Anda di halaman 1dari 3

KONSELING PRETES HIV

No. SOP…./UKP/PKM.KJG
Dokumen
No. 0
SOP Revisi
Tanggal .......Januari 2017
Terbit
Halaman 1/1
PUSKESMAS BASTIJAN, SKM.
KALIJAGA PERMAI NIP. 196405301987031007

Konseling pretes HIV adalah kegiatan yang dilakukan kepada klien


1. Pengertian
tentang pemberian informasi tentang HIV/AIDS, termasuk tentang
IMS dan menawakan pemeriksaan IMS secara rutin, khususnya bagi
penasun (IDU), membantu klien untuk menilai risiko diri klien,
membantu klien untuk membuat keputusan untuk dilakukan tes HIV,
antara lain dengan menjelaskan keuntungan dan akibat melakukan
tes HIV, mendiskusikan prosedur test HIV/AIDS, waktu untuk
mendapatkan hasil dan arti dari hasil test, mendiskusikan
kemungkinan tindak lanjut setelah ada hasil test, menjelaskan
implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi HIV dan memfasilitasi
diskusi tentang cara menyesuaikan diri dengan status HIV
2. Tujuan • Klien mendapat pelayanan konseling di ruangan atau tempat yang
nyaman dan aman • Klien mendapat pelayanan konseling pretest
yang terjaga kerahasiaan • Klien mendapat pelayanan konseling pre-
tes sesuai standar • Klien dapat mengambil keputusan untuk
melakukan tes HIV dengan bantan konselor • Klien mendapatkan
rujukan untuk dilakukan tes HIV
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon
3. Kebijakan
445/Kep…../PKM.KJG, tgl. ......Januari 2017 tentang Penanggung
Jawab Program HIV-AIDS dan IMS.
4. Referensi - Permenkes Nomor 21 tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV
dan AIDS
- Permenkes Nomor 51 tahun 2013 tentang Pedoman Pencegahan
HIV-AIDS dari Ibu ke Anak
- Permenkes Nomor 74 tahun 2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Konseling dan Tes HIV
1. Konselor menyiapkan perlengkapan untuk konseling
5. Prosedur
2. Konselor memanggil klien (dengan menyebutkan nomer
registrasi) dan mempersilahkan masuk keruangan
3. Konselor mempersilahkan klien duduk dengan nyaman di kursi
yang telah tersedia
4. Konselor memberi salam dan memperkenalkan diri
5. Konselor memeriksa ulang nomor kode klien dalam formulir
dokumen klien.
6. Konselor menanyakan latar belakang kunjungan dan alasan
kunjungan.
7. Konselor memberikan informasi tentang HIV/AIDS sesuai dengan
yang ada pada ceklis untuk konseling pretest (ceklis pada lampiran).
8. Konselor mengklarifikasi tentang fakta dan mitos tentang
HIV/AIDS, termasuk tentang IMS dan menawakan pemeriksaan IMS
secara rutin, khususnya bagi penasun (IDU).
9. Konselor membantu klien untuk menilai risiko diri klien.
10. Konselor membantu klien untuk membuat keputusan untuk
dilakukan tes HIV, antara lain dengan menjelaskan keuntungan dan
akibat melakukan tes HIV.
11. Konselor mendiskusikan prosedur test HIV/AIDS, waktu untuk
mendapatkan hasil dan arti dari hasil test.
12. Konselor mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah ada
hasil test.
13. Konselor menjelaskan implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi
HIV dan memfasilitasi diskusi tentang cara menyesuaikan diri
dengan status HIV.
14. Konselor VCT menjajaki kemampuan klien dalam mengatasi
masalah.
15. Konselor VCT melakukan penilaian sistem dukungan. 16.
Konselor VCT memberikan waktu untuk berfikir. 17. Bila klien
menyetujui untuk ditest, konselor memberikan form informed
consent kepada klien dan meminta tanda tangannya setelah klien
membaca isi form. HIV/AIDS.
18. Konselor mengisi dokumen klien dengan lengkap dan mengisi
form rujukan ke laboratorium.
19. Konselor membuat perjanjian dengan klien untuk kembali ke
klinik bila hasil sudah ada (paling lama 1 minggu).
Bila di klinik VCT tersedia fasilitas pengambilan darah:
1. Konselor mengantar klien ke tempat pengambilan darah dan
menyerahkan form laboratorium kepada petugas pengambilan darah
2. Bila klien tidak menyetujui untuk di test, konselor menawarkan
kepada klien untuk datang kembali sewaktu-waktu bila masih
memerlukan dukungan dan /atau untuk dilakukan tes.
3. Konselor mengucapkan salam dan mengakhiri proses.

KONSELING PRETES HIV


No. SOP…./UKM/PKM.KJG
Dokumen
No. 0
SOP Revisi
Tanggal .......Januari 2017
Terbit
Halaman 1/1
PUSKESMAS BASTIJAN, SKM.
KALIJAGA PERMAI NIP. 196405301987031007
6. Unit Terkait 1. WMM
2. PJ. Pokja UKP
3. Ketua Audit internal dan Tim Audit
4. Petugas layanan klinis

7. Dokumen Terkait 1. Berkas laporan.


2. Buku hasil kegiatan
3. Daftar Tilik

8. Rekaman Historis NO YANG DI ISI PERUBAHAN TANGGAL


Perubahan UBAH MULAI
DIBERLAKUKA
N

Anda mungkin juga menyukai