TERAPAN
OLEH KELOMPOK 10
KELOMPOK 10..
● ARNIKA SEPTIA O1B122091
● HASRYANTO O1B12213
—Terapi Farmakologi
• Diabetes Melitus
Biguanid Metformin adalah satu-satunya biguanid yang tersedia saat ini. obat ini
digunakan pada penderita diabetes yang gemuk karena obat ini menurunkan nafsu
makan yang menyebabkan penurunan berat badan (Siregar dan Saiful, 2018).
Ulkus pada kaki pasien
Dalam pengobatan ulkus diabetikum dapat menggunakan seftiakson sebagai
terapi tunggal dan antibiotic seftiakson + Metronidazol sebagai terapi kombinasi
(Rahmawati dkk., 2018). Terapi pengobatan ulkus pada kaki pasien diberikan
kombinasi seftriakson injeksi 1 g/hari dalam dosis tunggal intra muscular dan
metronidazole 500 mg 2x1 biasanya selama 7 hari (Pionas,2020).
TERAPI NON FARMAKOLOGI!
HIPERTENSI..
“Olahraga yang dilakukan
“Mengganti makanan tidak secara teratur sebanyak 30 –
sehat dengan memperbanyak 60 menit/ hari, minimal 3
asupan sayuran dan buah- hari/ minggu, dapat menolong
buahan!” “Tidak jarang pula pasien penurunan tekanan darah”
tidak menyadari kandungan
Penurunan garam pada makanan cepat Olahraga
saji”
berat badan
Mengurangi
asupan garam
TERAPI NON FARMAKOLOGI!
DIABETES MELITUS..
● Makan makanan sehat terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah.
● Diet yaitu menkonsumsi makanan yang berserat tinggi, rendah gula, dan
banyak air putih.
● Olahraga yang teratur.
● Olahraga intermiten (1 – 3 – 1) untuk mengelola kadar glukosa darah dan
memperbaiki propel lipid. Perbandingan irama gerak 1 (anerob), 3 (aerob),
dan 1 (anaerob)
● Stretching dan loosening untuk kelenturan sendi dan lancarnya aliran darah
tepi.
● Meditasi dan Senam Pernafasan.
KIE (Komunikasi,
Informasi dan Edukasi)
• Informasikan kepada pasien untuk patuh dan tepat minum obat
• Informasikan kepada pasien untuk menurunkan berat badan
karena sudah masuk obesitas untuk membantu pengobatan
• Informasikan kepada pasien bahwa menjaga makan untuk
menstabilkan atau menjaga tekanan darah dan kadar gula darah
berada kisaran normal
Monitoring dan Follow Up
● Monitoring kadar gula darah setelah terapi
● Monitoring kembali data lab (SGPT, SGOT,
Albumin untuk mencapai ke kadar normal).
● Monitoring efek samping obat yang kemungkinan
dapat terjadi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Basic Pharmacology & Drug Notes Edisi 2019. Makasar : MMN Publishing. 2019.
Soenarta, A., Erwinanto, A.Sari,M.,Rossana,M, Antonia,A.,Nani,M.,Rarsari, S., 2015, Pedoman
Tata Laksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovasukular, Article INDONESIAN HEART
ASSOCIATION.
Medikanto, B.R, 2015. A 53 Years Old Woman With Hypertension Grade I and Diabetes
Mellitus Type 2, J Medula Unila, Vol.3(2)
02 LITERATUR
KASUS
DIABETES MELITUS 2
STUDI KASUS PASIEN KARDIOVASKULER
(HIPERTENSI)
Pasien seorang perempuan Ny. W usia 59 tahun datang diantar oleh keluarga ke Instalasi
Gawat Darurat (IGD) RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo. Keluhan utama yang
dirasakan pasien saat masuk Rumah Sakit adalah nyeri ulu hati dan sesak sejak sehari
sebelum masuk rumah sakit. Keluhan lain yang dirasakan yaitu batuk, mual, sering buang air
kecil, sering minum, sering makan tetapi berat badan tidak bertambah. pemeriksaan sistem
didapatkan adanya pembengkakan pada lengan kanan dan kiri. Pada sistem respirasi
didapatkan sesak nafas. Pada sistem pencernaan sering buang air kecil.
CONT..
Pasien memiliki riwayat diabetes melitus sejak 4 tahun yang lalu. Pasien rutin kontrol ke
puskesmas, obat rutin diminum, saat obat habis pasien membeli di apotik dengan merk yang sama.
Pasien tidak memiliki riwayat tuberkulosis, alergi, asma, penyakit jantung, dan gangguan
immunocompromise. Pada riwayat keseharian, pasien tidak merokok maupun minuman beralkohol.
Pasien banyak makan dan minum namun berat badannya tidak bertambah. Pasien tidak memiliki
keluarga dengan riwayat penyakit penyakit hipertensi, diabetes melitus, dan asma.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, diperoleh tinggi badan 150 cm, berat badan 50 kg, IMT 22.2,
kondisi umum lemah, kesadaran sedang compos mentis (GCS E4V5M6), tekanan darah (TD) 132/92
mmHg, hearth rate (HR) 84x/menit, suhu badan 36,1°C, respiratory rate (RR) 22x/menit, dan SpO2
98%, kadar gula darah sewaktu (GDS) 217 mg/dl.
DATA SUBJEKTIF &
OBJEKTIF
SUBJEKTIF OBJEKTIF
Data demografi pasien : Tekanan darah : 132/92 mmhg
Heart rate : 84 kali/menit
Nama : Ny. W
Gula darah sewaktu : 217 mg/dL
Usia : 59 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Tinggi bada : 150 cm
Berat badan : 50 kg
Keluhan pasien : Nyeri ulu hati, sesak,
batuk, mual, sering buang
air kecil, sering minum,
sering makan tetapi berat
badan tidak bertambah.
ASSEMENT..