Validasi Aseptik
Proses validasi menurut defenisi peraturan kualitas FDA (Food Drug Administration).
dengan sasaran untuk menjamin suatu produk yang dihasilkan dari segi keamanan,
mutu dan memiliki tingkat reprodusibilitas yang tinggi, dan berusaha untuk menekan
diharapkan dapat menjamin mutu produk yang diperoleh sesuai dengan standar
1. Personalia
2. Gedung
3. Pelayanan
4. Peraturan
6. Prosedur
9. Pengujian Lab
dapat diyakini steril jika contoh tersebut seutuhnya bebas dari mikroba Viable dan
Partikulat. Kondisis sterilitas mutlak ini sulit untuk dicapai. Kondisi yang dapat
diusahakan untuk diperoleh adalah kondisi yang mendekati steril, kondisi ini
umumnya dibatasi dalam suatu rentang jumlah yang masih dapat ditoleransi jumlah
kandungan microba viable dan partikulat. Sterilitas dapat diperoleh dengan cara
menghilangkan microba viable dan partikulat dari sediaan steril akhir atau dapat
dilakukan dengan cara menyiapkan bahan steril dalam kondisi yang meminimumkan
yang mendekati sterilitas mutlak. Akan tetapi, sterilisasi akhir tidak dapat
farmasi. Pada kondisi ini metode teknik aseptic menjadi pilihan untuk menjaga
sterilitas produk yang dihasilkan. Microbial Savety Index (SAL) yang diperoleh
dengan metode teknik aseptic akan lebih besar dibandingkan dengan metode
sterilisasi akhir, sehingga perlu pengontrolan yang baik selama prosese sterilisasi
dengan teknik aseptic. Sumber kontaminasi pada teknik aseptic dapat berasal dari
semua factor yang perlu diperhatikan pada proses validasi. Akan tetapi sumber
prosedur kerja.
Daerah kritis yang perlu diperhatikan pada teknik aseptic adalah lingkungan
perakitan untuk memproduksi bentuk sediaan jadi, dan selama pengisian secara
aseptic simulasi. Sertifikasi dan validasi proses aseptic dan fasilitas dapat dicapai
microbiologi dan pembuatan media biakkan steril sebagai produk simulasi. Metode
validasi tehknik aseptic yang umumnya digunakan adalah system media fill.
Media fill adalah suatu metode validasi aseptic yang merupakan simulasi proses
untuk membuktikan bahwa line aseptic mampu menghasilkan produk yang steril
secara konsisten. System media fill merupakan suatu validasi proses yang
melakukan validasi pada tahap user’s site before use. Dalam media fill ini semua
peralatan, bahan kemas, prosedur dan personel yang terlibat dan digunakan dalam
proses produksi rutin harus disimulasikan. Perbedaan antara produksi rutin dengan
media fill hanya dalam media fill produk yang dikemas diganti dengan media cair.
Media cair yang dapat digunakan dalam proses media fill adalah fluid thioglycollate
medium, tryptone glucose yearst extract, brain heart infusion, soybean casein digest
agar, dan tryptic-soy-broth. Sedangkan media yang sering digunakan adalah tryptic-
soy-broth. Setelah media cair mengalami proses yang sama dengan proses
produksi normal dilakukan inkubasi pada dua temperature, yaitu pada temperatur
(20-30)⁰C dan (30-35)⁰C selama 7-14 hari. Hasil yang diperoleh dilakukan
penentuan jumlah mikroba Viable dan partikulat dengan metode yang telah
disesuaikan dalam prosedur tetap. Salah satu metode yang dapat dipilih adalah
dengan teknik turbidity atau penilaian terhadap tingkat kekeruhan media. Hasil data
(GMP). Untuk meningkatkan hasil produk yang diperoleh, persyaratan minimal yang
diterapkan pada GMP dapat ditingkatkan sesuai dengan spesifikasi produk yang
diharapkan. Secara umum, untuk line aseptic yang baru dikualifikasi harus dilakukan
proses media fill 3 kali berturut-turut, sedangkan untuk line yang telah terkualifikasi
minimal dilakukan 2 kali dalam 1 tahun. Lama proses pengisian harus mampu
mengakomodasi semua simulasi yang harus dilakukan. Jumlah botol yang harus
melakukan proses media fill sama dengan proses produksi normal, hanya produk
c) Semua karyawan yang terlibat telah dilatih, peralatan yang akn digunakan telah
Untuk menjamin sterilitas dari produk yang digunakan, maka proses penyiapan
bahan steril, cara sterilisasi, pengisian ke wadah secara aseptis dan pengemasan
harus di validasi.
1. Proses simulasi
proses simulasi yang disebut metode media fill atau media pengisi. Hal ini
pengerjaan. Hasilnya lalu diinterpretasikan untuk menilai potensi dari satu unit
produk obat yang akan menjadi terkontaminasi selama pabrikasi. Informasi dari
proses simulasi ini dapat digunakan untuk menetukan cara evaluasi yang akan
digunakan. Studi tentang media fill simulasinya harus mendekati operasi aseptic
dari pabrik. Persyaratan dari FDA mengenai hal-hal yang harus diperhatikan
d. Aseptisitas peralatan
Setiap kali pengerjaan media fill harus ada dokumentasi lengkap mengenai kode
batch produk, kondisi produksi dan aktivitas simulasi yang dilakukan. Revalidasi
media fill bertujuan untuk memastikan metode tersebut memberikan hasil yang
turut secara terpisah. Kualifikasi semi tahunan secara rutin dilakukan untuk
untuk masuk kedalam ruang proses aseptic selama proses, termasuk teknisi dan
personel pemeliharaan, harus pernah bekerja dalam media fill setidaknya selama
setahun sekali. Dalam bekerja dalam media fill orang-orang tersebut harus
2. Durasi frekuensi
berkala, durasi proses manipulasi tersebut dilakukan tidak boleh kurang dari
juga harus akurat dalam menilai potensi kontaminasi setiap betch komersial.
Jumlah unit yang diisi selama proses simulasi harus didasarkan pada resiko
kontaminasi untuk suatu proses dan cukup akurat mensimulasikan kegiatan yang
mewakilli proses pabrikasi. Kapsitas media fill untuk setiap kali produksi adalah
berkisar 5.000 hingga 10.000 unit. Untuk operasi dengan ukuran produksi
dibawah 5.000, jumlah media yang diisi dengan unit harus setidaknya sama
4. Line speed
Setiap media fill harus dievaluasi dengan single line speed, dan kecepatan yang
dipilih harus dikalibrasi. Contohnya, memakai line speed yang tinggi sering
menjadi pilihan yang paling tepat dalam evaluasi proses manufaktur. Memakai
line speed yang lambat biasanya untuk mengevaluasi proses manufaktur dari
produk obat steril, wadah, atau penutupnya di daerah aseptis yang terpapar
5. Kondisi lingkungan
Penilaian tidak akurat dihasilkan oleh media fill yang terpapar udara berlebih dan
juga dari kualitas mikroba, atau control produksi dan persiapan pembuatan
6. Media
Media pertumbuhan mikrobiologi yang umumnya digunakan adalah soybean
aerobic, harus dapat mendorong pertumbuhan bakteri gram positif dan negative,
dari hasil inokulasi adalah jumlah koloni <100 koloni. Jika tidak memenuhi,
kontaminasi yang ditemukan selama simulasi tetap harus diselidiki dan media fill
kuantitas yang sesuai dan jenis media pertumbuhan mikroba agar kontak
dengan permukaan penutup wadah (saat unit terbalik atau berputar-putar) dan
berikut:
a. Suhu inkubasi terletak pada rentang 20-35 ⁰C dan di jaga pada ± 2,5 ⁰C dari
suhu target
yang digunakan pada dua suhu maka inkubasi dilakukan selama 7 hari pada
setiap temperature.
8. Interpretasi hasil
Proses simulasi harus dilakukan oleh bagian QC, dan unit terkontaminasi harus
proses pembuatan media fill. Dokumentasi media fill dapat berfungsi sebagai
acuan untuk mengidentifikasi kerja dari personel yang menyimpang dan juga
terakhir.
a. Personel
1) Uji fingerprint
media. uji ini dilakukan terhadap tangan telanjang dan tangan ketika masih
dilakukan dengan menswab area sebesar 25cm bagian kritikal pada baju,