PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar bayi baru
lahir mendapat ASI eksklusif (tanpa tambahan apa-apa) selama enam bulan
sebab ASI adalah nutrisi alamiah terbaik bagi bayi dengan kandungan gizi
paling sesuai untuk pertumbuhan optimal (Hegar, 2008). UNICEF
menegaskan bahwa bayi yang diberi susu formula memiliki kemungkinan
meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya. Dan kemungkinan bayi
yang diberi susu formula meninggal dunia adalah 25 kali lebih tinggi daripada
bayi yang disusui oleh ibunya secara eksklusif (Selasi, 2009). Penelitian yang
dilakukan oleh Siregar (2004) menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain ASI tidak segera keluar setelah
melahirkan/produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap, keadaan
puting susu ibu yang tidak menunjang, ibu bekerja, dan pengaruh/promosi
pengganti ASI.
Salah satu faktor seorang ibu tidak dapat memberikan ASI eksklusif pada
banyinya yaitu pengeluaran ASI yang tidak lancar.Pengeluaran ASI yang tidak
lancar ini dapat distimulasi dengan pemberian teknik marmet. Teknik ini
memberikan efek relaks dan juga mengaktifkan kembali reflek keluarnya air
susu sehingga air susu mulai menetes. Teknik marmet ini merupakan teknik
untuk menegeluarkan ASI yaitu dengan cara memijat dan memerah ASI.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh teknik marmet
terhadap produksi asi pada ibu nifas.
Menyusui merupakan kejadian alamiah. Namun, un- tuk dapat berhasil
menyusui dengan optimal, seorang ibu harus mengetahui tentang air susu ibu
(ASI) itu sendiri serta penatalaksanaan menyusui. Kegagalan menyusui sering
disebabkan karena faktor psikologis ibu pada hari- hari awal proses menyusui.
Ibu sering merasa takut kalau ASI yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan
bayinya.1 Idealnya, proses menyusui dapat dilakukan segera setelah bayi
dilahirkan.Bayi yang lahir cukup bulan memiliki naluri untuk menyusu 20 - 30
1
menit setelah di- lahirkan.Pada jam-jam pertama, bayi relatif tenang dan
memiliki keinginan untuk menyusu. Namun, kenyataan di lapangan
menunjukkan banyak ibu yang mengalami ketidakefektifan proses menyusui
karena produksi dan ejeksi ASI yang sedikit di hari-hari pertama sehingga ibu
enggan untuk menyusui bayinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Trand dan issue tehnik marmet pada produksi Asi Terhadap ibu
post partum ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu Trand dan issue tehnik marmet
pada produksi Asi Terhadap ibu post partum
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
C. Mekanisme kerja teknik marmet
ASI diproduksi oleh sel-sel pembuat ASI (alveoli). ASI tersebut
disalurkan melalui saluran ASI dan disimpan di gudang ASI. Ketika
alveoli terstimulasi, maka sel-sel tersebut akan memproduksi ekstra ASI
ke dalam sistem saluran. Kondisi ini disebut juga Refleks keluarnya ASI
(Let-down reflex), dengan teknik marmet ASI dari Gudang ASI akan
keluar hingga tuntas.
4
&jam 8, kemudian jam 3 & jam 9 Perahlah tiap payudara selama 5-7
menit (Evariny, 2007)
a. Waktu pelaksanaan teknik marmet adalah sebagai berikut :
1) Pijat (Massage), stroke, guncang (shake).
2) Perahlah lagi tiap payudara selama 3-5 menit.
3) Pijat (Massage), stroke, guncang (shake).
4) Perahlah lagi tiap payudara selama 2-3 menit.
b. Gerakan yang harus dihindari dalam teknik marmet
1) Hindari menekan / memencet payudara. Hal ini dapat melukai
payudara
2) Hindari menarik-narik puting payudara. Hal ini dapat merusak
lapisan lemak pada areola
3) Hindari menekan dan mendorong (sliding on) payudara. Hal
ini dapat menyebabkan kulit pada payudara memar atau
memerah. (Evariny, 2007)
5
di Puskesmas Grabag, Kabupaten Magelang, di lakukan terhadap 20
responden. Responden tersebut diberi perlakuan teknik
marmet.berdasarkan penelitiannya yang menunjukkan bahwa pa da
kelompok perlakuan sebelum diberikan teknik marmet pengeluaran ASI
tidak lancar sebanyak delapan responden (53,3%) dan pengeluaran ASI
lancar se-banyak tujuh responden (46,7%). Sedangkan setelah pemberian
teknik marmet, didapatkan bahwa seluruh responden sejumlah 15
responden pada kelompok per lakuan pengeluaran ASI
lancar.Kesimpulannya adalah pemberian teknik marmet pada ibu
postpartum efektif terhadap kelancaran pengeluaran ASI.
Hasil penelitian Marlina,at al (2013), menunjukkan bahwa ibu post
yang dilakukan teknik marmet 70% produksi ASI-nya baik, sedangkan
pada kelompok kontrol yang tidak diberikan teknik marmet hanya 30%
yang produksi ASI-nya baik.
Berdasarkan hasil penelitian Sholichah (2011), bahwa ibu post partum
yang dilakukan perawatan payudara sebanyak 80,0 % pengeluaran ASI-
nya lancar, sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak dilakukan
perawatan payudara hanya 20,0 % yang kelancaran pengeluaran ASI-nya
tidak lancar.
6
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Tehnik marmet yaitu suatu metode memijat dan menstimulasi agar
keluarnya ASI menjadi optimal. Jika dilakukan dengan efektif dan tepat, maka
tidak akan terjadi masalah kerusakan jaringan produksi ASI atau pengeluaran
ASI. Jadi tehnik marnet ini sangat efektif digunakan untuk ibu post partum
karna sudah banyak riset yang membuktikan tingkat keberhasilan dari teknik
marmet tersebut karena hanya dengan menggunakan tangan dan jari
mempunyai keuntungan selain tekanan negatif dapat diatur, lebih praktis dan
ekonomis karena cukup mencuci bersih tangan dan jari.
7
DAFTART PUSTAKA