FARMAKOTERAPI 2
Disusun Oleh :
Nama : Siti Aqubah
NIM : 161-210-014
Prodi : S1 Farmasi
Semester : IX (Sembilan)
Dosen Pengampu :
Mawaqit Makani, M.Clin.Pharm.,Apt
REUMATOID ARTHRITIS
I. Tujuan praktikum :
Mahasiswa mampu mengerjakan dan mengidentifikasikan tatalaksana terapi Dasar
teori
A. Definisi GERD
Definisi GERD menurut Konsensus Nasional Penatalaksanaan Penyakit Refluks
Gastroesofageal di Indonesia tahun 2013 adalah suatu gangguan berupa isi lambung
mengalami refluks berulang ke dalam esofagus, menyebabkan gejala dan/atau
komplikasi yang mengganggu. GERD adalah suatu keadaan patologis akibat refluks
kandungan lambung ke dalam esophagus dengan berbagai gejala akibat keterlibatan
esofagus, faring, laring dan saluran napas. Sedangkan menurut American College of
Gastroenterology, GERD is a physical condition in which acid from the stomach
flows backward up into the esofagus. GERD adalah suatu keadaan patologis di
mana cairan asam lambung mengalami refluks sehingga masuk ke dalam esofagus
dan menyebabkan gejala.hidup.
D. Klasifikasi GERD
Berdasarkan lokalisasi gejalanya, GERD dibagi menjadi dua, yaitu sindrom
esofageal dan esktraesofageal. Sindrom esofageal merupakan refluks esofageal
yang disertai dengan atau tanpa adanya lesi struktural. Gejala klinis sindrom
esofageal tanpa lesi struktural berupa heartburn dan regurgitasi, serta nyeri dada
non-kardiak. Sedangkan pada sindrom esofageal disertai lesi struktural, berupa
refluks esofagitis, striktur refluks, Barret’s esophagus, adenokarsinoma esofagus.
Sindrom ekstraesofageal biasanya terjadi akibat refluks gastroesofageal jangka
panjang
E. Pengobatan GERD
Untukselaselajari
kaki 4-6 minggu
Formyco Dosis 1 x 200 mg Obat digunakan apabila
tab 1 x 200 pemberian formyco cream
mg tidak memberikan efek,
maka digunakan formyco
tablet
Jantung Plavix Penggunaan obat Obat berinteraksi dengan
1 x75 mg Plavix dihentikan golongan PPI
(Lansoprazol), Atorvastatin.
Disarankan untuk mencegah
terjadinya kekambuhan
penyakit jantung pasien
dengan menjaga pola hidup
(non farmakologi).
ISDN Penggunaan obat Obat ini tidak sesuai Karena
3 x 10 mg ISDN dihentikan tidak memiliki gejala seperti
nyeri dada yang diakibatkan
oleh angina pektoris.
Atorvastatin Penghentian Obat disarankan untuk di
1 x 10 mg penggunaan obat hentikan penggunaannya
atorvastatin karena pasien tidak
mengalami gejala
peningkatan kadar
kolesterol. Selain itu, dari
riwayat penyakit pasien
tidak adanya tanda-tanda
terjadinya arterosklerosis.
V. PEMBAHASAN
Pada kasus ini untuk gejala Dada terasa panas, bersendawa lebih sering dari
biasanya, mengalami hipersalivasi, dialami sejak seminggu yang lalu.
Penggunaan terapi yaitu antasid, Obat dihentikan karena tidak memberikan
perubahan pada gejala yang dirasakan pasien kemudian penggunaan yang
kedua yaitu ondansentron 4mg Obat tidak diberikan karena pasien tidak
mengalami gejala mual muntah. Jadi untuk terapi dengan gejala ini dapat
diberikan lanzoprazole. Lanzoprazole termasuk dalam Termasuk dalam
golongan PPI Dosis diberikan 15 mg 1 x sehari (Pharmacotherapy Handbook,
Ninth Edition). Obat diberikan sebagai terapi awal gejala GERD yang
dirasakan pasien dan dapat diberikan tanpa resep dokter.
Untuk riwayat penyakit DM tipe 2 Pasien, penggunaan terapi pasien yaitu
metformin dengan dosis 3 x 500mg. Dosis yang digunakan kurang tepat, dosis
diturunkan menjadi 2 x 500 mg (Pharmacotherapy Handbook, Ninth
Edition), Dilakukan monitoring apabila kadar gula darah pasien mengalami
peningkatan bias diberikan terapi metformin, jika kadar gula darah masih
terkonrtol maka tidak perlu diberikan, karna dilihat dari kasus kadar gula pasien
yaitu 130mg/dl.
Untuk riwayat penyakit hipertensi pasien, penggunaan terapi yang digunakan
pasien yaitu concor 1 x 5mg, Dosis sudah sesuai dan terapi tetap dilanjutkan
dengan Dosis 5 mg - 10 mg/hari Concor merupakan obat dengan kandungan
Bisoprolol yang termasuk dalam golongan β- blocker (Menurut JNC-7) Obat
tetap digunakan sebagai terapi antihipertensi. Kemudian pasien juga
menggunakan lisinopril 1 x 5mg Dosis sudah sesuai dan terapi tetap dilanjutkan
dengan Dosis 5 mg - 10 mg/hari Concor merupakan obat dengan kandungan
Bisoprolol yang termasuk dalam golongan β- blocker (Menurut JNC-7) Obat
tidak digunakan karena berinteraksi dengan metformin. Penggunaan obat
dipilih salah satu karena hipertensi pasien masih dalam kategori stage 1.
Lisinopril berinteraksi dengan metformin dapat menyebabkan hyperglycaemia
sehingga obat lisinopril tidak dapat digunakan.
Untuk pengobatan gatal yang dialami pasien, diresepkan dokter untuk
pemberian formyco cream Digunakan setalah mandi 1-2 kali sehari. Untuk sela
sela jari kaki 4-6 minggu, Obat digunakan untuk mengatasi gatal pada gatal
sela jari pasien. Untuk formyco tablet dengan dosis 1 x 200 mg Obat digunakan
apabila pemberian formyco cream tidak memberikan efek, maka digunakan
formyco tablet tetapi perlu diberikan monitoring karna obat ini berinteraksi
dengan lanzoprazol, jadi penggunaan obat ini bisa digunakan setelah makan
Untuk riwayat penyakit jantung pasien, pasien menggunakan obat Plavix 1 x75
mg Penggunaan obat Plavix dihentikan karena Obat berinteraksi dengan
golongan PPI (Lansoprazol), Atorvastatin. Disarankan untuk mencegah
terjadinya kekambuhan penyakit jantung pasien dengan menjaga pola hidup
(non farmakologi). Kemudian obat yang digunakan pasien ISDN 3 x 10 mg
Penggunaan obat ISDN dihentikan karena Obat ini tidak sesuai Karena tidak
memiliki gejala seperti nyeri dada yang diakibatkan oleh angina pektoris.
Kemudian obat Atorvastatin 1 x 10 mg Penghentian penggunaan obat
atorvastatin karena Obat disarankan untuk di hentikan penggunaannya karena
pasien tidak mengalami gejala peningkatan kadar kolesterol. Selain itu, dari
riwayat penyakit pasien tidak adanya tanda-tanda terjadinya arterosklerosis.