sangat dibatasi? *
Ethambutol
Isoniazid
Rifampisin
Streptomisin
Pirazinamide
Obat antihistamin di bawah ini yang bisa digunakan untuk menekan batuk disamping
dapat mengatasi Cold yang disertai alergi : *
Pyrilamine
Triprolidine
Chlorpheniramine
Diphenhydramine
Doxylamine
Yang tidak termasuk sebagai medikasi dalam Terapi eradicative untuk ISK akut yang
uncomplicated adalah yang tersebut di bawah ini: *
Doksisiklin
Nitrofurantoin
Cefadroxil
Amoksisilin
Norfloxacin
Yang termasuk Adverse Drug Reaction (ADR) tipe B atau Aberrant adalah : *
Agranulositosis karena pemberian fenilbutazon
Perdarahan karena pemberian warfarin
Rasa kesemutan atau neuropati periferal karena pemberian INH
Reaksi mulut kering karena pemberian antihistamin – H1
Urtikaria akut karena pemakaian ampisilin
Dalam kondisi asam di lambung, obat yang disebut di bawah ini akan cenderung
menjadi bentuk senyawa non-ionik (molekul) yang larut dalam lipid : *
Klorpromazin
Quinidine
Klorokuin
Imipramine
Warfarin
Pernyataan yang paling benar di bawah ini adalah : *
Phenyleprine merupakan simpatomimetik yang tergolong precursor
Risiko peningkatan tekanan darah dan palpitasi akan terjadi lebih besar pada pemakaian
ephedrine dibanding dengan phenylephrine
Pseudoephedrine merupakan nasal decongestan yang spesifik dan selektif
Phenylpropanolamine merupakan alpha-adrenergic agonist yang nonselektif
Efek bronkhodilatasi Phenylpropanolamine lebih besar dibanding Ephedrine
Pemberian Warfarin bersamaan dengan obat yang tersebut di bawah ini akan
mempersingkat waktu paruh eliminasinya , sehingga dosis warfarin perlu
ditingkatkan : *
Alopurinol
Simetidin
Sulthiame
Amilobarbital
Fenilbutazon
Obat di bawah ini yang tidak mengalami perpanjangan waktu paruh eliminasi pada
pasien Anuria, adalah : *
Digoksin
Doksisiklin
Penisilin G
Vancomycin
Tetrasiklin
Mikroorganisme gram negatif sebagai penyebab utama pada infeksi saluran kemih
(ISK) yang uncomplicated adalah : *
Pseudomonas aeruginosa
Staphylococcus
Enterococcus
Escherichia Coli
Proteus mirabilis
Untuk pelaksanan monitoring terapi obat, dapat dilakukan penentuan kadar obat di
dalam plasma, asalkan memenuhi beberapa persyaratan, salah satunya adalah *
Konsentrasi obat bebas di dalam plasma tidak perlu merefleksikan konsentrasi obat yang tidak
terikat pada posisi reseptor
Obat harus bekerja secara irreversibel
Pengembangan toleransi pada posisi reseptor merupakan masalah yang penting seperti pada
barbiturat dan etilalkohol
Obat tidak boleh memiliki metabolit yang aktif
Obat harus memiliki kerja yang reversibel
Penambahan warfarin (yang memiliki Protein binding (PB) 99%) pada penggunaan
klinik tolbutamid(yang memiliki PB 95%), akan mengakibatkan terjadinya : *
Terjadi efek hipoglikemia hebat
Peningkatan efek warfarin
Terjadi efek pendarahan hebat
Terjadi efek hipergkikemia hebat
Penurunan efek tolbutamid
Obat yang diketahui dapat bersifat Stimulator / Induktor dalam proses metabolism
obat lain adalah : *
Alopurinol
Rifampisin
Simetidin
Kloramfenikol
Fenilbutazon
Obat yang dapat meningkatkan proses absorbsi dan memperkuat efek digoksin
adalah: *
Propantheline
Warfarin
Imipramin
Opiat
Metoklopramid
Obat yang tidak perlu dimonitor kadar plasma nya adalah : *
Lithium
Fenitoin
Klorokuin
Fenilbutazon
Teofilin
Perbedaan gejala yang spesifik antara Influenza dengan Cold adalah : *
Pada influenza jarang terjadi rasa letih (tiredness) sedangkan pada Cold terjadi tiredness
Pada influenza jarang terjadi nyeri otot sedangkan pada Cold selalu terjadi
Pada influenza selalu terjadi bersin2 (sneezing) sedangkan pada Cold tidak terjadi
Pada influenza mengalami batuk basah/produktif sedangkan pada Cold batuk kering
Pada influenza selalu mengalami demam dan menggigil sedangkan pada Cold jarang / tidak
terjadi
Populasi Caucasian yang bersifat slow acetylator jika diberikan INH akan
menyebabkan *memperpanjang waktu paruh inh
Kebutuhan peningkatan dosis INH
Percepatan waktu paruh eliminasi INH
Peningkatan klirens INH
Penurunan masa kerja farmakologik INH
Perpanjangan waktu paruh eliminasi INH
Obat yang tidak menyebabkan terjadinya idiosinkrasi seperti anemia hemolitik pada
penderita defisiensi Glucose 6-phosphat dehydrogenase (G6PD) adalah * digoxin
Primakuin
Khinin
Sulfonamida
Digoksin
Aspirin
Pengobatan Antibiotika pilihan utama yang dapat mengatasi bronchitis akut dan kronik
adalah : Azitromisin *
Azitromisin
Klaritromisin
Amoksisilin
Sefiksim
Levofloksasin
Untuk memonitor efek terapi dapat dilakukan pengukuran kadar obat di dalam cairan
tubuh. Obat-obat yang dapat diperiksa kadar nya di dalam plasma dan saliva
adalah : *
INH dan Teofilin
Digokdin dan Digitoksin
Fenitoin dan Lithium
Karbamazepim dan Etosuksimid
Gentamisin dan Nortriptyline
Gejala klinik yang paling khas dari Atypical Pneumonia sehingga berbeda dengan
bacterial pneumonia yang lainnya, adalah : *
Tachypnea
Demam yang melebihi 39 derajad Celsius
Batuk non produktif dan demam yang tidak terlalu tinggi
Batuk produktif dan Sputum yang purulent
Sianosis
Obat beta-bloker qdrenergik yang memiliki sifat lipid-solubility yang rendah adalah : *
Atenolol
Alprenolol
Propanolol
Metoprolol
Oxprenolol
Obat pilihan utama untuk gastroenteritis yang disebabkan karena Shigella adalah : *
Ampisilin
Kotrimoksazol
Siprofloksasin
Doksisiklin
Tetrasiklin
Efek samping toksik apakah yang dapat terjadi dan monitoringnya sulit pada
penggunaan obat soal nomor 36untuk anak? *
Neuritis perifer
Ototoksik permanen
Neurotoksik
Hepatotoksik
Retrobulbar neuritis
Rute pemberian obat dapat menyebabkan terjadinya first pass effect yang ekstensif,
adalah *
Rute sublingual
Rute intramuscular
Rute buccal
Rute inhalasi
Rute oral dan deep rectal
Penyebab utama Pharyngitis karena infeksi bakteri yang tersebut di bawah ini : *
Mycoplasma pneumonia
Yersinia enterocolitica
Streptococcus pyogenes
Neisseria gonorrhoeae
Beta-hemolytic streptococcus
Salah satu obat yang tersebut di bawah ini akan mengalami penurunan clearance (low
clearance) pada pasien disfungsi hati : *
Diazepam
Petidin
Propranolol
Labetalol
Lignokain