Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN MOBILE PELACAKAN KASUS HIV PADA

KELOMPOK SASARAN

PUSKESMAS MULIA BARU

TAHUN 2019
A. PENDAHULUAN
Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi
terciptanya kwalitasmanusia yang diharapkan, perlu peningkatan upaya
penaggulangan HIV / AIDS, yangmelibatkan semua sektor pembangunan nasional
melalui program yang terarah, terpadu danmenyeluruh.AIDS (Acuquired Immune
Deficiency Sidrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yangdisebabkan oleh virus
HIV ( Human Immuno Deficiency Virus ) yang akan mudah menulardan mematikan.
Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia, dengan berakibatyang
bersangkutan kehilangan daya tahan tubuhnya, sehingga mudah terinfeksi
danmeninggal karena berbagai penyakit infeksi, kanker dan lain-lain.Sampai saat ini
belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk penyembuhannya.Jangka waktu
antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit pada orang dewasamemakan
waktu rata-rata 5-10 tahun. Selama kurun waktu tersebut walaupun masih tampaksehat,
secara sadar maupun tidak pengidap HIV dapat menularkan virusnya pada orang lain.
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan
seksual, penggunaan narkoba suntik, transfusi darah, dan penularan pada bayi dari ibu
yang terinfeksi, Infeksi Menular Seksual akan lebih beresiko bila melakukan
hubungan seksual denganbergonta ganti pasangan, baik melalui vagina, oral maupun
anal, masing-masing penularan memiliki resiko yang cukup besar.
Sebagian besar kasus HIV dan AIDS terjadi pada kelompok perilaku
beresiko tinggi yang merupakan kelompok yang di marjinalkan, Penularan dan
penyebaran HIV dan AIDS sangat berhubungan dengan perilaku beresiko, oleh karena
itu pengendalian harus mempertikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku
tersebut. Perkerja seks baik langsung maupun tak langsung ( seperti kafe, spa, dll )
adalah salah satu kelompok resiko tinggi penularan HIV AIDS. Mengingat waktu kerja
mereka lebih banyak di malam hari dan Istirahat di siang hari maka jadwal untuk
memeriksa diri sangat jarang dilakukan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka sangat diperlukan layanan mobile
IMS untuk mengakomodir kebutuhan kelompok resiko seperti ini, sehingga
perkembangan HIV dan AIDS di Kab. Ketapang akan bisa di tekan. Pengungkapan
kasus sedini mungkin sehingga sesegera mungkin dapat di tanggulangi sekaligus
membantu pencegahan kepada masyarakat lain.
Puskesmas Mulia Baru sebagai salah satu Puskesmas di Kabupaten Ketapang
yang ikut serta dalam upaya pencegahan dan penaggulangan HIV-AIDS dengan
mengadakan kegiatan berupa klinik IMS. Pelaksanaan kegiatan Mobile Pelacakan
Kasus HIV pada kelompok sasaran. sesuai dengan visi Puskesmas Mulia Baru yaitu “
Terwujudnya Puskesmas dengan pelayanan bermutu dan mandiri menuju masyarakat
Delta Pawan sehat ” dan Tata Nilai Puskesmas Mulia Baru “IDOLA ( Inovatif,
Disiplin, Objektif, Lancar, Aman ) Sehubungan dengan hal tersebut, maka sangat di
perlukan layanan mobile klinik IMS untuk Meningkatkan pengetahuan kelompok
resiko tinggi dan kelompok renta tertularHIV tentang HIV – AIDS dan Penyakit Infeksi
Menular Seksual (IMS). Sehingga perkembangan HIV-AIDS di Kab. Ketapang akan
bisa ditekan. Pengungkapan kasus sedini mungkin dapat di tanggulangi sekaligus
membantu pencegahan penularan kepada masyarakat lain.

B. LATAR BELAKANG
Jumlah kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun di seluruh bagian dunia terus
menerus meningkat meskipun berbagai upaya terus dilaksanakan. Di Wilayah
penanganan Pusekesmas Mulia Baru sendiri, capaian pada tahun 2018 ada 214
kunjungan, dengan sasaran 530 maka hasil nya 40%, jadi 60 % orang dengan risiko
terinfeksi HIV belum dilakukan pelayanan kesehatan sesuai standar. Dan capaian
mobile pelacakan kasus HIV pada kelompok sasaran sesuai standar ada 54 Orang WPS.
Berdasarkan data diatas maka disusunlah kerangka acuan mobile pelacakan
kasus HIV pada kelompok sasaran sesuai standar UPTD Puskesmas Mulia Baru Tahun
2019 yang disusun berdasarkan RUK/RPK UPTD Puskesmas Mulia Baru tahun 2019.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum program HIV AIDS dan IMS di Puskesmas Mulia Baru
adalah pencegahan dan penanggulangan HIV- AIDS di Pukesmas Mulia Baru
2. Tujuan Khusus :
a. Mampu mendeteksi dini kasus HIV dan IMS di lokasi beresiko
b. Memperluas upaya pencegahan dan penangulangan HIV AIDS dan IMS
c. Mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses ke semua layanan baik
informasi, edukasi, terapi atau dukungan psikososial
d. Meningkatkan penemuan kasus sedini mungkin
e. Pencegahan terjangkitnya virus HIV AIDS dan IMS
f. Meningkatkan upaya pemberian terapi sesegera mungkin
g. Meningkatkan kwalitas pelayanan IMS di Puskesmas

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


N Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
O
1. Mobile Pelacakan Kasus HIV  Koordinasi dengan tempat pengelola Cafe
pada kelompok sasaran  Penyuluhan tentang bahaya HIV AIDS dan
IMS
 Melakukan anamnesa dan wawancara untuk
mengetahui nama,alamat, dan riwayat seks
 Pengambilan spesimen darah untuk
memeriksakan HIV dan Syfilis serta
ditambah HBSag jika ditemukan ada yang
Hamil
 Melakukan konseling post test untuk
memberi pengetahuan dan nasehat tentang
bahaya HIV AIDS dan IMS
 Memberi pengobatan bagi yg Reaktif Syfilis
dan merujuk ke Poli VCT RSUD. Agus
Djam
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN

No Kegiatan Pelaksanaan Lintas Lintas sektor Ket


Pokok Program Program terkait
terkait
1 Mobile - Menyusun Labroratorium - Camat : Dana Bok
pelacakan rencana - Menyusun Memberikan
kasus IMS kerja rencana kerja dukungan
Koordinasi - Koordinasi dalam upaya
LP/LS LP/LS meningkatkan
- Menentukan - Melakukan kinerja
tempat dan Kegiatan - Dinas
waktu Kesehatan :
- Melakukan - Pembinaan dan
Kegiatan koordinator
Mobile penyelenggaraa
n program
tingkat
puskesmas
- Membuat
kebijakan dan
aturan
penyelenggaraa
n program di
Puskesmas
- Melakukan
supervisi
program
puskesmas
- Memfasilitasi
pemberdayaan
dan
peningkatan
SDM
- Penyediaan
sarana, fasilitas
dan
perlengkapan
puskesmas
yang
mendukung
program
- Melakukan
monitoring dan
evaluasi upaya
dan program
puskesmas
- Kapolsek :
Pemimpin dan
koordinator
penyelenggaraa
n keamanan
dan
pengamanan di
wilayah kerja
kecamatan
- Danramil :
Pemimpin dan
koordinator
penyelenggaraa
n keamanan
dan
pengamanan di
wilayah kerja
kecamatan
- Lurah :
Melakukan
koordinasi
pelaksanaan
tugas
pemerintahan
dan kerjasama
tingkat
kecamatan
dengan
SKPD/unit
terkait
- RW :
Pemantau
kegiatan di
masyarakat
- RT : Pemantau
kegiatan di
masyaraka
- Penjangkau
(Kader) :
Menyiapkan
tempat,Menetu
kan waktu,
Menyiapkan
Peserta mobile

F. SASARAN
Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV-
Aids dan penyakit Infeksi Menular seksual (IMS), yaitu wanita penjaja seks (WPS),
Lelaki Suka Lelaki (LSL), pengguna nafza suntik (PENASUN) , waria, dan Warga
Binaan Masyarakat (WBP).

G. JADWAL KEGIATAN
N KEGIATAN 2019
O Jan Feb Mar Ap Me jun jul a se o nov
i g p k
1 Mobile Pelacakan X X X X
Kasus HIV pada
kelompok sasaran

H. EVALUASI PELAKSAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

KegiatanMobile Pelacakan Kasus HIV pada kelompok sasaran dilakukan


empat kali dalam setahun. Dilakukan tiap tiga bulan sekali. Dan pelaporan kegiatan
dilakukan setiap selesai pelaksanaan Mobile Pelacakan Kasus HIV pada kelompok
sasaran. Ke kepala Dinas kesehatan Kab. Ketapang setiap akhir bulan.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilakukan dalam format pelaporan yang biasa dilakukan setiap


akhir bulan dan akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
Evaluasi kegiatan akan dilaksanakan secara berjenjang di semua tingkatan
oleh kegiatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai