
menghambat kerja enzim siklooksigenase (Suryanto, 2013). Penghambatan enzim
siklooksigenase akan mengurangi produksi prostaglandin sehingga mengurangi
rasa nyeri (Gunawan dan Mulyani, 2004). Menurut Dipiro (2008), terhambatnya
pembentukan mediator inflamasi menyebabkan tidak terjadinya aktivasi reseptor
nyeri sehingga stimulasi nyeri tidak terjadi.

KESIMPULAN
Infusa Kulit Buah Persea americana Mill. memiliki aktivitas analgesik
pada mencit betina galur swiss terinduksi asam asetat 1 % dosis 50 mg/kgBB.
Besar persen proteksi IKB Persea americana Mill. dosis 0,67; 1,33; dan 2,67
g/kgBB berturut-turut adalah 21,22; 39,67; dan 70,25 % dan perubahan persen
proteksi berturut-turut adalah -69,44; -42,85; 1,19 %.

SARAN
Perlu adanya penelitian lebih lanjut secara fitokimia terkait kandungan
senyawa aktif pada Kulit Buah Persea americana Mill. yang berperan dalam
aktivitas penghambatan nyeri.

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G., 2009. Teknologi Bahan Alam (Serial Farmasi Industri-2).


Andreani, P.R., 2016. Uji Analgesik Ekstrak Metanol Akar Eurycoma Longifolia
Jack Pada Mencit Betina Galur Swiss Yang Terinduksi Asam Asetat.
Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dahlan, M.S., 2016. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan.
DiPiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey,
L.M., 2008. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach.
Dirjen POM., 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta, 45-46.
Fabian, F., Giorgi, A.D., Pala, M., Menegatti, A.M., Gallerani, M., dan
Manfredini, R., 2014. Pain Prevelence And Management In An Internal
Medicine Setting in Italy. Hindawi Publishing Corporation, (January), 20.
Fanada, M., dan Muda, W., 2012. Pengaruh Kompres Hangat Dalam Menurunkan
Skala Nyeri Pada Lansia Yang Mengalami Nyeri Rematik di Panti Sosial
Tresna Werda Teratai Palembang.
Ganora, L., 2011. Solubility of Herbal Constituents.
Gunawan, D. dan Mulyani,S., 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi).
Harborne, J.B., 1973. Phytochemical Methods : A Guide to Modern Tecniques of
Plant Analysis.
Harmita, dan Radji, M., 2008. Buku Ajar Analisis Hayati.
Hendra, P., Fenty, Andreani, P.R., Pangestuti, B.M.E., Julianus, J., 2017.
Evaluation of Antihyperlipidemic, Anti-inflammatory, and Analgesic,
Activities of Eurycoma Longifolia In Animal Models. International
Journal Of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 9 (3), 166-169.
Hendra, P., Krisnadi, G., Perwita, N.P.D., Kumalasari, I., dan Quraisyin, Y.A.,
2014. Efek Hepatoprotektif dan Nefroprotektif Biji Alpukat pada Tikus
Terinduksi Karbon Tetraklorida. Traditional Medicine Journal, 19 (3),
133-137.
Hendra, P., Liong, P., Putri, B.W.R., Fransiskus, A.S., Andriani, F., Putriati, A.,
dan Elviani, T., 2016. Efek Proteksi Dekokta Kulit Alpukat Pada Hepar

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida. Jurnal Farmasi Sains dan


Komunitas, 13 (2), 61-66.
Jelita, F.K., 2016. Uji Aktivitas Analgesik Infusa Biji Alpukat (Persea americana
Mill.) Pada Mencit Betina Terinduksi Asam Asetat. Skripsi. Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
JMJ. (2014). Jurnal Online Medika Edisi No 2 Vol X1 2014 :
www.jurnalmedika.com/edisi-tahun-2014/edisi-no-02-vol-xi-2014/667-
fokus/1503-pentingnya-aktualisasi-penanganan-nyeri-kronis, diakses 18
Januari 2018.
Koesyanto, H., 2013. Masa Kerja dan Sikap Kerja Duduk Terhadap Nyeri
Punggung, Jurnal Kesehatan Masyarakat (KEMAS). Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 9 (1), 9-14.
Konsinska, A., Karamec, M., Estrella, I., Hernandez, T., Bartolome, B., dan
Dykes, G.A., 2012. Phenolic Compound Profiles and Antioxidant
Capacity of Persea americana Mill. Peels and Seeds of Two Varieties.
Journal of Agricultural and Food Chemistry, 60, 4613-4619.
Kumar, V., Abbas, A.K., dan Fausto, N., 2005. Pathologic Basic of Disease, 7th
Ed., Elsavier Saunders, Philadelphia. 70-73.
Lumunon, S.N., Sengkey, L., dan Angliadi, E., 2015. Hubungan Gerakan
Berulang Lengan Dengan Terjadinya Nyeri Bahu pada Penata Rambut di
Salon. Jurnal e-Clinic (eCl), 3 (3), 745-748.
Redha, A., 2010. Flavonoid : Struktur, Sifat Antioksidatif Dan Perannya Dalam
Sistem Biologis. Jurnal Berlin, 09 (2), 196.
Sanchez, A., Calpena, A.C., and Clares, 2015. Evaluating the Oxidative Stress in
Inflammation: Role of Melatonin. International Journal of Molecular
Sciences, (16), 16981-17004.
Sidebang, B. M., 2011. Pengaruh Lama Praperlakuan Infusa Batang Brotowali
(Tinospora crispa (L) Miers.) Terhadap Daya Analgesik Parasetamol Pada
Mencit Betina Galur Swiss. Skripsi. Fakultas Farmasi, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Suryanto, E. 2013, Potensi Ekstrak Fenolik Buah Pisang Goroho (Musa Spp.)
Terhadap Gula Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus), Chem. Prog, 6 (1),
6-10.
Tjay, T.H., Rahardja, K., 2008. Obat-obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-Efek Sampingnya.
USDA., 2017. Persea Americana Mill.
https://plants.usda.gov/core/profile?symbol=PEAM3/ accessed 14
February 2017.
Vinha, A.F., Moreira, J., and Barreira, S.V.P., 2013. Physicochemical Parameters,
Phytochemical Composition and Antioxidant Activity of the Algarvian
Avocado (Persea americana Mill.). Journal of Agricultural Science, 5
(12), 100-101.
Wahyuningsih, S.S., dan Widyastuti, L., 2015. Uji Efek Analgetik Infusa Daun
Beluntas (Pluchea indica L.) pada Mencit Jantan Galur Swiss. Jurnal
Biologi Papua, 7 (2), 61-67.
Wardany, K.H., 2016. Sehat Tanpa Obat dengan Alpukat - Seri Apotek Dapur.
Wongsrisakul, J., Wichitnithad, W., Rojsitthisak, Towiwat, P., 2010.
Antinociceptive Effects of Curcumin Diethyl Disuccinate In Animal
Models. Journal Health Res., 24 (4), 175-180.
Wulandari. D., 2010. Efek Analgesik Infusa Daun Macaranga tanarius L. Pada
Mencit Betina Galur Swiss. Skripsi. Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Wulandari, R.A., Maja, J.P.S., dan Khosama, H., 2013. Gambaran Faktor Yang
Mempengaruhi Nyeri Punggung Bawah Pada Buruh Kapal. Skripsi.
Universitas Samratulangi Manado.
Yasir, M., Das, S., dan Kharya, M.D., 2010. The Phytochemical and
Pharmacological profile of Persea americana Mill.. Department of
Pharmaceutical Sciences, 4 (7), 79.
Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alami Phyto Medika, 1991, Pedoman
Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka, Penapisan Farmakologi
Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik.

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

Lampiran 1. Buah, Kulit, Serbuk Simplisia, Perebusan serbuk, Infusa kulit


buah Persea americana Mill.

Gambar 1. Buah dan kulit buah Persea americana Mill.

Gambar 2. Serbuk kulit buah Persea americana Mill.

Gambar 3. Perebusan serbuk kulit buah Persea americana Mill.

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4. Serbuk setelah perebusan

Gambar 5. Infusa kulit buah Persea americana Mill.

Gambar 6. Larutan asam asetat 1%

Lampiran 2. Cara pemberian dan respon geliat pada mencit

Gambar 7. Pemberian infusa kulit buah Persea americana Mill. secara peroral (p.o)

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 8. Pemberian asam asetat 1% secara intraperitonial (i.p)

Gambar 9. Respon geliat pada mencit

Lampiran 3. Mencit yang dipuasakan, penimbangan dan penandaan mencit


uji, mencit hasil pengujian

Gambar 10. Mencit yang dipuasakan

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 11. Penimbangan & penandaan mencit uji

Gambar 12. Mencit hasil pengujian

Lampiran 4. Moisture balance dan hasil penetapan kadar serbuk kulit buah
Persea americana Mill.

Gambar 13. Moisture balance

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 14. Hasil penetapan kadar serbuk kulit buah Persea americana Mill.

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Surat pengesahan determinasi kulit buah Persea americana


Mill.

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6. Surat Ethical Clearance (EC)

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data


secara statistik

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8. Perhitungan Dosis

a. Dosis Asam Asetat


Dosis asam asetat yang digunakan dalam penelitian yaitu 50 mg/kgBB
yang merupakan dosis optimal, mengacu pada penelitian sebelumnya yang
telah dilakukan oleh Wulandari (2010).
b. Dosis Asetosal
Dosis asetosal yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosis yang
normal diberikan pada manusia yaitu 500 mg. Berat badan manusia
Indonesia adalah 50 kg, jika di konversikan pedoman manusia Eropa
dengan berat badan 70 kg maka di dapatkan dosis (70/50) x 500 mg = 700
mg. Untuk pemberiannya pada mencit, dikonversikan dahulu dari manusia
ke mencit berat badan 20 g dengan faktor konversi 0,0026 sehingga dapat
dihitung 0,0026 x 700 = 1,82 mg, maka dosis asetosal adalah 1,82 mg/20
gramBB = 0,091 mg/gramBB atau 91 mg/KgBB (Wulandari, 2010).
c. Dosis Infusa Kulit Buah Persea americana Mill.
Infusa kulit buah Persea americana Mill. dibuat dengan menimbang 8,0 g
serbuk kering kulit buah Persea americana Mill. kemudian dibasahi
dengan 16,0 mL aquadest kemudian dipanaskan selama 15 menit lalu
ditambahkan 100,0 mL aquadest (Hendra dkk., 2016).
Pemberian infusa kulit alpukat menggunakan volume maksimal pemberian
secara peroral pada mencit yaitu 1 mL (Harmita dan Radji, 2008).
Konsentrasi infusa biji alpukat = 8% = 80 mg/mL
D × BB =C×V
D × 30 g = 80 mg/mL × 1mL
𝑚𝑔
80 ×1 𝑚𝑙
𝑚𝑙
D = 30 𝑔
D = 2,67 mg /g BB = 2670 mg/ kg BB
Dosis 2 ditentukan dengan cara membagi 2 dosis 1 dan dosis 3 dihitung
dengan cara membagi 2 dosis ke 2, sehingga didapatkan peringkat dosis
667,5; 1,335; 2670 mg/kg BB.
d. Dosis kontrol negatif (Aquadest)
Penetapan dosis aquadest sebagai kontrol negatif menggunakan berat
badan terendah dari hewan uji. Digunakan ½ volume maksimum yang
dapat diberikan pada mencit secara per oral yaitu 0,5 mL.
Konsentrasi aquadest = 1g/mL = 1000 mg/mL
D × BB =C×V
D × 20 g = 1000 mg/mL × 0,5 mL
𝑚𝑔
1000 ×1 𝑚𝑙
𝑚𝑙
D = 20 𝑔
D = 25 mg/g BB
Berdasarkan perhitungan diatas dosis aquadest yang akan diberikan pada
hewan uji adalah 25 g/kg BB (Jelita, 2016).

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 9. Hasil analisis statistika data orientasi kontrol positif asetosal


dengan pemberian asam asetat selang waktu 10 dan 15 menit

Uji Normalitas

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Asetosal1 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Asetosal2 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Asetosal1 Mean 22.2000 .58310

95% Confidence Interval for Lower Bound 20.5811


Mean
Upper Bound 23.8189

5% Trimmed Mean 22.1667

Median 22.0000

Variance 1.700

Std. Deviation 1.30384

Minimum 21.00

Maximum 24.00

Range 3.00

Interquartile Range 2.50

Skewness .541 .913

Kurtosis -1.488 2.000

Asetosal2 Mean 39.8000 1.71464

95% Confidence Interval for Lower Bound 35.0394


Mean Upper Bound 44.5606

5% Trimmed Mean 39.7778

Median 39.0000

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Paired Samples Test

Variance 14.700

Std. Deviation 3.83406

Minimum 35.00

Maximum 45.00

Range 10.00

Interquartile Range 7.00

Skewness .254 .913

Kurtosis -.501 2.000

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Asetosal1 .221 5 .200* .902 5 .421

Asetosal2 .183 5 .200* .985 5 .961

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

T-Test
Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Asetosal1 22.2000 5 1.30384 .58310

Asetosal2 39.8000 5 3.83406 1.71464

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Asetosal1 & Asetosal2 5 .760 .136

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the

Std. Std. Error Difference

Mean Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)

Pair 1 Asetosal1 - Asetosal2 -17.60000 2.96648 1.32665 -21.28337 -13.91663 -13.266 4 .000

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 10. Hasil analisis dengan Uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane
rata-rata jumlah geliat pada kelompok perlakuan

Oneway

Descriptives
Geliat

Bootstrapa

95% Confidence

Std. Interval

Statistic Bias Error Lower Upper

Kontrol Negatif N 5 0 2 1 11
(Aquadest) Mean 72.6000 .3917 1.5064 69.5563 76.6625

Std. Deviation 3.36155 - 1.04963b .17867b 4.84733b


.50569b

Std. Error 1.50333

95% Lower 68.4261


Confidence Bound
Interval for Upper 76.7739
Mean Bound

Minimum 69.00

Maximum 77.00
Kontrol Positif N 5 0b 2b 2b 10b
(Asetosal) Mean 22.2000 -.0387b .5602b 21.0000b 23.4484b
Std. Deviation 1.30384 - .37509b .00000b 1.52753b
.28321b
Std. Error .58310
95% Lower 20.5811
Confidence Bound
Interval for Upper 23.8189
Mean Bound
Minimum 21.00
Maximum 24.00
Dosis 1 (0,667) N 5 0 2 1 10
Mean 57.2000 .5146 1.3340 55.0021 60.0000
Std. Deviation 2.94958 - 1.01843c .00000c 3.76242c
.55574c
Std. Error 1.31909

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95% Lower 53.5376


Confidence Bound
Interval for Upper 60.8624
Mean Bound
Minimum 53.00
Maximum 60.00
Dosis 2 (1,333) N 5 0 2 1 9
Mean 43.8000 .0552 .6162 42.2025 45.0000
Std. Deviation 1.30384 - .36734c .00000c 1.51289c
.30138c
Std. Error .58310
95% Lower 42.1811
Confidence Bound
Interval for Upper 45.4189
Mean Bound
Minimum 42.00
Maximum 45.00
Dosis 3 (2,667) N 5 0 2 1 10
Mean 21.6000 -.0655 .5719 20.5000 22.8312
Std. Deviation 1.34164 - .35394d .00000d 1.67460d
.23800d
Std. Error .60000
95% Lower 19.9341
Confidence Bound
Interval for Upper 23.2659
Mean Bound
Minimum 20.00
Maximum 23.00
Total N 25 0 0 25 25

Mean 43.4800 .0496 3.6818 35.9395 50.0510

Std. Deviation 20.35133 -.32288 1.92888 16.46449 24.48449

Std. Error 4.07027

95% Lower 35.0794


Confidence Bound
Interval for Upper 51.8806
Mean Bound

Minimum 20.00

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Maximum 77.00

a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 50 bootstrap samples


b. Based on 49 samples
c. Based on 46 samples
d. Based on 48 samples

Test of Homogeneity of Variances


Geliat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.908 4 20 .048

ANOVA
Geliat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 9839.440 4 2459.860 488.067 .000


Within Groups 100.800 20 5.040
Total 9940.240 24

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons
Geliat
Tamhane

95% Confidence

Mean Interval

Difference Std. Lower Upper


(I) Kelompok (J) Kelompok (I-J) Error Sig. Bound Bound

Kontrol Negatif Kontrol Positif 50.40000* 1.61245 .000 42.9031 57.8969


(Aquadest) (Asetosal)

Dosis 1 (0,667) 15.40000* 2.00000 .001 7.7227 23.0773

Dosis 2 (1,333) 28.80000* 1.61245 .000 21.3031 36.2969

Dosis 3 (2,667) 51.00000* 1.61864 .000 43.5296 58.4704


Kontrol Positif Kontrol Negatif -50.40000* 1.61245 .000 -57.8969 -42.9031
(Asetosal) (Aquadest)
Dosis 1 (0,667) -35.00000* 1.44222 .000 -41.4761 -28.5239
Dosis 2 (1,333) -21.60000* .82462 .000 -24.7470 -18.4530
Dosis 3 (2,667) .60000 .83666 .999 -2.5939 3.7939

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dosis 1 (0,667) Kontrol Negatif -15.40000* 2.00000 .001 -23.0773 -7.7227


(Aquadest)
Kontrol Positif 35.00000* 1.44222 .000 28.5239 41.4761
(Asetosal)
Dosis 2 (1,333) 13.40000* 1.44222 .001 6.9239 19.8761
Dosis 3 (2,667) 35.60000* 1.44914 .000 29.1441 42.0559
Dosis 2 (1,333) Kontrol Negatif -28.80000* 1.61245 .000 -36.2969 -21.3031
(Aquadest)
Kontrol Positif 21.60000* .82462 .000 18.4530 24.7470
(Asetosal)
Dosis 1 (0,667) -13.40000* 1.44222 .001 -19.8761 -6.9239
Dosis 3 (2,667) 22.20000* .83666 .000 19.0061 25.3939
Dosis 3 (2,667) Kontrol Negatif -51.00000* 1.61864 .000 -58.4704 -43.5296
(Aquadest)

Kontrol Positif -.60000 .83666 .999 -3.7939 2.5939


(Asetosal)

Dosis 1 (0,667) -35.60000* 1.44914 .000 -42.0559 -29.1441

Dosis 2 (1,333) -22.20000* .83666 .000 -25.3939 -19.0061

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 11. Hasil analisis dengan Uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane
persen proteksi geliat pada kelompok perlakuan

Oneway
Descriptives
PersenProteksi

Bootstrapa

95% Confidence

Std. Interval

Statistic Bias Error Lower Upper

Kontrol Negatif N 5 0 2 2 10
(Aquadest) Mean .0000 .1194 2.1873 -4.4950 4.1166

Std. Deviation 4.62882 -.87063 1.16035 .98394 5.77484

Std. Error 2.07007

95% Confidence Lower -5.7474


Interval for Bound
Mean Upper 5.7474
Bound

Minimum -6.06

Maximum 4.96
Kontrol Positif N 5 0b 2b 2b 9b
(Asetosal) Mean 69.4200 -.1677b .8283b 67.1535b 70.8998b
Std. Deviation 1.79470 - .55211b .00000b 2.34659b
.30826b
Std. Error .80261
95% Confidence Lower 67.1916
Interval for Bound
Mean Upper 71.6484
Bound
Minimum 66.94
Maximum 71.07
Dosis 1 (0,667) N 5 0 2 2 10
Mean 21.2160 .4754 1.8171 18.7369 26.5351
Std. Deviation 4.06211 -.57670 .96330 .32936 4.82839
Std. Error 1.81663
95% Confidence Lower 16.1722
Interval for Bound

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Mean Upper 26.2598


Bound
Minimum 17.36
Maximum 27.00
Dosis 2 (1,333) N 5 0 2 2 11
Mean 39.6700 -.0411 .8218 38.1125 41.5347
Std. Deviation 1.79470 -.27730 .57395 .20680 2.73947
Std. Error .80261
95% Confidence Lower 37.4416
Interval for Bound
Mean Upper 41.8984
Bound
Minimum 38.02
Maximum 42.15
Dosis 3 (2,667) N 5 0b 2b 1b 9b
Mean 70.2460 .0656b .8530b 68.3200b 71.9900b
Std. Deviation 1.84625 - .62920c .00000c 2.92035c
.12993c
Std. Error .82567
95% Confidence Lower 67.9536
Interval for Bound
Mean Upper 72.5384
Bound
Minimum 68.32
Maximum 72.45
Total N 25 0 0 25 25

Mean 40.1104 -1.4037 5.8886 26.2722 49.5658

Std. Deviation 28.03073 -.88398 2.33082 20.98533 31.69096

Std. Error 5.60615

95% Confidence Lower 28.5399


Interval for Bound
Mean Upper 51.6809
Bound

Minimum -6.06

Maximum 72.45

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 50 bootstrap samples


b. Based on 49 samples
c. Based on 48 samples

Test of Homogeneity of Variances


PersenProteksi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.904 4 20 .048

ANOVA
PersenProteksi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Between Groups 18666.218 4 4666.554 488.366 .000
Within Groups 191.109 20 9.555
Total 18857.327 24

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons
PersenProteksi
Tamhane

95% Confidence

Mean Interval
Difference Std. Lower Upper
(I) Kelompok (J) Kelompok (I-J) Error Sig. Bound Bound

Kontrol Negatif Kontrol Positif -69.42000* 2.22022 .000 -79.7436 -59.0964


(Aquadest) (Asetosal)

Dosis 1 (0,667) -21.21600* 2.75415 .001 -31.7880 -10.6440

Dosis 2 (1,333) -39.67000* 2.22022 .000 -49.9936 -29.3464

Dosis 3 (2,667) -70.24600* 2.22866 .000 -80.5335 -59.9585


Kontrol Positif Kontrol Negatif 69.42000* 2.22022 .000 59.0964 79.7436
(Asetosal) (Aquadest)
Dosis 1 (0,667) 48.20400* 1.98604 .000 39.2847 57.1233
Dosis 2 (1,333) 29.75000* 1.13507 .000 25.4182 34.0818
Dosis 3 (2,667) -.82600 1.15148 .999 -5.2217 3.5697
Dosis 1 (0,667) Kontrol Negatif 21.21600* 2.75415 .001 10.6440 31.7880
(Aquadest)

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kontrol Positif -48.20400* 1.98604 .000 -57.1233 -39.2847


(Asetosal)
Dosis 2 (1,333) -18.45400* 1.98604 .001 -27.3733 -9.5347
Dosis 3 (2,667) -49.03000* 1.99546 .000 -57.9217 -40.1383
Dosis 2 (1,333) Kontrol Negatif 39.67000* 2.22022 .000 29.3464 49.9936
(Aquadest)
Kontrol Positif -29.75000* 1.13507 .000 -34.0818 -25.4182
(Asetosal)
Dosis 1 (0,667) 18.45400* 1.98604 .001 9.5347 27.3733
*
Dosis 3 (2,667) -30.57600 1.15148 .000 -34.9717 -26.1803
Dosis 3 (2,667) Kontrol Negatif 70.24600* 2.22866 .000 59.9585 80.5335
(Aquadest)

Kontrol Positif .82600 1.15148 .999 -3.5697 5.2217


(Asetosal)

Dosis 1 (0,667) 49.03000* 1.99546 .000 40.1383 57.9217

Dosis 2 (1,333) 30.57600* 1.15148 .000 26.1803 34.9717

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 12. Hasil analisis dengan Uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane
perubahan persen proteksi geliat pada kelompok perlakuan

Oneway

Descriptives
PerubahanPersenProteksi

Bootstrapa

95% Confidence

Std. Interval

Statistic Bias Error Lower Upper

Kontrol Negatif N 5 0 2 2 10
(Aquadest) Mean - .1718 3.1502 - -94.0718
100.0000 106.4740

Std. Deviation 6.66658 - 1.67133 1.41563 8.31375


1.25426

Std. Error 2.98138

95% Confidence Lower -


Interval for Bound 108.2776
Mean Upper -91.7224
Bound

Minimum -108.73

Maximum -92.86
Kontrol Positif N 5 0b 2b 2b 9b
(Asetosal) Mean .0020 -.2419b 1.1931b -3.2621b 2.1349b
Std. Deviation 2.58506 - .79550b .00000b 3.38068b
.44442b
Std. Error 1.15607
95% Confidence Lower -3.2078
Interval for Bound
Mean Upper 3.2118
Bound
Minimum -3.57
Maximum 2.38
Dosis 1 (0,667) N 5 0 2 2 10
Mean -69.4380 .6845 2.6163 -73.0072 -61.7792
Std. Deviation 5.84847 -.83051 1.38720 .47256 6.95199

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Std. Error 2.61551


95% Confidence Lower -76.6998
Interval for Bound
Mean Upper -62.1762
Bound
Minimum -74.99
Maximum -61.11
Dosis 2 (1,333) N 5 0 2 2 11
Mean -42.8540 -.0591 1.1839 -45.0970 -40.1672
Std. Deviation 2.58545 -.39976 .82729 .29737 3.94670
Std. Error 1.15625
95% Confidence Lower -46.0643
Interval for Bound
Mean Upper -39.6437
Bound
Minimum -45.23
Maximum -39.28
Dosis 3 (2,667) N 5 0b 2b 1b 9b
Mean 1.1920 .0939b 1.2273b -1.5800b 3.7000b
Std. Deviation 2.65645 - .90532c .00000c 4.20021c
.18748c
Std. Error 1.18800
95% Confidence Lower -2.1064
Interval for Bound
Mean Upper 4.4904
Bound
Minimum -1.58
Maximum 4.36
Total N 25 0 0 25 25

Mean -42.2196 -2.0223 8.4826 -62.1538 -28.5992

Std. Deviation 40.37921 - 3.35758 30.23092 45.65144


1.27352

Std. Error 8.07584

95% Confidence Lower -58.8873


Interval for Bound
Mean Upper -25.5519
Bound

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Minimum -108.73

Maximum 4.36

a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 50 bootstrap samples


b. Based on 49 samples
c. Based on 48 samples

Test of Homogeneity of Variances


PerubahanPersenProteksi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.905 4 20 .048

ANOVA
PerubahanPersenProteksi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 38735.245 4 9683.811 488.728 .000


Within Groups 396.286 20 19.814
Total 39131.531 24

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons
PerubahanPersenProteksi
Tamhane
95% Confidence
Interval

Mean Std. Lower Upper


(I) Kelompok (J) Kelompok Difference (I-J) Error Sig. Bound Bound

Kontrol Negatif Kontrol Positif -100.00200* 3.19768 .000 -114.8702 -85.1338


(Aquadest) (Asetosal)

Dosis 1 (0,667) -30.56200* 3.96605 .001 -45.7864 -15.3376

Dosis 2 (1,333) -57.14600* 3.19774 .000 -72.0140 -42.2780

Dosis 3 (2,667) -101.19200* 3.20936 .000 -116.0102 -86.3738


Kontrol Positif Kontrol Negatif 100.00200* 3.19768 .000 85.1338 114.8702
(Asetosal) (Aquadest)
Dosis 1 (0,667) 69.44000* 2.85962 .000 56.5989 82.2811
Dosis 2 (1,333) 42.85600* 1.63506 .000 36.6160 49.0960
Dosis 3 (2,667) -1.19000 1.65766 .999 -7.5178 5.1378

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dosis 1 (0,667) Kontrol Negatif 30.56200* 3.96605 .001 15.3376 45.7864


(Aquadest)
Kontrol Positif -69.44000* 2.85962 .000 -82.2811 -56.5989
(Asetosal)
Dosis 2 (1,333) -26.58400* 2.85969 .001 -39.4249 -13.7431
Dosis 3 (2,667) -70.63000* 2.87267 .000 -83.4328 -57.8272
Dosis 2 (1,333) Kontrol Negatif 57.14600* 3.19774 .000 42.2780 72.0140
(Aquadest)
Kontrol Positif -42.85600* 1.63506 .000 -49.0960 -36.6160
(Asetosal)
Dosis 1 (0,667) 26.58400* 2.85969 .001 13.7431 39.4249
Dosis 3 (2,667) -44.04600* 1.65778 .000 -50.3743 -37.7177
Dosis 3 (2,667) Kontrol Negatif 101.19200* 3.20936 .000 86.3738 116.0102
(Aquadest)

Kontrol Positif 1.19000 1.65766 .999 -5.1378 7.5178


(Asetosal)

Dosis 1 (0,667) 70.63000* 2.87267 .000 57.8272 83.4328

Dosis 2 (1,333) 44.04600* 1.65778 .000 37.7177 50.3743

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Uji Aktivitas Analgesik


Infusa Kulit Buah Persea americana Mill. pada Mencit
Betina Galur Swiss yang Terinduksi Asam Asetat”
bernama lengkap Wandy Antolis, lahir di Tolitoli, 17
September 1996, merupakan anak pertama dari dua
bersaudara pasangan Darius Antolis dan Lifanny.
Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu
pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Pembina
Tolitoli (2002-2008), pendidikan Sekolah Menengah
Pertama di SMP Negeri 1 Tolitoli (2008-2011), pendidikan Sekolah Menengah
Atas di SMA Negeri 1 Tolitoli (2011-2014). Pada tahun 2014, penulis
melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan sarjana, penulis aktif terlibat dalam
berbagai kegiatan keorganisasian kemahasiswaan baik dalam lingkup Universitas
dan diluar Universitas yaitu terlibat dalam kepanitiaan Organisasi KMBK Dharma
Virya (2014), Anggota Divisi Kesenian GEMA Sukhacitta Maitreya (2015 &
2016), Koordinator Divisi bidang Lomba Simfoni Alam pada Earth Festival
(2015), Staff Marketing Stand World Healthy Food Fest (2016), Master of
Ceremony (MC) World Healthy Food Fest (2016), Relawan Organisasi
International Nature Loving Association (INLA) 2014-2017, Wakil Ketua Panitia
Penyambutan Mahasiswa Baru (PPMB) Maitreya Jogja 2016, Ketua Panitia
Penyambutan Mahasiswa Baru (PPMB) Maitreya Jogja 2017, Ketua GEMA
Sukhacitta Maitreya (2017-2018), Anggota Tim PKMM “P3K Sebagai Unit
Pengobatan” yang berhasil masuk ke tahap seleksi Nasional (2017).

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Anda mungkin juga menyukai