Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAWALO
Jl. HM. Bachroen No. 369 Rawalo Kode Pos 53173
Telp. (0281) 6848090
Email : pkmrawalo@gmail.com

SOP KONSELING DAN TESTING HIV/AIDS

A. TUJUAN
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Konseling dan Testing HIV/AIDS secara
sukarela di UPTD Puskesmas Rawalo

B. RUANG LINGKUP
Tindakan dimulai dari anamnesa, konseling, tindakan, sampai dengan pencatatan.

C. KRITERIA PENCAPAIAN
Penatalaksanaan VCT di UPTD Puskesmas Rawalo dapat dilaksanakan 100% sesuai
prosedur penatalaksanaan klinik VCT

D. DEFINISI
Voluntary Counseling Test (VCT) adalah Proses konseling pra testing, konseling post
testing, dan testing HIV secara sukarela yang bersifat confidential dan secara lebih
dini membantu orang mengetahui status HIV. Konseling pra testing memberikan
pengetahuan tentang HIV & manfaat testing, pengambilan keputusan untuk testing,
dan perencanaan atas issue HIV yang akan dihadapi. Konseling post testing membantu
seseorang untuk mengerti & menerima status (HIV+) dan merujuk pada layanan
dukungan. Voluntary Counseling Test (VCT) merupakan pintu masuk penting untuk
pencegahan dan perawatan HIV.

E. URAIAN UMUM
1. Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli
(disebut / pembimbing) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut
konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi pelanggan.
Konseling merupakan dialog yang terjaga kerahasiaan antara konselor dan pelanggan
2. HIV adalah virus yang menyeran dan merusak system kekebalan tubuh kita
sehingga kita tidak bias bertahan terhadap penyakit penyakit yang menyerang
tubuh kita. HIV merupakan suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS
3. Pra adalah sebelum dan post adalah setelah, status adalah keadaan (orang, badan, dsb)
dalam hubungan dengan masyarakat di sekelilingnya
4. Confidentiality atau kerahasiaan adalah pencegahan bagi mereka yang tidak
berkepen-tingan dapat mencapai informasi, berhubungan dengan data yang diberikan
kepihak lain untuk keperluan tertentu dan hanya diperbolehkan untuk keperluan
tertentu tersebut.

F. PERALATAN
1. Alat
a. Papan nama dan petunjuk
b. Poster HIV/AIDS
c. Leaflet HIV/AIDS
d. Brosur HIV/AIDS
e. Kotak saran
f. Tempat sampah
g. Meja dan kursi
h. Jam kerja layanan, kalender dan kondom.
i. Alat peraga penis dan alat peraga reproduksi wanita
j. Lemari arsip dan dokumen.
2. Bahan
a. Tisu
b. Air minum
c. Persedian air minum
7. INTRUKSI KERJA
NO INSTRUKSI KERJA PETUGAS
1 KONSELING PRE TESTING
1.1 Menyiapkan perlengkapan untuk konseling
1.2 Memanggil pelanggan (dengan menyebutkan nomor registrasi)
dan mempersilahkan masuk keruangan.
1.3 Mempersilahkan pelanggan duduk dengan nyaman di kursi
yang telah tersedia.
1.4 Memberi salam dan memperkenalkan diri.
1.5 Memeriksa ulang nomor kode pelanggan dalam formulir
dokumen pelanggan.
1.6 Menanyakan latar belakang dan alasan kunjungan.
1.7 Memberi informasi tentang HIV/AIDS sesuai dengan yang PERAWAT
ada pada cek list untuk konseling pre test (cek list pada lampiran)
1.8 Mengklarifikasi tentang fakta dan mitos tentang HIV/AIDS,
termasuk tentang IMS dan menawarkan pemeriksaan IMS secara
rutin, khususnya pada penasun (IDU)
1.9 Membantu pelanggan untuk menilai resiko pelanggan
1.10 Membantu pelanggan untuk membuat keputusan untuk
dilakukan tes HIV, antara lain dengan menjelaskan keuntungan dan
akibat melakukan tes HIV.
1.11 Mendikusikan prosedur HIV/AIDS, waktu untuk mendapatkan
hasil dan arti dari tes HIV.
1.12 Mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah ada hasil
test.
1.13 Menjelaskan implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi HIV dan
memfasilitasi diskusi tentang cara menyesuaikan diri dengan status
HIV.
1.14 Menjajaki kemapuan pelanggan dalam mengatasi masalah.
1.15 Melakukan penilaian system dukungan.
1.16 Memberi waktu untuk berfikir.
1.17 Bila pelanggan menyetujui untuk test, konselor memberikan
form informed consent kepada pelanggan dan meminta tanda
tangannya setelah pelanggan membaca isi form HIV/.AIDS.
1.18 Mengisi dokumen pelanggan dengan lengkap dan mengisi form
rujukan ke laboratorium.
1.19 Membuat perjanjian dengan pelanggan untuk menunggu hasil
test.
1.20 Mengantar pelanggan ke tempat pengambilan darah dan
menyerahkan form laboratorium kepada petugas pengambilan darah.
1.21 Bila pelanggan tidak menyetujui untuk di test, konselor
menawarkan kepada pelanggan untuk dating kembali sewaktu-
waktu bila masih memerlukan dukungan dan / atau untuk dilakukan
test.
1.22 Mengucapkan salam dan mengakhiri proses.
2 KONSELING POST TESTING
2.1 Memangggil pelanggan dengan menyebutkan nomor regester
seperti prosedur pemanggilan konseling pre-test.
2.2 Memperhatikan komunikasi non verbal saat pelanggan
memasuki ruang konseling.
2.3 Menanyakan kesiapan pelanggan untuk menerima test.
2.4 Mengkaji ulang secara singkat dan menayakan keadaan umum
pelanggan. PERAWAT
2.5 Memperhatikan amplop hasil test yang masih tertutup kepada
pelanggan.
2.6 Menanyakan kesiapan pelanggan untuk menerima hasil test.
2.6.1 Apabila pelanggan menyatakan sudah siap / sanggup
menerima hasil test, maka konselor menawarkan kepada pelanggan
untuk membuka amplop bersama konselor.
2.6.2 Apabila pelanggan menyatakan belum siap, konselor meberi
dukungan kepada pelanggan untuk menerima hasil dan beri waktu
sampai pelanggan menyatakan dirinya siap.
2.7 Membuka amplop dan menyampaikan secara lisan hasil testing
HIV.
2.8 Memberi kesempatan pelanggan membaca hasil.
2.9 Menjelaskan kepada pelanggan tentang hasil testing HIV yang
telah dibuka dan yang telah dibaca bersama.
2.10 Memberi kesempatandanventilasikankeadaanemosinya.
Menerapkanmanajemenreaksi.
3 3.1 BILA HASIL TEST POSITIF
3.1.1 Memeriksaapa yang diketahuitentanghasil test.
3.1.2 Menjelaskandengantenangartihasilpemeriksaan.
3.1.3 Memberi kesempatan untuk memventilasikan emosi.
3.1.4 Memfasilitasi coping problem
(kemampuanmenyelesaikanmasalah).
3.1.5 Setelah pelanggan cukup tenang dan konseling dapat
dilanjutkan konselor menyelesaikan informasi sebagai berikut : PERAWAT
3.1.5.1 Pengobatan ARV
3.1.5.2 Kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual
3.1.5.3 Menawarkan konseling pasangan
3.1.6 Menawarkan secara rutin pelanggan mengikuti
pemeriksaan sifilis dan manfaat pengobatan sifilis.
3.1.7 Untuk pelanggan perempuan terdapat fasilitas layanan
pemeriksaan kehamilan dan rencana penggunaan alat kontrasepsi
bagi laki-laki dan perempuan.
3.1.8 Memotivasi agar dating ke klinik untuk evaluasi awal
secara medis.
3.1.9 Konselor dan pelanggan menyepakati waktu kunjungan
berikutnya.
3.1.10 Apabila pada waktu yang ditentukan pelanggan tidak bias
hadir, disarankan untuk menghubungi konselor melalui telepon
untuk perjanjian berikutnya.
3.1.11 Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum diketahui.
3.1.12 Menawarkan pelayanan VCT pada pasangan pelanggan.
3.1.13 Apabila pelanggan sudah jelas dan tidak ada pertanyaan,
maka konseling pasca-testing ditutup.
3.1.14 Memotivasi agar bersama di damping oleh MK.
3.1.15 Konselor mengisi form pasca-konseling.

3.2 BILA HASIL TEST NEGATIF


3.2.1 Mendiskusikan kemungkinan pelanggan masih berada
dalam periode jendela.
3.2.2 Membuat ikhtisar dan gali lebih lanjut berbagai
hambatan.
3.2.3 Memastikan pelanggan paham mengenai hasil test yang
diterima dan pengertian periode jendela.
3.2.4 Menjelaskan kebutuhan untuk melakukan test ulang dan
pelayanan VCT bagi pasangan.
3.2.5 Menjelaskan upaya penurunan resiko yang dapat
dilakukan.
3.2.6 Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum diketahui.
3.2.7 Apabila pelanggan sudah jelas dan tidak ada pertanyaan,
maka konseling pasca-testing ditutup.
3.2.8 Memotivasi agar bersedia didampingi oleh MK untuk
mempertanyakan perilaku yang aman.
3.2.9 Membuat perjanjian untuk kunjungan ulang apabila
dibutuhkan.
Mengisi form pasca konseling.

. REFERENSI
9.1 Buku Pedoman Pengobatan Dasar di PuskesmasTahun 2007
9.1 Standart puskesmas bidang bina pelayanan kesehatan, Dinkes Provinsi Jateng, 2013
9.2 ISO 9001:2008 klausal 7.5.1 tentang pengadaan produksi dan penyediaan jasa

10. DOKUMEN TERKAIT.


10.1 RekamMedis
10.2 Register Harian RPU
10.3 Formulir Rujukan Internal
10.4 Formulir Rujukan Eksternal.
10.5 Formulir informed consent
10.6 Formulirpradan pasca konseling,

11. RUANG TERKAIT


11.1 Ruang Pemeriksaan Umum
11.2 Ruang Laboratorium.
11.3 Rumah sakit rujukan terkait

Anda mungkin juga menyukai