MATERI KLINIS
1. Sistem Kardiovaskular
Kategori menurut JNC 8:
Tata Laksana
Target Tekanan Darah Pasien HT
Kondisi Target TD
Pasien >60 tahun tanpa penyakit penyerta <150/90 mmhg
Pasien < 60 tahun tanpa penyakit penyerta <140/90 mmhg
Pasien segala usia dengan penyakit penyerta DM dan CKD <140/90 mmhg
Sumber : JNC 8
Note :
o Terapi HT dimulai dengan pemberian ACEI atau ARB atau tiazid atau CCB tunggal atau kombinasi.
Jika pemberian tunggal tidak efektif, maka dapat dikombinasi.
o ARB memiliki aktivitas nefroprotektif melalui penghambatan aktivitas angiotensin yang menyebabkan
penurunan tekanan intraglomerular.
o Finasteride bekerja sebagai selektif inhibitor dari isoform 5-a-reduktase tipe 1 dan tipe 2
o Amlodipine dapat meningkatkan kadar simvastatin sehingga berdampak pada peningkatan resiko
terjadinya miopati/rhabdomiolisis
o Lisinopril dapat meningkatkan konsentrasi glimipiride sehingga meningkatkan efek glimipiride yang
akan meningkatkan kemungkinan hipoglikemia
o Captopril diminum 1 jam sebelum makan atau saat perut kosong
o Valsartan atau ARB dapat mengakibatkan efek samping hiperkalemia
a. Darah
Anemia
Klasifikasi Ketentuan
Makrositik Sel lebih besar daripada ukuran normal
Nilai MCV besar
Terapi : Sianokobalamin (Vitamin B12) dan Asam folat
Mikrositik Sel lebih kecil daripada ukuran normal
Nilai MCV rendah
Hb rendah
Terapi : Fe sulfat, Fe fumarat
Normositik Berkaitan dengan kehilangan jumlah darah dalam jumlah yang banyak karena penyakit
kronis
Terapi :
Jika Hb < 10 g/dl dan serum feritin <500 ng/ml = Eritropoietin
Jika Hb < 6 g/dl = Tranfusi darah atau RBC
Istilah yang digunakan dalam darah dan anemia
Hemoglobin Protein kaya zat besi dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke
seluruh tubuh
Hematokrit Konsentrasi rata-rata hemoglobin dalam suatu volume sel darah merah
MCV Corpuscular volume menggambarkan ukuran/volume dari sel darah merah
MCH Mean corpuscular hemoglobin menunjukkan bobot hemoglobin dalam darah
MCHC Mean corpuscular hemoglobin consentration adalah konsentrasi rata-rata Hb dalam
suatu volume sel darah merah
Sumber: Dipiro 11th edition, Pionas
2. Infeksi
o Toxoplasma gondi → Primetamin dan sulfadiazine (Utama) dan Spiramisin (Ibu Hamil)
o Demam Tifoid
Penyebab : Salmonella typhi atau Salmonella para typhi
Gejala : Demam dan gangguan saluran cerna (diare)
Lini pertama: kloramfenikol, ampicilin, amoxicillin, kotrimoksazol
Lini kedua : ceftriakson, cefixime, quinolon
Sumber : KMK No. 346 tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid
o Tuberkulosis
Kategori Terapi Keterangan
Kategori 1 2HRZE1 + 4H3R32 2HRZE digunakan 1x sehari
(Kasus baru) 1 : Fase intensif selama 2 bulan
2 : Fase lanjutan 4H3R3 =digunakan 3xseminggu
selama 4 bulan
Kategori 2 2HRZE1 + HRZE2 + 5H3R3E33 2HRZE digunakan 1x sehari
(Kasus lama: kambuhan, 1 : Fase intensif selama 2 bulan
pindahan, lalai, gagal, kronis) 2 : Fase sisipan HRZE digunakan 1x sehari selama
3 : Fase lanjutan 1 bulan
5H3R3E3 digunakan 3xseminggu
selama 5 bulan
TB ANAK 2HRZ/4HR 2HRZ digunakan 1x sehari selama
2 bulan
4HR digunakan 1x sehari selama 4
bulan
Nama obat Efek samping Peringatan
Isoniazid Neuritis perifer (kesemutan Gangguan fungsi hati
Penanganan: Vitamin
B6/piridoksin
Rifampisin Urine berwarna merah, tidak nafsu DM (interaksi dengan sulfunilorea)
makan
Pirazinamid Nyeri sendi, meningkatkan asam Sirosis hati/ hepatitis kronis
urat
Etambutol Gangguan penglihatan Gagal ginjal
Streptomisin Gangguan pendengaran dan Ibu hamil
keseimbangan (ototoksik) Gagal ginjal
Sumber: Permenkes no 67 tahun 2016 tentang penanggulangan TB
o Filariasis
Jenis Cacing 1st 2nd
Fasciolopis buski Prazikuantel -
Filariasis Dietilkarbamazin Ivermectin
Ascariasis lumbricoides- Albendazole Ivermectin
gelang Mebendazole
Enterobius-kremi
Ancylostoma-tambang Albendazole Pirantel Pamoat
Trichuriasis-cambuk Mebendazol
Sumber : Pedoman penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas, 2007
Dipiro 11th edition 2020
o HIV/AIDS
Indikasi mulai terapi
Dewasa
Terapi ARV harus diberikan kepada semua ODHA tanpa melihat stadium klinis dan nilai CD4 (sangat
direkomendasikan, kualitas bukti sedang).
Terapi ARV harus dimulai pada semua ODHA yang hamil dan menyusui, tanpa memandang stadium klinis
WHO dan nilai CD4 dan dilanjutkan seumur hidup (sangat direkomendasikan, kualitas bukti sedang).
Remaja (10 – 18 tahun)
Terapi ARV harus diberikan pada seluruh remaja terinfeksi HIV tanpa melihat stadium klinis dan status
imunosupresi (rekomendasi sesuai kondisi, kualitas bukti rendah).
Anak (< 10 tahun)
Terapi ARV harus diberikan pada seluruh anak terinfeksi HIV tanpa melihat stadium klinis dan status
imunosupresi:
- Anak terinfeksi HIV yang didiagnosis sebelum usia 1 tahun (sangat direkomendasikan, kualitas bukti
tinggi).
- Anak terinfeksi HIV berusia lebih dari 1 tahun sampai dengan kurang dari 10 tahun (sangat
direkomendasikan, kualitas bukti sedang).
Terapi lini pertama
Lini Kedua
3. Sistem Endokrin
o Diabetes Melitus
Golongan Obat Mekanisme Efek samping Cara Minum
Sulfunilurea Glibenklamid Meningkatkan BB naik Sebelum makan
Glimipiride sekresi insulin Hipoglikemia Atau 1 jam sebelum
Gliburid makan
Glipizid (glibenklamid)
Glinid Repaglinide Meningkatkan BB naik Sebelum makan
sekresi insulin Hipoglikemia
Biguanide Metformin Menurunkan Dispepsia Bersama/sesudah
produksi glukosa Diare makan
hati dan Asiosis laktat
meningkatkan
sensitivitas
Thiazolidinedione Pioglitazon Meningkatkan Edema Kapan saja
sensitivitas terhadap KI : Osteoporosis
insulin
Penhambat Acarbose Menghambat Flatulen Tinja Bersama suapan
alfa glukosidase absorbsi glukosa lembek pertama
Penghambat Sitagliptin Meningkatkan Sebah, muntah Kapan saja
DPP-4 Linagliptin sekresi insulin dan
Vildagliptin menghambat sekresi
glukagon
(berkaitan dengan
inkritin)
Penghambat Dafaglifosin Menghambat Infeksi saluran Kapan saja
SGLT-2 Canaglifosin reabsorbsi glukosa kemih genital
di tubulus ginjal
Agonis GLP-1 Exenatide Glukagon like GI -
Semaglutide peptide 1 reseptor Denyut jantung
agonis meningkat
Sumber: PERKENI 2019
o Dislipidemia
Kondisi Pilihan terapi
LDL Tinggi 1. Statin
2. Ezetimibe (tunggal) dapat diberikan jika pasien tidak dapat
mentoleransi pemberian statin
TG Tinggi 1. Statin
2. Fibrat jika
-TG > 500 mg/dl
-TG > 200 mg/dl dan HDL < 40 mg/dl
Sumber : Pedoman Pegelolaan Dislipidimia Indonesia 2020
4. Sistem Pernafasan
o Sinusitis
1st line terapi
Amoksisilin/amoksiklav,kotrimoksazole,
eritromisn, doksisiklin Penggunaan10-14 hari
2nd line terapi Sefalosporin 2, makrolida,
quinolone (levofloksasin)
Sumber: Pharmaceutical care untuk ISPA, Depkes RI
5. Sistem Gastrointestinal
o Diare akibat mikroorganisme
Dewasa Anak
Bakteri
1st line 2nd line 1st line 2nd line
Entamoeba
histolitica
Metronidazole Vankomisin Metronidazole Vankomisin
Clostridium
officiale
E. Coli Azitromisin Ciprofloksasin Azitromisin Ceftriakson
Vibrio chlolera Doksisiklin Ciprofloksasin Eritromisin Azitromisin
TetrasiklinEritromisin
Shigella Ceftriakson Azitromisin Ceftriakson
Kotrimoksazol
Salmonella non Ceftriakson Ceftriakson Azitromisin
Ciprofloksasin
thypoid Kotrimoksazol
Campylobacter Azitromisin Eritromisin Quinolon
jejui Eritromisin Tetrasiklin
Sumber: Dipiro 11th edition 2020
o Saluran Cerna
Obat Efek samping
Antasida (Al) Konstipasi
Antasida (Mg) Diare
Omeprazole Sakit kepala
Simetidine Gynekomastia (payudara membesar untuk pria)
Bismuth Melena (feses berwarna hitam)
Metoklopamid Dyskinea/gangguan sistem saraf pusat/gerak
tidak terkendali
Antasida secara umum Kejang perut, Milenium (feses berwarna putih)
o Rheumatoid Artritis
Secara umum RA ditangani dengan Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs (DMARD) yang
memiliki potensi untuk mengurangi kerusakan sendir, mempertahankan integritas dan fungsi
sendi dan pada akhirnya mengurangi biaya perawatan dan meningkatkan produktivitas pasien
AR. Obat-obat DMARD yang sering digunakan adalah
Methotrexate (ESO : Mata kabur, + asam folat)
Sulfasalazin
Leflunomide
Hidroksiklorokuin
Siklosporin
Azatioprin
Alternatif terapi jika DMARD tidak berfungsi dengan baik
TNF alpha inhibitor seperti infliximab, adalimumab, etanercept
Sumber :
Dipiro 11th edition
Rekomendasi Perhimpunan Rheumatologi Indonesia untuk Diagnosis dan Pengelolaan artritis
reumatoid, 2014
o Batuk
Kriteria Batuk Solusi Contoh obat
Batuk tidak berdahak Antitusif (menekan batuk) Noskapin, dekstrometorphan, kodein,
Batuk kering yg sulit Ekspektoran (merangsang Amonium klorida, guaifenesin, terpin hidrat
mengeluarkan dahak pengeluaran dahak)
Batuk berdahak Mukolitik (pengencer dahak) Ambroksol, bromheksin, asetilsistein
FARMAKOKINETIK
3 𝑥 𝑆𝐷 2 (𝑡𝑅2−𝑡𝑅1)
LOD = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 (𝑏) Resolusi : R = Rumus BJ = ρ zat lain/ ρair
(𝑊1+𝑊2)
1 𝑀𝑆𝐷 𝑥 10^6 𝑚𝑔
MACO = 𝑆𝐹 x 𝑀𝐷𝐷 𝑘𝑔
Keterangan : Penentuan jumlah sampling
SF = Safety Factor o Pola n = 1 + √N
MSD = Minimum Single Dose dari produk Sampel diperkirakan
yang harus dihilangkan homogen dan pemasok
MDD = Maximum Daily Dose dari produk disetujui, pembuatan kebawah
berikutnya x berat unit dosis dalam mg o Pola p = 0,4 √ N
Jumlah koloni bakteri ALT Untuk pengujian identitas,
106 = faktor konversi
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 (mg → kg)
N=
((1 𝑥 𝑛1)+ (0,1 𝑥 𝑛2))𝑥 𝑑
pembulatan keatas
Keterangan o Pola r = 1,5 √N
n1 : jumlah cawan pada pengenceran pertama yang dihitung Sampel tidak homogen,
n2 : jumlah cawan pada pengenceran kedua yang dihitung pemasok tidak terkualifikasi,
d : pengenceran pertama yang dihitung biasanya digunakan untuk
Syarat: yang dapat dihitung cawan yang mengandung 30-300 koloni saja sampel bahan alam
Temuan Kesalahan Produk/Obat
Kategori
Keterangan
temuan
Critical Temuan yang sifatnya membahayakan nyawa manusia dan mempengaruhi kulitas produk
Temuan yang berdampak terhadap Kualitas Produk.
Major
Contoh : evaluasi terhadap hasil inspeksi diri tidak dilakukan dengan prosedur yang ditentukkan
Temuan yang sifatnya tidak mempengaruhi kualitas produk secara langsung namun dapat
Minor
menjadi temuan major jika temuan terus berulang
Bagian AHU
Bagian Fungsi
Ductus/ducting Hanya saluran udara, baik udara masuk atau keluar
Cooling coil Mengatur suhu agar dingin
Heater Mengatur kelembapan
Filter Menyaring partikel udara
Dumper Mengatur pendistribusian udara/debit ke ruang produksi masing-masing
Sumber: Petunjuk Teknis CPOB 2012
EKSIPIEN
Jenis Eksipien Contoh
Basis salep Hidrokarbon : Parafin, vaselin album, vaselin flavum, cera alba,
beeswax
Basis serap/anhidrat: Lanolin, adeps lanae, (w/o)
Basis dapat dicuci air: Vanishing cream, hydrofilik oitment (o/w)
Basis larut air: PEG
Basis suppo PEG, Oleum cacao, PPG, Carbowax, macro gol, gelatin, gliserol,
Catatan ; Oleum cacao disimpan di suhu dingin, PEG suhu ruang bisa
Antioksidan Butylated hyroxyaniasole (BHA), Butylated hydroxy toluena (BHT),
propil galat dan tokoferol
Pengawet/preservatif Oral: Nipagin/metil praben, nipasol/propil paraben, kitosan, natrium
benzoat, asam benzoat, asam sorbat
Parenteral: Amonium kuartener/benzalkonium klorida, klorobutanol,
kresol
Topikal: Formaldehid
Surfaktan Anionik: Natrium lauril sulfat, Natrium stearat, Natrium cetyl sulfate,
natrium mersolate
Kationik: Benzalkonium klorida, Laurylpyridinium klorida, Zehiran
klorida
Non ionik: -Lipofil : Setil alkohol, Span
-Hidrofil : Tween
Amfoter: Albumin, asam amino, lesetin, NH4 Kwartener
Suspending agent CMC, GOM, tragakan, povidone, polisorbat, span
Emulgator w/o: Lanolin, span (sorbitan ester)
o/w: tween(polisorbat), metil selulosa, tragakan
Gelling agent Karbomer (paling sering), tragakan, alginat, pectin, gelatin, povidone,
metilselulosa
Enhancer/peningkat penetrasi PEG, PPG, DMSO, Isopropil miristat, gliserin, mentol
Buffer/pengatur Ph Trietanolamin (TEA), sitrar, fosfat
Chelating agent EDTA
Wettiing agent Gliserin, PEG, PPG, setil alkohol
Thickening agent Propilen, amilum
Softener/pelembut Parafin
Anti capsloking agent/cegah Sorbitol, gliserin, PPG
kristalisasi gula di tutup botol
Pengisotonis Nacl 0,9%, Glukosa 5%
MATERI MANAJEMEN FARMASI
FARMAKOEKONOMI
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
o ROI (Return of Investment) = x 100%
𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
Laba bersih = Penjualan – Harga obat - seluruh biaya lain (biaya produksi)
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
o ROE (Retun of Equity) = x 100%
𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Laba bersih = Laba kotor – biaya lain (pajak)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 (𝐻𝑃𝑃)
o TOR (Turn Over Ratio) = 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
o ROP (Reorder Point) = (Lead time x pemakaian rata-rata) + stok pengaman
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
o BEP (Break Even Point) = biaya tetap + biaya variabel atau 𝐵𝐸𝑃 = 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛
o HNA (Harga Netto Apotek) = harga obat – PPN
o HJA (Harga Jual Apotek) = (HNA + PPN) x margin
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙
o Margin = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎
o ACER (Average Cost Effective Ratio) = 𝑜𝑢𝑡𝑐𝑜𝑚𝑒
o QALY = Survival x Utility
o Stok minimum = (pemakaian rata-rata x lead time) + safety stock
2 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑙𝑖 𝑥 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛
o EOQ = √ ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑥 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛
Surat Pesanan
Jenis Ketentuan SP Contoh obat Rangkap
Regular 1 SP bisa semua Parasetamol, ibuprofen Minimal 2
Obat-obat 1 SP bisa semua Tramadol, amitriptilin, klorpromazin, Minimal 3
tertentu triheksifenidil, dextrometorphan, haloperidol
(OOT)
Prekursor 1 SP bisa semua Kalium permanganate, ergotamine, Minimal 3
pseudoefedrin, ergometrin, norepinefrin, efedrin,
fenilpropanolamin
Psikotropika 1 SP bisa semua Alprazolam, klordiazepoksida Minimal 3
Narkotika 1 SP hanya untuk 1 Kodein, metadon Minimal 3
sediaan
Imunisasi Dasar
Imunisasi Jumlah Waktu Pemberian BUD Kondisi
Pemberian Penyimpanan
Hepatitis B 4 Usia 0-24 jam, bulan ke-2, bulan 4 minggu 2-8 0C
ke-3, bulan ke-4
BCG 1 Usia Bulan ke-1 3 jam 2-8 0C
Polio 4 Usia Bulan ke-1,2,3,4 2 minggu -15 sd -250C
IPV 2-8 0C
DPT 3 Usia Bulan ke-2,3,4 4 minggu 2-8 0C
Hib 3 Usia Bulan ke-2,3,4 4 minggu 2-8 0C
Campak 1 Bulan ke-9 6 jam 2-8 0C
Sumber: Permenkes no 12 tahun 2017 tentang penyelenggaran imunisasi
ANTIDOTUM PADA KASUS KERACUNAN
Senyawa Antidotum
Alkohol/wiski Benzodizepin
Metanol, etilen glikol Etanol, fomepizole
Susu Arang aktif
Fenobarbital Natrium bicarbonat
Parasetamol N-asetilsistein
Logam berat (As, Hg, Cu) BAL/Dimecaprol/British Anti-lewesite
Logam berat (Pb) EDTA
Ferri Diferoksamin
Opioid dan dekstromethorpan Nalokson, Benzodiazepin, Naltexone
Insektisida Atropin, Pralidoksim
Peptisida Atropin, Skopolamin
Beta bloker (atenolol, propranolol) Adrenalin, isoprenalin, glukagon
Benzodiazepin Flumazenil
Anti depresan trisiklik (amitriptiline) Diazepam
Warfarin, Kuamarin Vitamin K
Heparin Protamin
Digoksin Fenitoin, MgSO4, Atropin
Isoniazid Piridoksin
Nitrit Metilen Blue
Karbonmonoksida Oksigen
Natrium decusonate/tetes telinga Minum susu, minum air putih yang banyak
Nikotin Bupropion