Anda di halaman 1dari 22

STUDI KELAYAKAN

Apotek Jauza Farma Jln. Kesehatan B/49 Sekip, Telp.518663 Yogyakarta 55282 I. LATAR BELAKANG PENDIRIAN APOTEK Apotek sebagai salah satu sarana pendukung pembangunan kesehatan yang

berhubungan dengan pembuatan dan distribusi produk berkhasiat obat. Konstribusi apotek dalam meningkatkan kesehatan masyarakat adalah melakukan pekerjaan kefarmasian, menyediakan dan menyalurkan perbekalan farmasi yang diperlukan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan yang meliputi sediaan farmasi, alat kesehatan, perbekalan kesehatan lain dan juga memberikan informasi obat yang dibutuhkan untuk mencegah timbulnya penyalahgunaan obat. Apotek didalam pelaksanaannya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker di apotek diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien. II. TUJUAN PENDIRIAN APOTEK 1. Menyediakan dan menyalurkan perbekalan farmasi yang bermutu dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 2. Memberikan informasi tentang kesehatan khususnya tentang obat serta pengobatan yang benar dan rasional. 3. Sebagai tempat pengabdian profesi apoteker. 4. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat

III. VISI DAN MISI 1. Visi Menjadikan apotek dengan pelayanan kefarmasian yang berkualitas serta menguntungkan. 2. Misi Misi dari apotek adalah : a. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang terjangkau oleh masyarakat. b. Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah dan informatif yang memuaskan semua pihak. c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat secara profesional. d. Meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan dan pemilik modal. IV. ASPEK LOKASI Nama apotek yang akan didirikan adalah APOTEK JAUZA FARMA, terletak di Jalan Kesehatan B/49 Sekip. Lokasi apotek sangat menentukan keberhasilan apotek dan erat hubungannya dengan aspek pasar. 1. Denah Lokasi : Lampiran 2. Data-data Pendukung : a. Kepadatan Penduduk Apotek Jauza Farma berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, dekat dengan Perumahan Sekip, Perumahan Sendowo, dan lingkungan kampus UGM. b. Tingkat sosial dan ekonomi Tingkat pendidikan masyarakat relatif tinggi mengingat letak Apotek Jauza Farma yang berada di lingkungan kampus UGM. Dengan demikian tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan cukup baik. Keadaan ekonomi secara umum relatif baik. c. Pelayanan kesehatan lain Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yang akan didirikan antara lain :

1). Rumah Sakit Dr. Sardjito 2). Rumah Sakit Panti Rapih 3). Runah Sakit Bethesda 4). Gadjah Mada Medical Centre 5). Poliklinik Hewan UGM 6). Kerjasama dengan praktek dokter di sekitar lokasi. 7). Rumah Sakit Mata Dr. Yap 8). Rumah Sakit Pura Ibunda d. Jumlah Pesaing Jumlah apotek sebagai pesaing adalah 10, yaitu Kosudgama, Cobra Husada, UGM, Puji Waras, Farmagama, K-24, Wilujeng, Permata, Bentar, Pandega. Akan tetapi dengan melihat lokasi yang sangat strategis maka diharapkan apotek dapat bersaing dengan pesaing lainnya. e. Dekat Pusat Keramaian Apotek Jauza Farma dekat dengan pusat keramaian seperti Mirota Kampus, Pom bensin Sagan, Bank BNI, Bank Mandiri dan berada di lingkungan kampus UGM. f. Aman Lingkungan Apotek Jauza Farma relatif aman dan dekat dengan Pos Polisi. g. Mudah dijangkau Lokasi apotek sangan mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan, bisa dijangkau dengan berbagai jenis kendaraan seperti bus kota jalur 2,3,4,5,6,7,12,15, dan memiliki area parkir yang cukup luas. 3. Data Hasil Survey Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan terhadap peta lokasi dan peta pasar, terutama keberadaan apotek-apotek lain yang lebih dahulu berdiri sebagai calon kompetitor di sekitar lokasi, diperoleh data-data sebagai berikut :

a. Apotek kompetitor No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 Nama Apotek Cobra Husada K-24 Permata Farmagama Kosudgama Universitas Gadjah Mada Puji Waras Wilujeng Bentar Alamat Jl. Kaliurang Km 4 Jl. Kaliurang Km 4,5 Telp. 520510 Jl. Kaliurang Km 5 No. 8, Telp. 519535 Jl. Kolombo 345 Catur Tunggal, Telp. 561429 Bulaksumur A/14, Telp. 515426 Jl. Prof. Dr. Sarjito No 25, Telp. 550783 Jl. C. Simanjuntak 8, Telp. 511774 Jl. Prof Yohanes (Pom bensin Sagan) Jl. Kaliurang Km 5,5 Jl. Kaliurang Km 5,6

Pandega . b. Dokter

Jarak Perkiraan dari No Nama Dokter Spesialisasi Alamat Jumlah Pasien (per hari) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Soedirman Bambang Warudju Kendarto R. Mondjaeni Bharoto W.S Ibnu Purwanto Ahmad Fuath R. Soegandhi Prabawati Sp.KK Pogung Baru A10 drh Bulaksumur C-1 Umum Sekip Blok N No. 9 dr. Gigi Sekip Blok N No. 28 Sp.OG Jl. Prof Sardjito No. 25 Sp.PD Jl. Prof Sardjito No. 25 Sp.RM Jl. Prof Sardjito No. 25 Umum Jl. Prof Sardjito No. 25 drg Jl. Prof Sardjito No. 25 TOTAL RESEP 10 8 13 9 20 20 10 25 5 120 Apotek Jauza Farma (M) 500 500 400 300 500 500 500 500 500

c. Jumlah Rumah Sakit dan Poliklinik Jarak No 1. 2. dari Jauza

Nama
Poliklinik Hewan UGM Rumah Sakit Bethesda

Alamat Kuningan Blok D No. 15 Jl. Jend. Sudirman No. 70 Yogyakarta INDONESIA 55224 Telp.562246 Jl. Kesehatan No. 1 Sekip

Apotek

Farma(M) 900 1000

3.

Rumah Sakit Dr. Sardjito

Yogyakarta

INDONESIA 5

200

4.

Rumah Dr. Yap

Sakit

Mata

55284 Telp: 587333 Jl. Cik Ditiro No. Yogyakarta 55223 Telp: 562054 Jl. Cik Ditiro No. Yogyakarta

INDONESIA 30

700

5.

Rumah Sakit Panti Rapih

INDONESIA

600

6. 7.

Rumah Sakit Pura Ibunda Gadjah Mada Medical Centre

55223 Telp: 563333 Jl. Samirono Baru No.16 Telp. 515534 Bulak Sumur H 6 Telp. 902575

1000 600

V. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 1. Potensi Pasar Letak yang sangat strategis dan dekat dengan pusat pelayanan kesehatan menjadikan potensi pasar apotek Jauza Farma cukup menjanjikan. Perkiraan konsumen : Diperkirakan jumlah pasien RS Dr. Sardjito 800 orang/hari, RS Panti Rapih 500 orang/hari, RS yang lain diperkirakan jumlah pasien 700 orang/hari Rumah sakit menerapkan beberapa usaha untuk mencegah resep keluar sehingga prediksi pasien yang membawa resep keluar dari RS adalah 25% (500 pasien) 2. Pasien dari beberapa praktek dokter di sekitar lokasi : 100 pasien. Konsumen yang membeli OTC dan komoditi lain. Market Share Jumlah pesaing di sekitar apotek Jauza Farma : 10 apotek Jumlah perkiraan pasien di sekitar apotek Jauza Farma : 600 pasien. Perkiraan konsumen : 600 / 11 = 54 pasien. 3. Analisis SWOT a. Strength ( Kekuatan )

1). Jarak apotek Jauza Farma lebih dekat dengan RS Dr. Sardjito dibandingkan apotek-apotek pesaing dan mudah dijangkau dari segala arah 2). Pelayanan yang diberikan : delivery sistem dan konseling 3). Modal yang besar sehingga obat relatif lengkap 4). Apoteker selalu stan by di apotek untuk memberikan pelayanan dan konsultasi seputar obat b. Weakness 1). Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum mempunyai langganan yang loyal. 2). Pelayanan agak lama pada awal-awal berdirinya apotek c. Opportunities 1). Menerapkan No Pharmacist No Service 2). Diversifikasi : delivery sistem 3). Jumlah dokter yang membuka praktek di sekitar lokasi apotek cukup banyak sehingga diharapkan jumlah pasien yang datang ke apotek juga banyak. d. Threats 1). Rumah Sakit sangat gencar menerapkan sistem untuk mencegah keluarnya resep 2). Keadaan ekonomi makro yang terpuruk sehingga daya beli masyarakat menurun. 3). Masyarakat memilih pengobatan-pengobatan alternatif non medis VII. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai di bidangnya, oleh karenanya diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Apotek Jauza Farma merekrut 10 karyawan dengan susunan sebagai berikut : - Apoteker Pengelola Apotek - Apoteker pendamping : 1 orang : 1 orang

- Asisten Apoteker - Reseptir - Kasir

: 3 orang : 2 orang : 3 orang

Sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari apotek itu sendiri. Kerjasama antar karyawan harus dijaga sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif serta mampu memberikan kenyamanan pada pasien. Karenanya diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang, hak dan kewajiban serta rasa memiliki terhadap apotek dari para karyawan. Untuk itu kemampuan manajerial dari Apoteker sangat diperlukan. 1) Job Description A. Apoteker Pengelola Apotek Tugas dan kewajiban apoteker pengelola apotek antara lain : 1). Memimpin seluruh kegiatan apotek 2). Berkewajiban serta bertanggung jawab penuh untuk mengelola apotek yang meliputi beberapa bidang antara lain : a) Pelayanan kefarmasian b) Administrasi dan keuangan c) Ketenagaan atau personalia d) Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi apotek 3) Melakukan langkah-langkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas apotek Tanggung jawab apoteker pengelola apotek yaitu : APA bertanggung jawab atas kelancaran segala bidang kegiatan dalam apotek serta bertanggung jawab terhadap kelancaran hidup apotek yang dipimpinnya. B. Apoteker Pendamping Tugas dan kewajiban apoteker pendamping antara lain : 1) Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA, bilamana APA berhalangan selama jam kerja apotek. 2) Dalam melaksanakan segala tindakan, terutama dalam hal-hal penting yang mendasar dan strategis, harus mendapat persetujuan dari APA. Tanggung jawab dan wewenang apoteker pendamping yaitu :

Apoteker pendamping bertanggung jawab penuh kepada APA dan melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker pendamping. Berwenang mengelola seluruh kegiatan di apotek sesuai dengan petunjuk dan atau instruksi dari APA. C. Asisten Apoteker Tugas dan kewajiban asisten apoteker antara lain : 1) Melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya sebagai asisten apoteker, yaitu meliputi : a) Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat dengan resep) sesuai petunjuk pimpinan apotek. b) Mengerjakan pengubahan bentuk, pembuatan sediaan racikan dan meracik. c) Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik. d) Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (Narkotika, Psikotropika, Statistika resep dan OGB, OWA) dan waktu kadaluwarsa. e) Mendata kebutuhan obat dalam buku defekta dan membantu kelancaran kegiatan pembelian. f) Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur, mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar daftar harga tetap up to date. g) Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan dan peracikan obat. h) Mengelompokkan dan menata obat sesuai indikasinya. 2) Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, reseptir dan lain sebagainya. Tanggung jawab dan wewenang asisten apoteker yaitu : Bertanggung jawab kepada pimpinan apotek atas segala kebenaran tugas yang diselesaikannya. Berwenang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai petunjuk dan atau instruksi pimpinan apotek. D. Reseptir Tugas dan kewajiban reseptir adalah :

1) Membuat sediaan di bawah pengawasan apoteker/AA misalnya membuat kapsul atau pulveres, tapi tidak melakukan penimbangan 2) Membuat resep-resep racikan yang bahannnya telah ditimbang oleh apoteker/AA 3) Membersihkan apotek dan peralatan yang dipakai untuk peracikan 4) Membantu pekerjaan lain bila diperlukan misalnya beli obat ke apotek lain, mengantar obat, mengambil obat ke PBF E. Kasir Tugas dan kewajiban kasir adalah : 1) Mencatat penerimaan uang setelah dihitung yang harus dilengkapi kuitansi, nota, tanda setoran, yang sudah diparaf apoteker atau petunjuk yang ditunjuk 2) Melayani pembelian uang yang diterima saat itu juga dan dipastikan uangnya berapa agar konsumen tidak mengklaim yang tidak seharusnya 3) Membuat laporan harian, yaitu penjualan, kredit pembelian, hasil penjualan, tagihan dan pengeluaran harian. 4) Membuat laporan bulanan, misalnya daftar gaji, pajak dan laporan lainnya. 5) Melaksankan kegiatan arus uang sesuai dengan petunjuk APA, misalnya pendapatan yang diperoleh dimasukkan bank, inkaso, dan lain-lain.

2). Standard Operating Procedure (SOP) A. SOP PELAYANAN OTC 1. Pasien datang. 2. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan. 3. Bila perlu tanyakan terlebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat 4. Menghitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap nominal harga

10

5. Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien sesuai dengan permintaan meliputi (nama obat, jumlah obat) 6. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi (dosis, frekwensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, dan cara penggunaan, bila perlu efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan obat) 7. Untuk pelayanan obat keras tanpa resep dokter, lakukan pencatatan nama pasien dan alamat serta nomor telpon pasien. B. SOP PELAYANAN OWA 1. Pasien datang. 2. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan. 3. Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala penyakitnya. 4. Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya ( kondisi membaik atau bertambah parah ) 5. Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak memuaskan, maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien, begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah minum obat. 6. Menghitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap nominal harga 7. Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas. 8. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi (dosis, frekwensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat) 9. Catat nama pasien, alamat dan no telp pasien 10. Buat catatan khusus tentang pasien C. SOP PELAYANAN RESEP 1. Menerima resep pasien 2. Lakukan skrining resep meliputi ( administrasi, pharmaceutical dan klinik ) 3. Menghitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap nominal harga

11

4. Pasien diberi no antrian 5. Tulis no struk ( print out ) pada resep dan satukan resep dengan print out 6. Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan print out. 7. Siapkan obat sesuai dengan resep. 8. Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik obat 9. Buat etiket dan cocokkan dengan resep 10. Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan resep dan kuitansi 11. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi (dosis, frekwensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah pemakaian obat) 12. Catat nama pasien, alamat dan no telp pasien 13. Buat catatan khusus tentang pasien
D. SOP MERACIK OBAT

1. Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik. 2. Buatlah instruksi meracik meliputi : no resep, nama pasien, jumlah dan cara mencampur 3. Siapkan etiket dan wadah obat lalu sertakan bersama obat dan instruksinya untuk diracik 4. Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan / masker 5. Siapkan obat sesuai resep dan cocokkan dengan yang tertera pada struknya 6. Jika ada bahan yang harus ditimbang maka siapkan lebih dahulu 7. Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah dengan hati-hati 8. Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya 9. Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket, kemudian serahkan kepada petugas lain untuk diperiksa dan diserahkan 10. Bersihkan peralatan dan meja racik setelah meracik selesai 11. Cucilah tangan sampai bersih E. SOP MENIMBANG 1. Bersihkan timbangan 12

2. Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang 3. Ambil bahan-bahan sesuai dengan permintaan resep 4. Ambil anak timbangan sesuai dengan berat yang diminta dan letakkan pada piring timbangan sebelah kiri ( timbangan dalam keadaan off ) 5. Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring timbangan sebelah kanan ( timbangan dalam keadaan off ) 6. Buka atau on- kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangan sudah seimbang atau belum 7. Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang seimbang yang ditunjukkan oleh letak jarum pada posisi nol (pada saat menambah atau mengurangi bahan, timbangan dalam keadaan off) 8. Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama yang tertera pada botol persediaan bahan. 9. Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sudah sesuai dengan resep kemudian dikembalikan ketempatnya. 10. Cek ulang apakah bahan yang diambil sudah sesuai dengan resep kemudian dikembalikan ketempatnya. F. SOP KONSELING OTC 1. Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien menggunakan obat tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalaminya 2. Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut 3. Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan 4. Apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya 5. Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat tersebut, bila ada yang kurang atau salah maka farmasis wajib membenarkan dan melengkapinya G. SOP KONSELING OWA

13

1. Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien menggunakan obat tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalaminya 2. Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat kurang sesuai untuk pasien maka rekomendasikan obat yang tepat untuk pasien 3. Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat tersebut ( meliputi dosis, frekwensi, durasi , cara penggunaan ), bila ada yang kurang atau salah maka farmasis wajib membenarkan dan melengkapinya 4. Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut 5. Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan 6. Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk maka sebaiknya pasien dirujuk ke dokter 7. Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan terapi 8. Catat nama pasien, alamat dan no telp pasien 9. Buat catatan khusus tentang pasien 10. Memberitahukan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan konsultasi dengan apoteker untuk berdiskusi tentang terapi yang dijalani pasien. H. SOP KONSELING RESEP 1. Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan dengan data pasien 2. Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pada pasien tentang keluhan yang dialaminya 3. Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan penggunaan obat tersebut 4. Memberikan informasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat meliputi (dosis, frekwensi, durasi, cara penggunaan) 5. Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan untuk memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan penggunaan obat

14

6. Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi dan cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien 7. Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter apabila dirasa ESO cukup berat dan mengganggu 8. Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan terapi 9. Catat nama pasien, alamat dan no telp pasien 10. Buat catatan khusus tentang pasien I. SOP PENERIMAAN BARANG DAN PENYIMPANAN 1. Saat barang datang dari PBF 2. Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya ( kecocokan tentang nama barang, bentuk sediaan, jumlah sediaan, no batch dan tanggal ED ) 3. Cek kondisi barang ( rusak/pecah, tersegel atau tidak dll ) 4. Faktur ditandatangani oleh Apoteker atau Asisten Apoteker dilengkapi dengan no. SIK/SIA/NIP serta dibubuhi stempel apotek. 5. Faktur diambil satu lembar sebagai arsip apotek. 6. Serahkan faktur kepada bagian administrasi untuk di edit di computer. 7. Cocokkan harga yang sudah ada di computer dengan harga yang tertera pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak. 8. Tandatangani faktur yang telah diedit di computer 9. Hargai barang-barang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan spesifikasinya.Untuk obat keras langsung disimpan dalam almari sesuai dengan efek farmakologinya. 10. Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing-masing. VIII. Alat dan Perbekalan Farmasi yang Diperlukan 1. Bangunan 2. Perlengkapan a. Alat Pembuatan, Pengolahan dan Peracikan Gelas ukur Labu Erlenmeyer 15

Beker glass Literan plastik 1 dan 2 liter Corong Timbangan dan anak timbangan (gram/milligram) Thermometer Mortar (bercucuk dan tidak bercucuk) dan stamper Spatel logam/tanduk, plastik atau porselen Batang pengaduk Penangas air Kompor atau alat pemanas yang sesuai Panci Rak tempat pengeringan alat b. Alat Perbekalan Farmasi Botol berbagai ukuran Pot plastik berbagai ukuran Lemari pendingin Lemari dan rak untuk penyimpanan obat Lemari untuk penyimpanan racun, narkotika, psikotropika dan bahan/obat yang berbahaya lainnya c. Wadah Pengemas dan Pembungkus Etiket Streples Wadah pengemas dan pembungkus untuk penyerahan obat (tas plastik) d. Alat Administrasi Blanko pesanan obat Blanko kartu stock obat Blanko salinan resep Blanko faktur dan blanko nota penjualan Buku defecta

16

Buku ED Buku OWA Buku pembelian Buku penerimaan Buku pengiriman Buku pembukuan keuangan Buku pencatatan narkotika Buku pesanan narkotika Buku pesanan obat narkotika Form laporan obat narkotika Buku pencatatan penyerahan racun Kuitansi Buku resep jika dokter akan beli obat Alat-alat tulis dan kertas 3. Perbekalan Farmasi Perbekalan Farmasi yang diperlukan a. Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA) b. Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas c. Alat Kesehatan : masker, termometer, perban, sarung tangan, dll d. Makanan dan minuman ringan e. Bahan baku f. Perlengkapan bayi IX. Aspek Modal dan Biaya 1. a. 1) Perlengkapan Rincian : 1 buah lemari es 10 buah lemari obat 1 buah meja racik Rp 1.200.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 500.000,00 17

Modal Modal Tetap Rp 17.630.000,00

2 kursi racik 1 lemari narkotik/psikotropik 2 buah kursi kasir 1 Papan nama apotek 1 mesin fax + telepon 1 buah AC 1 TV 21 1 set kursi tunggu 1 dispenser + galon 1 set gelas plastik 1 timbangan badan 1 Pemadam kebakaran Perlengkapan apotek 1 set timbangan 1 set komputer + program 2 kalkulator 1 set Alat alat gelas + 2 mortir 1 kompor gas + tabung 2) Kendaraan roda dua 3) Biaya perijinan b. 230.000.000,00 c.

Rp Rp

100.000,00 300.000,00

Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 2.500.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp Rp Rp Rp 150.000,00 20.000,00 60.000,00 300.000,00 Rp 6.800.000 Rp 1.000.000,00 Rp 5.000.000,00 Rp Rp Rp 100.000,00 300.000,00 400.000,00 Rp. Rp. 7.500.000,00 2.000.000,00 Rp Cadangan modal Rp 86.070.000,00 +

Modal operasional

Total modal

Rp 350.000.000,00

2. Rencana anggaran pendapatan dan belanja tahun ke-1 (RAPB tahun I) 18

a. Biaya rutin per bulan tahun ke-1 1) Tenaga kerja a) APA (2) b) AA (3) d) Kasir (3) Jumlah 2) Biaya lain-lain a) Persediaan embalance b) Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan c) Listrik, air, telepon, koran, dll d) Sewa Gedung Jumlah Biaya keseluruhan b. 1) Biaya rutin bulanan x 12 2) THR Total biaya rutin tahun ke-1 c. ke-1 Pada tahun ke-1 diproyeksikan resep yang masuk 40 lembar per hari dengan perkiraan harga rata-rata Rp 30.000,00/lembar 1) Penjualan obat resep tahun ke-1 (untung 25%) 40 lbr x 30 hr x 12 bln x Rp 40.000,00 2) Penjualan obat bebas (untung 10%) 30 hr x 12 bln x Rp 600.000,00 3) Penjualan OWA (untung 25%) Rp 216.000.000,00 Rp 576.000.000,00 Rp Rp Rp Rp 200.000,00 200.000,00 400.000,00 1500.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp Rp 500.000,00 300.000,00 300.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp Rp 600.000,00 900.000,00

c) Juru Resep (2) Rp

Rp 5.000.000,00

Rp 2.300.000,00 Rp 7.300.000,00 Biaya rutin tahun ke-1 Rp 87.600.000,00 Rp 5.000.000,00 Rp 92.600.000,00 Proyeksi pendapatan tahun

19

30 hr x 12 bln x Rp 400.000,00 4) Penjualan Alkes (untung 20%) 30 hr x 12 bln x Rp 200.000,00 Jumlah d. Pengeluaran rutin tahun ke-1 1) Pembelian obat resep 75% x Rp 576.000.000,00 2) Pembelian obat bebas 90% x Rp 216.000.000,00 3) Pembelian OWA 75% x Rp 144.000.000,00 4) Pembelian Alkes 80% x Rp. 72.000.000,00 5) Pengeluaran rutin tahun ke-1 Jumlah e. Perkiraan laba rugi tahun ke-1 1) Pemasukan tahun ke-1 2) Pengeluaran tahun ke-1 Laba kotor Pajak pendapatan (15%) 10% x Rp 25.000.000,00 15% x Rp 25.000.000,00 30% x Rp.73.400.000,00

Rp 144.000.000,00 Rp. 72.000.000,00

Rp 1.008.000.000,00

Rp Rp Rp Rp. Rp

432.000.000,00 194.400.000,00 108.000.000,00 57.600.000,00 92.600.000,00

Rp 884.600.000,00

Rp 1.008.000.000,00 Rp Rp 884.600.000,00 123.400.000,00

Rp Laba bersih Rp

27.020.000,00 96.380.000,00

f. Perhitungan BEP tahun ke-1

20

1. Pay Back Periode Total investasi Pay Back Period = ----------------------Laba bersih Rp 350.000.000,00 = --------------------------Rp 96.380.000,00 = 3,63 tahun ( 3 tahun 7 bulan) 2. ROI (Return On Investment) Laba bersih ROI = ------------------------- x 100% Total investasi Rp 96.380.000,00 = ------------------------- x 100% Rp 350.000.000,00 = 27,54% 3. BEP (Break Even Point) 1 BEP = ------------------------------------- x biaya tetap Biaya variabel 1 - ---------------------Pendapatan 1 BEP = ------------------------------------- x Rp 92.600.000,00 Rp 792.000.000,00 1 - ----------------------------Rp 1.008.000.000,00 BEP = Rp 432.133.333,00 / tahun = Rp. 36.011.111,00/bulan

21

Presentasi BEP Biaya tetap = ------------------------------------ x 100% Pendapatan biaya variable Rp 92.600.000,00 = ------------------------------------------------------ x 100% Rp 1.008.000.000,00 Rp 792.000.000,00 = 42,87% 4. Kapasitas BEP Kapasitas BEP = % BEP x jumlah lembar resep pertahun = 42,87% x (40 R/ x 30 hr x 12 bln) = 42,87% x 14400 = 6173,28 R/ pertahun = 6173 R/ pertahun

22

Anda mungkin juga menyukai