Perencanaan strategik adalah suatu perencanaan jangka panjang yang disusun untuk mencapai tujuan berorganisasi. Perencanaan strategik mempunyai beberapa sifat diantaranya adalah menyangkut kurun waktu yang lama dan persoalan yang mendasar dalam organisasi, memberikan kerangka dasar dalam pengambilan keputusan manajerial, sebagai alat pemersatu dalam pengambilan keputusan dan umumnya merupakan kegiatan manajer puncak. Salah satu kegunaan dari perencanaan strategik ini antara lain digunakan dalam perencanaan pendirian apotek. Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang apoteker, seorang apoteker dituntut untuk menjalankan Pharmaceutical Care. Untuk dapat melaksanakan Pharmaceutical Care, seorang apoteker seharusnya memiliki apotek sendiri. Hal ini didukung oleh adanya paradigma baru yaitu pelayanan kefarmasian yang telah bergeser dari drug oriented menjadi patient oriented. Paradigma tersebut tentunya mempunyai andil besar pada kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditas, menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien. Bagi seorang apoteker, apotek merupakan tempat pengabdian, dimana apoteker menjalankan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat ke masyarakat. Pekerjaan kefarmasian yang dapat dilakukan di apotek meliputi pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, dan pelayanan informasi obat. Dari melaksanakan pekerjaan kefarmasian tersebut Apoteker Penanggungjawab Apotek (APA) mendapatkan penghasilan. Dengan menjadi APA sekaligus PSA, semua visi, misi, kebijakan, maupun kegiatan dapat ditentukan sendiri. Dengan berbagai alasan tersebut, maka muncul ide untuk mendirikan apotek yang berorientasi pada pasien (patient oriented) yang memberikan pelayanan kesehatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Apoteker sebagai bagian dari tenaga kesehatan berkewajiban untuk meningkatkan pengetahuan serta kualitas pelayanannya dengan melakukan Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
pelayanan kefarmasian meliputi monitoring, informasi, komunikasi dan edukasi tentang obat kepada masyarakat, sehingga pengobatan yang rasional dapat tercapai. Oleh karena itu, didirikanlah Apotek Bahagia Farma yang dapat mewujudkan harapan tersebut serta dapat membantu pemerintah Kota Madya Makassar dalam turut serta mewujudkan Indonesia Sehat 2015. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya. Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan. Sehingga dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping menguasai ilmu kefarmasian juga perlu menguasai ilmu lainnya seperti ilmu pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya.
B. VISI DAN MISI
1. Visi Memberikan pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pasien dan turut serta meningkatkan kualitas hidup pasien dengan tanpa mengesampingkan kesejahteraan dan tumbuh kembang apotek. 2. Misi Misi dari apotek adalah: 1. Memberikan pelayanan profesional yang berbasis Pharmaceutical care 2. Melakukan monitoring dan evaluasi penggunaan obat untuk penyakit tertentu seperti TBC, hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan penyakit ginjal. Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
3. Mengaplikasikan standar pelayanan kefarmasian di apotek untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian kepada masyarakat. 4. Menyediakan dan menyalurkan sediaan farmasi beserta perbekalan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat sekitar apotek 5. Mengevaluasi kinerja apotek setiap bulan agar kinerja ke depannya menjadi lebih baik. 3. Strategi Strategi dari apotek adalah : Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat yang diberikan merupakan terapi obat yang tepat, efektif, nyaman dan aman bagi pasien,
C. TUJUAN
Tujuan pendirian apotek antara lain : 1. Sebagai tempat pengabdian profesi apoteker. 2. Membantu masyarakat mendapatkan pengobatan yang tepat, aman, dan rasional dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi) 3. Memperkenalkan profesi apoteker yang bertanggung jawab pada masyarakat 4. Memperoleh profil untuk mempertahankan eksistensi apotek dan apoteker
D. ASPEK LOKASI
Nama apotek yang akan didirikan adalah Apotek Bahagia Farma, terletak di JL. Cendrawasih No. 34 Makassar, lokasi apotek stragis dan akan menentukan keberhasilan apotek dan erat hubungannya dengan aspek pasar. 1. Denah lokasi : terlampiran 2. Datadata pendukung: a. Kepadatan Penduduk Populasi penduduk di sekitar lokasi pendirian apotek tergolong cukup tinggi yakni 1.000 kepala keluarga yang mencakup sebagian penduduk Kecamatan Mamajang dan sebagian penduduk Kecamatan lainnya. Kebanyakan dari populasi tersebut merupakan masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
b. Tingkat sosial dan ekonomi Tingkat pendidikan masyarakat relatif tinggi mengingat letak Apotek Bahagia Farma yang berada di lingkungan kampus, pabrik, dan sekolah. Dengan demikian tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan cukup baik. Keadaan ekonomi secara relative cukup baik. c. Pelayanan kesehatan lain Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yang akan didirikan antara lain: 1) Rumah Stella Maris 2) Rumah Sakit Labuang Baji 3) Rumah Sakit Jiwa 4) Rumah Sakit Bhayangkara 5) Rumah Sakit Haji 6) Klinik Harmoni Keluarga d. Jumlah Pesaing Jumlah Apotek sebagai pesaing ada 3 yaitu Apotek Lana Farma , Malana Farma, Mattoanging Farma. Akan tetapi dengan melihat lokasi yang sangat strategis maka diharapkan apotek dapat bersaing dengan apotek lainnya. e. Dekat Pusat Keramaian Apotek Bahagia Farma dekat dengan pusat keramaian seperti Cendrawasih Square, Kampus, Sekolah, Bank Swasta, Bank Negara, Pasar Tradisional, Mall, Pantai, Perkantoran, Pon Bensin dll. f. Aman Lingkungan Apotek Bahagia Farma relatif aman dan dekat dengan pos polisi dan kantor polisi, dan TNI g. Mudah dijangkau Lokasi spotek sangat mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan, bisadijangkau dengan berbagai kendaraan umum. Apotek ini juga memiliki area parkir yang cukup luas.
Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
3. Data Hasil Survey Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan terhadap peta lokasi dan peta pasar terutama keberadaan apotekapotek lain yang lebih dahulu berdiri sebagai calon kompetitor di sekitar lokasi, diperoleh datadata sebagai berikut : a. Apotek Kompetitor
No Nama Apotek Alamat 1. Malana Farma Jl. Cendrawasih No. 305 2. Lana Farma Jl. Cendrawasih No. 23 3. Mattoanging Jl. Kakatua No. 05
b. Dokter
No. Nama Dokter Spealisasi Alamat Perkiraan Jumlah Pasien Jarak dari Apotek Bahagia 1. Prof.Dr.John MF Adam SpPD-KEMD Jl.Chairil Anwar No.3 10 1000 2. Prof.Dr.Syakieb Bakri Jl.Monginsidi No.61 10 1200 3. Dr.Zulkifli Zaibir Jl.Monginsidi 8 1200 4. Dr.Wempy Thioritz
Jl.DR.Sam Ratulangi No.115 A 11 800 5. Dr.Sony Tunggal
No. Nama Alamat Jarak dari Apotek Bahagia Farma 1. Rumah Sakit Stella Maris Jl. Somba Opu No.273 (0411) 854341 3000 2. Rumah Sakit Labuang Baji Jl. Dr Sam Ratulangi No.81 (0411) 872836 2000 3. Rumah Sakit Jiwa Jl. Lanto Dg Pasewang No.34 (0411) 854739 2500 4. Rumah Sakit Bhayangkara Jl. A.Mappaouddang No.63 (0411) 831164 1500 5. Rumah Sakit Haji Jl. Dg Ngeppe No.12-14 (0411) 856091 2500 6. Klinik Harmoni Keluarga Jl Andi Mappaoddang 63 Makassar 90133 1000
d. Jumlah Penduduk Kec. Mamajang Menurut Jenis Kelamin
Laki Laki Perempuan Total (Orang) 652 1.093 1.745
e. Jumlah Penduduk Kec. Mamajang Menurut Komposisi Umur
No. Usia Jumlah (Orang) 1. 0 5 th 143 2. 6 16 267 3. 17 25 486 4. 26 55 490 5. 55 Ke atas 359
f. Jumlah Penduduk Kec. Mamajang Menurut Tingkat Pendidikannya
No. Tingkat Pendidikan Jumlah 1. Belum Sekolah 415 2. Tamat TK 426 3. Tamat SD 4.567 4. Tamat SLTP 4.868 5. SLTA 6.494 6. Perguruan Tinggi 6.972 7. Tidak Sekolah 820
Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
h. Jumlah Penduduk Kec. Mamajang Menurut Profesi
No. Pekerjaan Jumlah penduduk (Orang) 1. PNS 1.960 2. Pensiun 1.329 3. ABRI 1.207 4. Buruh Harian 959 5. Pengawai Swasta 932
E. PELUANG/PROSPEK PEMASARAN
Berdasarkan datadata yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi strategis daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap apotek baru yang akan didirikan (SWOT ANALISIS). A. Kekuatan/Strength Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan adalah sebagai berikut : 1. Sudah memiliki brand di dunia kefarmasian di seluruh indonesia 2. Didukung oleh manajemen yang kuat 3. Pemilik sarana apotek / franchisee tidak harus orang yang memiliki basic kefarmasian 4. Berani menjamin keaslian obat, karena dibeli dari distributor resmi 5. Recruitment tenaga kerja, memilih tenaga kerja yang berkompeten di bidang tersebut 6. Adanya sistem training, sehingga pelayanan terstandarisasi, dan mengutamakan kepuasan pelanggan 7. Adanya manajemen operasional, untuk membantu franchisee dalam mengelola apotek 8. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan kefarmasian pharmaceutical care. 9. Letak/lokasi apotek berada di Jl. Cendrawasih yang ramai dilalui arus kendaraan dan mudah dijangkau dari segala arah. Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
10. Petugas apotek yang handal dan loyal, terdiri dari tenaga yang sudah berpengalaman dan tenagatenaga muda yang penuh semangat dan kreatif. 11. Apoteker yang selalu standby di apotek, siap memberikan layanan dan konsultasi seputar obat. B. Kelemahan/Weakness 1. Proses pendirian / proses perijinan berdirinya usaha rumit 2. Biaya pembukaan franchise (waralaba) relatif mahal 3. Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum mempunyai langganan yang loyal. 4. Sulitnya mendapatkan tenaga kerja yang compitible, terutama tenaga kerja kefarmasian 5. Tidak adanya manager unit, biasanya dirangkap oleh Apoteker 6. Munculnya kerugian akibat barang ED C. Peluang/Opportunity 1. Apotek boleh menjual produk-produk lain non obat, seperti kosmetika, makanan 2. Apotek pada jaman sekarang ini bisa dibilang jadi andalan utama warga masyarakat. Tentu saja karena tidak perlu konsultasi dengan dokter yang terbilang mahal untuk kalangan menengah kebawah tentunya 3. Kesadaran masyarakat akan kesehatan yang semakin tinggi 4. Naiknya angka kesakitan, terutama berkembangnya penyakit-penyakit degenerative (seperti diabetes, hipertensi, jantung, liver, ginjal, kanker, asam urat) yang memerlukan pengobatan jangka panjang 5. Kesadaran masyarakat untuk membeli obat yang aman dan berijin resmi 6. Deregulasi perijinan apotek yang makin dipermudah 7. Jumlah Penduduk, terutama daerah Cendrawasih (sekitar lokasi apotek), cukup padat, sehingga menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial. 8. Jumlah dokter, rumah sakit, klinik, pusat keramaian, jumlah penduduk yang berpendidikan menjadikan apotek yang strategis.
Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
D. Ancaman/Threaths Ancaman terutama datang dari kompetitor/pesaing, yaitu apotek lana farma sekitar lokasi. Berikut diuraikan fasilitas masingmasing apotek pesaing. 1. Apotek Lana Farma Areal parkir sempit dan tidak gratis, lokasi strategis, dekat dengan rumah penduduk, universitas, dan berbagai sarana pengobatan. ruang tunggu dengan fasilitas TV. 2. Apotek Malana Farma Area parkir sempit dan gratis, ada fasilitas TV, ruang tunggu, dokter praktek, dekat dengan perkantoran, rumah sakit, klinik, lokasi stategis. 3. Apotek Mattoanging Area parkir luar dan gratis, ruang tunggu luas, ada fasilitas TV, ada dokter praktek, kelengkapan obat cukup lengkap dan murah, lokasi strategis.
F. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 1. Potensi Pasar Letal yang Sangat strategis dan dekat dengan berbagai pusat pelayanan kesehatan menjadikan potensi pasar Apotek Bahagia Farma cukup menjanjikan. Perkiraan konsumen: Diperkirakan jumlah pasien RS Stella Maris 450 orang/hari, RS Haji 540 orang/hari. Rumah Sakit yang lain total pasien sekitar 600 orang/hari. Rumah Sakit menerapkan beberapa usaha untuk mencegah resep keluar sehingga prediksi pasien yang membawa resep keluar dari RS adalah 25% (423 pasien). - pasien dari beberapa praktek dokter di sekitar lokasi : 237 pasien - konsumen yang membeli OTC dan komoditi lain 2. Market Share Jumlah pesaing di sekitar apotek Bahagia Farma : 3 apotek Jumlah perkiraan pasien di sekitar apotek Bahagia Farma : 423 pasien setiap hari Asumsi : konsumen Apotek Bahagia Farma = 85% x 49 pasien = 42 pasien setiap hari
Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
G. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenag kerja yang sesuai bidangnya, oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang efektif dan efisian sehingga tujuan organisasi tercapai. Apotek Bahagia Farma merekrut 7 karyawan dengan susunan sebagai berikut : Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang Apoteker Pendamping : 1 orang Asisten Apoteker : 2 orang Pembantu Umum : 2 orang Akuntan : 1 orang Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah : 1. Jam kerja : 08.0022.00, dibagi menjasi 2 shift (masingmasing 7 jam), yaitu jam 08.0015.00 dan jam 15.0022.00 (hari minggu dan hari libur tutup) 2. volume pekerjaan Jumlah pasien setiap hari : 25 pasien Setiap pasien membutuhkan waktu : 20 menit Waktu untuk 20 pasien : 20 x 25 = 500 menit = 8 jam 3. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya) 4. Sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari apotek itu sendiri. Kerjasama antar karyawan harus dijaga sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif serta mampu memberikan kenyamanan pada pasien. Karenanya diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang, hak dan kewajiban serta rasa memiliki terhadapapotekdari para karyawan. Untuk itu kemempuan manajerial dari apoteker sangat diperlukan. 1) Job Description A. Apoteker Pengelola Apotek Tugas dan kewajiban pengelola apotek antara lain : 1. Memimpin seluruh kegiatan apotek 2. Berkewajiban serta bertanggungjawab penuh untuk mengelola apotek yang meliputi beberapa bidang antara lain :
Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
a) Pelayanan Kefarmasian b) Adsministrasi dan Keuangan c) Ketenangan atau Personalia d) Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungs apotek 3. Melakukan langkahlangkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas apotek Tanggungjawab pengelola apotek yaitu : APA bertanggungjawab atas kelancaran segala bidang dlam apotek serta bertanggungjawab terhadap kelancaran hidup apotek yang dipimpinnya. B. Apoteker Pendamping Tugas dan kewajiban : Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA, bilamana APA berhalangan selama jam kerja apotek. Dalam melaksanakan segala tindakan, terutama dalam halhal penting yang mendasar dan strategis, harus mendapat persetujuan dari APA. Tanggungjawab dan wewenang : Apoteker Pendamping bertanggungjawab penuh kepada APA dan melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker pendamping sesuai dengan petunjuk dan atau instruksi dari APA. C. Asisten Apoteker Tugas dan kewajiban : 1) Melaksanakan pekerjaan yang sesusai dengan profesinya sebagai asisten apoteker, yaitu meliputi : a. pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat dengan resep) sesuai petunjuk pimpinan apotek. b. Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan sedan racikan dan meracik. c. Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik. d. Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (narkotik, psikotropik, statistik resep dan OGB, OWA) dan waktu kadaluarsa. e. Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantu kelancaran kegiatan pembelian. Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
f. Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur, mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar daftar harga tetap up to date. g. Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan dan peracikan obat. a. Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya. 2) Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, reseptir dan lain sebagainya. Tanggungjaab dan wewenang : Bertanggungjawab kepada pimpinan apotek atas segala kebenaran tugas yang diselesaikannya. Berwewenang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai petunjuk dan atau instruksi pimpinan apotek. D. Pembantu Umum Tugas dan kewajiban : 1. Menjamin kebersihan di seluruh lingkungan kerja apotek 2. Mengelola sampah apotek dengan penuh tanggungjawab 3. Membantu AA dalam pengadaan dan penyiapan obat Tanggungjawab dan wewenang Bertanggungjawab langsung kapada pimpinan apotek dan melaksanakan tugas sesuai instruksi dan petunjuk pimpinan apotek.
2) Standar Operating Procedure (SOP) A. SOP Pelayanan OTC 1. Pasien datang, 2. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan, 3. Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat, 4. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga, 5. Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien sesuai dengan permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat, Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
6. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan.
B. SOP Pelayanan OWA 1. Pasien datang, 2. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan, 3. Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialamlinya dan gejala penyakitnya, 4. Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah), 5. Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak memuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien, begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah minum obat, 6. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga, 7. Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas, 8. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan, 9. Catat nama pasien, alamat, dan no telp pasien. 10. Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patien data record.
C. SOP Pelayanan Resep 1) Menerima resep pasien, 2) Lakukan skrining resep meliputi adsministrasi, pharmaceutical dan klinik, 3) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga, 4) Pasien diberi no antrian, 5) Tulis no struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan print out 6) Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan print out, Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
7) Siapkan obat sesuai dengan resep, 8) Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik, 9) Buat etiket dan cocokkan dengan resep, 10) Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan resep dan kuitansi (jika diminta oleh pasien), 11) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan, 12) Catat nama pasien, alamat dan no telp pasien. 13) Buat catatan khusus tentang pasien.
D. SOP Meracik Obat 1) Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik 2) Buatlah instruksi meracik meliputi : no resep, nama pasian, jumlah dan cara mencampur. 3) Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersama obat dan instruksinya untuk diracik. 4) Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker. 5) Siapkan bat sesuai resep dan ccocokkan dengan yang tertera pada struknya 6) Jika ada bahan yang harus ditimbang makapersiapkan lebih dahulu. 7) Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah hati-hati. 8) Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya. 9) Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket, kemudian serahkan pada petugas lain untuk diperiksa dan diserahkan. 10) Bersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai. 11) Cucilah tangan sampai bersih.
E. SOP Menimbang 1) Bersihkan timbangan, 2) Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
3) Ambil bahanbahan sesuai dengan permintaan resep, 4) Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan pada ring timbangan sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off), 5) Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring timbangan sebelah kanan, 6) Buka dan on kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangan sudah seimbang atau belum, 7) Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang seimbang yang ditunjukkan oleh letak jarum pada posisi nol, 8) Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama yang tertera pada botol persediaan bahan, 9) Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan resep kemudian dikembalikan ketempatnya, 10) Cek ulang apakah bahan yang diambil sudah sesuai dengan resep kemudian dikembalikan ketempatnya.
F. SOP Konseling OTC 1) menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan obat tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut, 2) menanyakan bagaiman kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut 3) apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan, 4) apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya, 5) menanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat tersebut, bila ada yang kurang atau salah maka farmasi wajib membenarkan dan melengkapinya,
G. SOP Konseling OWA 1) Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien menggunakan obat tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami gejala tersebut, Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
2) Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat kurang sesuai untuk pasein maka rekomendasikan obat yang tepat untuk pasien, 3) Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat tersebut meliputi dosis, frekuensi, durasi,dan cara penggunaan; bila ada yang kurang atau salah maka farmasis wajib membenarkan dan melengkapinya, 4) Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut, 5) Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan, 6) Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk maka sebaiknya dirujuk ke dokter, 7) Informasikan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan konsultasi dengan apoteker untuk berdiskusi tentang terapi yang dijalani pasien.
H. SOP Konseling Resep 1) Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan data pasien, 2) Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pada pasien tentang keluhan yang dialaminya, 3) Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan penggunaan obat tersebut, 4) Memberikan informasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat (dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan), 5) Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan untuk memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan penggunaan obat, 8) Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi dan cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek samping yang terjadi, 9) Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat dan mengganggu, 10) Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan riset, Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
11) Catat nama pasien dan no telp pasein, 12) Buat catatan khusus tentang pasien sebagai.
I. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang 1) Saat barang datang dari PBF, 2) Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan, no batch dan tanggal ED), 3) Cek kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak), 4) Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi dengan no SIK/SIA/NIP seta dibubuhi stempel apotek, 5) Faktur diambi 1 lambar untuk arsip apotek, 6) Serahkan faktur kapada bagian adsministrasi untuk diedit di komputer, 7) Cocokkan harga yang sudah ada di computer dengan harga yang tertera pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak, 8) Tandatangani faktur yang telah diedit di komputer, 9) Hargai barangbarang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam almari sesuai dengan efek farmakologinya atau berasarkan abjad, 10) Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masingmasing.
H. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN
Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah : a. Bangunan, terdiri dari : 1. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien, 2. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien, 3. Ruang tertutup untuk konseling, 4. Ruang peracikan dan penyerahan obat, 5. Toilet. b. Kelengkapan Bangunan Apotek. 1. Sumber air 2. Sumber penerangan Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
3. Alat pemadam 4. Ventilasi 5. Sanitasi 6. Papan nama APA 7. Billboard nama apotek c. Perlengkapan Kerja 1. Alat pengolahan/peracikan : Batang pengaduk Cawan penguap Gelas ukur, gelas piala Kompor/pemanas Labu Erlenmeyer Mortir Penangas air Panci Rak tempat pengering Spatel logam/tanduk/gelas/porselen Termometer Timbangan milligram dan anak timbangan (ditera) Timbangan gram dan anak timbangan (ditera) 2. Wadah Pot/botol Kertas perkamen Klip dan kantong plastik Etiket (biru dan putih) 3. Tempat Penyimpanan Lemari/rak obat Lemari narkotika Lemari psikotropika Lemari bahan berbahaya Kulkas Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
4. Perlengkapan Administrasi Blanko surat pesanan Blanko faktur penjualan Blanko nota penjualan Blanko salinan resep Blanko laporan narkotika dan psikotropika Buku catatan pembelian Buku catatan penjualan Buku catatan keuangan Buku catatan narkotika dan psikotropika Buku catatan racun dan bahan berbahaya Kartu stok obat 5. Kelengkapan buku pedoman Buku standar yang wajib : - Farmakope Indonesia edisi terakhir - Kumpulan peraturan perundang-undangan Buku lainnya : - IMMS, ISO edisi terbaru - Pharmakologi dan terapi
I. TENAGA KERJA
Struktur Organisasi
APA A.Pendamping AA Akuntan Pembantu Umum/Resepir Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 7 orang, dengan rincian sbb : APA : 1 orang Apoteker Pendamping : 1 orang AA : 2 orang Pembantu Umum : 2 orang Akuntan : 1 orang Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan peranannya di dalam apotek.
J. STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK Modal diperoleh dari kerjasama : a. dr. Andi Tenri Ampa., Sp. OG Rp. 100.000.000 b. Antonius Budiawan., S. Farm., Apt Rp. 100.000.000 1. Modal Modal tetap Rp. 30.000.000 - Perlengkapan penunjang (Mebeler, kulkas) - Perlengkapan apotek Rp. 20.000.000 - Biaya perizinan Rp. 2.000.000 - Kendaraan Rp. 7.000.000 Modal Operasional Rp. 121.000.000 Cadangan modal Rp. 20.000.000+ Total Modal Rp. 200.000.000 2. Rencana anggaran dan pendapatan tahun ke-1 Biaya rutin bulanan - Tenaga kerja Apoteker (satu orang) Rp. 1.500.000 Asisten Apoteker (dua orang) Rp. 1.000.000 Tenaga administrasi/penjualan bebas Rp. 400.000 Pembantu umum Rp. 300.000+ Rp. 3.200.000 Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
- Biaya lain-lain Administrasi Rp. 500.000 Listrik, telepon Rp. 600.000 Lain-lain Rp. 800.000+ Rp. 1.900.000 Biaya rutin tahun ke-1 - Biaya bulanan 12 x Rp. 5.100.000 Rp. 61.200.000 - Tunjangan hari raya (1 bulan gaji) Rp. 3.200.000+ Rp. 64.400.000 3. Proyeksi Pendapatan Pendapatan tahun ke-1 Pada tahun pertama dipromosikan resep masuk 10 lembar / hari dengan harga rata- rata perlembar diperkirakan Rp. 75.000 dengan demikian akan diperoleh pendapatan pada tahun pertama sebagai berikut: - Penjualan resep tahun I (10x25x12)xRp. 75.000 Rp. 225.000.000 - Penjualan bebas 25x12xRp. 350.000 Rp. 105.000.000 - Penjualan lain (OWA) 25x12xRp. 100.000 Rp. 30.000.000+ Total Rp. 360.000.000 Pengeluaran tahun ke-1 - Pembelian obat resep Rp. 100.000.000 - Pembelian obat bebas Rp. 50.000.000 - Pembelian OWA Rp. 40.000.000 - Pengeluaran rutin tahun I Rp. 70.000.000+ Total Rp. 260.000.000 Perkiraan laba rugi tahun ke I - Pendapatan tahun I Rp. 360.000.000 - Pengeluaran tahun I Rp. 260.000.000 - Laba sebelum pajak Rp. 100.000.000 - Pajak pendapatan (10%) Rp. 15.000.000 - Laba netto Rp. 85.000.000
Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
4. Perhitungan Batas Laba/Rugi (BEP) tahun I Pay Back Periode 1otuI ModuI Lubu Nctto
= 200.000.000 85.000.000
= 2,3 tahun
Return Of Invesment (ROI) Lubu Nctto 1otuI ModuI x 100% = 85.000.000 200.000.000 x 100% = 42,5%
Break Even Point (BEP) 1 1-Buu vuubcI/ Pcnduputun 1uhun I x Pengeluaran Rutin Tahun I
= 1 1-190.000.000/ 360.000.000 X 70.000.000 = 1 1-0,527 X 70.000.000 = 147.991.543,3/tahun
Prosentase BEP PcngcIuuun Rutn 1uhun I Pcnduputun 1uhun I-Buu vuubcI x 100% = 70.000.000 360.000.000-190.000.000 X 100% Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
= 70.000.000 170.000.000 X 100% = 41,17%
Kapasitas Pcrscntosc BEP x [umlo Icmbor Rcscp Pcr Ioun = 41,17 % x ( 10x25x12) = 41,17 % x 3.000 = 1.235,1 Lembar/tahun = 103 Lembar/bulan
I. PENUTUP Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka pendirian Apotek Bahagia Farma, Jl. Cendrawasih.11 No. 34 Makassar mempunyai prospek yang cukup bagus, baik ditinjau dari segi pelayanan maupun usaha.
Makassar, 21 Maret 2012 Pemilik Sarana Apotek Apoteker Pengelola Apotek
dr. Andi Tenri Ampa., Sp.OG Antonius Budiawan, S. Farm., Apt
Mengetahui Dinas Kesehatan Makassar dr Andi Naisyah Tun Nurainah Azikin
Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
War net Kampus Khar isma Apot ek Bahagi a Apot ek Lana TK Khar isma Pasar Tr adi si onal Jl . Baj i M inasa Jl . Baj i At eka SD Cendr aw asi h SM AN 14 M KS Bal ai POM Puskesmas SM AN 3 M KS Kampus UNPACTI DENA LOKASI
S U T B Kel ompok III Pr ofes i Apot eker XXI II
ETIKET
Etiket Dalam
Apotek Bahagia Farma Jl. Cendrawasih No. 34 Makassar APOTEKER : Antonius Budiawan S.Farm., Apt. SP.00.00.01.01 No. TGL: NAMA PASIEN
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro