Anda di halaman 1dari 26

INFEKSI SALURAN KEMIH REKUREN (ISK)

Department of Obstetrics and Gynecology Medical Faculty of Indonesia University

ABSTRAK
Tujuan : menyediakan definisi, epidemiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, tatalaksana & pencegahan mengenai ISK rekuren pada wanita

terbaru

Pilihan : Ab profilaksis kontinu, postkoital, & pengobatan akut mandiri alternatif efisien mencegah ISK rekuren. Estrogen vagina & jus kranberi alternatif profilaksis efektif Bukti : Penelusuran artikel Pubmed & perpustakaan Cochrane

bahasa Inggris menemukan literatur yg paling relevan. review sistematik, RCT/ uji klinis terandomisasi, & studi
observasional. Tdk ada restriksi tanggal publikasi

Hasil

ABSTRAK
Nilai : Data terbaru konsensus Sub-Komite Uroginekologi dari SOGC. Rekomendasi Pokja Preventive Health Care Kanada Kesimpulan : ISK rekuren pemeriksaan teliti, dpt diobati & dicegah. Pilihan profilkasis karakteristik masing-masing pasien

ABSTRAK

DEFINISI & EPIDEMIOLOGI


ISK rekuren tersering pada wanita (50-60%)
0,5 episode sistitis akut (1 perempuan/thn) 0,07 (wanita postmenopause) <menurun sejalan usia>

ISK rekuren 2 ISK inkomplikata dlm 6 bln/ 3 kultur(+) dlm 12 bln

DEFINISI & EPIDEMIOLOGI


Relaps infeksi rekuren akibat organisme sama walaupun terapi adekuat

Reinfeksi ISK rekuren akibat bakteri isolat yg lain, atau sebelumnya setelah ada periode kultur atau 2 minggu diantara infeksi

MANIFESTASI KLINIS
Gejala klasik
Disuria Frekuensi urin Nyeri suprapubik (dgn/ tanpa hematuri)

DD/

Vaginitis Uretritis akut Sistitis interstisial Radang panggul

Organisme penyebab
Chlamidia Neisseria gonorrhea Candida Vaginosis bakterial HSV

MANIFESTASI KLINIS
Faktor prediktor (+):
Gejala postkoital Resolusi gejala segera (48 jam) setelah terapi

Faktor prediktor (-):


Nokturia Gejala menetap episode meredanya infeksi

PATOFISIOLOGI
Patogen:
E. coli (80%) Staphylococcus saprophyticus Klebsiella pneumoniae Proteus mirabilus Citrobacter Enterokokus

E. coli uropatogen
faktor virulensi (tipe fimbria) terikatnya epitel vagina dan uretra sistitis Meningkatkan resistensi aktivitas bakterisidal serum & mekanisme pertahanan pejamu

PATOFISIOLOGI
Teori klasik:
Flora feses kolonisasi di vagina & uretra distal vesika infeksi

Kelompok bakteri uropatogen dapat bertahan di traktus gastrointestinal & vagina individu yg rentan Laktobasilus di vagina bersifat protektif mencegah kolonisasi uropatogen

FAKTOR RISIKO
Wanita premenopause
Perilaku
Frekuensi koitus Penggunaan spermisida Partner seksual baru

Non-perilaku
Riwayat ISK sebelum usia 15 thn (anatomik) Riwayat ISK pada ibu (genetik)

Kebanyakan tidak memiliki abnormalitas saluran Kemih secara anatomik/fungsional & tdk memerlukan pemeriksaan radiologik/sistoskopi

FAKTOR RISIKO
Wanita postmenopause
Hilangnya estrogen Laktobasilus menurun Inkontinensia Prolaps organ panggul Peningkatan residu urin pasca berkemih Diabetes mellitus Riwayat ISK

PEMERIKSAAN
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang
Dipstik urin Kultur urin Radiologi Sistoskopi

TERAPI ISK AKUT


Empirik
Nitrofurantoin Fluorokuinolon Trimethoprim Trimethoprim-sulfametoksazol (TMP-SMX)

Definitif

PENCEGAHAN ISK REKUREN

Modifikasi gaya hidup

Strategi antibiotik

PENCEGAHAN ISK REKUREN


Profilaksis Kontinu

Profilaksis Postkoital

Pengobatan akut mandiri

PENCEGAHAN ISK REKUREN

PENCEGAHAN ISK REKUREN


Efek samping:
Mual Kandidiasis vagina & oral Anemia aplastik Polineuritis Reaksi hepatoselular Kolestatik akut Toksisitas pulmonar

PENCEGAHAN ISK REKUREN


Estrogen pada wanita post menopause
Krim estriol Cincin vagina Tablet estradiol vagina

Kranberi
mencegah bakteri (terutama E.coli) menempel ke sel uroepitel

PENCEGAHAN ISK REKUREN

Akupuntur

Probiotik

Vaksin

KEHAMILAN & ISK REKUREN


Kultur

Profilaksis (kontinu & postkoital)


Nitrofurantoin Sefaleksin indikasi:
1.Semua wanita riwayat ISK rekuren 2.Bakteriuri asimtomatik / simptomatik persisten setelah 2 terapi ab 3.Setelah 1 ISK pada wanita yg memiliki kondisi yg meningkatkan risiko komplikasi pd saluran kemih selama episode infeksi (diabetes, sickle cell)

REKOMENDASI
Rekomendasi Pokja Preventive Health Care Kanada 1.Urinalisa & kultur serta sensitivitas ab dari sampel urin midstream hrs dilakukan pd saat timbulnya gejala awal ISK rekuren (III-L) 2.Pasien hematuri persisten/ pertumbuhan bakteri selain E-Coli yg menetap sistoskopi & pencitraan sal kemih bag atas (III-L) 3.Wanita seksual aktif dgn ISK rekuren & menggunakan spermisida mempertimbangkan alternatif kontrasepsi lain (II-2B) 4.Profilaksis ISK rekuren tdk diminum hingga eradikasi ISK ditegakkan dgn hasil kultur(-)1-2 minggu pascatatalaksana (III-L) 5.Ab profilaksis harian dgn kotrimoksazol, nitrofurantoin, cefalexin, trimetoprim, trimetoprim-sulfametoksazol, atau kuinolon [6-12 bln] wanita dgn 2 ISK [6 bln] atau 3 ISK [12 bln] (I-A) 6.Wanita ISK rekuren dgn hub seksual profilaksis postkoital sbg alternatif terapi kontinu utk meminimalisis biaya & efek samping (I-A)

REKOMENDASI
Rekomendasi Pokja Preventive Health Care Kanada 7.Pengobatan akut mandiri hrs direstriksi pd pasien ISK rekuren yg patuh & memiliki motivasi kuat (I-B) 8.Estrogen vagina wanita postmenopause yg mengalami ISK rekuren (I-A) 9.Pasien hrs diinformasikan bahwa produk kranberi efektif dlm mengurangi ISK rekuren (I-A) 10.Akupuntur alternatif mencegah rekurensi ISK pd wanita yg tdk respon / tdk mentoleransi ab profilaksis (I-B) 11.Probiotik & vaksin tdk dpt ditawarkan sbg terapi yg disetujui pd ISK rekuren (II-2C) 12.Wanita hamil berisiko ISK rekuren profilaksis postkoital/ kontinu dgn nitrofuratoin/ sefaleksin, kec selama 4 minggu terakhir kehamilan (II-1B)

EVALUASI ISK REKUREN

uhjb

MANAJEMEN ISK REKUREN

Anda mungkin juga menyukai