2021 PPIC (PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL) • Departemen Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan adalah • departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti • Produksi, R&D, Finance dan lain-lain untuk mencapai pengelolaan material secara tepat (tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dan tepat biaya). Tugas PPIC • membuat rencana produksi dengan berpedoman pada rencana sales marketing.
• Departemen PPIC terdiri dari:
– Bagian Perencanaan Produksi (Production Planning) – Bagian Pengendalian Persediaan (Inventory Control ) – Bagian Penyimpanan Material Kesehatan (MatKes) • Matkes bertugas melakukan penyediaan bahan baku produksi, pemeliharaan material kesehatan, penanggung jawab gudang LAFIAL dan perencanaan produksi. • Bagian Matkes terdiri atas tiga sub bagian, diantaranya: – Sub bagian perencanaan produksi – Sub bagian depo produksi – Sub bagian pengendalian dan pemeliharaan material (Dalharmat) • Bagian ini terlibat secara langsung semua kegiatan sampai tibanya bahan baku di gudang LAFIAL yang kemudian • diuji mutunya oleh bagian pengawasan mutu, jika bahan baku dinyatakan lulus maka • bagian matkes membuat SPP (Surat Perintah Produksi) agar proses produksi dapat segera berjalan. Sub Bagian Perencanaan Produksi
• Rencana produksi obat selama 1 tahun
disusun oleh suatu tim atau Panitia Kerja Perencanaan Produksi Diskesal. • Rencana produksi disesuaikan dengan laporan beban kerja pada tahun sebelumnya, yaitu laporan tahunan mengenai jumlah penderita dan jenis penyakit. • Dilakukan Perhitungan kebutuhan biaya produksi yang dibandingkan dengan anggaran LAFIAL. • Bila biaya produksi tidak mencukupi atau lebih besar dari anggaran, maka dilakukan penyeleksian sediaan farmasi yang esensial dan non esensial dimana akan diatur sedemikian rupa sehingga mencukupi anggaran dana LAFIAL. • Setelah dilakukan perencanaan, Matkes akan mengadakan pemilihan rekanan perusahaan yang akan bekerja sama sebagai pemasok bahan baku obat, bahan penolong, dan kemas dalam sistem pelelangan terbuka, kemudian ditentukan rekanan yang menawarkan harga efisien dan sesuai dengan anggaran LAFIAL. • Tujuan pelelangan itu sendiri adalah agar didapatkan pemasok dengan harga bahan yang ekonomis. • Bahan baku obat, bahan penolong dan bahan pengemas dikirimkan langsung ke gudang LAFIAL. • Setiap bahan baku yang dibeli harus disertai dengan CoA (Certificate of Analysis). Meskipun telah disertai CoA, untuk bahan baku zat aktif, bahan penolong dan bahan pengemas tetap dilakukan pemeriksaan oleh bagian Wastu LAFIAL. Sub Bagian Depo Produksi • merupakan suatu tempat penyimpanan atau perantara sebelum bahan baku obat diserahkan ke bagian produksi atau sebelum obat jadi diedarkan. • LAFIAL memiliki gudang yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: – Gudang bahan baku – Gudang bahan pengemas – Gudang bahan baku cairan • Gudang LAFIAL berada dibawah pengawasan bagian Matkes, dimana keluar masuknya barang dari gudang harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. • Penyusunan barang-barang di dalam gudang berdasarkan FIFO (first in first out), FEFO (first expired first out) dan alfabetis, dilengkapi dengan alat pengatur udara dan kelembaban. • Obat yang telah lulus uji kelayakan diberi label lulus pada kemasannya. Sub Bagian Pengendalian Dan Pemeliharaan Material (Dalharmat)
• Bertugas dalam pemeliharaan dan pengendalian
material kesehatan. • Pemeliharaan terhadap alat-alat yang mengalami gangguan dan kerusakan yang dilakukan oleh petugas internal, kemudian apabila tidak tertangani akan ditangani dari pihak luar, serta • Menginventarisasi alat dan bahan yang ada di LAFIAL, tetapi tidak dalam pengadaan alat. Matkes hanya mengajukan permintaan