ABSTRAK
Tujuan : menyediakan definisi, epidemiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, tatalaksana & pencegahan mengenai ISK rekuren pada wanita
terbaru
Pilihan : Ab profilaksis kontinu, postkoital, & pengobatan akut mandiri alternatif efisien mencegah ISK rekuren. Estrogen vagina & jus kranberi alternatif profilaksis efektif Bukti : Penelusuran artikel Pubmed & perpustakaan Cochrane
bahasa Inggris menemukan literatur yg paling relevan. review sistematik, RCT/ uji klinis terandomisasi, & studi
observasional. Tdk ada restriksi tanggal publikasi
Hasil
ABSTRAK
Nilai : Data terbaru konsensus Sub-Komite Uroginekologi dari SOGC. Rekomendasi Pokja Preventive Health Care Kanada Kesimpulan : ISK rekuren pemeriksaan teliti, dpt diobati & dicegah. Pilihan profilkasis karakteristik masing-masing pasien
ABSTRAK
Reinfeksi ISK rekuren akibat bakteri isolat yg lain, atau sebelumnya setelah ada periode kultur atau 2 minggu diantara infeksi
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klasik
Disuria Frekuensi urin Nyeri suprapubik (dgn/ tanpa hematuri)
DD/
Organisme penyebab
Chlamidia Neisseria gonorrhea Candida Vaginosis bakterial HSV
MANIFESTASI KLINIS
Faktor prediktor (+):
Gejala postkoital Resolusi gejala segera (48 jam) setelah terapi
PATOFISIOLOGI
Patogen:
E. coli (80%) Staphylococcus saprophyticus Klebsiella pneumoniae Proteus mirabilus Citrobacter Enterokokus
E. coli uropatogen
faktor virulensi (tipe fimbria) terikatnya epitel vagina dan uretra sistitis Meningkatkan resistensi aktivitas bakterisidal serum & mekanisme pertahanan pejamu
PATOFISIOLOGI
Teori klasik:
Flora feses kolonisasi di vagina & uretra distal vesika infeksi
Kelompok bakteri uropatogen dapat bertahan di traktus gastrointestinal & vagina individu yg rentan Laktobasilus di vagina bersifat protektif mencegah kolonisasi uropatogen
FAKTOR RISIKO
Wanita premenopause
Perilaku
Frekuensi koitus Penggunaan spermisida Partner seksual baru
Non-perilaku
Riwayat ISK sebelum usia 15 thn (anatomik) Riwayat ISK pada ibu (genetik)
Kebanyakan tidak memiliki abnormalitas saluran Kemih secara anatomik/fungsional & tdk memerlukan pemeriksaan radiologik/sistoskopi
FAKTOR RISIKO
Wanita postmenopause
Hilangnya estrogen Laktobasilus menurun Inkontinensia Prolaps organ panggul Peningkatan residu urin pasca berkemih Diabetes mellitus Riwayat ISK
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang
Dipstik urin Kultur urin Radiologi Sistoskopi
Definitif
Strategi antibiotik
Profilaksis Postkoital
Kranberi
mencegah bakteri (terutama E.coli) menempel ke sel uroepitel
Akupuntur
Probiotik
Vaksin
REKOMENDASI
Rekomendasi Pokja Preventive Health Care Kanada 1.Urinalisa & kultur serta sensitivitas ab dari sampel urin midstream hrs dilakukan pd saat timbulnya gejala awal ISK rekuren (III-L) 2.Pasien hematuri persisten/ pertumbuhan bakteri selain E-Coli yg menetap sistoskopi & pencitraan sal kemih bag atas (III-L) 3.Wanita seksual aktif dgn ISK rekuren & menggunakan spermisida mempertimbangkan alternatif kontrasepsi lain (II-2B) 4.Profilaksis ISK rekuren tdk diminum hingga eradikasi ISK ditegakkan dgn hasil kultur(-)1-2 minggu pascatatalaksana (III-L) 5.Ab profilaksis harian dgn kotrimoksazol, nitrofurantoin, cefalexin, trimetoprim, trimetoprim-sulfametoksazol, atau kuinolon [6-12 bln] wanita dgn 2 ISK [6 bln] atau 3 ISK [12 bln] (I-A) 6.Wanita ISK rekuren dgn hub seksual profilaksis postkoital sbg alternatif terapi kontinu utk meminimalisis biaya & efek samping (I-A)
REKOMENDASI
Rekomendasi Pokja Preventive Health Care Kanada 7.Pengobatan akut mandiri hrs direstriksi pd pasien ISK rekuren yg patuh & memiliki motivasi kuat (I-B) 8.Estrogen vagina wanita postmenopause yg mengalami ISK rekuren (I-A) 9.Pasien hrs diinformasikan bahwa produk kranberi efektif dlm mengurangi ISK rekuren (I-A) 10.Akupuntur alternatif mencegah rekurensi ISK pd wanita yg tdk respon / tdk mentoleransi ab profilaksis (I-B) 11.Probiotik & vaksin tdk dpt ditawarkan sbg terapi yg disetujui pd ISK rekuren (II-2C) 12.Wanita hamil berisiko ISK rekuren profilaksis postkoital/ kontinu dgn nitrofuratoin/ sefaleksin, kec selama 4 minggu terakhir kehamilan (II-1B)
uhjb