Anda di halaman 1dari 18

FUTROLIT

DESKRIPSI
Per L : Na 100 meq, Cl 90 meq, K 18 meq, Ca 4 meq, Mg 6 meq, acetate 38 meq, (NaCl 3.624 g, KCl
1.342 g, CaCl2 0.294 g, Mg(OH)2 0.61 g, Na acetate 5.172 g, water for inj 1,000 mL). Osmolarity: 525
mOsm. Energy: 200 kCal.

INDIKASI
Perbaikan kebutuhan karbohidrat, cairan & elektrolit pada tahap pre, intra & pasca operasi, dehidrasi
isotonik & kehilangan cairan extracellular.

KEMASAN
Softbag Infus 500 ml x 1's.

DOSIS
30 ml/kg berat badan/hari ( sama dengan 1.5 g sorbitol/kg berat badan/hari.
Pasien dengan berat 70 kg 2 L/hari ukuran infus sampai 6 ml/menit ( 120 tetes/menit ).

Tak ada pilihan


Tak ada pilihan

PABRIK
Sanbe.

CLINIMIX

Komposisi:
Asam amino dengan nitrogen total 9 g/L, glukosa 20 g/100 mL, elektrolit.
Kandungan per liter:
L-Leucine
4,02 g
L-Phenylalanine
3,08 g
L-Methionine
2,20 g
L-Lysine
3,19 g
(sebagai hydrochloride)
(4,00 g)
L-Isoleucine
3,30 g
L-Valine
3,19 g
L-Histidine
2,64 g
L-Threonine
2,31 g
L-Tryptophan
0,99 g
L-Alanine
11,38 g
L-Arginine
6,52 g
Glycine
5,66 g
L-Proline
3,74 g
L-Serine
2,75 g
L-Tyrosine
0,22 g
Sodium acetate
4,31 g
Dibasic potassium phosphate
5,22 g
Magnesium chloride 6H2O
1,02 g
Sodium chloride
2,24 g
Sodium
35 mmol
Potassium
30 mmol
Magnesium
2,5 mmol
Chloride
40 mmol
Acetate
50 mmol
Phosphorus
15 mmol
Calcium
2,3 mmol
Osmolaritas: 980 mOsm/L.
Bentuk Sediaan:
Flexy bag 1000 mL dalam bentuk multichamber bag.
Farmakologi:

Total kalori: 510 Kkal


Non-protein kalori: 400 Kkal
Karbohidrat dan protein menghasilkan 4 Kkal/g
Indikasi:
Nutrisi parenteral ketika enteral feeding tidak memungkinkan, dikontraindikasikan, atau tidak mencukupi.
Dosis:
Dosis disesuaikan dengan kebutuhan energi pasien, umumnya 25 Kkal/kgBB/hari dengan kecepatan
infus 2,5 mL/kgBB/jam (direkomendasikan 1 bag dihabiskan >8 jam).
Kontraindikasi:
Gagal ginjal tanpa dialisis, hipersensitif, gangguan hati berat, gangguan metabolisme protein, asidosis
metabolik, hiperkalemia, dan hipernitremia.
Peringatan dan Perhatian:
Keseimbangan asam basa, gangguan fungsi ginjal dan hati, insufisiensi jantung, intoleransi glukosa
(diabetes).
Efek Samping:
Hiperglikemia, flebitis, overfeeding

WIDAHES

Komposisi: Per 1000 mL O-(2-hydroxyethyl)-amylopectin hydrolysate HES Mw 200,000 60 gram, NaCl 6,9
gram, KCl 0,3 gram, Ca Cl 3H2O 0,22 gram, larutan Natrium lactate (50%) dalam air untuk injeksi 4,48 gram.
INDIKASI
Substitusi koloid, terapi dan pencegahan hipovolemia, syok karena perdarahan, infeksi (syok septik), kondisi dimana
terjadi peningkatan permeabilitas membran kapiler.
KEMASAN
Fima HES 200 infusion (6%) 500 ml x 5 x 1's.

DOSIS

1,2 gram HES/kg berat badan/hari=1500 mL (pada pasien dengan berat badan 70 kg). Kecepatan Infus: 0,25
mL/kg berat badan/menit.
Dewasa: 12,5-25 mL/menit atau 1000 mL dalam 40-80 menit.
Tak ada pilihan
Tak ada pilihan
PABRIK
Kalbe Farma

Lipofundin MCT / LCT 10%

Deskripsi
Emulsi lemak yang modern atas dasar menengah dan trigliserida rantai panjang
Keuntungan

Melindungi hati, paru-paru, dan fungsi kekebalan tubuh


Meningkatkan ekonomi protein

Stabilitas superior meningkatkan keselamatan

Satu emulsi lipid untuk semua pasien

Perlindungan antioksidan untuk mencegah kerusakan peroxidative

Indikasi
Lipofundin MCT / LCT diindikasikan sebagai sumber kalori dan asam lemak esensial untuk
pasien yang membutuhkan nutrisi parenteral.
Properti
Satu-satunya yang mengandung MCT emulsi lipid yang terdaftar untuk digunakan pada neonatus dan anak-anak

Untuk aplikasi vena perifer dan sentral


Stabilitas superior di TPN admixtures

Dilengkapi dengan vitamin E

Presentasi: 100, 250, 500 ml (bisa berbeda dari satu negara ke negara

COMBIFLEX

Deskripsi
Larutan nutrisi parenteral yang mengandung asam amino, glukosa, dan elektrolit dalam
kantong dua ruang.
Keuntungan
Nutrisi parenteral mudah dan aman

Combiflex peri untuk nutrisi parenteral perifer


Nutrisi ditambah atau dalam kombinasi dengan makanan enteral

Fleksibilitas dalam menambahkan emulsi lipid opsional seperti Lipoplus


Lipofundin MCT / LCT1

2 atau

Indikasi
Pasokan asam amino, energi, elektrolit dan cairan dalam nutrisi parenteral pasien dalam
keadaan ringan sampai sedang katabolisme saat nutrisi oral atau enteral tidak mungkin,
tidak memadai atau contrain-dicated
Properti
Untuk Rendah Glukosa Terapi Nutrisi

AMINOFUSIN

Komposisi:
Asam amino 5% dengan karbohidrat, elektrolit dan vitamin.
1.000 mL larutan infus mengandung:
L-Malic acid
2,01 g
L-Isoleucine
1,55 g
L-Leucine
2,20 g
L-Lysine
2,50 g
L-Methionine
2,10 g
L-Phenylalanine
2,20 g
L-Threonine
1,00 g
L-Tryptophan
0,45 g
L-Valine
1,50 g
L-Alanine
6,00 g
L-Arginine
4,00 g
L-Glutamic acid
9,00 g
Glycine
10,00 g
L-Histidine
1,00 g
L-Proline
7,00 g
Sorbitol
50,00 g
Xylitol
50,00 g
Ascorbic acid
0,40 g
Inositol
0,50 g
Niacinamide
0,06 g
Pyridoxine hydrochloride
0,04 g

Riboflavin 5-phosphate
Potassium hydroxide
Magnesium acetate
Sodium hydroxide

2,5 mg
1,68 g
1,07 g
1,60 g

Bentuk sediaan:
Botol kaca 500 mL.
Farmakologi:
Total energi: 300 kkal/L.
Total nitrogen: 3,8 g/L.
Indikasi:
Nutrisi parenteral pada pasien ketika pemberian nutrisi enteral/oral tidak mencukupi, tidak memungkinkan
atau dikontraindikasikan.
Dosis:
Sesuai dengan kebutuhan pasien, umumnya 25 kkal/kgBB/hari.
Kecepatan infus: maksimal 3 mL/kgBB/jam.
Kontraindikasi:
Pasien dengan gangguan metabolisme asam amino.
Peringatan dan Perhatian:
Gangguan fungsi ginjal dan insufisiensi jantung

TUTOFUSIN

Brand: :
Product
Code::
Komposisi:
Indikasi:

Kalbe Farma
G

Na 100 meq, K 18 meq, Ca 4 meq, Mg 6 meq, CI 90 meq, acetate 38 meq, sorbitol 50 g


Kaadaan sebelum, selama dan setelah pembedahan yang memerlukan air dan elektrolit
30 mL/kg BB/hari (setara dengan 1.5 g sorbitol/kg BB/hari). Pasien dengan BB 70 kg : 2L/hari,
Dosis:
kecepatan infus sampai dengan 6 mL/menit (=120 tetes/menit)
Kontra
Insufisiensi ginjal, intoleransi fruktosa dan serbitol, defisiensi frutosa-1.6-difosfat, keracunan metil
Indikasi:
alkohol
Perhatian:
Penyakit jantung atau ginjal; retensi cairan, hipernatremia
Efek Samping: Pemberian fosfat inorganik dapat memnyebabkan presiptasi
Kemasan:
Larutan 500 mL x 1

ALBUMIN

Obat merupakan komponen penting dan strategis dalam pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Sampai saat ini sebagian besar perusahaan farmasi di Indonesia hanya melakukan formulasi produk
akhir obat menjadi sediaan farmasi, sedangkan bahan bakunya 96% masih diimpor dari luar negeri. Albumin
merupakan salah satu bahan baku obat yang masih diimpor.
Sampai saat ini, seluruh kebutuhan albumin masih diimpor. Data dari IMS menyebutkan bahwa nilai penjualan
albumin di Indonesia sebesar 262,7 milyar rupiah pada tahun 2013 dengan pertumbuhan 0,92 % dengan volume 21,4
ribu unit, baik yang bermerk maupun generik. Dari data impor tersebut terlihat ada pasar yang cukup menjanjikan
untuk produk albumin di Indonesia. Saat ini pasar tersebut masih diisi 100% oleh produk impor dari negara-negara
Eropa.
Albumin adalah salah satu protein penyusun plasma darah. Albumin diproduksi di dalam hati dan merupakan protein
plasma dengan kandungan tertinggi. Plasma albumin berfungsi sebagai pengatur volume plasma darah dengan
menjaga tekanan onkotik dalam kompartemen plasma. Albumin juga berfungsi sebagai "pengantar" molekul yang
bersifat hidrofobik seperti hormon larut dalam lemak, garam empedu, billirubin, asam lemak bebas, maupun obat.
Karena fungsinya ini albumin juga sering disebut sebagai "taksi molekul".
Pada kondisi tertentu seseorang bisa mengalami defisiensi albumin. Keadaan ini biasa disebut dengan
hipoproteinemia atau hipoalbuminemia. Hipopreteinemia merupakan salah satu indikasi perlunya pemberian
tambahan albumin dari luar tubuh, karena kekurangan albumin dapat menyebabkan terjadinya gangguan
keseimbangan cairan/tekanan onkotik. Kejadian tersebut dapat membahayakan jiwa. Menurut informasi yang
diperoleh dari Rumah Sakit Umum Dr Soetomo Surabaya, indikasi perlunya pemberian albumin dari luar tubuh
adalah kejadian hipoproteinemia pada keadaan seperti: operasi, multi trauma dan sakit kritis, gangguan peredaran
darah otak, preeklamsia, infeksi pankreas akut, hipotensi saat hemodialisa, gagal ginjal, dan penyakit hati.

Dalam keadaan hipoalbuminia diperlukan tambahan albumin dari luar tubuh berupa sediaan human serum albumin.
Sediaan Human Serum Albumin (albumin) adalah suatu larutan steril preparat protein plasma yang mengandung
sekurang-kurangnya 96% albumin dan diperoleh dari pemisahan plasma darah.
Sediaan Human serum Albumin dapat dihasilkan dengan fraksinasi berbagai jenis protein yang ada dalam plasma
darah. Ada berbagai macam teknologi fraksinasi plasma darah untuk menghasilkan albumin. Secara umum ada dua
macam teknologi fraksinasi plasma darah untuk menghasilkan albumin, yaitu teknologi tradisional dan teknologi
yang lebih modern. Dalam teknologi tradisional plasma darah difraksinasi dengan pengendapan, sedangkan
teknologi yang lebih modern melibatkan kormatografi. Dalam skala industri, metode Cohn merupakan metode
fraksinasi plasma darah yang sampai saat ini paling banyak digunakan. Metode ini merupakan metode tradisional
dimana fraksi protein dalam plasma diendapkan dengan cara mengubah keasaman dan suhu. Untuk mendapatkan
kemurnian yang lebih tinggi metode Cohn dikombinasikan dengan kromatografi.
Sejarah fraksinasi plasma diawali pada perang dunia kedua. Pada saat itu dibutuhkan produk serum darah untuk
prajurit yang mengalami shock dan luka bakar. Dr Edwin Cohn dari Universitas Harvard adalah orang pertama yang
mengembangkan teknologi proses untuk pemisahan protein di dalam plasma darah. Sampai saat ini metode Cohn
masih menjadi dasar fraksinasi plasma modern. Pada awalnya fraksinasi plasma hanya ditujukan untuk memisahkan
albumin. Albumin merepresentasikan 55-60% dari total protein dalam plasma darah. Pada perkembangannya protein
yang lain juga dipisahkan dari plasma darah dan digunakan secara klinis. Fraksinasi metode Cohn secara umum
melibatkan modifikasi pH, konsentrasi etanol dan suhu untuk memisahkan protein dengan cara pengendapan yang
akan menghasilkan 5 fraksi. Fraksi pertama biasa disebut dengan cryoprecipate yang mengandung faktor VII, faktor
IX dan beberapa protein dengan berat molekul besar. Kedua fraksi tersebut digunakan untuk pengobatan hemophilia

FIMAHES

Komposisi:
Per liter:
Hydroxyethyl starch (HES) 200.000/0,5
NaCl
KCl
CaCl2
Na Lactate

60 g
6,9 g
0,3 g
0,22 g
4,48 g

Bentuk Sediaan:
Flexy bag 500 mL.
Farmakologi:
Larutan HES merupakan suatu larutan pengganti volume koloid yang bebas dari hemoprotein. HES
dengan BM 200.000 dalton memiliki sealing effect/penyumpal, dengan lama bertahan di intravaskuler 4-6
jam.
HES didegradasi secara terus-menerus oleh amilase serum dan dieliminasi terutama melalui ginjal.
Bersifat isoonkotik isotonik.
Indikasi:
Terapi dan profilaksis hipovolemia.
Dosis:
Infus intravena dengan dosis maksimal 33 mL/kgBB/hari.
Kontraindikasi:
Hipersensitif, gangguan ginjal berat, gangguan koagulasi, gagal jantung, dan hipervolemia.
Peringatan dan Perhatian:
Edema paru dan gagal jantung kongestif, gangguan fungsi ginjal dan hati, overload cairan, keseimbangan
air dan elektrolit.

Efek Samping:
Muntah, demam, alergi, kenaikan kadar -amilase dalam darah.

Brand: :
Product
Code::
Komposisi:
Indikasi:
Dosis:
Kontra
Indikasi:
Perhatian:
Efek
Samping:
Kemasan:

Kalbe Farma
G
Soybean oil 200 g, egg phosphatides 12 g, glycerol 25 g, Na oleate 0.3 g. Energi : 2000 kkal
Sumber energi dan asam lemak esensial untuk pasien yang mendapat nutrisi parenteral
Diberikan secara infus IV Dewasa : 1 - 3 g/kg BB/hari. Maksimal : 2.5 g/kg BB/hari. Anak : 0.5 - 4
g/kg BB/hari. Maksimal : 4 g/kg BB/hari. Bayi prematur/kecil untuk masa kehamilan dengan gangguan
metabolisme lemak : Awal 0.5 g/kg BB/hari. Maksimal : 3 g/kg BB/hari
Pasien dengan gangguan metabolisme lemak seperti pada hiperlipidemia patologik, nefrosis lipoid,
pankreatitis akut yang disertai hiperlipemia dan gangguan hati berat
Kerusakan hati berat, penyakit paru, anemia, gangguan pembekuan darah, gangguan metabolisme
lemak. Bayi prematur dan kecil masa kehamilan. Tes fungsi hati harus dilakukan pada pemberian
nutrisi parenteral jangka lama. Hamil
Akut : reaksi alergi, hiperlipaemia, mual, muntah, sianosis, sesak, berkeringat, sakit kepala, nyeri dada
dan punggung, fushing, mengantuk, hipertermia, pusing, trombositopenia, hiperkoagulabilitas, tek
ringan pada mata, iritasi pada tempat infus. Kronik : hepatomegali, ikterus, splenomegali,
trombositopenia, leukopenia, peningkatan hasil tes fungsi hati, gejala-gejala kelebihan cairan
Larutan 20% x 250 mL x 1

IVELIP 20% LARUTAN 250 ML

Plasmanate Plasma Protein Fraksi (Manusia) 5%, USP


Larutan protein terdiri dari sekitar 88% albumin manusia normal, 12% alpha dan beta globulin, dan tidak lebih dari
1% globulin gamma.
Indikasi: plasmanate diindikasikan dalam pengobatan syok karena luka bakar, luka menghancurkan, keadaan
darurat perut, dan penyebab lainnya di mana ada kerugian dominan cairan plasma dan sel darah merah tidak. Hal ini
juga efektif dalam pengobatan darurat syok akibat perdarahan. Setelah fase darurat terapi, transfusi darah dapat
diindikasikan tergantung pada beratnya kehilangan darah.
Margin yang luas Patogen Keselamatan:

Pengendapan
Pasteurisasi

Disetujui FDA pelabelan untuk menghilangkan prion patogen

Plasmanate terbuat dari plasma manusia. Produk yang terbuat dari plasma manusia mungkin mengandung agen
infeksi, seperti virus dan secara teoritis, yang Creutzfeldt-Jakob (CJD) agen yang dapat menyebabkan penyakit. Ada
juga kemungkinan bahwa agen infeksi yang tidak diketahui mungkin ada dalam produk tersebut.

PLASBUMIN 25%

PLASBUMIN-25 (HUMAN VENOUS PLASMA ALBUMIN)

GOLONGAN

KANDUNGAN
Albumin manusia.

INDIKASI
Pengobatan darurat pada syok.
Terapi luka bakar.
Hipoproteinemia dengan atau tanpa edema.
Pencegahan dan terapi edema otak.

KONTRA INDIKASI
Gagal jantung kongestif, gagal ginjal, anemia kronis.

Reaksi alergi terhadap Albumin.

PERHATIAN
Cadangan jantung rendah, dehidrasi yang nyata.
Hanya untuk intravena (IV).
Interaksi obat : jangan dicampur dengan hidrolisasi protein, larutan asam amino, alkohol.

EFEK SAMPING
Kelebihan sirkulasi, urtikaria (biduran/kaligata), menggiggil, demam, perubahan pada
pernafasan, nadi, & tekanan darah.

INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL


C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau
embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau
penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya
keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.

KEMASAN
Infus 25 % x 50 mL.
infus 25% x 100mL
infus 5 % x 250mL

Anda mungkin juga menyukai