Anda di halaman 1dari 22

NAMA Kelompok 3 :

- Cici ( NPM : 2043700438 ).


- Cindy Veronica ( NPM : 2043700443 ).
- Muhammad AL Iqbal Dinurrahman ( NPM : 2043700263 ).
- Nasfa Liko Rahmayanti ( NPM : 2043700317 ).
- Nurul Fauziah ( NPM : 2043700264 ).
Epidemiologi
1. Stroke merupakan penyebab kematian no 3 setelah penyakit jantung
dan kanker, dan lebih banyak wanita dibanding pria yaitu sebanyak 60,6%
kematian akibat stroke di AS pada tahun2007.
2. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga stroke penybab kematian
utama di Indonesia

Faktor Resiko
Tidak dapat dimodifikasi Dapat dimodifikasi

Usia Hipertensi
Jenis kelamin Diabetes
Ras Transient ischemic attack

Riwayat keluarga Gangguan kardiovaskular

Kebiasaan merokok
obesitas
1. Stroke hemoragik
Kondisi pecahnya salah satu arteri dalam otak yang
memicu perdarahan disekitar organ tersebut sehingga aliran
darah pada sebagian otak berkurang dan putus.

2. Stroke Iskemik (Non hemoragik)


(83%) Disebabkan penyumbatan pembuluh darah akibat
adanya emboli, atherosklerosis, pada pembuluh darah otak.

3. Emboli
Penutupan pembuluh darah oleh bekuan darah yang lepas
dari tempat lain dalam sirkulasi.;
TERAPI PENGOBATAN STROKE
(FARMAKOLOGI)
1. Pengobatan stroke iskemik
Penanganan awal stroke iskemik akan berfokus untuk menjaga jalan napas, mengontrol tekanan darah, dan
mengembalikan kondisi aliran darah. Penanganan tersebut dapat dilakukan dengan:
- Penyuntikkan rtPA
Penyuntikan rtPA (recombinant tissue plasminogen activator) melalui infus dilakukan untuk
mengembalikan kondisi aliran darah. Namun, tidak semua pasien dapat menerima pengobatan ini. Suntikan
rtPA hanya diberikan untuk pasien yang segera dibawa ke rumah sakit dalam waktu 3–4,5 jam setelah gejala
pertama muncul.
- Obat antiplatelet
Pemberian obat antiplatelet, seperti aspirin, clopidogrel bertujuan untuk mencegah terjadinya pembekuan
darah.
- Obat antikoagulan
Obat antikoagulan, seperti heparin, biasanya diberikan kepada penderita stroke dengan gangguan irama
jantung. Sama seperti obat antiplatelet, antikoagulan juga berfungsi untuk mencegah pembekuan darah.
- Obat antihipertensi
Obat antihipertensi digunakan untuk mengendalikan tekanan darah. Obat ini juga berfungsi untuk mencegah
stroke kembali kambuh.
Pada penderita stroke baru, biasanya tekanan darah tidak diturunkan terlalu rendah untuk menjaga suplai
darah ke otak. Namun, setelah keadaan stabil, tekanan darah akan diturunkan ke level optimal.
Contoh obat hipertensi adalah obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor), obat
penghambat alfa dan beta (alpha-blocker dan beta-blocker), diuretik thiazide, dan obat antagonis
kalsium (calcium channel blocker).
- Statin
Dokter akan memberikan obat golongan statin, seperti atorvastatin, untuk menurunkan kadar kolesterol
yang tinggi.
2. Pengobatan stroke hemoragik
 Terapi suportif dengan infus manitol bertujuan untuk mengurangi edema disekitar perdarahan
 Pemberian Vit K dan fresh frozen plasma jika perdarahannya karena komplikasi pemberian warfarin.
 Pemberian protamin jika perdarahannya akibat pemberian heparin.
 Pemberian asam traneksamat jika perdarahnnya akibat komplikasi
 pemberian trombolitik

TERAPI PENGOBATAN STROKE


(NON FARMAKOLOGI)
- Pengobatan yang dilakukan dengan cara menjalani pola hidup sehat, istirahat yang cukup, mengelola stres,
aktivitas fisik, dan pasien harus berhenti merokok.
- Pembedahan (Surgical Intervention), contoh pembedahan nya adalah carotid endarcerectomy dan carotid
stenting.
- Pembedahan hanya efektif bila lokasi perdarahan dekat dengan permukaan otak
CASE
Seorang pasien pria berusia 68 tahun dengan tinggi badan 160 cm dan berat badan 66 kg di
rawat di rumah sakit karena keluhan sakit kepala hebat dan wajah terasa kaku
 
Riwayat Penyakit Sebelumnya : Hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan
hiperkolesterolemia/dyslipidemia sejak 10 tahun yang lalu.
 
Riwayat Penyakit Sekarang : Adanya keluhan sakit kepala hebat dan wajah terasa kaku

Riwayat Penyaki keluarga: Ayah meninggal karena stroke, Ibu meninggal karena komplikasi
jantung

Obat yang sedang digunakan ; Pemeriksaan Laboratorium


Captopril 12,5 mg 2 kali sehari, Leukosit : 8.000/mm3
Amlodipin 5 mg 1 kali sehari, HB : 11 mg/dl
simvastatin 20 mg 1 kali sehari K++ : 4,6meq/L
Na++ ::
140 meq/L
Pemeriksaan Vital Sign LDL : 150 mg/dl
Tekanan Darah : 170/100 mmHg Total Kolesterol : 250 mg/dl
T (suhu) : 37 C Trigliserida : 170 mg/dl
Nadi : 85/menit HDL : 55 mg/dl
Pernafasan : 22/menit
Indikasi, Efek samping obat dan mekanisme kerja
Indikasi
Nama obat Efek samping Mekanisme kerja interaksi
obat
Captropil hipertensi ringan sampai Mual dan muntah, Sakit perut, menghambat perubahan Meningkatkan risiko
sedang (sendiri atau dengan Pusing, Batuk kering, Gangguan angiotensin 1 menjadi menurunya fungsi ginjal jika
terapi tiazid) dan hipertensi pada indera pengecap, Ruam angiotensin 2 sehingga captopril digunakan bersama
berat yang resisten terhadap kulit, Sakit dada, Rambut rontok, terjadi vasodilatasi dan dengan obat antiinflamasi
pengobatan lain; gagal Sulit tidur, Mulut kering., penurunan sekresi nonsteroid (NSAID),
jantung kongestif Konstipasi (sembelit) atau diare, aldosteron Meningkatkan risiko
(tambahan); setelah infark iritasi saluran pencernaan terjadinya hipotensi (tekanan
miokard; nefropati diabetik darah rendah), jika digunakan
(mikroalbuminuri lebih dari bersama obat golongan
30 mg/hari) pada diabetes diuretik,
tergantung insulin Meningkatkan risiko
hiperkalemia jika digunakan
bersama obat golongan
diuretik hemat kalium dan
suplemen kalium,
Meningkatkan risiko
terjadinya efek samping jika
digunakan bersama obat
golongan ACE inhibitors
lain, angiotensin II receptor
blockers (ARB).

Amlodipin Terapi hipertensi dan sakit kepala, edema, fatigue, menghambat masuknya Penggunaan amlodipine
profilaksis angina mengantuk, mual, nyeri perut, ion kalsium ke dalam otot dengan simvastatin  dapat
kemerahan, palpitation, dan pembuluh darah dan meningkatkan risiko
pusing. jantung, sehingga terjadinya kelainan pada otot
vasodilatasi dan atau miopati.
menurunkan tekanan darah

Simvastatin  menurunkan kadar Bersin-bersin. menghambat 3-hidroksi-3- Antikoagulan (obat pengencer


kolesterol dalam darah Pilek. metil-glutaril-koenzim A darah): meningkatkan risiko
Sakit tenggorokan. (HMG-CoA) reduktase perdarahan.
Mual. yang mempunyai fungsi Ezetimibe: meningkatkan
Sembelit sebagai katalis dalam risiko gangguan fungsi hati.
pembentukan kolesterol. Amlodipine dan asam fusidat:
HMG-CoA reduktase meningkatkan risiko kelainan
bertanggung jawab otot (miopati)
terhadap perubahan HMG-
HASIL DATA LABORATORIUM

ukuran Nilai rujukan Nilai rujukan pasien


Tekanan darah 90/60 mmHg hingga 120/80 170/100 mmHg
mmHg
T (suhu) 36,1-37,2 °C 37°C
Nadi 60-100/menit 85/menit
Pernafasan 12-20/menit 22/menit
Leukosit 5,0 – 10,0 103/µl 8000/mm3
HB 14-18 g/dL 11 mg/dl
K+  3.5-5.3 meq/L 4,6 meg/L
Na+ 135 – 145 mEq/L 140 meg/L
LDL <100mg/dL 150 mg/dL
Kolesterol total <200 mg/dL 250 mg/dL
Trigliserida <150 mg/dL 170 mg/dL
HDL 40 mg/dL 55 mg/dL
SOAP
STUDY CASUS STROKE
1. Subyective
• Seorang pasien Pria Datang
- Usia : 68 tahun
- Tinggi badan : 160 cm
- Berat badan : 66 kg
• Keluhan :
sakit kepala hebat dan wajah terasa kaku

2. Objective
• Pemeriksaan Vital Sign
TekananDarah : 170/100 mmHg
T (suhu) : 37 C
Nadi : 85/menit
Pernafasan : 22/menit • Riwayat Pengobatan
 Captopril
• Pemeriksaan Laboratorium  Amlodipin
Leukosit : 8.000/mm3
HB : 11 mg/dl
 simvastatin
K+
+ : 4,6meq/L
Na++ ::
140 meq/L
LDL : 150 mg/dl
Total Kolesterol : 250 mg/dl
Trigliserida : 170 mg/dl
HDL : 55 mg/dl
3. Assesmen

Ada indikasi tidak ada obat Penggunaan obat kurang Interaksi obat
tepat

Pasien sedang dirawat Penggunaan obat simvastatin Captropril dapat mempelancar


dirumah sakit tetapi tidak kurang tepat apabila aliran darah sehingga
mendapatkan penyuntikan dikombinasi dengan obat mengurangi tekanan darah
rtPA (alteplase) melalui infus amlodipine karena dapat dalam pembuluh
untuk mengembalikan kondisi meningkatkan risiko Amlodipine membantu
aliran darah terjadinya kelainan pada otot mempelancar aliran darah ke
atau miopati. jantung

4. Plan

• Rekomendasi 1:
Direkomendasikan penyuntikan rtPA 0,9 • Rekomendasi 3 :
mg/kg melalui intravena selama 60 menit Tetap merekomendasikan captropril 12,5 mg
dengan 10% dari total dosis diberikan 2 kali sehari dan amlodipin 5 mg 1 kali sehari
melalui bolus intravena pada menit pertama • Rekomendasi 4 :
• Rekomendasi 2 : Direkomendasikan clopidogrel 75 mg 1 kali
Direkomendasikan penggantian simvastatin sehari
dengan atorvastatin degan dosis 10-20 mg 1
kali sehari
1. Penyuntikan rtPA (Alteplase)
- Indikasi : untuk mengembalikan kondisi aliran darah dan mengatasi gumpalan darah
dalam tubuh yang tidak diinginkan
- Efek samping : mual, muntah, pusing dan demam
- Mekanisme kerja : mengaktifkan plasminogen yang terikat pada fibrin menjadi
plasmin (enzim yang memecah bekuan darah)

2. Captropil
- Indikasi : untuk menangani hipertensi
- Efek samping : Mual dan muntah, Sakit perut, Pusing, Batuk kering, Gangguan pada
indera pengecap, Ruam kulit, Sakit dada, Hipotensi.
- Mekanisme kerja : menghambat perubahan angiotensin 1 menjadi angiotensin 2
sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron.

3. Amlodipin
- Indikasi : untuk terapi hipertensi
- Efek samping : Merasa lelah, Pusing, Mual, Pembengkakan tungkai, Jantung
berdebar
- Mekanisme kerja : Melemaskan dinding pembuluh darah
4. Atorvastatin
- Indikasi : menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan
kadar kolesterol baik (HDL) di dalam darah
- Efek samping : Nyeri punggung atau nyeri sendi, Sakit tenggorokan, Penyakit asam
lambung, Hidung tersumbat, Diare, Kembung
- mekanis me kerja : menghambat enzim HMG-CoA reduktase, yaitu enzim yang
mengkonversi perubahan 3-hydroxy-3-methyl-glutaryl-coenzyme A menjadi
mevalonate.

5. Clopidogrel
- Indikasi : untuk mencegah kejadian aterotrombosis pada penyakit jantung koroner
(terutama pada sindrom koroner akut), pada stroke, dan pada penyakit arteri perifer.
- Efek samping : Diare, Mudah mengalami memar, Perdarahan yang sulit berhenti,
Gangguan pencernaan, Nyeri perut.
- Mekanisme kerja : menghambat ikatan Adenosine Di-Phosphate (ADP) pada
reseptor ADP di platelet, dengan demikian menghambat aktivasi kompleks
glikoprotein GPIIb/IIIa yang dimediasi ADP, yang menimbulkan penghambatan
terhadap agregasi platelet.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai