FARMAKOTERAPI
apt. Prisca Anggela, M.Farm
Hi!
Nama Anggota
210106050 210106070
Eka Citra Nova Linda Septa Ningsih
210106074 210106080
Aisyah Mahalatu Zalfa Annisa Zahra
Cardiac Chirrosis
Penyakit gagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang saat ini merupakan
penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pasien yang
menderita penyakit gagal jantung biasanya mendapat kombinasi lebih dari dua obat dan menderita
lebih dari satu jenis penyakit, sehingga kombinasi obat yang diberikan lebih banyak dan potensi
kejadian interaksi obat semakin besar (Adondis, 2019).
Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap timbulnya penyakit
kardiovaskular. Penyakit jantung akibat hipertensi atau Hypertensive Heart Disease (HHD) adalah kumpulan
perubahan pada ventrikel kiri atau left ventricular hypertrophy (LVH), atrium kiri, dan pembuluh darah coroner
karena peningkatan tekanan darah secara kronik. Perubahan-perubahan ini akan mengakibatkan beberapa
komplikasi dengan manifestasi klinis berupa nyeri dada atau angina, infark miokard, aritmia, dan gagal jantung
kongestif (Zulfa, 2022)
Hiperglikemia
Hiperglikemia merupakan suatu kondisi medik berupa peningkatan kadar glukosa dalam darah Hi!
melebihi batas normal dengan konsentrasi gula darah sewaktu ≥200 mg/dl atau gula darah
puasa ≥126 mg/dl. Hiperglikemia menjadi permasalahan global tidak terkecuali di Indonesia.
Kekurangan insulin merupakan penyebab terjadinya hiperglikemia. American Diabetes
Association [ADA] Kejadian hiperglikemia dapat memicu terjadinya penurunan sekresi insulin
yang akibatnya meningkatkan resistensi insulin. Resistensi insulin akan membentuk suatu
lingkaran yang samasama membuat kerugian dimana hiperglikemia meningkat akan
menyebabkan produksi insulin dalam tubuh semakin berkurang (Ilham, 2019).
Hiperkalemia
Hiperkalemia didefinisikan sebagai peningkatan serum kalium lebih dari 5.5 mmol/L. Hiperkalemia dapat diklasifikasikan
menjadi hiperkalemia ringan (5.5-6.0 mmol/L), hiperkalemia sedang (6.1-7.0 mmol/L) dan hiperkalemia berat (>
7.1 mmol/L). Umumnya hiperkalemia tidak menunjukkan gejala. Pada kondisi yang berat, hiperkalemia dapat
menyebabkan kelemahan otot atau kejang otot, berdebar, asidosis metabolik, gangguan konduksi jantung, dan aritmia.
Namun gejala klinis yang muncul tidak hanya bergantung pada kadar kalium, tetapi bergantung pula pada onset,
gangguan elektrolit, penggunaan obat-obatan dan komorbid lainnya (Suwari,2021).
Studi Kasus
Nama Pasien : Ny. M
Ruang : Bangsal/PavilliunJantung
Umur : 69 tahun
Tanggal MRS : 3Oktober2023
Tanggal KRS : -
Diagnosa : Hipertensi, Hiperkalemia, Hiperglikemia, Obs. Cardiac Chirrosis
Ny. M datang ke IGD RSHarumMelatiAisyahPringsewudengan keluhan perut sebelah atas sakit kurang lebih selama 2
hari. Pasien juga merasa perutnya membesar 2 hari belakangan. Kaki kanan dan kiri pasien bengkak dan pasien merasa
ngos-ngosan kalau ke kamar mandi. Pasien juga merasakan mual. Riwayat penyakit terdahulu hipertensi dan
mengkonsumsi valsartan, biscor, spironolacton. Ny. M adalah seorang istri petani sukses yang memiliki sawah luas
penghasil padi. Keseharian saat muda Ny. M membantu suaminya sebagai petani. Saat ini Ny. M sangat menikmati hari
tuanya dengan melihat perkembangan cucu dan cicitnya. Tidak ditemukan alergi obat pada data klinis Ny. M.
Identitas Pasien
Nama : M
Usia : 69 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Ny. M Gagal Jantung Sesak napas, TD 170/70, 08/05 Lasix Dosis maksimal Penurunan dosis Untuk mengatasi efek
69 th nyeri dada, HB 11,8 pump 600mg/hari. Dosis yang samping, di berikan
Perempuan Kaki Glukosa 151 5 gr/jam diberikan terlalu besar (OD) setelah makan
bengkak, K 4,93
Hiperkalemia Mual, sakit Cl 107,6 09/05 Ca Dosis maksimal 30 ml. Penggunaan dosis tidak Untuk mengatasi efek
perut. glukonas Dosis 1 amp 100 mg/ml. boleh lebih dari dosis samping, di
1 amp dosis yang diberikan sudah maksimal berikandengan
sesuai. mengontrol kalsium
dalam darah
Hipertensi 08/05 Micardis Dosis maksimal micardis Penggunaan dosis tidak Untuk mengatasi efek
sampai 1 x 80 80 mg 1 x perhari. Dosis boleh lebih dari dosis samping penggunaan
13/05 mg yang diberikan sudah maksimal sesuai dosis.
sesuai.
Hiperglikemia 10/05 Actrapid Dosis lazim actrapid 0,3- Penurunan dosis Untuk mengatasi efek
sampai 3 x 6U 1 IU/Kg BB/Hari. samping harus sesuai
12/05 Dosis yang diberikan terlalu dosis untuk mengontrol
besar (OD) gula darah.
TEPAT DOSIS
Sebagian obat sudah tepat dosis dan sebagian belum tepat dosis
Actrapid Dosis lazim actrapid 0,3-1 IU/Kg BB/Hari. Dosis yang diberikan terlalu besar (OD) (BELUM TEPAT DOSIS)
Micardis Dosis maksimal micardis 80 mg 1 x perhari. Dosis yang diberikan sudah sesuai (TEPAT DOSIS)
Ca glukonas Dosis maksimal 30 ml. Dosis 1 amp 100 mg/ml. dosis yang diberikan sudah sesuai. (TEPAT DOSIS)
Lasix pump Dosis maksimal 600mg/hari. Dosis yang diberikan terlalu besar (OD) (BELUM TEPAT DOSIS)
TEPAT OBAT
Indikasi obat yang diberikan sudah tepat pasien
Suwari (2021) Junctional Bradikardia pada Pasien Zulfa (2022) Potensi Interaksi Antar Obat dalam Peresepan
Hiperkalemia. Jurnal Kesehatan Andalas. Bagian Penyakit Dalam Rawat Jalan Pasien Penyakit Jantung Akibat Hipertensi. Jurnal
(Kardiologi), RSUD Sanjiwani Gianyar, Bali, Indonesia Farmasi Indonesia. Akademi Farmasi Surabaya.
TERIMAKASIH
ANY QUESTION ?
Hello!